PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIES DI AREA MEMBACA PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK-KANAK STUDI KASUS SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG

Transkripsi

1 PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIES DI AREA MEMBACA PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK-KANAK STUDI KASUS SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG Febrianie Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara. Jalan KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kode Pos Jakarta Nomor telepon (021) Doni Morika Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara. Jalan KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kode Pos Jakarta Nomor telepon (021) Octaviana Sylvia Caroline Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara. Jalan KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kode Pos Jakarta Nomor telepon (021) Abstract Reading is a good activity for everyone, especially children. Some people who like reading as a habit, will enjoy reading. Otherwise, people who doesn't have this good habit, absolutely will not enjoy reading. Beside the book itself, children are easily affected by physical factors, like interior and furniture. The physical factors affect the cognitive (creativity), affective (pleasure), and psychomotor (activity) of children.by the presence of a literature review and observation, the design is expected to answer the needs of a child in order to support their reading activities in the library. The interior affects creativity, pleasure, and activities of children, which also influences the design concept of furniture. Based on design mapping and market mapping, was taken two keywords namely "colorful" and "nature". Keyword"nature" was chosen to approach in accordance with the love against nature and introduce the natural environment around children. Besides, through the design of furniture, is expected that children can learn from the forms of furniture whomis the part of nature or the creation of the Lord. The animal formwas chosen, because they had known by children (through their pets, animal books, etc). Childrens were attracted by animals, it made the furniture and accessories design, was analogized in animal form, like pets (dog, cat, rabbit,) and wildlifes (elephant, girrafe, lion, hippopotamus, etc).the keyword "nature"

2 answered the purpose of research concerning the library reading area furniture and accessories whichdesigned to introduce 4-6 years oldtothe environment. Keyword "colorful" was chosen to drawthe attention of children, becauseaccording to research, colors will directly influence the pleasure and creativity of children. They would feel more comfortable and enjoy reading books. Bright colors like orange, yellow, blue, green, and more, were chosen. These bright colors are used as the opposite of interior neutral color scheme. They were based on children psychology studies. Their mood would be increased by warm colors like red, orange, and yellow, while cool colors like blue and green, would tranquilize them. The purpose of researchconcerning library reading area furniture and accessories that designed to draw attention the 4-6 yearsold, is achieved. Keywords: Children, reading habit, creativity, affective, activity, library, furniture, nature, colorful, focal point. Abstrak Membaca adalah kegiatan yang kegiatan yang bermanfaat bagi semua orang dari segala usia, khususnya anak. Bagi orang yang sudah terbiasa membaca, tentu kegiatan ini menyenangkan. Namun, anak-anak yang belum terbiasa membaca akan cenderung mudah bosan. Selain faktor buku yang dibaca, ternyata minat membaca anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik, seperti suasana ruang dan furnitur. Faktor lingkungan fisik ini berpengaruh terhadap kognitif (kreativitas), afektif (rasa senang), dan psikomotorik (aktivitas) anak. Pengaruh ruang interior terhadap kreativitas, rasa senang, dan aktivitas anak, mempengaruhi juga konsep desain furnitur yang dirancang. Melalui kegiatan design mapping dan market mapping, diambil dua kata kunci yaitu "penuh warna" atau "colorful" dan "alam" atau "nature". Kata kunci "nature" dipilih agar pendekatannya sesuai dengan kecintaan anak terhadap alam dan dapat mengenal lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu, melalui perancangan furnitur ini, diharapkan anak dapat belajar dari bentuk-bentuk furnitur yang merupakan bagian dari alam atau ciptaan Tuhan. Bentuk binatang dipilih karena kedekatannya dengan anak (dapat melalui hewan peliharaan di rumah, buku bergambar binatang, dan sebagainya). Rasa tertarik anak terhadap hewan yang besar, menjadikan perancangan furnitur dan aksesoris dianalogikan dalam bentuk binatang, seperti binatang peliharaan yaitu anjing, kucing, kelinci, serta satwa liar, seperti gajah, jerapah, singa, kuda nil dan lain sebagainya. Kata kunci "nature" ini menjawab tujuan penelitian mengenai perancangan furnitur dan aksesories area membaca perpustakaan yang membuat anak usia 4-6 tahun mengenal lingkungan sekitar. Kata kunci "colorful" diambil agar furnitur yang dirancang menarik perhatian anak, karena menurut penelitian, warna-warna akan berpengaruh langsung terhadap kreativitas dan rasa senang anak. Hal ini membuat anak betah dan senang membaca buku. Warna yang akan digunakan dalam perancangan furnitur dan aksesoris adalah warna cerah seperti merah, oranye, kuning, biru, hijau dan lainnya. Warna ini dipakai sebagai "lawan" dari suasana ruang interior yang netral. Warna ini dipilih berdasarkan studi psikologi anak. Warna-warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning, akan membuat mood anak menjadi ceria dan bersemangat, sedangkan warna dingin seperti biru dan hijau yang akan "menenangkan" anak. Hal ini membuat tujuan penelitian mengenai perancangan furnitur area membaca perpustakaan yang dapat menarik perhatian anak usia 4-6 tahun sehingga membuat mereka betah dan senang membaca di perpustakaan tercapai. Kata Kunci: Anak, kebiasaan membaca, kreativitas, rasa senang, aktivitas, perpustakaan, furnitur, alam, penuh warna, focal point.

3 PENDAHULUAN Membaca adalah kegiatan yang menyenangkan, bagi sebagian orang yang sudah terbiasa membaca. Namun, anak-anak yang belum terbiasa membaca akan cenderung merasa bosan. Maka dari itu, dalam rangka memperkenalkan kebiasaan membaca pada anak, selain faktor buku yang dibaca, diperlukan metode yang menyenangkan, agar anak dapat merasa betah dan senang membaca. Selain buku dan metode memperkenalkan kegiatan membaca, seperti story telling, faktor lingkungan juga mempengaruhi mood dan minat anak dalam membaca. Jika suasana ruang dan bentuk furnitur tidak menarik perhatian anak, maka anak akan mudah merasa bosan. Hal ini tentu akan mempersulit kegiatan membaca. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yang pertama adalah bagaimana merancang furnitur area membaca perpustakaan yang dapat menarik perhatian anak usia 4-6 tahun sehingga membuat mereka betah dan senang membaca buku di perpustakaan? Sedangkan rumusan masalah kedua adalah bagaimana merancang furnitur area membaca perpustakaan yang dapat membuat anak usia 4-6 tahun mengenal lingkungan sekitar? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perancangan furnitur area membaca perpustakaan yang dapat menarik perhatian anak usia 4-6 tahun sehingga membuat mereka betah dan senang membaca di perpustakaan. Selain itu, juga untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perancangan furnitur area membaca perpustakaan yang dapat membuat anak usia 4-6 tahun mengenal lingkungan sekitar. METODE PENELITIAN Mind mapping merupakan proses yang penting untuk membantu penyelesaian dari suatu masalah. Layaknya sebuah peta, mindmapping berperan sebagai penunjuk arah agar tidak "tersesat". Mind mapping memiliki beberapa tahapan yang perlu dijalani. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan observasi atau pencarian data. Observasi dilakukan dengan metode kuantitatif, yaitu dengan pendekatan survey. Penulis melakukan observasi dan melakukan wawancara, sebagai alat pengumpulan data. Adapun data-data berupa dokumentasi dan hasil wawancara yang didapatkan penulis saat melakukan survey. Setelah melakukan observasi, tahap selanjutnya adalah menganalisa. Data yang sudah didapatkan pada proses observasi kemudian dianalisa, dicari faktor permasalahan tersebut. Setelah menganalisa permasalahan yang terjadi, selanjutnya dilakukan metode design mapping dan market mapping. Melalui kedua metode ini, diambil kata-kata kunci yang merupakan awal dari konsep perancangan, dimana furnitur yang dirancang, diharapkan menjadi jawaban atas rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini. HASIL DAN BAHASAN Interior merupakan hal yang sangat berkaitan dengan furnitur. Oleh karena itu, konsep interior maupun furnitur hendaknya berkaitan satu sama lain. Konsep perancangan interior adalah nature atau alam. Konsep ini diambil karena berhubungan dengan kecerdasan anak. Kecerdasan naturalis berkaitan dengan otak kiri dan kanan. Otak kiri berhubungan dengan pengenalan bentuk dan pola, sensor, dan kemampuan mengklasifikasikan suatu benda. Otak kanan berhubungan dengan seni atau keindahan. Alam merupakan ciptaan Tuhan yang sangat indah. Manusia sangat menikmati dan mengagumi keindahan alam ini. Tema nature yang dirancang, mengambil setting tempat di hutan atau Jungle Land, dimana di hutan ini terdapat pepohonan, maupun bukit, dan rerumputan. Di hutan ini juga terdapat binatang yang hidup rukun, seperti kisah di buku dongeng. Konsep warna yang digunakan pada interior adalah warna netral seperti warna putih dan warna bumi seperti warna hijau dan cokelat. Warna hijau dan cokelat diambil dari warna tanah, pohon, dan rumput. Sedangkan warna putih bersifat netral, sehingga dapat menetralkan suasana ruangan perpustakaan. Warna-warna pada interior ini akan menetralkan warna-warna furnitur yang dirancang, sehingga tidak membuat mata anak lelah.

4 Gambar 1 Interior Visual References Dalam perancangan perpustakaan ini, citra ruang yang diharapkan adalah suasana alam, dengan suasana yang netral, menenangkan, dan tidak terlalu banyak warna. Hal ini tentu bertentangan dengan konsep interior ruang khusus anak pada umumnya yang menggunakan warna-warna bold dan colorful. Pada interior perpustakaan ini sengaja dirancang agar anak-anak merasa seperti di lingkungan hutan yang tenang, dengan warna-warna kayu dan rerumputan. Penggunaan warna netral pada ruangan interior tentu akan memiliki efek psikologis pada anak, yaitu menjadikan anak tenang, kalem, dan nyaman. Warna putih dapat memberi kesan dingin pada ruangan. Namun, warna cokelat dapat menghangatkan kesan dingin tersebut. Suasana netral yang terdapat pada ruangan interior dapat diseimbangkan dengan warna furnitur yang dirancang. Sehingga terjadi keseimbangan pada interior maupun furnitur. Gambar 2 Perspektif Area Sepatu

5 Gambar 3 Perspektif Area Informasi dan Komputer Gambar 4 Perspektif Area Rak Buku dan Area Membaca Informal Gambar 5 Perspektif Area Rak Buku Anak Favorit

6 Gambar 6 Perspektif Area Membaca Formal dan Story Telling Gambar 7 Perspektif Area Informasi, Area Story Telling, dan Area Tunggu Market mapping adalah proses yang dilakukan untuk mengetahui "arah" perancangan. Dari market mapping dapat dilihat konsep dan ide dari suatu perancangan. Sebelum membuat market mapping, diperlukan design mapping. Design mapping ini bertujuan untuk mencari keyword atau kata kunci yang akan digunakan dalam market mapping. Keyword ini didapat dari hasil berpikir maupun brainstorming. Keyword market mapping yang didapat dari mind mapping adalah "anak", yaitu "cinta alam" (nature), "atraktif" (atracttive), "penuh warna" (colorful), dan "bentuk geometris" (geometrical). Setelah dilakukan proses market mapping, keyword yang terpilih adalah "nature" dan "colorful", yang dipilih agar pendekatannya sesuai dengan kecintaan anak terhadap alam dan dapat mengenal lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu, melalui perancangan furnitur ini, diharapkan anak dapat belajar dari bentuk-bentuk furnitur yang merupakan bagian dari alam atau ciptaan Tuhan. Dengan warna-warna yang cerah, diharapkan furnitur yang dirancang akan menarik perhatian anak sehingga membuat anak betah dan senang membaca buku. Selain itu, warna-warna furnitur ini direncanakan menjadi focal point dari interior ruangan perpustakaan yang secara umum bernuansa netral.

7 Gambar 8 Design mapping Gambar 9 Market mapping Gambar 10 Furniture Visual Reference

8 Dari positioning market mapping yang sudah dilakukan, Colorful Nature menjadi keyword sekaligus tema perancangan furnitur dan aksesories. "Colorful Nature" adalah bentuk-bentuk dari alam yang dibawa dalam warna-warna yang menarik perhatian anak. Bentuk nature yang digunakan adalah bentuk binatang-binatang yang biasa berada di hutan maupun rawa-rawa hutan. Gambar 11 Kura Table Gambar 12 Kura Chair Gambar 13 Bunny The Book Lover

9 Gambar 14 Hippo The Book Return Gambar 15 Elephant and Rabbit Bookends SIMPULAN DAN SARAN Pengaruh ruang interior terhadap kreativitas, rasa senang, dan aktivitas anak, mempengaruhi juga konsep desain furnitur yang dirancang. Melalui kegiatan design mapping dan market mapping, diambil dua kata kunci yaitu "penuh warna atau colorful" dan "alam atau nature". Kata kunci "nature" dipilih agar pendekatannya sesuai dengan kecintaan anak terhadap alam dan dapat mengenal lingkungan alam di sekitarnya. Selain itu, melalui perancangan furnitur ini, diharapkan anak dapat belajar dari bentuk-bentuk furnitur yang merupakan bagian dari alam atau ciptaan Tuhan. Dengan kata lain, kata kunci "nature" ini menjawab tujuan penelitian dari penelitian mengenai perancangan furnitur yang membuat anak usia 4-6 tahun mengenal lingkungan sekitar. Kata kunci "colorful" diambil agar furnitur yang dirancang menarik perhatian anak, karena menurut penelitian, warna-warna akan berpengaruh langsung terhadap kreativitas dan rasa senang anak. Hal ini membuat anak betah dan senang membaca buku. Hal ini membuat tujuan dari penelitian mengenai perancangan furnitur perpustakaan yang dapat menarik perhatian anak usia 4-6 tahun sehingga membuat mereka betah dan senang membaca di perpustakaan juga tercapai. Selain itu, warna-warna furnitur yang dirancang untuk perpustakaan TK-SD (ECY-EL) Binus International School Serpong direncanakan menjadi focal point dari interior ruangan perpustakaan yang secara garis besar berwarna bumi dan netral. Dengan demikian, perancangan furnitur area membaca perpustakaan anak-anak sangat penting. Selain untuk menarik minat anak-anak untuk membaca, furnitur yang dirancang juga secara tidak langsung

10 membantu meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan imajinasi anak. Perancangan furnitur untuk anak akan berbeda dengan perancangan furnitur untuk orang dewasa, baik dari segi ukuran, bentuk, dan konsep desain. Banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh semua pihak yang berkaitan dengan anak, seperti pihak sekolah dan orangtua. Dengan adanya perancangan ini, semoga pihak-pihak terkait dapat melihat kebutuhan anak akan fasilitas penunjang dalam mengembangkan dirinya, tentunya dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan anak. Faktor ergonomi anak, material dan finishing yang aman bagi anak, hendaknya menjadi faktor yang diutamakan. Disarankan agar orangtua dan pihak sekolah memperhatikan faktor-faktor tersebut. REFERENSI Rahmawati, Rafika Mengajarkan Anak Membaca Sejak Dini. Potret Ilmu Pendidikan. Hal Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Pujiati, Maya A Cara Efektif agar Anak Senang dan Mahir Membaca: Panduan bagi Orang Tua dan Guru. Sumedang: Intermedia Karya Utama. Muktiono, Joko D Aku Cinta Buku:Menumbuhkan Minat Baca pada Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo. J. I. C. M. Drost SJ., dkk Perilaku Anak Usia Dini: Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: Kanisius. Prastisti, Wiwien Dinar Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Kemenag Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak. M. Syarifuddin Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bekasi: CV. Mitra Karya. De Chiara, Joseph (ed.); Panero, Julius (ed.); Zelnik, Martin (ed.) Time-Saver Standards for Interior Design and Space Planning. Singapore: McGraw Hill International Editions. Ruth, Linda Cain. Design Standards for Children's Environments New York: McGraw-Hill Professional Publishing. Jacobs, Gera;, Kathleen (Kathy) E. Crowley Play, Projects, and Preschool Standards: Nurturing Children's Sense of Wonder and Joy in Learning. California: Corwin. Lensufiie, Tikno; Yati Sumiharti Bisnis Furniture dan Handicraft Berkualitas Ekspor Penekanan pada Pengetahuan Dasar Cat dan Teknik Pengecatan. Jakarta: Erlangga. Yuswanto Finishing Kayu. Yogyakarta: Kanisius. Surya, Priatna Eka. Aneka Cara Menyambung Kayu. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Rahmanto, Galih Dwi. Desain Furniture Taman Kanak-Kanak untuk Pembelajaran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak. Skripsi S1. Program studi Desain Produk Industri. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Harmastuti, Agnes Sukmanita Perencanaan Dan Perancangan Interior Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Surakarta. Skripsi S1. Program studi Desain Interior. Fakultas Sastra Dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Cendana, Yogie Irawan Desain Interior International Playgroup di Surakarta dengan Pendekatan Psikologi Anak. Skripsi S1. Jurusan Desain Interior. Fakultas Sastra Dan Seni Rupa. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Mutiara, Yosephine Glenis Ayu Perancangan Furnitur Playgroup di Planet Kidz Preschool. Skripsi S1. Program studi Desain Interior. Fakultas School of Design. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Ully, Anggy Sherwinda Ully Perancangan Interior Planet Kidz Preschool. Skripsi S1. Program studi Desain Interior. Fakultas School of Design. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Veramyta, Rohana Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Perpustakaan Anak sebagai Sarana Pendukung Tumbuh Kembang Anak di Kota Yogyakarta. Skripsi S1. Program studi Arsitektur. Fakultas Teknik. Universitas Atmajaya, Yogyakarta.

11 Eposlima Pengertian Pendidikan - Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli. Diperoleh tanggal 2 Maret Dari Sudrajat, Akhmad Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Diperoleh tanggal 2 Maret Dari Setiawan, Febriyani Definisi Perpustakaan Menurut Para Ahli. Diperoleh tanggal 2 Maret Dari Pustakawan Jenis-jenis Perpustakaan. Diperoleh tanggal 2 Maret Darihttp://pustakapustakawan.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-perpustakaan.html Hana, Rhen Fase-Fase Perkembangan Manusia. Diperoleh tanggal 2 Maret Dari Rapi, Mujahidah. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. Diperoleh tanggal 2 Maret Dari Muis, Asiyah Sistem Pendidikan Nasional. Diperoleh tanggal 3 Maret2015.Dari: Martono, Rudi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari: Edu Paint Intip Makna Warna Sebelum Tentukan Warna Untuk Interior Rumah. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari Rizqi, Alfa Metode Penelitian Deskriptif. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari Distributor Resmi Produk Nasa. Budidaya Sengon/Albasia. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari Rimba Kita Kayu Pinus: Ciri-Ciri Umum Kayu Pinus. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari Naveezha Makalah Tentang Meranti. Diperoleh tanggal 3 Maret 2015.Dari: Pemerintah Kota Tanggerang Selatan. Diperoleh tanggal 3 Maret Darihttp://image.banten.kadinprovinsi.or.id/images/file/kadinprovinsi pdf Badan Pusat Statistik Kota Tanggerang Selatan Kondisi Geografis dan Iklim. Diperoleh tanggal 3 Maret Dari RIWAYAT PENULIS Febrianie lahir di kota Jakarta pada 13 Febuari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun Saat ini bekerja sebagai Desainer di PT. Sumber Kreasi Daya Cipta.