MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011"

Transkripsi

1 MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1. PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS ,0 810,8 874,6 981,0 1. Pengembangan Standar Kompetensi Kerja dan Program Tersusunnya standar kompetensi kerja nasional yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sektor Peta kompetensi industri sesuai kebutuhan pengguna Pelatihan industri manufaktur dan sektor non-industri manufaktur. Jumlah asosiasi profesi yang terlibat penyusunan SKKNI Jumlah penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi industri Jumlah penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi non-manufaktur termasuk jasa logistik pemetaan kompetensi industri (Fase I) pemetaan kompetensi industri (Fase II) pemetaan kompetensi industri (Fase III) 10% asosiasi 20% asosiasi 30% asosiasi 40% asosiasi profesi profesi profesi profesi - 20% SKKNI 30% SKKNI 40% SKKNI % SKKNI 30% SKKNI - 87,7 81,6 108,3 126,2 Jumlah ketetapan SKKNI yang diterapkan oleh diklat profesi sosialisasi di 50% LPK 20% SKKNI 30% SKKNI 40% SKKNI Jumlah penetapan standar kompetensi dalam kerangka MRA Jumlah program pelatihan berbasis kompetensi Terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi 2. Pelatihan Kewirausahaan Terlaksananya pelatihan calon wirausaha baru Jumlah calon wirausaha baru yang dilatih ,9 101,6 106,7 112,4 II.L.026.1

2 3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas 4. Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri Diterapkannya tata kelola manajemen yang baik oleh lembaga pelatihan berbasis kompetensi Tersusunnya standar baku yang memenuhi kriteria sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetensi Tersusunnya panduan tata pengelolaan dan pengembangan manajemen lembaga pelatihan Jumlah lembaga pelatihan kerja yang menerapkan pedoman tata pengelolaan dan pengembangan manajemen lembaga pelatihan Jumlah pemerintah daerah yang melaksanakan komitmen kesepakatan dan kesepahaman untuk pengembangan lembaga pelatihan berbasis kompetensi Jumlah BLK yang menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi penetapan standar baku dan sosialisasi di 33 provinsi sosialisasi pedoman di 33 provinsi ,3 119,6 140,7 144, Jumlah BLK yang menerapkan ISO Jumlah BLK yang diakreditasi sebagai TUK Jumlah BLK yang diakreditasi sebagai BLU Jumlah lembaga pelatihan yang terakreditasi Jumlah BLK yang ditingkatkan kualitasnya Terselenggaranya pelatihan melalui pemagangan Jumlah peserta yang mengikuti pemagangan di bersertifikat kompetensi yang berbasis pengguna perusahaan ,1 48,6 53,4 61,4 di dalam dan luar negeri Jumlah peserta yang mendapat sertifikat kompetensi Peningkatan Kompetensi Meningkatnya kompetensi instruktur dan tenaga Jumlah instruktur pelatihan berbasis kompetensi Instruktur dan Tenaga Kepelatihan kepelatihan yang memiliki sertifikat Jumlah manajer BLK berbasis kompetensi yang dilatih naik 35% naik 40% naik 50% naik 60% 34,6 39,8 48,8 56,1 40% 60% 80% 100% II.L.026.2

3 6. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas 2. PROGRAM PENEMPATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA 1. Pembinaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan perusahaan Tersedianya regulasi yang melindungi pekerja migran. Jumlah tenaga kerja yang ditingkatkan produktivitasnya Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan pengukuran produktivitas Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya Amandemen UU 39/ ,6 30,8 38,5 48,1 110 kab/kota 110 kab/kota 110 kab/kota 110 kab/kota Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Amandemen UU Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Persentase peraturan turunan amandemen UU - 100% peraturan turunan tersusun Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran ,7 644,7 759,2 791,3 89,9 92,7 115,4 125,4 2. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja Tersedianya peluang kerja produktif di berbagai bidang usaha produktif Jumlah perjanjian penempatan MoU dengan negara tujuan % calon pekerja migran yang terlayani dan tercatat pada dinas tenaga kerja provinsi dan kabupaten Tersedianya sistem komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (Sisko TKLN) Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan pekerja migran (a) Jumlah penganggur yang memperoleh pekerjaan sementara; (b) Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara 11 MoU 13 MoU 15 MoU 17 MoU 100% calon pekerja migran terlayani 100% calon pekerja migran terlayani 100% calon pekerja migran terlayani 100% calon pekerja migran terlayani 14 embarkasi 14 embarkasi 14 embarkasi 14 embarkasi 13 atase 13 atase 13 atase 13 atase orang; 360 kab/kota orang; 360 kab/kota orang; 360 kab/kota orang; 360 kab/kota 363,0 367,6 405,0 406,5 Jumlah wirausaha baru yang tercipta orang orang orang orang II.L.026.3

4 Jumlah pendamping wirausaha baru Jumlah Tenaga Kerja Sukarela yang melakukan pendampingan dalam Program Perluasan Kesempatan Kerja Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan sinergi program APBN untuk perluasan kesempatan kerja orang pendamping wirausaha orang TKS orang pendamping wirausaha orang TKS orang orang pendamping pendamping wirausaha wirausaha orang TKS orang TKS 200 kab/kota 200 kab/kota 200 kab/kota 200 kab/kota 3. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja Terbangunnya layanan sistem informasi pasar kerja. Tenaga kerja mandiri sarjana yang ditempatkan orang orang orang orang pada usaha ekonomi produktif Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan sinergi 300 kab/kota 290 kab/kota 190 kab/kota 190 kab/kota program APBN untuk perluasan kesempatan kerja melalui terapan teknologi tepat guna Jumlah pembinaan wirausaha baru 125 orang 125 orang 125 orang 125 orang Adanya sistem informasi pasar kerja on-line a. Contact a. Case Operasional dan Operasional dan management management pemeliharaan pemeliharaan 47,1 50,7 62,8 67,7 b. Change management c. Service desk management d. Payment system management e. Performance & capacity management f. Campaign management b. Incident & problem management c. Business continuity d. Service level management e. Sertifikasi ISO 20000: IT Service Management II.L.026.4

5 g. Service order management h. Skill & competency management i. Sertifikasi ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu Terwujudnya pusat-pusat pelayanan informasi pasar kerja berkualitas yang dibutuhkan oleh pencari kerja dan pengguna tenaga kerja. Jumlah pusat layanan informasi pasar kerja tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terhubung dengan sistem dengan sistem bursa kerja on-line dan menerapkan standar layanan sesuai model bisnis layanan yang baik 12 provinsi; 30 kab/kota 19 provinsi; 40 kab/kota 26 provinsi; 50 kab/kota 33 provinsi; 60 kab/kota Tersedianya infrastruktur SIM pasar kerja (33 provinsi, 200 kab/kota) server, network, koneksi internet server, network, koneksi internet koneksi internet koneksi internet Jumlah pencari kerja yang memanfaatkan jasa pusat layanan informasi pasar kerja Jumlah bursa kerja yang memenuhi standar pelayanan umum Tersedianya infrastruktur SIM pasar kerja (33 provinsi, 200 kab/kota) provinsi, provinsi, provinsi, provinsi, 456 Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Server, network, Server, network, Koneksi internet Koneksi internet koneksi internet koneksi internet Jumlah pencari kerja yang memanfaatkan jasa pusat layanan informasi pasar kerja II.L.026.5

6 3. PROGRAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA 1. Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan Tersusunnya Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI Jumlah bursa kerja yang memenuhi standar pelayanan umum Tersusunnya peraturan bidang HI yang meliputi pengaturan ttg kompensasi & penetapan PHK, Hubungan kerja (PKWT&Outsourcing), pengupahan (UM, KHLm,upah selama skorsing), perlindungan pekerja, mogok kerja 33 provinsi, 225 Kab/Kota 1 UU amandemen 33 provinsi, 300 Kab/Kota provinsi, provinsi, 456 Kab/Kota Kab/Kota Peraturan pelaksanaan Peraturan pelaksanaan Peraturan pelaksanaan 240,7 281,2 331,9 382,6 40,0 60,0 30,0 30,0 2. Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial Terbangunnya kebijakan ketenagakerjaan pusat dengan kebijakan/peraturan daerah secara sinergis Tersusunnya peraturan tentang organisasi pekerja/buruh Tersusunnya peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI Harmonisasi kebijakan jaminan sosial Selarasnya peraturan bidang HI Tercapainya kesepakatan dalam hubungan kerja. Tersusunnya mekanisme perundingan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB Kajian & Naskah Akademis Kajian & Naskah Akademis 4 rancangan naskah Review & assessment 1 UU amandemen 1 UU amandemen Sosialisasi dan konsolidasi dengan pemda Peraturan pelaksanaan, Sosialisasi, Konsolidasi Peraturan pelaksanaan, Sosialisasi, Konsolidasi Sosialisasi dan konsolidasi dengan pemda Sosialisasi, Konsolidasi Sosialisasi, Konsolidasi Sosialisasi dan konsolidasi dengan pemda 5,0 20,0 30,0 40,0 45,0 2 naskah 82,0 87,0 83,0 81,0 II.L.026.6

7 Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB dan pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi naik 5% naik 5% naik 5% naik 5% Jumlah pembentukan LKS tripartit kabupaten/kota PROGRAM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN 1. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak Jumlah anggota LKS bipartit dan tripartit yang diberdayakan Jumlah SDM yang memahami Hl Tersusunnya SKKNI ahli HI Pemetaan SKKNI AHI Draft SKKNI Penerapan SKKNI Sosialisasi 154,7 182,3 233,8 309,9 Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA ,0 41,0 53,0 68,0 Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan 100% 100% 100% 100% Meningkatnya perlindungan kepada pekerja perempuan Persentase perusahaan yang memenuhi norma kerja perempuan dan anak Tersedianya kebijakan dalam upaya perlindungan pekerja perempuan dan anak PP Penanggulangan Anak yang Bekerja di Luar Hubungan Kerja 20% 25% 30% 40% 8,8 9,8 15,0 18,6 Aturan pelaksanaan PP II.L.026.7

8 2. Peningkatan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 5. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENAKERTRANS 6. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENAKERTRANS 7. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Diterapkannya manajemen dan standar K3. Menurunnya jumlah kecelakaan dan penyakit akibat kerja Jumlah pengawas ketenagakerjaan dalam pengawasan norma kerja perempuan dan anak yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3 Jumlah tenaga pengawas yang memenuhi standar kompetensi Persentase tenaga pengawas yang ditingkatkan kapasitasnya Sosialisasi Pedoman Pengawasan Norma Kerja Perempuan naik 10% naik 10% naik 10% naik 10% 80,0 90,0 100,0 115,0 naik 20% naik 30% naik 40% naik 50% 40% 60% 80% 100% 255,0 280,5 308,5 339,4 41,2 45,3 49,9 54,8 59,1 65,2 64,3 70,7 II.L.026.8

9 PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI 606,6 667,3 734,0 807,4 1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi Meningkatnya penguatan kelemba-gaan perdesaan di permukiman transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Tertinggal) Meningkatnya kapasitas aparat dalam pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Tertinggal) Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri di Daerah Tertinggal Jumlah aparat yang memiliki kapasitas pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di Daerah Tertinggal 52 lembaga 21 lembaga 9 lembaga 35 lembaga 187,2 201,6 257,0 273,0 146 orang 150 orang 153 orang 150 orang Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan di dalam proses pengembangan di kawasan Daerah Tertinggal transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Jumlah pelatihan dan pendampingan yang Tertinggal) diberikan di Daerah Tertinggal Meningkatnya peran serta lintas sektor, swasta Jumlah lintas sektor yang berperan di Daerah dan masyarakat di kawasan transmigrasi Tertinggal (Pembangunan Perdesaan di Daerah Tertinggal) Jumlah swasta / investor yang berperan di Daerah Tertinggal Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan di Daerah Tertinggal Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Tertinggal) 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 6 LS 6 LS 9 LS 10 LS Kel Kel Kel Kel Bantuan Pangan di Daerah Tertinggal Kel Kel Kel Kel Bantuan Pendidikan di Daerah Tertinggal Kel Kel Kel Kel Bantuan Kesehatan di Daerah Tertinggal Kel Kel Kel Kel Pelayanan Mental spiritual di Daerah Tertinggal 155 kimtrans 147 kimtrans 169 kimtrans 133 kimtrans II.L.026.9

10 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi pengembangan masyarakat dan kawasan Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan Daerah di Daerah Tertinggal) transmigrasi di Daerah Tertinggal Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan dan pengusaha lokal/ daerah di kawasan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah Tertinggal Daerah di Daerah Tertinggal) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di perencanaan dan penganggaran program/ Daerah Tertinggal kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan % jumlah stakeholder non pemerintah yang daerah di kawasan transmigrasi (Pengembangan terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah Daerah Tertinggal Tertinggal) Meningkatnya penguatan kelembagaan perdesaan di permukiman transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Meningkatnya kapasitas aparat dalam pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri di Kawasan Perbatasan Jumlah aparat yang memiliki kapasitas pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di Kawasan Perbatasan Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan di dalam proses pengembangan di kawasan Kawasan Perbatasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Jumlah pelatihan dan pendampingan yang Perbatasan) diberikan di Kawasan Perbatasan kali 1 kali 2 kali 3 kali 3 kali 6 kali 3 kali 1 kali 6 Forum 10 Forum 11 Forum 11 Forum 30% 30% 40% 50% 8 lembaga 3 lembaga 2 Lembaga 5 lembaga 24 Orang 20 Orang 17 Orang 20 Orang 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln II.L

11 Meningkatnya peran serta lintas sector, swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Jumlah lintas sektor yang berperan di Kawasan Perbatasan LS 7 LS 9 LS 10 LS Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Jumlah swasta / investor yang berperan di Kawasan Perbatasan Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan di Kawasan Perbatasan Kel Kel Kel Kel Bantuan Pangan di Kawasan Perbatasan Kel Kel Kel Kel Bantuan Pendidikan di Kawasan Perbatasan Kel Kel Kel Kel Bantuan Kesehatan di Kawasan Perbatasan Kel Kel Kel Kel Pelayanan Mental spiritual di Kawasan Perbatasan 25 kimtrans 20 kimtrans 19 kimtrans 18 kimtrans Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi pengembangan masyarakat dan kawasan Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan Daerah di Daerah Perbatasan) transmigrasi di Kawasan Perbatasan Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan dan pengusaha lokal/ daerah di kawasan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kawasan Perbatasan Daerah di Daerah Perbatasan) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di perencanaan dan pengangga-ran program/ Kawasan Perbatasan kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan % jumlah stakeholder non pemerintah yang daerah di kawasan transmigrasi (Pengembangan terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah Kawasan Perbatasan Perbatasan) 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 2 Forum 2 Forum 3 Forum 3 Forum 30% 30% 40% 50% II.L

12 Meningkatnya penguatan kelembaga-an perdesaan di permukiman transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah kelembagaan masyarakat yang mandiri di Kawasan Strategis lembaga 8 lembaga 3 lembaga 11 lembaga Meningkatnya kapasitas aparat dalam pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah aparat yang memiliki kapasitas pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di Kawasan Strategis 77 Orang 77 k Orang 77 Orang 77 Orang Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dalam proses pengembangan di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah pelatihan dan pendampingan yang diberikan di Kawasan Strategis 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali II.L

13 Meningkatnya peran serta lintas sector, swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah lintas sektor yang berperan di Kawasan Strategis Jumlah swasta / investor yang berperan di Kawasan Strategis Jumlah masyarakat transmigrasi yang berperan di Kawasan Strategis Ls 8 Ls 10 Ls 12 Ls Kel Kel Kel Kel Bantuan Pangan di Kawasan Strategis Kel Kel Kel Kel Bantuan Pendidikan di Kawasan Strategis Kel Kel Kel Kel Bantuan Kesehatan di Kawasan Strategis Kel Kel Kel Kel Pelayanan Mental spiritual di Kawasan Strategis 45 kimtrans 42 kimtrans 47 kimtrans 38 kimtrans Meningktanya partisipasi masyarakat dalam Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi pengembangan masyarakat dan kawasan Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan Daerah di Wilayah Strategis) transmigrasi di Kawasan Strategis 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali II.L

14 Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan dan pengusaha lokal/daerah di kawasan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di transmigrasi (Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kawasan Strategis Daerah di Wilayah Strategis) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di perencanaan dan penganggaran program/ Kawasan Strategis kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan % jumlah stakeholder non pemerintah yang daerah di kawasan transmigrasi (Pengembangan terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Ekonomi Lokal dan Daerah di Wilayah Strategis) Kawasan Strategis 2. Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Meningkatnya kualitas dan kesesuaian perencanaan teknis pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di kawasan tertinggal Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan tertinggal Rencana Teknis Pembinaan Permukiman Transmigrasi di Kawasan tertinggal Rencana Teknis pengembangan masyarakat transmigrasi di Kawasan tertinggal Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 2 Forum 2 Forum 2 Forum 3 Forum 30% 30% 40% 50% 10 Prov 15 Prov 10 Prov 17 Prov 24,1 26,3 28,7 32,2 22 Kimtrans 23 Kimtrans 23 Kimtrans 36 Kimtrans 2 Kws 2 Kws 2 Kws 11 Kws Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi dan regulasi yang mendukung pengembangan kawasan transmigrasi sebagai kawasan Perkotaan Baru di kawasan tertinggal Rencana Teknis pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan tertinggal Jumlah MasterPlan, ActionPlan, dan Business Plan kawasan di Daerah Tertinggal yang diperdakan Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business Plan kawasan yang disahkan di Daerah Tertinggal Jumlah SDM perencanaan teknis di Daerah Tertinggal 4 Kws 4 Kws 5 Kws 5 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 100% 100% 100% 100% 120 org 90 org 100 org 165 org II.L

15 Meningkatnya kualitas dan kesesuaian Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan perencanaan teknis pengembangan masyarakat masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan dan kawasan transmigrasi di kawasan perbatasan Perbatasan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi dan regulasi yang mendukung pengembangan kawasan transmigrasi sebagai kawasan Perkotaan Baru di kawasan perbatasan Rencana Teknis Pembinaan Permukiman Transmigrasi di Kawasan Perbatasan Rencana Teknis pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Rencana Teknis pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jumlah MasterPlan, ActionPlan, dan Business Plan kawasan di Daerah perbatasan yang diperdakan Prov 2 Prov 2 Prov 2 Prov 4 Kimtrans 3 Kimtrans 3 Kimtrans 4 Kimtrans - 1 Kws 1 Kws - 1 Kws Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 2 Kws Meningkatnya kualitas dan kesesuaian perencanaan teknis pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di kawasan strategis Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business Plan kawasan yang disahkan di Kawasan Perbatasan yang diperdakan. Jumlah SDM Aparatur yang mampu mengelola kawasan perkotaan baru/ktm di Kawasan Perbatasan Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis Rencana Teknis Pembinaan Pengembangan masyarakat Transmigrasi di Kawasan Strategis 100% 100% 100% 100% 15 org 10 org 15 org 10 org 2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali 6 Kimtrans 6 Kimrans 5 Kimtrans 6 Kimtrans Rencana Teknis pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws II.L

16 3. Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Meningkatnya produktivitas desa dalam pengembangan pangan/ komoditas unggulan di kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Rencana Teknis pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis Jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah produktivitas lahan di permukiman kawasan transmgrasi di Daerah Tertinggal Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws Ha Ha Ha Ha 84,7 105,8 117,1 122, Ton Ton Ton Ton Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada kawasan tetinggal Jumlah usaha Pengolahan hasil di Daerah 17 Unit 18 Unit 22 Unit 21 Unit Tertinggal Jumlah pasar desa di Daerah Tertinggal 13 bh 21 bh 25 bh 24 bh Jumlah jaringan Pemasaran di Daerah Tertinggal 13 bh 21 bh 25 bh 25 bh Jumlah kelompok usaha peternakan di Daerah Tertinggal Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Daerah Tertinggal Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada transmigrasi di Daerah Tertinggal kawasan tertinggal Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKM-BMT Trans dipermukiman transmigrasi) di Daerah Tertinggal Jumlah kelompok tani di kawasan Transmigrasi di Daerah Tertinggal Meningkatnya penciptaan usaha melalui iklim Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi investasi yang kondusif di kawasan transmigrasi kondusif yang menstimulasi peran serta aktif pada kawasan tertinggal masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal 137 kel 140 kel 144 kel 140 kel 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 SKIM 1 SKIM 1 SKIM 1 SKIM 39 unit 50 unit 72 unit 86 unit 55 Kel 70 Kel 72 Kel 86 Kel 10 Kws 10 Kws 10 Kws 12 Kws II.L

17 Jumlah Skim Kredit untuk investasi di Daerah Tertinggal Peningkatan kemandirian masyarakat dalam Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan pemenuhan pangan baik untuk kepada masyarakat dan pengembangan lahan di produksi/ketersediaan, konsumsi pribadi maupun kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal SKIM 3 SKIM 4 SKIM 5 SKIM 18 Kws 22 Kws 19 Kws 20 Kws Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Meningkatnya fasilitasi pengembangan usaha Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi ekonomi kawasan transmigrasi sebagai kawasan di Daerah Tertinggal perkotaan baru pada kawasan tertinggal Jumlah lembaga Perbankan/keuangan di kawasan 4 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah koperasi di Daerah Tertinggal 2 unit 1 unit 3 unit 1 unit 362 org 308 org 320 org 665 Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Daerah Tertinggal 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 3 Unit 3 Unit 3 Unit 3 Unit Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan di kawasan tertinggal Agrocenter di Daerah Tertinggal 2 Kws 3 Kws 3 Kws 2 Kws Pengembangan Investasi swasta di Daerah 4 Kws 3 Kws 3 Kws 1 Kws Tertinggal Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di 2 Kws 3 Kws 3 Kws 1 Kws Daerah Tertinggal Jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah di 2 Forum 4 Forum 4 Forum 3 Forum Daerah Tertinggal Jumlah sektor/bidang ekonomi yang 2 Sektor 4 Sektor 4 Sektor 3 Sektor dikerjasamakan di Daerah Tertinggal Jumlah MoU sektor terkait di Daerah Tertinggal II.L

18 Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Meningkatnya produktivitas desa dalam pengembangan pangan/ komoditas unggulan di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jumlah produktivitas lahan di permukiman kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Ha 566 Ha 622 Ha 659 Ha 612 Ton Ton Ton 1519 Ton Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Jumlah usaha Pengolahan hasil di Kawasan 3 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit Perbatasan Jumlah pasar desa di Kawasan Perbatasan 3 bh 3 bh 3 bh 3 bh Jumlah jaringan Pemasaran di Kawasan 3 bh 3 bh 3 bh 3 bh Perbatasan Jumlah kelompok usaha peternakan di Kawasan Perbatasan 23 kel 20 kel 16 kel 20 kel Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKM-BMT 7 unit 8 unit 8 unit 10 unit Trans dipermukiman transmigrasi) di Kawasan Perbatasan Jumlah kelompok tani di kawasan Transmigrasi di Kawasan Perbatasan 9 Kel 10 Kel 8 Kel 10 Kel Meningkatnya penciptaan usaha melalui iklim investasi yang kondusif di kwasan transmigrasi pad kawasan perbatasan Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi kondusif yang menstimulasi peran serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jumlah Skim Kredit untuk investasi di Kawasan Perbatasan 2 Kws 2 Kws 2 Kws 4 Kws 1 SKIM 1 SKIM 1 SKIM 1 SKIM II.L

19 Peningkatan kemandirian masyarakat dalam Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan pemenuhan pangan baik untuk kepada masyarakat dan pengembangan lahan di produksi/ketersediaan, konsumsi pribadi maupun kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Kws 4 Kws 1 Kws 2 Kws Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Jumlah lembaga Perbankan/keuangan di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws Jumlah koperasi di Kawasan Perbatasan 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit Meningkatnya fasilitasi pengembangan usaha ekonomi kawasan transmigrasi sebagai kawasan perkotaan baru di kawasan perbatasan Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Perbatasan 40 org 80 org 60 org Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit Agrocenter di Kawasan Perbatasan 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws Pengembangan Investasi swasta di Kawasan Perbatasan Jumlah Unit PelayananJasa Alsintan (UPJA) di Kawasan Perbatasan 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws II.L

20 Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan pada kawasan perbatasan Jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah di Kawasan Perbatasan Forum 1 Forum 1 Forum 1 Forum Jumlah sektor/bidang ekonomi yang 1 Sektor 1 Sektor 1 Sektor 1 Sektor dikerjasamakan di Kawasan Perbatasan Jumlah MoU sektor terkait di Kawasan Perbatasan Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/ kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Meningkatnya produktivitas desa dalam pengembangan pangan/ komoditas unggulan di kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Jumlah lahan produktif di permukiman/kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis Produktivitas lahan di permukiman/ kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis 684 Ha Ha Ha 1582 Ha Ton Ton Ton Ton Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Jumlah usaha Pengolahan hasil di Kawasan Strategis 5 unit 5 unit 6 unit 6 unit Jumlah pasar desa di Kawasan Strategis 4 bh 6 bh 7 bh 7 bh Jumlah jaringan Pemasaran di Kawasan Strategis 4 bh 6 bh 7 bh 7 bh Jumlah kelompok usaha peternakan di Kawasan Strategis Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan Jumlah bantuan skim kredit mikro dikwasan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada transmigrasi di Kawasan Strategis kawasan strategis Jumlah Lembaga Ekonomi (koperasi /LKM- BMT Trans dipermukiman transmigrasi) di Kawasan Strategis 4 kel 4 kel 4 kel 4 kel 1 Kws 1 Kws 1 Kws 1 Kws 12 unit 16 unit 20 unit 24 unit II.L

21 Jumlah kelompok tani di kawasan Transmigrasi di Kawasan Strategis Meningkatnya penciptaan usaha melalui iklim Jumlah fasilitasi peningkatan iklim investasi investasi yang kondusif di kawasan transmigrasi kondusif yang menstimulasi peran serta aktif pada kawasan strategis masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan termasuk di daerah transmigrasi di Kawasan Strategis Peningkatan kemandirian masyarakat dalam Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan pemenuhan pangan baik untuk kepada masyarakat dan pengembangan lahan di produksi/ketersediaan, konsumsi pribadi maupun kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi di kawasan strategis Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Jumlah lembaga Perbankan/keuangan di Kawasan Strategis Kel 100 Kel 100 Kel 120 Kel 3 Kws 3 Kws 3 Kws 4 Kws 4 kali 5 kali 5 kali 5 kali 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit Jumlah koperasi di Kawasan Strategis 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit Meningkatnya fasilitasi pengembangan usaha ekonomi kawasan transmigrasi sebagai kawasan perkotaan baru pada kawasan strategis Jumlah tenaga fasilitator di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis 68 org 155 org 155 org 175 org Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln II.L

22 Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Strategis Unit 4 Unit 4 Unit 4 Unit Agrocenter di Kawasan Strategis 1 Kws Kws Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan pada kawasan strategis Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kawasan Strategis Jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah di Kawasan Strategis 1 Kws Kws Jumlah sektor/ bidang ekonomi yang dikerja 1 Sektor 2 sektor 1 Sektor 3 sektor samakan di Kawasan Strategis Jumlah MoU sektor terkait di Kawasan Strategis Pengembangan Sarana dan Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana Pengembangan Jalan untuk pembangunan Prasarana Kawasan Transmigrasi prasarana di kawasan transmigrasi pada kawasan perdesaan di Daerah Tertinggal tertinggal Pengembangan Drainase untuk pembangunan perdesaan di Daerah Tertinggal Pengembangan SAB untuk pembangunan perdesaan di Daerah Tertinggal Pengembangan Energi Terbarukan untuk pembangunan perdesaan di Daerah Tertinggal Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum untuk pembangunan perdesaan di Daerah Tertinggal 70,263 Km 100 Km 88 Km 105,296 Km 146,7 187,5 177,8 189,6 8 Km 7,04 Km 14 Km 4,4 Km liter liter liter liter Watt Watt Watt Watt 28 Unit 22 Unit 40 Unit 68 Unit II.L

23 Rehabilitasi Rumah Transmigran untuk pembangunan perdesaan di Daerah Tertinggal Unit 600 Unit - - Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Pengembangan jalan untuk pengembangan ekonomi lokal di Daerah Tertinggal Pengembangan drainase untuk pengembangan ekonomi lokal di Daerah Tertinggal 8 Km km 13.7 km 18 Km 10 km 7 km 8 km 9 km Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Pengembangan Sarana Air Bersih untuk pengembangan ekonomi lokal di Daerah Tertinggal Pengembangan Energi Terbarukan untuk pengembangan ekonomi lokal di Daerah Tertinggal Pengembangan Fasilitas Umum untuk pengembangan ekonomi lokal di Daerah Tertinggal Pengembangan Jalan untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Perbatasan Pengembangan Drainase untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Perbatasan Pengembangan SAB untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Perbatasan Pengembangan Energi Terbarukan untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Perbatasan Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Perbatasan liter liter liter liter watt watt watt watt 7 Unit 15 unit 15 unit 16 unit 10 Km 12 Km 8 Km 12 Km 2 Km 1 Km 1 Km 0,4 Km Liter Liter Liter Liter Watt Watt Watt Watt 4 Unit 3 Unit 4 Unit 8 Unit II.L

24 Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Pengembangan jalan untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Perbatasan Pengembangan drainase untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Perbatasan Pengembangan Sarana Air Bersih untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Perbatasan Pengembangan Energi Terbarukan untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Perbatasan Pengembangan Fasilitas Umum untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Perbatasan Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana Pengembangan Jalan untuk pembangunan prasarana di kawasan transmigrasi pada kawasan perdesaan di Kawasan Strategis strategis Pengembangan Drainase untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Strategis ,6 Km 1,5 Km 1,5 Km 1,5 Km 1 Km 2 Km 2 Km 2 Km Liter Liter Liter Liter Watt Watt Watt Watt 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 17,57 km 25 km 23 km 25,321 km 2 km 1,76 km 3 km 1,6 km Pengembangan SAB untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Strategis Pengembangan Energi Terbarukan untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Strategis Pengembangan Bangunan Fasilitas Umum untuk pembangunan perdesaan di Kawasan Strategis liter liter liter liter 3000 watt 4800 watt 5000 watt 5000 watt 7 unit 6 unit 13 unit 14 unit Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Pengembangan jalan untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Strategis 4,8 km 4,8 km 2,5 km 2,8 km II.L

25 Pengembangan drainase untuk pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Strategis km 2 km 2 km 2 km Pengembangan Sarana Air Bersih untuk liter liter liter liter pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Strategis Pengembangan Energi Terbarukan untuk watt watt watt watt pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Strategis Pengembangan Fasilitas Umum untuk 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Strategis 5. Penyerasian Lingkungan di Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di 20 Dok 22 Dok 22 Dok 24 Dok 61,6 35,9 35,4 68,9 Kawasan Transmigrasi lingkungan dalam mendukung kelestarian fungsi kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Jumlah mitigasi lingkungan di Daerah Tertinggal 9 Kimtrans 22 Kimtrans 24 Kimtrans 26 Kimtrans Meningkatnya kemandirian masyarakat di permukiman transmigrasi pada kawasan tertinggal Meningkatnya Desa Mandiri Energi dikawasan Transmigrasi pada kawasan tertinggal Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan tertinggal Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian lingkungan di Daerah Tertinggal Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri di Daerah Tertinggal Jumlah permukiman transmigrasi yang akan berkembang menjadi Desa Mandiri Energi di Daerah Tertinggal 5 Pkt 5 Pkt 5 Pkt 5 Pkt 52 Kimtrans 22 Kimtrans 10 Kimtrans 36 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan di 1 Dok 2 Dok 1 Dok 3 Dok Daerah Tertinggal Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan 11 Kws 11 Kws 11 Kws 11 Kws Transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah mitigasi lingkungan di Daerah Tertinggal 2 Kws 4 Kws 4 Kws 5 Kws II.L

26 Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dalam mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Meningkatnya kemandirian masyarakat di permukiman transmigrasi pada kawasan perbatasan Meningkatnya Desa Mandiri Energi dikawasan Transmigrasi pada kawaasan perbatasan Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan perbatasan Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan Jumlah mitigasi lingkungan di Kawasan Perbatasan Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian lingkungan di Kawasan Perbatasan Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri di Kawasan Perbatasan Jumlah permukiman transmigrasi yang akan berkembang menjadi Desa Mandiri Energi di Kawasan Perbatasan Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan di Kawasan Perbatasan Jumlah Evaluasi terhadap Perkembangan Kawasan Transmigrasi di Kawasan Perbatasan Dok 13 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Kimtrans 3 Kimtrans 4 Kimtrans 4 Kimtrans 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 8 Kimtrans 4 Kimtrans 2 Kimtrans 5 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Kimtrans 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 3 Kws 3 Kws 3 Kws 3 Kws Jumlah mitigasi lingkungan di Kawasan 1 Kws 2 Kws 2 Kws 2 Kws Perbatasan Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di 5 Dok 5 Dok 6 Dok 6 Dok lingkungan dalam mendukung kelestarian fungsi kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Jumlah mitigasi lingkungan di Kawasan Strategis 5 Kimtrans 5 Kimtrans 6 Kimtrans 6 Kimtrans Meningkatnya kemandirian masyarakat di Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri di permukiman transmigrasi pada kawasan strategis Kawasan Strategis Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada kawasan strategis Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan di Kawasan Strategis 15 Kimtrans 6 Kimtrans 3 Kimtrans 10 Kimtrans 2 Dok 3 Dok 2 Dok 4 Dok II.L

27 Jumlah Evaluasi terhadap Perkembangan 3 Kws 3 Kws 3 Kws 3 Kws Kawasan Transmigrasi di Kawasan Strategis Jumlah mitigasi lingkungan di Kawasan Strategis 2 Kws 2 Kws 2 Kws 2 Kws 9. PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI 683,3 751,0 826,8 908,9 1. Pengembangan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Transmigrasi Meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah tertinggal Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi di daerah tertinggal 36 lembaga 36 lembaga 36 lembaga 36 lembaga 23,4 25,8 28,4 30,6 Meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah perbatasan Kabupaten/kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi di daerah tertinggal Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota di daerah tertinggal Badan Usaha yang mengembangkan investasi di kawasan transmigrasi di daerah tertinggal Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi di kawasan perbatasan Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi di kawasan perbatasan Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi di kawasan perbatasan 100 kab 100 kab 104 kab 104 kab kel kel kel kel 26 kab 26 kab 26 kab 26 kab 5 BU 10 BU 10 BU 12 BU 16 lembaga 16 lembaga 16 lembaga 16 lembaga 100 kab 100 kab 104 kab 104 kab kel kel kel kel Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota di kawasan perbatasan 26 kab 26 kab 26 kab 26 kab II.L

28 Badan Usaha yang mengembangkan investasi di kawasan transmigrasi di kawasan perbatasan BU 12 BU 10 BU 15 BU Meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di wilayah strategis Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi di kawasan strategis Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi di kawasan strategis 4 lembaga 4 lembaga 4 lembaga 4 lembaga 25 kab 25 kab 26 kab 26 kab Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi di kawasan strategis Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota di kawasan strategis Badan Usaha yang mengembangkan investasi di kawasan transmigrasi di kawasan strategis kel kel kel kel 7 kab 7 kab 7 kab 7 kab 5 BU 6 BU 6 BU 7 BU 2. Penyediaan Tanah Transmigrasi Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah tertinggal Luas lahan yang tersedia (Ha) di daerah tertinggal Ha Ha Ha Ha 34,5 37,9 41,7 45,9 Luas lahan yang didukung oleh legalitas di daerah Ha Ha Ha Ha tertinggal Luas lahan yang dibagikan di daerah tertinggal Ha Ha Ha 8880 Ha Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran di daerah tertinggal Jumlah dan jenis dokumen pertanahan di daerah tertinggal 140 lok 140 lok 151 lok 104 lok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok II.L

29 Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah perbatasan Prosentase penyelesaian kasus pertanahan di daerah tertinggal Luas lahan yang tersedia (Ha) di kawasan perbatasan % 20% 20% 20% Ha Ha Ha Ha Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di wilayah Strategis Luas lahan yang didukung oleh legalitas di Ha Ha Ha Ha kawasan perbatasan Luas lahan yang dibagikan di kawasan perbatasan Ha 5760 Ha 5920 Ha 5920 Ha Data tentang bidang tanah yang dibagikan 58 lok 58 lok 63 lok 43 lok transmigran di kawasan perbatasan Jumlah dan jenis dokumen pertanahan di kawasan 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok perbatasan Prosentase penyelesaian kasus pertanahan di kawasan perbatasan 15% 20% 20% 20% Luas lahan yang tersedia (Ha) di kawasan strategis Ha Ha Ha Ha Luas lahan yang didukung oleh legalitas di Ha Ha Ha Ha kawasan strategis Luas lahan yang dibagikan di kawasan strategis Ha Ha Ha Ha Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran di kawasan strategis Jumlah dan jenis dokumen pertanahan di kawasan strategis Prosentase penyelesaian kasus pertanahan di kawasan strategis 68 lok 68 lok 73 lok 50 lok 2 dok 2 dok 2 dok 10 dok 15% 15% 15% 15% II.L

30 3. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi dan Penempatan Transmigrasi Tersedianya rencana pembangunan Kawasan Transmigrasi dan rencana penataan persebaran penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT), Lokasi Pengembangan Transmigrasi (LPT) dan Rencana Detail Pusat WPT/LPT di daerah tertinggal tertinggal Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) di daerah tertinggal Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi di daerah tertinggal Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi di daerah tertinggal Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi di daerah tertinggal Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru di daerah tertinggal Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi di daerah tertinggal WPT 3 WPT 5 WPT 4 WPT 20,0 22,0 24,2 26,6 7 SKP 7 SKP 7 SKP 14 SKP 26 SP 27 SP 27 SP 29 SP 6 RT SAPRAS 5 RT SAPRAS 5 RT SAPRAS 5 RT SAPRAS 7 SKP 7 SKP 7 SKP 15 SKP 3 DED 5 DED 5 DED 4 DED 12 Kab 12 Kab 12 Kab 12 Kab Tersedianya rencana pembangunan Kawasan Transmigrasi dan rencana penataan persebaran penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah perbatasan Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT), Lokasi Pengembangan Transmigrasi (LPT) dan Rencana Detail Pusat WPT/LPT di kawasan perbatasan Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) di kawasan perbatasan 2 WPT 2 WPT 3 WPT 3 WPT 5 SKP 5 SKP 5 SKP 9 SKP II.L

31 Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi di kawasan perbatasan Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi di kawasan perbatasan Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi di kawasan perbatasan Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru di kawasan perbatasan Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi di kawasan perbatasan SP 18 SP 18 SP 19 SP 4 RT SAPRAS 3 RT SAPRAS 3 RT SAPRAS 3 RT SAPRAS 5 SKP 5 SKP 5 SKP 10 SKP 2 DED 3 DED 3DED 3 DED 12 Kab 12 Kab 12 Kab 12 Kab Tersedianya rencana pembangunan Kawasan Transmigrasi dan rencana penataan persebaran penduduk di Kawasan Transmigrasi dalam rangka pembangunan perdesaan di wilayah strategis Rencana Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT), Lokasi Pengembangan Transmigrasi (LPT) dan Rencana Detail Pusat WPT/LPT di kawasan strategis Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) di kawasan strategis Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi di kawasan strategis Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi di kawasan strategis 1 WPT 1 WPT 2 WPT 2 WPT 3 SKP 3 SKP 3 SKP 6 SKP 11 SP 11 SP 11 SP 12 SP 2 RT SAPRAS 2 RT SAPRAS 2 RT SAPRAS 2 RT SAPRAS II.L

32 Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi di kawasan strategis Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru di kawasan strategis Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi di kawasan strategis SKP 3 SKP 3 SKP 6 SKP 1 DED 1 DED 2 DED 2 DED 3 Kab 3 Kab 3 Kab 3 Kab 4. Pembangunan Permukiman di Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya Lahan yang dibuka (Ha) di daerah tertinggal ha ha ha ha 460,6 506,0 557,3 613,0 Kawasan Transmigrasi Jalan antar SKP, antar permukiman dan jalan lingkungan permukiman transmigrasi di daerah tertinggal 154,40 km 100 km 107,6 km 138,2 km alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak dalam rangka pembangunan perdesaan di daerah tertinggal Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) di daerah tertinggal unit unit unit unit Rumah penduduk setempat yang dipugar/dikembangkan (Unit) di daerah tertinggal Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang dibangun/dikembangkan (Unit) di daerah tertinggal Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun (Paket) di daerah tertinggal Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru Yang di siapkan di daerah tertinggal Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan Perkotaan Baru di daerah tertinggal 250 unit 655 unit 814 unit 905 unit 91 unit 95 unit 87 unit 91 unit unit unit unit unit 12 SAPRAS 12 SAPRAS 12 SAPRAS 12 SAPRAS 240 ha 240 ha 240 ha 240 ha II.L

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP 10 Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerjsama Dengan DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah, terdepan, terluar serta

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 20 - VISI : Terwujudnya tenaga kerja yang berdaya saing dan harmonis, masyarakat transmigrasi yang mandiri,

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah. - 62-14. BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 1. Pelaksanaan kebijakan pusat dan provinsi, penetapan kebijakan daerah dan

Lebih terperinci

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB. Seleksi Daerah Calon Kompetitor Indonesia Skills competition.

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB. Seleksi Daerah Calon Kompetitor Indonesia Skills competition. SKPD : DINAS TENAGA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB DANA : APBD TAHUN : 2017 PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB NO. SASARAN KEGIATAN PROGRAM UNIT 1 Meningkatnya Pelayanan Program Peningkatan

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015 PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015 SKPD : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP 2011

MATRIKS BUKU I RKP 2011 MATRIKS BUKU I RKP PRIORITAS LAINNYA BIDANG PEREKONOMIAN Tema Prioritas - Penanggung Jawab Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bekerjasama dengan - NO I PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Lebih terperinci

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN - 389 - N. PEMBAGIAN URUSAN AN KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 1. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, standar,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN. pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat yang belum bekerja BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Dalam bidang ketenagakerjaan sebagai subjek dan objek pembangunannya adalah mereka kelompok masyarakat

Lebih terperinci

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala - 297 - N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 1. Penetapan

Lebih terperinci

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN - 67 - N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB BIDANG 1. Ketenagakerjaan 1. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan Pengawasan 2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya tenaga kerja yang memiliki 1 Peningkatan lulusan pelatihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010 LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010 N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN MOBILITAS PENDUDUK ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal LAMPIRAN I.3 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 Halaman

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2009

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2009

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1997 TENTANG KETRANSMIGRASIAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah)

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2014 KEPENDUDUKAN. Transmigrasi. Wilayah. Kawasan. Lokasi. Pemukiman. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5497) PERATURAN

Lebih terperinci

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, ADMINISTRATOR DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI

Lebih terperinci

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia Maruli A. Hasoloan Ses. Badan Penelitian Pengembangan & Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi The National Conference on Green Jobs the Way Forward Jakarta,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 82 Tahun 2014 TANGGAL : 30 Desember 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013-2018 NAMA SKPD

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Lebih terperinci

Target Kinerja dan Anggaran Renja SKPD Tahun Berjalan Tahun 2013 yang Dievaluasi

Target Kinerja dan Anggaran Renja SKPD Tahun Berjalan Tahun 2013 yang Dievaluasi EVALUASI TERHADAP HASIL RENJA SKPD RENJA DINAS TENAGA KERJA Indikator dan Kinerja SKPD yang Mengacu pada Sasaran RKPD : Pengurangan kemiskinan daerah No Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program

Lebih terperinci

Persentase Pencapaian Rencana. Rencana-(Realisasi-Rencana) Rencana

Persentase Pencapaian Rencana. Rencana-(Realisasi-Rencana) Rencana BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 4,595,130, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 56,014,733, BELANJA LANGSUNG 61,151,826,750.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.1 URUSAN WAJIB Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 1.1.01 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH,595,130,000.00

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET Instansi : DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG Tujuan : 1. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 VISI : Terwujudnya ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan yang maju, berdaya saing,

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran : 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1.

Lebih terperinci

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN I. Permasalahan yang Dihadapi Kondisi ketenagakerjaan dalam kurun waktu Februari 2005 Februari 2008 menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Jumlah kesempatan

Lebih terperinci

BIDANG PEREKONOMIAN Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

BIDANG PEREKONOMIAN Menteri Koordinator Bidang Perekonomian LAINNYA PENANGGUNGJAWAB BIDANG PEREKONOMIAN Menteri Koordinator Bidang Perekonomian NO. Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Presiden No.28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN PROGRAM/KEGIATAN 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin.

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin. BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN PROGRAM/KEGIATAN 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. VISI DAN MISI Penyusunan visi dan misi Disnakertransduk tidak terlepas dari visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk itu sebelum memasuki visi

Lebih terperinci

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA Ir. Djuharsa M.D, MM KEPALA BADAN LITBANG DAN INFOMASI A G E N D A I. PROFIL PEKERJAAN LAYAK INDONESIA II. PERBANDINGAN RTKN DAN PROFIL DW INDONESIA

Lebih terperinci

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Kinerja, Kelompok dan Pendanaan Indikatif Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tujuan Kinerja Program Renstra Target Target Target

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 61 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS TENAGA KERJA KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya 2012 2013 2014 2012 2013 2014 305,2

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 12.URUSAN KETENAGAKERJAAN a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Ketenagakerjaan tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT SALINAN BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SUSUNAN ORGANISASI DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA KABUPATEN

Lebih terperinci

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BOGOR

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : ama Jabatan Selanjutnya disebut pihak pertama

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016

Lebih terperinci

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB INDIKATOR KIINERJA KEGIATAN OUTPUT

PROGRAM/ KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB INDIKATOR KIINERJA KEGIATAN OUTPUT PROGRAM/ KEGIATAN DINAS DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB SKPD : DINAS DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB DANA : APBN TAHUN : 2017 NO. SASARAN KEGIATAN PROGRAM 1 Meningkatnya Pelayanan Program Peningkatan jejaring pemagangan

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah satu urusan rumah tangga Daerah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, dengan kewenangannya

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju,

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 TAHUN 2017 29 Desember 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH 2.1 Sejarah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah disingkat Disnakertrans Prov. Jateng merupakan organisasi

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL FORMULIR B3 SKPD DANA PROGRAM KEGIATAN BULAN TAHUN : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB (SKPD INDUK) : APBD (BELANJA LANGSUNG) : : : MEI : 2017 CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB REVISI AWAL FORMULIR B3 SKPD DANA PROGRAM KEGIATAN BULAN TAHUN : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. NTB (SKPD INDUK) : APBD (BELANJA LANGSUNG) : : : SEPTEMBER : 2017 CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DINAS TENAGA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14 URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 4.1.14.1 KONDISI UMUM Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau

Lebih terperinci

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pulang Pisau Nomor 25 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Kabupaten

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Jawa-Bali Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 PENETAPAN KINERJA TAHUN 212 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. KUTAI KARTANEGARA 13 2 A. POKOK Rp 3,713,27, A.I URUSAN WAJIB ENAGAKERJAAN Rp 3,114,618, 1. Memfasilitasi pelayanan penempatan tenaga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Sebagai perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah terbentuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) 381462 Email : disnakerkukm@kebumenkab.go.id KEBUMEN 54313 Pendahuluan;

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. KUTAI KARTANEGARA A. POKOK A.I URUSAN WAJIB ENAGAKERJAAN 1. Terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat sebanyak

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Soekarno-Hatta No. 532 Telp. 7564327,

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas ridho dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran ini tanpa kendala

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Kata Pengantar... iii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B.

DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Kata Pengantar... iii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. LAKIP TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Kata Pengantar... iii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Dasar Hukum...

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) 2014

PROGRAM KERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) 2014 Belanja Tidak Langsung PROGRAM KERJA TAHUN 2014 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BANTUL ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) 2014 NO PROGRAM KEGIATAN VOLUME DANA (Rp) SASARAN TARGET KET

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan.

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan Misi maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. 6.1. MISI 1 : MENINGKATKAN PENEGAKAN SUPREMASI

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010 MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG: WILAYAH DAN TATA RUANG (dalam miliar rupiah) PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS 2012 2013 2014 I PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DATA DAN INFORMASI SPASIAL A

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA KEDIRI P ERATURA N W ALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN TENAGA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II

INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi sesuai dengan Azas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan KINERJA

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG. 31 kecamatan Penyusunan database tenaga kerja daerah

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG. 31 kecamatan Penyusunan database tenaga kerja daerah RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2017 DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BANDUNG SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET KEGIATAN RENCANA AKSI daya saing Prosentase

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS Menimbang BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, : a. bahwa

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja merupakan wujud akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja juga memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 09 12 October 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN

DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2018 1 PENDAHULUAN Organisasi Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mojokerto, sebagai leading sector yang bergerak dibidang urusan ketenagakerjaan,

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia

Lebih terperinci