BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki peran penting dalam suatu organisasi, baik yang bersifat profit maupun non-profit. Akuntansi juga memiliki ruang lingkup yang luas dalam berbagai bidang kajian yang berbeda. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa peran akuntansi dalam suatu organisasi adalah menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi dari suatu organisasi (Warren Reeve Fess, 2011). Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitas, terutama informasi keuangan, mengenai entitas ekonomi yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi- dalam membuat pilihan yang beralasan di antara berbagai alternatif tindakan (Statement of the Accounting Principles Board No. 4 par. 40 ). Beberapa hal penting dari defenisi tersebut yang perlu diperhatikan adalah (Stice dan Skousen: 2009) : 1. Akuntansi menyediakan jasa yang sangat penting bagi lingkungan usaha saat ini. 20

2 2. Akuntansi terutama menekankan pada informasi keuangan kuantitatif yang digunakan bersama dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan. 3. Informasi akuntansi digunakan dalam pengambilan keputusan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Semakin baik sistem akuntansi yang mengukur dan melaporkan biaya penggunaan sumber daya tersebbut, maka semakin baik keputusan yang diambil untuk mengalokasikan sumber daya tersebut. Dalam hal ini American Accounting Association (1996) juga mendefinisikan akuntansi sebagai :...proses mengidentifikasi, mengukur, adn melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan inforrmasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian yakni (Soemarso, 2004) : 1. Kegiatan Akuntansi Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran. Dan pelaporan informasi ekonomi. 2. Kegunaan Akuntansi Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan. Secara umum, akuntansi dapat didefenisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan 21

3 mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Proses dimana akuntansi menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah: 1. Perusahaan harus mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Perusahaan mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem akuntansinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. 3. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka. Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan mereka. Pihak-pihak yang berkepentingan ini juga menggunakan informasi lain untuk pengambilan keputusan mengenai perusahaan (Warren Reeve Fess, 2011). Dari defenisi akuntansi yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan keseluruhan dari akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Stice dan Skousen: 2009) Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia Tuntutan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing berkorelasi dengan perkembangan teknologi yang cepat dan semakin ketatnya persaingan di berbagai sektor. Manusia merupakan bagian dari 22

4 sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan/ organisasi (Pramudya, 2003). Sumber daya manusia mengandung dua pengertian (Tunggal, 2004) : 1. Usaha yang diberikan dalam produksi. Hal ini mencerminkan Kualitas yaitu usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu menghasilkan barang dan jasa. 2. Manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Hal ini mencerminkan kuantitas yaitu jumlah manusia yang bekerja pada suatu perusahaan. Menurut The American Association Committee in Human Resource dalam buku (Amin W. Tunggal, 2004), Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah the process of identiying and measuring data about human resource and communicating this information to interest parties ( proses pengidentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia dan mengkomunikasikan informasi ini terhadap pihak-pihak yang berkepentingan). Dari definisi di atas, terkandung tiga pengertian Human Resource Accounting (HRA) sebagai berikut : 1. Mengidentifikasikan nilai manusia 2. Mengukur cost dan value SDM yang dikontribusikan kepada perusahaan. 3. Mengkaji pengaruh pemahaman informasi ini dan dampaknya pada perilaku manusia. 23

5 Pengertian lain mengenai akuntansi sumber daya manusia (Ardiyos, 2010) adalah suatu penilaian sistematis tentang karyawan perusahaan sebagai sumber daya manusia dalam bentuk akuntansi organisasi. Akuntansi sumber daya manusia bertujuan untuk membantu manajemen dalam menilai karyawan sebagai aset perusahaan semata, dan tidak menjadi bagian dari laporan keuangan publik sesuai prinsip akuntansi yang lazim. Dalam akuntansi sumber daya manusia ada tiga metode pendekatan: 1. Pencatatan biaya sumber daya manusia, mulai dari biaya rekrut, latihan, dan pendidikan sampai siap pakai serta dianggap sebagai aktiva dan dihapuskan sebagai beban selama periode manfaat tenaga kerja tersebut. 2. Pencatatan perkiraan biaya tenga kerja yang ada dengan orang yang memiliki keterampilan yang sama. 3. Pencatatan perkiraan present value atau nilai sekarang dari jasa-jasa yang akan diperoleh dari tenaga kerja tersebut. Berikut ini akan disajikan beberapa pendapat dari pakar akuntansi yang mendefinisikan akuntansi sumber daya manusia (ASDM) yaitu: 1. (Matz dan Usry,1988) The process of developing financial assesments of people or groups of people within organization and society and of monitoring of these assessments over time. It deals with the value of investments in human beings and with the related economic results. 24

6 2. (Matz dan Usry, 1988) We may define human resource accounting as the recording, management, and reporting of personel costs. 3. (Eric Flamholtz, 1989) Human resource accounting means accounting for people as an organizational resource. It involves measuring the costs incurred by business firms and other organizations to recruit, select, hire, train, and develop human assets. Dari beberapa pendapat pakar akuntansi di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi sumber daya manusia adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penafsiran, pencatatan, dan pelaporan data tentang sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan, untuk kemudian diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data yang diukur, dicatat, dan dilaporkan itu adalah data mengenai pengeluaran untuk sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi. Keberadaan akuntansi sumber daya manusia sangat diperlukan bagi pengambil keputusan terutama keputusan tentang sumber daya manusia itu sendiri. Dengan ASDM, keberadaan manusia di dalam suatu perusahaan merupakan human assets, bukan hanya sebagai salah satu faktor produksi saja, tetapi juga sebagai modal dasar yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Secara singkat, akuntansi sumber daya manusia mencakup akuntansi untuk manusia sebagai sumber daya organisasi untuk tujuan akuntansi manajerial dan keuangan. 25

7 2.1.3 Tujuan dan Fungsi Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Tujuan dari penerapan akuntansi sumber daya manusia ( Tunggal dalam Flamholtz, 2004) : Menyediakan kerangka kerja untuk membantu manajer dalam menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien Menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi user dalam memperoleh, mengembangkan, menempatkan, mengkonversi, menggunakan, mengevaluasi dan menghargai sumber daya manusia Menyediakan alat ukur biaya (cost) dan nilai (value) dari manusia bagi organisasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan Memotivasi manajer untuk menghargai akibat mengambil keputusan usaha atas sumber daya manusia (human resource) Fungsi akuntansi sumber daya manusia (Harahap, 2008) : Untuk melengkapi informasi tentang nilai SDM untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan tentang perolehan, alokasi, 26

8 pengembangan, pemeliharaan SDM agar tercapai tujuan organisasi Memberikan informasi kepada manajer personalia agar manajer personalia dapat secara efektif memonitor dan menggunakan SDM Memberikan informasi kuantitatif tentang biaya dan nilai SDM sebagai unsur organisasi Membantu pengembangan prinsip manajemen dengan menjelaskan akibat keuangan dari praktik akuntansi sumber daya manusia. Fungsi akuntansi sumber daya mausia secara keseluruhan yaitu (Tunggal, 2004) : 1. Akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu cara berfikir mengenai manjemen dari sumber daya manusia suatu organisasi paradigma ini didasarkan pada pemikiran bahwa manusia merupakan sumber daya organisasi yang mempunyai nilai. 2. Akuntansi sumber daya manusia merupakan sistem yang memberi manajemen informasi yang diperlukan untuk mengelola sumber daya manusia secara efektif dan efisien. 27

9 Kedua fungsi di atas memiliki hubungan yang dapat dilihat pada gambar berikut: Paradigma ASD Kerangka Kerja Motivasi Rencana-rencana Keputusan dan masalah Manajemen SDM Pengukuran ASDM Informasi Numerikal Gambar 2.1 Fungsi-fungsi akuntansi sumber daya manusia Penetapan Sumber Daya Manusia Sebagai Aktiva Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK no. 17 mengidentifikasikan Aktiva sebagai sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan pembinaan dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui PSAK no. 16 juga menyatakan bahwa Aktiva tetap adalah aktiva berujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. 28

10 Berdasarkan definisi aktiva diatas terutama mengenai aktiva tetap, terlihat kelemahan dari akuntansi tradisional yang dirancang untuk menilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, seperti tidak diukur dan dinilainya aktiva sumber daya manusia dengan alasan aktiva manusia bukan aktiva yang bertahan lama dan sangat berpindah sehingga sulit untuk melalukan proses evaluasi dengan menggunakan metode secara formal. Faktor yang mendukung kondisi perusahaan misalnya dalam hubungannya saat perusahaan melakukan merger atau pada saat adanya perubahan kepemilikan untuk kondisi tersebut, akuntan makin mengakui keberadaan manusia sebagai aktiva yang pengakuan akan aktiva sumber daya manusia ini dalam bentuk diadakan pengkapitalisasian dari biaya-biaya sumber daya manusia yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang pada metode akuntansi konvensional dijadikan biaya pada periode berjalan Metode Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia Terdapat dua pandangan dalam pengukuran sumber daya manusia, yaitu pendangan dari segi biaya (cost based) dan segi nilai (value based) Pandangan dari segi biaya (cost based) Definisi biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan terjadi dimasa yang akan datang (Mulyadi, 2000). 29

11 Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari akuntansi sumber daya manusia meliputi: a. Mencari investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi b. Mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan metode amortisasi yang di tentukan. c. Mencatat dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui kerugian akibat perputaran yang tinggi. d. Melaporkan dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perubahan dan kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia. Aktiva manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode amortisasi tertentu. Pada dasarnya metode Human Resource Cost Accounting ini terdapat dua metode pengukuran yaitu Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human Resource) dan Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource). 30

12 Metode biaya historis (Historical Cost of Human Resource) Metode pengukuran biaya historis ini menghitung dan mengkapitalisasi seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan seperti biaya rekruitmen, seleksi, pelatihan, dan penempatan kerja. Selanjutnya diadakan pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui kerugian dalam hal penghapusan aktiva atau mempertinggi nilai aktiva bila terdapat tambahan biaya apapun yang dapat memperbesar manfaat potensi aktiva. Metode ini mempunyai keunggulan perlakuan perhitungan untuk menghitung nilai sumber daya manusia yang konsisten dengan penerapan akuntansi konvensional, memungkinkan untuk menghitung biaya yang sebenarnya termasuk dalam usaha perolehan pegawai dan metode historical cost ini praktis dan dapat diuji kebenaran datanya. antara lain: Namun pada metode ini juga terdapat beberapa kelemahan a. Nilai ekonomi aktiva yang berupa manusia tidak harus sesuai dengan biaya historisnya. 31

13 b. Setiap apresiasi atau amortisasi kemungkinan akan bersifat subyektif karena tidak menghubungkan setiap kenaikan ataupun penurunan dengan produktifitas aktiva manusia tersebut. c. Oleh karena biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan biaya pengembangan tiap individu berbeda-beda maka historical cost tidak memberikan nilai human resource yang dapat diperbandingkan Metode biaya pengganti (Replacement Cost of Human Resource) Metode ini terdiri dari penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia yang sudah ada dalam perusahaan, biaya-biaya tersebut akan meliputi seluruh biaya penerimaan pegawai, penyeleksian, penggajian pendidikan dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk mencapai tingkat keterampilan yang sudah ada, termasuk juga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengganti karyawan yang telah ada dan biaya menunggu akibat adanya penggantian karyawan. Keunggulan utama metode ini adalah metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena berdasarkan pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan nilai ekonomis seseorang. 32

14 Namun pada metode biaya pengganti ini juga terdapat beberapa kelemahan, antara lain: 1. Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan yang nilainya dianggap lebih besar dari pada biaya pengganti untuknya. 2. Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu aktiva manusia tertentu. 3. Setiap manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh organisasi manusia kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan dan manajer yang berbeda akan memperoleh taksiran yang berbeda pula Pandangan dari segi nilai (value based) Nilai adalah potensi yang dimiliki oleh objek tersebut dalam menyumbang manfaat atau jasa. Konsep nilai sumber daya manusia dijabarkan dari konsep yang berasal dari ilmu tersebut dalam menyumbang dan jasa (Tunggal dalam Flamholtz, 2004). Nilai sumber daya manusia sebagaimana sumber daya lainnya, tergantung pada kemampuannya dalam memberikan kontribusi jasa, tepatnya adalah nilai sekarang dari kontribusi jasa yang diterapkan pada masa yang akan datang. Terdapat dua model yang dapat digunakan dalam pandangan ini. 33

15 Metode pengukuran non moneter Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya. Pengukuran ini lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Bagi karyawan penilaian prestasi kerja dapat menimbulkan perasaan puas dalam diri mereka. Mereka merasa bahwa dengan cara ini hasil kerja dinilai oleh perusahaan dengan sewajarnya dan sekaligus kelemahan- kelemahan yang ada dapat diketahui dengan demikian penilaian prestasi kerja karyawan selalu bertujuan untuk memindahkan secara vertikal (promosi atau demosi) atau horizontal. Pemberhentian dan perbaikan mutu karyawan dapat pula untuk memperbaiki moral karyawan dan kepercayaan kepada pimpinan dan perusahaan. Ringkasnya penilaian prestasi kerja harus memberikan manfaat bagi karyawan dan berguna untuk perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan program kepegawaian pada masa yang akan datang serta dikaitkan untuk mengetahui prestasi kerja karyawan dan evaluasi atas karyawan. 34

16 Metode pengukuran moneter Metode moneter dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengeluaran yang terjadi dan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu mengukur besarnya biaya (cost) yang terjadi (Human Resource Cost Accounting) dan besarnya nilai (value) yang terjadi (Human Resource Value Accounting). Metode ini bertujuan untuk menilai nilai real yang mungkin dapat diperoleh atas biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh, merekrut, melatih, dan mengembangkan sumber daya manusia. Metode ini terbagi atas: Discounted wage flows method Merupakan suatu metode perhitungan nilai sumber daya manusia dengan melihat nilai kompensasinya dimasa mendatang. V I (t) r = T t r (1+r) t r Keterangan: Vr I(t) r T = nilai seorang sumber daya manusia pada usia r = pendapatan seseorang sampai pensiun = tingkat diskon khusus untuk seseorang = umur pensiun Adjusted discounted future wages method 35

17 Merupakan perdiskontoan upah dimasa yang akan datang. Kegunaaan metode ini adalah untuk menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba disebabkan oleh perbedaan prestasi sumber daya manusia. Efficiency factor merupakan perbandingan antara ROI suatu perusahaan dibandingkan dengan keseluruhan perusahaan dalam satu ekonomi pada periode tertentu. Efficiency Ratio = 5 RF i RE i + 4 RF i RE i + 3 RF i RE i + 2 RF i RE i + RF i RE i Keterangan: = 5 RF 0 RE RF 1 RE RF 2 RE RF 3 RE 3 + RF 4 RE 4 RFi = Tingkat laba akutansi atas aset yang dimiliki perusahaan pada tahun ke-i REi = Tingkat laba akuntansi atas aset yang dimiliki keseluruhan perusahaan pada tahun ke-i i = Tahun 0 4 Goodwill method Merupakan metode yang digunakan untuk mengalokasikan nilai goodwill terhadap aktiva SDM dan aktiva non-sdm. Economic value approach 36

18 Merupakan metode yang digunakan untuk menjabarkan perbedaan tingkat prestasi yang mungkin terjadi yang diakibatkan oleh tingkat gaji dan jabatan Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dalam Laporan Keuangan Pada akhir periode biasanya kuartalan atau tahun, laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut, dan untuk meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya. Inilah peran laporan keuangan (Subramanyam, 2010). Akuntansi sumber daya manusia mencatat pengeluaran untuk sumber daya manusia sebagai investasi atau aset bukan sebagai biaya, kecuali untuk beberapa pengeluaran tertentu yang memang harus dikapitalisasi setiap bulannya seperti gaji pegawai. Pengeluaran yang dicatat sebagai investasi adalah pengeluaran untuk rekruitmen, training, orientasi, pelatihan maupun pengembangan sumber daya manusia. Jumlah investasi inii dikapitalisasi dan diamortisasi secara periodik menurut taksiran umur yang bersangkutan. Nilai investasi ini akan tercatat sebagai aktiva sumber daya manusia di bagian aktiva perusahaan yang terdapat di laporan neraca. Aktiva sumber daya manusia ini akan mengalami penyusutan setiap periodenya dan tercatat sebagai amortisasi sumber daya manusia. Adapun pengunduran diri karyawan, cuti karena sakit, tercatat sebagai kerugian perusahaan Nilai Bersih Sumber Daya Manusia di Neraca 37

19 Menurut teori akuntansisumber daya manusia, sumber daya manusia diakui sebagai aset (fixed asset) dan memiliki nilai penyusutan, karena itulah nilainya harus diestimasi berdasarkan estimasi umur manfaat. Di dalam neraca kita dapat memasukkan aset ini sebagai net investment in human resources, sedangkan nilai pengusutannya dicatat sebagai amortization of human resources (Ikhsan, 2008) dengan rumus: a. Menurut Flamholtz Perhitungan net investment in human resources menggunakan metode historical cost dan replacement cost, sedangkan perhitungan beban penyusutan diukur dengan menggunakan metode aquisition cost dan development cost. b. Menurut WJ. Giles dan DF Robinson Perhitungan net investment in human resources diperoleh dari persamaan berikut: Net investment = opening value + cost of inputs cost of outputs in human resources Keterangan: Opening value adalah nilai persediaan sumber daya manusia pada awal tahun. Cost of inputs adalah semua biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai sumber 38

20 daya manusianya, termasuk di dalamnya biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya gaji dan upah pegawai baru dan penempatan pegawai, termasuk juga biaya transfer masuk pegawai dari unit yang lain. Cost of outputs adalah semua biaya yang dibebankan perusahaan terhadap pegawai, karena menurunnya nilai SDM, yaitu: a. Rugi yang disebabkan karena pegawai itu sendiri, keluarnya pegawai sebelum habis kontrak atau sebelum masa amortisasinya habis (baik kerena pemecatan atau pengunduran diri pegawai perusahaan, maupun karena adanya kematian pegawai). b. Amortisasi sumber daya manusia yang dapat menggunakan metode garis lurus melalui biaya akuisisi atau melalui biaya pengembangan. 39

21 2.2 Kerangka Konseptual Organisasi atau perusahaan selalu memiliki berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut, salah satunya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya manusia tersebut harus dikelola dengan baik dan benar. Pengelolaan yang baik dan benar akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan sumber daya yang berkualitas akan memiliki prestasi kerja yang baik sehingga dapat mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu aktivitas dalam mengelola SDM adalah rekrutmen. Rekrutmen adalah proses menghasilkan suatu kelompok pelamar yang memenuhi syarat untuk pekerjaan-pekerjaan organisasional. Inti dari program ini adalah meneliti dan memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Perekrutan karyawan secara langsung mempengaruhi kinerja dari perusahaan. Kegagalan dalam melakukan perekrutan akan menjadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian proses perekrutan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh karena menyangkut proses jangka panjang untuk tenaga kerja. Dan dalam proses persiapan dan pelaksanaan perekrutan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya dan bahkan perusahaan- perusahaan besar menyiapkan anggaran dana yang dibutuhkan untuk merekrut karyawan baru yang berkualitas. Setelah memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat melalui proses rekrutmen, perusahaan akan melakukan kegiatan pengembangan karyawan melalui pelatihan dan pendidikan guna memperbaiki 40

22 dan meningkatkan kualitas karyawannya. Target utamanya adalah memperoleh tenaga kerja yang profesional di bidangnya masing-masing. Tenaga kerja seperti ini memiliki potensi untuk selalu berkembang dan memiliki inovasi serta ide-ide baru yang kemudian akan meningkatkan kinerja dan pencapaian perusahaan, serta menopang perusahaan agar mampu bertumbuh, berkembang, dan bertahan pada dunia bisnis. Hasil kerja keras para karyawan yang membawa perusahaan mencapai tujuannya sangat dihargai oleh perusahaan. Penghargaan dan rasa terima kasih tersebut diberikan dalam bentuk gaji, tunjangan karyawan, pemberian bonus, bahkan jaminan asuransi kepada para karyawannya. Semua pemberian ini dicatat sebagai biaya sumber daya manusia. Akuntansi sumber daya manusia mencatat pengeluaran untuk sumber daya manusia tersebut sebagai investasi atau aset kecuali untuk beberapa pengeluaran tertentu seperti gaji yang harus dikapitalisasi setiap bulan. Pelaporan akuntansi sumber daya manusia yang tepat dalam laporan keuangan dapat memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Pengaruh biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya gaji dan tunjangan) terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan diharapkan memiliki pengaruh yang positif begitu juga dengan pelaporan akuntansi sumber daya manusia. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada Gambar

23 Pelaporan Akuntansi Sumber Daya Manusia ( X1) H1 Biaya Perekrutan (X2) Biaya Gaji dan Tunjangan (X3) H2 H3 H5 Kinerja dan Pencapaian Perusahaan (Y) Biaya Bonus (X4) H4 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.3 Hipotesis Pelaporan akuntansi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Biaya perekrutan berpengaruh positif terhadap kinerja dan perncapaian perusahaan Biaya gaji berpengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Biaya bonus berpengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan Pelaporan akuntansi sumber daya manusia, biaya perekrutan, biaya gaji, serta biaya bonus berpengaruh positif terhadap kinerja dan pencapaian perusahaan. 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan apabila item tersebut telah memenuhi definisi dari sebuah elemen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan apabila item tersebut telah memenuhi definisi dari sebuah elemen yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Aset Perusahaan Suatu item dapat dikategorikan sebagai sebuah akun dalam laporan keuangan apabila item tersebut telah memenuhi definisi dari sebuah elemen

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI SDM DAN AKUNTANSI SDM: STUDI KASUS PT X

ANALISIS NILAI SDM DAN AKUNTANSI SDM: STUDI KASUS PT X ANALISIS NILAI SDM DAN AKUNTANSI SDM: STUDI KASUS PT X Irra Chrisyanti Dewi Program Studi D3 Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan STIKOM Surabaya irracdewi@stikom.edu Abstrak: Bagi suatu perusahaan

Lebih terperinci

RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar)

RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar) RELEVANSI PENERAPAN HISTORICAL HUMAN RESOURCE COST UNTUK MENGUKUR SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET (Studi Kasus pada PT Incipna Indonesia Makassar) ELDI MANCA STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGUNGKAPANNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUMAS

PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGUNGKAPANNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUMAS PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGUNGKAPANNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUMAS Anisa Darmayanti Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto E-mail: nessha_912@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sumber Daya Manusia Pada PT. Bank XXX, Tbk (Cabang Utama) Perusahaan menyadari bahwa kepuasan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia yang berbeda-beda telah

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia yang berbeda-beda telah BAB II KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka A.I. Definisi Akuntansi Sumber Daya Manusia Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia yang berbeda-beda telah banyak diberikan oleh beberapa ahli akuntansi namun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Asumsi Dasar Akuntansi Sumber Daya Manusia Menurut Davidson dan Weil, seperti yang dikutip oleh Cashin dan Polimeni (2000), perkembangan Akuntansi Sumber Daya Manusia didasari

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011 PENCATATAN DAN PENGAKUAN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM AKUNTANSI Warno Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi In the literal sense, "human resource accounting" means accounting for people as an organizational

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Komite Terminologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Komite Terminologi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Akuntansi Siegel dan Marconi (1989), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam operasi suatu perusahaan baik perusahaan profit maupun perusahaan non profit (nirlaba)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, saat ini akuntansi dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang positif terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. Oleh : Nur Ali Purnama, Titin Ruliana, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

Fidyah Purnamasari, Masinah, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Fidyah Purnamasari, Masinah, Arief Rachman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS DOLLARIZED ATTITUDE MODEL SEBAGAI DASAR KAPITALISASI NILAI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP DISCLOSURE LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS Pada PT. Matahari Putra Prima Store, Tbk di SURABAYA)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Produksi Menurut Hansen dan Mowen (2012: 47), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Sumber Daya Manusia merupakan bidang kajian dari akuntansi yang telah ada sejak tahun 1960-an. Akuntansi Sumber Daya Manusia telah didefinisikan oleh Komite

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja merupakan sesuatu yang ingin dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan seseorang.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Supriyono (1992; 8) memberikan pengertian akuntansi manajemen sebagai berikut : Akuntansi manajemen adalah proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENILAIAN ASSET DAN BISNIS MF. ARROZI ADHIKARA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PENDAHULUAN Standar Penilaian - telah dikembangkan oleh berbagai profesional organisasi dan ada banyak individu melakukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh: Princilvanno Andreas Naukoko ABSTRACT

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh: Princilvanno Andreas Naukoko ABSTRACT AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: Princilvanno Andreas Naukoko Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado email: v4naukoko@yahoo.com ABSTRACT Nowadays, accounting has developed more

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu laporan kinerja yang bersifat historis atas suatu perusahaan pada periode tertentu yang bermanfaat dalam memberikan suatu informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuju perdagangan bebas perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, adanya persaingan antara para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Konsep Dasar Pengakuan dan Pengukuran Pos Pelaporan Keuangan SFAC No. 5. Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Suatu Entitas Bisnis (Recognation and Measurement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita dihadapkan pada suatu fenomena yang sering dibicarakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita dihadapkan pada suatu fenomena yang sering dibicarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dewasa ini kita dihadapkan pada suatu fenomena yang sering dibicarakan orang yaitu era globalisasi. Hampir seluruh aspek kehidupan terkena imbas fenomena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

Lebih terperinci

Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6

Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6 Lampiran vi Struktur Orgnanisasi... 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa dan industri, baik yang berskala besar maupun kecil, membutuhkan baik sumber daya alam maupun sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1997). Akuntansi dapat

BAB II LANDASAN TEORI. informasi dalam pengambilan keputusan (Mulyadi, 1997). Akuntansi dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA NUR CHAYATI F0311088 / RANGKUMAN MATERI KULIAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Konsep Akuntansi Sumber Daya Manusia Akuntansi Sumber Daya Manusia telah didefinisikan oleh Komite Akuntansi

Lebih terperinci

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN NAMA ANGGOTA : 1. KOMANG WISNU ARIE GUNA PARTHA 1115351163 2. PUTU TEDDY ARTHAWAN 1215351003 KONSEP FUNDAMENTAL ELEMEN LAPORAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi telah menyebabkan terjadinya perkembangan dunia usaha yang begitu pesat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PERBANDINGAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPRS MITRA HARMONI MALANG

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PERBANDINGAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPRS MITRA HARMONI MALANG ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PERBANDINGAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPRS MITRA HARMONI MALANG Ayu Wahyu Wulan R. Didied Poernawan A. SE., MBA., Ak Universitas Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki perusahaan digunakan untuk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Soemarso S.R

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Soemarso S.R BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. kesuksesan dalam pencapaian setiap tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. kesuksesan dalam pencapaian setiap tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perkembangan dunia usaha yang saat ini semakin pesat dirasa sangat penting bagi setiap perusahaan. Kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Dalam BAB III ini penulis akan membahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( )

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( ) TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5 Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA (1206305011) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI (1206305151) YULIANA GRECE SETIAWAN (1206305161) METTA YUSTIA WIGUNA (1206305180) FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh perusahaan tentunya menginginkan laba yang maksimal bagi perusahaannya, namun masih banyak perusahaan yang terlalu fokus pada laba sehingga mengabaikan satu

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang diberikan, maka tidak terlepas bahwa pajak memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang diberikan, maka tidak terlepas bahwa pajak memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak memberikan kontribusi terbesar dalam sumber penerimaan negara, salah satunya berupa APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara). Atas kontribusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LAPORAN KEUANGAN GRAND CEMPAKA RESORT AND CONVENTION

PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LAPORAN KEUANGAN GRAND CEMPAKA RESORT AND CONVENTION PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA LAPORAN KEUANGAN GRAND CEMPAKA RESORT AND CONVENTION Disusun Oleh : Nama : Annisa Meidiyoana NPM : 20210919 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira, SE.,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan BAB II LANDASAN TEORI A. AKUNTANSI Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaji merupakan balas jasa atau penghargaan atas prestasi kerja yang harus dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan. Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori Tentang Permasalahan Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Grace (2009) melakukan penelitian tentang analisis hubungan efektifitas aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Identitas Pemberi Tugas

1 PENDAHULUAN. 1.1 Identitas Pemberi Tugas 1 PENDAHULUAN 1.1 Identitas Pemberi Tugas KANTOR JASA PENILAI PUBLIK YANUAR BEY DAN REKAN ( Y&R ) ditunjuk oleh [ ] berdasarkan persetujuan atas Surat Penawaran [ ] tanggal [ ] dengan maksud untuk melakukan

Lebih terperinci

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements.

Keywords: financial reporting purposes, the measurement of the elements of financial statements. PENGARUH TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP METODE PENGUKURAN UNTUK UNSUR-UNSUR DALAM LAPORAN KEUANGAN (SEBUAH STUDI ARTIKEL DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA) Etty Gurendrawati * ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan 2.1.1. Definisi Pendapatan Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah : Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas yang normal dari

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan menggambarkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Laporan Keuangan.

Ruang Lingkup Laporan Keuangan. Ruang Lingkup Laporan Keuangan ririkyunita@yahoo.co.id 1 ANALIS BISNIS ( BUSINESS ANALYSIS ) Analisis lingkungan bisnis perusahaan Analisis strategi perusahaan Analisis posisi keuangan dan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan)

Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Modul ke: Asset (aktiva) 1. Definisi dan klasifikasi asset 2. Pengakuan dan pengukuran asset 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati

KARAKTERISTIK. Akuntansi Manajemen. oleh: ani hidayati KARAKTERISTIK Manajemen oleh: ani hidayati AKUNTANSI DATA Transaksi PROSES mencatat, mengkla asifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan INFORMASI Laporan Keuangan MANAJEMENN Perencanaan (Planning) Pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA. Modul ke: 11 KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id I. Pengantar : Pengorganisasian dan Pengelolaan SDM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci