BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang pintu air Manggarai secara singkat, hasil analisa data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Pintu air Manggarai Secara operasional pintu air Manggarai berada di bawah pengawasan Ditjen Sumber Daya Air, Ditjen Sumber Daya Air sendiri berada di bawah kewenangan Departemen Pekerjaan Umum. Jadi secara tidak langsung Pengelolaan pintu air Manggarai merupakan bagian dari Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Pintu air Manggarai mengendalikan arus air yang mengalir dari Bogor melewati Depok dan baru tiba di Manggarai. Lama perjalanan air dari depok hingga pintu air kirakira memakan waktu empat jam. Dan di pintu air ini adalah pengendali air di Kanal bagian barat. Jika kita sering mendengar tentang banjir kanal barat maka pintu air ini berperan penting dalam penanggulanganya. Adapun daerah-daerah yang sering terkena banjir khususnya banjir kanal barat ini meliputi Kapuk Muara dan Pluit dengan melewati sepanjang jalan Sultan Agung (Stasiun Dukuh), jalan Galunggung, KH Margono Djojohadikoesoemo, Petamburan, Stasiun Tanah Abang. Lalu membelah jalan Kyai Caringin-Tomang Raya dan KH Hasyim Asy'ari-Kyai Tapa menuju Angke dan juga Istana Negara. Untuk pengukuran air sendiri digunakan alat bantu yang bernama peil scale. Berupa garis meteran yang dipasang di pinggir sungai. Saat ini pengoperasian pintu

2 69 masih secara manual dengan menggunakan tenaga pengawas selama dua puluh empat jam. Di pintu pengendali banjir kanal ini mempunyai dua pintu yaitu pintu Manggarai dan pintu kanal. Keduanya berfungsi untuk pengendalikan air kiriman dari Bogor. 4.2 Keterbatasan penelitian Karena data yang diambil adalah data sekunder maka data yang diperoleh sedikit diragukan ketepatannya. Pengawasannya masih mengandalkan tenaga manusia baik untuk data ketinggian air maupun data klimatologi maka faktor kesalahan manusia menjadi tidak bisa dihindarkan. Belum adanya alat yang bisa menginput data secara otomatis melalui data komputer dapat mengakibatkan pengamatan seseorang bisa jadi berbeda walaupun mungkin tidak signifikan. 4.3 Hasil pengumpulan data Berdasarkan catatan harian pintu air Manggarai maka diperoleh jumlah populasi data ketinggian permukaan sungai selama bulan Oktober 2006 sampai April 2007 adalah sebanyak 5112 data. Data ini tidak dipakai semuanya. Dalam kenyataannya penulis akan meringkas ke dalam bentuk harian. Yang dapat kita hitung bahwa dari bulan Oktober sampai April ada 212 hari demikian pula banyaknya data yang akan diteliti. Sebenarnya data yang di dapat dari catatan harian pintu air Manggarai tidak hanya data ketinggian permukaan air saja. Tetapi ada juga debit air, sisa, dan tingginya pembukaan pintu air namun untuk variabel yang digunakan hanyalah ketinggian permukaan air hal ini berdasarkan wawancara langsung ke petugas penjaga pintu air, dan juga karena pencatatan debit air, sisa maupun pembukaan pintu adalah berdasarkan ketinggian permukaan air bukan berdasarkan alat ukur khusus. Sedangkan untuk data klimatologi

3 70 akan mendapat jumlah populasi data yang sama. Tentu saja dengan berbagai variabel yang berbeda. Dalam pencatatanya terdapat variabel temperatur, curah hujan, lama penyinaran matahari, dan kelembaban nisbi. Data klimatologi didapat dari stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Bogor dengan satuan harian Karakteristik data ketinggian permukaan air Manggarai Berikut adalah gambaran data ketinggian permukaan air Manggarai selama bulan Oktober 2006 April 2007 : Gambar 4.1 Grafik Ketinggian Permukaan Air Manggarai Dapat kita lihat bahwa data di atas memiliki hubungan linear antara waktu dan ketinggiannya. Dan tampaknya juga memiliki pola data musiman dengan data pencilan atas di bagian tengahnya. Pencilan tersebut merupakan data banjir bandang yang

4 71 ternyata sungai Manggarai mencapai titik tertinggi pada Minggu 4 Febuari 2007 yaitu 1090 meter dari dasar sungai. Tetapi kita tidak akan membahas lebih dalam mengenai hal itu. Data tersebut mempunyai rata-rata sebesar dan standart deviasi sebesar Karakteristik data klimatologi di Bogor Keempat gambar di bawah akan menunjukan karakteristik data klimatologi di stasiun pengamatan Bogor : Gambar 4.2 Gambar 4.3 Grafik Curah Hujan Grafik Temperatur Gambar 4.4 Gambar 4.5 Grafik Lama Penyinaran Matahari Grafik Kelembaban Nisbi

5 72 Keempat grafik data klimatologi menunjukan pola-pola yang hampir menyerupai, yaitu berfluktuasi. Grafik curah hujan dan lama penyinaran matahari memiliki pola zig-zig yang cukup besar. Hal ini menunjukan bahwa data tersebut cukup berfluktuasi. Sedangkan grafik temperatur hampir stabil pada nilai rata-ratanya dengan fluktuasi yang kecil. 4.4 Hasil analisis data dan pembahasan Sekarang kita telah mengetahui gambaran umum dan karakteristik data ketinggian permukaan maupun data klimatologi. Sekarang kita akan menganalisis lebih lanjut data-data tersebut Menghilangkan data pencilan Dalam analisis kolerasi dan regesi secara umum data pencilan atau sering disebut dengan outlayer bisa mengakibatkan nilai-nilai koefisien kolerasi dan regresi tertarik/skewed kearah data pencilan tersebut. Dengan adanya skewness ini akan menyebabkan peramamalan kita menjadi tidak valid lagi karena akan menjauhi nilai rata-ratanya yang sebenarnya. Oleh sebab itu dalam penelitian kali ini data pencilan akan dihilangkan. Data sekitar hari ke-131 pada grafik, disana terlihat bahwa terdapat data pencilan atas. Untuk menghilangkannya maka digunakanlah rata-rata dari sebelum dan sesudah pencilan itu terjadi dengan demikian dapat memperbaiki keakuratan model yang di dapat.

6 73 Dapat kita lihat rumus tepatnya adalah sebagai berikut: Y Y = + Y 2 µ Dengan pendugaan diatas maka kita bisa melihat kembali grafiknya menjadi seperti ini : Gambar 4.6 Grafik Ketinggian Permukaan Air Setelah Menghilangkan Pencilan Dari grafik masih dapat kita lihat bawah sekitar hari ke terdapat data dengan pola fluktuasi yang cukup ekstrim. Namun data ini tidak perlu dihilangkan karena merupakan bagian dari pola data itu sendiri bukan merupakan data pencilan Korelasi antar variabel Sebelum kita membentuk sebuah model peramalan, hal yang kita perlukan adalah mengetahui besarnya hubungan antar variabel baik itu secara positif maupun secara negatif. Dengan mengetahui besarnya hubungan antara variabel ini maka kita bisa mengetahui variabel mana yang terbaik untuk dimasukan ke dalam model. Tentu saja

7 74 dengan adanya variabel yang baik akan membuat model peramalan kita mempunyai ragam yang cukup bervariasi dan juga error yang lebih kecil. Seperti yang kita tahu bahwa korelasi biasanya berguna untuk memantau besarnya hubungan antar variabel. Namun di penelitian kali ini kita akan melihat hubungan antar variabel dengan penambahan waktu jeda (time lag). Waktu jeda disini dimasukan karena pemodelan autoregesi yang akan kita pakai akan menggunakan waktu jeda. Untuk lebih jelas kita bisa melihat modelnya secara langsung : Y = μ ' + β X + β X β X + e t 1 t 1 2 t 2 p t p t Dapat kita lihat bahwa nilai X 1, X 2,..., X t t t p menunjukan adanya waktu jeda (time lag). Selain itu tanpa waktu jeda kita tidak akan bisa meramal kejadian yang akan datang dan jika itu terjadi maka kita hanya bisa menduga nilai variabel Y (variabel tak bebas) dari variabel X (variabel bebas) lainnya, tidak akan memungkinkan kita menduga nilai Y dari variabel lain sebelum saat itu tanpa waktu jeda. Jeda yang akan kita ambil dibatasi dengan jangka waktu tujuh hari atau seminggu. Sehingga peramalan yang akan dilaksanakan tidak akan lebih dari waktu jeda ke tujuh. Maka secara garis besar pengujian korelasinya akan seperti berikut : Ketinggian air saat ini (Yt) dipengaruhi oleh : 1. X 1 = Curah hujan 2. X 2 = Temperatur 3. X 3 = Lama penyinaran matahari 4. X 4 = Kelembaban nisbi Dan keempat variabel tersebut mempunyai time lag satu hingga tujuh sebelum dilakaukan pengujian korelasi.

8 Korelasi dengan time lag satu Tabel 4.1 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Satu Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi Dari tabel 4.1 dapat kita lihat bahwa secara keseluruhan hubungan antara data ketinggian permukaan air dan data klimatologi (curah hujan, tempratur, lama penyinaran matahari, dan kelembaban nisbi) adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Hubungan Korelasi Antar Variabel Y X Hubungan Ketinggian permukaan air Curah hujan ( o C) Positif Ketinggian permukaan air Temparatur (mm) Negatif Ketinggian permukaan air Lama penyinaran (%) Negatif Ketinggian permukaan air Kelembaban nisbi (%) Positif

9 76 Hubungan yang positif menunjukan bahwa semakin besar nilai variabel yang satu akan semakin besar pula nilai variabel yang dipengaruhinya. Sebagai contoh semakin tinggi curah hujan yang terjadi di Bogor maka semakin tinggi pula permukaan air yang ada di pintu air Manggarai. Dan sebaliknya ketika temperatur menurun maka ketinggian pemukaan air akan naik. Karena jika di Bogor sering terjadi hujan maka secara otomatis suhu udara akan turun. Demikian juga dengan lama penyinaran matahari, jika matahari semakin jarang bersinar maka kemungkinan permukaan air akan naik menjadi besar. Untuk melihat sebarapa besar kuatnya pengaruh yang di berika variabel-variabel tersbut kita bisa melihatnya di tabel 4.1 sebelumnya. Tampaklah di situ bahwa variabel yang paling besar memberi pengaruh terhadap permukaan air sungai adalah variabel temperatur yang mempunyai nilai sebesar yang berarti bahwa temperatur memiliki pengaruh positif setengah terhadap tinggi permukaan Korelasi dengan time lag dua Tabel 4.3 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Dua Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi

10 Korelasi dengan time lag tiga Tabel 4.4 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Tiga Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi Korelasi dengan time lag empat Tabel 4.5 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Empat Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi

11 Korelasi dengan time lag lima Tabel 4.6 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Lima Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi Korelasi dengan time lag enam Tabel 4.7 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Enam Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi

12 Korelasi dengan time lag tujuh Tabel 4.8 Koefisien Korelasi dengan Time Lag Tujuh Tinggi Lama Kelembaban Permukaan Curah hujan Temperatur Penyinaran Nisbi Tinggi Permukaan 1 Curah hujan Temperatur Lama Penyinaran Kelembaban Nisbi Dari tabel-tabel di atas kita bisa mengetahui bahwa data curah hujan memiliki hubungan variabel terendah dari variabel lainya. Hal ini mungkin disebabkan karena data curah hujan terlalu banyak data yang bernilai nol. Nilai nol didapat karena tidak setiap hari kita akan mengalami hujan. Sehingga ketika tidak ada hujan tentu saja akan bernilai nol. Fenomena ini menyebabkan data curah hujan mempunyai ragam yang kecil sehingga menyebabkan hubungannya dengan variabel lain menjadi kurang bagus. Data curah hujan sendiri terus naik sampai pada time lag yang ke enam dan turun pada time lag tujuh. Hal ini mendukung teori tentang titik jenuh tanah adalah benar. Bahwa ketika hujan turun maka tanah tidak dapat langsung menyerapnya. Perlu ada beberapa waktu sampai tanah mampu menyerap dan mengalirkannya ke sungai. Kemungkinan besar waktu tersebut adalah enam hari dengan melihat fenomena yang terjadi pada percobaan korelasi di atas.

13 80 Untuk data-data lain semuanya tampak wajar dengan semakin menurunnya nilai variabel temperatur, lama penyinaran matahari, dan kelembaban nisbi dengan bertambahnya lag. Nilai terbaik mereka adalah saat mereka berada di lag kedua. Satu lagi masalah yang perlu diperhatikan bahwa nilai-nilai antar variabel bebasnya tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan determinan matriks X X pada metode kuadrat terkecil tidak sama dengan nol. Seperti yang sudah tertulis di landasan teori mengenai multikolinearitas bahwa jika terjadi hal multikolinearitas tersebut maka koefisien-koefisien regresinya tidak dapat dicari karena determinan yang didapat adalah nol. Berarti nilai kolerasi pada variabel-variabel di atas belum cukup untuk menimbulkan miltikolinearitas Autokorelasi Setelah mengetahui besarnya hubungan korelasi antar variabel dengan setiap time lag berarti kita siap untuk membentuk model dengan persamaan autoregresi. Model yang akan kita pakai adalah model AR (4,0,0). AR (4,0,0) akan mewakili tiap variabel dengan time lag tertentu. Variabel yang terwakili urutannya adalah sebagai berikut yaitu curah hujan, temperatur, lamanya penyinaran matahari, dan kelembaban nisbi. Untuk mengetahui time lag terbaik pada tiap persamaan itulah maka kita menghitung variabel koelerasi seperti yang kita lakukan di sub bab sebelumnya. tabel di bawah ini akan menunjukan waktu terbaik tiap-tiap variabel.

14 81 Tabel 4.9 Waktu Terbaik Tiap Variabel Variabel Curah hujan ( o C) Temparatur (mm) Lama penyinaran (%) Kelembaban nisbi (%) Waktu terbaik Time lag enam Time lag dua Time lag dua Time lag dua Mengikuti waktu terbaik yang telah disajikan tabel di atas maka pemodelan regresinya menjadi : AR (4,0,0) Y = μ ' + β X + β X + β X + β X t 1 t 6 2 t 2 3 t 2 4 t 2 Setelah mendapatkan model di atas maka kita bisa mulai menghitung setiap nilai koefisiennya dengan menggunakan cara regresi berganda. Dan hasil yang di dapat adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi Coefficients Intercept X Variabel X Variabel X Variabel X Variabel

15 82 Persamaannya menjadi : Y t : CH t t t pm t KB t-2 Dari persamaan didapat bahwa pengaruh paling besar diberikan oleh temperatur sisanya mempunyai pengaruh dibawah angka dua. Curah hujan dan kelembaban nisbi memberi pengaruh positif yang berarti semakin tinggi curah hujan dan kelembaban nisbi maka akan semakin tinggi pula ketinggian permukaan airnya. Sebaliknya temperatur dan penyinaran matahari menunjukan pengaruh negatif Analisis autoregresi berganda Secara sepintas kita dapat melihat bahwa data-data tersebut mempunyai hubungan linear. Tetapi untuk mengetahui kebenarannya kita perlu melakukan pengujian lebih lanjut. Pengujian dilakukan dengan statistik uji F dengan membandingkan nilai F yang didapat dengan nilai F yang berada di tabel statistik F maka kita bisa memutuskan apakah kita akan menolah atau menerima H0. Dari hasil pengolahan data melalui alat bantu Microsoft Excel dimana variabel tak bebasnya adalah ketinggian permukaan air dan variabel bebasnya adalah curah hujan, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 ANOVA Variabel Ketinggian Permukaan Air dan Variabel Klimatologi df SS MS F Significance F Regression E-19 Residual Total

16 83 Hasil anova dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai F hitung = 30,1893 jauh lebih besar dari F tabel yang mempunyai nilai sebesar 2,37, berarti kesimpulannya tolak hipotesis nol. Karena Ho kita tolak dan H1 kita tersima maka kita tahu bahwa data antara curah hujan dan data-data klimatologi secara jelas memiliki pola hubungan linear Koefisien determinasi Sekarang kita akan melihat seberapa mampu ragam model yang sudah dibuat menerangkan ragam pada kondisi sebenarnya. Dari perhitungan Microsoft Excel di dapat nilai R 2 sebagai berikut (perhitungan terlampir di lampiran): R 2 = Angka menunjukan bahwa keragaman yang mampu diterangkan adalah sebesar 40% dari ragam sebenarnya. Hal ini menunjukan bahwa ragam yang diterangkan masih belum maksimal menerangkan keragaman sebenarnya. Menurut peneliti hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya keeratan hubungan antar variabel tak bebas dengan variable bebasnya terutama untuk data curah hujan yang mempunyai hubungan terendah dari semua variabel yang lain. Selain itu kurangnya variasi untuk data ketinggian permukaan air dapat menjadi salah satu penyebab sulitnya ragam penduga menerangkan ragam sebenarnya Durbin-Watson Dengan statistik Durbin Watson kita bisa melihat pola galat yang terjadi. Statistik DW hasil perhitungan mempunyai nilai (perhitungan statistik DW dapat di lihat di lampiran) : DW =

17 84 Angka menunjukan bahwa galat yang dimiliki pemodelan ini mempunyai auto korelasi positif. Arti bahwa galat yang terdapat pada Y dugaan mempunyai kecenderungan untuk mengikuti besarnya galat data yang sebenarnya. Fenomena ini menunjukan bahwa jika kita memperbanyak data penelitian maka hal yang terjadi adalah galat tersebut akan memiliki pola kecenderungan untuk melambat, melambat maksudnya adalah galat dugaan semakin lama akan semakin berkumpul di nilai rata-rata galatnya Peramalan Model Y t : CH t t t pm t KB t-2 dapat kita gunakan untuk meramalkan maksimal kejadian dua hari sesudahnya. Dan sebagai indikator banjir penulis menggunakan rumus ū ± sd. Rumus ini adalah rumus statistik kualitas kontrol (quality control). Yang mengambil rata-rata sebagai nilai tengah dan standart deviasi sebagai batas atas dan batas bawah. Dengan subtitusi nilai rata-rata dan nilai standart deviasi dari analisis deskriptif kita akan mendapat rumus tersebut menjadi 713,94 ± 56,51. Yang berarti bawah jika data yang diramalkan melebihi batas atas yaitu 713, ,51 atau 770,45. Maka status akan dikatakan sebagai status waspada karena kemungkinan besar ketinggian permukaan air di Manggarai yang akan menyebabkan banjir.

18 85 Berikut adalah grafik Y dugaan tahun 2007: Ganbar 4.7 Grafik Y Dugaaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan negara maritim. Negara maritim mempunyai arti suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan negara maritim. Negara maritim mempunyai arti suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terkenal dengan negara maritim. Negara maritim mempunyai arti suatu negara dengan struktur geografis yang sebagian besar terdiri dari air. Air merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. maka di kembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: ketinggian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. maka di kembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: ketinggian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 3.1.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan pada gambaran umum objek, maka di kembangkan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PERAMALAN KANAL BANJIR BARAT JAKARTA MENGGUNAKAN AUTOREGRESI MULTIVARIANT

PERANCANGAN PROGRAM PERAMALAN KANAL BANJIR BARAT JAKARTA MENGGUNAKAN AUTOREGRESI MULTIVARIANT PERANCANGAN PROGRAM PERAMALAN KANAL BANJIR BARAT JAKARTA MENGGUNAKAN AUTOREGRESI MULTIVARIANT Ngarap Im Manik Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jln. K.H.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi data Tahap pertama dalam pembentukan model VAR adalah melakukan eksplorasi data untuk melihat perilaku data dari semua peubah yang akan dimasukkan dalam model. Eksplorasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil.

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil. 8 koefisien regresi berganda dari variabel tak bebas Y terhadap variabel bebas Xi. Pada kasus ini, persamaan mengandung arti sebagai berikut, seperti yang telah dimodelkan Merdun (23) di Sungai Saluda,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa. Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa. Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan klasifikasi iklim global, wilayah kepulauan Indonesia sebagian besar tergolong dalam zona iklim tropika basah dan sisanya masuk zona iklim pegunungan. Variasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi ekologi menurut waktu. Studi ekologi menurut waktu adalah pengamatan kecenderungan (trend) jumlah kasus (kejadian)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua peubah atau lebih (Draper dan Smith, 1992).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorologi dan geofisika yang salah satu bidangnya adalah iklim.

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorologi dan geofisika yang salah satu bidangnya adalah iklim. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia meteorologi diasuh dalam Badan Meteorologi dan Geofisika di Jakarta yang sejak tahun enam puluhan telah diterapkan menjadi suatu direktorat perhubungan

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI. Oleh: AHMAD LUTFI F

SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI. Oleh: AHMAD LUTFI F ::r(m 'tool). LO I) SKRIPSI KAJIAN PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP LIMPASAN PERMUKAAN (rull-off) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS ) CILIWUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI Oleh: AHMAD LUTFI F01498117 2002

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data kuantitatif yang berasal dari data sekunder, yaitu berupa data berkala (data time series) data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data runtun waktu. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107 02-107 40 BT dan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah yang relatif rendah

Lebih terperinci

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi STK 511 Analisis statistika Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi 1 Pendahuluan Kita umumnya ingin mengetahui hubungan antar peubah Analisis Korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antar

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

tunda satu bulan (lag 2) berarti faktor iklim mempengaruhi luas serangan pada WBC pada fase telur.

tunda satu bulan (lag 2) berarti faktor iklim mempengaruhi luas serangan pada WBC pada fase telur. 6 regresi linier berganda untuk semua faktor iklim yang dianalisis. Data faktor iklim digunakan sebagai peubah bebas dan data luas serangan WBC sebagai peubah respon. Persamaan regresi linier sederhana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut. BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Penyajian Data Penelitian Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut. Data berikut merupakan data aktual untuk diramalkan penjualannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan antar variabel sering menjadi objek yang akan diamati bentuknya dalam sebuah pemodelan. Dua buah variabel yang diduga mempunyai hubungan sebab akibat, atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Harga emas di Indonesia berpatokan pada harga di PT.Aneka Tambang, Tbk. PT.Aneka Tambang, Tbk adalah perusahaan tambang dan logam Indonesia milik negara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Variabel Penelitian Statistika deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian yang diambil dari sampel atau populasi sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 459 468. ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN Nur Suri Pradipta, Pasukat Sembiring, Pengarapen Bangun Abstrak. Hujan merupakan komponen masukan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal) yang menjelaskan adakah hubungan dan seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta Indah Wulansari F 0299059 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA

ANALISIS REGRESI BERGANDA ANALISIS REGRESI BERGANDA Analisis Regresi Berganda Arahkan kursor pada Analyze lalu Regression dan pilih Linear Analisis Regresi Berganda Pada kotak Linear Regression, pindahkan variable Y pada kotak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : 1) Data primer, yaitu memperoleh sumber data penelitian langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda Pengantar Pada sesi sebelumnya kita hanya menggunakan satu buah X, dengan model Y = b 0 + b 1 X 0 1 Dalam banyak hal, yang mempengaruhi X bisa lebih dari satu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengelolaan data dan pembahasan hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan

Lebih terperinci

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 014, hal. 45-5 REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP Saniyah dan Budi Pratikno Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Dan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan di Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan melalui internet. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perusahaan 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 dengan objek penelitian PT. Indo Kordsa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau pada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Aek Pamienke, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Pemilihan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA Nama : Azura Geby Ryanti NPM : 11212325 Dosen Pembimbing : Dr. Ambo Sakka,SE.,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan 66 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data untuk mempermudah perhitungan analisis statistika yang akan dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu dipelajari untuk memperoleh informasi berupa data agar dapat diolah secara statistik yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variable, penentuan jenis dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. salah satu kota pemekaran dengan penerimaan PAD yang cukup tinggi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. salah satu kota pemekaran dengan penerimaan PAD yang cukup tinggi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pengumpulan untuk penelitian dan pengolahan data dilakukan mulai bulan Oktober sampai Desember 2013. Penelitian ini dilakukan di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005:01 2012:12 yang diperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. daerah yang prosfektif untuk mengetahui ketersediaan dan konsumsi pangan strategis

METODE PENELITIAN. daerah yang prosfektif untuk mengetahui ketersediaan dan konsumsi pangan strategis Metode Penentuan Daerah Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Daerah penelitian ini dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa daerah ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci