UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN
|
|
- Doddy Johan Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA INDONESIA TAHUN Laxsmi Desiyana, Iskandar Syah, Muhammad Basri FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Telepon (0721) faximile (0721) the.see_qyu@yahoo.com Hp Japanese military government effort form Indonesian warrior militancy character year During the reign of Japanese in Indonesia, there are three military governments that is, 25 th army military for Sumatra, 16 th army military for Java and Madura, 2 nd south armada navy military for Sulawesi, Kalimantan, and Maluku. The purposes of this research to find out the kinds of efforts of Japanese military government in forming the warrior nation militancy in Indonesia in through the groups of semi-military and through the groups of military. The methods of this research were historical and descriptive. Data analysis technique used is qualitative data. This study results indicate that the early establishment of military agency (Seinenden, Keibodan) and Japanese semi-military (Heiho, PETA, Barisan Pelopor, Hisbullah) is to help Japanese face the allies. It can be concluded that the military training given by Japanese have formed the Indonesian warrior militancy character. Keywords : Japanese military, Japanese semi-military, Indonesian warrior militancy PENDAHULUAN Dengan menyerah tanpa syarat oleh Letnan Jendral H. Terpoorten Panglima Angaktan perang Hindia Belanda atas nama Angkatan Perang Serikat di Indonesia kepada Tentara Ekspedisi Jepang di bawah pimpinan Letnan Jendral Hitoshi Imamura pada taggal 8 Maret 1942, berakhirlah pemeritahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi ditegakan kekuasaan kemaharajaan Jepang (Marwati Djoned Poesponegoro.dkk, 1984; 5). Masa pendudukan Jepang dari bulan Maret 1942 sampai Agustus 1945 merupakan suatu pengalaman berat dan pahit bagi kebanyakan orang Indonesia. Hubungan dengan masa lampau terputus, gagasan baru timbul dan dalam beberapa hal, gerakan nasioanalis mendapat kemajuan walaupun ada, dan karena pengaruh serta tindakan Jepang (Colin Wild dan Peter Carey, 1986 ; 83). Selanjutnya dalam bidang poltik dan kemiliteran Jepang mendirikan Gerakan 3A (Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia ) yang dibentuk pada tanggal 29 April 1942 di bawah pimpinan Syamsudin. Berbagai gerakan masa yang dibentuk, yaitu : 1.Sainendan 2.Sainentai = Barisan Pemuda = Barisan Murid Sekolah Dasar 3.Fujin Seinenttai= Barisan Gadis-Gadis 4. Gakokotai = Barisan Murid-Murid Sekolah Lanjutan 5.Fujunkai = Barisan Wanita 6.Keibodan = Barisan Cadangan Polisi 7.Heiho = Barisan Cadangan Prajurit 8. Romusha = Barisan Pekerja Badan yang lebih penting dalam pergerakan yang menyangkut adalah dana dan daya rakyat, maka dibentuklah PUTERA ( Pusat Tenaga rakyat ) pada bulan Maret 1943 sebagai pengganti Gerakan 3A. PUTERA dipimpin oleh Empat Serangkai : Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantar dan K.H Mansur. Dalam setiap kesempatan keempat tokoh dari PUTERA tersebut berusaha menanamkan nasionalisme,
2 semangat cinta kepada tanah air, kepada setiap pemuda ataupun orang Indonesia pada umumnya dipropagandakan agar rakyat berjuang sampai kemenangan terakhir tercapai. Jepang menafsirkan kemenangan akhir adalah hancurya sekutu, sedangkan pemimpin-pemimpin PUTERA menafsirkan kemenangan akhir itu setelah penjajah termasuk Jepang terusir dari Indonesia. Sasaran PUTERA adalah adalah pembentukan PETA (Pembela Tanah Air), karena PETA yang lebih menguntungkan pejuang kemerdekaan, dari pada PUTERA bentukan Pemerintahan Pendudukan Jepang. Pada akhirnya PUTERA dibubarkan pada bulan Maret pada tahun itu juga, dan digantikan dengan organisasi lain yang langsung diawasi oleh Pemerintahan Pendudukan Jepang, yaitu Gerakan Kebangkitan Jawa atau Jawa Hokokai, meskipun demikian pemimpin gerakan - gerakan yang yang baru dibentuk masih ituitu saja. Oleh pemerintah Pendudukan Jepang pemimpin Jawa Hokokai diwajibkan lebih giat mengarahkan dana dan daya dengan memasuki desa-desa diseluruh wilayah Hindia Belanda atau Indonesia pada waktu itu. Untuk bisa mengawasi dan mengurangi pengaruh pemimpin nasional (non agama) yang muncul pada waktu itu, Jepang juga dalam pemerintahannya menjalankan politik Adu Domba, sama dengan strategi bentuk penjajah yang lainnya. Untuk menandingi PETA, Masyumi mempunyai Hisbullah. Jadi Jepang ingin mengadu dua kekuatan rakyat itu PUTERA (Jawa Hokokai) dan PETA melawan Masyumi dan Hisbullah. Namun, usaha adu domba tidak berhasil karena kedua belah pihak menginsafi perlunya persatuan dan kesatuan (Moedjannto. G. Drs. M.A., 1988; ). Walaupun masa kekuasaan Jepang baru berjalan beberapa waktu, namun pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia sangat banyak. Baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh negatifnya dapat kita lihat dimana pemerintahan militernya sangat keras, misalnya polisi militer Jepang bertindak membabi buta, kelaparan dan kesengsaraan rakyat timbul dimana-mana, nilai manusia menjadi tidak ada harganya akibat praktek Romusha yang dijalankan pemerintah Jepang. Sedangkan tindakan positifnya dapat dilihat antara lain militerisasi oleh pemerintah militer Jepang di Indonesia, yang mana tindakan ini melahirkan golongan baru, yaitu golongan muda yang mempunyai jiwa Nasionalisme yang sangat tinggi dan cukup berpengaruh dalam masyarakat. Pemerintahan militer Jepang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemerintahan yang dikuasai oleh golongan militer atau pemerintahan yang mengatur negara secara militer, yang mana sifat dari pemerintahan militer tersebut adalah keras dan disiplin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989; 583). Karakter adalah sebuah pola baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang yang sangat kuat dan sulit dihilangkan (Fattah, 2010; 3) sedangkan militansi adalah semangat berjuang yang tertanam dalam bangsa melalui perwujudan corak berfikir, sikap dan perilaku sehari-hari melalui jalur militer dan semi militer ( Jumadi, 1990 ; 6 ). Sejak permulaan pendudukan Jepang di Indonesia telah dijalankan pengerahan tenaga rakyat kita untuk keperluan perang. Rakyat dikerahkan sebagai pembantu prajurit (Heiho) dan sebagai pekerja (Romusha). Selain itu pemuda-pemuda di desa-desa dan di kantor- kantor disusun dalam badan-badan keamanan (Keibodan) dan dalam barisanbarisan pemuda (Seinendan). Setelah Jepang melakukan politik baru terhadap gerakan kemerdekaan maka diadakanlah pasukanpasukan yang bercorak kebangsaan, yakni Pembela Tanah Air (PETA). METODE PENELITIAN Menurut Husin Sayuti, metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan penelitian (Husin Sayuti, 1989:32). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dan metode deskriptif. Metode historis adalah suatu metode yang sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan
3 bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa daripada hasil-hasil dan biasanya dalam bentuk tulisan (Nugroho Notosusanto, 1964 ; 22). Sedangkan metode deskriptif menurut Mohammad Nasir yaitu, suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Mohammad Nasir, 2005 ; 54). Berbicara mengenai variabel penelitian, menurut Mohammad Nasir, variabel dalam arti sederhana adalah suatu konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Mohammad Nazir, 2005 :123). Menurut Suharsimi Arikunto mengungkapkan bahwa variabel sebagai suatu objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1989:91). Berdasarkan dua pengertian di atas maka variabel adalah sebuah objek yang mempunyai nilai dan menjadi pusat perhatian dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu adalah variabel bebas dengan fokus penelitian pada upaya pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu pada militansi pejuang bangsa Indonesia pada tahun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi. Teknik Kepustakaan, yakni teknik mempelajari bukubuku yang ada relevaansinya dalam menganalisa permasalahan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi yang berupa teori-teori, generalisasi maupun konsep-konsep yang mempunyai kaitan dengan permasalahn yang dibahas (Hadari Nawawi 1993; 133). Adapun langkah-langkah dalam teknik kepustakaan yaitu mengumpulkan buku-buku yang ada relevansinya dengan permasalahan yang akan dibahas, mengunjungi perpustakaan untuk mencatat hal-hal yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas, mengumpulkan catatan-catatan mengenai teori-teori, konsep-konsep ataupun generaalisasi yang sesuai dengan bidang kajian yang penulis bahas. Berdasarkan pengertian di atas metode kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi secara mendalam dengan cara pegumpulan data pustaka, membaca, mempelajari dan menelaah buku-buku untuk memperoleh data dan informasi mengenai masalah yang akan diteliti. Teknik dokumentasi adalah suatu teknik mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkip, majalah, notulen, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsini Arikunto, 1986; 188). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data masa lampau dan masa sekarang, dikarenakan bahan-bahan dokumentasi mempunyai arti yang sangat penting dalam penelitian masyarakat yang mengambil orientasi historis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Adapun langkahlangkahnya adalah Penyusunan Data, Klasifikasi Data, Pengolahan Data, Penyimpulan (Muhammad Ali, 1985:151). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah Jepang berhasil melaksanakan tujuan utamanya mengusir kekuasaan pemerintah Hindia Belanda dari Indonesia, Jepang mulai menanamkan kekuasaannya di Indonesia dengan membentuk pemerintahan militer diseluruh Indonesia. Di Indonesia Jepang mempunyai tiga pemerintahan militer pendudukan yaitu Pemerintah Militer Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Pulau Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta, Pemerintahan Militer Angkatan Darat (Tentara Kedua Puluh Lima) untuk wilayah Pulau Sumatera dengan pusatnya di Bukit Tinggi, Pemerintahan Militer Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah yang meliputi Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di Makasar. Untuk mengambil hati rakyat Indonesia, agar rakyat Indonesia mau
4 membantu Jepang dalam perang Pasifik tersebut Jepang melakukan berbagai propaganda yang di antaranya : 1. Indonesia-Jepang Sama-Sama 2. Semboyan 3A Setelah mengetahui bangsa Indonesia sangat menaruh simpatik dan harapan kepada Jepang dan posisi Jepang makin terdesak untuk menghadapi perang Pasifik, akhirnya Jepang merubah strateginya yang awalnya bersifat offensif menjadi defensif. Jalan yang ditempuh oleh pemerintah pendudukan Jepang antara lain dengan mengerahkan pemuda-pemuda Indonesia untuk membantu usaha perang Jepang melawan Sekutu. Untuk itu para pemuda di berikan latihan semi militer dan militer. Kemampuan pemuda-pemuda Indonesia dalam latihan kemiliteran ternyata dipuji oleh Jepang, jika pemuda Indonesia mempunyai bakat dalam bidang kemiliteran. Pendidikan kemiliteran yang diadakan Jepang itu diikuti dengan penuh semangat oleh pemuda-pemuda Indonesia. Mereka berkeyakinan jika suatu saat bangsa Indonesia akan dapat merebut dan mempertahankan kemerdekaanya dengan kekuatan militer. Untuk menyusun semua kekuatan ini Jepang berusaha keras membentuk barisanbarisan pemuda, baik yang langsung dikuasai Jepang maupun di bawah pengawasannya saja. Barisan-barisan itu seperti Sainendan, Keibodan, Heiho, PETA, Barisan Pelopor, Hisbullah. militer Jepang melalui badan semi militer yaitu Seinenden adalah melalui pendidikan militer dan pelatihan militer kepada pemuda yang berumur tahun, serta bagi yang ingin menjadi pimpinan Sainenden anggota pendidikan kemiliterannya diambil dari guru sekolah rakyat atau sekolah menengah. Pelatihan militer tersebut diberikan Jepang dengan tujuan dapat melakukan penyerangan dan mempertahankan diri. militer Jepang melalui badan semi militer yaitu Keibodan adalah melalui pendidikan militer dan latihan militer. Latihan yang diberikan pada organisasi Keibodan ini adalah penjagaan bahaya udara, penjagaan di pantai laut, pengamanan desa dan penyelidikan terhadap tipu muslihat serta kabar angin yang meluas. Anggotanya terdiri atas para pemuda usia tahun. Heiho adalah dengan pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan tersebut berupa pemahaman terhdap kode-kode yang berlaku dalam ketentaraan Jepang, keterampilan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk, penggunaan senjata serta pemeliharaan senjata lain-lain. Para pemuda Indonesia dalam organisasi Heiho ini langsung dididik dan dikader oleh tentara-tentara penduduk Jepang, yang diperbantukan dan dikelompok dalam kelompok kententaraan Jepang atau angkatan perang Jepang yang dilatih secara intensif dan diberi pengetahuan dan pembekalan militer yang cukup memadai. Pembela Tanah Air (PETA) adalah dengan melalui pendidikan dan pelatihan militer yang sangat disiplin yang berupa pelatihan penggunaan senjata, kemampuan dalam berperang, serta kemampuan untuk bertahan dari serangan sekutu. Barisan Pelopor adalah dengan memberikan pendidikan dan pelaihan kesiapsiagaan rakyat untuk bertahan total bila diserang Sekutu. Hisbullah adalah melalui pendidikan dan pelatihan militer. Upaya pelatihan dan pendidikan tersebut berupa peningkatan dipertahanan sipil, dan keterampilan menggunakan senjata tiruan. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa awal dari pembentukan badan militer dan semi militer yang dibentuk oleh pemerintahan militer Jepang adalah untuk membantu pemerintah Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Dimana upaya pelatihan badan semi militer dan militer
5 Jepang tersebut diberikan melalui pendidikan dan pelatihan. Pada akhirnya pelatihan kemiliteran yang diberikan oleh Jepang kepada para pemuda Indonesia tersebut mempunyai pengaruh dalam membentuk jiwa, watak dan karakteristik terhadap pemuda Indonesia yang menumbuh sikap dan mental yang cukup militan dalam perjuangan bangsa Indonesia dan melalui badan militer dan semi militer Jepang ini juga melahirkan tokoh tokoh pejuang nasional, seperti: Jendral Soedirman, Oerip Sumohardjo, Slamet Riyadi dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Metodelogi Penelitian.Ghalia Indonesia. Jakarta. Colin, Wild dan Pater Carey Gelora Api Revolusi Sebuah Antologi Sejarah. Gramedia. Jakarta. Fattah Sifat dan Karakter. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Jumadi Cara Membaca Karakter. Gramedia. Jakarta. M.A, Moedjanto. G Indonesia Abad Ke20 Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati. Kanisius. Yogyakarta. Nawawi, Hadari Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Nazir, Muhammad Metodelogi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Notosusanto, Nugroho Hakekat Sejarah dan Metode Sejarah. Mega Bookstore. Bandung. Poesponegoro, Marwati Djoned Sejarah Nasional Indonesia jilid I. Balai Pustaka. Jakarta. Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sayuti, Husin Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.
BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG
LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG Jepang datang ke Indonesia karena: Ingin menguasai wilayah Asia-Pasifik pada Perang Dunia II Menyerahnya Belanda ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942, di Kalijati Mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinciTINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN
TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN 1945-1949 (Skripsi) Oleh Fitri Diantuti PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciMenganalisis Organisasi Pergerakan Pada Masa Pendudukan Jepang
Menganalisis Organisasi Pergerakan Pada Masa Pendudukan Jepang Kelompok 2 DEWI JAYANTI GERY NUGROHO HIJJATI SUKMANA GADING SITI MARYAM INDRIYATI TIYA SURYANING TYAS YEK ZEN MUBAROK Selama masa kependudukan
Lebih terperincipenelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu
Lebih terperinciMODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Fredy Hermanto, S. Pd., M.Pd. PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi
Lebih terperinciDari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu
11 Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu runtutan peristiwa yang didalamnya terdapat bagian- bagian tertentu yang saling berhubungan dalam suatu perubahan. Pengambilalihan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan
13 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta dan peristiwa yang
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ( )
KEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945) Krnologis Pendudukan Jepang di Indonesia 8 Desember 1941 pasukan Jepang Pearl Harbour pusat pertahanan Amerikan diapsifik. Januari 1942 terjadi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan
Lebih terperinciIndikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran
14 BAB III. METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian. Menurut Sutrisno Hadi, metode adalah suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan
25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu penelitian.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa metode
Lebih terperinciPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia Kelas IX IPS Semester 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI : 2. Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu
III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu kegiatan penelitian. Metode yang berhubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan
18 III METODE PENELITIAN 1. Metode yang digunakan Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan suatu pengetahuan dan serta untuk menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.
Lebih terperinciPada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengertian Metodologi Dalam melakukan suatu penelitian, dapat digunakan berbagai macam metode, dimana metode tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan
Lebih terperinciM A S U K N Y A J E P A N G K E I N D O N E S I A. Pendudukan jepang di Indonesia ( )
M A S U K N Y A J E P A N G K E I N D O N E S I A Pendudukan jepang di Indonesia (1942-1945) PERANG PASIFIK DAN KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA Perang Asia Timur Raya Serangan Jepang terhadap pangkalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang menyatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang
14 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu masalah yang turut menentukan suatu penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Di dalam penelitian, maka metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Dimana menurut Winarno
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.
26 III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut Winarno Surahhmad, metode adalah cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) merupakan bagian periode yang penting menyangkut bangsa Indonesia. Pada masa tersebut telah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan suatu
19 III. METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang sangat penting dalam suatu penelitian karena metode dapat memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FPIPS SILABUS MATA KULIAH =========================================================== Kelompok Mata Kuliah : Sejarah Nasional Nama Mata Kuliah/Kode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai
III. METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciNASIONALISME (Pendudukan Jepang Di Indonesia) Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,
NASIONALISME (Pendudukan Jepang Di Indonesia) A. Tentara Jepang Masuk Ke Indonesia Pada tanggal 10 Januari 1942 jepang sampai di Indonesia tepatnya di Tarakan Kalimantan Timur tentara Imamura. Pada tanggal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu
III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu yang disebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti
25 III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti hendaknya, menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pemecahan yang ilmiah yang dapat dilihat dari prespektif atau pandangan historis
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode Historis. Metode penelitian historis adalah metode dimana dalam penyelidikannya menggunakan pengaplikasian metode pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti
I. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Penggunaan metode dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan metode merupakan faktor yang penting dalam memecahkan suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciJEPANG DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA
JEPANG DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA Oleh: Dra. Yasmis Dosen Jurusan Sejarah FIS UNJ Abstrak: Jepang secara tiba-tiba menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Port Harbour pada tahun 1941.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di
118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kebijakan-kebijakan pemerintah Jepang dalam kaitannya dengan pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Jepang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 serta Uni Sovyet menyatakan perang terhadap Jepang seraya
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu
II. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah
21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara selain memiliki wilayah dan Penduduk, sebuah negara juga harus memiliki sebuah Angkatan Bersejanta untuk mengamankan wilayah kedaulatan negaranya.
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode adalah cara atau jalan yang digunaan peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Proses Perjuangan Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam ruang dan waktu atau perkembangan yang mengandung serangkaian
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciB. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciCIREBON MASA PENDUDUKAN JEPANG ( )
CIREBON MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942 1945) MAKALAH Disajikan dalam Seminar Rencana Penyusunan Buku Sejarah Cirebon Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat dan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).
III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan
Lebih terperinciKISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :
KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH JENJANG PENDIDIKAN : PENDIDIKAN DASAR SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR (/MI) MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) ALOKASI WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
22 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian A.1 Metode yang digunakan Sebelum membuat suatu penulisan penelitian hendaknya sebagai peneliti menentukan metode penelitian apakah yang akan dipakai
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Profesor Sartono Kartodirdjo berpendapat tentang metode penelitian historis sebagai berikut : Secara sistematis prosedur penyelidikan dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena
17 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.
137 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik geografis suatu Negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa
Lebih terperinciLIBATAN INDONESIA. Disusun Oleh: DEDI VONIKA. Dosen Pembaca. Universitas Sumatera Utara
KAJIAN HISTORIS KETERL LIBATAN MILITER DALAM POLITIK INDONESIA Disusun Oleh: DEDI VONIKA 070906002 Dosen Pembimbing Dosen Pembaca : Drs. Heri Kusmanto, MA, PhD : Husnul Isa Harahap, S.sos, M.Si DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendudukan Jepang di Indonesia Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah meletuskan suatu perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciDalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh. penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Dalam melakukan kegiatan ilmiah terdapat suatu metode yang harus dipakai oleh penulis, metode yang tepat dan sistematis sebagai suatu penentu kea rah pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Perkembangan Pendidikan Islam yang tidak lagi hanya berarti pengajaran agama saja akan tetapi mencakup arti pendidikan pada semua cabang ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciPERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi
PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI 1947-1949 Skripsi Disusunoleh : Andry Anggiat M.H I1A113004 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSISTAS JAMBI 2017 Abstrak Andry Anggiat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian ke-50 Amerika Serikat, dari udara. Pada waktu itu juga Amerika dan Inggris menyatakan perang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
Lebih terperinciNasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )
Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta ) A. Latar Belakang 1. Identifikasi Permasalahan Sukarno dan Hatta adalah dua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dipaparkan beberapa sumber literatur utama dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulisan skripsi tentunya tidak lepas dari kajian pustaka yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciKISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS
2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme
Lebih terperinci