PERANGKAT LUNAK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEBSITE DIPT ALKINDO

Transkripsi

1 PERANGKAT LUNAK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGGUNAKAN METODE SMART BERBASIS WEBSITE DIPT ALKINDO Ir. Ketut Darmayudha, M.T 1, Chepy Saeful Rachman 2 Konsentrasi Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Komputer Niaga LPKIA Jl. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp , Fax darmayuda.stmik.lpkia@gmail.com, 2 chepysaefulrachman@gmail.com Abstrak PT alkindo merupakan salah satu perusahaan swasta yang memproduksi yang dihasilkan adalah pigmen papertube untuk menggulung benang pada tipe Benang Tekstur Gambar (DTY) dan Benang Berorientasi Sebagian (POY). Kumparan itu terbuat dari kertas papan inti yang merupakan kertas daur ulang. ini belum adanya Penilaian kinerja karyawan yang terkomputerisasi, permasalahan ini yang coba saya tangani. Perangkat lunak bantu pengarsipan berkas sertipikat ini dirancang dengan bahasa pemograman YII FRAMEWORK dalam lingkungan windows 7/8 dan PHP MyAdmin di XAMPP sebagai databasenya. Perangkat Lunak ini digunakan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan menggunakan teknologi komputer untuk membantu manusia agar dalam menilai kinerja karyawan menjadi menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Dengan menggunakan perangkat lunak penilaian kinerja karyawan meka data penilaian dapat di akses oleh para karyawan sehingga para karyawan dapat mengetahui progress kinerjanya sendiri secara komputerisasi.sehingga dapat mengefektifkan waktu dan pengerjaan yang akurat Kata kunci : perangkat lunak,kinerja karyawn I.1 Latar Belakang Kinerja setiap orang tergantung pada dukungan dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja serta kondisi dan syarat kerja. Penyediaan sarana dan alat kerja langsung mempengaruhi kinerja setiap orang. Penggunaan peralatan dan teknologi maju sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kerja. Pengorganisasian yang dimaksud untuk memberikan kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orang tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Merancang sistem pengukuran kinerja organisasi dibutuhkan model yang mampu memotret kinerja keseluruhan dari organisasi. Dalam tugas akhir ini menggunakan metode SMART. Banyak metode pengambilan keputusan yang dapat membantu permasalahan diatas. Salah satu metode tersebut adalah SMART (Simple Multi Atribut Rating Technique) yang merupakan suatu metode pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah penentuan pilihan yang sifatnya multiobjective diantara beberapa kriteria kuantitatif dan kualitatif sekaligus. I.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Pengolahan data penilaian kinerja karyawan masih belum tersusun dengan baik karena jumlah data yang cukup banyak 2. Proses input data penilaian masih menggunakan cara konvensional. 3. Pencatatan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan menggunakan media kertas sehingga banyak laporan yang rusak atau hilang. I.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang Lingkup Permasalahan yang akan dibahas meliputi: 1. Peranglkat lunak penilaian kinerja karyawan ini fokus hanya dirancang untuk karyawan di bagian manufacturing untuk membantu dalam penilaian kinaerja karywan. 2. Informasi dan penilaian yang dicantumkan untuk diolah merupakan hal yang berkaitan dengan kehadiaran, nilai kinerja tertentu yang diperoleh dan hasil kinerja dan kemampuan yang telah dilakukan karyawan. 3. Hasil penilaian dari kinerja dalam pembobotan untuk setiap kriteria akan mendapatkan reward untuk yang tertinggi. 4. Perangkat lunak ini hanya berfokus di penilaian kinerja karyawan 5. Sistem dirancang dengan 2 (dua) user yaitu : a. User umum hanya dapat menggunakan sistem, user tidak dapat mengubah/memodifikasi data terkait penilaian. User umum yang dimaksud disini yaitu karyawan

2 b. Admin yaitu orang yang mempunyai hak akses khusus untuk mengelola sistem, juga memiliki hak untuk memodifikasi sistem apabila sistem mengalami gangguan atau kerusakan. I.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuannya adalah: 1. Merancang sebuah web sehingga dapat mendukung kegiatan pemasaran dan menarik minat konsumen lebih banyak. 2. Mempermudah cara menghitung kinerja karyawan 3. Menyediakan laporan peringkat hasil kinerja karyawan II.1 Teori Tentang Permasalahan II.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika (Rivai & Basri, 2004). Dilihat dari sudut pandang ahli yang lain, kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya (Robbins, 2001). Sementara itu menurut Bernandi & Russell 2001 performansi adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Menurut Sinambela, dkk (2012) mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian II.1.2 Pengertian Perangkat Lunak Melwin (2007:22) mengatakan bahwa perangkat lunak atau software itu sendiri merupakan sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua instruksi yang mengarah kepada sebuah sistem komputer. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa sebuah perangkat lunak merupakan sebuah perangkat yang menjembatani interaksi user dengan komputer yang menggunakan bahasa mesin. II.1.3 Pengertian Website Menurut Janner Simarmata dalam bukunya Rekayasa Web menyebutkan Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimapan dalam sebuah server Web Internet yang disajikan dalam bentuk hipertext. (2010:47) Hypertext merupakan konsep dasar dari World Wide Web. Dokumen hypertext adalah salah satu dokumen yang memungkinkan menjelajahi dari satu halaman Web ke halaman Web yang lainnya dengan menggunakan suatu links (menghubungkan). Web dapat diakses oleh perangkat lunak client web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam server web melalui protokol yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). II.2 Metodologi Yang Digunakan II.2.1 Model Prototyp Menurut ( 2016), tahapan- tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut; 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersamasama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasi semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun udah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2, dan Mengkodekan system. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji system. Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi Sistem. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4&5. 7. Menggunakan system. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. II.2.2 Unified Modeling Language (UML) Menurut dari buku (Alan Dennis, 2012)Tujuan dari Unified Modeling Language adalah untuk menyediakan kosa kata umum istilah berbasis objek dan diagram teknik yang cukup kaya untuk memodelkan setiap proyek pengembangan sistem dari analisis untuk merancang. Versi saat ini UML,

3 versi 2.0, telah diterima oleh Manajemen Obyek Group (OMG) pada tahun Versi UML mendefinisikan satu set dari 14 teknik diagram untuk pemodelan sistem. II.2.3.XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. II.2.4 PHP MyAdmin Menurut Rulianto Kurniawan dalam bukunya yang berjudul php dan MySQL untuk orang awam, mengatakan bahwa phpmyadmin adalah: Merupakan tool atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses pengerjaan terutama dalam proses pengolahan database yang ada di server. (Rulianto Kurniawan,2010) II.2.5 Pengertian Laravel Framework Menurut Arief (2011c:43) PHP adalah : Bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. II.2.6 MySQL MySQL adalah Relational Database Management Sistem ( RDBMS ) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public license ( GPL ). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep uatama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah di adopsi dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user- friendly dibandingkan dengan menggunakan perintah- perintah pemograman dbase atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemograman. II.2.7 Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif Dalam proses penulisan proyek akhir ini, bentuk metodologi pelaksanaan yang akan di lakukan antara lain : 1. Observasi, yakni proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti harus melihat langsung keadaan permasalahan penelitian yaitu sistem pegawai yang telah ada. 2. Wawancara, yakni mengumpulkan data melalui tanya jawab dan diskusi dengan pihak bagian kepegawaian. 3. Studi pustaka, yakni mengumpulkan data melalui buku maupun artikel yang berhubungan dengan penulisan proyek akhir ini. 4. Studi literatur, yakni mengumpulkan data melalui jurnal-jurnal penelitian yang terkait dengan penelitian proyek akhir. III.1 Aliran Proses Proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan use case dan actor serta hubungannya yang digambarkan dalam diagram use case. Setiap use case disertai dengan penjelasan yang diuraikan dalam use case scenario, yang menguraikan tentang nama use case, use case yang terkait (hubungan include, extend, generalizationspecialization/inheritance), aksi actor, dan respon sistem/perangkat lunak. III.1.1 Use Case Diagram Dibawah ini merupakan use case diagram dari perangkat lunak yang akan dibangun, yaitu perangkat lunak informasi nilai siswa di Smpn 1 Cisewu Ad Kepala Karya Kelola Kelola Krit Penilaian Kelola <exte> <incl> <incl> <incl> < incl> Gambar III.1 Usecase Diagram Perangkat Lunak Penilian Kinerja III.1.2Use Case Skenario Use Case Skenario digunakan sebagai uraian penjelasan detail dari use case diagram yang telah dibuat untuk memudahkan user dalam menganalisa alur proses yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap use case tersebut. Lo

4 Gambar III.18 Class Diagram Sistem Informasi Kepegawaian (Denis,2009) UML 2.0 III.3.2 Class Object Description DFD level 1 dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Pada DFD ini diberikan gambaran yang lebih spesifik tentang proses yang terjadi. DFD level 1 ini merupakan penjelasan dari proses layanan admin yang terjadi. Table III.1 Usecase Skenario Login III.2 Aliran Kerja Sub bab ini digunakan untuk memodelkan workflow (alir kerja) atau aktivitas, dan operasi. Dimodelkan dalam activity diagram yang disertai uraian tekstual dan menggambarkan aliran dari suatu aktivitas ke aktifitas lain yang terdapat pada sistem, aktivitas aktivitas yang terjadi adalah sebagai berikut: Tabel III.19 Class Object Description III.4.1 Sequence Diagram III Sequence DiagramHuman Resource Login. U Home tus Lo Homepeg : 1 : View ( 2: home ( 3: klik ( 4: ( 6: ( 7: ( 5: masukan ( 8 : login ( 9: home ( Gambar III.2 Activity Diagram Login III.3 Pemodelan Data III.3.1ClassDiagram CModel Gambar III.19 Sequence Diagram Login III.5 Perancangan Antarmuka Dalam sub-bab ini menggambarkan mengenai penjabaran komunikasi internal perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem diluarnya, dan antara perangkat lunak dengan penggunanya, yakni format struktur menu, format input/output, dialog screen dan uraian fungsi dari setiap antar muka. CController CActiveRecord CFormModel user +id_user +username +nama_lengkap +divis +level_id karyawan +Nama +jobdesk +jabatan kriteria +id_kriteria +nama_kriteria +bobot_nilai penilaian +id_penilaian +id_kriteria +target_kerja +resposibility +kedisiplinan +kreatifitas +kehadiaran +hasil approve +id_approve +id_penilaian +jobdesk +status Gambar III.38 Struktur Menu III.5.2 Rancangan Antarmuka Perangkat lunak Pada sub-bab ini menggambarkan Format Input dan Output dalam Perangkat Lunak Manajemen Asset

5 Kendaraan meliputi rancangan antar muka input serta dokumen/formulir dan laporan-laporan. III Rancangan Antarmuka form login Nama Dialog : Menu Login Fungsi :Digunakan untuk Masuk ke Halaman utama Aplikasi Bentuk : Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4&5. 7. Menggunakan system. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. Gambar III.41Form Login IV.1 Implementasi Tahap awal dari sebuah penerapan dan pengembangan perangkap lunak adalah implementasi rancangan. Dengan rancangan implementasi inilah dapat diperkirakan solusi yang dapat ditawarkan untuk menangani masalah yang terjadi di dalam perusahaan. Implementasi ini menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh aplikasi tersebut. tahapan- tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut; 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersamasama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasi semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output). 3. Evaluasi prototyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun udah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2, dan Mengkodekan system. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji system. Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box,Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi Sistem. IV.1.2 Kebutuhan Sumberdaya Dalam pengimplementasian rancangan aplikasi yang ada diperlukan sumberdaya yang tentunya dapat mendukung yakni berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Pada sub bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai kebutuhan spesifikasi hardware dan software untuk implementasi pengembangan perangkat lunak yang dimodelkan dalam deployment diagram dan component diagram. IV Kebutuhan Perangkat Keras Hardware merupakan perangkat keras yang dapat diasumsikan sebagai komputer, yang digunakan sebagai alat pendukung untuk menjalankan sebuah program. Kebutuhan perangkat keras pada Client dan Server : 1. CPU minimal 1.50 Ghz 2. Memory Ram 2 GB 3. Hardisk dengan min ruang kosong 30GB 4. Monitor 5. Keyboard 6. Mouse 7. Printer Deskjet IV Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Network Operating System dan Operating System menggunakan Windows 7 2. Database Server MySql pada modul XAMPP 3. Web Server Apache pada modul XAMPP 4. Web browser menggunakan Chrome, UCbrowser (open source) dan Internet Explorer 5. Sebagai contoh dari utility yaitu antivirus, archivers dan data compression IV.1.3 Implementasi Antarmuka Gambar IV.3Form Login aplikasi Kinerja Karywan

6 V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab bab sebelumnya penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa : 1. Aplikasi ini di rancang untuk membantu pada bagian SDM Maka proses penilaian kinerja ni dapat di lakukan secara komputerisasi serta perhitungan penilaian kineerja dan approve yang terkomputerisasi. 2. Dengan adanya perangkat lunak ini data penilaian kinerja tersimpan dengan baik dan aman 3. Tersedianya pilihan kriteria yang tidak belum pernah ada sebelumnya.. V.2 Saran Penulis juga mempunyai harapan agar saran saran diatas dapat bermanfaat bagi informasi nilai yaitu : 1. Harapannya program ini dapat implementasikan dikantor terkait guna membantu proses penyelesaian pekerjaann dengan efektif dan efisien. 2. Program Aplikasi dapat dikembangkan kembali dari segi laporan outputnya sehingga pengguna bisa mengetahui laporan per periode dari penilaian kinerja yang telah di lakukan DAFTAR PUSTAKA 1. Stephen R.Schach, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Graha Ilmu, Tangerang, Bambang Harianto, Database", Penerbit EKONISIA, Yogyakarta, Djekky R.Djoht,, Perancangan Sistem Informasi,Penerbit Gava Media,Yogyakarta, Fauzi, A. (2008). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Airlangga. 5. Nugroho, Bunafit PHP & mysql dengan Editor Dreamveaver MX, Yogyakarta: Penerbit Andi. 6. Rosa A, S. d. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak Dan Berorientasi Objek. jakarta: airlangga. 7. Stephen R.Schach, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Graha Ilmu, Tangerang, 2006.