BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja merupakan ukuran keberhasilan, prestasi (performance) dari kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016.Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) mempunyai makna progres positif kategori sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016 Skor Rentang Capaian Kategori Capaian 4 Lebih dari 100 % Sangat baik 3 75 % sampai 100 % Baik 2 55 % sampai 75 % Cukup 1 Kurang dari 55 % Kurang 3.2 Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja disusun berdasarkan hasil pengujuran kinerja, yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kelompok indikator kinerja sasaran untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai keberhasilan dan kegagalan rencana strategis tahun 2016 serta pencapaian sasaran dari suatu program. Pencapaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun 2016 dalam penyelenggaraan jalan provinsi dapat dilihat dari 3 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 17

2 (tiga) sasaran strategis dan 4 (empat) indikator kinerja utama yang penjelasannya sebagai berikut: Tujuan Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, Dan Kualitas Jalan Provinsi Tujuan Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, dan Kualitas Jalan Provinsi dijabarkan kedalam 2 (dua) sasaran prioritas pembangunan, yaitu: a. Meningkatnyajalan provinsi yang dapat dilalui kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman. b. Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat Sasaran Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Sasaran prioritas pembangunan meningkatkan jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman sebanyak 1 (satu) indikator yaitu : (1) Persentase jalan provinsi dalam kondisi baik mantap fungsional. Tabel 3.2 Tujuan 1 Sasaran 1 TUJUAN 1 SASARAN 1 Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, Meningkatknya jalan provinsi yang dapat dan Kualitas Jalan Provinsi dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Tabel 3.3 Realisasi Tujuan 1 Sasaran 1 Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN REALISASI (%) 1 Meningkatnya Persentase jalan provinsi dalam kondisi baik mantap 88,87 jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. fungsional Kriterianya adalah jalan provinsi memiliki kerataan permukaan jalan yang memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Nilai kondisi jalannya diukur menggunakan alat ukur kerataan jalan (menghasilkan nilai IRI) atau diukur secara visual (menghasilkan nilai RCI). Nilai maksimum IRI adalah 8 atau RCI minimum nilainya sedang DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 18

3 Sasaran 1: Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman, dan sasaran 2: Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat, didukung oleh 2 (dua) program yaitu: a.1. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 97,37% dengan target indikator kinerja: a. Panjang jalan dalam kondisi mantap (Km) sepanjang 1.286,00 Km (90,50%) dan terealisasi panjang jalan dalam kondisi mantap (Km) sepanjang 1.262,83 Km. b. Panjang jembatan dalam kondisi baik sepanjang ,00 m dan terealisasi panjang jembatan dalam kondisi baik sepanjang ,94m. a.2. Program Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan anggaran sebesar Rp ,00 realisasi Rp ,00 atau 96,13% dengan target indikator kinerja: a. Persentase ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 80 % dan terealisasi persentase ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 81,42 %. b. Persentase Kantor dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 90%dan terealisasipersentase Kantor dalam kondisi layak pakai dan memadai sebesar 90%. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 19

4 Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalamtabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Capaian Tujuan 1 Sasaran 1 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) = 4/3 X 100% 88,60 88,87 100,30 1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional. Persentase Jalan Provinsi dalam kondisi mantap sebesar 88,87%.Pada Tabel 3.5 diuraikan kondisi jalan baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat. Tabel 3.5 Kondisi Jalan Provinsi Tahun 2016 NO URAIAN KONDISI JALAN 2016 Km % I Mantap 1.262,830 88,870 a. Baik 699,265 49,209 b. Sedang 563,565 39,660 II Tidak Mantap 158,170 11,130 a. Rusak Ringan 141,845 9,982 b. Rusak Berat 16,325 1,149 PANJANG JALAN SESUAI KONDISI 141,85 Km 16,32 Km 699,27 Km 563,57 Km Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Gambar 3.1 Panjang Jalan Sesuai Kondisi, Tahun DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 20

5 Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 1 pada Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa pencapaian Kinerja Kemantapan Jalan Provinsi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 mencapai angka 100,30 % dan tergolong Sangat Baik. Hal ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang terus dan senantiasa dilakukan, yaitu: 1. Pemeliharaan rutin jalan dengan menambal setiap ada lubang dengan segera agar tidak memperparah kerusakan dan pemeliharaan berkala jalan di seluruh ruas jalan provinsi terutama jalan strategis sehingga layak untuk kepentingan mobilitas barang dan jasa. 2. Pemeliharaan rutin dan berkala jembatan sehingga layak digunakan untuk kepentingan mobilitas barang dan jasa serta masyarakat. Indikator Kinerja Persentase Jalan Provinsi Dalam Kondisi Mantap dari tahun 2010 sampai tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut:77,38% pada tahun 2010, meningkat menjadi 78,16% pada tahun 2011, meningkat menjadi 85,73% pada tahun 2012,meningkat menjadi 88,40% padatahun 2013, meningkat menjadi 89,27% pada tahun 2014, meningkat menjadi 89,43 % pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 sebesar 88,87 % seperti dalamtabel 3.6. Tabel 3.6 Kemantapan Jalan Provinsi Tujuh Tahun Terakhir ( ) NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatkan DayaDukung, Kapasitas dan Kualitas Jalan Provinsi 88,60 77,38 78,16 85,73 88,40 89,27 89,43 88,87 100,3 Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 21

6 KONDISI JALAN (KM) KEMANTAPAN JALAN (%) 100,0 95,0 92,00 92,00 90,0 88,40 89,27 89,43 88,87 85,0 85,73 84,30 86,09 80,0 75,0 79,73 78,44 77,38 78,16 80,13 70, TAHUN Target Realisasi Gambar 3.2 Target dan Realisasi Persentase Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap Tahun Persentase Jalan dalam kondisi mantap jalan provinsi di Jawa Timur dari tahun diuraikan dalam kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat adalah seperti pada Gambar , , ,00 800,00 600,00 400,00 200,00 0, , ,75 983,52 859,79 839,07 847,68 649,85 717,55 727,14 699,27 588,42 563,57 391,87 312,00 338,00 335, , ,49 181,79 135,99 141,845 60,69 48,83 39,7 22,5 10,5 50,1 16, TAHUN Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Gambar 3.3 Panjang Jalan Sesuai Kondisi Tahun DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 22

7 PENINGKATAN JALAN (KM) Dilihat nilai kemantapan jalan tahun 2016 sebesar 88,87% dan tahun 2015 sebesar 89,43 % ini berarti terjadi penurunan kemantapan sebesar 0,56% dari target peningkatan kemantapan di renstra sebesar 2,00%. Kemantapan ini berupa kerataan permukaan perkerasan sehingga nyaman untuk berkendara. Kemantapan ini diperoleh dari pelaksanaan pemeliharaan rutin tambal sulam dan pemeliharaan berkala serta peningkatan jalan. Pemeliharaan rutin dan berkala hanya untuk lapisan permukaan perkerasan saja sehingga tidak menambah nilai struktural jalan, sedangkan peningkatan jalan untuk menambah nilai struktural jalan. Sehingga kemantapan jalan yang didapat dari pelaksanaan pemeliharaan rutin dan berkala berupa kemantapan marjinal dan kemantapan struktural jalan didapat dari pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan berkala jalan. 200,00 180,00 160,00 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 179,07 179,07 179,07 179,07 179,07 73,14 74,23 81,65 63,46 56,74 38,85 46,45 50,46 28, TAHUN Target Realisasi Gambar 3.4 Panjang Peningkatan Jalan Tahun DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 23

8 PEMELIHARAAN RUTIN (KM) PEMELIHARAAN BERKALA (KM) , ,06 140,06 140,06 140,06 140,06 136,95 57,698 73,45 66,39 32, ,03 110, TAHUN Target Realisasi Gambar 3.5 Panjang Pemeliharaan Berkala Jalan Tahun , , , , , , , , , , , , , , TAHUN Target Realisasi Gambar 3.6 Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan Tahun Panjang jalan yang ditingkatkan strukturnya mengalami peningkatan meskipun belum memenuhi target renstra, sedangkan pemeliharaan berkala naik turun dan belum memenuhi renstra, sehingga pemeliharaan rutin (yang DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 24

9 dilaksanakan sebagai bentuk penyelenggaraan jalan minimal) seluruh ruas jalan provinsi. 1. Perbaikan pemeliharaan rutin jalan antara lain meliputi: a. Meningkatkan peran Satuan Tugas (Satgas) UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur sebagai ujung tombak penanganan pemeliharaan jalan. b. Ketersediaan jumlah dan kualitas peralatan. Pada tahun 2016 terdapat alat unit pemeliharaan rutin sebanyak 312unit yang tersebar di 12 UPT se-jawa Timur dalam kondisi baik, yang berupa: Alat Pemeliharaan Rutin lengkap di setiap UPT dan Depo Peralatan: Cold Milling, 4 roda: 2 unit, Cold Milling, 3 roda: 13 unit, Asphalt Finisher: 12 unit, Tandem Roller: 22 unit, Tire Roller: 12 unit, Vibrator Soil Compactor: 1 unit, Vibrator Roller Hand Guide: 22 unit, Pick Up: 27 unit, Flat Bed Truck With Crane: 18 unit, Flat Bed Truck Trailler Mini: 13 unit, Flat Bed Truck With Crane: 2 unit, Dump Truck: 38 unit, Self Loader Truck: 3 unit, Asphalt Compressor: 17 unit, dan Asphat Spayer: 13 unit. Alat Konstruksi terdiri atas: Bulldozer: 6 unit, Motor Grader 4 unit, Whell Loader 10 unit, Mobil Crane 1 unit, Excavator On Track 2 unit, Excavator 1 unit, Breaker 1 unit, Excavator mini 9 unit, Breaker 5 unit. Alat Penunjang terdiri atas: Plate Compactor 25 unit, Concreate Cutter 21 unit, Core Drill 1 unit, Genset 3 unit, Chain Saw 35 unit, Grass Cutter 14 unit. Peralatan tersebut di atas didistribusikan di setiap Kantor UPT dan Kantor Pembantu bahkan di Kantor Pengamat untuk menunjang pelaksanaan pemeliharaan jalan yang cepat, tepat dan akurat. c. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dimaksudkan untuk mewujudkan tenaga yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan jalan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan tentang kebinamargaan antara lain: diklat pembekalan pengamat jalan dan juru jalan, diklat pembekalan pengawas jalan dan jembatan, diklat tata cara hukum kontrak, diklat teknis perencanaan jalan, diklat perencanaan drainase, diklat teknis pengawasan pekerjaan jalan dan jembatan yang diselenggarakan oleh DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 25

10 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Balai Pendidikan dan Pelatihan IX Kementerian Pekerjaan Umum maupun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur sendiri Sasaran Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat. Sasaran prioritas pembangunan Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat sebanyak 1 (satu) indikator yaitu : (1) Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer. Tabel 3.7 Tujuan 1 Sasaran 2 TUJUAN 1 SASARAN 2 Meningkatkan Daya Dukung, Kapasitas, dan Meningkatnya jalan provinsi yang Kualitas Jalan Provinsi menjamin pengguna berkendara dengan selamat. Tabel 3.8. Realisasi Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR SASARAN REALISASI 2 Meningkatnya Persentase Jalan Provinsi yang jalan provinsi memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer. yang menjamin CAPAIAN BOBOT CAPAIAN Kriterianya adalah jalan provinsi yang X BOBOT pengguna menjamin pengguna jalan berkendara berkendara dengan selamat, dengan parameter: dengan selamat. a. Spesifikasi Penyediaan Prasarana 100,00 0,00 - b. LHRT (SMP/Hari) 100,00 0,00 - c. Lebar Jalur Lalu Lintas Minimum 40,852 60,00 24,51 d. Lebar Bahu Minimum 73,65 20, e. Tipe Perkerasan Jalan Minimum 100,00 0,00 0,00 f. Kelandaian Maksimum 96,68 5,00 4,83 g.kondisi Bangunan Pelengkap Jalan (Jembatan, Gorong-gorong, dll) 92,17 15,00 13,83 57,90 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 26

11 Jika dilihat dari parameter c lebar jalur lalu lintas minimum, yang baru memenuhi mencapai 38,89% atau sepanjang 684,81 Km, yang belum memenuhi sebanyak 61,11% atau sepanjang 1.076,09 Km. Dari 1.076,09 Km tersebut, sepanjang 222,83Km dengan tingkat pelayanannya sudah mencapai D (Tingkat Pelayanan Sangat Rendah) dan E (Tingkat Pelayanan Sangat Sangat Rendah) atau dengan nilai VCR (Volume Capacity Ratio: perbandingan antara volume kendaraan yang melintas dengan kapasitas pada suatu ruas jalan tertentu) 0,85, sisanya sepanjang 853,26Km dengan tingkat pelayanan A(Tingkat Pelayanan Sangat Tinggi), B (Tingkat Pelayanan Tinggi)dan C (Tingkat Pelayanan Sedang) atau dengan nilai VCR < 0,85. Untuk itu ditengah keterbatasan alokasi anggaran penyelenggaraan jalan setiap tahunnya dari pemerintah provinsi Jawa Timur, maka strategi untuk pemenuhan lebar jalur lalu lintas minimum yang dilakukan terlebih dahulu adalah kegiatan peningkatan struktur dan kapasitas (pelebaran) ruas-ruas yang tingkat pelayanannya sudah mencapai D dan E atau nilai VCR 0,85 dan lebarnya belum memenuhi persyaratan lebar jalur lalu lintas minimum tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mencapai Sasaran Prioritas Pembangunan Meningkatkan jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat dengan indikator yaitu: Persentase Jalan Provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer, dilaksanakan dengan: a. Peningkatan jalan dan penggantian jembatan; Peningkatan jalan provinsi dan penggantian jembatan tahun 2016 dilaksanakan oleh 2 (dua) kegiatan yaitu 1. Pelaksanaan fisik peningkatan jalan yang berupa pelebaran jalur lalu lintas sekaligus meningkatkan daya dukung struktur jalan melalui kegiatan Peningkatan Jalan Provinsi sepanjang 50,46 km yang pengawasan mutu dan kualitas pekerjaan kegiatan tersebut agar sesuai dengan Spesifikasi dilaksanakan kegiatan Supervisi Peningkatan Jalan di 12 lokasi sesuai dengan pelaksanaan fisik yang ada. Peningkatan jalan sepanjang 50,46 Km tersebut tidak seluruhnya menaikkan realisasi capaian sasaran DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 27

12 strategis, dikarenakan adanya peningkatan jalan yang belum memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer yang disebabkan ketersediaan lahan yang terbatas sehingga tidak memungkinkan dilakukan peningkatan jalan yang sesuai persyaratan teknis jalan tersebut. Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut : Tabel 3.9 Capaian Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) = 4/3 X 100% 1 Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer 57,90 57,90 100,00 Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 100,00 Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 2 pada Tabel 3.10, dapat disimpulkan bahwa pencapaian Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat pada tahun 2016mencapai angka100,00% dan tergolong Baik. Realisasi Indikator Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer sebesar 57,90%, dari target pada tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 57,90%.Realisasi ini didapat dari rata-rata realisasi parameter-parameter persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer yaitu: a. Lebar Jalur Lalu Lintas Minimum, b. Lebar Bahu Minimum, c. Kelandaian Maksimum, d. Kondisi Bangunan Pelengkap Jalan (Jembatan, Gorong-gorong, dll). Dari keempat parameter tersebut diatas, kebijakan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur ditengah keterbatasan alokasi anggaran adalah memfokuskan pada lebar jalur lalu lintas minimum pada ruas-ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi persyaratan dan nilai VCRnya > 0,85. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 28

13 Realisasi indikator Persentase Jalan Provinsi Yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer dari tahun 2010 sampai dengan 2016 dapat digambarkan selalu terjadi kenaikan realisasi setiap tahunnya. Pada tahun 2010 mencapai 51,563% naik menjadi 52,998% tahun 2011, tahun 2012 menjadi 53,035%, tahun 2013 menjadi 54,147%, tahun 2014 menjadi 55,009%, tahun 2015 menjadi 44,02% serta pada tahun 2016 menjadi 57,90 %seperti dalam Tabel Tabel 3.10 Realisasi Tujuan 1 Sasaran 2 Tahun NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatkan daya dukung, kapasitas dan 57,90 51,563 52,998 53,035 54,147 55,009 44,02 57,90 100,00 kualitas provinsi jalan Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengguna berkendara dengan selamat Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer Tujuan Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan Jawa Timur Tujuan Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial danwilayah Selatan Jawa Timur dijabarkan kedalam 1 (satu) Sasaran Prioritas Pembangunan dengan 2 (dua) indikator. Sasaran Prioritas Pembangunan berupa Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan diukur melalui 2 (dua) indikator yaitu (1) Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan, (2) Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jembatan lintas selatan. Tabel 3.11 Tujuan 2 Sasaran 1 TUJUAN 2 SASARAN 1 Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan Jawa Timur Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan JalanLintas Selatan DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 29

14 Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikandalam Tabel Tabel 3.12 Capaian Tujuan 2 Sasaran 1 Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN = 4/3 X 100% Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan - 47,36 Persentase penyelesaian - 43,50 pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jembatan lintas selatan Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran - Hasil Pengukuran sasaran 1 pada Tabel 3.12 tidak terukur dikarenakan pada tahun 2016 Pencapaian sasaran tersebut melalui APBN. Panjang rencana Jalan Lintas Selatan pada tahun 2015 adalah 673,872 km karena mengalami perubahan trase jalan sehingga menjadi 676,815 km, demikian juga untuk panjang jembatan dari m menjadi m. Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan. Tabel Rencana Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan NO URAIAN JALAN (KM) A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang 33,907 Batu) 2. Panjang Jalan Akses PIMPA 3, Jalan Alternatif Kediri Nganjuk Madiun 64,000 Jumlah A 101,207 B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 87, Trenggalek 81, Tulungagung 51, Blitar 64, Malang 137, Lumajang 65,600 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 30

15 7. Jember 83, Banyuwangi 106,100 Jumlah B 676,815 T o t a l 778,022 Kerjasama Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan 8 Pemerintah Kabupaten dalam Pembangunan Jalan Lintas Selatan sampai dengan akhir 2016 telah mencapai kemajuan seperti dalam tabel berikut: Tabel Realisasi Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN JALAN (KM)* KETERANGAN A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) - s/d 2016 masih dalam tahap pra konstruksi (DED). Direncanakan 2017 dimulai pembebasan lahan. 2. Panjang Jalan Akses - PIMPA 3. Jalan Alternatif Kediri - Nganjuk Madiun Jumlah A - B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan 83,785 Tahun 2016 didanai APBN 2. Trenggalek 24, Tulungagung 9, Blitar - 5. Malang 105, Lumajang 59, Jember 4, Banyuwangi 82,100 Jumlah B 368,481 T o t a l 368,481 Keterangan: *) Jalan Aspal/ Beton DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 31

16 Tabel Rekapitulasi Realisasi Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN RENCANA REALISASI S/D 2016 KM % A Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan 1 Jalan (KM) 778, ,481 47,36 Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan pada tahun 2015 adalah sebesar 44,50 % dan pada tahun 2016 adalah sebesar 47,36 % mengalami peningkatan sebesar 2,86 %. Peningkatan capaian sasaran 3 tersebut dikarenakan ada pembangunan Jalan Lintas Selatan di ruas Bts. Kab. Lumajang Mayangan (3,2 Km) dan ruas Mayangan Puger (2,8 Km) yang didanai oleh APBN. Pemerintah provinsi pada tahun 2016 ini melaksanakan kegiatan pra konstruksi pembangunan jalan alternatif Sukorejo Batu, yaitu penyusunan DED dan direncanakan pada tahun 2017 dimulai pembebasan lahannya. Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan. Tabel Rencana Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan JEMBATAN (M) NO URAIAN PANJANG (M) A Jembatan pada jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) JUMLAH (BUAH) Panjang Jalan Akses PIMPA Jalan Alternatif Kediri Nganjuk 45 1 Madiun Jumlah A B Jembatan pada Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan Trenggalek Tulungagung DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 32

17 4. Blitar Malang Lumajang Jember Banyuwangi Jumlah B T o t a l Kerjasama Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan 8 Pemerintah Kabupaten dalam Pembangunan Jalan Lintas Selatan sampai dengan akhir 2016 telah mencapai kemajuan seperti dalam tabel berikut: Tabel Realisasi Pembangunan Jembatan pada Jalan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 JEMBATAN (M) NO URAIAN PANJANG (M) JUMLAH (BUAH) KETERANGAN A Jalan menuju kawasan potensial 1. Jalan Tembus - - Lawang Batu (Sukorejo Malang Batu) 2. Panjang Jalan - - Akses PIMPA 3. Jalan Alternatif - - Kediri Nganjuk Madiun Jumlah A - - B Jalan Lintas Selatan 1. Pacitan buah jembatan 2. Trenggalek Tulungagung Blitar Malang Lumajang Jember Banyuwangi Jumlah B T o t a l (Grindulu dan Sirnoboyo) sedang dalam proses pembangunan yang direncanakan akhir 2017 selesai. Tahun 2016 didanai oleh APBN. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 33

18 Tabel Rekapitulasi Realisasi Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan s/d 2016 NO URAIAN RENCANA REALISASI S/D 2016 M % A Pembangunan Jembatan Menuju Kawasan Strategis dan Jalan Lintas Selatan 1 Jembatan (M) ,50 Banyak manfaat dengan adanya jalur lintas selatan, namun saat ini efek tersebut belum banyak dirasakan karena pembangunannya masih sepenggalsepengal belum menghubungkan secara keseluruhan dari Pacitan Banyuwangi meskipun pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2002, karena dalam pelaksanaan banyak ditemui adanya kendala-kendala, yaitu: 1. Alokasi anggaran APBN maupun APBD yang terbatas sehingga lebih mengutamakan Penyelenggaraan Jalan Provinsi daripada Pembangunan Jalan Lintas Selatan. 2. Topografi yang sulit untuk mencapai lokasi pembangunan karena harus melewati jalan kabupaten yang rusak dan Jalan Lintas Selatan yang belum sempurna sehingga pekerjaan di lapangan menjadi mahal dan keamanan kurang optimal. 3. Permasalahan proses izin pinjam pakai kawasan hutan dengan pihak Perhutani sampai saat ini baru sampai pada tahap pemenuhan kewajiban pembayaran ganti rugi tegakan dan pengukuran tata batas oleh masingmasing kabupaten. Kenyataannya persentase penyelesaian jalan dan jembatan mengalami fluktuasi (seperti terlihat dalam tabel dibawah) seiring dengan kesiapan lahan dan besaran anggaran yang tersedia tiap tahunnya. DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 34

19 ALOKASI ANGGARAN (Rp. Milyar) 3.3 Akuntabilitas Keuangan Dalam rangka penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun 2016, dijabarkan juga terhadap penggunaan dana Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menggerakkan program program kegiatan pada tahun anggaran 2015 serta dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan peraturan pelaksanaan pengelolaan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Provinsi Jawa Timur Tahun Dibandingkan dengan kebutuhan alokasi anggaran sesuai dengan Renstra sebesar Rp ,00 untuk tahun 2016 ini tingkat capaiannya sebesar Rp ,00 atau sebesar 47,67% , , , ,00 800,00 600,00 400,00 779,54 804,11 850,00 790,85 714,16 557,36 407,22 440,59 480,68 278, ,76 200, TAHUN Target Realisasi Gambar 3.7 Target dan Realisasi Anggaran Alokasi anggaran belanja langsung yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada tahun 2016 Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 97,15% dengan rincian seperti pada Tabel DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 35

20 Tabel 3.19 Realisasi Anggaran 2016 NO URAIAN PAGU REALISASI KEUANGAN FISIK Rp % % BELANJA LANGSUNG , ,00 97,15 100,00 I Program Pelayanan , ,00 94,32 100,00 Administrasi Perkantoran 1 Pelaksanaan Administrasi , ,00 94,32 100,00 Perkantoran II Program Peningkatan Sarana , ,00 94,40 100,00 dan Prasarana Aparatur 1 Penyediaan Peralatan dan , ,00 89,17 100,00 Kelengkapan Sarana dan Prasarana 2 Pemeliharaan Peralatan dan , ,00 98,62 100,00 Kelengkapan Sarana dan Prasarana III Program Peningkatan Kapasitas , ,00 89,91 100,00 Kelembagaan Pemerintah Daerah 1 Koordinasi dan Konsultasi , ,00 98,28 100,00 Kelembagaan Pemerintah Daerah 2 Peningkatan Kapasitas Sumber , ,00 85,86 100,00 Daya Aparatur IV Program Penyusunan, , ,00 95,49 100,00 Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 1 Penyusunan Dokumen , ,00 94,99 100,00 Perencanaan 2 Penyusunan Laporan Hasil , ,00 97,49 100,00 Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran 3 Penyusunan, Pengembangan, , ,00 96,32 100,00 Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data V Program Pembangunan Jalan , ,00 100,00 100,00 dan Jembatan 1 Perencanaan pembangunan jalan , ,00 100,00 100,00 VI Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Surabaya 2 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Surabaya 3 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Mojokerto 4 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Mojokerto 5 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Bojonegoro 6 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Bojonegoro , ,00 97,37 100, , ,00 99,81 100, , ,00 98,32 100, , ,00 100,00 100, , ,00 99,89 100, , ,00 100,00 100, , ,00 99,97 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 36

21 7 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Madiun 8 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Madiun 9 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Pacitan 10 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Pacitan 11 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Kediri 12 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Kediri 13 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Malang 14 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Malang 15 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Probolinggo 16 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Probolinggo 17 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Jember 18 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jember 19 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Banyuwangi 20 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Banyuwangi 21 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Pamekasan 22 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Pamekasan 23 Mobilisasi Alat Berat untuk Kegiatan Pemeliharaan Jalan , ,00 99,87 100, , ,00 99,86 100, , ,00 98,80 100, , ,00 99,71 100, , ,00 93,13 100, , ,00 96,97 100, , ,00 99,93 100, , ,00 100,00 100, , ,00 99,50 100, , ,00 98,62 100, , ,00 99,86 100, , ,00 99,83 100, , ,00 98,34 100, , ,00 96,20 100, , ,00 99,96 100, , ,00 97,68 100, , ,00 88,41 100,00 24 Peningkatan jalan , ,00 99,27 100,00 25 Perencanaan Peningkatan Jalan , ,00 100,00 100,00 26 Supervisi Peningkatan Jalan , ,00 98,72 100,00 27 Kajian pengembangan jaringan jalan 28 Pengadaan alat-alat laboratorium kebinamargaan 29 Pengembangan Database Jalan dan Jembatan 30 Penelitian Teknologi Bahan Perkerasan Jalan 31 Rehabilitasi/Pemeliharaan Alatalat Laboratorium Kebinamargaan 32 Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan UPT Bina Marga Bangkalan 33 Rehabilitasi/ Pemeliharaan , ,00 99,95 100, , ,00 99,38 100, , ,00 75,82 100, , ,00 95,62 100, , ,00 94,64 100, , ,00 100,00 100, , ,00 100,00 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 37

22 Bangkalan 34 Pembinaan, Pengendalian, Pengawasan, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan 35 Pembinaan, Pengendalian, Pengawasan, dan Evaluasi, Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan 36 Pembinaan dan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan 37 Pengendalian dan Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan 38 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Surabaya 39 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Mojokerto 40 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Bojonegoro 41 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Madiun 42 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Pacitan 43 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Kediri 44 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Malang 45 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Probolinggo 46 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Jember 47 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Bangkalan 48 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Banyuwangi 49 Monitoring,Evaluasi dan Pengelolaan Aset, Jalan dan Pamekasan , ,00 87,39 100, , ,00 94,52 100, , ,00 82,85 100, , ,00 97,37 100, , ,00 88,75 100, , ,00 97,97 100, , ,00 95,29 100, , ,00 98,11 100, , ,00 95,60 100, , ,00 91,81 100, , ,00 97,91 100, , ,00 93,88 100, , ,00 92,22 100, , ,00 87,26 100, , ,00 92,31 100, , ,00 94,26 100,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 38

23 50 Peningkatan Jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 51 Rehabilitasi Jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) VII Program Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan , ,00 100,00 100, , ,00 82,29 100, , ,00 96,13 100,00 1 Pengadaan alat-alat berat , ,00 96,82 100,00 2 Rehabilitasi/ pemeliharaan alatalat berat 3 Rehabilitasi Gedung Kantor dan Aset Lainnya , ,00 88,21 100, , ,00 94,50 100, Cost Per Outcome Cost per outcome menunjukkan capaian kinerja terhadap penggunaan anggaran suatu program sehingga dapat menggambarkan tingkat efisiensi yang dicapai. Hasil capaian kinerjanya ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 3.20 Alokasi Per Sasaran Pembangunan Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR % ANGGARAN STRATEGIS KINERJA ANGGARAN 1. Meningkatnya jalan Persentase jalan ,70 provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. provinsi dalam kondisi mantap fungsional 2. Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan ,30 Total Belanja Langsung ,00 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 39

24 Tabel 3.21 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 TUJUAN/ SASARAN/ NO PROGRAM I Tujuan 1 (T1): Meningkatkan daya dukung, kapasitas dan kualitas jalan provinsi. I.1 Sasaran 1 (T1S1): Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. I.1. Program 1 (T1S1P1): A Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan I.1. B Program 2 (T1S1P2): Dukungan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan I.2 Sasaran 1 (T1S2): Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. INDIKATOR Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional (%) Panjang jalan dalam kondisi mantap fungsional (Km) Panjang jembatan dalam kondisi baik (M) Persentase Kantor dalam Kondisi Layak Pakai dan Memadai (%) Persentase Ketersediaan alat berat dalam kondisi layak pakai dan memadai (%) Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan (%) KINERJA ANGGARAN TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN 88,60 88,87 100, , , ,83 98, , , ,94 93,13 80,00 81,42 101, ,13 90,00 90,00 100,00 57,90 57,90 100, ,20 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 40

25 I.2. A II II.1 II.1.A Program 1 (T1S2P1): Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Tujuan 2 (T2): Meningkatkan Aksesibilitas Menuju Kawasan Potensial dan Wilayah Selatan JawaTimur Sasaran 1 (T2S1): Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan Program1 (T2S1P1): Pembangunan Jalan dan Jembatan Panjang jalan dalam kondisi mantap fungsional (Km) Panjang jembatan dalam kondisi baik (m) Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Panjang jalan yang terbangun Panjang jembatan yang terbangun 1.286, ,83 98, , , ,94 93, ,00-47, ,00-43, , DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 41

26 Tabel 3.22 Efisiensi Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 NO KINERJA UTAMA I.1 Sasaran 1 (T1S1): Meningkatnya jalan provinsi yang dapat dilaui oleh kendaraan dengan cepat, aman dan nyaman. I.2 Sasaran 2 (T1S2): Meningkatnya jalan provinsi yang menjamin pengendara berkendara dengan selamat. II.1 Sasaran 1 (T2S1): Meningkatnya Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Kawasan Potensial dan Jalan Lintas Selatan INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap fungsional Persentase jalan provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan Persentase penyelesaian pembangunan jalan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan Persentase penyelesaian pembangunan jembatan menuju kawasan potensial dan jalan lintas selatan % CAPAIAN KINERJA % CAPAIAN ANGGARAN TINGKAT EFISIENSI 100,30 96,37 3,93 100,00 99,20 0,80 DPU Bina Marga Prov Jawa Timur Laporan Kinerja 2016 BAB III 42

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 BIDANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JAWA TIMUR

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 BIDANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JAWA TIMUR BIDANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JAWA TIMUR Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan umum penyelenggaraan jalan, sistem informasi manajemen jalan dan laik fungsi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 217 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung Dinas Pekerjaan Umum Dati I Lampung berdiri pada tanggal 11 maret 1967 berdasarkan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan. 1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD I : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya Rehabilitasi/

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

BAB III AKUNTABILITAS KERJA BAB III AKUNTABILITAS KERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan Kota Malang Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Dari total belanja daerah

Lebih terperinci

RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR RAPAT EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR 1 PETA KEWENANGAN PENYELENGGARAAN JALAN 3 PANJANG JALAN PROVINSI = 1.760,912

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN EVALUASI/FEEDBACK PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN MALANG, 1 JUNI 2016 APLIKASI KOMUNIKASI DATA PRIORITAS FEEDBACK KETERISIAN DATA PADA APLIKASI PRIORITAS 3 OVERVIEW KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis 2011 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2014. Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2015 28 Desember 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA SKPD Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

Lebih terperinci

LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013

LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013 Urusan Pekerjaan Umum Pada dasarnya urusan Pekerjaan Umum dengan tolok ukur dukungan infrastruktur berupa sarana dan prasaran fasilitas jalan/jembatan serta jaringan irigasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota TAHUN LAKI-LAKI KOMPOSISI PENDUDUK PEREMPUAN JML TOTAL JIWA % 1 2005 17,639,401

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV BELANJA 1.03 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.02 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.1.03.02.01.01

Lebih terperinci

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JALAN LINTAS SUMATERA KM. 07 KOTABARU MARTAPURA TELP. (0735)

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JALAN LINTAS SUMATERA KM. 07 KOTABARU MARTAPURA TELP. (0735) PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA JALAN LINTAS SUMATERA KM. 07 KOTABARU MARTAPURA TELP. (0735) 482164 LAPORAN AKUNTABILITAS KERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 (LAKIP

Lebih terperinci

2016, No Rakyat tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelaksanaan Jalan Nasional di Direktorat Jenderal Bina Marga; Menging

2016, No Rakyat tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelaksanaan Jalan Nasional di Direktorat Jenderal Bina Marga; Menging No.543, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. UPT. Pelaksanaan Jalan Nasional. Tipologi. Kriteria. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PRT/M/2016

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen RI No. 34 Tahun 2006 menyatakan bahwa jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M Purwodadi, 15 Juli 2014 Purwodadi, Juli 2014 APBD PENETAPAN : Rp. 55.831.155.000,00 VISI DINAS BINA

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA BIAYA No. URAIAN KODE HP KAPASITAS HARGA SEWA KET. ALAT ALAT/JAM (di luar PPN) 1. ASPHALT MIXING PLANT E01 125.0 50.0 T/Jam 1,710,625,000 1,217,541.46 Alat Baru

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 Realisasi belanja APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Jawa Timur Oktober 2016 PROVINSI KABUPATEN/KOTA Provinsi Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN 1 3 S A S A R A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan

Lebih terperinci

Pembangunan daerah tahun 2013 pada urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dalam rangka mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan, yaitu:

Pembangunan daerah tahun 2013 pada urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dalam rangka mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan, yaitu: . Pekerjaan Umum Pembangunan daerah tahun 0 pada urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan dalam rangka mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan, yaitu: a. Terwujudnya pemerataan bidang pekerjaan umum

Lebih terperinci

PENDAHULUAN USULAN PERUBAHAN NOMENKLATUR DAN TUPOKSI DINAS DAN UPT

PENDAHULUAN USULAN PERUBAHAN NOMENKLATUR DAN TUPOKSI DINAS DAN UPT USULAN PERUBAHAN NOMENKLATUR DAN TUPOKSI DINAS DAN UPT PENDAHULUAN TUNTUTAN MASYARAKAT ATAS KINERJA PELAYANAN JALAN HARUS MAKSIMAL ADANYA TAMBAHAN BEBAN KERJA TENTANG PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN TERJADI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan menerangkan bahwa Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan :. 0 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pekerjaan Umum dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 Urusan Pemerintahan Organisasi Kode DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Tahun Anggaran : ( ) Sosial : ( ) Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN 2008-2012 PADA MASING-MASING DAS (BRANTAS, SOLO DAN SAMPEAN) No Kabupaten Luas Wilayah Lahan Kritis Luar Kawasan Hutan (Ha) Ket. (Ha)

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 16. URUSAN PERHUBUNGAN a. Program dan Kegiatan. Program pokok urusan Perhubungan tahun 2012 yang dilaksanakan yaitu: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah menerapkan penyelenggaraan Pemerintah daerah yang berdasarkan asas otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki hak untuk membuat kebijakannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang

Lebih terperinci

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN TAHUN 2016-2021 Tujuan : Meningkatkan Kuantitas Infrastruktur Fisik, Ekonomi dan Sosial bidang kebinamargaan Kinerja Tujuan : 1 Persentase kualitas jalan dalam kondisi baik % 96.49 98.43 98.43 98.43 98.43

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO )

PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO ) PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN DAN ESTIMASI BIAYA JALAN RAYA LAWEAN SUKAPURA ( PROBOLINGGO ) Vinsensius Budiman Pantas 1, Indriani Santoso 2 dan Budiman Proboyo 3 ABSTRAK : Jalan raya Lawean Sukapura menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan rencana kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar tahun 2015, strategi pencapaian tujuan dan sasaran diuraikan dalam 7 ( tujuh ) program dan 17 ( tujuh belas ) kegiatan.

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi Hasil Pelaksanaan rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak BAB XV DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 290 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA CABANG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA JAKARTA, 23 JANUARI 2013 SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN II SURABAYA PETA PAKET PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) TA. 2016 Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat Nya, Alhamdulillah Rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 OLEH : Drs. MUDJIB AFAN, MARS KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR DEFINISI : Dalam sistem pemerintahan di Indonesia

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Malang, Februari 2015 Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP

Kata Pengantar. Malang, Februari 2015 Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang. Ir. MOCHAMAD ANWAR Pembina Utama Muda NIP Kata Pengantar P uji syukur kita panjatkan kehadirat Alah SWT, atas rahmat dan ridho-nya, penyusunan Laporan Kinerja tahun 2014 dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kewajiban menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA DINAS PEKERJAAN UMUM Jln. Lintas Sumatera KM.2 Sungai Dareh KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI PENGGUNA ANGGARAN : Dinas Pekerjaan Umum SATKER/SKPD NAMA PA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran

LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran LAPORAN TAHUNAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2016 Laporan Tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kab. Mukomuko Tahun Anggaran 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU NO. 32 tahun 2004 sebagai pengganti dari UU NO. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri daerahnya

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 3. FUNGSI : a. melaksanakan Pengelolaan administrasi umum, Kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo 2012-2017 telah ditetapkan visi jangka menengah, yaitu Terwujudnya Infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Berkualitas

Lebih terperinci

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator Mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan. Pada misi III yaitu mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan

Lebih terperinci

3 AKUNTABILITAS KINERJA

3 AKUNTABILITAS KINERJA 3 AKUNTABILITAS KINERJA 1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja, yang digunakan

Lebih terperinci

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG Singaraja, Januari 2018 1. URUSAN STATISTIK Pemerintah Kabupaten Buleleng Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN

ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN Ni Luh Putu Shinta 1 dan Widodo Kushartomo 2 1 Program

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya kondisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang satu pihak bersifat

Lebih terperinci

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 53,833,824, BELANJA LANGSUNG 668,877,348,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.03 URUSAN WAJIB Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Bina Marga KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 100,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 100,000,000.00

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG JALAN GAJAH MADA NO 47 SEMARAPURA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Gajah Mada Nomor 47 Telp. (0366)

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 11 /KPTS/013/2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 11 /KPTS/013/2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 11 /KPTS/013/2011 TENTANG NOMOR REKENING BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU DAN REKENING LAINNYA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 1.03 Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum FORMULIR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN DEFINITIF BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PASAL 25/29) DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci