Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali
|
|
- Veronika Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali Rama Putra Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, Bambang Kartono Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, Budi Setiawan Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, Abstract The purpose of design is to designing a furnitures and accessories at lobby of hotel Grand Inna Kuta in Bali with also consideration of comfortable and identity of the hotel. The research method used is qualitative methods of data collection based on the results of field studies and literature. The analysis was performed based on various reference sources and observations. The conclusion of this design is to designing furnitures in the lobby of the hotel, should focus to the comfortable aspect and also the identity of the hotel, as the hotel lobby is a reflection of the overall hotel.. Key Word : Design, Furniture, Accessories, Lobby, Hotel Abstrak Tujuan perancangan adalah merancang furnitur dan aksesoris pada lobi hotel Grand Inna Kuta, Bali, dengan memperhatikan aspek kenyamanan juga identitas hotel. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu pengumpulan data berdasarkan hasil studi lapangan dan literatur. Analisis dilakukan berdasarkan berbagai sumber referensi dan hasil observasi. Kesimpulan yang didapat dari perancangan ini ialah merancang furnitur pada lobi hotel harus memperhatikan aspek kenyamanan dan juga identitas hotel, karena lobi hotel merupakan cerminan hotel secara keseluruhan. Kata Kunci : Desain, Furniture, Aksesoris, Lobi, Hotel Pendahuluan
2 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki keindahan alam dan budaya yang kuat. Beberapa wisatawan asing sering menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga untuk keindahan alam. Berdasarkan BPS (Badan Pusat Statistik) Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk pada tahun 2013, Bandara Ngurah Rai, Bali memiliki jumlah kedatangan terbanyak dibandingkan bandara dan pelabuhan lainnya di Indonesia. Bahkan menurut BPS provinsi Bali kedatangan wisatawan mancanegara pada provinsi Bali terus meningkat setiap tahunnya. Pulau Bali memiliki banyak pantai dikarenakan Bali adalah pulau yang di kelilingi oleh lautan. Selain akan pantainya yang indah Bali juga dikenal sebagai pulau yang kuat akan adat dan budayanya. Dengan daya tarik tersebut para wisatawan dalam negeri juga luar negeri menjadikan Bali sebagai suatu daya tarik tersendiri untuk menikmati indahnya pulau tersebut dengan berekreasi juga beristirahat pada hotel di Bali. Penginapan di Bali terutama pada daerah Denpasar Bali sangat beragam, menjadikan penuh persaingan antar hotel yang berada di Bali untuk menyajikan kenyamanan dan kualitas dari hotel tersebut. Hampir setiap hari libur besar hotel-hotel tersebut dikunjungi oleh banyak wisatawan mancanegara dan juga dalam negeri. Karena adanya kebutuhan untuk menyajikan kualitas dan kenyamanan pada penginapan di Bali tersebut setiap tempat penginapan berlomba-lomba dan bersaing agar dapat menarik pengunjung dan wisatawan, dalam penyajian fasilitas hingga desain interior pada suatu hotel. Dengan demikian selain fasilitas pada suatu hotel dan resort, desain Interior pada hotel sudah menjadi elemen yang kuat untuk menarik para pengunjung dan wisatawan asing maupun dalam negeri untuk menginap pada hotel tersebut. Lobi pada setiap hotel adalah tempat pertama yang akan dikunjungi oleh para pengunjung, karena lobi merupakan tempat pertama yang disinggahi pengunjung untuk melakukan reservasi kamar serta pembayaran juga pusat informasi dari hotel tersebut yang disebut front office, sehingga hal ini menjadikan lobi adalah peranan yang penting pada suatu hotel. Dalam hal ini Grand Inna adalah hotel resort berbintang 4 yang terletak pada pesisir pantai Kuta pada pulau Bali. Grand Inna Kuta juga salah satu hotel yang memiliki akses langsung pada pantai Kuta, Bali, dan juga pusat perbelanjaan dan wisata malam yang membuat hotel ini menjadi tempat yang strategis dan dibutuhkan oleh beberapa wisatawan. Oleh sebab itu mendesain sebuah lobi pada hotel yang ramai akan pengunjung, dibutuhkan beberapa survey yang dapat membantu hotel tersebut terlihat berkualitas dan nyaman untuk disinggahi, karena lobi juga sebagai kesan utama pada setiap hotel bagi beberapa pengunjung. Dengan adanya kebutuhan tersebut, penulis berharap dapat melakukan studi terhadap furnitur lobi beserta pelengkapnya, dimana lobi merupakan tempat pertama yang disinggahi oleh tamu dan menjadikan tanggapan utama kepada keseluruhan hotel. Metode penelitian Adapun metode-metode perancangan yang dilakukan perancang, guna merancang furnitur dan aksesoris interior pada lobi hotel Grand Inna Kuta sebagai berikut: a. Penentuan Judul b. Pencarian Data a.studi Literatur
3 Studi literature adalah bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan fungsi, jenis, dan kebutuhan furnitur dan aksesoris lobby hotel pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan desain. b.survei Melakukan pengamatan yang berhubungan dengan perancangan guna melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan pada lobi hotel Grand Inna Kuta. c.wawancara Dilakukan wawancara terhadap karyawan dan juga tamu hotel Grand Inna Kuta yang berguna untuk menambah data yang dibutuhkan dan permasalahan apa yang ada. c. Pendekatan Masalah Dengan mengumpulkan beberapa data setelah melewati tahap survei beserta wawancara perancangan furnitur dan aksesoris interior dibuat untuk pengguna (pengunjung), lingkungan (interior), produk yang telah ada, dan local content. d. Pemecahan Masalah Apa yang dibutuhkan pada area lobi, bagaimana membuat furnitur dan aksesoris tersebut menjadi satu kesatuan tema yang sesuai dengan hotel tersebut. e. Analisa Analisa dilakukan terhadap lingkungan sekitar Hotel Grand Inna Kuta, termasuk dalam interior, sejarah hotel dan sebagainya. f. Studi Produk Produk apa yang di butuhkan, studi terhadap ergonomi pada furnitur dan aksesoris interior yang dibutuhkan dalam hotel. g. Konsep Desain Konsep berkolerasi terhadap interior pada area lobi Hotel Grand Inna Kuta. h. Rencana Jadwal Kerja Gambar 1 Time Schedule
4 Hasil dan bahasan Grand Inna Kuta merupakan hotel yang berada dekat dengan tempat wisata berbintang empat, yang memberikan kombinasi dari tradisional dan modern. Terlihat pada lobi Grand Inna Kuta, memperlihatkan beberapa unsur traditional seperti, ceiling yang dilapisi kain Bali, dinding yang diukir, dan karya patung bali pada tengah lobi. Logo Grand Inna Kuta sendiri terinspirasi dari bunga Lotus yang dijadikan bentuk visualisasi dengan gaya tradisional seperti ragam hias flora. Bunga lotus memiliki banyak arti seperti halnya simbol kelahiran bulan Juli, melambangkan keindahan dan spiritual dan juga kesempurnaan. Gambar 2 Logo Grand Inna Kuta dan Lotus The Beauty of Lotus, mengartikan kecantikan dari bunga Lotus. Bunga lotus memiliki kemiripan dengan bunga teratai, hanya saja kelopak bunga lebih besar. Dalam pemilihan warna akan mengambil dari beberapa warna yang ada pada bunga Lotus. Bunga Lotus memiliki warna natural yang juga warna pastel. Gambar 3 Mood Board Pada setiap produk yang akan dibuat untuk Grand Inna Kuta akan terinspirasi dari bentuk logo Grand Inna Kuta dan juga Bunga Lotus. Bunga Lotus merupakan tanaman air yang dapat hidup pada tanah lumpur. Bunga Lotus dapat diartikan bagi masyarakat Hindu dan Budha dianggap sebagai wujud kesempurnaan.
5 Gambar 4 Marketing Mapping Dalam estetika bentuk bunga Lotus memiliki kelopak bunga lebih besar dibandingkan dengan teratai, dengan batang yang lurus berbentuk seperti silinder, serta putik berwarna kuning. Dalam perancangan ini Bunga Lotus adalah inspirasi tersbesar dalam pembentukan furnitur juga aksesoris. Adapun arti garis yang diartikan dari logo Hotel Grand Inna Kuta, hotel tersebut dapat memberikan sugesti kegembiraan, ketenangan, stabilitas, kuat, simpel, megah, pertumbuhan, dan semangat. Gambar 5 Logo Grand Inna Kuta dan Lotus Pemilihan perancangan furnitur dan aksesoris berdasarkan kebutuhan dari pengunjung hotel tersebut. Tercipta kebutuhan disaat pengunjung hotel membutuhkan sarana-sarana duduk dan menaruh barang bawaan. Dari beberapa data kebutuhan yang ada munculah sebuah benang merah dimana sarana duduk Kursi,Sofa, Bench, menjadi furnitur yang dibutuhkan pada lobi, juga Coffee Table dan Rak Majalah, yang menjadi sarana tambahan dalam menaruh barang pengunjung ataupun pihak hotel. Material utama yang digunakan merupakan material yang sudah dikenal turun temurun di Indonesia sehingga menjadi tradisi, yaitu diantaranya Kayu dan Rotan. Kedua material ini dijadikan material utama perancangan selain karena fungsi namun kedua material ini dapat melambangkan unsur tradisional Indonesia sesuai seperti yang ingin di tonjolkan pada hotel.
6 Gambar 6 Nelumbo Set Hasil Akhir Gambar 7. Perspektif 3d view ruang lobby Simpulan dan saran Kesimpulan Dari hasil perancangan furnitur dan aksesoris untuk lobi hotel Grand Inna Kuta, dapat dikatakan bahwa lobi Grand Inna Kuta telah memiliki kebutuhan furnitur yang cukup. Kebutuhan pengunjung yang tidak terlalu banyak dan pengunjung tidak menggunakan waktu yang lama pada lobi hotel. Namun tetap harus diperhatikan permasalahan pada ergonomi dan antropometri. Akan terjadi kelelahan pada pengunjung bila furnitur yang digunakan kurang memperhatikan ergonomi. Analisa kebutuhan dan aktifitas pengunjung menjadi penting dalam perancangan. Tanpa ada analisa kebutuhan dan aktifitas, tidak akan muncul furnitur dan aksesoris apa yang akan dibuat dan dibutuhkan dalam suatu lobi. Pemilihan material berpengaruh pada tempat yang digunakan, pada perancangan ini lobi hotel Grand Inna Kuta memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, namun berpengaruh pada material furnitur dan aksesoris yang akan digunakan. Jarak antara hotel dengan pantai sangat lah dekat sehingga udara yang melawati lobi hotel merupakan angin yang tercampur dengan pasir pantai. Dapat berpengaruh pada rusaknya material furnitur dalam kurun waktu dekat, sehingga pemilihan material juga harus memikirkan kemungkinan adanya korosi pada furnitur dan aksesoris. Pemilihan material rotan dan
7 kayu juga merupakan hasil pertimbangan kedepan karena material rotan dan kayu merupakan material yang tidak mudah terkena korosi seperti halnya material logam. Pentingnya furnitur yang dirancang khusus bagi sebuah lobi hotel menjadikan hotel tersebut lebih memiliki kebanggaan dan citra tersendiri. Lobi hotel adalah cerminan hotel secara menyeluruh sehingga tidak hanya bangunan pada lobi, interior dan furnitur serta aksesoris justru dapat sangat berkorelasi untuk meningkatkan citra hotel. Dibantu dengan konsep dan tema yang digunakan dalam perancangan sebuah furnitur dan aksesoris juga harus berkorelasi dengan konsep dan tema hotel. Saran Dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam tentang citra pada hotel yang dituju sehingga terjadi perancangan yang sangat sesuai dengan citra hotel tersebut. Kebutuhan pada lobi hotel juga membutuhkan perhatian yang lebih dikarenakan hotel memiliki jumlah pengunjung yang ramai, dan menjadi hotel resort dimana lebih mengutamakan kenyamanan dan fasilitas yang diberikan. Material yang digunakan diharpkan sesuai dengan keadaan yang ada. Tidak menutup kemungkinan pemberian material yang salah akan menyebabkan rusaknya material pada furnitur dan aksesoris pada jangka waktu yang pendek. Referensi a. Buku Budi, Permana, Agung. (2013). Manajemen Marketing Perhotelan. Yogyakarta: ANDI. Marlina, Endy. (2008). Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: ANDI. Hayes, David K. (2007). Hotel Operations Management. Amerika: Pearson Prentice Hall. Walker, John R. (2010). Introduction to Hospitality Management Third Edition. Amerika: Pearson Prentice Hall. Sriwarno, Andar (1998). Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk. Bandung : ITB Lensufiie, Tikno, (2008). Bisnis Furniture dan Handicraft Berkualitas Ekspor. Jakarta: Erlangga Steiger, Ludwig. (2011). Konstruksi Kayu. Jakarta: Erlangga. Jamaludin. (2007). Pengantar Desain Mebel. Jakarta: Kiblat. Lensufiie, Tikno. (2009). Konstruksi Kayu untuk Furnitur & Bangunan. Jakarta: Erlangga. Panero, Julius. (1980). Human Dimension & Interior Space. London: The Architectural Press. Dameria, Anne. (2007). Color Basic : Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link Match Graphic. Mang, Karl. (1978). History of Modern Furniture. New York: Harry Abrams. Lucie-Smith, Edward. (1985). Furniture: a Concise History. London: Thames and Hudson. b. Sumber dari Internet baliprov.go.id (8 Mei 2014) kemdikbud.go.id (11 Mei 2014) e-kuta.com (5 Mei 2014) sitidharma.org (8 Mei 2014) craftmanspace.com (7 Juni 2014) homedit.com (28 Mei 2014) architonic.com (28 Mei 2014) jlifeinternational.com (18 Juni 2014)
8 etsy.com (7 Juni 2014) Pinkstinx.blogspot.com (18 Juni 2014) kebunbibit.com (18 Juni 2014) triavalentino.blogspot.com (7 Juni 2014) democub3.com (7 Juni 2014) Riwayat Penulis Rama Putra lahir di kota Jakarta pada 8 Maret Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang desain (interior) dengan konsentrasi bidang peminatan Furniture and Home Accessories Design pada tahun 2014.
BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang
Lebih terperinciPERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA
PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dari penelitian Tugas Akhir Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, akan dipaparkan hal-hal yang melandasi terjadinya penelitian ini, seperti latar belakang, permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan wisata Indonesia berkembang dengan sangat cepat, begitu banyaknya penginapan dan tempat wisata baru dapat dijumpai tersebar hampir di seluruh
Lebih terperinciPERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE
PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE Daniel Alexandro Hedi Kang Putra Jl. Kampung Baru Puakang No53, 085765289997, danielalexandrohkp@gmail.com Daniel Alexandro Hedi
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian, kontribusi penelitian, metode perancangan, sistematika penulisan, serta daftar pustaka
Lebih terperinciBAB 3. Metode Perancangan
BAB 3 Metode Perancangan 3.1 Metodologi Desain 3.1.1 Mind Mapping Mind mapping merupakan hasil pemikiran ide yang dimulai dari pokok permasalahan kemudian dijabarkan menjadi beberapa pokok permalasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Negara Indonesia yang sedang berkembang turut memicu pembangunan di Indonesia, salah satunya adalah pembangunan hotel. Hotel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Liburan menjadi salah satu kebutuhan penting dan gaya hidup baru bagi manusia masa kini yang manfaatnya dapat dirasakan bagi psikologis manusia. Liburan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garut merupakan salah satu daerah potensial pariwisata di provinsi Jawa Barat. Andalan kabupaten Garut untuk menarik wisatawan lokal maupun asing berupa daya tarik
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan
Lebih terperinciinterior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Topik Peranan dan fungsi interior desain telah berubah menjadi bebas, beragam dan mendetil sesuai dengan lingkungan dan gaya hidup manusia masa kini. Ruang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi kota kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia, Bandung merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk berjumlah kurang lebih 10.187.595 jiwa. Jakarta merupakan metropolitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota Negara yang berkembang pesat dan menjadi pusat dari segala macam aktifitas. Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan wisata terus berlanjut di masa yang akan datang. Hal inilah yang mendorong pariwisata dapat menjadi komoditi andalan suatu negara. Indonesia
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Pegunungan, pantai, sawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan, diantaranya kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pariwisata di kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat semakin mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari padatnya pintu tol Pasteur sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupkan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam sektor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris Di era moderenisasi ini Kopi menjadi bagian dari Gaya Hidup manusia. Kepenatan dan kesibukan dalam pekerjaan membuat kita jenuh dan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam Indonesia untuk menaikan devisa negara. Karena itu pemerintah banyak mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan gaya hidup dan tatanan dalam masyarakat saat kini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang memacu perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, museum-museum baik di Indonesia maupun di dunia telah mengalami suatu perkembangan. Museum tidak lagi ingin disebut sebagai gudang tempat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI
PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI KARYA DESAIN Oleh Debby Tiara Nauli Siregar 1211874023 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perancangan Seiring perkembangan manusia yang semakin pesat, maka kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia menjadi bertambah dan bervariasi. Terlebih lagi di industri
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana
Lebih terperinci-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berlibur merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi bagi masyarakat urban pada saat ini guna melepas kejenuhan dari padatnya aktivitas perkotaan. Banyaknya
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hotel Panembahan Senopati merupakan salah satu hotel berbintang tiga yang ada di Yogyakarta yang mempunyai konsep City-Boutique hotel. Konsep City-Boutique ini ingin menghadirkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Desain interior clubhouse perlu menunjukkan identitas lokal setempat untuk disampaikan kepada pengunjung dan pengguna ruang. Seiring dengan berkembangnya desain interior di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk mengembangkan industri kepariwisataannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA
PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA KARYA DESAIN Disusun Oleh : TRI WAHYU KARTONO 091 1676 023 PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak kemajuan yang dicapai oleh manusia, sejalan dengan perkembangan teknologi, perekonomian, industri, komunikasi, dan rekreasi. Sehingga membawa masyarakat
Lebih terperinciDESAIN TRANSPORTASI UNTUK DAERAH WISATA PANTAI (STUDI KASUS LOKASI KEPULAUAN BANGKA)
DESAIN TRANSPORTASI UNTUK DAERAH WISATA PANTAI (STUDI KASUS LOKASI KEPULAUAN BANGKA) Johannes, Ario Dewanto Fakultas Desain dan Industri Kreatif - Universitas Esa Unggul, Jakarta Jalan Arjuna Utara Tol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan hal sakral dan istimewa yang dilakukan oleh sepasang manusia sejak jaman dulu hingga sekarang untuk mengikrarkan kasih mereka selama hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentang alam Indonesia yang begitu luas bisa dilihat dari pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke serta dapat dilihat dari perairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, tingkat kebutuhan manusia akan wisata kian berkembang dan menjadi lebih mudah orang-orang melakukan perjalanan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali sudah dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang menjadi tujuan wisata baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang banyak memiliki keindahan alam yang menakjubkan, mulai dari laut hingga gunung. Indonesia juga negara kepulauan yang memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang dapat menunjang kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi untuk memperindah sesuatu atau sebagai simbol yang mengandung makna untuk mencapai sesuatu yang ada
Lebih terperinciKAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH Keputusan pemerintah dalam pelaksanaan program Otonomi Daerah memberikan peluang kepada berbagai propinsi di Indonesia
Lebih terperinciJURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-87 Redesain Interior Hotel Allium Panorama Batam dengan Langgam Transitional Bernuansa Tradisional Bathriq Fatma Intifada dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi sebuah aspek penting bagi suatu masyarakat/bangsa. Mutu pendidikan dituntut untuk terus ditingkatkan karena pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 27/05/51/Th. XI, 2 Mei Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Maret mencapai 425.499 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskrpsi Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) CPL - PRODI S9 Menitikberatkan pola pembelajaran yang berimbang pada P3 konsep keilmuan dan praktek di lapangan. Proses Problem based learning dalam pembelajaran.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015
No. 19/03/51/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 301.748 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai daerah
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SULAWESI SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN
PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SULAWESI SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Andi Nur Fadillah 1, Taufik Arfan 2, Irma Rahayu 3 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin
Lebih terperinciPRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION
TUGAS AKHIR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : IMAM ZULFIKAR FAJRI
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciDesain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1 Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis Devi Hanurani Sugianti, dan Prasetyo Wahyudie Juusan Desain Produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER
PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER Dita Ramadhina Jl. Haurjaya 4/40 Bogor Jawa Barat 16162 021-8311305. dita.ramadhina@gmail.com ABSTRAK The decreasing of public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan yang terletak dibagian utara pulau Sumatera, tepatnya terletak di provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI LUKISAN
PERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI LUKISAN Eric Gunawan Johannes Alamat : Kemanggisan ilir vi no 5, Jakarta Barat Email : eric.g.johannes@gmail.com Dosen Pembimbing Utama : Dimas Iman Suryono Dosen Pendamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Globalisasi sering diterjemahkan sebagai gambaran dunia yang lebih seragam dan terstandar melalui teknologi, komersialisasi, dan sinkronisasi budaya yang dipengaruhi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011
39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang kehidupan masyarakatnya akan berkembang kesistem masyarakat modern dan demokratis khususnya di ibu kota indonesia. Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta merupakan kota yang sangat padat dan memiliki taraf hidup yang tinggi, terlebih dalam hal makanan, oleh karena itu perkembangan bisnis kuliner, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang diciptakan manusia, membuat pola pikir
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 17/03/51/Th. XI, 1 Maret 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 460.824 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.
I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 22/04/51/Th. XI, 3 April Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 453.985 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017 38/06/51/Th. XI, 2 Juni 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan April 2017 mencapai 477.464 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015 50/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 359.702 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 49/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2017 mencapai 504.141 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017
43/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Mei 2017 mencapai 489.376 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013 03/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2013 mencapai 307.276 orang, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015
44/07/51/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 295.973 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinci