BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bajaj Auto, sebagai Perusahaan utama dari Bajaj Group, adalah produsen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bajaj Auto, sebagai Perusahaan utama dari Bajaj Group, adalah produsen"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Bajaj Auto, sebagai Perusahaan utama dari Bajaj Group, adalah produsen sepeda motor terbesar ke empat di dunia. Berkantor pusat di Pune, India Produk Bajaj tersebar di seluruh dunia. Selama 5 dekade, BAJAJ telah memproduksi sepeda motor dan skuter di India dan juga di negara-negara lain. Kini Bajaj Auto hadir di Indonesia dan menawarkan produk dengan kualiltas terbaiknya. PT Bajaj Auto Indonesia berusaha mengembangkan diri untuk tidak tertinggal oleh para kompetitornya. Kondisi Pasar kendaraan roda dua (motor) saat ini didominasi motor bebek yang mendominasi 85 persen motor di Indonesia. PT Bajaj Auto Indonesia meluncurkan jurus unik untuk menembus pasar motor di Indonesia yang menggiurkan. Namun pabrikan asal India ini justru membidik konsumen motor sport yang market share-nya hanya sekitar 10 persen dari total produk motor yang laku di pasaran Indonesia 15. Bajaj masuk ke pasar motor sport dengan produk unggulannya yaitu Bajaj Pulsar 200 DTS-I. Kompetitor yang sangat kuat saat ini adalah Honda, Honda memimpin pasar dengan penjualan pada tahun 2007 sebesar unit. Posisi kedua diisi oleh Yamaha sebanyak unit. Ketiga, Suzuki sebesar unit, keempat Kawasaki 15 Bajaj Bidik Pasar Motor Sport, 2009 (Online) ( com_content&view=article&id=56:bajaj-bidik-konsumen-motor-sport&catid= 36:berita&Itemid=73, accessed on August 2010) 46

2 47 sebanyak unit. Sisanya merek motor lain-lain termasuk motor India dan China yang mencapai unit. 16 Dengan keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh para kompetitornya, seperti fore2-225adalah revolusi terbaru mesin BAJAJ. Dengan pengaturan secara digital, kedua businya mampu menghasilkan performa tinggi, penggunaan bahan bakar yang efisien dan emisi gas buang yang rendah. PT Bajaj Auto Indonesia yakin bahwa produknya dapat di terima dan diminati oleh para pengguna dan calon pengguna kategori motor sport di Indonesia. Keberhasilan program periklanan Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini tidak terlepas dari kerjasama keseluruhan tim yang sudah bekerja keras dan maksimal melakukan kapasitas profesinya. Divisi yang terlibat dalam proses strategi media nya antara lain yaitu media planner, media buyer, marketing, client service pihak lainnya 4.2 Hasil Penelitian Wawancara atau indept interview dilakukan oleh penulis dalam mendapatkan hasil penelitian yang valid, penulis melakukan wawancara oleh media planner manager PT initiative media selaku media agency yang menangani strategi media produk bajaj pulsar 200 DTS-i. Hasil penelitian ini dijelaskan melalui pendekatan 5W + 1H sebagai berikut: 16 Pasar motor agustus tembus 600 ribu unit, Detik Finance (Online) /10/21/104247/ /4/pasarmotor-2008-telah-lampaui-penjualan-2007

3 48 5W + 1H What Who : Bajaj Pulsar 200 DTS-I : Target Audience Bajaj Pulsar 200 DTS-I adalah pria muda berusia 20 sampai 30 tahun berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dan pekerja. Where : Bajaj Pulsar 200 DTS-I melakukan kegiatan periklanannya dengan menggunakan media primer dan media sekunder, media primer merupakan media yang utama untuk mempromosikan produk ini, media primer yang digunakan adalah Televisi melalui stasiun RCTI, SCTV, TRANS TV, TRANS 7 dan TV One. Sedangkan media sekundernya menggunakan radio dan koran. Media sekunder adalah media pendukung. Pemilihan stasiun televisi ini memiliki target Audience yang masih belum sesuai dengan Target Audience Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini oleh sebab itu strategi yang di pakai yaitu memilih kategori program acara (Genre) di masing-masing stasiun televisi untuk lebih dekat lagi dengan Target Audience nya. Kategori program acara (Genre) yang digunakan pada masing-masing stasiun televisi sebagai berikut: - RCTI : Series, Movie, News, Sport - SCTV : News, Movie - TRANS TV : News, Movie - TRANS 7 : News, Movie, Sport - TV One : News, Sport Pada stasiun TV, hanya menggunakan kategori program saja (Genre) karena jika menggunakan program acara (misalnya program bukan empat mata) sering mengalami masalah seperti pemindahan jam tayang, berakhirnya masa tayang program dan lain-lain. Sehingga jika hal tersebut terjadi maka media plan yang sudah ada harus di revisi lagi dengan meminta persetujuan pihak

4 49 klien, pada proses ini akan menyita banyak waktu karena biasanya pihak klien meminta recommendation plan lagi sedangkan masa penjadwalan media berjalan terus. Media Sekunder, Merupakan media pendukung bagi Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini, fungsi sebagai media pendukung karena media ini mengisi kekosongan di wilayah yang tidak terjangkau oleh media primer. Media Sekunder yang dipakai adalah radio dan Koran. Stasiun Radio yang digunakan hanya 2 radio saja yaitu I radio dan prambors. I radio dan prambors di pilih karena media profile kedua radio ini mendekati sama dengan Target Audience Bajaj Pulsar 200 DTS-I oleh sebab itu dengan menggunakan media ini diharapkan akan meningkatkan brand awareness Koran yang dipakai oleh Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini adalah Koran yang terbaik di wilayahnya, Koran tersebut adalah : - Kompas Nasional - Media Indonesia Nasional - Seputar Indonesia Nasional - Warta Kota Jabodetabek - Radar Bogor Bogor - Jawa Pos Surabaya Surabaya dan Nasional - Surya Surabaya dan Gerbangkartasila - Radar Malang Malang, Batu, Sigosari - Suara Merdeka Semaranng - Meteor Semarang - Kedaulatan Rakyat Yogyakarta - Raadar Yogya Yogyajarta - Sumatera Ekspress Palembang - Sriwijaya Pos Palembang - Lampung Pos Lampung Why : Tujuan media periklanannya produk ini adalah untuk mencapai 10% Top of Mind dan mencapai minimal 50% awareness Target Audience

5 50 nya. Sehingga strategi media yang digunakan diharapkan dapat mencapai target yang ada. How : Agar tujuan periklanannya tercapai dalam program periklanan tahun 2008 maka diperlukan media schedulling untuk dijalankan. Dalam media schedulling ini terdapat beberapa informasi yaitu media yang digunakan, channel (TV, radio, Koran) dan lain-lainnya. Berdasarkan Media Schedulling/draft media plan januari sampai desember 2008, iklan TVC Bajaj Pulsar 200 yang dipakai versi 60 ini tayang pada bulan mei (minggu ke satu sampai empat) sejalan dengan iklan Koran (minggu pertama sampai ke tiga), Total Budget yang dikeluarkan (TV,Koran dan radio) pada periode bulan mei 2009 ini saja Rp ,-. untuk program periklanana bersamaan juga dengan iklan radio di bulan mei (minggu ke tiga dan empat) dan bulan juni (minggu ke satu dan dua) kemudian direncanakan akan mulai tayang lagi di bulan september setelah berhenti tayang di bulan juli dan agustus. Iklan TVC versi 60 Bajaj Pulsar tayang lagi Pada bulan September (minggu ke satu sampai empat) berjalan parrarel dengan iklan koran di Kompas, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Warta kota dan Radar Bogor (pada minggu ke tiga dibulan September) Total Budgetnya adalah Rp Dan yang terakhir di bulan desember 2008 Iklan TVC tayang dibulan Desember (pada minggu 1 sampai dengan minggu ke empat) sedangkan Koran hanya berada diminggu ke2 sampai minggu keempat.total Budgetnya adalah Rp ,-.

6 51 Segmenting, targeting dan positioning merupakan hal yang penting dalam strategi media, agar memudahkan dalam membahas hasil penelitian tentang strategi media bajaj pulsar 200 DTS-I ini maka akan dijelaskan sebagai berikut: Segmentasi, Targeting dan positioning Dalam penentuan strategi media bajaj pulsar 200 DTS-i ini maka PT Bajaj Auto Indonesia menentukan segementasi, targeting dan positioning produknya, yaitu: Segmentasi Produk bajaj pulsar 200 DTS-I ini mempunyai segmen pria muda yang menyukai kendaraan roda dua sport touring yang dinamis. Segmentasi secara geografis, demografis dan psikografis sebagai berikut : a. Geografis Secara geografis mereka berada di wilayah Indonesia. Tetapi target utamanya di kawasan Jakarta, bogor, tangerang dan bekasi. b. Demografis Secara demografis dapat di dibawah ini: Usia : tahun

7 52 Kategori Golongan Jenis kelamin Pekerjaan : muda : menengah keatas kelas A dan B : pria : mahasiswa, pekerja kantor. c. Psikografis a. Pria yang senang dengan berpetualang b. Pria yang mempertimbangkan tingkat ekonomis dan peduli dengan lingkungan (udara bersih) c. Modern, aktif, suka tantangan Targeting Target market produk ini adalah pria berusia tahun lebih diutamakan pelajar/mahasiswa dan pekerja. Dan secondary market targetnya diatas usia 30 tahun Positioning Positioning bajaj pulsar 200 DTS-i adalah kendaraan roda dua sport touring yang memiliki kapasitas mesin yang besar (200cc) tetapi irit bahan bakar Pemilihan Target Audience Untuk memilih target audience maka diperlukan adanya informasi tentang seputar dunia otomotif khususnya kendaraan roda dua dengan mempelajari dan melihat persaingan yang ada di industri otomotif, langkah tersebut merupakan langkah pertama dalam memilih target audience agar audience yang dipilih tepat.

8 53 Sehingga memudahkan dalam penentuan penempatan iklan di media-media yang ada. Sesuai hasil wawancara dengan Media planner manager yaitu ibu Ayu Damayanti, beliau mengungkapkan bahwa pemilihan target audience berdasarkan informasi yang didapatkan dari melihat persaingan di pasar otomotif roda dua dan juga berdasarkan data yang diterima dari brief pihak PT Bajaj Auto Indonesia target audience tersebut dilihat dari beberapa variable yaitu: a. Geografis Secara umum target audiens produk bajaj pulsar 200 DTS-i ini tersebar di Indonesia tetapi PT Bajaj Auto Indonesia memfokuskan di wilayah jabotabek yaitu Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. b. Demografis Dilihat dari sisi demografisnya, Target Audience bajaj pulsar 200 DTS-i ini adalah sebagai berikut : Usia Kategori Golongan Jenis kelamin Pekerjaan : tahun : muda : menengah keatas kelas A dan B : pria : mahasiswa, pekerja kantor. c. Psikografis

9 54 - Pria yang senang dengan berpetualang - Pria yang mempertimbangkan tingkat ekonomis dan peduli dengan lingkungan (udara bersih) - Modern, aktif, suka tantangan d. Penggunaan produk Para pecinta motor sport touring dan sebagian besar pengguna motor pada umumnya mengetahui keberadaan produk ini, bajaj pulsar 200 DST-i ini merupakan kendaraan roda dua yang efisien dalam pemakaian bahan bakar karena memiliki keunggulan teknologi dari para pesaingnya serta nyaman digunakan sehari-hari di kondisi perkotaan maupun luar kota. Hal ini merupakan kelebihannya yang sesuai dengan sifat target audience yang dinamis, aktif dan suka dengan petualangan Spesifikasi Tujuan media Spesifikasi tujuan media merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan setelah penentuan target audience, dari informasi yang didapatkan oleh peneliti dalam menspesifikasikan tujuan media pada produk bajaj pulsar 200 ini terdapat beberapa point yang menjadi acuannya yaitu: Jangkauan/Reach dan frekuensi, Bobot, dan kontinuitas.

10 Jangkauan/Reach dan Frekuensi Tujuan Pulsar untuk menkampanyekan produk barunya yaitu Pulsar 200 adalah untuk mencapai 10% top of mind dan mendapatkan minimal 50% awareness dari para pengguna dan juga calon pengguna Sport motorcycle di Indonesia bahwa PT. Bajaj Auto Indonesia telah meluncurkan produk barunya yaitu Pulsar 200. Tujuan tersebut nantinya akan di bandingkan dengan hasil yang didapat melalui sebuah penelitian terhadap konsumen Sport motorcycle (Consumer Research) dengan metode pertanyaan menggunakan kuisioner. Jumlah konsumen (sample) yang diharapkan bisa menggambarkan populasi pengguna Sport motorcycle di Indonesia ini akan diambil sebanyak 288 orang. Sehingga tujuan PT. Bajaj Auto Indonesia untuk kampanye iklan produk baru mereka yaitu Pulsar 200 adalah untuk mencapai 10% top of mind dan minimal 50% awareness dari jumlah konsumen pengguna dan calon pengguna Sport motorcycle di Indonesia yang terwakili oleh jumlah sample sebanyak 288 orang. Hal selanjutnya untuk menentukan media apa yang akan digunakan untuk kampanye Bajaj Pulsar 200 DTS-i maka dilakukan analisa jangkauan dari setiap media yang potensial untuk dipakai. Media yang dipilih untuk digunakan pada kampanye Bajaj Pulsar DTS-i adalah yang mempunyai jangkauan paling

11 56 besar, oleh sebab itu perlu diketahui cara menghitung jangkauan dengan rumus sebagai berikut: Jumlah Yang dijangkau x 100 = Jangkauan Jumlah Populasi Jumlah populasi dihitung menurut target audience secara demografs yang telah ditentukan di dalam brief yang telah ditentukan oleh klien yaitu, Laki-laki dengan usia tahun dengan profile kelas ekonomi ABC (Male yo, ABC). Jumlah populasi yang untuk target di atas menurut sumber sensus yang dimiliki oleh Nielsen Media Research adalah sebesar 3,827,000 juta jiwa 17. Jangkauan media-media ATL yang akan digunakan untuk kampanye Bajaj Pulsar DTS-i adalah sebagai berikut: a. Televisi : (3,620,000/ 3,827,000) x 100 = 95 b. Koran : (1,551,000/ 3,827,000) x 100 = 41 c. Majalah : (693,000/ 3,827,000) x 100 = 18 d. Tabloid : (1,078,000/ 3,827,000) x 100 = 28 e. Radio : (2,066,000/ 3,827,000) x 100 = 54 Dari data di atas maka dapat disimpulkan 3 jenis media yang mempunyai jangkauan terbesar adalah Televisi, Radio dan Koran. 17 Nielsen Media Research tahun (IMS) 2008

12 57 Maka ketiga media tersebut yang akan menjadi prioritas untuk digunakan pada kampanye Pulsar 200 DTS-i. Lampiran Tabel 1. Jangkauan Penggunaan Media Sumber: Initiative Media Selanjutnya adalah menentukan lebih detail channel/ title yang akan digunakan dari setiap media yang sudah ditentukan dengan melihat dari besaran jangkauannya masing-masing. a. Televisi Jumlah populasi target demografi M ABC yang dimiliki berdasarkan data dari Nielsen pada tahun 2008 adalah sebanyak 3,625,447 juta jiwa 18 - RCTI : (45,000/ 3,625,447) x 100 = SCTV : (65,000/ 3,625,447) x 100 = Nielsen Media Research (AGB Nielsen) 2008

13 58 - TRANS TV : (59,000/ 3,625,447) x 100 = TRANS 7 : (36,000/ 3,625,447) x 100 = TV ONE : (17,000/ 3,625,447) x 100 = 0.50 Pemilihan stasiun televisi diatas berdasarkan profil perusahaan secara demografi, geografis, psikografis jangkauan, yang sesuai dengan Target Audience Bajaj Pulsar 200 DTS-I yaitu: - RCTI 80 juta pemirsa yang tersebar di 302 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80 % dari jumlah penduduk Indonesia. Hingga tahun 2007, RCTI tetap mempertahankan posisi market leader deangan pangsa pemirsa mencapai 17,9 % (ABC 5+) dan 17,5% (all demo). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15,2 % seperti dilaporkan oleh AGB Nielsen Media Research Profil Perusahaan, (Online), ( accessed on August 23 th, 2010)

14 59 - SCTV - Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa TRANS7 Target Audience Bajaj Pulsar 200 DTS-I sesuai dengan Target Audience Trans7, dapat dilihat dari adanya Program sport TRANS7 yang selalu dinantikan oleh para pecinta olahraga. para pecinta otomotif, MotoGP dan Superbike. TRANS7 juga menyajikan tayangan informasi olahraga setiap hari di layar pemirsa, di antaranya Sport7, One Stop Football, dan Galeri Sepakbola Indonesia Sejarah Perusahaan, (Online), ( accessed on August 23 th, 2010) 21 Corporate Overview, (Online), ( aboutus/view/ company /15, accessed on August 20 th,2010).

15 60 - TRANSTV Berikut adalah jangkauan dari stasiun televisi TRANSTV

16 61 - TVOne TVOne memiliki 26 stasiun pemancar dan pada akhir tahun akan menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa. 22 b. Koran Jumlah populasi target demografi M ABC yang dimiliki oleh Nielsen pada tahun 2008 adalah 3,827,000 juta jiwa 23 - Kompas : (266,000/ 3,827,000) x 100 = Jawa Pos : (262,000/ 3,827,000) x 100 = Sindo : (89,000/ 3,827,000) x 100 = Kedaulatan Rakyat : (87,000/ 3,827,000) x 100 = Warta Kota : (63,000/ 3,827,000) x 100 = Radar Bogor : (57,000/ 3,827,000) x 100 = Media Indonesia : (50,000/ 3,827,000) x 100 = Suara Merdeka : (47,000/ 3,827,000) x 100 = Sumatra Express : (45,000/ 3,827,000) x 100 = Sriwijaya Pos : (33,000/ 3,827,000) x 100 = Meteor : (15,000/ 3,827,000) x 100 = Surya : (11,000/ 3,827,000) x 100 = 0.29 Pemilihan ke 12 media Koran tersebut berdasarkan luasnya jangkauan/reach yang berbeda-beda antara Koran satu dengan yang lainnya tetapi sesuai dengan demografi target audience Bajaj 22 Tentang Tvone, 2010 (Online) ( accessed on August 24, 2010) 23 Nielsen Media Research (IMS) 2008

17 62 Pulsar 200 ini sehingga dengan menggunakan ke 12 media cetakini iklan yang ditayangkan akan sampai kepada Target Audience nya. c. Radio Jumlah populasi target demografi M ABC yang dimiliki menurut sumber survey dari data Roy Morgan single Source pada tahun 2008 adalah 5,966,000 juta jiwa 24 - I Radio : (412,000/ 5,966,000) x 100 = Prambors Radio : (54,000/ 5,966,000) x 100 = 0.01 Untuk memilih stasiun radio ini berdasarkan kesesuaian Target Audience Produk dan Target Audience radio ini serta Profile perusahaan, Target Audience Radio sebagai berikut: - IRadio : Memiliki Target Audience muda, aktif, dinamis. - Prambors : Memiliki Target Audience muda, aktif, dinamis. Senang dengan hal-hal baru. Selain jangkauan, langkah kedua untuk menentukan tujuan media adalah melihat besaran frekuensi. Dari semua kombinasi media yang sudah dipilih diatas, menurut Ibu Ayu Damayanti besaran frekuensi yang digunakan di TV adalah minimal 4 kali. Menurut beliau alasan penggunaan pemaparan frekuensi tersebut adalah didasari oleh beberapa faktor seperti; komplikasi sebuah pesan iklan TV (message complexity), kompetisi dari kategori Sport motorcycle, aktivitas kampanye Produk (brand activit: 24 Roy Morgan Single Source (RMSS) 2008

18 63 launch) sehingga relatif dibutuhkan paparan frekuensi iklan lebih tinggi dibanding aktivitas selain launch activity Bobot Penentuan bobot yang digunakan di TV untuk kampanye launch iklan Pulsar 200 ini didasari oleh beberapa faktor, yaitu: (1). Kompetisi dari semua industri yang mempunyai iklan di TV, (2). Kompetisi dari kategori Sport Motorcycle, Dari kompetisi semua kategori industri yang mempunyai iklan di TV dibuat sebuah range klasifikasi level bobot, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Klasifikasi level bobot tersebut diperoleh dengan cara mengambil 5 produk (brand) yang mempunyai pengeluaran budget TV terbesar dari setiap 20 kategori yang diukur oleh sumber Nielsen Media, sampai berjumlah total 100 produk (brand) yang diasumsikan mempunyai budget TV terbesar dari setiap kategori. Dari 100 produk (brand) tersebut kemudian dihitung rata-rata bobot yang digunakan di setiap minggu (Average weekly GRPs). Klasifikasi level bobot yang diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata bobot yang digunakan oleh 100 produk (brand) tersebut yaitu: a. Level rendah (minimum) : 150 GRPs/ minggu b. Level sedang (medium) : 250 GRPs/ minggu c. Level tinggi (high) : 400 GRPs/ minggu

19 64 Strategi kedua dalam menentukan bobot untuk kampanye iklan TV Pulsar 200 adalah melihat dari level rata-rata bobot (GRPs) per minggu yang digunakan dari kategori Sport Motorcycle. Produk-produk (brand) yang dianggap sebagai saingan (competitor) dari Pulsar 200 DTS-i adalah: Suzuki Thunder, Honda Mega Pro, Honda Tiger 2000 dan Yamaha Vixion. Dari seluruh (brand) tersebut level bobot rata-rata yang digunakan per minggunya adalah 300 GRPs per minggu. Dari semua strategi penentuan bobot kampanye iklan Pulsar 200 DTS-i, maka dapat disimpulkan bahwa level bobot yang akan digunakan untuk kampanye launch iklan Pulsar 200 DTS-i adalah 300 sampai dengan 400 GRPs per minggu Kontinuitas Pola penjadwalan PT. Bajaj Auto Indonesia untuk kampanye launch produk Pulsar 200 DTS-i di TV ini dalam program periklanan tahuna 2008 adalah berpola flighing. Periode flighting kampanye launch di TV untuk Pulsar 200 dilakukan dalam 10 minggu berturut-turut. Hal ini didasari dengan strategi dan analisa yang pernah dilakukan oleh PT. Initiative Media bahwa untuk sebuah produk yang baru mucul (launch) dengan menggunakan kampanye beriklan di TV dibutuhkan minimal 6

20 65 minggu waktu yang kontinu untuk mendapatkan level awareness dari pemirsa (audience) TV Pemilihan kategori media dan sarana Untuk lebih efektif dalam penggunaan anggaran iklan produk Bajaj pulsar ini maka media planner (Initiative media) ini berpedoman kepada informasi target market yang telah ada, hal ini agar menghindari penggunaan anggaran yang tidak efektif. Langkah awal dari pemilihan media ini dengan mencari media-media apa saja yang menjadi konsumsi target marketnya. Berdasarkan tujuan jangkauan kampanye Pulsar 200 dan anggaran yang diberikan oleh PT. Bajaj Auto Indonesia, maka media yang digunakan untuk kampanye launch Pulsar 200 ini adalah menggunakan media televisi. Hal ini didasari oleh strategi dimana televisi adalah media di Indonesia yang dapat memberikan level awareness yang paling cepat diantara media yang lainnya. Bajaj Pulsar 200 DTS-i memiliki target market pria tahun. Maka dipilihlah media Televisi yang sangat dekat dengan target marketnya yaitu RCTI, SCTV, TransTV, Trans7, dan TVOne. Alasan lain memilih lima stasiun TV ini karena RCTI, SCTV, TransTV,Trans7, dan TVOne mempunyai Target Audience, serta jangkauan yang hampir mendekati sama dengan Target Audience Produk

21 66 ini. Karena RCTI, SCTV, TransTV, Trans7 sebagai media yang memiliki jangkauan yang paling luas dan dapat menjangkau hampir seluruh Indonesia, sehingga dianggap manpu mengkomunikasikan produk Bajaj pulsar 200 DTS-i keseluruh Indonesia. Sedangkan TVOne dipilih karena memiliki segmentasi yang sama dengan Bajaj Pulsar 200 DTS-i yaitu pria muda pekerja sehingga cocok untuk mengiklankan dengan menggunakan media tersebut Penjadwalan media dan pembelian media Dalam media schedulling ini terdapat beberapa informasi yaitu media yang digunakan, channel (TV, radio, Koran) dan lain-lainnya. Berdasarkan Media Schedulling/draft media plan januari sampai desember 2008, iklan TVC Bajaj Pulsar 200 yang dipakai versi 60 ini tayang pada bulan mei (minggu ke satu sampai empat) sejalan dengan iklan Koran (minggu pertama sampai ke tiga), Total Budget yang dikeluarkan (TV,Koran dan radio) pada periode bulan mei 2009 ini saja Rp ,-. untuk program periklanana bersamaan juga dengan iklan radio di bulan mei (minggu ke tiga dan empat) dan bulan juni (minggu ke satu dan dua) kemudian direncanakan akan mulai tayang lagi di bulan september setelah berhenti tayang di bulan juli dan agustus. Iklan TVC versi 60 Bajaj Pulsar tayang lagi Pada bulan September (minggu ke satu sampai empat) berjalan parrarel dengan iklan koran di Kompas, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Warta kota dan

22 67 Radar Bogor (pada minggu ke tiga dibulan September) Total Budgetnya adalah Rp Dan yang terakhir di bulan desember 2008 Iklan TVC tayang dibulan Desember (pada minggu 1 sampai dengan minggu ke empat) sedangkan Koran hanya berada diminggu ke2 sampai minggu keempat.total Budgetnya adalah Rp , Media Budgeting Media Budget produk ini dianggarkan berdasarkan oleh pemilihan media dan strategi media yang telah dibuat. Budget media ini dianggarkan untuk membeli advertising space di media yang telah ditentukan oleh media planner. Yaitu sebesar Rp 6,953,393,162,-, anggaran ini untuk media yang telah dipilih yaitu stasiun televisi RCTI, SCTV, TransTV, Trans7, dan TVOne. BULAN Tabel 2: Total Budget pembelanjaan di media BUDGET JENIS MEDIA JUMLAH/ FREKUENSI RINCIAN MAY 2008 Rp6,953,393,162 ATL TV RCTI Rp2,677,000,002 SCTV Rp1,088,000,000 TRANS TV Rp1,211,000,005 TRANS 7 Rp1,180,999,955 TVONE Rp290,000,000 ATL - PRINT Kompas Rp177,811,200 Jawa Pos-SBY Rp48,132,000 Media Indonesia Rp35,700,000 Suara Merdeka Rp31,500,000 Sumatra Ekspress Rp27,000,000 Lampung Pos Rp20,400,000 Seputar Indonesia Rp16,500,000 Sriwijaya Pos Rp16,500,000

23 68 Kedaulatan rakyat Radar Bogor Warta Kota Radar Yogya Surya Radar Malang Meteor Rp16,250,000 Rp15,000,000 Rp14,400,000 Rp8,500,000 Rp8,250,000 Rp7,800,000 Rp6,000,000 ATL - RADIO I RADIO Rp20,550,000 PRAMBORS Rp22,900, Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa strategi media Bajaj Pulsar 200 DTS-I tahun 2008 ini memiliki Target Audiens Pria muda berusia 20 sampai 30 tahun berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dan pekerja. Tujuan periklanan yang hendak dicapai yaitu bisa mendapatkan 10% Top of Mind di benar audience nya, mencapai minimal 50% awareness pengguna maupun calon pengguna Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini. Strategi media yang digunakan oleh Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini adalah dengan memilih media Televisi, radio dan koran sudah tepat karena menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa media-media ini mempunyai jangkauan yang sangat luas yaitu Televisi 95%, radio54% dan Koran 41% dari perhitungan jumlah yang dijangkau dibagi jumlah populasi dikalikan 100 akan menghasilkan persentase jangkauan dalam persen. Sehingga pada implementasi iklannya akan mudah sampai kepada audience nya. Jika dilihat lebih dalam lagi Produk ini ingin mencapai Target Audience

24 69 nya yang lebih spesifik dengan menempatkan iklannya di program acara serta waktu yang ada di media televisi, kategori program acara atau Genre yang dipilih Pada stasiun RCTI adalah program-program yang bergenre serial, film, berita (news) serta olahraga. Sedangkan pada stasiun TV SCTV dipilih program-program yang bergenre berita dan film, begitu pula halnya untuk stasiun TRANS TV. Untuk stasiun TV TRANS7 program program yang dipilih adalah yang bergenre olahraga, berita dan film. Terakhir untuk stasiun TV TV One dipilih program olahraga dan berita. Pemilihan media yang telah dilaksanaan oleh Bajaj Pulsar 200 DTS-I ini mengefektifkan budget atau anggaran belanja iklan yang ada dapat dilihat dari penggunaan anggaran yang terbesar hanya pada media primer (Televisi) saja yaitu sebesar Rp sedangkan untuk media sekunder (Koran) Rp ,- dan (Radio) Rp ,-. Strategi budgeting ini diterapkan berdasarkan jangkauan media yang paling luas. Karena semakin luas jangkauan suatu media akan semakin efisien biaya yang di gunakan. Begitu clutter nya (padat) iklan yang tayang di media komunikasi. Sehingga produk Bajaj Pulsar 200 ini melakukan pola penjadwalan media berkelompok atau (Flighting) hal ini dilakukan karena Bajaj Pulsar 200 merupakan produk baru sehingga diharapkan agar pesan iklannya pada periode 10 minggu pertama berdampak kepada bulan-bulan berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada era globalisasi dan kemajuan di bidang perekonomian saat ini sangat penting bagi kelancaran berbisnis, karena setiap individu maupun kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha saat ini sangatlah ketat, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya usaha-usaha baru yang bermunculan bergerak dalam bidang yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (PT. YMKI) adalah Agen Tunggal Pemegang Merek Yamaha di Indonesia. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia mulai beroperasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai beberapa kebutuhan pokok, yaitu : sandang, pangan, dan papan, tapi sekarang di zaman yang telah berkembang jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini fenomena jalan macet mungkin sudah dianggap biasa oleh sebagian besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Industri sepeda motor di Indonesia saat ini semakin berkembang dengan pesat. Berbagai pabrikan motor dari seluruh dunia sudah mulai memasuki pasar di Indonesia, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan iklan lewat media adalah iklan yang mampu. tertarik untuk meneliti sebuah produk Honda Revo Techno AT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan suatu pesan komunikasi yang disebar luaskan kepada khalayak yang bertujuan untuk memberikan atau menawarkan barang atau jasa dengan menyewa media. Media

Lebih terperinci

Marcomm Management. Marketing Communication Process 1. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management. Marketing Communication Process 1. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management Marketing Communication Process 1 Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication Berliani Ardha, SE, M.Si Ambrosia is considered as one of the most

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke tahun semakin

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan salah satu media penyedia informasi. Keunggulan surat kabar dibandingkan dengan media informasi lainnya adalah mudah diperoleh, harga relatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis dapatkan terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Penentuan target

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan sepeda motor tiga tahun terakhir menunjukan tren yang cenderung stagnan dengan peta persaingan yang sama. Sementara data belanja iklan dikuasai oleh dua merek yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang

I. PENDAHULUAN. transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 72 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Willingness to change is a strength, even if it means plunging part of the company into total confusion for a while. - Jack Welch - 4.1 Jenis Penelitian Pendekatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat. 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang makin maju seperti sekarang ini membuat banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun sebelumnya, dan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi telah menjadi bagian dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Tidak saja sebagai bagian dari perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permintaan konsumen akan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi terus bertambah. Perusahaan berupaya menawarkan produknya agar konsumen tertarik dan

Lebih terperinci

Pertanyaan : 1. Tentukan segmen pasar yang tepat untuk produk ini

Pertanyaan : 1. Tentukan segmen pasar yang tepat untuk produk ini Produk multivitamin pada umumnya ditujukan bagi pria dan wanita dengan penghasilan sekitar Rp. 500.000,- hingga 2.000.000,- dan untuk merk Bigstrong secara khusus ditujukan kepada orang yang suka bekerja

Lebih terperinci

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan membuat perusahaan menyadari kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi keunggulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm Modul ke: 12 Eppstian Fakultas Fikom IMC 2 Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Syah As ari, M.Si Program Studi Adv & Marcomm Strategi Pemilihan Media Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dunia otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang diikuti

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak di jumpai di sekitar kita adalah jenis sepeda motor. Selain geografis, faktor harga juga mempengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

SEPUTAR INDONESIA. Company Profile Satu Koran Segala Berita. Section NEWS

SEPUTAR INDONESIA. Company Profile Satu Koran Segala Berita. Section NEWS SEPUTAR INDONESIA Company Profile Satu Koran Segala Berita Section NEWS Koran Keluarga Terbit sejak 30 Juni 2005 Terbit harian (Senin - Minggu) Cetak 44 halaman yang terdiri dari 3 Section: NEWS SPORTS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang ditandai dengan era globalisasi menyebabkan situasi persaingan sulit diprediksi. Situasi ini membuat perusahaan harus tanggap dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat

Lebih terperinci

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R " BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak sekali stasiun televisi yang mengudara di Indonesia, baik itu televisi jaringan lokal maupun televisi jaringan nasional. Berbagai stasiun televisi

Lebih terperinci

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 4 Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn Pokok Bahasan : 1. STRATEGI MEDIA 2. PEMILIHAN MEDIA Aktifitas Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik pada orang mengenai perusahaan yang bersangkutan, kurang baik pada orang

BAB I PENDAHULUAN. baik pada orang mengenai perusahaan yang bersangkutan, kurang baik pada orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin maju perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 2 Februari 2010 Data Highlights Berita dan Sinetron: Tambah Jam Tayang, Tambah Ditonton Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR mengenai kasus Bank Century dan persidangan Antasari

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB V KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang sudah dilakukan di bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut : 1. Ternyata dari metode penelitian ekuitas merek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perkembangan kemajuan teknologi dan inovasi yang begitu cepat mengakibatkan banyak dari perusahaan di Indonesia menciptakan produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga sebagai komunikasi pemasaran (marketing communication) diasumsikan sebagai salah satu faktor

Lebih terperinci

Pertumbuhan belanja iklan di Indonesia cukup signifikan, dengan total

Pertumbuhan belanja iklan di Indonesia cukup signifikan, dengan total I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan belanja iklan di Indonesia cukup signifikan, dengan total belanja Rp. 7,9 trilyun pada tahun 2000, tu~nbuh 23,2 % menjadi Rp. 9,7 trilyun pada tahun 2001,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, krisis global yang sedang melanda berbagai negara membuat Indonesia terkena dampaknya. Sebelumnya, Bank Dunia membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. i iii v vi I. PENDAHULUAN Latar Belakang.. 1 Identifikasi Masalah.. 4 Perumusan Masalah. 6 Tujuan Penelitian.. 7 Manfaat Penelitian 7

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, tertanam dalam setiap tindakan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, tertanam dalam setiap tindakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran ada di mana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang baik semakin

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas FIKOM SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Segmentasi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif kendaraan bermotor merupakan industri yang pertumbuhannya sangat pesat di Indonesia. Disebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia akan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut manusia untuk dapat bergerak cepat dalam menjalankan segala aktivitas keseharian, menyebabkan adanya peningkatan permintaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas dari kegiatan masyarakat pada umumnya pada saat ini cenderung menggunakan sepeda motor, terlihat dari jalan-jalan di Kota besar khususnya di Kota Bandung

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segmentasi dan target pasar yang baik. Segmentasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. segmentasi dan target pasar yang baik. Segmentasi adalah suatu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Parameter keberhasilan dalam berbisnis salah satunya ditentukan oleh segmentasi dan target pasar yang baik. Segmentasi adalah suatu proses pengelompokkan konsumen

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang menjadikan kebutuhan manusia ikut berkembang dan semakin kompleks. Perusahaan berlomba-lomba menciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri otomotif saat ini sangat ketat. Banyaknya perusahaan otomotif mengharuskan setiap produsen untuk menerapkan strategi yang jitu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah anggota komunitas Naked Wolves Indonesia. No. Komunitas Jumlah Anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Komunitas Naked Wolves Indonesia Komunitas Naked Wolves Indonesia merupakan wadah bagi pengguna sepeda motor khusus untuk sepeda motor

Lebih terperinci

Tempat : Penelitian dilakukan di perusahaan PT. TOKOPEDIA yang. beralamat di Wisma 77 Tower 2 Lantai 2 Jalan Letjen. S. Parman Kav.

Tempat : Penelitian dilakukan di perusahaan PT. TOKOPEDIA yang. beralamat di Wisma 77 Tower 2 Lantai 2 Jalan Letjen. S. Parman Kav. LAMPIRAN Transkrip Wawancara Nama : Ermaya Widyastuti Jabatan : Spesialis Perencanaan Media Offline Waktu : 8 Mei 2017 Tempat : Penelitian dilakukan di perusahaan PT. TOKOPEDIA yang beralamat di Wisma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati masyarkat Indonesia, terutama bagi masyarakat Aceh Utara, dengan alasan lebih irit dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran ada dimana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, sepeda motor telah menjadi andalan utama transportasi masyarakat Indonesia. Bukan hanya kalangan menengah atas tetapi masyarakat biasa pun banyak yang sudah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri teknologi sudah sangat maju dibandingkan beberapa waktu yang lalu.

I. PENDAHULUAN. Industri teknologi sudah sangat maju dibandingkan beberapa waktu yang lalu. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri teknologi sudah sangat maju dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini harus tanggap terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari

BAB IV ANALISIS PROSES. Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari 71 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1. Tahapan Produksi Dalam produksi digital campaign Holcim Educare ini, dimulai dari mengumpulkan data data mengenai kondisi dan jumlah sekolah yang akan dilakukan perbaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian merek suatu produk adalah sebuah seni dalam pemasaran. Sebab, merek merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENENTUAN STRATEGI DIGITAL MARKETING SEBAGAI TEKNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF (Studi Kasus : Ban Motor X)

SKRIPSI. PENENTUAN STRATEGI DIGITAL MARKETING SEBAGAI TEKNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF (Studi Kasus : Ban Motor X) SKRIPSI PENENTUAN STRATEGI DIGITAL MARKETING SEBAGAI TEKNIK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF (Studi Kasus : Ban Motor X) Disusun oleh: ALVIN YUSTIAN SAPUTRA 5303013007 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION

METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION Secara umum, ada 2 metode dalam budgeting yaitu : Pendekatan Top Down dan Buttom-Up. Metode Top-Down terbagi 3 yaitu : Affordable/ Residual Method Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak produsen sepeda motor yang memproduksi sepeda motor untuk dijual di pasar dan terjadilah persaingan yang sangat ketat karena dalam industri ini akan meraup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar

BAB I PENDAHULUAN. Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut adalah wajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum di Indonesia. Para pelaku bisnis pun melihat hal

Lebih terperinci

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder. Majalah digunakan sebagai media pendukung karena frekuensinya tidak setinggi surat kabar, tetapi memiliki kemampuan menampilkan gambar berwarna dengan kualitas baik. Sedangkan radio digunakan sebagai media

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Evaluasi pada IMC. Fakultas Fikom. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Program Studi Marcomm.

Modul ke: IMC 2. Evaluasi pada IMC. Fakultas Fikom. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Program Studi Marcomm. Modul ke: IMC 2 Evaluasi pada IMC Fakultas Fikom Martina Shalaty Putri Pane, M.Si Program Studi Marcomm www.mercubuana.ac.id IMC Komunikasi: meningkatkan kredibilitas dan mendorong brand positioning, Behavioral:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kunci penting dalam kesuksesan bisnis baik bisnis kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahun nya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana

Lebih terperinci

Threat Opportunity Weakness Strength

Threat Opportunity Weakness Strength Analisis Kondisi Pasar. Tren Ekonomi, Industri, Sosial, Politik, Regulasi, Lingkungan. Analisis Kondisi persaingan. Strategi & gerak langkah kompetitor. Kecenderungan Needs, Wants, Expectations dari Konsumen.

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar

Bab I PENDAHULUAN. suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini jumlah media massa sudah semakin banyak sehingga diperlukan suatu pengetahuan yang memadai bagi pemasar dan perencanaan media agar dapat menyampaikan pesan

Lebih terperinci