Analisa Konsekuensi. Pada kasus ini tergolong dalam C6-H8 (Gasoline, Naphta, Light Straight, Heptane), memiliki sifat :
|
|
- Siska Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Metodologi
2 Metodologi
3 Pada kasus ini tergolong dalam C6-H8 (Gasoline, Naphta, Light Straight, Heptane), memiliki sifat : Berat molekular : 100 Berat jenis ( lb/ft3) : 42.7 Titik didih normal ( NBP ) (f) : 210 Tingkat keadaan : Liquid Suhu Auto ignition (f) : 433 Pemilik : PT. Pertamina RU IV Cilacap Lokasi : Area 30 unit 31 Data Peralatan No. Tangki : 31T 2 Bentuk Tangki : Silinder Tegak Atap : pontoon Tinggi : mm Diameter : mm Kapasitas : M 3 Desain Fabrikasi : API STD 650 Tipe tanki : Floating roof Dibangun : 1975 ( 36 Thn 2011 ) Tekanan : Atmospheric Temperature : Vs desain tangki operasi 40 C max desain 46 C Fluida / service : Mixed Naphta Analisa Konsekuensi
4
5 Tabel 4.2 Kategori Umum Peralatan No. Kategori Nilai Keterangan Kategori Jenis Alat Kategori Nilai / kapasitas Alat Deteksi Peralatan Isolasi C E B B Ketika terjadi kegagalan, maka dampaknya akan mempengaruhi 1s/d 5 alat lain dalam 1 unit. Dalam penghitungan Volume tampung fluida, didapakan hasil , 5 lbs masuk dalam range s/d lbs Apabila terjadi perubahan fluida servis di dalam tangki terdapat detector ketinggian fluida yang dapat memberikan informasi secara langsung kepada operator yang berada dalam control room Ketika terjadi suatu hal operator dapat memberi tindakan langsung dari dalam control room tanpa perlu ke luar maupun mendatangi peralatan tersebut.
6
7
8
9
10 Berada pada kategori D antara ft2,maka tingkat resiko untuk metode semi kuantitaif juga merupakan kombinasi dari kategoari kemun Berada pada kategori D antara ft2,maka tingkat resiko untuk metode semi kuantitaif juga merupakan kombinasi dari kategoari kemungkinan kegagalan dan kategori konsekuensi kegagalan yang didapat dari perhitungan TMSF dan nilai kategori konsekuensi kegagalan untuk 31 T 2
11 Analisa konsekuensi
12
13
14
15
16
17
18
19 Analisa faktor konsekuensi.
20 Analisa kemungkinan
21 Maka hal yang lebih mudah dan murah dilakukan adalah menambah jumlah inspeksi personal hanya pada roof plate untuk mengurangi resiko kegagalan terhadap kemungkinan. Maka dalam 34 tahun terhitung 1987 hingga 2009 baru 4 kali terjadi inspeksi dengan jangka waktu 5, 10,dan 15 tahun. Maka sebaiknya ditambah 1-2 kali khusus pada daerah roof agar menurunkan nilai resiko kegagalan.
22 Dengan adanya metode RBI saat ini, maka prioritas perencanaan inspeksi setiap peralatan disesuaikan dengan tingkat resikonya Bedasarkan data-data PT PERTAMINA RU IV Cilacap bhawa peralatan yang berupa tangki telah dilakukan inspeksi 5 tahunan, sesuai dengan rekomendasi MIGAS dan uu no 22 thun 1981 metrologi jika hasilnya masih baik dapat diperpanjang. Semua peralatan yang disinspesksi tiap 5 tahun sekali ini tidak memerhatikan tingkat resikonya apakah peralatan itu tergolong memiliki resiko rendah, menengah atau tinggi. (API 653 ) OSI 5 tahun _Cleaning 10 tahun_ O/H 15 tahun Perbandingan Optimasi RBI dengan rekomendasi MIGAS
23 . 31T2 mempunyai resiko kebakaran dengan luas resiko sebesar 1803,511 ft2 Untuk menurunkan nilai resiko pada roof di 31 T 2, memiliki 2 cara meningkatkan efektifitas inspeksi atau menambah jumlah inspeksi. Pada kasus roof yang memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dan umur pakai yang kurang dari 20 tahun, dengan jadwal inspeksi maksimal ½ umur pakai. KESIMPULAN DAN SARAN
24 Saran yang dapat diberikan dari tugas akhir ini antara lain : 1. Agar dilakukan perbaikan sistem manajemen HSE dengan mengacu pada elemen-elemen yang ada pada Evaluasi Sistem Manajemen RBI Memperbaiki sistem pendataan inspeksi agar lebih baik karena hal ini sangat di butuhkan untuk mendapatkan hasil penetuan tingkat resiko yang akurat. 3.Memperhatikan Kondisi roof tangki 31T2 dengan menambah jumlah inspeksi.
25 DAFTAR PUSTAKA American Petrolium Institute ( API 581 ) Risk-Based Inspection Base Resource Document, API Publishing Services, Washington, D.C., 2002 American Petrolium Institute ( API 653 ) Tank Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction, API Publishing Services, Washington, D.C., 2003 Chang, R.R & Chen, JJ, Risk Management application on refinery unit piping inspection, The annual conference of Asia Pasific occupational Safety and healthy Organization, Taipe, Taiwan ROC,2001. Akhmad, Mazyadi, Studi Aplikasi Risk Based Inspection ( RBI) pada Pressure Vessel dan Perpipaan proses di Kkodeco Energhy, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, FTK ITS, Februari, Ahmad Taufik, Risk Based Inspection Course, 2001 Dr. Simon Chang, RBI for OIL and Gas industry, Lioyd s rregister Asia, Kuala lumpur, Malaysia,2000.
26 TERIMA KASIH dan SAMPAI JUMPA Tidak ada kata seindah.. Itu
Studi Aplikasi Metode Risk Based Inspection (RBI) Semi-Kuantitatif API 581 pada Production Separator
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-89 Studi Aplikasi Metode Risk Based Inspection (RBI) Semi-Kuantitatif API 581 pada Production Separator Moamar Al Qathafi dan
Lebih terperinciAnalisis Remaining Life dan Penjadwalan Program Inspeksi pada Pressure Vessel dengan Menggunakan Metode Risk Based Inspection (RBI)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-356 Analisis Remaining Life dan Penjadwalan Program Inspeksi pada Pressure Vessel dengan Menggunakan Metode Risk Based Inspection
Lebih terperinciSIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )
SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI Arif Rahman H (4305 100 064) Dosen Pembimbing : 1. Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc 2. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D Materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang minyak masih menjadi kebutuhan bahan bakar yang utama bagi manusia. Minyak sangat penting untuk menggerakkan kehidupan dan roda perekonomian.
Lebih terperinciStudi RBI (Risk Based Inspection) Floating Hose pada SPM (Single Point Mooring)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-218 Studi RBI (Risk Based Inspection) Floating Hose pada SPM (Single Point Mooring) Dwi Angga Septianto, Daniel M. Rosyid, dan Wisnu Wardhana
Lebih terperinciGambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Sesuai dengan tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengurangi dan mengendalikan resiko maka dalam penelitian ini tentunya salah satu bagian utamanya
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korosi merupakan salah satu masalah utama dalam dunia industri. Tentunya karena korosi menyebabkan kegagalan pada material yang berujung pada kerusakan pada peralatan
Lebih terperinci(Badan Geologi Kementrian ESDM, 2010)
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) adalah sebuah power generator yang menggunakan panas bumi (geothermal) sebagai sumber energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pada dasarnya Boiler adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai pemanas air, panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Steam pada tekanan
Lebih terperinciSIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010
SIDANG P3 TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK KELAUTAN 28 JANUARI 2010 Analisa Resiko pada Reducer Pipeline Akibat Internal Corrosion dengan Metode RBI (Risk Based Inspection) Oleh: Zulfikar A. H. Lubis 4305 100
Lebih terperinciPenilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG
Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG Aga Audi Permana 1*, Eko Julianto 2, Adi Wirawan Husodo 3 1 Program Studi
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Analisis Risk (Resiko) dan Risk Assessment Risk (resiko) tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Sebagai contoh apabila seseorang ingin melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciGambar 4.1. Diagram Alir Proses Stasiun Pengolahan Gas (PFD)
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisa Klasifikasi Awal 4.1.1 Analisa Ruang Lingkup RBI Berdasarkan ruang lingkup yang telah ditentukan di awal bahwa penelitian ini akan dilaksanakan pada suatu stasiun pengolahan
Lebih terperinciBAB IV Pengaruh Parameter Desain, Kondisi Operasi dan Pihak Ketiga
BAB IV Pengaruh Parameter Desain, Kondisi Operasi dan Pihak Ketiga Pada bab ini dianalisis pengaruh dari variasi parameter kondisi pipeline terhadap kategori resiko pipeline. Dengan berbagai macam parameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu komoditi strategis didalam pembangunan tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan bahan bakar minyak didalam negeri merupakan hal yang amat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Pada lingkungan industri modern saat ini, kegagalan sistem (failure) akibat korosi adalah hal yang tidak ditolerir, terutama ketika hal tersebut melibatkan penghentian
Lebih terperinciSumber : Brownell & Young Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : Abdul Wahid Surhim
Sumber : Brownell & Young. 1959. Process Equipment design. USA : Jon Wiley &Sons, Inc. Chapter 3, hal : 36-57 3 Abdul Wahid Surhim *Vessel merupakan perlengkapan paling dasar dari industri kimia dan petrokimia
Lebih terperinciANALISA RESIKO PADA REDUCER PIPELINE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI (RISK BASED INSPECTION)
ANALISA RESIKO PADA REDUCER PIPELINE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI (RISK BASED INSPECTION) Z. A. H. Lubis 1 ; D. M. Rosyid 2 ; H. Ikhwani 3 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan, ITS-Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dalam dunia industri ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama industri minyak dan gas bumi. Hal ini dikarenakan citra
Lebih terperinciPenilaian Risiko Dan Perencanaan Inspeksi Pipa Transmisi Gas Alam Cepu-Semarang Menggunakan Metode Risk Based Inspection Semi-Kuantitatif Api 581
MESIN, Vol. 25, No. 1, 2016, 18-28 18 Penilaian Risiko Dan Perencanaan Inspeksi Pipa Transmisi Gas Alam Cepu-Semarang Menggunakan Metode Risk Based Inspection Semi-Kuantitatif Api 581 Gunawan Dwi Haryadi
Lebih terperinciTugas Akhir (MO )
Company Logo Tugas Akhir (MO 091336) Aplikasi Metode Pipeline Integrity Management System pada Pipa Bawah Laut Maxi Yoel Renda 4306.100.019 Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. 2. Ir.
Lebih terperinciAtmospheric Storage Tank
Atmospheric Storage Tank Garnis Nurfadila Sari 6512010007 Peminatan Mechanical Rotating Jurusan Teknik Mesin LNG Academy ATMOSPHERIC STORAGE TANK Definisi Storage tank adalah tangki penyimpanan untuk menampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan. Jenis dan tingkat keadaan darurat seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Separator minyak dan pipa-pipa pendukungnya memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu proses pengilangan minyak. Separator berfungsi memisahkan zat-zat termasuk
Lebih terperinci2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis
2.8 Pipe Support Karena pipa dipengaruhi oleh ekspansi termal. Mendukung dalam sebuah langkah sistem perpipaan termal dalam arah yang berbeda. Pipe support oleh dua jenis support-kaku (rigid support) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asean Free Trade Area (AFTA). Kegiatan industri migas mulai produksi, pengolahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No : KEP.248/MEN/V/2007 saat ini perkembangan industri minyak dan gas sangat besar di Indonesia.
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PERBANDINGAN METODE ASSESSMENT BERBASIS RESIKO DENGAN METODE ASSESSMENT BERBASIS WAKTU PADA STASIUN PENGOLAHAN GAS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PERBANDINGAN METODE ASSESSMENT BERBASIS RESIKO DENGAN METODE ASSESSMENT BERBASIS WAKTU PADA STASIUN PENGOLAHAN GAS TESIS Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian kualifikasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?
PENDAHULUAN Korosi yang menyerang sebuah pipa akan berbeda kedalaman dan ukurannya Jarak antara korosi satu dengan yang lain juga akan mempengaruhi kondisi pipa. Dibutuhkan analisa lebih lanjut mengenai
Lebih terperinciRisk Based Design Receiving Terminal LNG di Teluk Benoa Bali
Presentasi Tugas Akhir (P3) Risk Based Design Receiving Terminal LNG di Teluk Benoa Bali Oleh : Rendy Maulana 4206 100 003 Pembimbing : Prof Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc M.Sc AAB. Dinariyana DP, ST,
Lebih terperinciJOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DEFINISI JSA (Job Safety Analysis) merupakan analisa keselamatan kerja pada suatu kegiatan yang berupa rekomendasi kerja aman berdasar potensi bahaya
Lebih terperinciNon Destructive Testing
Prinsip dan Metode dari NDT dan Risk Based Inspeksi Non Destructive Testing Pengujian tak merusak (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda/material untuk mengetahui adanya cacat,
Lebih terperinciAnalisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321
Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Stainless Steel, 310, dan 321 pada Aliran Reject 1st Cleaner to 2nd Cleaner OCC Line Voith Unit SP 3-5 di PT. PAKERIN (Pabrik Kertas Indonesia) Budi
Lebih terperinciBAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN
BAB III STUDI PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL TERHADAP KONSEKUENSI KEGAGALAN Seluruh jenis konsekuensi kegagalan dicari nilainya melalui perhitungan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Salah satu input
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL
1 STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL Laksyardo Wisnu Baroto, Ir. Triwilaswandio W.P., MSc Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Lebih terperinciANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciManajemen Resiko Korosi Internal pada Pipa Penyalur Minyak
Manajemen Resiko Korosi Internal pada Pipa Penyalur Minyak Oleh : Bagus Indrajaya 4309 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D.,M.RINA Ir. Hasan Ikhwani, M. Sc. Outline Pendahuluan
Lebih terperinciAnalisa Risiko dan Langkah Mitigasi pada Offshore Pipeline
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. (Sept. 0) ISSN: 30-97 G-80 Analisa Risiko dan Langkah Mitigasi pada Offshore Pipeline Wahyu Abdullah, Daniel M. Rosyid, dan Wahyudi Citrosiswoyo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas
Lebih terperinci(Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)
PROGRES TA Teknik K3 Analisis Konsekuensi BLEVE pada Tangki LPG dengan Pendekatan Blast Effect Model, Thermal Radiation Effect Model, dan Fragment Effect Model (Skenario Pada PT. Trans Pasific Petrochemical
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Perpipaan Dalam kegiatan sehari-hari, transportasi fluida dari satu tempat ke tempat yang lainnya sangat fital bagi kehidupan. Untuk itu, dibentuklah sebuah sistem yang
Lebih terperinciINSTALASI PERMESINAN
INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN KAMAR MESIN MACHINERY SPACE / ENGINE ROOM RUANG
Lebih terperinciBAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI
BAB III DATA DESAIN DAN HASIL INSPEKSI III. 1 DATA DESAIN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan data dari sebuah offshore platform yang terletak pada perairan Laut Jawa, di utara Propinsi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Diagram Alir Perancangan Mounting Pole dan Reflektor RLG Mulai Parameter Data : Spesifikasi tangki timbun minyak bumi tipe floating roof tanpa pipa stilling well
Lebih terperinciSNI - PERSONIL
SNI - PERSONIL No Digunakan Judul No. SNI Tahun 1. Personil Penyelidikan Seismik oil investigation. 13-550- UU No.2: UU No.14:199 15 Penyelidikan Seismik Bagian 1: Juru ukur seismik 13-551.1- No.502: 2.
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Tangki pada dasarnya dipakai sebagai tempat penyimpanan material baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Dalam mendesain tangki, konsultan perencana harus merencanakan
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menejemen Resiko Manajemen resiko adalah suatu proses komprehensif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko yang ada dalam suatu kegiatan. Resiko
Lebih terperinciBab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform
Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform Pada area pengeboran minyak dan gas bumi Lima, Laut Jawa milik British Petrolium, diketahui telah mengalami fenomena subsidence pada kedalaman
Lebih terperinciSimulator Storage Tank: Sebuah alat praktikum untuk melatih pengoperasian tangki 1)
Simulator Storage Tank: Sebuah alat praktikum untuk melatih pengoperasian tangki 1) Nurcahyo 2), Rispiandi 3), Randy Surya Kusumah 4), Sandra Sopian 4) Jurusan Teknik Kimia, D3 Teknik Kimia, Politeknik
Lebih terperinciGambar 1.1 Sistem perpipaan steam 17 bar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya bahan bakar minyak dan gas, menjadi kebutuhan utama untuk dunia transportasi, dunia industri, dan rumah tangga. Setiap tahun kebutuhan akan pasokan bahan
Lebih terperinciTINGKAT KEHANDALAN PIPELINE PADA TRANSPORTASI MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PIPELINE INTEGRITY MANAGEMENT SYSTEM (PIMS)
TINGKAT KEHANDALAN PIPELINE PADA TRANSPORTASI MINYAK DAN GAS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PIPELINE INTEGRITY MANAGEMENT SYSTEM (PIMS) Oleh : M.Yudi. M. Sholihin PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Jl. Kapten Tendean
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN KUANTITATIF RISK BASED INSPECTION BERDASARKAN API 581 PADA PIPA AMMONIA DI PT. KALTIM PASIFIK AMONIAK TUGAS AKHIR HERI SEPTIA NUGRAHA L2E 007 043 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinciReg. II/54.3/19.4 of SOLAS 1974
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION LAPORAN PEMERIKSAAN KELAYAKAN KAPAL UNTUK PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
Lebih terperinciPRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN
1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK Putra Aditiawan 2108030043 Dosen pembinmbing: Dr.Ir.Heru Mirmanto,MT GAMBAR INSTALASI
Lebih terperinciManajemen Resiko Korosi pada Pipa Penyalur Minyak
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Manajemen Resiko Korosi pada Pipa Penyalur Minyak Bagus Indrajaya, Daniel M. Rosyid, dan Hasan Ikhwani Jurusan Teknik Kelautan,
Lebih terperinciBAB V PERHITUNGAN STATIS KWANTITAS MINYAK DI TANGKI TEGAK
BAB V PERHITUNGAN STATIS KWANTITAS MINYAK DI TANGKI TEGAK V.1 Pengenalan Metode perhitungan statis kwantitas liquid di tangki tegak ini dasarkan atas API MPMS Chapter 12 part 1, yaitu prosedur perhitungan
Lebih terperinciK3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum
K3 KEBAKARAN Pelatihan AK3 Umum Kebakaran Hotel di Kelapa Gading 7 Agustus 2016 K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN FENOMENA DAN TEORI API SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN FENOMENA & TEORI API Apakah...? Suatu proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir
Lebih terperinciPROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK ASETON PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Johanna Lianna NIM L2C 008 067 Lusiana Silalahi
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinci4.1 INDENTIFIKASI SISTEM
BAB IV ANALISIS 4.1 INDENTIFIKASI SISTEM. 4.1.1 Identifikasi Pipa Pipa gas merupakan pipa baja API 5L Grade B Schedule 40. Pipa jenis ini merupakan pipa baja dengan kadar karbon maksimal 0,28 % [15]. Pipa
Lebih terperinciEVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL Norman Iskandar a, *Restu Bagas Pangestu b a Dosen Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 2 1 A B C D E CONSEQUENCE CATEGORY. Keterangan : = HIGH = MEDIUM = MEDIUM HIGH = LOW
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kategorisasi Risiko Pada penelitian kali ini didapatkan hasil berupa nilai kategorisasi risiko pada bagian ini akan membahas tentang hasil dari risiko pipa Kurau dan Separator
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )
PERBANDINGAN PRESSURE AKTUAL HYDROTEST WELDING PIPE API 5L B PSL 1 ERW SCH 10 Ø30 TERHADAP TEGANGAN LULUH DENGAN SIMULASI NUMERIK METODE FEM ( FINITE ELEMENT METHOD ) Muhammad Irawan *, Nurul Laili Arifin
Lebih terperinciAnalisis Penyebab Kecelakaan Kerja Dengan Metode Human Factor Analysis and Classification System di perusahaan Fabrikator Pipa
Proceeding 1 st Conference on Safety Engineering and Its Application ISSN No. 2581 2653 Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Dengan Metode Human Factor Analysis and Classification System di perusahaan Fabrikator
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Studi Buckling pada Tangki Kargo Muatan
Lebih terperinciPERPANJANGAN PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 0985.Pm/612/UPGRK/2014
PERPANJANGAN PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor : 0985.Pm/612/UPGRK/2014 Dengan ini diumumkan bahwa PT PJB Unit Pembangkitan Gresik akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan. pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden
LATAR BELAKANG Kilang PT. Pertamina (Persero) RU VI Balongan dilaksanakan pada bulan Oktober 1994 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Mei 1995. Sumber bahan baku yang diolah di PT. PERTAMINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pengukuran, baik pengukuran suhu, tekanan, kecepatan dan masih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, penciptaan peralatan pendukung untuk menunjang mesin-mesin canggih semakin banyak dan beragam, seperti halnya pada alat-alat kontrol
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05
51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA
BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA 4.1. Spesifikasi Main Engine KRI Rencong memiliki dua buah main engine merk Caterpillar di bagian port dan starboard, masing-masing memiliki daya sebesar 1450 HP. Main
Lebih terperinciPIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR
P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS PADA ONSHORE DESIGN JALUR PIPA BARU DARI CENTRAL PROCESSING AREA(CPA) JOB -PPEJ KE PALANG STATION DENGAN PENDEKATAN CAESAR II P3 PIPELINE STRESS ANALYSIS ON THE ONSHORE DESIGN
Lebih terperinciBAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES
BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir ( Flow Chart ) Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out (FWKO) ke pump suction diberikan pada Gambar 3.1 Mulai Perumusan Masalah
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahan bakar fosil yang terdiri atas gas dan minyak bumi masih menjadi kebutuhan pokok yang belum tergantikan sebagai sumber energi dalam semua industri proses. Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk
BAB I PENDAHULUAN Sistem Perpipaan merupakan bagian yang selalu ada dalam industri masa kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk mentransportasikan fluida adalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dunia industri, dapat menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya terutama pada sumber daya minyak dan gas bumi. Pada masa sekarang ini permintaan akan minyak bumi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jumlah banyak, mudah dibawa dan bersih. Untuk bahan bakar motor gasoline. mungkin belum dapat memenuhi persyaratan pasaran.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, maka kebutuhan akan bahan bakar minyak semakin banyak karena lebih ekonomis, tersedia dalam jumlah banyak, mudah dibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gas alam adalah bahan bakar fosil bentuk gas yang sebagian besar terdiri dari metana (CH4). Pada umumnya tempat penghasil gas alam berlokasi jauh dari daerah dimana
Lebih terperinciBAB 5 Simpulan dan Saran. Gambar 5.1 Pola Operasional Kapal (proposed)
BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan 5.1.1 Simpulan Hasil Penelitian Mengacu kepada rumusan masalah, maka pola operasional yang dihasilkan dari pengolahan data (proposed) dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Lebih terperinciTUTUP BEJANA ( HEAD )
TUTUP BEJANA ( HEAD ) Tutup tangki (head) adalah bagian tutup atas suatu tangki yang penggunaanya disesuaikan dengan tekanan operasi. Tutup bejana tersebut terbagi menjadi 5 bentuk yaitu : 1. Hemispherical
Lebih terperinciRISK BASED UNDERWATER INSPECTION
Bab 4 RISK BASED UNDERWATER INSPECTION 4.1 Pendahuluan Dalam laporan tugas akhir ini area platform yang ditinjau berada di daerah laut jawa dimana pada area ini memiliki 211 platform yang diantaranya terdapat
Lebih terperinciPANDUAN PERHITUNGAN TEBAL PIPA
PANDUAN PERHITUNGAN TEBAL PIPA 1.1 Alur Analisa Untuk mendesain sebuah pipa yang akan digunakan untuk moda distribusi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung tebal pipa minimum yang paling
Lebih terperinci61511 : LOGO
Verifikasi Menggunakan Metode Semi-quantitative IEC 61511 Studi kasus : Tangki Timbun Filling Shed Terminal LPG Wildan Irfansyah 4209100090 Contents 1 2 3 4 Pendahuluan Metodologi Analisa Data Kesimpulan
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN
EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati
Lebih terperinciThe Rule of Oil Leak Volume Estimation in Environment Forensic Analysis
The Rule of Oil Leak Volume Estimation in Environment Forensic Analysis Siregar, S. 1,5, Sukarno, P. 1,5, Trisnobudi, A. 2,5, Soewono, E. 3,5, Sidarto, K.A. 3,5, Riza, L. S. 4,5,Rahmawati, S. D. 3,5, Rohani,
Lebih terperinciCARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM
CARA MENGKAJI PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM Oleh: Cahyo Hardo Priyoasmoro Moderator Milis Migas Indonesia Bidang Keahlian Process Engineering PENDAHULUAN Menurut hemat saya, selama bekerja di operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber panas bumi yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber panas bumi yang sangat besar. Hampir 27.000 MWe potensi panas bumi tersimpan di perut bumi Indonesia. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciOleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung
Pengukuran Teknik, Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Teknik Mesin UBL KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung 1.1 Pengukuran ( measurement ) Pengukuran adalah
Lebih terperinciOleh : Achmad Sebastian Ristianto
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU Ratnanto Fitriadi 1*, Dini Hapsari 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 PUSLOGIN (Pusat Studi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Lebih terperinciANALISA SISTEM KONTROL PADA VESSEL 11V2 DI FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP
ANALISA SISTEM KONTROL PADA VESSEL 11V2 DI FOC I PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Oleh: Ahmad Shafi Mukhaitir (L2F 606 003) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI ESTIMASI VOLUME KEBOCORAN MINYAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI ESTIMASI VOLUME KEBOCORAN MINYAK 1,4 Riza, L. S., 2,4 Trisnobudi, A., 3,4 Soewono, E., 3,4 Sidarto, K.A. 1) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Penilaian risiko..., Adis Arzida Lanin, FKMUI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk yang berakal akan selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya, untuk memenuhi segala kebutuhannya tersebut manusia mulai membangun berbagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berkomitmen pada keselamatan dan kesehatan kerja serta pengolahan lingkungan hidup adalah salah satu landasan utama dalam
Lebih terperinciMesin bending, kapasitas 400 ton Mesin flanging, kapasitas 400 ton Mesin rol plat, mampu hingga ketebalan 60 mm Mesin las, FCAW & SMAW, termasuk DC
SINAR BARU PERKASA adalah perusahaan yang bergerak dibidang Fabrikator Tangki (Segala ukuran dan jenis tangki), Konstruksi baja, yang telah mempunyai Sertifikat ISO 900 : 2008 dan ASME (U, PP, S) yang
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan
V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.
Lebih terperinci