ISSN: Volume-2, Edisi-2, September 2015 Halaman
|
|
- Inge Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN BERBASIS KONSEP DASAR FISIKA DALAM MATA KULIAH LISTRIK DAN MAGNET DI FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015 Parlindungan Sitorus Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas HKBP Nommensen Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction ) dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan fisika Universitas HKBP Nommensen Medan, pada mata kuliah Listrik dan Magnet dengan menggambil topik kapasitor dan rangkaiannya. Dari hasil perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan regresinya: ŷ = 6,52 + 0,85X. Pada persamaan tersebut koefisien arah regresi atau b = 0,85 bertanda positif yang artinya kedua variabel mempunyai hubungan linear yang positif, perhitungan uji kelinearan regresi diperoleh Fhitung < Ftabel atau 0,398 < 2,45. Pada uji keberartian regresi diperoleh Fhitung > Ftabel atau 280,37 > 4,20. Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi didapat r = 0,95 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat.. Pada uji keberartian koefisien korelasi diperoleh thitung > ttabel atau 16,11 > 2,048 makaperhitungan koefisien determinasi diperoleh r2 = 91,15% yang artinya kemampuan mahasiswa terhadap pemecahan masalah dalam persoalan fisika dipengaruhi oleh model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar sebesar 91,15% sedangkan sisanya 8,85% dipengaruhi oleh faktor lain. Perhitungan peningkatan hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan fisika mengalami peningkatan, sebesar rata-rata sebesar 27,7 % Kata Kunci: Model Pembelajaran ARIAS, KonsepDasar,Hasil Belajar PENDAHULUAN Pendidikan bagi sebagian besar orang berarti membimbing anak sehingga menjadi dewasa atau juga membuat orang yang tidak tau menjadi tau. Hampir semua manusia bisa menulis dan membaca karena belajar disekolah atau ada yang memberitahu. Pendidikan juga merupakan jalan yang dapat menuntun manusia dalam arah,tujuan terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan tolak ukur dan faktor pendorong kemajuan suatu bangsa. Setiap negara maju memberikan sikap dan kebijakan yang hampir sama dalam menyikapi hal ini dan menempatkan pendidikan dalam skala prioritas yang tinggi dalam pembangunan. Dalam hal ini, pendidikan ditempatkan sebagai wadah untuk menciptakan bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Oleh karena itu pendidikan dan JSP FKIP UHN hal 155
2 lembaga pendidikan ditangani oleh orang orang yang benar profesional dan kompeten. Selain itu, banyak kebijakan yang dibuat untuk menunjang tercapainya keberlangsungan proses itu baik terhadap pendidik, lembaga pendidikan, peserta didik, masyarakat dan aspek lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dengan demikian pendidikan ditempatkan sebagai salah satu sistem dimana setiap bagian terkait satu sama lain dan memiliki perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kontrol, evaluasi dan juga tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran sudah banyak yang dikembangkan oleh ahli pendidikan, misalnya model kooperatif, mind map dan lain sebagainya, model ini berfungsi untuk mempermudah siswa memahami materi. Model pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru/dosen dalam proses pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran. Suatu kegiatan pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika :1) Kajian Ilmiah dari penentu atau ahlinya. 2) Adanya tujuan. 3) Adanya tingkah laku yang spesifik. 4)Adanya kondisi spesifik yang diperlukan agar tindakan atau kegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung. Menurut Uno dalam Hamzah (2011:6) menyatakan bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangatlah penting. Artinya dibutuhkan kreativitas dan keterampilan guru/dosen dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karateristik peserta didik dan sesuai kondisi yang diharapkan. Model pembelajaran ARIAS dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru/dosen sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yaitu Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction yang dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar. Model ini sudah dicobakan di dua sekolah yang berbeda yaitu salah satu SD negeri di Kota Palembang (percobaan pertama) dan satu SD negeri di Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin (percobaan kedua). Hasil percobaan di lapangan menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS memberi pengaruh yang positif terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil percobaan tersebut model pembelajaran ARIAS dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran JSP FKIP UHN hal 156
3 dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran). Bloom (1982: 11) mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan. Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul pertanyaan apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar. Berkenaan dengan hal itu, maka dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar dikembangkanlah suatu model pembelajaran yang disebut dengan model pembelajaran ARIAS. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa, telah dicobakan pada sejumlah siswa di dua sekolah yang berbeda. Hasil percobaan di lapangan menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS memberi pengaruh yang positif terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Tujuan percobaan lapangan ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya akan membahas JSP FKIP UHN hal 157
4 penerapan model pembelajaran ARIAS dengan berbasis konsep dasar fisika dalam mata kuliah listrik dan magnet di FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun Ajaran 2014/ Perlakuan akan dilakukan sekaligus pada kelas yang sama, waktu yang berbeda dan materi pokok bahasan yang berbeda, mengingat jumlah kelasnya hanya satu. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman konsep dasar fisika mahasiswa yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam listrik dan magnet? 2) Bagaimana hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model ARIAS berbasis konsep dasar fisika? Tujuan dari Penelitian ini adalah 1) Mengetahui adanya peningkatan pemahaman konsep dasar fisika bagi mahasiswa program studi pendidikan fisika. 2) Mengetahui hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan model ARIAS berbasis konsep dasar fisika dalam mata kuliah listrik dan magnet. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku itu merupakan hasil belajar (Hudojo, 1988). Artinya perubahan setelah belajar itu dapat dilihat dari prestasi belajar yang dihasilkan oleh mahasiswa, dalam menjawab pertanyaan atau persoalan yang ada serta menyelesaikan tugas yang diberikan guru /dosen. Belajar fisika adalah suatu proses psikologis berupa kegiatan aktif dalam upaya seseorang untuk mengonstruksi, memahami atau menguasai dan menggambarkan serta menggunakan konsep dasar fisika agar tercapai tujuan belajar. Artinya konsepkonsep yang ada dalam ilmu pengetahuan tidak boleh dipindahkan langsung dari guru ke mahasiswa sebab di dalamnya mengandung proses abstraksi, dimana mahasiswa harus dilibatkan dalam proses penemuan konsep. Mahasiswa dituntut memahami konsep paling dasar dalam fisika, mengaplikasikannya, mencari hubunganhubungan membentuk konsep. Pembelajaran a akan lebih efektif bila dosen dapat menerapkan model mengajar, pendekatan mengajar, dan media mengajar itu mengikut sertakan mahasiswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan sehingga pengetahuan yang di peroleh itu menjadi bermakna. Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS. Model ARCS ( Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan JSP FKIP UHN hal 158
5 oleh Keller dan Kopp, sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention, relevance, confidence dan satisfaction dengan akronim ARCS (Keller dan Kopp, 1987: ). Model pembelajaran ini menarik karena dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dan pengalaman nyata para instruktur (Bohlin, 1987: 11-14). Namun demikian, pada model pembelajaran ini tidak ada evaluasi ( assessment), padahal evaluasi merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang dilaksanakan tidak hanya pada akhir kegiatan pembelajaran tetapi perlu dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai atau hasil belajar yang diperoleh siswa. Evaluasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran menurut Saunders,seperti yang dikutip Beard dan Senior dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Mengingat pentingnya evaluasi, maka model pembelajaran ini dimodifikasi dengan menambahkan komponen evaluasi pada model pembelajaran tersebut. Dengan modifikasi tersebut, model pembelajaran yang digunakan mengandung lima komponen yaitu: attention (minat/perhatian); relevance (relevansi); confidence (percaya/yakin); satisfaction (kepuasan/bangga), dan assessment (evaluasi). Modifikasi juga dilakukan dengan penggantian nama confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Penggantian nama confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata assurance sinonim dengan kata selfconfidence (Morris, 1981: 80). Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak hanya percaya bahwa siswa akan mampu dan berhasil, melainkan juga sangat penting menanamkan rasa percaya diri siswa bahwa mereka merasa mampu dan dapat berhasil. Demikian juga penggantian kata attention menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian attention (perhatian). Dengan kata interest tidak hanya sekedar menarik minat/perhatian siswa pada awal kegiatan JSP FKIP UHN hal 159
6 melainkan tetap memelihara minat/perhatian tersebut selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk memperoleh akronim yang lebih baik dan lebih bermakna maka urutannya pun dimodifikasi menjadi assurance, relevance, interest, assessment dan satisfaction. Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan memelihara minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan (reinforcement). Dengan mengambil huruf awal dari masing-masing komponen menghasilkan kata ARIAS sebagai akronim. Oleh karena itu, model pembelajaran yang sudah dimodifikasi ini disebut model pembelajaran ARIAS. Seperti yang telah dikemukakan model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen (assurance, relevance, interest, assessment, dan satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Deskripsi singkat masingmasing komponen dan beberapa contoh yang dapat dilakukan untuk membangkitkan dan meningkatkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. Komponen pertama model pembelajaran ARIAS adalah assurance (percaya diri), yaitu berhubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil (Keller, 1987: 2-9). Menurut Bandura seperti dikutip oleh Gagne dan Driscoll (1988: 70) seseorang y ang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung akan berhasil bagaimana pun kemampuan yang ia miliki. Sikap di mana seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sikap ini mempengaruhi kinerja aktual seseorang, sehingga perbedaan dalam sikap ini menimbulkan perbedaan dalam kinerja. Sikap percaya, yakin atau harapan akan berhasil mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu keberhasilan (Petri, 1986: 218). Siswa yang memiliki sikap percaya diri memiliki penilaian positif tentang dirinya cenderung menampilkan prestasi yang baik secara terus menerus (Prayitno, 1989: 42). Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan JSP FKIP UHN hal 160
7 maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Dengan sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu dapat melakukan sesuatu dengan berhasil, siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya atau dapat melebihi orang lain. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap percaya diri adalah: Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri. Menghadirkan seseorang yang terkenal dalam suatu bidang sebagai pembicara, memperlihatkan video atau potret seseorang yang telah berhasil (sebagai model), misalnya merupakan salah satu cara menanamkan gambaran positif terhadap diri sendiri dan kepada siswa. Menurut Martin dan Briggs (1986: ) penggunaan model seseorang yang berhasil dapat mengubah sikap dan tingkah laku individu mendapat dukungan luas dari para ahli. Menggunakan seseorang sebagai model untuk menanamkan sikap percaya diri menurut Bandura seperti dikutip Gagne dan Briggs (1979: 8 ) sudah dilakukan secara luas di sekolah-sekolah. Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat mencapai keberhasilan (misalnya dengan mengatakan bahwa kamu tentu dapat menjawab pertanyaan di bawah ini tanpa melihat buku). Memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk diselesaikan/sesuai dengan kemampuan siswa (misalnya memberi tugas kepada siswa dimulai dari yang mudah berangsur sampai ke tugas yang sukar). Menyajikan materi secara bertahap sesuai dengan urutan dan tingkat kesukarannya menurut Keller dan Dodge seperti dikutip Reigeluth dan Curtis dalam Gagne (1987: ) merupakan salah satu usaha menanamkan rasa percaya diri pada siswa. Memberi kesempatan kepada siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan melatih suatu keterampilan. JSP FKIP UHN hal 161
8 Komponen kedua model pembelajaran ARIAS, relevance, yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang (Keller, 1987: 2 9). Siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat dan berguna bagi kehidupan mereka. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu kalau apa yang akan dipelajari ada relevansinya dengan kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas. Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas serta ada manfaat dan relevan dengan kehidupan akan mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan tujuan yang jelas mereka akan mengetahui kemampuan apa yang akan dimiliki dan pengalaman apa yang akan didapat. Mereka juga akan mengetahui kesenjangan antara kemampuan yang telah dimiliki dengan kemampuan baru itu sehingga kesenjangan tadi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali (Gagne dan Driscoll, 1988: 140). Dalam kegiatan pembelajaran, para guru perlu memperhatikan unsur relevansi ini. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi dalam pembelajaran adalah: 1) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. Tujuan yang jelas akan memberikan harapan yang jelas (konkrit) pada siswa dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka. 2) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa sekarang dan/atau untuk berbagai aktivitas di masa mendatang. 3) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilainilai yang dimiliki siswa. Bahasa yang jelas yaitu bahasa yang dimengerti oleh siswa. Pengalaman nyata atau pengalaman yang langsung dialami siswa dapat menjembataninya ke hal-hal baru. Pengalaman selain memberi keasyikan bagi siswa, juga diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada titik tolak yang sama dalam melibatkan siswa secara mental, emosional, sosial dan fisik, sekaligus merupakan usaha JSP FKIP UHN hal 162
9 melihat lingkup permasalahan yang sedang dibicarakan (Semiawan, 1991). 4) Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembelajaran yang cocok untuk pencapaian tujuan. Dengan demikian dimungkinkan menggunakan bermacam-macam strategi dan/atau media pembelajaran pada setiap kegiatan pembelajaran. Komponen ketiga model pembelajaran ARIAS, interest, adalah yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Menurut Woodruff seperti dikutip oleh Callahan (1966: 23) bahwa sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada minat/perhatian. Keller seperti dikutip Reigeluth (1987: ) menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran minat/perhatian tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan berbagai bentuk dan memfokuskan pada minat/perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Herndon (1987:11-14) menunjukkan bahwa adanya minat/perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan dapat mendorong siswa melanjutkan tugasnya. Siswa akan kembali mengerjakan sesuatu yang menarik sesuai dengan minat/perhatian mereka. Membangkitkan dan memelihara minat/perhatian merupakan usaha menumbuhkan keingintahuan siswa yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Minat/perhatian merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan dan menjaga minat/perhatian siswa antara lain adalah: Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu yang lain/aneh yang berbeda dari biasa dalam pembelajaran. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran, misalnya para siswa diajak diskusi untuk memilih topik yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan. Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran misalnya menurut Lesser seperti dikutip Gagne dan Driscoll (1988: 69) variasi dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara keras JSP FKIP UHN hal 163
10 ke suara yang sedang, dan mengubah gaya mengajar. Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran seperti demonstrasi dan simulasi yang menurut Gagne dan Briggs (1979: 157) dapat dilakukan untuk menarik minat/perhatian siswa. Komponen keempat model pembelajaran ARIAS adalah assessment, yaitu yang berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Evaluasi merupakan suatu bagian pokok dalam pembelajaran yang memberikan keuntungan bagi guru dan murid (Lef rancois, 1982: 336). Bagi guru menurut Deale seperti dikutip Lefrancois (1982: 336) evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa; untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok; untuk merekam apa yang telah siswa capai, dan untuk membantu siswa dalam belajar. Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi (Hopkins dan A ntes, 1990:31). Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai. Apakah siswa telah memiliki kemampuan seperti yang dinyatakan dalam tujuan pembelajaran (Gagne dan Briggs, 1979:157). Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh siswa untuk mengevaluasi diri mereka sendiri (self assessment) atau evaluasi diri. Evaluasi diri dilakukan oleh siswa terhadap diri mereka sendiri, maupun terhadap teman mereka. Hal ini akan mendorong siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal. Mereka akan merasa malu kalau kelemahan dan kekurangan yang dimiliki diketahui oleh teman mereka sendiri. Evaluasi terhadap diri sendiri merupakan evaluasi yang mendukung proses belajar mengajar serta membantu siswa meningkatkan keberhasilannya (Soekamto, 1994). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Martin dan Briggs seperti dikutip Bohlin (1987: 11 14) bahwa evaluasi diri secara luas sangat membantu dalam pengembangan belajar atas inisiatif sendiri. Dengan demikian, evaluasi diri dapat mendorong siswa untuk meningkatkan apa yang ingin mereka capai. Ini juga sesuai dengan apa yang dikemukakan Morton dan Macbeth seperti dikutip Beard dan Senior (1980: 76) bahwa evaluasi diri dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk mempengaruhi hasil belajar siswa evaluasi JSP FKIP UHN hal 164
11 perlu dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi antara lain adalah: Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik terhadap kinerja siswa. Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa. Memberi kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap diri sendiri. Memberi kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap teman. Komponen kelima model pembelajaran ARIAS adalah satisfaction yaitu yang berhubungan dengan rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi.menurut Keller berdasarkan teori kebanggaan, rasa puas dapat timbul dari dalam diri individu sendiri yang disebut kebanggaan intrinsik di mana individu merasa puas dan bangga telah berhasil mengerjakan, mencapai atau mendapat sesuatu. Kebanggaan dan rasa puas ini juga dapat timbul karena pengaruh dari luar individu, yaitu dari orang lain atau lingkungan yang disebut kebanggaan ekstrinsik (Keller dan Kopp, 1987: 2-9). Seseorang merasa bangga dan puas karena apa yang dikerjakan dan dihasilkan mendapat penghargaan baik bersifat verbal maupun nonverbal dari orang lain atau lingkungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan Fisika FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Sedangkan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa prodi pendidikan fisika FKIP Universitas HKBP Nommensen yang mengikuti/ mengambil mata kuliah listrik dan magnet yang terdiri dari satu kelas. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari desain model pembelajaran aktif berbasis bahan ajar JSP FKIP UHN hal 165
12 yang dikenakan pada subjek yaitu mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan eksperimen pretes dan postes yang dapat digambarkan sebagai berikut : A O 1 X O 2 Keterangan : A : Kelas sampel O 1 : Tes awal (pre test) O 2 : Tes akhir (post test) X : Pembelajaran dengan model ARIAS Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisisis inferensial. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Jika hasil uji normalitas menghasilkan data yang berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji linieritas regresi dimana analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika kedua variabel mempunyai hubungan yang linier maka persamaan regresi liniernya yaitu: Ŷ = a + bx (Sudjana 2005:312) Setelah dilakukan uji linieritas regresi dan diperoleh adanya hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih maka dilanjut dengan uji regresi linier yang Untuk menentukan ada tidaknya hubungan yang berarti antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dilakukan uji signifikan 2 S regresi dengan rumus: Fhitung 2 S (Sudjana 2005:355). Setelah dilakukan uji regresi linier dan diperoleh adanya hubungan keberartian antara variabel bebas dan variabel terikat maka dilanjut dengan uji koefisien korelasi mengetahui kekuatan hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dengan menggunakan rumus product moment: r XY { N X N XY ( X )( Y ) 2 2 ( X ) }{ N Y 2 reg res ( Y ) (Sudjana 2005:369) Selanjutnya dilakukan Pengujian hipotesis statistik dengan langkah pertama membuat suatu hipotesis: H o :Tidak terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara variabel X terhadap variabel Y model pembelajaran ARIAS terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa. H a :Ada hubungan yang berarti (signifikan) variabel X terhadap variabel Y model pembelajaran ARIAS terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa. 2 } JSP FKIP UHN hal 166
13 HASIL PENELITIAN Berdasarkan perhitungan hasil pre tes dan pos tes diperoleh rata-rata hasil belajar pemecahan masalah fisika mahasiswa sebesar 74,67 untuk pre tes dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90, sedangkan hasil pos tes diperoleh rataratanya sebesar 80,43 dengan nilai terendah = 64 dan nilai tertinggi = 100 artinya bahwa pelaksanaan model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar termasuk dalam kategori baik untuk digunakan dalam pembelajaran yang memerlukan perhitungan. Dari hasil perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan regresinya: ŷ = 6,52 + 0,85X. Pada persamaan tersebut koefisien arah regresi atau b = 0,85 bertanda positif yang artinya kedua variabel mempunyai hubungan linear yang positif. Atau setiap kenaikan model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar sebesar 1 satuan akan meningkatkan pemahaman konsep dasar fisika 0,85 satuan. Dari hasil perhitungan uji kelinearan regresi diperoleh F hitung < F tabel atau 0,398 < 2,45 artinya terdapat hubungan yang linear dan berarti antara model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar terhadap peningkatan hasil belajar dan kemampuan mahasiswa menyelesaikan masalah fisika dalam perkuliahan seharihari. Pada uji keberartian regresi diperoleh F hitung > F tabel atau 280,37 > 4,20 maka H a diterima dan H 0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran ARIAS terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan fisika dalam topik listrik dan magnet. Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi didapat r = 0,95 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel termasuk dalam kategori hubungan yang sangat kuat. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara model pembelajaran ARIAS terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan fisika dalam topik listrik dan magnet. Pada uji keberartian koefisien korelasi diperoleh t hitung > t tabel atau 16,11 > 2,048 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan berarti. Kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh r 2 = 91,15% yang artinya kemampuan mahasiswa terhadap pemecahan masalah dalam persoalan fisika dipengaruhi oleh model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar sebesar 91,15% sedangkan sisanya 8,85% dipengaruhi oleh faktor lain. JSP FKIP UHN hal 167
14 Dan perhitungan peningkatan hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan fisika mengalami peningkatan, sebesar rata-rata sebesar 27,7 % KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode ARIAS berbasis konsep dasar dapat meningkatkan keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan fisika dalam perkuliahan, karena secara rata-rata meningkat 27,7 %. 2. Perhtungan hasil pre tes dan pos tes diperoleh rata-rata hasil belajar pemecahan masalah fisika mahasiswa sebesar 74,67 untuk pre tes dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90, sedangkan hasil pos tes diperoleh rata-ratanya sebesar 80,43 dengan nilai terendah = 64 dan nilai tertinggi = 100 artinya bahwa pelaksanaan model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar termasuk dalam kategori baik untuk digunakan dalam pembelajaran yang memerlukan perhitungan. 3. Dari hasil perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan regresinya: ŷ = 6,52 + 0,85X. Pada persamaan tersebut koefisien arah regresi atau b = 0,85 bertanda positif yang artinya kedua variabel mempunyai hubungan linear yang positif. Atau setiap kenaikan model pembelajaran ARIAS berbasis konsep dasar sebesar 1 satuan akan meningkatkan pemahaman konsep fisika 0,85 satuan. Saran Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian model pembelajaran ARIAS melakukan penilaian terhadap keaktifan mahasiswa, meliputi menjawab pertanyaan, mengajukan petanyaan, menulis dan mencatat, bersemangat, melakukan pergerakan, dan penelitian dilakukan lebih dari satu siklus. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum Jakarta : Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya. Arikunto, Suharsini,2009.Metode Penelitian dengan Pendekatan Praktis, Remaja Rosdakarya: Bandung. Arikunto S Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara JSP FKIP UHN hal 168
15 Atmadi, A Transformasi Pendidika. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. DJamarah,B.H dan Zain.A(2010), Strategi Belajar Mengajar,P.P. Rineka Cipta,Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Rancangan Peraturan pemerintah (RPP)Tentang Guru.Balitbang,Depdiknas: Jakarta. Gultom,Syawal Kompetensi dan Profesionalisme Guru dan Dosen.Prosiding Nopember Jalal,Faisal dan Zamroni,2006. Profesionalisme Guru. Prosiding Nopembenr Martinis, Yamin H 2006, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. gaung Persada Press:Jakarta. Mulyasa,E Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Peraturan Pemerintah Republik Indoinesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.Depdiknas : Jakarta. Samana,A Profesionalisme Keguruan. Kanisius :Yogyakarta. Singarimbun,M. Metode Penelitian survey. P.T Pustaka LP3ES: Jakarta. Slameto.Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhi Belajar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. Sudjana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru.Bandung. Suryabarata, Sumadi Metodologi Penelitian.PT Radja Grafindo Persada:Jakarta. Syah,Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Remaja Rosdakarya Bandung. Tilaar,H.A.R Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Rineka Cipta Jakarta. JSP FKIP UHN hal 169
BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS. ARCS. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction),
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran ARIAS 1. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction),
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa
17 II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa kajian pustaka, prestasi belajar, prestasi belajar IPS, pengertian motivasi
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM MATERI HIMPUNAN. 1. Asal mula dan pengertian model ARIAS
BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM MATERI HIMPUNAN A. Model Pembelajaran ARIAS 1. Asal mula dan pengertian model ARIAS Model ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS (Suryati dkk, 2013:
Lebih terperinciJIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn
Pembelajaran ARIAS Sebagai Alternatif Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Karya Tulis Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Paron Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Indrarnanto Guru SMP Negeri
Lebih terperinciDESAIN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS BAHAN AJAR PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIV.
Agus Manto dkk JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 59-64 DESAIN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS BAHAN AJAR PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIV. HKBP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dan metode pre experiment. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan implementasi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DISERTAI TUGAS AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 8 PADANG
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DISERTAI TUGAS AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 8 PADANG HUSNA* ABSTRACT The problems in this research is the students Physic learning
Lebih terperinciIsmul Mauludin Al Habib Dosen Prodi Pendidikan Biologi IKIP PGRI Jember Yuni Indrawati Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi IKIP PGRI Jember
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARIAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-C KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DI SMP NEGERI 1 MANGA- RAN TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciWebsite: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi. Husna STKIP PGRI Sumatera Barat
Vol. 3 No.2 Juni 2011 (187-200) http://dx.doi.org/10.22202/jp.2011.v3i2.30 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DISERTAI TUGAS AWAL TERHADAP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI
30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 30-35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI Nafilah Risha,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelahmenerima pengalaman belajarnya (Sudjana,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)
BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) 1. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS Model pembelajaran ARIAS adalah usaha pertama dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
Lebih terperinciJPF Volume 2 Nomor 2 ISSN: ABSTRAK
JPF Volume 2 Nomor 2 ISSN: 2302-8939 147 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assessment, Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas VII
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Musfadli Ridha 1, A. Wahab Abdi 2, Amsal Amri 3 1 Email:
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu sendiri ialah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia dan apabila tidak terpenuhi maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting dalam pengembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan matematika merupakan ilmu dasar bagi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.
PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh OKTAVI WINATA SARI A. SUDIRMAN SISWANTORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciSISWA KELAS III SDN LENGKONG 04 JEMBER SKRIPSI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN UANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) SISWA KELAS III SDN LENGKONG 04 JEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar sejak lahir dan dilakukan secara terus-menerus selama merasa itu hidup,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidup selalu melakukan kegiatan belajar. Manusia belajar sejak lahir dan dilakukan secara terus-menerus selama merasa itu hidup, karena manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Baik itu pendidikan formal yang biasa dilakukan oleh lembagalembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan siswa, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Motivasi Belajar. Berkaitan dengan motivasi belajar tidak dapat dilepaskan dari teori
BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar Berkaitan dengan motivasi belajar tidak dapat dilepaskan dari teori dasar motivasi dan hakikat motivasi. Kajian awal yang perlu diuraikan adalah mengenai definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asesmen adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Asesmen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asesmen adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Asesmen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kehidupan modern saat ini. Teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik
SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL
Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL Uthiya Rahma Mardlatika 1, Sutarno 2, Rahmawan Hatmantrika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
94 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika
JPF Volume 3 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 21 Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Motivasi Belajar Sains Fisika Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Examples Non Examples
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Diantara banyak siswa menganggap mata pelajaran fisika adalah satu bidang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah mata pelajaran yang di anggap sulit oleh siswa, kebanyakan dari mereka memperoleh hasil belajar yang rendah untuk mata pelajaran ini. Diantara banyak
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang Ardi *), Ramadhan Sumarmin *), Friska
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 H / 1436 M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS( ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT DAN SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NASIONAL KOTA CIREBON SKRIPSI WINDA WIDIYANTI NIM : 1410150080
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ainul Mardhiyah 1), Susanto
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI) JUDUL PENELITIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI) JUDUL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL TUTORIAL PENDIDIKAN MATEMATIKA 1 DENGAN METODE ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 ANGGERAJA
Jurnal Dinamika, September 2016, halaman 16-25 P-ISSN: 2087 7889 E-ISSN: 2503 4863 Vol. 07. No.2 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PESERTA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Parsaoran Siahaan Wawan Setiawan pik@upi.edu Sa adah adah_dayz@yahoo.com
Lebih terperinciINOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS II SD NEGERI 1 KARANGTANJUNG Syifa Khoerunnisa, Susilailiy Rahmawati, Muhamad Chamdani Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X3. Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One-Shot Case Study
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,
I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa hal pokok yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Untuk memberikan arah pembahasan yang lebih
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI
ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Prosiding Seminar Nasional Matematika Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan seseorang akan terhindar
Lebih terperinciAndi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK
PENGARUH KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SANGTOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir
Lebih terperinciMOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG
Jurnal Geliga Sains 4 (1), 23-27, 2010 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
Lebih terperinciNovi Arrum Mustika SMP Negeri 2 Bungkal. Erika Eka Santi M.Si Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BUNGKAL Novi
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015
PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciEri Novalinda 1, Sri Kantun 1, Joko Widodo 1 1 Program Studi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 115 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SEMESTER
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
HUBUNGAN ANTARA MINAT, LINGKUNGAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Anik Wulandari 1)* Sumadi 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DASAR II PADA MAHASISWA SEMESTER II T.A GENAP 2008/2009 PRODI FISIKA UNIB
1 PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DASAR II PADA MAHASISWA SEMESTER II T.A GENAP 2008/2009 PRODI FISIKA UNIB Oleh: Desy Hanisa Putri Dosen P.Fisika PMIPA Universitas Bengkulu
Lebih terperincipembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.
134 BAB V ANALISA Pembelajaran dengan model GIL adalah pembelajaran yang bersifat mandiri yang dilakukan sendiri oleh siswa dalam melakukan suatu eksperimen. Adapun subjek pembelajaran pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak (listening skill), berbicara (speaking skill),
Lebih terperinciAndar M. Hutagalung Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK BESARAN DAN PENGUKURAN DI KELAS X SMA NEGERI BALIGE Andar M. Hutagalung Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 3 BANJAR JAWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 3 BANJAR JAWA 1 I. A. Komang Juniartini, 2 Ni Kt. Suarni, 3 I Gd. Margunayasa 13 Jurusan PGSD, 2 Jurusan BK, FIP Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia,karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia,karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN M Nasir* *Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Lebih terperinciSkripsi Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG Skripsi Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinciISSN: Volume-2, Edisi-2, September 2015 Halaman
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 190-200 PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNITIF DENGAN MENEKANKAN ASPEKE ANALOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi Kelas X semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013. Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Khidmatul Mamluah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis sangat penting untuk dikuasai siswa, karena keterampilan ini tidak akan terpisahkan dalam proses belajar siswa, baik dari jenjang pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO
HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2
PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 JURNAL PUBLIKASI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA oleh: Yopi Nisa Febianti, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciISSN: Volume-3, Edisi-2, September 2016 Halaman
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 141-147 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA PHYSICS EDUCATION
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION
ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION PADA PEMBELAJARAN HIDROKARBON DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI KELAS XI IPA SMAN 2 KOTA JAMBI ARTIKEL
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses belajar-mengajar di kelas VIII MTs Negeri 1 Pangandaran, hasil belajar siswa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION Fatma Rahma Devi SMA Islamic Centre Demak Email : d_phisycs@yahoo.co.id
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN (M a P a n) VOL. 5 NO. 1, JUNI 2017
JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN (M a P a n) VOL. 5 NO. 1, JUNI 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciJURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQIH BAGI SISWA KELAS X-1 MAN TEGALREJO MAGELANGTAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN. *Triana Kartika Santi ABSTRAK
MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN *Triana Kartika Santi ABSTRAK Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran mahasiswa, kurang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII SMP NEGERI 3 CIBALONG KABUPATEN TASIKMALAYA
Lebih terperinciPROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015
PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar
A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Wayan Andi Kusuma Nurdin dan Pujiati Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Keterampilan Mengajar Guru 2.1.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Guru. Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah sesuatu hal menjadi lebih bernilai dan memiliki
Lebih terperinciOlahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima Olahairullah Abstrak:Penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian Hasil Belajar Matematika Kasful Anwar menyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu proses untuk menggambarkan perubahan dari diri siswa setelah
Lebih terperinciISSN: Volume-3, Edisi-1, Maret 2016 Halaman 23-30
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 23-30 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT MAPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara didunia ini menangani secara langsung masalah-masalah
Lebih terperinciKata Kunci: model pembelajaran ARIAS, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa
31 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas III B SDN Patrang 02 Jember pada Pokok Bahasan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Nurfitri Purnamasari, Zainuddin, dan Suyidno Pendidikan Fisika FKIP Unlam,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: bimbingan karir, motivasi, prestasi belajar
319 Hubungan Antara Bimbingan Karir Dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kejuruan pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Smk Al Munawwarah Kesugihan Cilacap
Lebih terperinciHasnah PGSD UPP Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM
Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume V Nomor 3 September 2015 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION)
Lebih terperinciOLEH : DELVIZA SURYANI
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, PERHATIAN ORANG TUA DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN LEMBAH GUMANTI JURNAL OLEH :
Lebih terperinciSurono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pada umumnya, pemandangan dalam kelas menunjukkan gambaran yang sangat kompleks, yang terdiri dari berbagai jenis kepribadian, potensi, latar belakang kehidupan, serta
Lebih terperinci