Events. Relawan PBB Bersukarela Membersihkan Pantai. UNV Menjadi Relawan di Jamboree Sahabat Anak yang ke-21

Transkripsi

1

2 . Relawan PBB Bersukarela Membersihkan Pantai Events UNV Indonesia akan terus mempromosikan kesempatan bersukarela kepada para Relawan PBB di Indonesia, sebagai bagian dari UNV Capacity Development and Learning Facility tahun ini. Termasuk dalam hal ini adalah mendukung dan menginisiasi kegiatan sukarela untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pembelajaran antar budaya. Memperingati Hari Laut Sedunia (8 Juni), dan berkenaan dengan Konferensi Laut Dunia (5-9 Juni, diadakan di New York), United Nations Information Centre (UNIC), berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan dan Perhutanan Indonesia, mengadakan kegiatan membersihkan pantai yang diadakan pada tanggal 10 Juni di Pantai Lagoon, Ancol, Jakarta Utara. 4 orang Relawan PBB, staff kementerian dan PBB, pegawai perusahaan swasta, serta kelompok pelajar bersukarela mengumpulkan sampah di taman dan sepanjang garis pantai. Secara keseluruhan, kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan 145 kilogram sampah dalam waktu kurang dari satu jam, yang sebagian besar berupa botol plastik, dan bungkus makanan. Kegiatan sukarela seperti itu akan membantu mengurangi sampah yang mengapung di lautan, yang merupakan tantangan serius di Indonesia. Sesuai dengan pesan utama dari acara tersebut, «Stop Marine Litter, Manage Your Trash Better», acara tersebut juga mendorong masyarakat untuk lebih memiliki gaya hidup yang berkelanjutan, lebih bijak di dalam penggunaan plastik dan memiliki pola pikir untuk melindungi lingkungan. UNV Menjadi Relawan di Jamboree Sahabat Anak yang ke-21 Lima Relawan PBB di Indonesia menjadi relawan di jamboree Sahabar Anak yang ke-21 pada tanggal Juli 2017 di Bumi Perkemahan Ragunan. Acara tersebut diselenggarakan oleh Sahabat Anak, yang merupakan yayasan nirlaba yang memberikan pendidikan dan advokasi untuk hak anak-anak marginal dan anakanak jalanan di Jakarta. Dengan tema «Pelindung Keluarga Saya», 800 anakanak dari Jakarta dan kota-kota sekitarnya menghadiri acara tersebut. Bertepatan 2

3 . dengan Hari Anak Nasional, mereka menikmati program pendidikan berbasis permainan yang menyenangkan dan partisipatif untuk belajar mengenai nilainilai keluarga dan hak anak selama 2 hari 1 malam. Relawan PBB menjadi bagian dari tim fasilitator permainan, dan membantu anak-anak menyelesaikan misi dari permainan dan mempelajari nilainya. Ada banyak relawan lain dari LSM, sektor swasta, universitas, dan juga sektor pemerintah. Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Relawan PBB untuk menjadi bagian dari kesukarelawanan lokal, dan berinteraksi dengan beragam kelompok dari berbagai daerah. Mempromosikan Kesukarelawanan Muda Untuk Pembangunan Berkelanjutan di Seluruh ASEAN South-South Knowledge Exchange on Youth Volunteering for the Sustainable Development Goals: Sharing Sufficiency Economy Philosophy (SEP) and Other Approaches from ASEAN Countries diselenggarakan oleh Thailand International Cooperation Agency (TICA), dan UNV di Bangkok, Thailand pada tanggal 20 sampai dengan 23 Juni Konferensi tersebut berfokus pada kesukarelawanan muda melalui kerangka kerja Kerjasama Selatan-Selatan. UNV dan TICA mengumpulkan sekitar 150 peserta yang berasal dari mitra-mitra kerja di negara-negara ASEAN, termasuk organisasi yang melibatkan relawan, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, dan badan PBB untuk berbagi praktik terbaik dan mengidentifikasi tantangan dan kesempatan bagi kesukarelawanan untuk menjadi kekuatan UNV s activity pendorong bagi pembangunan berkelanjutan di kawasan ASEAN dan sekitarnya. -Group photo of the conference participants- Program yang berlangsung selama empat hari tersebut mencakup sesi tanya jawab, sesi pleno, diskusi panel yang di moderasi, serta diskusi kelompok kecil mengenai topik yang mencakup praktik terbaik dan pelajaran dalam mengembangkan dan menerapkan program kesukarelawanan. Konferensi ini juga berfungsi sebagai peluang untuk membentuk jaringan yang sangat baik, dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat di dalam kegiatan kesukarelawanan di seluruh wilayah. Tiga presentasi dilakukan oleh peserta dari Indonesia selama tiga diskusi panel yang berbeda: Ibu Ranitya Nurlita berbicara tentang komitmenya dan keterlibatan publik berbasis relawan untuk melindungi lingkungan melalui ASEAN Reusable Bag Campaign selama Diskusi Panel 2 yang berjudul: mempromosikan perilaku berkelanjutan melalui kesukarelawanan remaja. Pak Abri Eko Noerjanto, Kementerian Pemuda dan Olahraga mempresentasikan status pemuda dan potensi perluasan 3

4 UNV s activity kesukarelawanan di Indonesia melalui Ketenagakerjaan dan Kesukarelawanan Kaum Muda di Indonesia selama Diskusi Panel 3: Kesukarelawanan Untuk Meningkatkan Keterampilan Hidup dan Keterampilan Kerja. Ibu Marsha Nashahta, Indorelawan, memperkenalkan bagaimana platform kesukarelawanan online tersebut diinisiasi pada tahun 2014, dan bagaimana hal tersebut telah berkontribusi pada relawan yang lebih terinformasi terhadap kegiatan sukarela mereka, dan keterlibatan relawan yang direncanakan oleh organisasi melalui Pemanfaatan Teknologi Untuk Mendorong Kesukarelawanan di Indonesia selama Diskusi Panel 5: Inovasi dan Kemitraan Untuk Kesukarelawanan Yang Lebih Inklusif. Pada konferensi tersebut, diumumkan pemenang dari Youth Volunteering Innovation Challenge (YVIC). Dari 10 kelompok yang dipilih dari dua tantangan nasional (di Indonesia dan Myanmar), dan panggilan regional ASEAN, Ecofun Indonesia, sebuah usaha sosial yang berfokus pada pendidikan lingkungan dan komunikasi sains, memperoleh US $ Kelompok lain dari Indonesia, Tune Map, yang merupakan platform mobile untuk mengumpulkan bantuan dan menavigasi tunanetra, merupakan runnerup pertama dan menerima US $ Runner-up kedua adalah NinoNina dari Filipina, yang membantu pendapatan masyarakat miskin perkotaan, dan memperoleh hadiah sebesar US $ Selain hadiah uang, ketiga kelompok tersebut juga akan didukung oleh SAP Asia Pte Ltd melalui penyuluhan yang diberikan oleh para ahli. -EcoFun Indonesia awarded as a winner of the final YVIC- 4

5 UNV s activity UNV Indonesia Menyelenggarakan Sebuah Kelompok Belajar Untuk Relawan PBB Yang Bertugas di Negara Tersebut Kelompok belajar UNV Indonesia Capacity Development Learning Facility diselenggarakan pada tanggal 3 sampai dengan 5 Juli 2017 di Jakarta untuk membantu Relawan PBB melayani sebagai tenaga kerja yang bernilai dan produktif, dengan meningkatkan kepercayaan diri dan kepemimpinan mereka. Secara keseluruhan, tujuan dari program tersebut adalah untuk membangun rasa percaya diri dan soft skill dalam kepemimpinan dan keterampilan komunikasi dari Relawan PBB; Meningkatkan kemampuan manajemen diri dan kemampuan interpersonal dari Relawan PBB untuk mendapatkan manfaat dan hasil yang lebih dari penugasan mereka. Program tersebut juga berfungsi untuk memfasilitasi jaringan dan kerjasama yang lebih baik diantara para Relawan PBB saat ini. Sesi belajar yang berlangsung selama tiga hari penuh tersebut difasilitasi oleh Indonesia Professional Training Centre, dengan para ahli dari bidangnya masing-masing. Selain pelatihan kali ini, setiap bulan diadakan, pertemuan reguler antara Relawan PBB yang bertugas di Indonesia. Manfaat dari pertemuan ini meliputi perbaruan dari aktivitas masing-masing, berbagi pengalaman dan pembelajaran di bidang tematik tertentu, dan lain-lain. Di luar pelatihan kelompok tersebut, Unit Lapangan UNV Indonesia akan melanjutkan pembelajaran mereka yang produktif melalui pertukaran pengetahuan dan inisiatif kecil kesukarelawanan. Saat ini 25 Relawan PBB (13 Nasional, 12 Internasional) melayani di Indonesia di 10 badan PBB yang berbeda. 7 Relawan PBB yang lainya akan memulai penugasan mereka dalam beberapa bulan mendatang. UNV mengajak orang-orang yang berrminat untuk melayani sebagai Relawan PBB untuk mendaftar melalui Untuk pengumuman lowongan posisi Relawan Nasional PBB di Indonesia, mohon periksa secara berkala media sosial UNV Indonesia (Facebook, Twitter, Instagram). -Group photo of UN Volunteers with Ms. Anita Nirody, the Resident Coordinator of the UN Indonesia- 5

6 UNV s activity & Interview Ahli Pemuda UNV Regional Berkunjung Ke Jakarta Ibu Emiliya Asadova, Ahli Pemuda di Kantor Regional UNV untuk Asia Pasifik di Bangkok berkunjung ke Jakarta pada 17 sampai dengan 19 Juli Tujuan utama kunjungan tersebut adalah untuk berpartisipasi dalam pertemuan para mitra di saat berlangsungnya ASEAN Preparatory Senior Officials Meeting on Youth (Prep-SOMY). Dia membagikan hasil kerjasama terakhir antara UNV dan negara-negara ASEAN selama Youth Volunteering Innovation Challenge (YVIC) 2017, dan the South-South Knowledge Exchange on Youth Volunteering yang diadakan pada bulan Juni 2017 di Bangkok. Sebagai kelanjutan, Ibu Asadova menyarankan kemitraan lebih lanjut di bidang mempromosikan kesukarelawanan anak muda untuk pengembangan keterampilan dan kelayakan kerja; Meningkatkan kerjasama selatan-selatan dalam kesukarelawanan anak muda diantara negara-negara anggota ASEAN; Kesukarelawanan anak muda ada saat acara olahraga dan acara internasional lainya, dan sebagainya. Sejak berdirinya Kantor Regional UNV pada tahun 2015, kolaborasi antara kedua entitas tersebut terus berkembang, terutama untuk kesukarelawanan anak muda. Di kesempatan tersebut, dia juga berkesempatan untuk mengadakan pertemuan dengan Koordinator Residen PBB, Relawan PBB, Organisasi Pelaksana Kesukarelawanan, dan Pulse Lab Jakarta. Wawancara dengan Bapak Ronald Roger Rohrohmana mantan Relawan PBB 1. Bisakah anda memperkenalkan diri anda? Nama saya Ronald Roger Rohrohmana. Saya berusia 32 tahun, dan saat ini tinggal di Denpasar, Bali. 6

7 Interview 2. Di badan mana anda menjadi relawan? Sebagai Relawan PBB, saya bertugas sebagai Communication Officer pada tahun 2016, di the United Nations Office on Drugs and Crime Programme Office, di Jakarta, Indonesia. Peran utama saya di UNODC adalah untuk mengkoordinasikan komunikasi internal dan eksternal, dan untuk meningkatkan visibilitas dari UNODC. 7. Jika anda memiliki kata motivasi untuk anak muda Indonesia, apakah itu. Saya rasa saya akan mengatakan, jangan berhenti bermimpi, dan lakukanlah yang terbaik untuk meraih mimpi itu. 3. Mengapa anda memilih untuk menjadi relawan di UNODC? Saya selalu tertarik untuk bekerja di bidang penegakan hukum. 4. Tantangan apa yang anda hadapi pada saat anda menjadi relawan? Saya rasa tantangan yang saya hadapi pada saat saya menjadi relawan di UNODC, adalah untuk membagi waktu saya, dimana saya harus mengatur tanggung jawab utama saya di komunikasi, dan mengerjakan tugas lain yang berhubungan dengan kejahatan hutan. 5. Di tengah tantangan-tantangan tersebut, hal apa yang membuat anda tetap menjadi relawan? Mempelajari hal baru sangatlah menarik, dan hal itu membuat saya terus menjari relawan. 6. Pengalaman apa yang paling berkesan untuk anda selama anda bertugas? Ada banyak. Tetapi yang paling berkesan diantara semuanya adalah bekerja di bidang kejahatan hutan, dimana saya diberi kesempatan untuk pergi langsung ke lapangan, dan bertemu dengan staff penegak hukum yang bekerja 24/7 untuk menangkap mereka yang melakukan penebangan liar. 7