BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Masa pendudukan Jepang di Indonesia ( ) merupakan bagian periode yang penting menyangkut bangsa Indonesia. Pada masa tersebut telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar pada sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan yang terjadi merupakan dampak dari pendudukan Jepang yang sangat menekan dan sangat memeras. Masa pendudukan Jepang di Indonesia selama tiga setengah tahun tersebut sering dipandang sebagai masa yang singkat tetapi akibat yang diterima oleh masyarakat tidak sebanding dengan masa penjajahan Belanda yang lebih lama. Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian politik imperialisme di Asia Tenggara. Kedatangan Jepang ke Indonesia merupakan bagian dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia. Munculnya imperialisme Jepang didorong oleh keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak modernisasi di berbagai bidang kehidupan. Modernisasi tersebut berimplikasi pada persoalan-persoalan yang sangat komplek seperti kepadatan penduduk, lapangan pekerjaan, bahan mentah dan daerah pemasaran hasil produksi. 1 1 Cahyo Budi Utomo., Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1995), hlm commit to user 1

2 digilib.uns.ac.id 2 Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua proritas, yaitu menghapuskan pengaruh-pengaruh Barat dikalangan rakyat Indonesia dan memobilitasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Berdasarkan orientasi itulah, penduduk Jepang secara ekstensif melakukan eksploitasi ekonomi, penetrasi politik, dan tekanan kultural pada masyarakat Indonesia hingga tingkat pedesaan. Kebijakan yang dilakukan Jepang di Indonesia pada dasarnya adalah untuk menghapus pengaruh Barat dan memobilisasi sumber daya manusia dan alam untuk kepentingan perang Asia Timur Raya. Di Indonesia, Jepang membuat propaganda yang hebat, yaitu gerakan Tiga A, Jepang Pemimpin Asia, Jepang Cahaya Asia dan Jepang Pelindung Asia melalui propaganda ini jepang menggaungkan persaudaraan sesama bangsa Asia untuk terbebas dari bangsa Barat. Para tokoh nasionalis Indonesia merespon dengan baik dengan adanya banyak perkembangan yang dibawa Jepang diawal pendudukannya. Akibatnya adalah pada masa pendudukan Jepang hampir seluruh kehidupan ekonomi lumpuh total. Kehidupan ekonomi kemudian sepenuhnya berubah dari keadaan normal menjadi ekonomi perang. 2 Politik Jepang untuk mengatur ekonomi masyarakat terwujud dalam politik penyerahan padi secara paksa yang berakibat pada kemiskinan endemis, menurunnya derajat kesehatan, meningkatnya angka kematian, serta berbagai penderitaan fisik masyarakat pedesaan. Perubahan dalam hal pemerintahan 2 Marwati Djoened Poesponegoro, Nugraha Notosusanto., Sejarah Nasional Indonesia VI Jaman commit Jepang to dan user Jaman Republik Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka. 1993) Hal.4.

3 digilib.uns.ac.id 3 berimplikasi pada perubahan dalam segi ekonomi, sosial budaya maupun mentalitas masyarakat pedesaan. 3 Perombakan yang terjadi pada era Restorasi Meiji, membuahkan hasil teramat penting dalam sejarah Jepang. Setelah restorasi, Jepang seolah-olah memiliki satu kekuatan nihil melewati batas kekuatan Asia. Hal itulah yang menyebabkan munculnya invasi ke kawasan Benua Asia dengan jargon membentuk Asia Timur Raya. Keinginan Jepang membentuk kawasan persemakmuran bersama negara-negara Asia yang tertindas akhirnya menimbulkan konflik yang disebut perang Pasifik. 4 Jepang telah memobilisasi masa di pedesaan kedalam pengerahan tenaga kerja (romusha), perekrutan pemuda dan masyarakat desa dalam latihan-latihan kemiliteran serta dilibatkannya masyarakat dalam kepentingan politik penduduk yang eksploitatif. Perubahan-perubahan sosial tersebut telah menandai bentuk pendudukan Jepang yang berorientasi ekonomi dengan kebijakan yang sangat menekan dan memeras rakyat. 5 Romusha adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 sampai dengan Kebanyakan romusha adalah seorang petani, hal itu disebabkan kebijakan Jepang sejak bulan Oktober 1943 yang 3 Cahyo Budi Utomo., op.cit., hlm Himawan Soetanto., Bantu Hardjito, Agus Gunaedi Pribadi., Sejarah Jepang ke Hindia Belanda Pada Masa Perang Dunia II 1942 Perebutan Wilayah Nanyo, ( Jakarta: Prenada commit Media to user Group, 2010), hlm 7 5 Cahyo Budi Utomo., op.cit., hlm. 182

4 digilib.uns.ac.id 4 mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja diberbagai tempat di Indonesia. Romusha direkrut baik dengan cara halus ataupun kasar. Pada masa pendudukan Jepang setiap kepala keluarga diwajibkan menyerahkan anak lelakinya yang berusia dibawah 30 tahun untuk berangkat menjadi romusha. Tenaga-tenaga tersebut didapat dari desa-desa Pulau Jawa sebagai pulau yang paling padat penduduknya. Kaum romusha yang masih berusia produktif dikerahkan dan dikirim keproyek-proyek tentara Jepang di Jawa dan dipulaupulau lain. 6 Cara yang ditempuh untuk pengerahan tenaga Romusha tersebut dengan bujukan, apabila tidak berhasil dengan cara bujukan maka pemerintah Jepang menggunakan cara pemaksaan. Untuk menarik simpati penduduk, Jepang mengatakan bahwa romusha adalah pahlawan pekerja yang dihormati atau prajurit ekonomi. Mereka digambarkan sebagai orang yang sedang menunaikan tugas sucinya untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya. Panitia pengerah romusha disebut Romukyokai. Di samping rakyat, bagi para pamong praja dan pegawai rendahan juga melakukan kerja bakti sukarela yang disebut Kinrohoshi. Pemimpin-pemimpin Indonesia membantu pemerintah Jepang dalam kegiatan romusha tersebut. Bung Karno memberi contoh berkinrohonsi (kerja bakti), Bung Hatta memimpin Badan Pembantu Prajurit Pekerja atau Romusha. Ali Sastroamijoyo, mempelopori pembaktian barang-barang perhiasan rakyat 6 Hendri f. Isnaeni & Apid., commit Romusa to user Sejarah yang terlupakan , (Yogyakarta: Ombak, 2008), hlm 49

5 digilib.uns.ac.id 5 untuk membantu biaya perang Jepang. Akibat dari romusha tersebut jumlah pria di kampung-kampung semakin menipis, banyak pekerjaan desa yang terbengkelai, ribuan rakyat tidak kembali lagi ke kampungnya, karena mati atau dibunuh oleh Jepang. Dengan demikian sumber daya manusia rakyat Indonesia khususnya di Jawa dimanfaatkan secara kejam untuk kepentingan Jepang. Akibat dari tekanan politik, ekonomi, sosial maupun kultural tersebut menjadikan mental bangsa Indonesia mengalami ketakutan dan kecemasan. 7 Pada awalnya romusha dipekerjakan sebagai tenaga produktif di perusahaan-perusahaan, kedudukannya sama seperti buruh biasa. Memasuki pertengahan tahun 1943, kebijakan pengerahan romusha berubah menjadi usaha eksploitasi. Pengambilan romusha oleh Angkatan Perang dilakukan dengan serius. Perubahan pengerahan romusha ini terjadi dikarenakan kondisi perang yang semakin memburuk bagi Jepang, adanya tuntutan untuk meenuhi kebutuhan sendiri bagi setiap Angkatan Perang, dan adanya motivasi ekonomi yang disertakan oleh penguasaan Angkatan Perang dalam setiap pengerahan romusa ke luar Pulau Jawa. 8 Memasuki tahun kedua masa kependuduk Jepang (1943), Jepang semakin intensif melatih pemuda-pemuda Indonesia dalam bidang militer. Situasi di medan pertempuran Asia-Pasifik yang makin menyulitkan Jepang dan membuat Jepang semakin melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia. Pelatihan 7 (diakses pada tanggal 11 Maret 2014) commit to user 8 Ibid,. hlm 58

6 digilib.uns.ac.id 6 kemiliteran pada masa pendudukan Jepang di Indonesia terdiri dari dua bentuk, yaitu barisan semi militer dan barisan militer. Barisan semi militer adalah organisasi-organisasi yang didirikan pemerintah Jepang untuk mendidik pemuda Indonesia sebagai tenaga potensial untuk memperkokoh pertahanan militer. Barisan semi militer terdiri dari 1) Gerakan Barisan Pemuda (Seinendan); 2) Barisan Pelajar (Okutai); 3) Barisan Bantu polisi (Keibodan); 4) Barisan Semi Militer khusus dari golongan islam (Hizbullah). Barisan militer adalah organisasi yang mendidik dan mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk memperkuat kekuatan militer Jepang. Barisan militer akan diikut sertakan dalam pertempuran menghadapi sekutu. Organisasi-organisasi militer bentukan Jepang antara adalah heiho (barisan pemuda bentukan Jepang) dan Peta (Pembela Tanah Air). Pelatihan militer Jepang merupakan bentuk eksploitasi fisik, baik saat pelatihan maupun sesudah menjadi Tentara Sukarela yang dikirim untuk berperang. Mereka harus berjuang demi taruhan nyawa demi kepentingan Jepang. Sementara bagi mereka yang tidak terjun langsung kedalam medan perang, tenaga mereka dipersiapkan untuk menyediakan fasilitas perang mulai dari perlengkapan fisik sampai pada penyediaan logistik atau bahan makanan untuk tentara. 9 Muncul inisiatif Jepang untuk berusaha memperbaiki kesejahteraan dan menarik simpati dari masyarakat Indonesia dengan mendirikan suatu lembaga sosial. Usaha didirikannya lembaga sosial dikarenakan adanya tuntutan supaya 9 Ibid., hlm commit to user

7 digilib.uns.ac.id 7 adanya pemeliharaan kesejahteraan bagi para tentara Indonesia dan kaum romusha. Keadaan PETA, Heiho dan romusha sangatlah memperhatinkan, karena jaminan makanan, pakaian, kesehatan bahkan jaminan untuk hidup sekalipun tidak ada. Banyak tenaga prajurit yang habis dikuras dan banyak juga tenaga pekerja romusha yang meninggal karena kekurangan makan dan diserang oleh berbagai wabah penyakit. 10 Kondisi perekonomian yang melanda pendudukan militer Jepang di Indonesia membuat Jepang mengeluarkan kebijakan dengan membentuk sebuah Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP). Lembaga tersebut mengurus segala sesuatu sekitar masalah prajurit militer bentukan Jepang dan romusha. 11 BPP didirkan lebih awal dari pada BPPP. Kantor besar BPP bertempat di Jakarta. Setelah mempunyai struktur keorganisasian yang jelas, BPP berkembang dan mampu mendirikan kantor pusat dan kantor cabang BPP di seluruh Jawa dan Madura. Pemerintahan Jepang menilai bahwa pendirian organisasi seperti BPP mempunyai peran yang penting dalam membantu perekonomian pemerintah Jepang dan turut menyelenggarakan benteng pertahanan Jawa. Hal tersebut membuat Jepang berupaya mengembangkan BPP dengan membentuk lembaga serupa dengan BPP yang mengurusi kebutuhan romusha beserta keluarganya dengan nama BPPP (Badan Pembantu Prajurit Pekerja). 10 Harry A. Poeze., Tan Malaka pergulatan menuju republik, (Jakarta: PT Temprint, 1999), hlm 298 commit to user 11 Ibid., hlm 298

8 digilib.uns.ac.id 8 BPP dan BPPP didirikan oleh pemerintah Jepang sebagai lembaga sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan tentara Peta, heiho dan romusha. Dengan latar belakang ini, maka tema dengan judul Peranan Sosial Politik Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia, sebagai suatu badan untuk memperkuat tenaga perang Jepang menarik untuk diteliti. commit to user

9 digilib.uns.ac.id 9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan pokok yang menjadi tema penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan serta kontribusi BPP dan BPPP pada masa kependudukan Jepang di Indonesia. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa latar belakang berdirinya Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP)? 2. Bagaimana aktivitas Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) tahun ? 3. Bagaimana peranan sosial politik Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) terhadap peningkatan kekuatan militer Jepang? C.Tujuan Penelitian Secara umum penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap pokok permasalahan yang diteliti. Oleh karena itu dalam penelitian ini juga mempunya suatu tujuan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui proses pendirian Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP). 2. Untuk mengetahui aktivitas Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit commit Pekerja to user (BPPP) tahun

10 digilib.uns.ac.id Untuk mengetahui peran sosial Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) terhadap peningkatan kekuatan militer Jepang. D.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai peranan Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) pada masa pendudukan Jepang. Selain itu juga memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai fungsi dari Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) sebagai lembaga sosial yang menunjang kesejahteraan hidup tentara Peta, Heiho, romusha dan juga sebagai bentuk propaganda untuk menarik perhatian rakyat Indonesia untuk menjadi tentara Peta, heiho, dan romusha. Penelitian ini diharapkan juga memberikan manfaat bagi bidang ilmu sejarah guna memperkaya penulisan sejarah Indonesia, khususnya dalam sejarah dibidang Sosial-Politik. 2. Manfaat Praktis Dengan mengetahui peranan sosial politik dan kegiatan Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP), maka dapat diambil manfaat mengenai perannya sebagai suatu lembaga sosial yang mengurusi kepentingan prajurit dan sebagai rangkaian propaganda untuk menarik minat rayat rakyat Indonesia commit to untuk user menjadi tentara Peta, heiho, dan

11 digilib.uns.ac.id 11 romusha dalam rangka meningkatkan kekuatan militer Jepang. Penelitian ini merupakan syarat untuk mencapai kelulusan Sarjana Ilmu Sejarah. E. Kajian Pustaka Cahyo Budi Utomo dalam bukunya Dinamika Pergerakan Kebangsaan Nasional Dari Kebangkitan Hingga Kemerdekaan, yang diterbitkan pada tahun Dalam buku tersebut memusatkan perhatiannya pada tumbuh kembangnya nasionalisme dan pergerakan kebangsaan Indonesia. Pergerakan nasional Indonesia muncul dari fenomena yang merupakan faktor seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya dan semua interelasinya akibat penjajahan Jepang pada Indonesia. Buku tersebut juga menjelaskan kondisi Indonesia pada masa dibawah pendudukan Jepang. Di bawah pendudukan Jepang, Indonesia mengalami beberapa perubahan dalam aspek sosial. Hubungannya dengan skripsi ini pada dampak pendudukan Jepang yang berpegaruh pada kondisi sosial dan ekonomi para tentara militer bentukan Jepang dan romusha. Selain itu juga menjelaskan kebijakan-kebijakan yang diterapkan Jepang di Indonesia. Buku dari Hendri F. Isnaeni dan Apid yang berjudul Romusa Sejarah yang Terlewatkan ( ), yang diterbitkan pada tahun Buku tersebut berisi tentang ekspansi yang dilakukan Jepang dikawasan Asia Pasifik dan serangan Jepang di Indonesia. Buku tersebut menfokuskan tulisannya pada dampak pendudukan Jepang dalam bidang ekonomi dan sosial. Masa pendudukan Jepang commit memberi to user dampak yang besar bagi kehidupan

12 digilib.uns.ac.id 12 masyarakat Indonesia karena kebijakan-kebijakannya yang dirasa sangat merugikan penduduk pribumi. Hendri dan Apid menggambarkan dampak yang dialami masyarakat pribumi dengan kondisi romusha yang dipekerjakan dipertambangan batu bara Bayah Banten Selatan. Buku tersebut juga menjelaskan tentang sistem upah dan perekrutan romusa baik dari pelaku rekrutmen, sasaran rekrutmen, dan cara-cara yang dipakai Jepang untuk merekrut romusa. Kaitan buku ini dengan dengan skripsi yang akan ditulis ini menjelaskan kehidupan para romusha yang dipekerjakan secara paksa oleh Jepang. Buku yang diterjemahkan Harry A. Poeze dengan judul Tan Malaka:Pergulatan Menuju Republik, yang terbit pada tahun Buku tersebut memuat riwayat hidup, perjuangan politik, dan perkembangan pemikiran Tan Malaka. Tan Malaka termasuk salah seorang tokoh bangsa Indonesia yang luar biasa, tetapi juga kontroversial. Buku tersebut berisi tentang kondisi Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Buku tersebut juga berisi bagaimana kondisi romusha dan prajurit PETA dimana dalam buku karya Harry ini menjelaskan kalau Tan Malaka pernah menjadi ketua cabang Badan Pembantu Prajurit dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja. Pada masa mengetuai BPP dan BPPP. Hubungan dengan tulisan ini bahwa lembaga sosial seperti BPP dan BPPP merupakan suatu badan yang mempunyai tujuan untuk menyejahterakan anggotanya seperti Peta, Heiho, dan romusha. Buku Nugraha Notosusanto dengan judul Tentara Peta pada jaman pendudukan Jepang di Indonesia, yang diterbitkan pada tahun Dalam commit to user

13 digilib.uns.ac.id 13 buku tersebut pada dasarnya menguraikan tentang latar belakang timbulnya Tentara Peta, perkembangan sampai berakhirnya tentara Peta. Dalam buku tersebut diperkenalkan satuan-satuan Jepang yang kemudian akan memainkan peranan khususnya dalam pembentukan dan pembinaan tentara Peta. Karena pada hakekatnya tentara Peta merupakan suatu kasus interaksi Indonesia- Jepang. Dalam buku tersebut juga dilukiskan bagaimana asprirasi-asprirasi rakyat Indonesia dalam pembentukan sikap-sikap dipihak Indonesia selama jaman pendudukan Jepang. Hubungannya dengan tulisan ini pada kondisi tentara Peta, selain itu buku ini juga membahas tentang rekrutmen, pendidikan, dan latihan-latihan serta organisasi pada anggota tentara Peta. Buku ini juga membahas perkembangan tentara Peta selama eksistensinya yang berlangsung selama 2 tahun. Skripsi karya Catur Kencono Rini tahun 2005 jurusan Ilmu Sejarah, dengan judul Romusha Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia , menjelaskan kebijakan pengerahan romusha di Indonesia. Skripsi ini menggambarkan kondisi sosial ekonomi pada masa pendudukan Jepang yang dirasakan sangat menyusahkan dan memberatkan, khususnya bagi mereka para petani dan pegawai rendahan. Kehidupan petani yang sangat memprihatinkan dikarenakan kebijakan Jepang yang mewajibkan para petani untuk menjadi romusha. Kondisi rakyat Indonesia begitu menderita hal ini ditandai dengan meningkatnya angka kematian para petani di Indonesia. Skripsi ini juga membahas tentang kebijakan politik pemerintahan militer commit to user

14 digilib.uns.ac.id 14 Jepang di Indonesia guna memenangi perang pasifik. Hubungannya dengan tulisan ini sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Skripsi ini juga membantu penulis karena dalam penulisan skripsi ini menjelaskan tentang pembentukan organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan romusha. F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman-rekaman dan peninggalan masa lampau. 12 Proses metode sejarah meliputi empat tahapan pokok, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. 1. Heuristik Heuristik merupakan langkah-langkah mencari dan menemukan sumber atau data. Data-data yang dikumpulkan berupa dokumen, arsip, data yang diperoleh melalui wawancara, maupun studi pustaka yang relevan dengan tema dan permasalahan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah a. Studi Dokumen Sesuai dengan ciri-ciri Ilmu Sejarah yang selalu mencari sumbersumber berupa dokumen. Studi dokumen dimaksud untuk memperoleh sumber yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen berfungsi menyajikan data untuk menguji dan memberikan fakta untuk memperoleh pengertian histori tentang fenomena khusus. 12 Louis Gottschalk, 1975, commit Mengerti to user Sejarah, Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, hlm. 32.

15 digilib.uns.ac.id 15 Sumber primer untuk penelitian ini antara lain: 1) Majalah Prajurit (volume 1) November 1944, halaman: 32-36, tentang Menyamboet Setaoen Oesia tentang Badan Pembantu Prajurit. 2) Majalah Prajurit (volume 2) Desember 1944, halaman: 65, tentang Berita Kantor Besar: Badan pembantu Prajurit. 3) Majalah Prajurit (volume 3) Januari 1945, halaman: 24-27, tentang Permusyawarahan Badan Pembantu Prajurit seluruh Jawa dan Madura ke IV. 4) Surat kabar Asia Raya (5 Oktober 1944) tentang membantu keluarga prajurit. 5) Surat kabar Pembangun (17 November 1943) tentang seruan kepada seluruh rakyat Indonesia Badan Pembantu Prajurit. 6) Surat kabar Tjahaya (26 November 1943) tentang persiapan Badan Pembantu Prajurit. 7) Surat kabar Indonesia Merdeka tentang sambutan Badan Pembantu Prajurit Pekerja oleh Muhammad hatta. 8) Surat kabar Asia Raya (3 Oktober 1944) tentang permusyawarahan BPPP. 9) Surat kabar Tjahaya (2 September 1944) tentang BPPP. 10) Surat kabar Tjahaya (16 Agustus 1944) tentang peraturan dasar Badan Pembantu Prajurit. commit to user

16 digilib.uns.ac.id 16 11) Surat kabar Tjahaya (23 Desember 1944) tentang pengangkatan ketua daerah BPPP. 12) Surat kabar Tjahaya (25 Desember 1944) tentang pengurus BPPP. b. Studi Pustaka Teknik studi pustaka ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis dan sebagai pelengkap sumber data yang tidak terungkap dari sumber primer. Data-data tersebut berupa buku-buku, majalah, surat kabar, dan sumber sekunder lainnya yang masih relevan dengan tema penelitian ini. Studi pustaka antara lain dilakukan di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, Perpustakan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, Badan Arsip Jawa Timur, Perpustakaan Nasional dan Monumen Pers. 2. Kritik Sumber Kritik sumber bertujuan untuk mencari otentitas atau keaslian datadata yang diperoleh. Kritik ini terdiri dari kritik intern dan ekstern. Kritik intern dilakukan dengan cara menguji isi sumber baik melalui verifikasi dengan sumber lain atau dengan menyesuaikan antara data dengan peristiwa. Isi dari arsip-arsip tersebut adalah mengenai pendirian dan perkembangan Badan Pembantu Prajurit dan Badan pembantu Prajurit Pekerja dengan tahun yang sezaman. Kritik ekstern dilakukan dengan melihat bentuk fisik, meliputi material yang digunakan guna mencapai kredibilitas sumber atau keaslian sumber tersebut. Hal ini menunjukkan arsip yang dipakai adalah arsip yang sezaman dengan tema. commit to user

17 digilib.uns.ac.id Interpretasi Interpretasi adalah penafsiran terhadap data-data tentang BPP dan BPPP. Setelah data-data terkumpul dan sudah dilakukan kritik, maka dilakukan analisa historis, yaitu analisa untuk mencari hubungan sebabakibat dari suatu fenomena historis pada cakupan waktu dan tempat tertentu. Data-data tersebut dianalisa, dicari hubungan sebab-akibat mengenai peranan sosial politik BPP dan BPPP pada masa pendudukan Jepang. Penerapan teknik analisa historis tersebut dimaksudkan agar penelitian ini tidak hanya menjawab apa, kapan, dan di mana penelitian terjadi, melainkan juga menjelaskan gejala-gejala sejarah sebagai kausalitas (hubungan sebab-akibat). Analisa ini kemudian disajikan dalam bentuk penulisan deskriptif. 4. Historiografi Historiografi atau penulisan sejarah, yaitu menyampaikan hasil penelitian dalam bentuk kisah sejarah atau penulisan sejarah. Kemudian menceritakan apa yang telah ditafsirkan dalam penyusunan kisah sehingga menarik untuk dibaca. Penulisan dan penyusunan kisah dengan kata-kata dan gaya bahasa yang baik agar pembaca mudah memahami. commit to user

18 digilib.uns.ac.id 18 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksudkan untuk lebih memudahkan dalam mempelajari skripsi ini, yang akan diuraikan dalam lima bab secara berurutan. Sistematika penulisan ini terdiri dari : Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II menjelaskan tentang pendudukan Jepang di Indonesia yang meliputi politik imperialisme yang diterapkan Jepang di Indonesia.istem pemerintahan dan struktur pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam bab ini juga membahas kebijakan pengerahan tenaga rakyat untuk militer Jepang di Indonesia serta kebijakan pengerahan romusha di Indonesia. Bab III berisi tentang tentang Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) dari latar belakang berdirinya serta aktivitasnya dan perkembangannya BPP dan BPPP tahun Bab IV menguraikan tentang peran sosial politik Badan Pembantu Prajurit (BPP) dan Badan Pembantu Prajurit Pekerja (BPPP) terhadap tentara Peta, Heiho, dan romusha beserta keluarganya dan terhadap pemerintah Jepang. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan. Bab ini menjawab rumusan masalah penelitian. commit to user

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG Jepang datang ke Indonesia karena: Ingin menguasai wilayah Asia-Pasifik pada Perang Dunia II Menyerahnya Belanda ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942, di Kalijati Mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jepang-pun dapat dengan mudah masuk ke wilayah Indonesia. Jepang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jepang-pun dapat dengan mudah masuk ke wilayah Indonesia. Jepang datang ke 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan bangsa Eropa ke bumi Nusantara pada mulanya sekedar mencari rempah-rempah. tetapi, keuntungan yang berlipat ganda membuat mereka menjadi buta dan lupa diri.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulisan skripsi tentunya tidak lepas dari kajian pustaka yang didasarkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara, kedudukan perempuan berada di bawah pengaruh laki-laki. Kadang perempuan dijadikan alat politik untuk memperoleh kekuasaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sama halnya dengan Indonesia, Filipina merupakan sebuah negara dengan sejarah yang panjang. Perjuangan rakyat Filipina dalam melepaskan diri dari penjajahan

Lebih terperinci

Judul : Beikoku kouri kumiai pada masa pendudukan Jepang di Surakarta Kochi tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul : Beikoku kouri kumiai pada masa pendudukan Jepang di Surakarta Kochi tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Judul : Beikoku kouri kumiai pada masa pendudukan Jepang di Surakarta Kochi tahun 1942-1945 Nama : Iwan Haryanto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat Jepang menguasai Indonesia yang bermula

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun , BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendudukan Jepang di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian politik imperealismenya di Asia Tenggara. Kedatangannya di Indonesia merupakan bagian dalam usahanya

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Lhoknga merupakan wilayah di Aceh yang berada paling barat dari pulau Sumatera, memiliki gugusan pantai yang indah. Membuat Lhoknga menjadi salah satu daerah pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kolonialisme, Jepang merupakan negara pertama di Asia yang memiliki pandangan dan aksi kolonialisme. Kolonialisme Jepang memang pada akhirnya menjadi kolonialisme

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendudukan Jepang di Indonesia Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah meletuskan suatu perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetapi sumber daya manusianya pun dipergunakan untuk kepentingan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. tetapi sumber daya manusianya pun dipergunakan untuk kepentingan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil yang analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Jepang bukan hanya memanfaatkan sumber daya alam Indonesia saja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan 18 III METODE PENELITIAN 1. Metode yang digunakan Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karakter disiplin sangat penting dalam menunjang kemajuan dan keamanan suatu bangsa.dalam kehidupan militer, disiplin merupakan faktor utama yang selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Munculnya berbagai perkumpulan atau organisasi berlandaskan pendidikan dan politik bertugas untuk mensejahterakan bangsa Indonesia terutama di bidang pendidikan agar

Lebih terperinci

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis

Lebih terperinci

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa 21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan sebuah kota, merupakan topik yang selalu menarik untuk dikaji, karena memiliki berbagai permasalahan kompleks yang menjadi ciri khas dan membedakan antara

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang

Lebih terperinci

Menganalisis Organisasi Pergerakan Pada Masa Pendudukan Jepang

Menganalisis Organisasi Pergerakan Pada Masa Pendudukan Jepang Menganalisis Organisasi Pergerakan Pada Masa Pendudukan Jepang Kelompok 2 DEWI JAYANTI GERY NUGROHO HIJJATI SUKMANA GADING SITI MARYAM INDRIYATI TIYA SURYANING TYAS YEK ZEN MUBAROK Selama masa kependudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di 118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Jepang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu yang disebut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Metodologi Dalam melakukan suatu penelitian, dapat digunakan berbagai macam metode, dimana metode tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa pemerintahan Belanda telah tumbuh kesadaran rakyat untuk berjuang memerdekakan tanah air, hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai suatu gerakan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan masih sangat buruk. Proses pergantian pemerintahan dari kolonial ke republik menimbulkan gejolak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti 25 III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti hendaknya, menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121). III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi

Lebih terperinci

Pendudukan Jepang di Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia Pendudukan Jepang di Indonesia Kelas IX IPS Semester 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI : 2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi

Lebih terperinci

JEPANG DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA

JEPANG DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA JEPANG DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA Oleh: Dra. Yasmis Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak: Jepang secara tiba-tiba menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Port Harbour pada tahun 1941.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu

BAB I PENGANTAR. tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sudah mencakup Seratus tahun lebih dalam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan berdirinya suatu organisasi Boedi Utomo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena 17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konflik antara Palestina dan Israel berawal saat terjadinya migrasi besarbesaran kaum Yahudi ke tanah Palestina. Lebih dari lima puluh lima ribu orang datang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan

Lebih terperinci

UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN

UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN 1942-1945 Laxsmi Desiyana, Iskandar Syah, Muhammad Basri FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media komunikasi sangat berjasa dalam menumbuhkan kesadaran kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan, dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang mengantar bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. 1 Sejarah kemerdekaan suatu negara merupakan sejarah bagi bangsa dalam mendapatkan hak atas negaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terbentuknya sebuah desa tidak dapat dipisahkan dari manusia. Faktor utama terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri menjadi

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena 21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Perkembangan Pendidikan Islam yang tidak lagi hanya berarti pengajaran agama saja akan tetapi mencakup arti pendidikan pada semua cabang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, penelitian 14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran Tinggi di Bukit Barisan, Sumatera Utara yang di kelilingi oleh pegunungan. Kabupaten Karo beribu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci