BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah utama dalam pembangunan setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan. Beberapa diantaranya dengan meluncurkan berbagai program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh berbagai kementrian dan lembaga. Program program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat tersebut antara lain : Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan Departemen Pekerjaan Umum, Proyek Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K) yang dilaksanakan Departemen Pertanian, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang dilaksanakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanani, dll. Program tersebut berjalan sendiri-sendiri menurut kebijakan Departemen yang bersangkutan dan tidak terintegrasi, parsial, dan sektoral. Sebagai upaya serius dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, pemerintah mengonsepkan sebuah program dimana masyarakat sebagai subjek penanggulangan kemiskinan bukan objek. Program yang diresmikan pada tanggal 1 Mei 2007 oleh Presiden Susilo Bambang 1

2 Yudhoyono ini bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Program ini terdiri dari beberapa program penanggulangan kemiskinan salah satunya ialah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di perkotaan. Program ini dilakukan untuk mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat perkotaan. PNPM Mandiri Perkotaan ini disalurkan kepada masyarakat dalam komponen program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). BLM merupakan dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Bantuan ini biasanya diberikan dalam bentuk dana bergulir dan pengelolaannya sesuai dengan SOP yang berlaku pada setiap Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Berdasarkan pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, keberhasilan dan keberlanjutan upaya pemberdayaan masyarakat dengan instrumen dana bergulir ditentukan oleh tiga hal. Pertama, efektivitas pendampingan Kelompok Swadaya Masyrakat (KSM). Kedua, efektivitas 2

3 pendampingan kelompok dan yang terakhir ialah kesiapan lembaga pelayanan Unit Pengelola Keuangan (UPK) untuk bermitra. Efektivitas penyelenggaraan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dapat diperhitungkan oleh Rasio profitabilitas. Dimana rasio profotabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu rasio profitabilitas juga menunjukan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi (Brigham dan Houston, 2006). Kemudian dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah mendapat bantuan dana bergulir. Untuk efektivitas prosedur mekanisme perguliran bisa dilihat dengan membagikan kuesioner mengenai efektivitas proses penyaluran dan penerimaan dana bergulir kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mendapat bantuan berupa dana bergulir ini. Hal terakhir yang mempengaruhi pengelolaan dana bergulir adalah Unit Pengelola Kegiatan (UPK). Indikator yang bisa digunakan adalah instrument pengukur kinerja yang baru diperkenalkan pada tahun 2007 oleh PNPM Mandiri sendiri yaitu berupa rasio keuangan CCr, RR, ROI, LAR, dan PAR atau sering disebut dengan analisis rasio Si ROI LAPAR (istilah dari PNPM Mandiri) yang ditujukan untuk mengukur kesehatan UPK dan kaitannya dengan kesiapan warga dalam menerima intervensi lanjutan dari pemerintah untuk tahun berikutnya. (PNPM Mandiri Perkotaan, 2010). Berdasarkan studi kasus BKM Bina Budi Mulyadi Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok yang mengkaji tentang 3

4 efektivitas proses penyaluran dan penerimaan dana bergulir dan dampak program bantuan terhadap penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan potensi pengembangan usaha. Dimana hasilnya adalah persepsi KSM terhadap kinerja BKM dengan program P2KP yang berkaitan dengan proses seleksi, proses penyaluran dan pencairan dana serta proses pendampingan cukup efektif. Rata rata KSM merasa efektif dengan kinerja BKM di kelurahan mereka. Dengan uji Wilcoxon hasilnya terdapat perbedaan signifikan sesudah penerimaan dana pinjaman bergulir (Susiana, 2009). Penggunaan dana bergulir diperuntukkan untuk masyarakat miskin yang terhimpun dalam sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan dampingan fasilitator. Penggunaan dana bergulir yang tidak tepat dapat mengkibatkan kerugian bagi si penerima kredit. Selain mereka mengalami kerugian dalam usahanya, mereka juga harus menanggung pengembalian dana tersebut. Secara garis besar, hal ini terjadi karena tidak ada pengawasan penyaluran dana bergulir tersebut atau dapat juga karena rendahnya jiwa entrepreneurship yang dimiliki masyarakat. Oleh karena itu efektivitas dari penggunaan dana pinjaman bergulir sangat dibutuhkan dalam setiap Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Di Kabupaten Bantul terdapat 50 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) PNPM Mandiri Perkotaan dangan instrumen Unit Pengelola Keuangan (UPK) sebagai pelayanan pengelola pinjaman dana bergulir. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) tersebut tersebar dalam 12 kecamatan, 4

5 salah satunya adalah kecamatan Banguntapan. Banguntapan merupakan kecamatan di Kabupaten Bantul dengan jumlah BKM terbanyak, salah satunya ialah BKM Jambidan Binangun. Penulis telah melihat fakta di lapangan bahwa banyak dampak dari adanya PNPM mandiri perkotaan. Contohnya pengadaan sumur peresapan air hujan, listrik, dan tempat MCK yang layak sebagai bentuk fisik sarana dan prasarana, kegiatan pelatihan pelatihan seperti boga, menjahit, menganyam, dll sebagai bentuk sosial PNPM Mandiri, serta permodalan usaha yang diberikan dalam bentuk dana pinjaman bergulir. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui efektivitas dari pengelolaan penggunaan dana pinjaman bergulir yang dikelola Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) tersebut, sehingga penulis mengangkat judul Efektivitas Penggunaan Dana Pinjaman Bergulir Pada Unit Pengelola Keuangan Sebagai Tolok Ukur Kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat Jambidan Binangun Di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Tahun Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah efektivitas penggunaan dana bergulir di Unit Pengelola Keuangan BKM Jambidan Binangun dilihat dari rasio keuangan pada tahun 2014? 5

6 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari kerancuan atau penggandaan permasalahan pada penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan menjadi bahan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti hanya akan meneliti tentang efektivitas penggunaan dana bergulir yang diberikan pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Jambidan Binangun tahun 2014, yang mana tingkat efektivitas penggunaan dana itu akan dianalisis dengan rasio keuangan. Adapun rasio keuangan yang dimaksudkan disini adalah rasio CCr atau Cost Coverage Ratio, RR atau Repayment Rate, ROI atau Return on Investment, PAR atau Portofolio At Risk, dan LAR atau Loan At Risk. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan dana pinjaman bergulir yang ada di BKM Jamidan Binangun yang dihitung menggunakan rasio CCr, RR, ROI, LAR dan PAR sebagai bentuk kesiapan dalam memperoleh dana pinjaman bergulir di tahun berikutnya. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti 6

7 Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai rasio efektivitas, khususnya rasio Si ROI LAPAR pada penggunaan dana bergulir. b. Bagi Civitas Akademik Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang efektivitas penggunaan dana bergulir. c. Bagi Universitas Dapat digunakan dalam kajian ilmiah bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan (maksudnya bahan penelitian dan bahan referensi) di perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Praktis Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak pihak yang membutuhkan dan dapat digunakan sebagai bahan masukkan informasi, khususnya kepada Unit Pengelola Keuangan (UPK) Badan Keswadayaan Masyarakat Jambidan Binangun dalam mengelola dana bergulir kedepannya. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam Penulisan ini dibagi dalam empat bagian yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 7

8 BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Pada pembahasan ini akan menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, tinjauan pustaka, dan metodologi penelitian yang akan digunakan. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai pembahasan dari hasil analisis yang di dapatkan. Dimana analisis dari penelitian ini diharapkan akan memuat unsur analisis deskripsi dan inferensi yang mengacu pada topik Tugas Akhir, sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan secara sistematik. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan dari penulisan yang menjadi pokok dari pembahasan, dan saran yang didapat dari kesimpulan yang diharapkan berguna bagi BKM Jambidan Binangun dan penulisan selanjutnya. 8

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa pertumbuhan ekonomi tidak tersebar secara merata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Setiap perusahaan tentunya menginginkan tingkat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. oleh RAHMATIKA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. oleh RAHMATIKA PROGRAM STUDI MANAJEMEN ANALISIS EFEKTIFITAS PROGRAM PINJAMAN DANA BERGULIR PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) PNPM MANDIRI DAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DI KECAMATAN SITUJUH LIMO NAGARI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini, diluncurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia secara nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi akuntansi merupakan sistem pengolahan informasi akuntansi mulai dari data direkam dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah perkotaan adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah perkotaan adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya di daerah perkotaan adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).Program ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut karena kemiskinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini peneliti menggunakan acuan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anwar Ramli (2011) dengan judul penelitian Analisis Pengembalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keberlangsungan suatu perusahaan terutama di bidang lembaga keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan beroperasinya perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mangadakan salah satu program adalahprogram Nasional Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. mangadakan salah satu program adalahprogram Nasional Pemberdayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam suatu perusahaan terutama pada usaha lembaga keuangan mikro yang diadakan oleh pemerintah, yaitu tujuannya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melalui Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melalui Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini ada dua penelitian yang dijadikan rujukan oleh penulis, diantaranya sebagai berikut: 1. Anwar Ramli, 2011 Judul penelitiannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian tentang capaian kinerja pengelolaan pinjaman bergulir pada UPK BKM Tridaya Karangwaru dari aspek penerima pinjaman (LAR),

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program Pinjaman Bergulir adalah merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. Pinjaman bergulir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah bangsa Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

Lebih terperinci

Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusah

Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusah EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT DI KOTA DEPOK (Studi Kasus BKM Bina Budi Mulya di Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok) Susiana Alamat :

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel RR, LAR, PAR, Jumlah KSM, dan Fasilitator Lapangan secara

BAB V PENUTUP. dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel RR, LAR, PAR, Jumlah KSM, dan Fasilitator Lapangan secara BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel RR, LAR, PAR, Jumlah KSM, dan Fasilitator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) adalah program nasional yang menjadi kerangka dasar dan acuan pelaksanaan program-program pengentasan

Lebih terperinci

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11 No INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11 INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR Agustus '11 I. INFORMASI PELAPORAN (APLIKASI SIM MK) PEDOMAN PNPM 1 Kelurahan Dampingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini. Ada dua rujukan sebagai berikut: 1. Sari Surya, 2011 Yang pertama adalah penelitian yang

Lebih terperinci

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) PER 31 DESEMBER 2014 I. LOKASI PPMK TAHUN

Lebih terperinci

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Keywords: fund repayment, national community empowerment program

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Keywords: fund repayment, national community empowerment program Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Makassar (Studi Kasus BKM Maccini Salewangang Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar)

Lebih terperinci

Lis Djuniar dan Welly. Universitas Muhammadiyah Palembang

Lis Djuniar dan Welly. Universitas Muhammadiyah Palembang Analisis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Bagi Masyarakat Miskin di Lembaga Keswadayaan Masyarakat Kecamatan Seberang Ulu di Kota Palembang Lis Djuniar dan Welly Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program

Lebih terperinci

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar anwar288347yahoo.com

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar   anwar288347yahoo.com ANALISIS PENGEMBALIAN BANTUAN DANA BERGULIR MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus BKM Maccini Salewangang, Maccini, Makassar) Anwar Ramli

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR P2KP (STUDI KASUS PADA KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK, JAWA BARAT)

EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR P2KP (STUDI KASUS PADA KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK, JAWA BARAT) EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN DANA BERGULIR P2KP (STUDI KASUS PADA KELURAHAN PANCORAN MAS-DEPOK, JAWA BARAT) Tety Elida 1 Beny Susanti 2 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Millenium Development Goals (MDGs) yang memuat 8 program

BAB I PENDAHULUAN. sebutan Millenium Development Goals (MDGs) yang memuat 8 program BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konferensi Tingkat Tinggi (K TT) di New York tahun 2000 yang dihadiri para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara anggota PBB, telah disepakati sebuah kesepakatan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul Pengaruh Rasio Likuiditas, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pemerintah mempunyai program penanggulangan kemiskinan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat baik dari segi sosial maupun dalam hal ekonomi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pembangunan di Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat menimbulkan beberapa dampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permasalahan kemiskinan yang cukup komplek membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial

Lebih terperinci

PENGARUH LOAN AT RISK, PORTOFOLIO AT RISK

PENGARUH LOAN AT RISK, PORTOFOLIO AT RISK PENGARUH LOAN AT RISK, PORTOFOLIO AT RISK, DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP KELANCARAN PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN KECAMATAN PONOROGO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maju Makmur merupakan sebuah organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial yang dibentuk guna menanggulangi kemiskinan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia 112 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM 113 114 115 116 117 118 119 Lampiran 2. Contoh Kuitansi Penerimaan Angsuran 120 Lampiran 3. Laporan Perhitungan Tingkat Pengembalian dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dasar hukum dari Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perkotaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dasar hukum dari Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perkotaan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 PNPM Mandiri Perkotaan 1). Pengertian PNPM Mandiri Perkotaan Dasar hukum dari Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perkotaan (PNPM) Perkotaan adalah Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012 PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA Triwulan 2 - Tahun 2012 ASPEK DAN BIDANG EVALUASI KINERJA TINGKAT PROVINSI ASPEK FASILITASI ASPEK CAPAIAN INDIKATOR HASIL terdiri dari bidang2 : 1. SIM 2. PPM

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl APA..??? Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Nasional Penanganan Kumuh (PNPK) Program Nasional Peningkatan Kualitas Permukiman (PNPKP) Program Pemberdayaan Masyarakat Kumuh (PPMK) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pembangunan multidimensi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pembangunan multidimensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pembangunan multidimensi sehingga cara pemecahannya diperlukan suatu strategi komprehensif, terpadu, dan terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penangananya selama ini cenderung parsial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemiskinan merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan memiliki ciri yang berbeda

Lebih terperinci

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2. Universitas Gunadarma ABSTRACT

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2. Universitas Gunadarma ABSTRACT TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN EKONOMI (Studi Kasus pada Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan Di Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok) Ade Andriyani 1 Tety Elida 2 1 Mahasiswa PS.

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN Tety Elida Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat tety@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian proses multidimensial yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu terciptanya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menanggapi segala hal masyarakat semakin kritis untuk menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menanggapi segala hal masyarakat semakin kritis untuk menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Akan tetapi penanganannya selama

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan pelanggan pada konsep perusahaannya. Konsep ini menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan pelanggan pada konsep perusahaannya. Konsep ini menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis juga semakin ketat. Saat ini perusahaan tidak hanya menekankan pada aspek strategi pemasaran

Lebih terperinci

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2 Beny Susanti 3. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Ade Andriyani 1 Tety Elida 2 Beny Susanti 3. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEBERLANGSUNGAN KEGIATAN EKONOMI DARI PINJAMAN DANA BERGULIR (Studi Kasus : Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Kelurahan Pancoran

Lebih terperinci

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian LAMPIRAN 121 122 Lampiran 1. Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian Sumber Informasi Lurah Kenanga Staf kelurahan Masyarakat Penggalian dokumen monogram Kelurahan

Lebih terperinci

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM Draft PETUNJUK PELAKSANAAN Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM I. Pendahuluan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan salah satu upaya penanganan masalah kemiskinan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu gejala dan menemukan suatu hukum yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Masalah Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama di negara sedang berkembang. Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kredit usaha mikro di negara-negara berkembang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kredit usaha mikro di negara-negara berkembang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kredit Mikro Kredit usaha mikro di negara-negara berkembang merupakan salah satu instrumen pengentasan kemiskinan yang akhir-akhir ini perkembangannya cukup signifikan.

Lebih terperinci

PENGARUH LAR, NPL, BOPO, CCR, DAN JUMLAH KSM TERHADAP ROA PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN SIDOARJO

PENGARUH LAR, NPL, BOPO, CCR, DAN JUMLAH KSM TERHADAP ROA PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN SIDOARJO PENGARUH LAR, NPL, BOPO, CCR, DAN JUMLAH KSM TERHADAP ROA PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN SIDOARJO ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah.

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM A. Latar Belakang Dalam Strategi intervensi PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial di masyarakat, dari kondisi masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya, mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi kehilangan terhadap sumber-sumber pemenuhan kebutuhan dasar

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PINJAMAN DANA BERGULIRPASCA ALIH KELOLA PROGRAM PNPM KE PROGRAM KOTAKU DI PROVINSI BENGKULU. Fraternesi

ANALISIS KINERJA PINJAMAN DANA BERGULIRPASCA ALIH KELOLA PROGRAM PNPM KE PROGRAM KOTAKU DI PROVINSI BENGKULU. Fraternesi ANALISIS KINERJA PINJAMAN DANA BERGULIRPASCA ALIH KELOLA PROGRAM PNPM KE PROGRAM KOTAKU DI PROVINSI BENGKULU Fraternesi E-mail: fraternesi@gmail.com Yusmaniarti E-mail:E-mail: yusmaniarti8@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Variabel LAR, NPL, Rata-rata Pinjaman, Kualitas UPK, dan Fasilitator

BAB V PENUTUP. 1. Variabel LAR, NPL, Rata-rata Pinjaman, Kualitas UPK, dan Fasilitator BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Variabel LAR, NPL, Rata-rata Pinjaman, Kualitas UPK, dan Fasilitator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Keuangan pada Unit Pengelolaan Keuangan (UPK) dibawah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan. Karangwaru Yogyakarta

Analisa Kinerja Keuangan pada Unit Pengelolaan Keuangan (UPK) dibawah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan. Karangwaru Yogyakarta Analisa Kinerja Keuangan pada Unit Pengelolaan Keuangan (UPK) dibawah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Karangwaru Yogyakarta Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB)

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) A. LATAR BELAKANG Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir (PDB)/Keuangan Mikro menjadi penting dikelola dengan baik dan terukur mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan yang baik merupakan kehendak manusia yang paling hakiki. Tiada satu pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang dijalaninya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya adalah: PPK (Program Pengembangan Kecamatan) yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya adalah: PPK (Program Pengembangan Kecamatan) yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pedesaan merupakan salah satu titik berat pembangunan Indonesia, karena sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan. Namun demikian hingga

Lebih terperinci

PANDUAN KUESIONER. Petunjuk Pengisian

PANDUAN KUESIONER. Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian PANDUAN KUESIONER a. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu/Saudara, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. b. Lingkarilah jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i pilih.

Lebih terperinci

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA IDENTITAS LKM Nama LKM : MUTIARA SEJAHTERA Alamat : Jl. Budi Utomo, Lingkungan VI Kel. Mutiara

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, JUMLAH KSM, DAN FASILITATOR LAPANGAN TERHADAP EFISIENSI PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN KABUPATEN SIDOARJO

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, JUMLAH KSM, DAN FASILITATOR LAPANGAN TERHADAP EFISIENSI PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN KABUPATEN SIDOARJO PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, JUMLAH KSM, DAN FASILITATOR LAPANGAN TERHADAP EFISIENSI PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN KABUPATEN SIDOARJO ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah menyebabkan jutaan orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Imbas dari keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode tahun 1974-1988,

Lebih terperinci

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) MAKMUR SENTOSA KELURAHAN CEPU KABUPATEN BLORA

ANALISIS PELAKSANAAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) MAKMUR SENTOSA KELURAHAN CEPU KABUPATEN BLORA ANALISIS PELAKSANAAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) MAKMUR SENTOSA KELURAHAN CEPU KABUPATEN BLORA SITI MIFTAKHUL JANNAH Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi &

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) adalah mekanisme progam yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah adalah merupakan suatu manifestasi yang diraih oleh masyarakat tersebut yang diperoleh dari berbagai upaya, termasuk

Lebih terperinci

EFFEKTIVITAS PENYALURAN DAN MONITORING PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA PALEMBANG

EFFEKTIVITAS PENYALURAN DAN MONITORING PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA PALEMBANG EFFEKTIVITAS PENYALURAN DAN MONITORING PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA PALEMBANG Hasni Yusrianti Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Jl. Palembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu dari negara berkembang yang memiliki banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu bagian dari agenda Pemerintah Indonesia dalam rangka memenuhi mandat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 aliena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keputusan pendanaan merupakan keputusan perusahaan untuk memperoleh dana yang akan digunakan untuk investasi dan kebutuhan perusahaan. Keputusan ini berkaitan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PINJAMAN BERGULIR BKM PNPM MANDIRI PERKOTAAN PADA MASYARAKAT KECAMATAN JEPARA TAHUN Anita Rahayuningsih

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PINJAMAN BERGULIR BKM PNPM MANDIRI PERKOTAAN PADA MASYARAKAT KECAMATAN JEPARA TAHUN Anita Rahayuningsih EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PINJAMAN BERGULIR BKM PNPM MANDIRI PERKOTAAN PADA MASYARAKAT KECAMATAN JEPARA TAHUN 2011 Program Studi Akuntansi, STIE Nahdlatul Ulama Jepara Email: anita280890@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN I.I Latar belakang Usaha kecil dan Menengah atau yang sering disebut UKM merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

Lebih terperinci

Keywords: Revolving Loans, PNPM Mandiri Perkotaan, Jombang Regency I. Pendahuluan

Keywords: Revolving Loans, PNPM Mandiri Perkotaan, Jombang Regency I. Pendahuluan 1 PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MELALUI PROGRAM PINJAMAN BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN (DI DESA GAMBIRAN DAN DESA MANCILAN DI KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR TAHUN 2014-2016)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba perusahaan. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan property dan real estate pada zaman ini sedang berkembang pesat. Perkembangan industri property saat ini juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kemakmuran negara antara lain terlihat dari pendapatan nasional dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

yang transparan dan mudah diukur oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK), PMU dan PNPM Mandiri Perkotaan. Indicator utama untuk melihat kinerja pinjaman be

yang transparan dan mudah diukur oleh Unit Pengelola Keuangan (UPK), PMU dan PNPM Mandiri Perkotaan. Indicator utama untuk melihat kinerja pinjaman be PERBANDINGAN INDIKATOR KINERJA UNIT PENGELOLA KEUANGAN PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PAR, ROI DAN CCR Chendany Philoshopia Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci