BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 72 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Willingness to change is a strength, even if it means plunging part of the company into total confusion for a while. - Jack Welch Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diambil karena dalam penelitian ini sasaran atau obyek penelitian dibatasi agar datadata yang diambil dapat digali sebanyak mungkin serta agar dalam penelitian ini tidak dimungkinkan adanya pelebaran obyek penelitian. Penelitian dilakukan langsung di lapangan, rumusan permasalahan juga di temukan dilapangan, memungkinkan adanya perubahan sesuai dengan data yang diperoleh sehingga akan ditemukan sebuah teori baru di tengah lapangan. Penelitian ini bertolak dari cara berfikir induktif, kemudian berfikir secara deduktif. Penelitian ini menganggap data adalah inspirasi teori, kemudian bergerak membentuk teori yang menerangkan data. Penelitian ini juga termasuk jenis penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel. Dalam penelitian ini, akan dijabarkan kondisi konkrit dari obyek penelitian, menghubungkan satu variabel atau kondisi dengan variabel atau kondisi lainnya dan selanjutnya akan dihasilkan deskripsi tentang obyek penelitian.

2 Teknik Pemilihan Interviewee Pada penelitian kualitatif ini sampel diambil dengan maksud tidak mesti menjadi wakil dari seluruh populasi, tetapi sampel memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang obyek penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif dapat menjadi Interviewer (jika menggunakan In-depth Interview), dapat berupa kejadian (jika menggunakan Observasi), jika menggunakan teknik dokumentasi, maka sampel dapat berupa bahan-bahan dokumenter dan sebagainya. Hal ini seperti diungkapan Burhan Bungin (2001:173). Jadi yang dimaksud Interviewee disini adalah orang dalam pada latar penelitian artinya orang yang dianggap memiliki kemampuan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia harus banyak pengalaman tentang latar penelitian dan secara sukarela menjadi anggota tim walaupun bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukarelaannya ia dapat memberikan berbagai macam sudut pandang yang menjadi permasalahan penelitian. Dalam waktu yang relatif singkat diharapkan banyak informasi yang dapat terjangkau, jadi sebagai internal sampling, karena Interviewee dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subyek lainnya. Sampling dalam penelitian ini sesuai ungkapan Lexy J Moleong (1991:165) ialah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan kedalam suatu generalisasi. Tapi untuk memerinci kekhususan yang ada kedalam ramuan konteks yang unik, artinya menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Penarikan sampel yang demikian

3 74 biasa disebut sebagai sampel bertujuan (Purposive Sample). Untuk maksud tersebut digunakan pendekatan sosiogram dengan asumsi yang terpilih untuk dijadikan sampel telah dianggap dapat mewakili dari sampel yang diharapkan. Karenanya pada langkah awal yang dilakukan saat memasuki lokasi penelitian, sedikit banyak sudah dipahami tentang beberapa hal yang melingkupi dunia pertelevisian maka langkah selanjutnya yang diambil adalah lebih memperdalam lagi pemahaman mengenai industri pertelevisian sebagai kelengkapan data, juga mencari informasi siapa saja yang tepat untuk dapat dijadikan sampel penelitian. Dengan cara mengadakan pendekatan-pendekatan tertentu diperoleh informasi awal yang memberi gambaran tentang orang-orang yang dapat dipilih sebagai sampel. Selanjutnya dilakukan langkahlangkah yang lebih dalam hingga mendapatkan beberapa orang sebagai sampel yang diperkirakan cukup dalam penelitian ini.. Kemudian dilakukan observasi secara lebih mendalam melalui wawancara dengan personal-personal Metro TV. Hal ini dilakukan untuk menguji kebenaran informasi yang telah diperoleh dan untuk mendapat informasi dan data serta penggolongannya secara pasti. Sewaktu melakukan pencalonan Interviewee, penulis mempertimbangkan juga beberapa hal yang sekiranya dengan sample mampu mewakili dari pemikiran masingmasing latar belakang dan penulis juga memikirkan agar hasil dari In-depth Interview dapat dijadikan sebuah masukan yang berarti. Mengenai profil para pengamat dan praktisi sebagai berikut: Bapak Gunawan Alief Direktur Majalah Cakram Fokus.

4 75 Ibu Chrisma Albandjar Seorang Staff ahli di bidang pertelekomunikasian, yang telah memiliki pengalaman dan pemahaman yang cukup banyak mengenai industri pertelevisian. Bapak Jerry Justianto CEO Masima. Bapak Sasmoyo Media Director DM Pratama. Bapak Agus Riyanto Senior Media Planner Mega Pro. Sedangkan personal-personal Metro TV yang juga menjadi interviewee dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bapak Wisnu Hadi Direktur Utama. Bapak Agus Masriyanto Manajer Pengembangan Usaha. 4.3 Kerangka Pemikiran Rating suatu program acara di sebuah stasiun televisi adalah hal yang krusial. Dengan tingginya rating suatu program acara, pihak pengelola stasiun televisi dapat mendongkrak nilai jual iklan ke calon pemasang iklan. Pihak pengelola sangat mengharapkan agar divisi produksinya mampu menghasilkan program tayangan yang tidak hanya bermutu melainkan juga mampu menarik pemirsa untuk menonton sehingga memiliki nilai jual yang tinggi demi kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Maka dari itu, divisi In-house harus terus memantau minat pemirsa mengenai program tayangan apakah yang sedang digemari di masyarakat dengan tetap mempertahankan jati diri stasiun televisi (Metro TV televisi berita). Hal ini

5 76 dilakukan karena di tengah kondisi persaingan yang ketat ini, pemirsa dapat dengan mudah berpindah ke channel yang lain dimana pada saat ini juga remote control saja dengan sendiri sudah menjadi penghalang utama. Sampai dengan saat ini Metro TV sebagai stasiun televisi yang core competency-nya di bidang pewartaan berita merupakan Top of Mind untuk program tayangan yang bersifat berita (sesuai dengan riset Lembaga Survey Indonesia - LSI), akan tetapi masih jauh tertinggal dengan RCTI yang merupakan market leader. Disini penulis mengambil analisa bahwa untuk menjadi yang terkemuka (market leader), Metro TV harus mampu memaksimalkan kelebihan yang dimiliki. Dalam hal ini, Metro TV harus jitu melihat pangsa pasar serta target market yang dibidik. Untuk itulah, pada pembahasan kali ini penulis menitik beratkan pada strategi STP dan pengembangan bisnis sehingga dapat membantu Metro TV mengatasi permasalahan yang terjadi. Secara garis besar, melalui penelitian kali ini penulis akan: 1. Menganalisa apakah sudah tepat strategi STP yang selama ini berjalan dengan menggunakan pendekatan STP Analisis. 2. Mencari solusi dalam hal penjualan spot iklan yang dirasa terkendala akibat rendahnya rating program acara dari hasil riset yang dikeluarkan oleh AGB Nielsen. 3. Menganalisa industri pertelevisian dengan menggunakan SWOT & Porter Analisis dimana diperuntukkan untuk mengembangkan peluang-peluang lainnya yang sekiranya menjadi masukan untuk bisnis kedepannya di dalam bidang strategi bisnis, sales dan marketing.

6 77 4. Memberi beberapa masukan yang sekiranya dapat dicoba untuk diimplementasikan ke depannya. 4.4 Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Metro TV yang berlokasi di Kantor Pusat Metro TV, Jakarta. Metro TV berada di bawah manajemen dari Media Group yang berlokasi di Jalan Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Jakarta Barat dengan pimpinan Bapak Surya Paloh. Sebagai perincian objek-objek yang akan diteliti adalah sebagi berikut: STP dan prosentase target market Metro TV. Kontribusi program tayangan yang bersifat berita dan non-berita di bagian penjualan Metro TV, baik dari segi audience share maupun rating. Posisi Metro TV dan peta persaingan di industri pertelevisian. Strategi pengembangan bisnis Metro TV. Strategi Marketing dan Penjualan Metro TV. Strategi Programming yang telah dilakukan Metro TV dalam kaitannya dengan STP yang telah dicanangkan. Lokasi penelitian yang dilakukan terbatas pada kota Jakarta, dan penulis juga memaksimalkan data pendukung yang mencakup wilayah nusantara yang dikeluarkan oleh badan riset LSI dan AGB Nielsen. Sedangkan untuk jangka waktu penelitian dan penganalisaan dimulai dari bulan Maret 2007 hingga Oktober 2007.

7 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini sudah barang tentu memerlukan adanya data (primer & sekunder), yakni sebagai bahan yang akan dianalisa. Dan untuk memperolehnya perlu adanya metode yang dipakai sebagai bahan pendekatan. Pada dasarnya penelitian ini dalam pemerolehan datanya harus disesuaikan dengan permasalahan dan situasi serta kondisi sosial yang ada. Sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kevaliditasannya. Oleh karena itu berdasarkan sifat penelitian yang dipakai, maka metode pengumpulan data yang diperlukan adalah: Metode wawancara (In-depth Interview - primer), adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti atau dalam wawancara face to face antara peneliti dengan responden untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan memperoleh data yang dapat menjelaskan ataupun menjawab suatu permasalahan penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah para pengamat dan praktisi di bidang media dan beberapa personal yang bekerja di Metro TV. Jadi, jelas bahwa metode ini digunakan untuk sejumlah pembahasan dan permasalahan yang ada dengan menggali apa saja yang diketahui dan dialami. Metode observasi atau pengamatan terlibat (sekunder), penggunaan observasi atau pengamatan terlibat sebagai metode pengumpulan data sesuai dengan sifat penelitian ini. Sebab pada penelitian kualitatif menuntut peneliti untuk menjadi instrumen atau alat penelitian. Maksudnya, peneliti harus mencari

8 79 data sendiri dengan cara terjun langsung kelokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diajukan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa hasil riset yang telah dilakukan oleh LSI dan ABG Nielsen serta artikel-artikel di berbagai majalah dan internet. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Interviewer dalam In-depth Interview yang diperuntukkan ke pengamat media: 1. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu mengenai kondisi pertelevisian di Indonesia khususnya menyangkut masalah rating? Mengapa sukses atau tidaknya suatu acara sangat tergantung rating? Apa imbas dari rating terhadap stasiun televisi? Apa imbas dari rating terhadap calon pemasang iklan? 2. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu mengenai perusahaan yang menyediakan data mengenai rating? Bagaiamanakah metodologi yang dijalankan selama ini? Apakah hasil yang dicapai selama ini cukup valid? Siapakah Auditor yang paling kredibel untuk menilai hasil kinerja perusahaan tersebut? 3. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap program tayangan yang berisi berita? Bagaimana prospek kedepannya? Seberapa besar peminatan pemirsa terhadap program tayangan berita?

9 80 Program tayangan berita apakah yang paling digemari sampai dengan saat ini? 4. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap Metro TV? Apakah pemirsa dan calon pemasang iklan mengerti mengenai Metro TV? Apakah program tayangan Metro TV saat ini sudah dirasa tepat? Jika belum menurut Bapak/Ibu perlu ditambahkan seperti apa? Bagaimanakah Metro TV harus bertindak untuk mengatasi rating yang dijadikan patokan? Sedangkan pertanyaan untuk Interviewer dalam In-depth Interview dari pihak praktisi media sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu mengenai kondisi pertelevisian di Indonesia khususnya menyangkut masalah rating? Mengapa sukses atau tidaknya suatu acara sangat tergantung rating? Apa imbas dari rating terhadap stasiun televisi? Apa imbas dari rating terhadap calon pemasang iklan? 2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai strategi penjualan Metro TV? Apakah sudah tepat selama ini? Bagaimana dengan benefit (program) yang ditawarkan? Apakah Metro TV sudah jelas memberikan gambaran siapa target marketnya? 3. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap Metro TV? Apakah pemirsa dan calon pemasang iklan mengerti mengenai Metro TV?

10 81 Apakah program tayangan Metro TV saat ini sudah dirasa tepat? Jika belum menurut Bapak/Ibu perlu ditambahkan seperti apa? Bagaimanakah Metro TV harus bertindak untuk mengatasi rating yang dijadikan patokan? 4. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu mengenai stasiun televisi yang diidamkan dari sisi pengiklan? 4.6 Strategi Analisis Data Strategi analisis data merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian ini. Dikatakan demikian, strategi analisis data adalah tahap berlangsungnya proses penentuan pengukuhan pendapat dalam sebuah penelitian. Strategi analisis data pada penelitian kualitatif ini dilakukan pada saat peneliti selesai melakukan In-depth Interview. Esensinya adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan permasalahan yang dihadapi pada analisa awal dengan hasil pembahasan. Beberapa tahap analisis yang digunakan, yaitu tahap memilah ruang lingkup permasalahan yang dihadapi, tahap menganalisa pembahasan yang dapat diterapkan pada tiap permasalahan, dan tahap memformulasikan solusi. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: Tahap memilah lingkup jenis permasalahan yang dihadapi. Pada saat pembahasan tersebut terbentuk dari berbagai pertanyaan yang dikemukakan, Interviewer banyak membahas pertanyaan dan pengembangannya.

11 82 Pengembangan yang sekiranya kurang berhubungan akan ditampung dan dikategorikan sebagai jenis yang berbeda. Tahap membandingkan pembahasan yang dapat diterapkan pada tiap permasalahan. Pada tahap ini terdapat dua kegiatan utama yaitu kegiatan pencatatan (coding) dan kegiatan memberi komentar terhadap catatan tersebut. Kegiatan analisis dimulai dari mencatat setiap pembahasan mengenai sebuah permasalahan sebanyak mungkin. Pembahasan tersebut mungkin dapat dikembangkan detail-detail yang lebih banyak saat dilapangan, dan akhirnya harus dapat memformulasikan solusi menjadi rangkaian-rangkaian teori-teori sederhana yang sifatnya dapat dikembangkan atau dibatasi pada analisis-analisis selanjutnya Tahap memformulasikan solusi. Analisa dari pembahasan akan berujung pada solusi-solusi yang memungkinkan untuk diterapkan sebagai jalan keluar dari permasalah-permasalahan yang dianalisa sebelumnya. Jadi penggunaan analisis ini bertujuan untuk merepresentasikan secara konseptual yang tercermin dari data secara empiris.

Akhir kata, penulis berharap agar nantinya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi Metro TV, pembaca dan bagi penulisan selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap agar nantinya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi Metro TV, pembaca dan bagi penulisan selanjutnya. KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya sehingga proses penyusunan tugas ini dapat terselesaikan. Penulisan tugas dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jaitu berawal pada data dan bermuara pada kesimpulan ( Bungin, 2001: 18 ). Sasaran atau obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan atau paradigma naturalistik atau disebut juga paradigma definisi sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari karakteristiknya yang memberi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 35 BAB III METODE PENELITIAN Sugiyono (2010:9) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana cara ilmiah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan cara ilmiah, data ilmiah dan kegunaan (Sugiyono, 2014:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Ilmiah 3.1.1 Pengertian Metode Ilmiah Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk membuktikan suatu teori ataupun untuk melahirkan sebuah teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memberikan banyak sekali kemudahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dalam deskripsi obyek penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum kuis maupun perusahaan dan partai yang menjadi sponsor

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan berada langsung pada obyeknya, terutama dalam usaha untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung dari Ngasem Ke Dongkelan. Lebih tepatnya mengambil lokasi di pasar burung Dongkelan jalan Bantul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang

BAB III METODE PENELITIAN. Margomulyo, Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Berdasar paradigma yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan pola interaksi guru PAI dan peserta didik sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Moleong (2009) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Industri Batu Bata Dusun Somoketro III, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 191 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Victorious warriors win first and then go to war, while defeated warriors go to war first and then seek to win. - Sun Tzu - 6.1 Kesimpulan Sesuai dengan hasil penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian atau Metodologi Riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.I Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Malang, Tepatnya di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Brebes. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti tentang perjudian yang muncul di

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian 3.1.1 Kualitatif Adapun metodologi dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

TEMA LAPORAN SKRIPSI

TEMA LAPORAN SKRIPSI TEMA LAPORAN SKRIPSI ANALISA PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT DEPARTMENT RCTI TERHADAP PROGRAM BERITA TELEVISI SEPUTAR INDONESIA PERIODE 2010 (PENDEKATAN STUDI KASUS) TRANSKIP PERTANYAAN WAWANCARA GROUP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada judul tentang manajemen produksi program berita pada Manakarra TV Mamuju, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Sementara media televisi merupakan salah satu diantara media massa yang

Lebih terperinci

Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada. metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari

Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada. metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting. 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian banyak macam metode yang digunakan oleh peneliti, yang sesuai dengan masalah, tujuan dan kegunaan dari peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Berdasarkan judul penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di desa Setrojenar, Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya atau dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Baik secara verbal

BAB I PENDAHULUAN. lainnya atau dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Baik secara verbal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Media merupakan salah satu alat yang tidak lepas dari hidup manusia, media dapat memberikan banyaknya informasi dan pemberitaan dari orang ke orang yang lainnya atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyampaian informasi melalui media massa sangat beragam, salah satunya adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media TV, tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta 57137.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada

BAB III METODE PENELITIAN. di daerah Gunungkidul masih banyak terdapat pelaku bank plecit yang. memberikan pinjaman dengan bunga tinggi kepada BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah Gunungkidul masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tour travel Bojonegoro yang beralamat di Jl Arif Rahman Hakim III Kav.6 RT 28

BAB III METODE PENELITIAN. tour travel Bojonegoro yang beralamat di Jl Arif Rahman Hakim III Kav.6 RT 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sekaligus merupakan objek penelitian dilakukan di Safara tour travel Bojonegoro yang beralamat di Jl Arif Rahman Hakim III Kav.6 RT 28

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESKRIPSI LOKASI Bus Rapid Transit (BRT) atau di Kota Surakarta sering disebut Batik Solo Trans (BST), pemberian nama bus tersebut karena Surakarta dikenal dengan batiknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hidup komunikasi merupakan hal yang esensial, oleh sebab itu, manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Kualitatif yakni menjelaskan dan menggambarkan fenomenafenomena yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan aspek yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA), merek adalah sebuah nama, istilah, tanda,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jl. Kebalen Wetan No. 01 Selatan Cukam. Lokasi ini dipilh karena

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jl. Kebalen Wetan No. 01 Selatan Cukam. Lokasi ini dipilh karena 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT-UGT Sidogiri Cabang Malang Kota yang terletak di Jl. Kebalen Wetan No. 01 Selatan Cukam. Lokasi ini dipilh karena merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah tertentu yang diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. masalah tertentu yang diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya 49 3. BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu yang diolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan Penelitian Jenis skripsi yang penulis teliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Creswell mendefinisikan metode kualitatif merupakan metodemetode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat di perlukan untuk menjembatani hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua belah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Cangkringan yang berlokasi di desa Wukirsari Kec. Cangkringan Kab. Sleman yang tepatnya terletak di Jl. Merapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah Deskriptif. Deskriptif adalah deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Peneliti mengambil lokasi ini karena banyak penduduk tinggal di kecamatan Depok sehingga banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif, yaitu memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi adalah studi mengenai bagaimana manusia mengalami kehidupannya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis gunakan termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan latar alamiah atau pada konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah proses penelitian

BAB II METODOLOGI. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah proses penelitian 15 BAB II METODOLOGI A. Latar, Entri dan Kehadiran Peneliti 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Programming TV Tugas Departemen Program Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Televisi akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSEMBAHAN...

LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang bisa menampilkan program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang paling digemari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan salah satu media penyedia informasi. Keunggulan surat kabar dibandingkan dengan media informasi lainnya adalah mudah diperoleh, harga relatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk menangkap praktik penafsiran responden dan informan terhadap dunia.1 Jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan

Lebih terperinci