Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18
|
|
- Hadi Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu Gambar 4.2. Bagian yang digerinda Gambar 4.3. Motor wiper yang telah dipasang Gambar 4.4. Memasang wiper arm dan wiper blade Gambar 4.5. Mengebor pintu Gambar 4.6. Memasang washer nozzle Gambar 4.7. memasang soket wiper Gambar 4.8. Solenoid yang telah dipasang Gambar 4.9. Pin pengunci Gambar Pengait tutup tangki bahan bakar Gambar Memasang push button... 22
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kenyamanan dalam kendaraan merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah kendaraan, dengan demikian setiap elemen dari kendaraan dibuat atau dirancang untuk menunjang kenyamanan dan keamanan dalam berkendara. Salah satu bagian mobil yang dapat menunjang faktor keamanan yaitu wiper belakang. Wiper belakang berfungsi membersihkan kaca belakang mobil terutama pada saat hujan sehingga pandangan ke bagian belakang mobil tidak terhalang oleh kotoran yang menempel pada kaca belakang mobil. Tutup tangki bahan bakar yang dapat dibuka dari dalam kabin juga dapat menunjang faktor kenyamanan karena pengumudi tidak harus turun dari mobil pada saat melakukan pengisian bahan bakar. Pada proyek akhir ini mobil Isuzu Panther tahun 1996 belum dilengkapi dengan wiper belakang dan untuk membuka tutup tangki bahan bakar pun masih secara manual, sehingga kenyamanan pengemudi sedikit berkurang. Oleh sebab tersebut maka dalam proyek akhir ini akan dilakukan pemasangan wiper belakang dan juga memodifikasi mekanisme pengunci tutup bahan bakar agar dapat dibuka dari dalam kabin secara elektrik. 1.2 Perumusan Masalah a. Bagaimana memasang wiper belakang pada mobil Isuzu Panther tahun 1996 b. Bagaimana memodifikasi mekanisme pengunci tutup bahan bakar agar dapat dibuka dari dalam kabin secara elektrik. 1.3 Batasan Masalah a. Kekuatan bracket motor wiper tidak diperhitungkan (baut penahan motor wiper dianggap mampu menahan beban motor wiper). 1.4 Tujuan dan Manfaat Proyek Akhir Tujuan a. Memasang wiper belakang pada Isuzu Panther 1996.
3 b. Memodifikasi mekanisme pengunci tutup bahan bakar agar dapat dibuka dari dalam kabin secara elektrik Manfaat a. Menambah wawasan mengenai cara kerja wiper. b. Memahami serta menerapkan cara modifikasi dan memasang wiper belakang pada Isuzu Panther 1996 c. Sebagai penerapan disiplin ilmu bagi mahasiswa program studi Diploma III Teknik Mesin UNS untuk memperoleh gelar ahli madya.
4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Wiper Penghapus kaca(wiper) merupakan suatu bagian dari sebuah mobil yang berfungsi untuk membersihkan kaca mobil dari air hujan maupun embun sehingga tidak mengganggu keamanan maupun kenyamanan saat berkendara. Sebuah sistem wiper terdiri dari motor penggerak, poros lengan (wiper link), lengan (arm), dan penghapus (blade). 2.2 Komponen komponen Wiper Komponen komponen yang dibutuhkan dalam pemasangan wiper belakang antara lain : a. Motor wiper assy Alat ini merupakan sumber penggerak wiper. Jenis motor yang dipakai yaitu motor listrik dc, cara kerjanya arus listrik dari batterai diubah menjadi gerakan rotasi oleh motor listrik dc kemudian diubah menjadi gerakan translasi oleh poros engkol. Gambar 2.1.Motor Wiper Assy Daihatsu Xenia b. Wiper arm dan wiper blade Wiper arm dan wiper blade merupakan salah satu komponen utama wiper. Wiper arm berfungsi menghubungkan poros penggerak ke wiper blade sekaligus sebagai penyangga wiper blade. Pada sisi dalam wiper blade terdapat lapisan karet yang berfungsi untuk membersihkan kaca mobil.
5 Gambar 2.2.Wiper arm dan wiper blade c. Washer pump Washer pump berfungsi untuk memompa air dari tangki air washer kemudian disalurkanke nozzle washer. Gambar 2.3.Washer Pump d. Saklar wiper Saklar yang dipakai dalam instalasi wiper ini yaitu saklar putar atau rotary switch. Gambar 2.4.Rotary switch
6 e. Nozzle washer Nozzle washer berfungsi untuk menyemburkan / mengkabutkan air yang telah dipompa oleh motor washer. Bentuk dari nozzle washer bermacam macam, disesuaikan dengan kebutuhan. Gambar 2.5.Nozzle washer f. Selang Selang berfungsi untuk menyalurkan air dari motor washer ke nozzle washer. Gambar 2.6.Selang g. Relai Relai adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi antara lain : - Meningkatkan efisiensi perpindahan arus listrik dari sumber daya ke komponen yang membutuhkan daya. - Mengurangi beban berlebih pada saklar sehingga saklar terhindar dari panas yang berakibat dapat terbakar atau rusak.
7 Gambar 2.7.Relai dan soketnya h. Sekering Sekering adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengaman dari kerusakan jaringan kelistrikan yang berupa hubungan singkat arus listrik. Apabila arus listrik yang mengalir lebih besar dari kapasitas yang bisa dilewati sekering karena hubungan singkat maka logam sekering akan putus dan dampak terbakarnya akibat hubungan singkat terhadap komponen lain akan terhindari. Gambar 2.8.Sekering tancap (blade fuse) i. Aki Aki berfungsi untuk menyuplai arus listrik ke setiap sistem yang membutuhkan arus dalam pengoperasiannya.
8 Gambar 2.9.Aki j. Kabel Kabel berfungsi untuk menghubungkan komponen kelistrikan. Gambar 2.10.Kabel 2.3 Mekanisme Penutup Tangki Bahan Bakar Pada kondisi awal, untuk membuka tutup tangki bahan bakar masih secara manual dimana pengait dapat terlepas dari pin pengunci apabila sistem pengunci pada tutup tangki bahan bakar diputar dengan kontak. Agar dapat dibuka secara elektrik, maka digunakan solenoid yang berfungsi sebagai aktuator pin pengunci. 2.4 Komponen komponen Mekanisme Penutup Tangki Bahan Bakar Sama halnya dengan wiper, sistem kelistikan penutup bahan bakar juga menggunakan relay, sekring, kabel dan juga baterai / aki, yang membedakan yaitu saklar yang dipakai dan penggunaan solenoid (gambar 2.11) sebagai aktuator. Solenoid yang dipakai yaitu solenoid motor starter mobil. Alasan penggunaan solenoid tersebut karena tegangan kerjanya sama dengan sistim
9 kelistrikan lainnya pada mobil, juga sistem kerja solenoid yaitu apabila diberi tegangan solenoid bekerja instroke (menarik). Saklar yang dipakai jenis push button (gambar 2.12) yaitu apabila knopnya ditekan pin koneksi akan terhubung (push on). Gambar Solenoid Gambar 2.12.Push button
10 BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Langkah Perencanaan Langkah awal dalam pemasangan wiper belakang dan modifikasi sistem penutup tangki bahan bakar Isuzu Panther 1996 meliputi beberapa tahapan yang akan dilakukan antara lain : a. Menganalisa dan mengumpulkan data bagian pintu belakang dan mekanisme pengunci tutup tangki bahan bakar Isuzu Panther 1996 b. Menentukan ide awal untuk diterapkan pada tugas akhir wiper belakang dan modifikasi mekanisme pengunci tutup tangki bahan bakar. c. Membuat desain sederhana. d. Survei harga dan ketersedian komponen-komponen yang akan digunakan dan biaya perbaikan. 3.2 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data awal bagian yang akan dimodifikasi agar dapat menentukan langkah selanjutnya. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Wiper Kondisi awal mobil Isuzu Panther 1996 belum dilengkapi dengan wiper belakang maupun washer, hal tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 dan 3.2. Gambar 3.1 Bagian luar pintu belakang
11 perpustakaan.uns.ac.id \ Gambar 3.2 Bagian dalam pintu belakang. b. Penutup tangki bahan bakar. Pada kondisi awal untuk membuka penutup tangki masih secara manual dengan kunci kontak. Mekanisme penguncinya bisa dilihat pada gambar 3.3. Gambar 3.3 Mekanisme pengunci tutup tangki bahan bakar. 3.3 Rencana Pengerjaan Dari hasil pengamatan kondisi awal yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan rencana pengerjaan. Rencana pengerjaan tersebut antara lain : a. Wiper Pada kondisi awal mobil Isuzu Panther 1996 belum dilengkapi dengan rear wiper sehingga mengurangi kenyamanan dan keamanan saat berkendara, terutama saat hujan karena akses untuk melihat bagian mobil terhalangi oleh kotoran yang terbawa air hujan maupun cipratan air dari jalan. Untuk memperbaiki hal tersebut dilakukan pemasangan wiper belakang, motor wiper menggunakan motor wiper Daihatsu Xenia, sedangkan bilah wiper menggunakan bilah wiper Honda Jazz, penggunaan parts tersebut didasarkan pada aspek dimensi dimana untuk menyapu kaca belakang mobil Isuzu Panther 1996 yang relatif kecil dibutuhkan bilah wiper dengan panjang maksimal 425mm.
12 b. Modifikasi mekanisme pengunci tutup tangki bahan bakar Mekanisme pengunci tutup tangki bahan bakar dimodifikasi agar dapat dibuka secara elektrik dengan menambahkan solenoid sebagai aktuator pin pengunci, sehingga tutup tangki bahan bakar dapat dibuka cukup dengan menekan tombol yang dipasang di dashboard. Solenoid yang dipakai yaitu solenoid motor starter mobil Mitsubishi Col-t Diesel. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, maka penutup tangki didesain tetap dapat dibuka secara manual. 3.4 Gambar Perencanaan Rancangan gambar dan sketsa digunakan sebagai gambaran awal proses pengerjaan bagian yang akan dimodifikasi. Rancangan tersebut meliputi : a. Wiper Sketsa tangan perencanaan wiper dapat dilihat pada gambar 3.4, sedangkan gambar kerja dan gambar tiga dimensinya dapat dilihat pada gambar 3.5, 3.6, 3.7, dan 3.8 Gambar 3.4 Sketsa tangan wiper
13 Gambar 3.5. Gambar kerja rancangan wiper. Gambar 3.6 Gambar kerja bagian pintu yang dipotong
14 Gambar 3.7 Motor wiper terpasang pada dudukanya. Gambar 3.8. Gambar tiga dimensi rancangan wiper.
15 b. Penutup tangki bahan bakar Sketsa tangan perencanaan mekanisme penutup tangki bahan bakar dapat dilihat pada gambar 3.9, sedangkan gambar kerja dan gambar tiga dimensi desain pengait tutup tagki bahan bakar dapat dilihat pada gambar 3.10 dan Gambar 3.9 Sketsa tangan mekanisme penutup tangki
PEMASANGAN WIPER BELAKANG DAN MODIFIKASI MEKANISME PENGUNCI TUTUP TANGKI BAHAN BAKAR ISUZU PANTHER TAHUN 1996
PEMASANGAN WIPER BELAKANG DAN MODIFIKASI MEKANISME PENGUNCI TUTUP TANGKI BAHAN BAKAR ISUZU PANTHER TAHUN 1996 PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBab IV. Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya
Bab IV Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya 43 4.1. Pendahuluan Kemampuan yang paling sering ada pada sistem pengaturan adalah kemampuan untuk mengatur aliran daya listrik yang biasa ada diantara
Lebih terperinciAPLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR
APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam
BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka
Lebih terperinciREKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982
REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005
TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005 Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan di bidang otomotif semakin tahun terus berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada di pasaran yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang saat ini membuat para produsen mobil untuk membuat tampilan, kenyamanan dan keamanan terhadap mobil yang akan di produksi agar menjadi semakin
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA DAIHATSU CHARADE TAHUN Oleh RIZKI NOOR MARHABAN NIM ABSTRAK
J u r n a l t e k n i k O t o m o t i f D 3 1 APLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA DAIHATSU CHARADE TAHUN 1982 Oleh RIZKI NOOR MARHABAN NIM. 09509134033 ABSTRAK Tujuan proyek akhir ini adalah dapat merancang
Lebih terperinciBAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN
BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel
Lebih terperinciMEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997
MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALARM DAN CENTRAL LOCK PADA MOBIL KIJANG ROVER 1989
digilib.uns.ac.id RANCANG BANGUN ALARM DAN CENTRAL LOCK PADA MOBIL KIJANG ROVER 1989 TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : ROMAT AGUNG PURNOMO
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS
BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS 3.1 Pemanas Bahan Bakar Pemanas Bahan Bakar berfungsi sebagai pemanas awal bahan bakar pada mwsin berbahan bakar Bio Solar. Alat ini berguna untuk meningkatkan efisiensi
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciKELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY
KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR
MODIFIKASI SISTEM KELISTRIKAN BODI MOBIL TOYOTA HI-ACE PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti teknologi canggih baik berbentuk elektronik maupun tekologi lain. Di Indonesia sendiri selain
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER Firman Hidayat Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok, Indonesia Kenyamanan dalam kendaraan merupakan impian bagi pengguna kendaraan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau menggunakan teknologi. Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk untuk mempermudah
Lebih terperinciANALISA KINEMATIKA DAN DINAMIKA SERTA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL WIPER (PEMBERSIH KACA MOBIL)
TUGAS AKHIR ANALISA KINEMATIKA DAN DINAMIKA SERTA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL WIPER (PEMBERSIH KACA MOBIL) Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohamad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna kendaraan merasa lebih nyaman, aman dan memberikan. lama, yang masih minim fitur teknologi yang memberikan kemudahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya dibidang otomotif, sekarang ini banyak kendaraan khususnya mobil telah dilengkapi dengan berbagai fitur dengan fungsi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM WIPER DAN WASHER NISSAN SERENA
TUGAS AKHIR SISTEM WIPER DAN WASHER NISSAN SERENA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Progam Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun oleh : Nama : Nanang Dwi Setyono NIM : 5250306013
Lebih terperinciPERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SISTEM PENDINGIN MESIN OPEL BLAZER DOHC LT PENGAPLIKASIAN DIGITAL TEMPERATURE CONTROL DC 12 VOLT
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN SISTEM PENDINGIN MESIN OPEL BLAZER DOHC LT PENGAPLIKASIAN DIGITAL TEMPERATURE CONTROL DC 12 VOLT PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya
Lebih terperinciOleh: Nurhadi Wijaksono NIM
MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KELISTRIKAN WIPER DAN WASHER DI SMK NEGERI 1 SEDAYU PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan
Lebih terperinciAPLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR
APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori... 7 B. Uraian Sistem Power Window C. Cara Kerja Sistem Power Window... 22
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR NOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah...
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM POWER WINDOWS PADA MOBIL KIJANG ROVER TAHUN 1989
RANCANG BANGUN SISTEM POWER WINDOWS PADA MOBIL KIJANG ROVER TAHUN 1989 PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: JEMY AKVIANTO NIM. I8109026 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Dongkrak Dongkrak merupakan salah satu pesawat pengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. 2.1.1 Dongkrak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)
RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh:
Lebih terperinciGambar Sistem pengunci pintu (door lock)
BAB11 SISTEM KELISTRIKAN BODI KONTROL ELEKTRONIK 11.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan bodi kontrol elektronik pada bab ini merupakan sistem kontrol pengunci pintu (door lock system), jendela (power window
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciPERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)
PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA) Vinsensius Litmantoro 1), Joni Dewanto 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI
BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian
Lebih terperinciPerangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :
II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciProses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus
Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan
Lebih terperinciGambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift
BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciMODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI
2010 MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI 1 P a g e Budi Waluyo, ST MESIN OTOMOTIF FT UM MAGELANG 1/1/2010 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan
Lebih terperinciSaklar Manual dalam Pengendalian Mesin
Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Excavator Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dan juga dapat digunakan sebagai alat pemotong kayu tergantung dari
Lebih terperinciMEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE
MEKANISME LAMPU KEPALA PADA ISUZU PANTHER HI-GRADE TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh Achmad Fanani 5250307012 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan memaparkan secara jelas tentang pengujian yang telah dilakukan terhadap spindel utama yang ada pada mesin Aciera F5 serta menganalisa hasil dari percobaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam perkembangannya semakin membutuhkan teknologi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam perkembangannya semakin membutuhkan teknologi. Kehidupan manusia menjadi maju karena teknologi, salah satunya kemajuan teknologi dibidang otomotif.
Lebih terperinciSISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL
SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL Kelistrikan merupakan suatu rangkaian yang secara sistematis menghubungkan satu komponen dengan komponen lain dengan menggunakan arus listrik. Setiap komponen mempunyai cara
Lebih terperinciGambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO. Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA
ANALISIS TROUBLESHOOTING SISTEM KELISTRIKAN BODI DAN MOTOR STARTER PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO Disusun oleh : FAIZAL BAGUS ADI NUGRAHA 20133020027 LAPORAN TUGAS AKHIR DITULIS DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Kerja Mesin Diesel Mesin Mitsubishi 4D30-C yang merupakan mesin truk mengalami beberapa modifikasi agar dapat beroperasi maksimal ketika digunakan menjadi mesin kapal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, namun energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Aplikasi Hukum Kekekalan Energi ini dapat dilihat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM WIPER DAN WASHER TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III
TUGAS AKHIR SISTEM WIPER DAN WASHER TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh Yanuar Setiono 5211312015 PROGRAM
Lebih terperinciBAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN
BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
Lebih terperinciPEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.
PEMSNGN Silakan baca bab Keselamatan. 1 Sambungan gas Sebelum menyambung gas, lepaskan steker utama dari soket utama atau matikan sekering dalam kotak sekering. Tutuplah katup utama dari suplai gas. Saluran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan kondisi udara yang nyaman pada saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama pada kendaraan seperti
Lebih terperinciBersihkan Socket. Pengetesan Socket
Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Getaran adalah suatu hal yang tidak diharapkan muncul dalam sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih tentunya akan berpengaruh terhadap
Lebih terperinciJOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU
JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU Job No 1 Simple Air Conditioning System Kompresor dihubungkan dengan arus 3 phasa dan tiap phasa menggunakan sekring. 3 kipas evaporator dengan 1 phasa dihubungkan terpisah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar
Lebih terperinciBAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK
BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK 24.1 Sistem EPS (ELEKTRONIK POWER STEERING) Elektronik Power Steering merupakan sistem yang membantu pengoperasian stering waktu dibelokkan dengan menggukan motor
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Alat Dan Bahan Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota maka alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi. 3.1.1. Alat Alat-alat yang dibutuhkan
Lebih terperinciDC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1
DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN
PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN Saparudin, Sukma Firdaus, Marlia Adriana Jurusan Mesin Otomotif Politeknik Negeri Tanah Laut Email : Syafar.dea@gmail.com
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SISTEM CENTRAL LOCK PADA TOYOTA KIJANG TYPE G 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Satu Persyaratan Progam Diploma 3
TUGAS AKHIR SISTEM CENTRAL LOCK PADA TOYOTA KIJANG TYPE G 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : AHMAD JUMARI 5211312012 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciBAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol
BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol 4.1 Perancangan Umum Plant ini digunakan untuk proses pembuatan makanan surabi otomatis. Input sistem adalah adonan bahan dan adonan rasa sedangkan hasil yang diharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK
RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciHANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK
HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
PEMBUATAN INTERIOR DAN KELISTRIKAN MOBIL BAHAN BAKAR ETANOL (BBE) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D-III Teknik Mesin Disusun oleh: SYARIF FAHRURRAHMAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE. Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga Untuk mencapai Gelar Ahli Madya Disusun oleh : Nama : Agus Wakit Hasim NIM : 5211312001
Lebih terperinciMESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)
MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER) Buku Petunjuk Perakitan Perawatan Pengoperasian Jl. Rajekwesi 11 Malang Jawa Timur Indonesia (0341)551634 Website: 1 a. CARA PERAKITAN Untuk dapat memperoleh kinerja
Lebih terperinci2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25
ABSTRAK Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dan praktis dalam penggunaannya, konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada mobil membuat
Lebih terperinciKeselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan
Lebih terperinciSekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti
Sekring Mobil Meleleh atau Putus Mengganti www.mobilku.org -Sekring mobil sangat penting fungsinya dalam mengendalikan besarnya arus listrik yang mengalir pada komponen-komponen mobil yang membutuhkan
Lebih terperinciPengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003
Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003 Tri Sularto NIM. K.2502062 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciGerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar
Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemprosesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemprosesan secara otomatis merupakan hal yang umum. Sistem prengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan
Lebih terperinciTI-3222: Otomasi Sistem Produksi
TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panel instrumen pada kendaraan bermotor (dashboard) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panel instrumen pada kendaraan bermotor (dashboard) merupakan perangkat antarmuka yang menjembatani antara pengemudi dengan sistem elektronik dan mekanis kendaraan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan peserta didik dapat menerima ilmu yang telah disampaikan oleh pendidik. Identifikasi bahwa peserta didik telah menerima
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menghasilkan suatu model electrical trainer yang diharapkan dapat mempermudah dalam proses
Lebih terperinciTHERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)
Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) 1. Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan menjaga dan melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih
Lebih terperinci