PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BERDASARKAN INKUIRI DENGAN ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN HIDROLISIS GARAM

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BERDASARKAN INKUIRI DENGAN ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN HIDROLISIS GARAM IMPLEMENTATION OF GAME BASED INQUIRY LEARNING WITH ANIMATION TO INCREASE STUDENT S ACHIEVEMENT IN STUDY SALT HYDROLYSIS Marianna Silaban* Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan * mariasilaban331@yahoo.com ABSTRACT The implementation of game based inquiry learning with animation to increase student s achievement on teaching of salt hydrolisis is explained. This research aimed to fulfill the knowledge of students by implementing the inquiry teaching model to improve student curiosity in learning and student may improve students achievement in chemistry. This reasearch was conducted on Senior High Scholl 3 in Medan through the teaching of students by using inquiry learning with animation to experimental group and compared the results with those control group that is taught by conventional teaching. The inquiry learning with animation can increase the student s achievement in teaching salt hydrolysis. The result showed of comparison that student s achievement by using inquiry learning with animation (M=75±10,87) is higher than student s achievement by using conventional method (M=62,5±10,55), and both group are significantly different (t test 2,85>t table 1,36). It can be concluded that teaching of salt hydrolysis using game based inquiry learning with animation can improve student s motivation and achievement in learning. Furthermore, using game based inquiry learning with animation is more effectively than using conventional method that is shown from different of value that is gotten from experimental group and control group. Keywords : game based inquiry, animation, salt hydrolysis, high school ABSTRAK Penerapan model pembelajaran permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pengajaran hidrolisis garam dijelaskan. Penelitian ini bertujuan memenuhi pengetahuan siswa melalui implementasi model pembelajaran permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran kimia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Medan melalui pengajaran siswa dengan model permainan berdasarkan inkuiri untuk grup eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional. Model pembelajaran permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi ternyata dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran hidrolisis garam. Dapat dilihat dari hasil penelitian menunjukkan perbandingan prestasi siswa yang menggunakan permainan berdasarkan inkuiri dengan media animasi (M=75±10,87) lebih tinggi dari prestasi siswa dengan metode konvensional (M=62.5±10,55), dan kedua grup berbeda signifikan (t test 2,85>t table 1,36). Dapat disimpulkan bahwa pengajaran Hidrolisis garam menggunakan model permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam belajar. Selanjutnya, menggunakan model pembelajaran permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi di grup eksperimen jauh lebih efektif daripada menggunakan metode konvensional yang biasa diajarkan dewasa ini, dan ditunjukkan dari perbedaan nilai rata-rata yang didapat dari grup eksperimen dan grup kontrol, juga besarnya nilai dari t test dibandingkan dengan nilai dari t tabel. Katakunci: permainan berdasarkan inkuiri, animasi, hidrolisis garam, SMA 543

2 1. PENDAHULUAN Pendidikan adalah medium utama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kualitas dan kemampuan yang tinggi. Pendidikan adalah kebutuhan manusia yang selalu mengikuti perkembangan jaman. Pendidika selalu berkembang ke arah peningkatan, itu sebabnya guru-guru memegang peranan penting untuk memengajarkan siswa dalam proses dan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam UU no 20 ayat 3. Guru sebagai salah satu elemen dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting serta tanggung jawab yang tinggi untuk keberhasilan aktivitas pendidikan. Pada intinya setiap guru diharapkan menguasai semua kompetensi belajar, termasuk menguasai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran. Dan hal yang tidak kalah penting adalah guru dapat memenajemen kelas secra efektif lewat memilih model pembelajaran pada materi pembelajaran untuk menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Tetapi kenyataannya, kegiatan pemebelajaran di sekolah masih cenderung berorientasi pada model pembelajaran konvensional. Guru sering mengajar di kelas dengan tidak menggunakan media pembelajaran yang menyebabkan kesempatan siswa untuk menjelajah materi, mengembangkan penemuannya, dan meningkatkan proses berpikir siswa menjadi terbatas karena masih rendahnya aktivitas belajar siswa ( siswa bosan, dan acuh tak acuh dengan kegiatan pembelajaran) dan hal ini tentunya mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.. Dalam pembelajaran kimia, siswa sering menghadapi masalah dalam pemahaman dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik-topik kimia. Hidrolisis Garam merupakan salah satu topik pemebelajaran kimia yang terdapat di kelas XI pada semester kedua untuk kelas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIA). Topik Hidrolisis Garam adalah topik yang cukup sulit untuk dikuasai oleh siswa karena topik ini memiliki karakteristik dengan konsep abstrak dan contoh nyata. Salah satu cara utuk menyikapi topik ini adalah dengan menciptakan susasana belajar yang menyenangkan dan suasana yang dapat dinikmati oleh setaip siswa lewat menghadirkan media animasi dalam kegiatan pembelajaran. 1.1 Metode konvensional Metode pembelajaran konvensional adalah salah satu metode pembelajaran yang cenderung menggunakan ceramah untuk memaparkan informasi kepada siswanya. Pembelajaran dalam metode konvensional cenderung berpusat kepada guru, dan hal ini mengakibatkan munculnya komunikasi satu arah dalam kelas. Umumnya kegiatan belajar 544

3 yang menggunakan metode konvensional hanya menyampaikan bahan ajar saja, sehingga mengakibatkan siswa malas untu mengembangkan pola pikirnya karena siswa hanya diberi kesempatan mendengar tanpa mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya. Hal inilah yang membuat siswa menjadi malas untuk menjelajah ilmu yang disampaikan, mengantuk dan cepat bosan. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut dapat menghadirkan suasna belajar semenarik mungkin supaya siswa merasa tertarik untuk belajar, siswa juga tertarik mengembangkan kreativitasnya dan menjadi siswa yang aktif dalam pelajaran kimia. [1] 1.2 Pembelajaran Permainan Berbasis Inquiry Pembelajaran dengan permainan yang berbasis inquiry adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang cukup menantang dan menjadi sebuah petualangan yang menarik minan siswa di sekolah hari ini. Tujuan kegiata ini tidak lain adalah menciptakan sebuah kebiasaan baru dalam belajar dan mengajar di kelas dimana siswa dalam satu grup menjalin kerjasama yang sportif dengan sesama tim yang didukung sepenuhnya oleh guru. Kegiata ini merupakan salah satu metode pembelajaran kolaborasi inkuiri yang memadukan kegiata belajar inquiry dengan penggunaan media animasi dalam pembelajaran kolaborative. [2] 1.3 Media Animasi Media interactive dengan menggunakan media animasi sebagai simulasi untuk topik yang bersifat abstrak ternyata mampu menarik minat belajar siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena kegiatan ini menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menyusun strategi untuk memahami konsep konsep yang sulit menjadi mudah dimengerti. [3]. Dengan menggunakan animasi dalam kegiatan belajar permainan berbasis inquiry mempermudah kegiatan pembelajarn karena animasi menyediakan simulasi sebagai penggambaran konsep anstrak dan hal ini tentunya mendorong siswa untuk memahami topik pembelajaran dengan mudah. [4]. Desain simulasi yang lebih baik menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menguji pengetahuan kognitif awal (hipotesis) mereka lewat melihat simulasi di layar komputer. Kesempatan ini memungkinkan siswa mengembangkan dan menhuji hipotesis mereka tentang suatu topik dan memilih metode pemevahannya. Menurut Isman [5] informasi yang kompleks yang diberikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan teknologi dan hal ini menyediakan kesempatan kepada mereka belajar dengan melakukan. 545

4 1.4 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi pengetahuan siswa melalui implementasi model pembelajaran permainan berdasarkan inkuiri dengan animasi untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran kimia. 1.5 Manfaat Pembelajaran Permainan Berbasis Inquiry dengan Media Animasi Dari penelitian yang telah dilaksanakan, banyak siswa dan guru menemukan beberapa keuntungan lewat hadirnya model pembelajaran ini, seperti: kegiatan pembelajaran yang tidak fokus pada guru lagi, model pembelajaran bermain berbasis inquiry ini membantu siswa untuk menikmati pelajaran-pelajaran dan membantu siswa untuk memahami mata peljaran yang diajarkan dengan media animasi yang membantu siswa untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dengan kata-kata mereka sendiri. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medanpada siswa yang ada dikelas sibelas XI MIA 3 (Matematika dan Ilmu Alam) yang terdiri dari 46 siswa. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok. kelompok pertama adalah kelompok eksperimen dengan 23 siswa, dan 23 siswa lainnya dikelompokkan menjadi kelompok kontrol yang dipilih berdasarkan nilai mereka di pretest dengan mengelompokkannya secara adil. Dari setiap kelompok saya memilih 12 siswa untuk menjadi sampel dalam penelitian ini.setelah itu, kelompok eksperimen diajarkan dengan metode Pembelejaran Permainan berdasarkan Inkuiri dengan Media Animasi, dan kelompok kontrol diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional. Skema penelitian ini dapat dilihat dari bagain berikut ini: 546

5 Figure 1. Research method Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan analisis statistik dengan menghitung rata-rata, standard deviasi dari data tersebut dan persentase efektivitas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dikemukanan dalam skema diatas, saya mendapatkan perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelompok siswa yang dijelakan pada tabel berikut ini Tabel 1 Hasil belajar siswa pada kedua kelompok Kelompok Pretest (Rata-rata ) Postest (Rata-rata) Eksperimen 34,16 ± 8,74 75 ± 10,87 kontrol 31,66 ± 11,54 62,5 ± 10,55 Berdasarkan data hasil penelitian diatas dapat dilihat perbedaan yang signifikan yang ditunjukkan perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Permainan Pembelajaran berdasarkan Inkuiri dengan media animasi memiliki rata-rata (M=75±10,87) lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang menggunakan metode onvensional dengan nilai hasil belajar rata-rata (M=62,5±10,55), dan kedua kelompok signifikan berbeda dengan nilai (t test 2,85 > t table 1,36). Jadi dapat disimpulkan bahawa pengajaran topik hydrolysis dengan enggunakan metode 547

6 Pembelajarn Permainan berdasarkan inkuiri dengan media animasi lebih efektif yang ditunjukkan dari perbedaan nilai yang didapatkan oleh kedua kelompok. 4. KESIMPULAN Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran baru ini. Berdasarkan analisis data yang dilakukan bahwa Pembelajaran Permainan Berbasis Inkuiri dengan Media Animasi dapat menigkarkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran hidrolisis garam. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa lewat pretest dan postest dan model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru di sekolah sebagai model pembelajaran yang sangat menarik. 5. UCAPAN TERIMAKASIH Rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D selaku dosen mata kuliah Seminar Pendidikan Kimia yang memberikan kesempatan kesempatan untuk melakukan penelitian ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada Prof. Dr. Drs. Ramlan Silaban, M.Si., yang memberikan surat izin melakukan penelitian ini. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Simon Manurung, M.Pd selaku guru kimia SMAN 3 Medan yang mengijinkan berlangsungnya penelitian ini, dan kepada teman saya Rina S. E. Sitindaon yang menemani saya selama penelitian ini berlangsung dan tentunya secara knhusus untunk siswa XI MIA 3 Medan atas kerjasama yang sangat baik diantara kita saya ucapkan terimakasih. Dan terimakasih terbesar juga kepada orang tuan saya yang mendukung studi saya elama ini. 6. DAFTAR PUSTAKA [1]. Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta; [2]. Bell, Urhahne D, R Ploetzner. Collaborative Inquiry Learning: Models, tools, and challanges. Journal of Science Education. 2010; 32(1): [3]. N Demirci. Bilgisayarla etkili Ogratme Stratrjileri ve Fiik Orretimi. Ankara: Nobel Yayincilik; 2003 [4]. O Karamustafaoglu, M Aydin, H Ozmen. Bilgisayar Destekli fizik etkinliklerinin ogrenci kazanimlarina etkisi: basit harmonik hareket ornegi. The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET. 2005; 4(4): 3-4 [5]. A Isman, C Baytekin, F balkan, B Horzum, M Kiyici. Fen Bilgisi Egitimi ve Yapisalci Yaksalim. The Turkish Online Journal ofeducation Technology-TOJET. 2002; 1(1):7 548