BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi yang telah ada sejak tahun 1960-an. Akuntansi Sumber Daya Manusia telah didefinisikan oleh Komite Akuntansi Sumber Daya Manusia dari American Accounting Association (AAA) sebagai suatu proses identifikasi dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia serta pengkomunikasian informasi ini ke pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini berarti Akuntasi Sumber Daya Manusia merupakan manusia sebagai suatu sumber daya organisasi. Hal ini melibatkan pengukuran biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan bisnis dan organisasi lainnya untuk merekrut, menyeleksi, melatih, mempekerjakan, dan mengembangkan sumber daya manusia yang diharapkan oleh perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yang kelak dianggap sebagai aktiva. Akuntansi sumber daya manusia juga melibatkan pengukuran terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk menggantikan sumber daya manusia dari suatu organisasi. Dengan demikian akuntansi sumber daya manusia berarti mengukur investasi yang dibuat oleh organisasi dalam manusia, biaya untuk mengganti orang-orang tersebut dan nilai dari manusia bagi perusahaan itu. Akuntansi SDM mencoba mencatat pengeluaran untuk sumber daya manuasia sebagai investasi atau aktiva bukan sebagai biaya (terkecuali pengeluaran tertentu yang dikelompokan langsung sebagai biaya). Pengeluaran yang dicatat sebagai investasi adalah 13

2 pengeluaran rekrutmen, hiring, dan informal training, orientasi, pengembangan, dan lain sebagainya. Jumlah investasi ini dikapitalisasi dan akan diamortisasi secara periodik menurut taksiran dari staf yang bersangkutan. Dalam hal adanya pengunduran diri dan pensiun, oleh staf dicatat sebagai kerugian. Bagi perusahaan jasa dan industri yang berskala besar, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan yang membutuhkan karyawan baru, pasti menginginkan pegawai yang bermutu. Oleh karena itu, perusahaan harus jeli dalam merekrut sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan harus selektif dalam memilih sumber daya manusia yang berkualitas, atau paling tidak potensial untuk dikembangkan skill-nya melalui berbagai pelatihan ataupun pendidikan. Selain diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal, perusahaan juga harus menempatkannya pada posisi yang tepat sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Konsep The right man on the right place sangat diutamakan dalam hal ini. Karena rekrutmen yang baik akan sia-sia tanpa diikuti alokasi yang tepat. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan penting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, mendayagunakan sumber daya sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal (Widjaja: 2004). Akuntansi sumber daya manusia juga telah dikembangkan dari tradisi yang paralel dalam manajemen karyawan yang dikenal sebagai aliran sumber daya manusia yang didasarkan pada pemikiran bahwa 14

3 manusia adalah sumber daya organisasional yang berharga dan oleh karena itu harus dikelola sebagai sumber daya yang berharga. Kehilangan atau kepindahan sumber daya manusia yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik sumber daya manusia yang diperolehnya tersebut. Kerugian lainnya adalah hilangnya kesempatan memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk meningkatkan keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan yang belum memiliki sistem perekrutan serta pendidikan sumber daya manusia yang baik. Pada kondisi seperti inilah, suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Dengan perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia akan membantu pihak manajemen untuk : 1. Mengembangkan, mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan mengevaluasi sumber daya manusia dengan baik dan apakah sudah sesuai dengan tujuan organisasi yang hendak dicapai. 2. Memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia untuk mengatur sumber daya manusia secara baik. 3. Akuntansi sumber daya manusia memberikan informasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen mengenai pemenuhan, pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan penghargaan atas sumber daya manusia yang mereka miliki. 15

4 Salah satu jenis perusahaan industri yang terbesar di Indonesia adalah perusahaan perkebunan. Indonesia memiliki 14 perusahaan perkebunan BUMN yang diberi nama PT Perkebunan Nusantara yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dan yang terbesar dari semuanya itu berada di wilayah Sumatera khususnya Sumatera Utara yang memiliki kantor pusat di kota Medan. Di Sumatera Utara terdapat tiga perkebunan BUMN yang besar yaitu PTPN II, PTPN III, dan PTPN IV. Sumatera Utara sebagai sentra perkebunan kelapa sawit selama ini dan mampu berada pada posisi banch Emerging Industry Leader telah memberikan dukungan yang besar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) (Malangyudo: 2012). Selain perkebunan BUMN, terdapat juga perusahaan perkebunan swasta asing di wilayah Sumatera Utara yang berpusat di kota Medan yaitu PT PP London Sumatera (LONSUM) yang mendapat rating tertinggi dari Departemen Riset IFT dibanding dengan delapan emiten perkebunan lainnya (PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT BW Plantation Tbk (BWPT), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).) London Sumatra dinilai memiliki kinerja fundamental solid, valuasi yang atraktif, serta risiko yang tergolong moderat. Menurut data terakhir yang dikumpulkan Departemen Riset IFT, London Sumatra memiliki margin bersih tertinggi, yakni sebesar 29,89%. Laba bersih London Sumatra juga tercatat tumbuh agresif dalam periode tiga tahun terakhir selama , meski pendapatan tumbuh 16

5 konservatif. Di sisi lain, London Sumatra memiliki level penggunaan utang yang rendah dalam membiayai aktivitas perusahaan (Siregar, Sopia: 2012). Berdasarkan latar belakang perusahaan perkebunan di atas, tentunya kinerja dan pencapaian perusahaan - perusahaan besar tersebut tidak lepas dari campur tangan dan kerja keras sumber daya manusia perusahaan yang berkualitas dan kompeten sehingga perusahaan mampu mencapai tujuannya. Oleh karena itu penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai akuntansi sumber daya manusia dan pengungkapannya dalam laporan keuangan perusahaan perkebunan negeri dan swasta yang memiliki kantor pusat di kota Medan. Penelitian ini dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Akuntansi Sumber Daya Manusia Yang Diugkapkan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Tehadap Kinerja Dan Pencapaian Perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana pengungkapan akuntansi sumber daya manusia pada laporan keuangan perusahaan perkebunan negeri dan swasta? Apakah biaya perekrutan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan? Apakah biaya gaji dan tunjangan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan? Apakah biaya bonus memiliki pengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan? 17

6 1.2.5 Apakah pelaporan akuntansi sumber daya manusia, biaya perekrutan, biaya gaji dan biaya bonus memiliki pengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Mengetahui pengungkapan dan pelaporan akuntansi sumber daya manusia pada laporan keuangan perusahaan perkebunan negeri dan swasta Memperoleh bukti empiris apakah biaya perekrutan memiliki pengaruh terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Memperoleh bukti empiris apakah biaya gaji memiliki pengaruh terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Memperoleh bukti empiris apakah biaya bonus memiliki pengaruh terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Memperoleh bukti empiris apakah biaya perekrutan, biaya gaji, dan biaya bonus memiliki pengaruh terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan. 18

7 1.3.2 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan Sebagai masukan dan pertimbangan kepada pihak manajemen untuk meningkatkan pencapaian perusahaan melalui kualitas sumber daya manusia yang mereka miliki. Perusahaan juga dapat mengetahui loyalitas, kinerja, dan tingkat kepuasan karyawan atas upah yang mereka peroleh Bagi Penulis Penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai ruang lingkup akuntansi sumber daya manusia, pencatatan dan kendala perusahaan atas pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dalam bidang kajian yang sama maupun yang berhubugan dengan ruang lingkup penelitian ini Bagi Untuk menambah referensi dan perbendaharaan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa sumatera utara yang diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan atas karya tulis ini. 19

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri setiap

Lebih terperinci

SITI RAHAYU W AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr. Renny, SE., MM

SITI RAHAYU W AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr. Renny, SE., MM ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE (Studi Pada Perusahaan Perkebunan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 2012) SITI RAHAYU W 27212082 AKUNTANSI PEMBIMBING

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.

Lampiran 1. Daftar perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI. Lampiran 1 Daftar perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI. Nama Kriteria Sampel 1 2 (S) 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk S1 2 ANJT PT Austindo Nusantara Jaya Tbk - - 3 BWPT PT BW Plantation Tbk S2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari 10 sektor, yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk

I. PENDAHULUAN. proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu kesatuan usaha yang mencangkup kegiatan proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk pertanian. Perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

Finance, Accounting and Marketing Pemetaan Daya Saing Industri Pada Sektor Industri Agribisnis di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Finance, Accounting and Marketing Pemetaan Daya Saing Industri Pada Sektor Industri Agribisnis di Bursa Efek Indonesia (BEI) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 40-46 ISSN 2302 934X Finance, Accounting and Marketing Pemetaan Daya Saing Industri Pada Sektor Industri Agribisnis di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

M. Hudori *1 dan Muhammad 2 1

M. Hudori *1 dan Muhammad 2 1 Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (214) 4-46 ISSN 232 934X Finance, Accounting and Marketing Pemetaan Daya Saing Industri Pada Sektor Industri Agribisnis di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi keuangan yaitu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi keuangan yaitu menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Sampel Penelitian

Lampiran 1 Sampel Penelitian Lampiran 1 Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Listing Kriteria 1 2 3 Sampel 1 PT. Astra Agro Lestari, Tbk AALI 09-12-97 Sampel 1 2 PT. Austindo Nusantara Jaya, Tbk AANJ 10-05-13 3 PT. Bakri Sumatera

Lebih terperinci

M. Hudori Program Studi Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 17520, Indonesia

M. Hudori Program Studi Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 17520, Indonesia PEMETAAN DAYA SAING INDUSTRI PADA SEKTOR INDUSTRI AGRIBISNIS DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) M. Hudori Program Studi Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 17520, Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PERAMALAN HARGA SAHAM DALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA OLEH FAUZIAH

SKRIPSI ANALISIS PERAMALAN HARGA SAHAM DALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA OLEH FAUZIAH SKRIPSI ANALISIS PERAMALAN HARGA SAHAM DALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA OLEH FAUZIAH 110523020 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Zeffri (2010) adalah metode metode analisis kuantitatif empiris. Metode ini merupakan salah satu proses analisis data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan kehutanan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN

BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN 1.1. Sejarah Singkat Sektor/Industri Pertanian pada BEI Pada tanggal 02 Januari 1996 untuk meningkatkan pelayanan dalam hal informasi kepada para investor BEI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertanian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakam salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal bagi investor. Investor dapat diartikan

Lebih terperinci

Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6

Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6 Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa dan industri, baik yang berskala besar maupun kecil, membutuhkan baik sumber daya alam maupun sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Bagaikan roda yang berputar, siklus hidup perusahaan juga akan terus bergulir. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dilakukan pada perusahaan go public yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI merupakan pusat transaksi capital market di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan

BAB I PENDAHULUAN. modal didalam mendorong kinerja operasionalnya agar perusahaan tetap berjalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini kebutuhan untuk memenuhi hidup sangatlah tinggi, begitu juga dengan perusahaan. Didalam memenuhi kebutuhan perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Perkembangan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Tobin

Lebih terperinci

1. Hasil Olahan Data PBV dan TAG Tahun 2008, 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN PBV TAG

1. Hasil Olahan Data PBV dan TAG Tahun 2008, 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN PBV TAG LAMPIRAN 85 86 1. Hasil Olahan Data PBV dan TAG Tahun 2008, 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN PBV TAG 2008 1 BISI Bisi International Tbk 4,718 0,864 2 AALI Astra Agro Lestari Tbk 4,703 0,218 3 GZCO Gozco Plantations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkebunan merupakan sub-sektor yang berperan penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs  dan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana. Tetapi tanpa dukungan

Lebih terperinci

Ekonomis : Jurnal of Economics and Business Vol.1 No.1 September Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari 2

Ekonomis : Jurnal of Economics and Business Vol.1 No.1 September Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari 2 PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 Sindy Dwiroro Pangestu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia yang didukung oleh perkembangan pasar modal, maka saham telah menjadi alternatif yang menarik bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Sebagai negara berkembang yang sedang melaksanakan pembangunan,

Lebih terperinci

Jurnal Neo-bis Volume 9, No. 2, Des 2015

Jurnal Neo-bis Volume 9, No. 2, Des 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KELAPA SAWIT GO PUBLIC DI INDONESIA (Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk dan PT Sinar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aset lancar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia:

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (elaeis Guinensis) memiliki habitat asli di daerah tropis (15 LU - 15 LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Struktur perekonomian Indonesia merupakan topik yang sampai sekarang ini masih menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi di ruang publik. Gagasan mengenai

Lebih terperinci

Hubungi Kami : eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail

Hubungi Kami : eksemplar. Mohon Kirimkan. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com S etelah sukses menerbitkan buku Kinerja 25 TOP Group Perusahaan Kelapa Sawit di Indonesia tahun 2012 lalu yang mendapat response

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejenis maupun industry secara keseluruhan. Masing-masing perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. sejenis maupun industry secara keseluruhan. Masing-masing perusahaan dituntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi perekonomian dan perdagangan bebas menyebabkan semakin ketatnya persaingan usaha, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terhadap perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK. iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI.. ix. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR. xvi. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI. ABSTRAK. iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI.. ix. DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR. xvi. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI ABSTRAK. iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI.. ix DAFTAR TABEL..... xv DAFTAR GAMBAR. xvi DAFTAR LAMPIRAN.. xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. return saham sedangkan variabel independen yang digunakan adalah earning per

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. return saham sedangkan variabel independen yang digunakan adalah earning per 68 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel dependen adalah return saham sedangkan variabel independen yang digunakan adalah earning per share (EPS), price

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT GO PUBLIC

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT GO PUBLIC ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT GO PUBLIC DI INDONESIA (Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki musim yang cukup panjang untuk bercocok tanam sehingga menjadikan pertanian sebagai sektor primer.

Lebih terperinci

ANALISA PENGUKURAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN HUMAN CAPITAL SARTIKA SIREGAR NIM :

ANALISA PENGUKURAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN HUMAN CAPITAL SARTIKA SIREGAR NIM : ANALISA PENGUKURAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PENDEKATAN HUMAN CAPITAL DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh SARTIKA SIREGAR NIM :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta

DAFTAR PUSTAKA. Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta DAFTAR PUSTAKA Ainur, Reza. & Abdurahman (2012). Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Kelapa Sawit Di BEI. Andarini, Diah. (2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA

DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA DAFTAR ISI JUDUL DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR KOSA KATA i ii iii iv v 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 6 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat Penelitian 8 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuju perdagangan bebas perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, adanya persaingan antara para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang bertujuan untuk memperoleh suatu laba. Namun kemajuan ataupun kemunduran suatu perusahaan sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen, terutama kepada pemilik saham. Laporan keuangan juga merupakan alat untuk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara menaikkan hutang (Yeniatie dan Nicken, 2010). memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tetapi memaksimumkan

BAB I PENDAHULUAN. cara menaikkan hutang (Yeniatie dan Nicken, 2010). memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tetapi memaksimumkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajer diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola, menjalankan perusahaan dan mengatasi berbagai hambatan untuk dapat mencapai tujuan. Dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi

Lebih terperinci

Nurita Ziyadatur Rahman R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nurita Ziyadatur Rahman R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan industri dalam kegiatannya selalu mengahadapi berbagai masalah. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan secara umum merupakan suatu organisasi yang memiliki sumber daya dasar (input), yang digabung lalu diproses untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan, baik

Lebih terperinci

Daftar Perhitungan Indeks Eckel

Daftar Perhitungan Indeks Eckel Lampiran 1 Daftar Perhitungan Indeks Eckel No Kode Perusahaan Tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 CV I CV S Indeks Eckel Kategori 1 AALI -7.65577 0.45298-16.9009007 Income Smoothing 2 BWPT -4.12972 0.535872-7.70654186

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong perekonomian Sumatera Utara. Menurut data yang diperoleh dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION Okki Jatnika Email : okki.jatnika@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki peran penting dalam suatu organisasi, baik yang bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sistem pengendalian internal (Windiatuti, 2013). daerah adalah (1) komiten pimpinan (Management Commitment) yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sistem pengendalian internal (Windiatuti, 2013). daerah adalah (1) komiten pimpinan (Management Commitment) yang kuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi yang didirikan seiring diberlakukannya UU No 33 Tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, suatu Negara yang semakin berkembang dan semakin maju, maka kegiatan ekonomi pada Negara tersebut juga akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang harus dihadapi perusahaan serta semakin cepatnya perkembangan teknologi, membuat persoalan persoalan manajemen semakin kompleks. Demikian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xxiii DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR ISTILAH...xxix DAFTAR SINGKATAN...xxxi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xxiii DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR ISTILAH...xxix DAFTAR SINGKATAN...xxxi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... xxiii DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR ISTILAH...xxix DAFTAR SINGKATAN...xxxi I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Industri Minyak Sawit Indonesia...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernilai apabila dikelola secara tepat sebagai suatu investasi. Pelatihan dan

BAB I PENDAHULUAN. bernilai apabila dikelola secara tepat sebagai suatu investasi. Pelatihan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human capital merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia dan bernilai apabila dikelola secara tepat sebagai suatu investasi. Pelatihan dan rekrutmen merupakan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster pada Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Indonesia

Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster pada Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Indonesia Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster pada Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Indonesia DESILYA VITA PUSPITA, DWI PUTRA DARMAWAN, I NYOMAN GEDE USTRIYANA PS Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hermuningsih (2009) bagi perusahaan terbuka (go public) indikator nilai

BAB I PENDAHULUAN. Hermuningsih (2009) bagi perusahaan terbuka (go public) indikator nilai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki beberapa tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah membuat semakin banyaknya bank bank konvensional yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah membuat semakin banyaknya bank bank konvensional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan dan jumlah nasabah pada layanan jasa perbankan syariah membuat semakin banyaknya bank bank konvensional yang membuka unit layanan jasa perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai salah satu sub sistem pembangunan nasional harus selalu memperhatikan dan senantiasa diupayakan untuk menunjang pembangunan wilayah setempat.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN INDEKS LQ45 DI BEI NINDI YUSDARIANI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN INDEKS LQ45 DI BEI NINDI YUSDARIANI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN INDEKS LQ45 DI BEI NINDI YUSDARIANI PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, terdapat 16 perusahaan yang terdaftar pada sektor agrikultur di Bursa Efek Indonesia. Dari seluruh 16 perusahaan tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jenis Tanaman Perusahaan Perkebunan No Nama Perusahaan Perkebunan Jenis Tanaman Perkebunan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jenis Tanaman Perusahaan Perkebunan No Nama Perusahaan Perkebunan Jenis Tanaman Perkebunan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 4.1 Jenis Tanaman Perusahaan Perkebunan No Nama Perusahaan Perkebunan Jenis Tanaman Perkebunan 1. PT. Astra Agro Lestari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja

Lebih terperinci

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA NUR CHAYATI F0311088 / RANGKUMAN MATERI KULIAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia Akuntansi Sumber Daya Manusia telah didefinisikan oleh Komite Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif, yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan, perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan, perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu intangible assets yang berharga. Intangible assets

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu intangible assets yang berharga. Intangible assets BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi organisasi saat ini semakin ketat. Perusahaan dituntut tidak hanya untuk survive namun bagaimana caranya agar sebuah organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE. Proses Seleksi Saham PEFINDO25

PRESS RELEASE. Proses Seleksi Saham PEFINDO25 PRESS RELEASE PEFINDO25 adalah indeks harga saham dengan anggota terdiri atas perusahaan kecil dan menengah (SME) yang diseleksi dengan kriteria tertentu. PEFINDO25 telah diperkenalkan pada tanggal 18

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini, menuntut adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis yang memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN DAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN DAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN DAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA LATIFAH MUSLIMAH MUH. YUNUS KASIM CICI RIANTY K. BIDIN Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang paling penting dalam perkembangan perusahaan. Sumber daya manusia atau dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia usaha dalam dekade terakhir semakin meningkat terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi bisnis dan memperluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Operasionalisasi suatu organisasi membutuhkan para pegawai atau sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas. Mengingat pegawai merupakan asset penting organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi era Globalisasi saat ini, persaingan dalam bidang bisnis semakin ketat, kinerja perusahaan dituntut harus terus meningkat agar perusahaan dapat tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan populasi dunia ikut meningkatkan jumlah konsumsi masyarakat khususnya di bidang agrikultur. Agrikultur merupakan pertanian secara luas yang mencakup bidang tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Aktiva tetap merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki wujud dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk menambah, mempertahankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. panjang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur keuangan merupakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Struktur keuangan mencerminkan perimbangan antara keseluruhan modal asing yang berupa pinjaman kreditur baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer atau seorang pimpinan sudah seharusnya lebih mengutamakan keberadaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam operasionalnya. Dalam pencapaian tujuan tersebut sumber daya manusia memegang peranan yang paling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di Kebun Raya Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di Kebun Raya Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Kelapa sawit pertama kali didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848. Saat itu hanya ada empat batang bibit kelapa sawit yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Efek Indonesia Periode maka dapat disimpulkan : 1. Kondisi Likuiditas Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Efek Indonesia Periode maka dapat disimpulkan : 1. Kondisi Likuiditas Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Likuiditas Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Harga Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang menghasilkan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf (2005), pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

KIAT-KIAT SUKSES MAGANG KERJA : Etika dan Profesionalisme Kerja. Adig Suwandi PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)

KIAT-KIAT SUKSES MAGANG KERJA : Etika dan Profesionalisme Kerja. Adig Suwandi PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) KIAT-KIAT SUKSES MAGANG KERJA : Etika dan Profesionalisme Kerja Adig Suwandi PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, 11 Juni 2014 Pendahuluan Terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di indonesia semakin berkembang, persaingan antara perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara berkembang berhadapan secara langsung

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya. Oleh: VERONIKA LASTRI SITORUS NIM:

TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya. Oleh: VERONIKA LASTRI SITORUS NIM: PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2013-2016 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci