BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai beberapa kebutuhan pokok, yaitu : sandang, pangan, dan papan, tapi sekarang di zaman yang telah berkembang jauh lebih maju, manusia memiliki lebih banyak kebutuhan pokok sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu : sandang, pangan, papan, komunikasi, informasi dan transportasi. (Hendra:2011) Bidang transportasi muncul menjadi kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia sejak dulu, hal ini disebabkan karena manusia sebagai makhluk yang mempunyai mobilitas diberbagai tempat. Pada dasarnya transportasi adalah perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya, baik tanpa alat bantu maupun dengan alat bantu (Warpani:2012). Teknologi transportasi telah menciptakan peradaban baru dalam kehidupan manusia. Hal ini terbukti dari awalnya manusia tidak menggunakan alat bantu untuk berpindah tempat yaitu dengan berjalan kaki hingga menggunakan alat bantu. Fenomena transportasi dengan menggunakan alat bantu telah digunakan manusia sejak dulu yaitu penggunaan hewan sebagai alat transportasi, seperti kuda, gajah maupun unta hingga akhirnya sekarang menggunakan alat modern berupa kendaraan bermotor. Hal ini membuktikan bahwa manusia membutuhkan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan transportasinya. Fenomena ini juga mendorong manusia untuk terus berkembang. Berbagai macam kebutuhan manusia akan transportasi telah menciptakan berbagai inovasi alat transportasi, mulai dari alat transportasi darat, laut, hingga udara, dan alat transportasi yang paling banyak digunakan manusia adalah alat transportasi darat. Di Indonesia, alat transportasi darat yang paling banyak penggunanya adalah sepeda motor, mengingat bahwa sepeda motor di Indonesia merupakan alat transportasi dengan pengguna tertinggi. Hal ini dapat terlihat dari tingginya 1

2 2 pembelian sepeda motor baru di Indonesia setiap tahunnya. Seperti yang ditunjukan pada tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1 Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun Penjualan (unit) Sumber : AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) Pada lima tahun terakhir terjadi peningkatan yang pesat atas pembelian sepeda motor di Indonesia, hal ini dikarenakan semakin tingginya kebutuhan transportasi masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan alat transportasi dengan nilai ekonomis yang tinggi. Hal ini membuat para pelaku bisnis di bidang transportasi roda dua terus mengembangkan produknya untuk bersaing di pasar mengingat pasar ini merupakan pasar yang menggiurkan dengan banyaknya konsumen potensial. Jenis sepeda motor yang termasuk kategori ekonomis yaitu jenis sepeda motor bebek, karena sepeda motor jenis ini dijual dengan harga yang relatif murah dibandingkan jenis sepeda motor lainnya. Kebutuhan yang tinggi terhadap sepeda motor membuat pabrikan sepeda motor bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen, dan untuk mendapatkan perhatian konsumen pabrikan dituntut untuk memperhatikan atribut produk yang dimiliki oleh setiap produk yang diproduksinya karena. Menurut Kotler yang di kutip oleh Fandi Tjiptono dalam buku Strategi Bisnis Pemasaran (2008:103) atribut produk adalah unsur-unsur yang dipandang oleh konsumen dan di jadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Oleh sebab itu produk yang dibuat perusahaan harus mampu memenuhi selera keinginan konsumen yang terdiri dari kualitas yang meliputi daya tahan mesin, kehandalan performa dan desain dari produk sepeda motor yang diproduksinya agar bisa memikat konsumen

3 3. Selain itu yang tidak kalah penting promosi di bidang periklanan (advertising) menjadi sesuatu yang wajib dilakukan oleh pabrikan untuk menarik perhatian konsumennya. Periklanan menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2005:558) adalah segala bentuk penyajian non personal, promosi, ide-ide, promosi barang atau jasa merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Periklanan sangat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian produk karena isi dalam iklan menjelaskan tentang keunggulan produk sepeda motor yang dibuat oleh pabrikan, lalu bisa dengan mudah dilihat oleh masyarakat baik melalui media elektronik, media cetak, dan yang sekarang sedang menjadi favorit yaitu iklan melalui media internet. Kedua unsur diatas bisa memberikan pengaruh kepada konsumen karena unsur tersebut bisa menjadi landasan untuk konsumen melakukan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan dalam buku Manajemen Pemasaran (2008:185), keputusan pembelian pelanggan secara penuh merupakan suatu proses yang berasal dari semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, dan bahkan menyingkirkan suatu produk. Oleh karena itu peran dari atribut produk dan periklanan sangat penting karena konsumen pada awalnya pasti akan melihat sepeda motor dari segi kualitas, fitur dan desain yang ditawarkan produk sebelum membeli, lalu akan melihat dari periklanan untuk mengetahui sejauh mana kelebihan yang diberikan produk apabila konsumen membeli sepeda motor tersebut. Sehingga konsumen akan dengan mudah melihat pertimbangan untuk mengambil keputusan pembelian sepeda motor yang ditawarkan oleh produsen. Berdasarkan data yang dihimpun dari AISI ( Asosiasi Sepeda Motor Indonesia) berikut adalah total penjualan sepeda motor di Indonesia berdasarkan merek dan kategori pada periode Januari-November tahun 2013 :

4 4 Tabel 1.2 Data Penjualan Pabrikan Sepeda Motor di Indonesia Januari-November 2013 Merek Bebek Sport Skutik Total Honda Kawasaki Suzuki TVS Yamaha Total Sumber:AISI (Asosiasi Sepeda Motor Indonesia) Berdasarkan data tersebut, Honda dan Yamaha menguasai pasar sepeda motor di Indonesia disemua model, diikuti oleh Suzuki diperingkat 3 dan Kawasaki diperingat 4 dan terakhir TVS. Angka penjualan Kawasaki untuk model bebek mendapatkan angka penjualan yang paling rendah, hanya unit dari total keseluruhan penjualan sepeda motor bebek yang mencapai unit, padahal sepeda motor bebek termasuk jenis yang banyak permintaan konsumennya, selain itu Kawasaki merupakan produsen lama untuk sepeda motor di Indonesia yang seharusnya sudah mengetahui karakteristik konsumen di Indonesia, akan tetapi pada faktanya pada segmen sepeda motor bebek penjualan Kawasaki kalah jauh oleh kompetitor termasuk oleh TVS yang merupakan pesaing baru yang belum lama terjun ke industri otomotif di Indonesia. Disamping itu jika dilihat dari trend penjualan sepeda motor di Indonesia seperti yang ditunjukan tabel 1.1 menunjukan terjadinya peningkatan. Salah satu produk sepeda motor bebek Kawasaki yaitu Kawasaki Edge. Kawasaki Edge diluncurkan perdana oleh pihak Kawasaki pada Tahun 2009, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan sepeda motor bebek dan diharapkan mampu bersaing dengan kompetitor di segmen sepeda motor bebek. keunggulan Kawasaki Edge terdapat pada desainnya yang ramping dan aerodinamis, fitur Secondary air yang diklaim lebih hemat bahan

5 5 bakar, dan kualitas mesin yang tangguh dan sudah teruji oleh Kawasaki. Menurut Kotler dan Amstrong dalam buku Dasar-dasar Pemasaran (2008:216), unsur yang terdapat pada atribut produk yaitu terdiri dari kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk. Salah satu cara Kawasaki untuk menarik konsumennya yaitu dengan melakukan promosi, menurut Kotler dan Amstrong dalam buku Dasar-dasar Pemasaran (2008:106), promosi merupakan alat komunikasi yang dapat menyampaikan pesan kepada target audience. Promosi yang dilakukan oleh Kawasaki salah satunya melalui media periklanan (advertising), periklanan yang dilakukan Kawasaki untuk menarik minat konsumennya melalui media cetak seperti koran dan majalah dalam rubrik otomotif, media elektronik melalui radio, internet, serta pembagian brosur dan katalog kepada calon konsumennya. Penurunan penjualan sepeda motor bebek Kawasaki juga terdapat di Kota Bandung, padahal Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang tingkat mobilitas masyarakatnya tinggi. Salah satu dealer Kawasaki yang terdapat di kota Bandung adalah PT. X. Dealer ini menyediakan seluruh jenis motor dan melayani servis sepeda motor Kawasaki di Kota Bandung. Penurunan penjualan berasal dari semua varian motor bebeknya, mulai dari ZX130, Edge, dan Athlete. Berikut tabel data penjualan sepeda motor Kawasaki di PT. X selama 5 tahun terakhir : Tabel 1.3 Data Penjualan Sepeda Motor Kawasaki pada PT.X di Kota Bandung Tahun Tahun Total Type (unit) ZX Edge Athlete Total Sumber : Data Penjualan PT. X

6 6 Berdasarkan data diatas penurunan penjualan paling drastis produk Kawasaki di Kota Bandung berasal dari Kawasaki Edge, padahal pada tahun 2012 penjualan mencapai 1220, sedangkan pada tahun 2013 hanya terjual sebanyak 228 unit yang artinya mengalami penurunan penjualan hampir 1000 unit, hal ini tentu menjadi masalah karena pada saat yang bersamaan kompetitor bisa mencapai penjualan yang cukup tinggi seperti ditunjukan pada tabel 1.2. Keputusan pembelian konsumen salah satunya dipengaruhi oleh faktor psikologis, menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan dalam buku Manajemen Pemasaran (2008:166) menyatakan faktor psikologis berasal dari motivasi, persepsi dan pembelajaran. Atribut produk dan periklanan mempengaruhi pada keputusan pembelian konsumen karena apabila atribut produk dan periklanan yang dijalankan oleh perusahaan sudah baik dan tepat sasaran maka secara langsung akan meningkatkan psikologis konsumen itu sendiri setidaknya untuk memasuki tahap penasaran terhadap produk tersebut. Berdasarkan pernyataan diatas, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti hal tersebut dengan mengambil judul : PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN PERIKLANAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN UNTUK SEPEDA MOTOR KAWASAKI EDGE PADA PT.X DI KOTA BANDUNG

7 7 1.2 Identifiksi Masalah Berdasarkan uraian diatas mengenai latar belakang penelitian maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk, periklanan dan keputusan pembelian terhadap Kawasaki Edge? 2. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge? 3. Bagaimana pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge? 4. Bagaimana pengaruh atribut produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh hasil kajian tentang tanggapan konsumen terhadap atribut produk, periklanan dan keputusan pembelian Kawasaki Edge berdasarkan tanggapan responden. 2. Memperoleh hasil kajian tentang pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge berdasarkan tanggapan responden. 3. Memperoleh hasil kajian tentang pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge berdasarkan tanggapan responden. 4. Memperoleh hasil kajian tentang pengaruh atribut produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian Kawasaki Edge berdasarkan tanggapan responden.

8 8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, penulis, dan pembaca. Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi pihak perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam memecahkan masalah dan dapat menetapkan keputusan yang tepat terutama pada bidang atribut produk dan periklanan. 2. Bagi pihak lain, tambahan informasi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti pada bidang usaha yang sama maupun khalayak umum menambah pengetahuannya. 3. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang konsep pemasaran, khususnya atribut produk dan periklanan, serta membandingkan teori-teori yang didapat dari perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya didalam perusahaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di PT. X yang terletak di Kota Bandung, tepatnya di Dealer Kawasaki. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2014 sampai dengan selesai.