METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION"

Transkripsi

1 METODE BUDGETING MARKETING COMMUNICATION Secara umum, ada 2 metode dalam budgeting yaitu : Pendekatan Top Down dan Buttom-Up. Metode Top-Down terbagi 3 yaitu : Affordable/ Residual Method Karakteristik dari metode ini antara lain : Anggaran iklan merupakan sisa dari total anggaran perusahaan setelah dikurangi biaya biaya, atau mengikuti rumus : Anggaran = Total Budget - Total Cost Non Iklan. Fungsi advertising seolah tidak terlalu diperhatikan karena tujuan tujuan iklan menjadi terabaikan. Dasar penentuan anggaran adalah berdasarkan kemampuan, bukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Umumnya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan besar yg tidak memahami peran advertising & promosi Sering tidak cukup untuk mengangkat awareness produk karena anggaran umumnya sangat minim. Mirip dgn pendekatan arbitrary atau acak (mereka reka).

2 Sales Percentage Karateristik metode ini antara lain : Budget ditentukan dari persentase volume penjualan. Ada 2 cara, berdasarkan : - Persentase dari total sales. Misal : 5% dari total sales. - Biaya tetap per unit penjualan. Misal : untuk setiap produk, anggaran iklan adalah Rp ,- Dapat ditentukan berdasarkan sales tahun sebelumnya atau estimasi sales akhir tahun nanti (proyeksi team marketing) Persentase bervariasi tiap industri (tertinggi : perusahaan mainan / boneka = 15,2%, terendah misalnya software komputer = 0,3%) Keunggulan metode ini : - Aman secara finansial, karena anggaran ditetapkan dalam batas batas yang dapat dipertanggungjawabkan. - Pengeluaran iklan tetap terkontrol karena disesuaikan dengan parameter tertentu (penjualan). - Mudah diterapkan (untuk established produk) - Stabil dan parameterized. Kelemahan metode ini : - Memutar balikkan hubungan sebab akibat antara anggaran iklan dan sales, apakah anggaran iklan yang mempengaruhi sales atau justru dari sales-lah anggaran iklan ditetapkan. - Iklan dianggap sebagai biaya dibanding sebagai investasi - Tidak memperhitungkan strategi pesaing. Pada saat pesaing sedang gencar beriklan walaupun sales sedang menurun, langkah pesiang perlu di antisipasi agar sales tidak terus menurun karena pangsa pasar di rebut. - Sulit diterapkan untuk produk baru (tidak ada dasar penetapan). - Untuk produk yang sudah sukses dan mempunyai kekuatan, anggaran yang ditetapkan bisa melebihi yang dibutuhkan. - Jika sales menurun, budget menurun padahal di saat saat sulit, budget seharusnya meningkat agar sales meningkat (domino effect) Competitive Parity Method Karakteristik dari metode ini antara lain : Anggaran ditentukan dengan mengukur budget iklan dan promosi pesaing di tahun sebelumnya. Umumnya merupakan perluasan dari metode sales-percentage Perusahaan menentukan budget pesaing umumnya dgn cara marketing intelligence seperti : - Klipping iklan dan promo pesaing - Menggunakan data eksternal : AC Nielsen, data industri atau laporan dari media.

3 - Spionage (teman atau bekas karyawan) Keunggulan : - Peka terhadap kebijakan dan trend dalam industri (collective wisdom). - Stabilitas membayangi pesaing dalam bentuk share of voice dan share of mind yang relatif setara, perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasarnya agar tidak digerogoti pesaing. - Meminimalisir pengeluaran iklan yg dianggap tidak perlu bila melihat gelagat pesaing yg kurang agresif. Bila pesaing mengurangi aktifitas iklan karena situasi ekonomi yang sedang lesu misalnya, maka perusahaan merasa tidak perlu untuk membuat kampanye iklan yang lebih intensif pula. Kelemahan : - Tidak ada jaminan pesaing akan terus menggunakan strategi yang sama. Dengan mendasarkan diri pada data kampanye iklan pesaing di tahun sebelumnya, belum tentu pesaing tersebut akan menggunakan frekwensi dan strategi kampanye yang sama di tahun berikutnya. - Pengeluaran iklan yang setara dengan pesaing seolah olah menunjukkan kampanye iklan tersebut efektif, seolah mengabaikan perananan strategi kreatif, media serta promosi. Padahal dengan strategi yang lebih fokus dan terarah, dengan biaya yang lebih rendah dan lebih efisien, perusahaan dapat membuat kampanye iklan yang lebih baik. - Hidden cost tidak terbaca, akibat keterbatasan marketing intelligence. Tidak seluruh data pesaing dapat terbaca di pasar. Perusahaan strategi yang tiba tiba dari pesaing ditengah tengah kampanye, kerjasama khusus dengan pihak media (misal : kontrak iklan berjangka), biaya non-above-the line, biaya hadiah dan lain lain umumnya membuat proyeksi anggaran pesaing sulit ditebak. - Seolah mengabaikan kekuatan produknya sendiri. Sebuah produk yang mempunyai keunggulan kompetitif yang kuat atau differensi yang unik, terkadang tidak membutuhkan anggaran iklan yang sama besar dengan pesaing. Bahkan sebaliknya, dengan anggaran yang jauh lebih sedikit, kekuatan produk tersebut akan berbicara dengan sendirinya. Dari ketiga metode top-down diatas, sales percentage merupakan metode yang paling sering digunakan khususnya di Amerika, Eropa dan Kanada. Kelemahan utama dari model top-down ini adalah tidak mempertimbangkan dengan baik tujuan yang ingin dicapai dan strategi kampanye iklan perusahaan. Sedangkan metode Buttom-Up dikenal dengan beberapa metode yaitu : Objective & Task Method Karakteristik dari metode ini antara lain : Ditentukan berdasarkan objective yang ingin dicapai oleh perusahaan.

4 Untuk menerapkan strategi ini, perusahaan perlu mempertimbangkan kekuatan diri sendiri dan pesaing. Misalnya : USP atau diferensiasi apa yang dimiliki oleh produk sendiri dan tidak dimiliki pesaing sehingga kampanye iklan dapat lebih efektif. Terperinci, dialokasikan berdasarkan masing masing program. Setiap proyek dan program mempunyai estimasi anggaran tersendiri. Menggunakan pengalaman sebagai dasar estimasi biaya. Dalam menentukan rencana program beserta estimasi biayanya, misal, kampanye iklan TV, staf bagian Marketing Communication akan membuat estimasi biaya kegiatan ini berdasarkan biaya pada kampanye sebelumnya atau dengan membandingkan data dari kegiatan serupa dari pihak media. Langkah langkah dalam menerapkan metode ini antara lain : 1. Menetapkan tujuan. Umumnya ada 2 tujuan yang ingin di capai perusahaan yaitu : tujuan pemasaran produk dan tujuan komunikasi. Tujuan komunikasi dapat berupa : - Mencapai level of awareness. Misal : x % dari target market nasional. - Perubahan perilaku konsumen. Misal : x % dari responden yang sama memutuskan untuk menggunakan produk tersebut lebih sering. - Mengenalkan positioning baru atau memperkuat positioning yang ada - Meningkatkan keinginan untuk mencoba produk tersebut. Misal : x % dari non user memutuskan untuk mencoba produk tersebut. - Menurunkan switching index (tingkat penggantian merek) konsumen - Dan lain lain. Agar tujuan tersebut dapat terukur, sebaiknya perusahaan mengkuantifisir tujuan tujuan tersebut dengan angka atau target yang realistis, spesifik dan dengan batasan batasan tertentu (waktu, anggaran dan sumber daya lainnya). 2. Menentukan kegiatan atau program kerja yang dibutuhkan. Kegiatan ini dapat berupa : iklan di media, promosi penjualan, ssampling atau kegiatan promotion-mix lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Memperkirakan biaya / pengeluaran untuk masing masing program. Misal : kegiatan sampling untuk unit produk di kawasan perkantoran di Jakarta Selatan membutuhkan biaya total Rp. 12 juta. 4. Memonitor pelaksanaan program dan biaya aktual yang dikeluarkan. 5. Mengevaluasi kembali tujuan tujuan tersebut. Saat tujuan tertentu telah dicapai, perusahaan harus memfokuskan anggarannya pada kegiatan untuk tujuan yang lebih tinggi. Keunggulan metode ini : Manager dapat mengalokasikan anggaran pada kegiatan tertentu yang diperkirakan yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

5 Terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan, karena setiap pos biaya dari program dapat di evaluasi. Menjadi tolak ukur dalam eksekusi kegiatan iklan dan promosi. Pada tahun anggaran tersebut, bagian marketing communication tahun kegiatan apa saja yang perlu di follow-up. Kelemahan metode ini : Sulit menentukan program apa yg perlu dilakukan untuk tujuan tertentu serta berapa biaya yg diperlukan, terutama bila belum ada pengalaman sebelumnya. Misal : kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai awareness 50% dari target pasar? Tidak ada tolak ukur untuk produk baru yg tidak memiliki track record Estimasi program atau biaya dapat meleset karena berbagai faktor internal perusahaan maupun eksternal. Payout Planning Pada model ini, anggaran ditentukan berdasarkan berapa investasi iklan dan promosi yang akan dikeluarkan dengan memperkirakan estimasi pendapatan yang akan diperoleh, misalnya dalam 2 3 tahun kedepan. Quantitative Model Metode ini umumnya menggunakan simulasi komputer dengan mengolah data data statistik untuk memperkirakan kontribusi iklan terhadap volume penjualan. Metode ini masih sulit untuk diterapkan. TARIF IKLAN DI TELEVISI TV merupakan salah satu media komunikasi massa yang dekat dengan khayalak. Tidak heran jika beriklan melalui TV menjadi pilihan banyak perusahaan untuk pasang iklan di TV. Iklan TV lebih efektif karena dapat dengan mudah sampai kepada khayalak sasaran, kelemahannya tentu biaya yang dibutuhkan lebih mahal. Tarif pasang iklan di stasiun TV tergantung pada beberapa hal berikut ini: 1. Karakteristik Stasiun Televisi Stasiun televisi yang menyiarkan khusus berita, Olahraga, Musik, atau film akan lebih menguntungkan advertiser, karena mereka bisa memilih stasiun tv yang sesuai dengan market. Untuk stasiun yang ber-rating tinggi, maka mematok biaya iklan tv cukup besar, sekitar 10 juta hingga 15 juta rupiah per 15 hingga 30 detik penayangan. Beda lagi tarif untuk tv lokal, biaya iklan tv hanya berkisar 50 ribu hingga 300 ribu rupiah per spot atau sekali tayang dengan durasi sekitar 30 detik. 2. Durasi

6 Biaya iklan TV juga tergantung pada lamanya durasi iklan Anda ditayangkan. Karena hitungan yang digunakan per 30 detik, maka semakin panjang durasi iklan Anda maka akan semakin biaya yang harus Anda keluarkan. 3. Rating Program Acara Semakin tinggi sebuah rating acara, maka semakin mahal biaya yang dibandrol untuk iklan tv, contohnya acara Termehek-mehek di Trans TV mematok harga iklan Rp 5,5 juta per slot durasi 30 detik 4. Jenis Penyiaran Acara Untuk acara yang disiarkan secara tunda atau langsung juga terdapat perbedaan dalam biaya iklan tv yang dipasang. Untuk siaran langsung, harga yang dipatok lebih mahal dibandingkan siaran tunda 5. Jam Penayangan Pada trafik penonton yang ramai akan dipasang biaya iklan tv yang lebih mahal dibandingkan jam tayang yang diperkirakan tidak ramai penonton. Seputar Indonesia Pagi RCTI mematok Rp 8 juta, untuk Petang Rp 16 juta, sementara malam hanya Rp 5 juta. 6. Peletakan Iklan Letak antara iklan dan program acara juga mempengaruhi harga. Iklan yang diputar setelah program acara berlangsung akan dianggap sebagai posisi pasang iklan yang paling strategis sehingga dipasang harga lebih mahal dibandingkan iklan yang dipasang di antara iklan lain. Hal ini berkaitan dengan penonton yang suka mengganti chanel siaran ketika iklan berlangsung. Apabila dikalkulasikan, maka rata-rata tarif iklan tv terbagi dalam dua jenis, tarif murah berkisar 50 ribu hingga 350 ribu rupiah per spot (durasi detik) dan tarif mahal berkisar 6 juta hingga 16 juta rupiah per spot (durasi detik). Berikut tentang biaya rata-rata beriklan di TV saat ini, berdasarkan kapan iklan ditayangkan Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik. Jam , biayanya sekitar Rp ,00 Rp ,00 per 30 detik.

7 BIAYA IKLAN DI RADIO SPOT / ADLIBS Januari s/d Juni 2008 Durasi (60 sec) Prime Time WIB Rp , WIB Regular I WIB Rp , WIB Regular II WIB Rp ,- TALK SHOW Durasi (60 min) Fasilitas WIB Rp ,- 2 Spot di Program Promo Program WIB Rp ,- H & 2 kali LIVE REPORT Durasi (30 min) 3 Menit Rp ,- TIME SIGNAL 4 Time Signal / hari / bulan Rp ,-

8 INSERT 3 Menit Rp ,- QUIZ 5 Menit Rp ,- TIPS 60 Detik Rp ,- 30 Detik Rp ,- untuk TIPS, biaya produksi Rp ,- KETERANGAN : - Tarif belum termasuk PPn 10% - Pemasangan Spot / Adlibs harus dengan format 2 Prime Time, 1 Regular Time - Pembatalan order iklan : 1. Satu minggu hingga dua hari sebelum penayangan dikenakan biaya 25% 2. Satu hari sebelum penayangan dikenakan biaya 100% - Waktu penyerahan materi iklan adalah dua hari sebelum penayangan - Pembayaran dilakukan Dimuka untuk pemasangan baru, baik Biro Iklan maupun Perusahaan

9 BIAYA IKLAN DI KORAN Berita Kota Rp baris 10 baris 35 krktr Bisnis Indonesia Rp baris 10 baris 38 krktr Harian Indonesia Rp baris 10 baris 19 krktr Harian Terbit Rp baris 10 baris 35 krktr Indopos Rp baris 10 baris 35 krkt Jakarta Post Rp baris 7 baris 35 krktr Kompas Nusantara Rp baris 12 baris 27 krktr Kompas Batavia Rp baris 12 baris 27 krktr Kompas Backgrd Warna Batavia Rp baris 12 baris 27 krktr Kompas Backgrd Warna Nusantara Rp baris 12 baris 27 krktr Kompas Mini Biru Batavia Rp baris 12 baris 27 krktr Kompas Mini Biru Nusantara Rp baris 12 baris 27 krktr Koran Tempo Rp baris 10 baris 33 krktr Kontan Rp baris 8 baris 30 krktr Lampu Hijau Rp baris 10 baris 38 krktr Media Indonesia Rp baris 10 baris 36 krktr Poskota Rp baris 10 baris 34 krktr Poskota Khusus Mobil Rp baris 10 baris 34 krktr Poskota Khusus Motor Rp baris 10 baris 34 krktr Poskota No. Cantik Rp baris 10 baris 39 krktr Poskota Mini Kotak Rp krktr Pikiran Rakyat Sabtu Rp Brs 7 Brs 26 Krktr Pikiran Rakyat Hari Biasa Rp Brs 7 Brs 26 Krktr Pikiran Rakyat Warna SabtuRp Brs 7 Brs 26 Krktrr Pikiran Rakyat Warna Hari Biasa Rp Brs 7 Brs 26 Krktrr Rakyat Merdeka Rp baris 5 baris 40 krktr Republika Rp baris 8 baris 30 krktr Seputar Indonesia Nusantara Rp baris 10 baris 37 krktr Seputar Indonesia Batavia Rp baris 10 baris 37 krktr Suara Pembaruan Rp baris 10 baris 39 krktr Wartakota Rp baris 10 baris 39 krktr Top Skor Rp ,- 2 Baris 10 Baris 36 Karakter Nova Rp ,- 2 Baris 10 Baris 45 Karakter Nova Warna Rp ,- 2 Baris 10 Baris 45 Karakter Otomotif Rp ,- 2 Baris 10 Baris 45 Karakter Motor Plus Rp ,- 3 Baris 10 Baris 45 Karakter

10 SUMBER:

ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN

ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN Nama : Coniesya Mutiara Fajrina NIM : 105020204111003 Kelas : BA ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN Anggaran komunikasi pemasaran merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang

Lebih terperinci

DAFTAR TARIF IKLAN TV, MEDIA CETAK, DAN RADIO

DAFTAR TARIF IKLAN TV, MEDIA CETAK, DAN RADIO Amalia Indah K. D. 105020200111085 DAFTAR TARIF IKLAN TV, MEDIA CETAK, DAN RADIO TARIF IKLAN TV 1. Karakteristik Stasiun Televisi Stasiun televisi yang menyiarkan khusus berita, Olahraga, Musik, atau film

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Memilih Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Hal-Hal yang

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

ACCOUNT MANAGEMENT ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: ANGGARAN KOMUNIKASI PEMASARAN SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id 1. Definisi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Urat nadi kehidupan televisi (swasta) terletak pada iklan. Tanpa iklan, mustahil sebuah televisi mempertahankan eksistensinya. Bagi produsen, iklan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Radio merupakan media komunikasi massa yang kuat dalam perkembangan teknologi. Pada tahun ini, teknologi yang dipakai radio semakin maju. Kemajuan ini ditandai dengan

Lebih terperinci

akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan.

akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan. akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan. Cara ini akan membawa konsekuensi pada bentuk usulan yang lebih komprehensif dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial di

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial di BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi strategi dan analisis lingkungan internal inewstv serta analisis lingkungan eksternal industri peyiaran televisi FTA analog terrestrial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat, perusahaan melakukan berbagai macam kegiatan promosi. Iklan, adalah salah satu cara untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Lebih terperinci

FIT RADIO NETWORK HEALTHY LIFE STYLE HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE HEALTHY. Tips, Fact,Share, News

FIT RADIO NETWORK HEALTHY LIFE STYLE HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE HEALTHY. Tips, Fact,Share, News 90 s music HEALTHY LIFE STYLE 80 s music FIT RADIO NETWORK INFO HEALTHY Tips, Fact,Share, News HEALTHY LIFESTYLE RADIO WE PLAY 80S TO 90S HITS THAT FIT TO YOUR MUSICAL TASTE Deskripsi Singkat Fit Radio

Lebih terperinci

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder. Majalah digunakan sebagai media pendukung karena frekuensinya tidak setinggi surat kabar, tetapi memiliki kemampuan menampilkan gambar berwarna dengan kualitas baik. Sedangkan radio digunakan sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Strategi Bersaing Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi STRATEGI DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG TARIF LAYANAN IKLAN RADIO SUARA KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

Tarif Iklan Televisi Iklan Nourish Skin

Tarif Iklan Televisi Iklan Nourish Skin Tarif Iklan Televisi Tabel No. Durasi tayangan program Durasi iklan Iklan 1. 05.47 03.34 1. acara Sisi Lain 2. Biskuit Bayi Promina 3. Acara Sketsa 4. Shampoo Pantene 5. Kartu Esia 6. KFC 7. Shampoo Clear

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI

TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI TUGAS UTS PERENCANAAN STRATEGIK ORGANISASI INFORMASI Analisis ETOP (Environment Threat And Opportunity Profile) dan SAP (Strategic Advantage Profile) Pada PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia. TVRI berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962. TVRI dahulunya merupakan media perpanjangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon konsumen potensial serta mempertahankan konsumen yang telah ada, bukanlah hal yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

Riset Data Analisis Program TV

Riset Data Analisis Program TV Modul ke: Riset Data Analisis Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Riset Data Analisis Bagian research program bertugas menyajikan evaluasi realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT. Anggaran / Budgeting. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

ACCOUNT MANAGEMENT. Anggaran / Budgeting. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Anggaran / Budgeting Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman Tentang Anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Evaluasi pada IMC. Fakultas Fikom. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Program Studi Marcomm.

Modul ke: IMC 2. Evaluasi pada IMC. Fakultas Fikom. Martina Shalaty Putri Pane, M.Si. Program Studi Marcomm. Modul ke: IMC 2 Evaluasi pada IMC Fakultas Fikom Martina Shalaty Putri Pane, M.Si Program Studi Marcomm www.mercubuana.ac.id IMC Komunikasi: meningkatkan kredibilitas dan mendorong brand positioning, Behavioral:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

Promosi Program TV. Andi Fachrudin, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting.

Promosi Program TV. Andi Fachrudin, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting. Promosi Program TV Modul ke: Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Promosi Program TV Dalam era persaingan saat ini yang semakin ketat, setiap media penyiaran

Lebih terperinci

Pradita Damayanti Kardina Yudha P Katrine Ratnasari Lia Rachmawati

Pradita Damayanti Kardina Yudha P Katrine Ratnasari Lia Rachmawati Pradita Damayanti Kardina Yudha P Katrine Ratnasari Lia Rachmawati BRAND POSITIONING Positioning merek merepresentasikan fitur kunci, manfaat, atau image yang akan mewakili pikiran kolektif target audiens.

Lebih terperinci

AGBNielsen Newsletter

AGBNielsen Newsletter AGBNielsen Newsletter EDISI 2 Februari 2010 Data Highlights Berita dan Sinetron: Tambah Jam Tayang, Tambah Ditonton Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) DPR mengenai kasus Bank Century dan persidangan Antasari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Programming TV. Tugas Departemen Program. Syaifuddin, S.Sos, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Programming TV Tugas Departemen Program Fakultas Ilmu Komunikasi Syaifuddin, S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Televisi akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mengenal Format dan Program Radio Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan

2) Apakah pekerjaan Anda saat ini? Wiraswasta Pegawai negeri Pegawai Swasta Profesional Pensiunan LAMPIRAN I. Kuesioner Riset Pendahuluan Beri tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda 1) Apakah jenjang pendidikan terakhir Anda? SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana Lainnya, sebutkan. 2) Apakah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis dapatkan terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Penentuan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran ada dimana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi juga dapat dilihat, dengan kata lain media yang dapat dinikmati oleh mata dan telinga, apa

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke:

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 11Fakultas FIKOM Perencanaan Strategis Kampanye Periklanan Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Hakikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh teknologi yang semakin modern oleh karena itu peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak membuat perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak membuat perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat dalam bidang ekonomi maupun perdagangan, sehingga banyak membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan dibukanya kesempatan oleh pemerintah bagi pihak swasta untuk ikut berperan serta dalam industri siaran televisi, hal ini menyebabkan masyarakat mempunyai alternatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang keberadaannya sangat penting untuk saling berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, ia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Iklan yang setiap hari kita lihat dan dengar bukan merupakan hal yang baru dalam sejarah komunikasi dan pemasaran Indonesia, bahkan dunia. Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

ADDENDUM PENGADAAN PENYEBARAN INFORMASI KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU Nomor : 770/POKJA-JL-III/V/2013

ADDENDUM PENGADAAN PENYEBARAN INFORMASI KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU Nomor : 770/POKJA-JL-III/V/2013 POKJA JASA LAINNYA III UNIT LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta 12950 ADDENDUM PENGADAAN PENYEBARAN INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. analisa dan berbagai alasan di angkatnya topik ini.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. analisa dan berbagai alasan di angkatnya topik ini. BAB 4 HASIL PENELITIAN Setelah pembahasan yang rinci dalam bab 1 sampai bab 3, maka di bab 4 ini akan di tuliskan mengenai hasil hasil apa saja yang sudah di dapat dari berbagai analisa dan berbagai alasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, kesimpulan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut : Pasar anggrek di Indonesia masih sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi mempunyai peranan bagi kehidupan masyarakat, sebagai sarana mendapatkan informasi, hiburan, pendidikan dan referensi. Daya tarik utama televisi

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, informasi

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut

Lebih terperinci

TEMA LAPORAN SKRIPSI

TEMA LAPORAN SKRIPSI TEMA LAPORAN SKRIPSI ANALISA PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT DEPARTMENT RCTI TERHADAP PROGRAM BERITA TELEVISI SEPUTAR INDONESIA PERIODE 2010 (PENDEKATAN STUDI KASUS) TRANSKIP PERTANYAAN WAWANCARA GROUP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang bisa menampilkan program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang paling digemari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam menawarkan produk-produk yang berkualitas dengan harga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam menawarkan produk-produk yang berkualitas dengan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci