BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara didirikan pada tahun 1993 dan

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara didirikan pada tahun 1993 dan telah mengalami pergantian pimpinan kepala sekolah sebanyak 5 kali. SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara memiliki luas tanah 529,03m 2, dengan jumlah gedung sebagai tempat belajar berjumlah 6, dengan 1 ruang dewan guru, 1 kantor kepala sekolah, 2 kamar mandi, 1 ruang perpustakaan, dan 1 gedung belajar (Aula). Lokasi sekolah ini memiliki tempat strategi, jauh dari lokasi keramaian dengan jumlah guru 9 bersama dengan kepala sekolah dan jumlah siswa 150 orang siswa yang berasal dari berbagai tingkatan ekonomi orang tua. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Tontulow Utara yang berjumlah 20 orang, terdiri dari laki-laki 7 orang dan 13 orang siswa perempuan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai ketua adalah peneliti dibantu oleh 2 orang guru mitra. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yang diawali dengan observasi awal. Untuk jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Observasi Awal Berdasarkan data pada observasi awal, bahwa aspek kelancaran siswa dalam membaca pada kategori lancar terdapat 8 orang siswa atau 40%, pada kategori kurang lancar terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak lancar

2 terdapat10 orang siswa atau 50 %. Pada aspek kemampuan siswa memahami isi bacaan pada kategori mampu terdapat 8 orang siswa atau 40%, pada kategori kurang mampu terdapat 3 orang siswa atau 15%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 9 orang siswa atau 55%. Pada aspek ketepatan siswa dalam menggunakan tanda baca pada kategori tepat terdapat 6 orang siswa atau 30%, pada kategori kurang tepat terdapat 3 orang siswa atau 15%, dan pada kategori tidak tepat terdapat 11 orang siswa atau 55%. Berdasarkan data tersebut, maka rekapitulasi kemampuan membaca siswa pada kategori mampu terdapat 7 orang siswa atau 40%, pada kategori kurang mampu terdapat 3 orang siswa atau 12,5%, sedangkan pada kategori tidak mampu terdapat 10 orang siswa atau 47,5%. Sesuai dengan data tersebut diperoleh gambaran tentang kemampuan membaca siswa yang akan diupayakan peningkatannya. Untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I pertemuan pertama Siklus 1 Pertemuan Pertama Setiap siklus meliputi 4 tahap yang terdiri dari : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan tindakan 3. Tahap Pemantauan Evaluasi 4. Tahap Analisis dan Refleksi Dari kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel 1. Persentase Rata-rata Hasil an siklus I pertemuan pertama Aspek yang No Diamati 1 Kelancaran siswa 2 Kemampuan siswa dalam bacaan Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M TM M TM

3 3 Ketepatan siswa Rata-rata kemampuan membaca siswa M TM M KM TM Keterangan : M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Pada table di atas diperoleh gambaran kemampuan siswa membaca bahwa aspek kelancaran siswa pada kategori mampu terdapat 10 orang siswa atau 50%, pada kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 9 orang siswa atau 45%.Pada aspek kemampuan siswa memahami isi bacaan pada kategori mampu terdapat 11 orang siswa atau 55%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 7 orang siswa atau 35%. Pada aspek ketepatan siswa dalam menggunakan tanda baca pada kategori tepat terdapat 9 orang siswa atau 45%, pada kategori kurang tepat terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak tepat terdapat 9 orang siswa atau 45%. Berdasarkan data tersebut, maka rekapitulasi kemampuan membaca siswa pada kategori mampu terdapat 10 orang siswa atau 50%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, sedangkan pada kategori tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau 40%. Dari data tersebut kemampuan membaca siswa telah mengalami peningkatan melalui penggunaan metode jigsaw meskipun belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan. Untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I pertemuan kedua yaitu penataan kelas, media pembelajaran, serta fasilitas lainnya yang menunjang pembelajaran.

4 4.1.3 Siklus 1 Pertemuan Kedua Dari kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel 2. PersentaseRata-rataHasil siklus I pertemuan kedua Aspek yang No Diamati 1 Kelancaran siswa 2 Kemampuan siswa membaca 3 Ketepatan siswa Rata-rata kemampuan membaca siswa Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M TM M TM M TM M KM TM Keterangan : M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Pada table di atas diperoleh gambaran kemampuan siswa membaca bahwa aspek kelancaran siswa pada kategori mampu terdapat 13 orang siswa atau 65%,

5 pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 5 orang siswa atau 25%. Pada aspek kemampuan siswa memahami isi bacaan pada kategori mampu terdapat 13 orang siswa atau 65%, pada kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 30%. Pada aspek ketepatan siswa dalam menggunakan tanda baca pada kategori mampu terdapat 12 orang siswa atau 60%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 30%. Berdasarkan data tersebut, maka rekapitulasi kemampuan membaca siswa pada kategori mampu terdapat 13 orang siswa atau 65%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, sedangkan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 35%. Melihat hasil penelitian tersebut, maka hasil refleksi tersebut diperoleh gambaran bahwa kemampuan membaca siswa menunjukkan peningkatan yang positif, untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dalam upaya pencapaian indikator penelitian yang relevan Siklus II Pertemuan Pertama Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang meliputi 4 tahap yaitu : Tahap Persiapan Dalam rangka penelitian kelas tindaka persiapan persiapan sebgai berikut : a. Menjelaskan rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan kepala sekolah dan guru mitra b. Melakukan opservasi awal terhadap 0byek penelitian dalam rangkah mengidentifikasikan masalah. c. Menganalisis pokok permaslahan yang menjadi subyek penelitian.

6 d. Menentukan metode,alat observasi serta mendesain skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang diharapkan. e. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif atau kerja sama dengan guru kelsa III yang ada di sekolah yang meliputi: menyusun jadwal pelaksanaan tindakan, menyususn satuan kegiatan pembelajaran,membuat lembar observasi,memfasilitasi penunjang kegiatan penelitian. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti dibantu guru mata pelajaran lain,mengamati pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembaran pengamatan yang telah ada. Pada tahap ini dilaksanakan tahap proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembaran observasi. Pada waktu observasi dilakukan,observasi pengamatan kemampuan siswa yang muncul pada waktu pembelajaran berlangsung. Hasil bservasi ini akan menjadi data pendukung dalam pembelajaran pada siklus berikut Tahap Analisis Dan Refleksi Pada tahap ini semua data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi akan dianalisis baik secara kuantitatif maupun secara kualitas dan hasilnya untuk merefleksi diri dan seluruh proses kegiatan. Kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 3. Persentase Rata-rata Hasil an siklus II pertemuan pertama

7 No Aspek yang Diamati 1 Kelancaran siswa 2 Kemampuan siswa membaca 3 Ketepatan siswa dalam membaca Rata-rata kemampuan membaca siswa Keterangan : Kriteria Ratarata (%) Persentase 1 2 Penilaian M TM M TM M TM M KM TM M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Pada table di atas diperoleh gambaran kemampuan membaca siswa bahwa aspek kelancaran siswa pada kategori mampu terdapat 15 orang siswa atau 75%, pada kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 20%. Pada aspek kemampuan siswa memahami isi bacaan pada kategori mampu terdapat 14 orang siswa atau 70%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 20%. Pada aspek ketepatan siswa dalam menggunakan tanda baca pada kategori mampu terdapat 14 orang siswa atau 70%, pada kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 5 orang siswa atau 25%. Berdasarkan data tersebut, maka rekapitulasi kemampuan membaca siswa pada kategori mampu terdapat 14 orang siswa atau 70%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, sedangkan pada kategori tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 20%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut nampak jelas bahwa peningkatan jumlah siswa yang memiliki kemampuan pada kategori mampu meningkat menjadi 70%, pembelajaran yang dilaksanakan mampu menyenangkan bagi siswa.

8 Penelitian ini belum dinyatakan berhasil, sebab indikator penelitian belum tercapai, sehingga perlu pelaksanaan pertemuan selanjutnya Siklus II Pertemuan Kedua Dari kegiatan pembelajaran dengan persiapan pembelajaran terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 4. Persentase Rata-rata Hasil an siklus II kedua Aspek yang No Diamati 1 Kelancaran siswa 2 Kemampuan siswa membaca 3 Ketepatan siswa Rata-rata kemampuan membaca siswa Keterangan : Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M TM M TM M TM M KM TM M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka dapat digambarkan kemampuan membaca, bahwa aspek kelancaran siswa pada kategori lancar terdapat 17 orang siswa atau 85%, pada kategori kurang lancar terdapat 1 orang siswa atau 5%, dan pada kategori tidak lancar terdapat 2 orang siswa atau 10%. Pada aspek kemampuan siswa memahami isi bacaan pada kategori mampu terdapat 16 orang siswa atau 80%, pada kategori kurang mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%. Pada aspek ketepatan siswa dalam menggunakan tanda baca pada kategori tepat terdapat 16 orang siswa atau 80%, pada kategori kurang tepat terdapat 1 orang siswa atau 5%,

9 dan pada kategori tidak tepat terdapat 3 orang siswa atau 15%. Berdasarkan data tersebut, maka rekapitulasi kemampuan membaca siswa pada kategori mampu terdapat 17 orang siswa atau 85%, pada kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%, sedangkan pada kategori tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau 10%. Dari hasil penelitian tersebut, nampak jelas bahwa kemampuan membaca melalui model pembelajaran jigsaw telah mencapai indikator pembelajaran yang diharapkan, oleh karena itu penelitian ini dinyatakan tidak dilanjutkan pada pelaksanaan siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa indonesia tentang Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas III SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara melalui model pebelajaran jigsaw telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Setelah dilakukan terhadap hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan hasil peserta didik pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa target capaian berdasarkan indikator kinerja sebesar 80% dari jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa. 1. Keberhasilan capaian target brdasarkan indikator kinerja disebabkan oleh penggunaan mpdel pembelajaran jigsaw secara baik sesuai langkah-langkah model tersebut. Dengan upaya ini proses pembelajaran pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti mampu memberikan hasil yang memuaskan walaupun masih terdapat beberapa kekurangan dalam aspek kegiatan belajar mengajar.

10 2. Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa indonesia pada siswa kelas III SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi membaca malalui model jigsaw pada siswa kelas III SDN 2 Tontulow Utara Kabupeten Bolmong Utara. Dapat tuntas. Tabel 5. Analisis Hasil Persentase Rata-rata kemampuan membaca Aspek yang Diamati Kriteria Observasi Awal Siklus 1 Siklus 2 Pert. Pert. 2 1 Pert. 1 Kemampuan membaca pada pembelajaran bahasa Indonesia Mampu Pert. 2 Dari tabel 6 di atas terlihat bahwa pada pelaksanaan observasi awal terdapat 40% anak pada kategori mampu, siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua terdapat 53% dan 65% yang termasuk pada kategori mampu. Siklus II pertemuan pertama terdapat 73% pada kategori mampu, dan pada pelaksanaan siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 85% orang siswa pada kategori mampu, hal ini menggambarkan bahwa pelaksanaan penelitian telah berhasil dengan capaian indikator yang telah ditentukan. Adanya peningkatan pada setiap siklus disebabkan adanya kerjasama yang baik antara peneliti dan guru mitra dalam mengupayakan peningkatan kemampuan membaca siswa melalui penggunaan metode jigsaw. Jadi dengan melihat hasil capaian yang ada, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini yang menyatakan bahwa: Jika guru menggunakan model jigsaw dalam proses pembelajaran bahasa indonesia maka kemampuan membaca pada siswa kelas III SDN 2 Tontulow Utara akan meningkat, dapat diterima.