ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN BADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN BADA"

Transkripsi

1 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN BADA (Rasbora argyrotaenia) ASAP DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM PROPINSI SUMATERA BARAT Welli Santi, Junaidi, Yusra Jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta Abstrak Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu bentuk usaha pengolahan ikan masyarakat terletak di kawasan Tanjung Raya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efisiensi pemasaran produk olahan, dianalisis margin pemasaran bisnis masyarakat, dan menganalisis keuntungan dari masing-masing kelompok dan pemasaran lembaga yang terlibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu observasi langsung dari berbagai kejadian dan keadaan di lokasi penelitian yang berkaitan dengan analisis efisiensi pemasaran produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kabupaten Tanjung Raya. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah bada kelompok pengolahan ikan (Rasbora argyrotaenia) asap yang terkandung di delapan desa di Kecamatan Tanjung Raya Agam. Hasil survei menunjukkan bahwa efisiensi pemasaran pengolahan produk ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kabupaten Tanjung Raya di setiap institusi yang efisien di mana dapat dilihat pedagang kecil yang (0,056), pengecer (0,059), grosir dengan nilai-nilai efisiensi ( 0,067), dan pada tingkat pengolahan yang (0,3840). Nilai margin tertinggi pengolahan ikan lembaga pemasaran Bada (Rasboraargyrotaenia) asap Rp / kg diperoleh pengolahan saluran di tingkat pedagang besar Rp / kg, dan pada tingkat pedagang lain di / kg. Kata Kunci : Analisis Efisiensi Pemasaran, Produk Olahan Ikan Bada. Abstract Bada fish (Rasbora argyrotaenia) is one form of fish processing business community is located in Tanjung Raya, which is generally still done traditionally by using simple equipment, these efforts contribute to sustain the lives of people in the district of Tanjung Raya. The purpose of this study was to analyze the efficiency of the marketing of products processed, analyzed business marketing margins of society, and analyze the advantages of each group and marketing agencies involved. The method used in this research is the survey method is direct observation of events and circumstances at the site of research related to the analysis of the efficiency of the marketing of processed fish products Bada (Rasbora argyrotaenia) smoke in the district of Tanjung Raya. In this study, the sampling is done by purposive sampling. The sample in this study is bada fish processing group (Rasbora argyrotaenia) smoke contained in eight villages in the district of Tanjung Raya Agam. The survey results show that the marketing efficiency of processing fish products Bada (Rasbora argyrotaenia) smoke in the district of Tanjung Raya in any efficient institutions where it can be seen small traders (0.056), retailers (0.059), wholesale with efficiency values (0.067), and at the processing level (0.3840). The highest margin value fish processing marketing agencies bada (Rasboraargyrotaenia) smoke Rp. 50,000 / kg obtained channel processing at the level of big traders Rp. 25,000 / kg, and at the level of other traders at 20,000 / kg. Keywords : Efficiency Analysis Marketing, Products Processed Fish Bada.

2 PENDAHULUAN Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi yang memiliki peran dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan nilai tambah dan mempunyai nilai strategis, serta dapat memberikan manfaat finansial maupun ekonomi, khususnya dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan kerja. Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai sekitar 12,4%, bahkan industri Perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara langsung (Dahuri, 2004). Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu bentuk usaha masyarakat pengolahan ikan yang terdapat di Kecamatan Tanjung Raya yang pada umumnya masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan peralatan yang sederhana, usaha ini memberikan kontribusi dalam menopang kehidupan masyarakat di Kecamatan Tanjung Raya. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakan. Tiga unsur penting pasar (Stanton et al., 2001), yaitu (a) orang dengan segala keinginannya; (b) daya beli yang dimiliki; (c) kemauan untuk membelanjakan uangnya. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Kotler, 2001). Sedangkan menurut (Assauri, 2007) strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan Menurut Terminologi FAO (1974) ikan olahan tradisional atau tradisional curred adalah produk yang diolah secara sederhana dan umumnya dilakukan pada skala industri rumah tangga. Jenis olahan yang termasuk produk olahan tradisional ini adalah ikan kering atau ikan asin kering, ikan pindang, ikan asap, serta produk fermentasi yaitu kecap, peda, terasi dan sejenisnya (Heruwati, 2002). Berdasarkan hal tersebut diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang analisis efisiensi pemasaran produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Propinsi Sumatra Barat. Tujuan Penelitian Menganalisis efisiensi pemasaran produk olahan, menganalisis margin pemasaran usaha masyarakat, dan menganalisis tingkat keuntungan masing-

3 masing kelompok dan lembaga pemasaran yang terlibat. Penelitian ini diharapkan agar memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pengambil kebijakan yang ditujukan untuk peningkatan ekonomi rumah tangga masyarakat, sebagai sumbangan teori pembangunan bidang sosial ekonomi yang berhubungan dengan karakteristik masyarakat, teranalisisnya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat pengolahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya. METODE PENELITIAN Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survei yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan keadaan di lokasi penelitian yang terkait dengan analisis efisiensi pemasaran produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya, guna mendapatkan gambaran tentang permasalahan pemasaran produk olahan yang dialami oleh UMKM. informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Untuk mendapatkan sampel penelitian ini digunakan rumus slovin sebagai berikut : Dimana : N = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Dengan jumlah mikro 30 kelompok, mikro menengah 30 kelompok, mikro kecil 30 kelompok dari masing-masing mikro tersebut. Dari jumlah mikro tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidak telitian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar : Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Sampel terdiri dari kelompok pengolahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap agar dapat memberikan Maka dalam hal ini diputuskan pengambilan sampel sebanyak 48 sampel dari kelompok pengolahan ikan air tawar di Kecamatan Tanjung Raya. Penelitian

4 dilakukan pada industri mikro, kecil dan menengah terdapat di Kecamatan Tanjung Raya dengan jumlah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Sampel Industri Mikro, Mikro Menengah, Mikro Kecil di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Mikro Mikro Menengah Mikro Kecil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi langsung ke lapangan, yang diperoleh melalui wawancara terhadap responden. Sumber data diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Perdagangan, Publikasi atau laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan cara wawancara langsung ke lokasi kelompok yang terdapat di Kecamatan Tanjung Raya dan dipandu dengan kuesioner kemudian ditabulasikan. Analisi Data Analisis Efisiensi Produk Olahan Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap Analisis efisiensi pemasaran produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap Kecamatan Tanjung Raya dapat dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: EP = Keterangan: EP = Harga Pasar Jika EP 1 tidak efisien Jika EP 1 berarti efisien Analisis Margin Pengembangan Usaha Masyarakat Pengolah Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap di Kecamatan Tanjung Raya Analisis margin pengembangan usaha masyarakat pengolah ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya kita dapat menggunakan rumus sebagai berikut: MP Keterangan : MP : Margin pemasaran Pr : Harga ditingkat pengecer Pj : Harga di tingkat produsen Analisis Tingkat Keuntungan Masingmasing Kelompok dan Lembaga Pemasaran Analisis tingkat keuntungan masingmasing kelompok dan lembaga pemasaran dengan menggunakan rumus berikut:

5 Lp = HK H produsen H agen H pengecer = HK H produsen H agen H pedagang kecil Keterangan: LP produsen H agen H pengecer H pedagang kecil :tingkat keuntungan masing - masing kelompok : harga keuntungan : harga jual produsen : harga jual agen : harga jual pengecer : harga jual pedagang kecil HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pengolah Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap di Kecamatan Tanjung Raya. Penangkapan Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu lapangan pekerjaan utama bagi nelayan sekitar danau, penangkapan terhadap ikan Bada berlangsung setiap hari dalam sepanjang tahun (Nikijililutu, 2002). Kelompok pengolah Ikan Bada di Kecamatan Tanjung Raya berdasarkan jenis kelamin dan umur, dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Kelompok pengolah Ikan Bada di Kecamatan Tanjung Raya berdasarkan jenis kelamin dan umur Nagari JmlhKlpk Lk Pr Org Org Umr (Th) Maninjau Bayua Sungai Batang Duo Koto Paninjauan Koto Kaciak KotoGadang IV Koto Koto Malintang Keterangan : Pr : Perempuan, Lk : Laki-Laki, Jmlh : Jumlah, Org : Orang Pada tabel diatas umur anggota kelompok pengolah ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya adalah yang paling tinggi laki-laki sebanyak 21 orang di Nagari Paninjauan dan perempuan 76 orang di nagari Maninjau. Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pengembangan suatu wilayah karena dengan pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Jenis-jenis Produk Olahan di Kecamatan Tanjung Raya Jenis Produk olahan Ikan air tawar yang terdapat di Kecamatan Tanjung Raya adalah ikan bada asap, rinuak kering, nila asap, pergedel rinuak, kerupuk rinuak, kerupuk amplang. Jenis produk olahan

6 ikan di Kecamatan Tanjung Raya dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3. Jenis produk olahan ikan di Kecamatan Tanjung Raya Jenis Produk Bahan Baku Proses Ikan bada Bada Pengasapan Rinuak (ikan kecil-kecil) yang ada di Rinuak Dikeringkan dengan danau Maninjau sinar matahari Nila asap Ikan nila Pengasapan Pergedelrinuak Rinuak Digoreng Kerupukrinuak Rinuak, tepung beras, garam Di goreng KerupukAmplang (kerupuk ikan) Daging ikan Nila, Di goreng tepung terigu Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa ikan bada asap dibuat dari ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) yang baru di tangkap oleh nelayan lalu diolah dengan proses disalai di atas tempat penyalaian dengan cara menggunakan asap dari kayu kulit manis agar aroma ikan yang disalai harum baunya. Selain itu kerupukrinuak dengan cara penggorengan dengan bahan baku utama ikan rinuak, tepung terigu (ikan kecil-kecil yang hidup di perairan Danau Maninjau dan ikan Nila. Berdasarkan sifat yang dimiliki oleh sumberdaya ikan maka diperlukan suatu upaya pengelolaan perikanan bada agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan. Menurut Leopold (1933) In Van Geldren (1966) menyatakan bahwa pengelolaan perikanan adalah seni dan ilmu untuk menghasilkan hasil ikan tahunan yang berkelanjutan. Kondisi Pemasaran Produk Olahan Bada (Rasbora argyrotaenia)asap di Kecamatan Tanjung Raya Kondisi pemasaran produk olahan ikan bada asap di kecamatan Tanjung Raya tidak melalui satu pintu dan tidak pula masuk kedalam satuan organisasi seperti IWAPI (Impunan Wanita Pengusaha Indonesia), sehingga harga penjualan olahan ikan tersebut tidak sama. Produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia)asap di Kecamatan Tanjung Raya, pada umumnya mempunyai karakteristik yang khas antara lain: 1. Diproduksi berdasarkan ketersediaan bahan baku (raw material). 2. Volumenya kecil tetapi nilai nominalnya relatif besar. 3. Lokasi yang spesifik (tidak dapat diproduksi di semua tempat/tergantung pada musim).

7 Saluran Pemasaran Olahan Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap di Kecamatan Tanjung Raya Saluran pemasaran menggambarkan proses pendistribusian ikan bada asap ikan air tawar dari pengolah di Kecamatan Tanjung Raya sampai ke tangan konsumen. Saluran pemasaran ikan olahan bada asap di Kecamatan Tanjung Raya dapat terlihat pada gambar 1. Nelayan Pengolah Pedagang Besar Pedagang Kecil Pedagang Pengecer Konsumen Akhir Gambar 1. Saluran Pemasaran Olahan Ikan Bada (Rasboraargyrotaenia) Asap di Kecamatan Tanjung Raya Efisiensi Pemasaran Pengolahan Produk Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia)asap di Kecamatan Tanjung Raya Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987), yaitu merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya. Sedangkan pengertian efisiensi dan menurut Hasibuan (1984) efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.

8 Tabel 4. Biaya Lembaga Pemasaran oleh Masing-masing Usaha di Kecamatan Tanjung Raya Lembaga Pemasaran Jenis Biaya Jumlah (Rp/Kg) Nelayan Tenaga Kerja Es Total Pedagang Besar Tenaga kerja Es BBM Total Pedagang Kecil Tenaga kerja Es BBM Total Pedagang pengecer Tenaga kerja Es BBM Total Pada Tabel 4 di atas terlihat bahwa biaya lembaga pemasaran oleh masingmasing usaha lembaga yang dikeluarkan tertinggi terdapat pada pedagang pengencer Rp ,-/kg yang terdiri dari atas biaya tenaga kerja, es dan BBM sedangkan biaya yang terendah dikeluarkan oleh nelayan sebesar Rp ,- yang terdiri dari tenaga kerja dan Tabel 5. Modal Awal Biaya Lembaga Pemasaran oleh Masing-masing Usaha di Kecamatan Tanjung Raya. es. Biaya Ikan Segar Harga Seruan (Rp) Jumlah (Rp) 4 kg Pembelian kayu (bahan bakar) 5 ikat kayu manis Garam 2 bks Jumlah Dari Tabel 5 dapat disimpulkan total modal awal untuk mendapatkan 1 kg ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap sebesar Rp ,- sementara diambil oleh pedagang pengumpul sebesar Rp = /kg. Kelompok UMKM mengolah rata-rata penjumlahan untuk 1 bulan kg dengan lama pengasapan 1 2 hari, ini dilihat dari hasil ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap musiman. Harga penjualan dari bada segar, sebelum diolah

9 menjadi ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap dijual tertinggi pada pedagang pengecer sebesar Rp /kg. Sedangkan biaya terendah dikeluarkan oleh nelayan penangkap ikan sebesar Rp /kg. Dari bada segar ke olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap mendapatkan perbandingan 1 : 4 yang artinya untuk 1 kg ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap terdapat 4 kg bada basah untuk dijadikan olahan ikan segar = Rp ,- Dari hasil penelitian diketahui bahwa efisiensi pemasaran pengolahan produk ikan bada menunjukkan efisien karena nilai efisiensi < 1 untuk itu dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Analisis Efisiensi Pemasaran Pengolahan Produk Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap di Kecamatan Tanjung Raya Lembaga Pemasaran Biaya Nilai Produk Nilai Efisiensi Pengolah Pedagang besar Pedagang kecil Pedagang pengecer Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai efisiensi pemasaran produk olahan ikan bada asap paling tinggi terdapat pada pengolah yakni dengan nilai efisiensi diikuti oleh pedagang besar yakni dengan nilai efisiensi 0.067, pedagang kecil dengan nilai efisiensi Menurut Hanafiah dan Saefuddin (2013), nilai efisiensi dibedakan menjadi dua, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknis berarti pengendalian fisik dari produk yang mencakup prosedur, teknis dan skala operasi dengan tujuan untuk mengurangi kerusakan, mencegah merosotnya mutu dan penghematan tenaga kerja. Margin Pemasaran Ikan Olahan Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap Margin pemasaran adalah ada tidaknya perbedaan harga di tingkat petani dan di tingkat pengecer (Sudiyono, 2001). Margin pemasaran merupakan biaya dari jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran dari jasa pemasaran. Analisis margin pemasaran olahan ikan Bada asap dapat dilihat pada Tabel 7.

10 Tabel 7. Analisis Margin Pemasaran Ikan Olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap. Lembaga Pemasaran Harga Beli Harga Jual Margin Pengolah Pedagang besar Pedagang kecil Pedagang pengecer Jumlah Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa nilai margin yang tertinggi lembaga pemasaran pengolah ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap sebesar Rp /kg didapat oleh pengolah sedangkan lembaga pemasaran pedagang besar Rp /kg sedangkan lembaga pemasaran yang lain marginnya sama /kg. yaitu sebesar Rp. Jika dibandingkan dengan penelitian Amin(1986) tentang marjin pemasaran ikan lele basah di Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah dalam Manumono (1993), menggunakan model regresi berganda untuk menganalisis Lembaga Pemasaran faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran. Analisis Keuntungan Masing-masing Lembaga Pemasaran Pada Penjualan Ikan Bada Asap (Rasbora argyrotaenia) di Kecamatan Tanjung Raya. Menurut hasil penelitian Susanti (2011), keuntungan pemasaran diperoleh dari penerimaan dikurangi dengan biayabiaya pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses penyaluran produk. Analisis keuntungan penjualan ikan bada asap dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 8. Analisis keuntungan penjualan ikan bada asap Harga Beli Harga Jual Biaya Keuntungan Kelompok Pedagang Besar Pedagang Kecil Pedagang Pengecer

11 Dari Tabel 8 hasil penelitian di Kecamatan Tanjung Raya diketahui bahwa keuntungan terbesar diperoleh dari lembaga yang terlibat dalam pemasaran olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap adalah sebesar Rp /Kg. Tingkat keuntungan pedagang besar dan pedagang kecil yaitu Rp /Kg. terlihat pada tingkat pedagang pengecer mendapatkan keuntungan terkecil adalah sebesar Rp /Kg. Lingkungan Pemasaran Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bahan baku merupakan komponen utama dalam pemasaran, apabila bahan baku tidak ada maka produk olahan tidak akan ada. Dari 48 (empat puluh delapan) orang responden, menyebutkan bahwa bahan baku sangat dipengaruhi oleh musim, apabila hujan maka nelayan pemasok tidak akan menangkap oleh sebab itu akan muncul permasalahan sulitnya mendapatkan bahan baku produk olahan. Harga yang Tidak Stabil Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa penjualan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya ditemukan adanya keberagaman harga. Penampung olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap biasanya aliran menyeleksi produk-produk yang berkualitas, akan tetapi produk yang kurang berkualitas tetap diterima oleh penampung dengan harga sangat murah. Harga yang tidak stabil juga disebabkan kelangkaan atau sulitnya mendapatkan bahan baku olahan, karena bahan baku olahan sangatlah tergantung pada musim dan jumlah tangkapan oleh nelayan bahan baku yang akan disalurkan pada pelaku usaha produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap. Tingkat Pendidikan Umumnya Masih Relatif Rendah Berdasarkan penelitian diketahui 65,37% dari total 48 (empat puluh delapan) responden sebagian besar pelaku usaha yang tergabung dalam sebuah kelompok UMKM relatif rendah. Tingkat pendidikan yang sangat mendominasi adalah tingkat sekolah dasar. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan akan mempengaruhi keberlangsungan suatu usaha. Apabila tingkat pendidikan dan sesuai dengan bidang pemasaran produk olahan, maka pelaku pengolah dapat mengetahui apa saja dan bagaimana manajemen pemasaran yang baik, begitu pula sebaliknya apabila tingkat pendidikan rendah maka mereka akan mengalami kesulitan pada manajemen pemasaran, seperti halnya membentuk suatu hubungan kerjasama dengan pihak terkait, akan tetapi banyak juga terdapat kelompok

12 pengolah yang berhasil walaupun tingkat pendidikan rendah. Promosi Tidak Merata Promosi produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya tidak merata dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku kelompok usaha produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap, seperti promosi keluar daerah dan ke masyarakat luas. Kurangnya promosi kemasan juga merupakan faktor pemasaran produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap. Apabila kemasan tidak menarik maka pasar tidak akan menampung produk olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap air tawar dengan alasan tidak diminati oleh masyarakat. Dan tidak adanya kerjasama dengan kelompok Impunan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) dan tidak didukung dengan promosi dengan media elektronik dan membuat leatler untuk disebarkan ke daerah-daerah lain. Analisis Saluran Pemasaran Keuntungan Pemasaran Ikan Olahan Ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) Asap pada Masing-masing Lembaga Pemasaran Pada tabel 9 dapat dilihat bagaimana analisis saluran pemasaran keuntungan pemasaran ikan olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap pada masingmasing lembaga pemasaran di bawah ini: Lembaga Pemasaran Harga Beli Harga Jual Biaya Pemasaran Keuntungan Margin Nilai Efisien Modal Saluran Pertama Pengolah ,038 Pedagang Besar ,066 Pedagang Kecil ,15 Pedagang Pengecer Modal Saluran Kedua Pengolah ,38 Pedagang Besar ,04 Pedagang Pengecer ,06 Lembaga Pemasaran Modal Saluran Ketiga Pengolah ,38 Pedagang Besar ,08 Pedagang Pengecer ,06 Modal Saluran Keempat Pengolah ,38 Pedagang Besar ,07

13 Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa saluran yang efisien adalah saluran yang mengeluarkan biaya kecil sedangkan marginnya besar serta dari panjangnya saluran pemasaran yang dilalui. Jadi model saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran keempat dengan biaya yang paling kecil margin yang didapat besar, serta saluran yang dilalui hanya 2 lembaga yaitu pengolah ke pedagang besar dan langsung ke konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Efisiensi pemasaran pengolahan produk ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap di Kecamatan Tanjung Raya pada masing-masing lembaga efisien dimana dapat dilihat pedagang kecil yaitu (0.056), pedagang pengecer (0.059), pedagang besar dengan nilai efisiensi (0.067), dan pada pengolah yaitu (0,3840). 2. Nilai margin yang tertinggi lembaga pemasaran pengolah ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap tertinggi sebesar Rp /kg didapat oleh saluran pengolah sedangkan lembaga pemasaran pedagang besar Rp /kg selanjutnya lembaga pemasaran yang lain marginnya sama yaitu sebesar Rp /kg. 3. Keuntungan terbesar diperoleh dari lembaga yang terlibat dalam pemasaran olahan ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap adalah sebesar Rp /Kg. Tingkat keuntungan pedagang besar dan pedagang kecil yaitu Rp /Kg. Terlihat pada tingkat pedagang pengecer mendapatkan keuntungan terkecil adalah sebesar Rp /Kg. Saran 1. Agar tidak tingginya keuntungan yang diperoleh oleh pedagang besar, pedagang kecil dan pedagang pengencer, maka dari pengolah bada asap agar dapat menurunkan harga ke pedagang. 2. Perlu di lestarikan sumber daya ikan Bada (Rasbora argyrotaenia) agar tidak punahnyabada yang ada di Danau Maninjau mengingat mahalnya bada yang di jual ke masyarakat. 3. Sangat perlunya dukungan dari Pemerintah promosi melalui media dan eloktronik olahan Bada (Rasbora argyrotaenia) asap. DAFTAR PUSTAKA Assauri, S Manajemen Pemasaran. PT Raja grafindo Persada. Jakarta. FAO Handbook on Human Nutritional Requirements. Food

14 and Agriculture Organized (FAO/WHO) Publication Dahuri, R Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan. LISPI, Jakarta. Heruwati, E,S Pengolahan Ikan secara Tradisional. Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan ( Kotler, Principles of Marketing, Eight Edition. New Jersey. Prentice Hall. Inc.

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012, hlm 29-36 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Dani Apriono 1),

Lebih terperinci

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill MARJIN PEMASARAN PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN PAKAN PRODUKSI PABRIK SKALA KECIL DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Susanti I.S 1, N. Ali 1 dan St. Rohani 2 1 Fakultas Peternakan dan Perikanan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, baik untuk meningkatkan gizi masyarakat maupun untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Lebih terperinci

USAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

USAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU Jurnal Perikanan dan Kelautan, (0) : 56-6 USAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU M. Ramli ) ) Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki luas wilayah laut 5,8 juta km 2 yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas daratan dan lautan yang sangat luas sehingga sebagian besar mata pencaharian penduduk berada di sektor pertanian. Sektor

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH (Capsicum annuum SP.) (Kasus : Desa Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo) Masyuliana*), Kelin Tarigan **) dan Salmiah **)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi perikanan. Artinya, kurang lebih 70 persen dari wilayah Indonesia terdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi sektor perikanan Indonesia cukup besar. Indonesia memiliki perairan laut seluas 5,8 juta km 2 (perairan nusantara dan teritorial 3,1 juta km 2, perairan ZEE

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Oleh: Henny Rosmawati Abstract This research is aimed to: 1) know the banana s marketing eficiency

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer) Dimas Kharisma Ramadhani, Endang Siti Rahayu, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah) Line O. R Hutabarat, Kelin Tarigan dan Sri Fajar Ayu Program Studi

Lebih terperinci

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi negara. Pengaruh agroindustri

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH 224 ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH (Analyze Break Even Point (BEP) And The Risk Of Snakehead Fish

Lebih terperinci

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK ANALISIS NILAI TAMBAH KELAPA DALAM DAN PEMASARAN KOPRA DI KECAMATAN NIPAH PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Kartika Retno Palupi 1, Zulkifli Alamsyah 2 dan saidin Nainggolan 3 1) Alumni Jurusan Agribisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan memiliki sumber daya laut yang melimpah. Wilayah perairan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Business Performance of Kelanting Agroindustry in Karang Anyar Village, Gedongtataan District, Pesawaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perikanan penting bagi pembangunan nasional. Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama adalah menghasilkan bahan pangan protein hewani,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN 1 ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN ANALYSIS OF RUBBER MARKETING AT SELF-SUPPORTING PATTERN IN PANGKALAN KURAS DISTICT PELALAWAN REGENCY Nooky Anggita

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU MARKETING ANALYSIS OF WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) IN PEKANBARU CITY Wan Azmiliana 1), Ermi Tety 2), Yusmini

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra ABSTRACT Mega Artha Ilahude "614409029", 2013. Copra Marketing Systems Analysis in Gorontalo regency (A Study in District Limboto). Department of Agribusiness Faculty of Agricultural Sciences, State University

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI AGRISE Volume XV No. 2 Bulan Mei 2015 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI (MARKETING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub-sektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Kelima sub-sektor pertanian tersebut bila

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI DESA LAM MANYANG KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR (Marketing Analysis Of Onion (Allium Cepa) In The Village Lam Manyang Peukan Bada District District

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah

I. PENDAHULUAN. industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Istilah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara, terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia.Pembangunan ekonomi menitikberatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian saat ini masih tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peningkatan peran sektor pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi Analysis Of Self-Help Pattern Of Cocoa Marketing In Talontam Village Benai Subdistrict Kuantan Singingi

Lebih terperinci

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan luas tanaman. ton setara kopra). Namun, hal ini tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan luas tanaman. ton setara kopra). Namun, hal ini tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan luas tanaman kelapa sekitar 3,85 juta ha dan produksi sekitar 16,498 miliar butir kelapa (3,3 juta ton

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii RINGKASAN... iv LEMBARAN PENGESAHAN... vii RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv

Lebih terperinci

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro E-mail: putriutamilintang@gmail.com

Lebih terperinci

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran ANALISIS PEMASARAN IKAN NEON TETRA (Paracheirodon innesi) STUDI KASUS DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CURUG JAYA II (KECAMATAN BOJONGSARI, KOTA DEPOK JAWA BARAT) Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan November 2013 di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon yang berada di sebelah timur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia yang secara geografis adalah negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang panjang, serta sebagian besar terdiri dari lautan. Koreksi panjang garis

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG Astati* *) Dosen Pada Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar E-mail

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor TINJAUAN PUSTAKA Saluran dan Lembaga Tataniaga Di sektor produksi barang-barang dan jasa dihasilkan sedangkan di sektor konsumsi barang-barang dan jasa dikonsumsi oleh para konsumen. Jarak antara kedua

Lebih terperinci

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI SKRIPSI Oleh: NOVRIANTO GINTING 120306033 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Batu Bara, dengan menetapkan 3 (tiga) kecamatan sebagai lokasi penelitian yaitu Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI ej. Agrotekbis 4 (1) :75 83, Februari 2016 ISSN : 23383011 ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Marketing Analysis of Shallot In Oloboju Village Sigi Biromaru

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (2) : 255-260, April 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU Income Analysis of home industry Althaf Food

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan BAB III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan (observasi) dengan mewawancarai nelayan, pedagang pengumpul

Lebih terperinci

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU Volume 6 No. 2September 2014 FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU (Vigna radiata, L.) DI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh: Yudhit Restika Putri, Siswanto Imam Santoso, Wiludjeng

Lebih terperinci

Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS

Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS Inflasi adalah kecenderungan (trend) atau gerakan naiknya tingkat harga umum yang berlangsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang 46 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (4) : 353-360, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU Analysis Added Value Of Local Palu Onions To Become Fried

Lebih terperinci

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK 1 ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT (Value Chain Analysis In Marketing Freshwater Fish In West Lombok) Ni Putu Rika S, Abdullah Usman, Sri Maryati Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak) ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak) Lili Gojali 1, Aris Supriyo Wibowo 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan) Indri Pratiwi Pohan 1), Luhut Sihombing 2), Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Marketing Margin Of Skipjack (Katsuwonus pelamis) In The Fish Landing Station

Lebih terperinci

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE Leni saleh Dosen Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lakidende Email : Cici_raslin@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE (Clarias sp.) DI DESA HANGTUAH KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU AN ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING OF PROCESSED

Lebih terperinci

BAHAN BAKU: URAT NADI INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAHAN BAKU: URAT NADI INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN MIKRO KECIL DAN MENENGAH Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Vol. 1 No. 3, Desember 2014: 187-191 ISSN : 2355-6226 BAHAN BAKU: URAT NADI INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN MIKRO KECIL DAN MENENGAH Yonvitner Departemen Manajemen

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran) ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran) Oleh : Hengki Prastio Wijaya 1, Soetoro 2, Tito Hardiyanto 3 13 Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Juni 2013 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. PPN Pekalongan berada dipantai utara

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO. ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Latifatul Hasanah 1, Ujang Suryadi 2, Wahjoe Widhijanto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri Jember 2Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN Arini Pebristya Duha *), HM Mozart B Darus **), Luhut Sihombing **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal.63-70 ISSN 2302-1713 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN Cindy Dwi Hartitianingtias, Joko Sutrisno, Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan

TINJAUAN PUSTAKA. berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, dan TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Ternak Sapi Potong Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam kehidupan

Lebih terperinci

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya

Boks 1. Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya Boks Pola Pembentukan Harga Ikan Sungai di Kota Palangka Raya Pendahuluan Berdasarkan kajian dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), diperoleh temuan bahwa kelompok komoditas yang

Lebih terperinci

KERAGAAN PEMASARAN TAHU

KERAGAAN PEMASARAN TAHU KERAGAAN PEMASARAN TAHU Liki Yaoman H ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Likiyaoman@yahoo.co.id Tedi Hartoyo ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi tedi hartoyo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Teknologi Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu bentuk kegiatan menciptakan nilai tambah kulit ikan nila dengan mengidentifikasi peluang bisnis kerupuk tersebut

Lebih terperinci

PEMASARAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) SEGAR DI PASAR BINAYA KOTA MASOHI

PEMASARAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) SEGAR DI PASAR BINAYA KOTA MASOHI PEMASARAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) SEGAR DI PASAR BINAYA KOTA MASOHI The Distribution Of Fresh Cakalang (Katsuwonus Pelamis) In Binaya Market, Masohi Yoisye Lopulalan *) *) Staf Pengajar FPIK

Lebih terperinci

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP AGRITECH : Vol. XIX No. 2 Desember 2017 : 121-129 ISSN : 1411-1063 RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Mahfud Hidayat, Pujiharto, Sulistyani Budiningsih Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (4) : 498-56, Agustus 215 ISSN : 2338-311 ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU Marketing Analysis Tempe on Home Industry "Multi Barokah" in Palu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

PEMASARAN IKAN ASAP DI PASAR LANGGAM KECAMATAN LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Oleh

PEMASARAN IKAN ASAP DI PASAR LANGGAM KECAMATAN LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Oleh PEMASARAN IKAN ASAP DI PASAR LANGGAM KECAMATAN LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU Oleh M. Windra Fitra 1), Hamdi Hamid 2) dan Lamun Bathara 2) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 1 (5) : 485-492, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI 1) Marketing Analysis Of Rice In Sidondo I Village Sigi

Lebih terperinci

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber

nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan (Ruaw, 2011). Kelapa merupakan komoditi strategis karena perannya yang besar sebagai sumber 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya saing bisnis di pasar global tidak hanya ditentukan oleh kemampuan pelaku dalam memanajemeni usahanya tetapi juga oleh kinerja dari berbagai aktor yang terlibat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMASARAN IKAN PATIN SEGAR DESA KOTO MESJID KE DAERAH TUJUAN PEMASARAN

ANALISIS SISTEM PEMASARAN IKAN PATIN SEGAR DESA KOTO MESJID KE DAERAH TUJUAN PEMASARAN Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 3 Desember 2015 (273 282) ISSN 0215-2525 ANALISIS SISTEM PEMASARAN IKAN PATIN SEGAR DESA KOTO MESJID KE DAERAH TUJUAN PEMASARAN Analysis of Patin Fresh Fish Marketing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, memiliki potensi beragam sumberdaya pesisir dan laut yang

Lebih terperinci

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analisis Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju) Analysis of Green Mustard Marketing in Balun Ijuk Village, Merawang, Bangka (A case Study of Farmer

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program

Lebih terperinci

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan STITEK Balik Diwa Makassar ABSTRAK

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan STITEK Balik Diwa Makassar   ABSTRAK ANALISIS POLA DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN KOMODITAS IKAN TERI (Stolephorus sp) OLAHAN DI KABUPATEN BARRU (Studi Kasus: Pengolah Ikan Teri Kering Di Kelurahan Sumpang Binanga e Kecamatan Barru Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah

Lebih terperinci

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK ANALYSIS OF MARKETING MARGIN OF RICE AGROINDUSTRY IN BUNGARAYA DISTRICT AT SIAK REGENCY Widia Ariaty 1), Ahmad Rifai 2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sesuai dengan amanat garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa prioritas pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN PONDOK BATU KECAMATAN SARUDIK KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH

JURNAL ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN PONDOK BATU KECAMATAN SARUDIK KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH JURNAL ANALISIS USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN PONDOK BATU KECAMATAN SARUDIK KOTA SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH ROLF GEFFKEN SITUMEANG 1204114133 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM HOME INDUSTRY KERUPUK IKAN. Penelitian dilakukan pada daerah sentra home industry pengolahan kerupuk

4 KEADAAN UMUM HOME INDUSTRY KERUPUK IKAN. Penelitian dilakukan pada daerah sentra home industry pengolahan kerupuk 4 KEADAAN UMUM HOME INDUSTRY KERUPUK IKAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Penelitian dilakukan pada daerah sentra home industry pengolahan kerupuk ikan di Desa Pabean Kecamatan Tambak Boyo Kabupaten

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi KERAGAAN PEMASARAN IKAN GURAMI (Osphrounemus gouramy) PADA KELOMPOK MINA BERKAH JAYA Irni Rahmi Zulfiyyah 1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Irnirahmi18@gmail.com Dedi Darusman,

Lebih terperinci

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH Boks.2 PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH Pengendalian inflasi merupakan faktor kunci dalam menstimulasi kegiatan ekonomi riil yang berkembang sekaligus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan kebutuhaan bahan. pangan akan meningkat pula. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang

Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan kebutuhaan bahan. pangan akan meningkat pula. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang BAB IPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan kebutuhaan bahan pangan akan meningkat pula. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang dibutuhkan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Dasar pengolahan ikan adalah mempertahankan kesegaran dan mutu ikan selama dan sebaik mungkin. Hampir

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman bawang merah diyakini berasal dari daerah Asia Tengah, yakni sekitar Bangladesh, India, dan Pakistan. Bawang merah dapat

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN MARGIN TATANIAGA HASIL PERIKANAN TANGKAP DIDESA BULUH CINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU By

ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN MARGIN TATANIAGA HASIL PERIKANAN TANGKAP DIDESA BULUH CINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU By ANALISIS KELEMBAGAAN PEMASARAN DAN MARGIN TATANIAGA HASIL PERIKANAN TANGKAP DIDESA BULUH CINA KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU By Dani Ramizan 1) Eni Yulinda 2) Lamun Bathara 3) ABSTRAC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) terluas di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 buah dan panjang garis pantai mencapai 104.000 km. Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon Berdasarkan. Kelompok Usaha Industri Jasa Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon Berdasarkan. Kelompok Usaha Industri Jasa Perdagangan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus pintu gerbang yang berbatasan dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian. 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan terutama diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran nelayan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG Oleh: MIKE YOLANDA 06114026 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DI KOTA PADANG ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci