IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE"

Transkripsi

1 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahun Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan Pengurangan kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; Peningkatan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan PROSE NTASE 374 Kegiatan 368 Kegiatan 98,39 % 1 Kegiatan 1 Kegiatan Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1

2 1. Kondisi tanah di Kabupaten Grobogan yang relative labil (expansif) sehingga kembang susutnya besar dan mudah longsor bila terkena air. 2. Belum optimalnya kondisi dan pembangunan prasarana jalan baru dalam mendukung wilayah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan. 3. Belum terpenuhinya kondisi jalan mantap struktur dan mantap kapasitas. 4. Belum optimalnya fungsi drainase 5. Belum optimalnya fungsi ruang manfaat jalan. 6. Terdapat beberapa kegiatan yang pelaksanaannya tidak dapat di selesaikan oleh penyedia jasa sehingga dilakukan pemutusan kontrak. 7. Terdapat beberapa kegiatan yang mengalami gagal kontrak, sehingga pekerjaan tidak dapat di laksanakan. Atas berbagai permasalahan diatas, kami akan berusaha mengatasi dimasa mendatang dengan beberapa cara agar target dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, antara lain dengan : 1. Melakukan koordinasi dengan Dinas / Instansi terkait untuk ikut berpartisipasi dalam pemecahan penanganan jalan dan jembatan. 2. Mengikutsertakan semua lapisan masyarakat dalam pengelolaan jalan dan jembatan. 3. Tersedianya bank data bina marga yang memadai meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam perencanaan jalan secara menyeluruh dan berkelanjutan. 4. Pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan dilakukan secara bertahap / rutin dan berkelanjutan. 5. Membuat dan menyusun Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk setiap program kegiatan, sehingga di harapkan target dan realisasi dapat terwujud lebih maksimal. 6. Peningkatan alokasi dana pemeliharaan sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan secara Nasional. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

3 BAB I PENDAHULUAN A. KELEMBAGAAN ( SOTK ) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan diuraikan dalam Perda Nomor 8 Tahun Adapun Susunan Organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan sebagai berikut : a. Kepala Dinas b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian Perencanaan 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum c. Bidang Bina Marga Wilayah Timur, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Teknis Wilayah Timur 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Wilayah Timur 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi Wilayah Timur d. Bidang Bina Marga Wilayah Tengah, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Teknis Wilayah Tengah 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Wilayah Tengah 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi Wilayah Tengah e. Bidang Bina Marga Wilayah Barat, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Teknis Wilayah Barat 2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi Wilayah Barat f. Bidang Bina Jalan Desa 1. Seksi Perencanaan dan Pembangunan 2. Seksi Pembinaan Teknis Desa 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi Desa g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Purwodadi h. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Grobogan i. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Wirosari j. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Kradenan k. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Godong l. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Wilayah Gubug m. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Konstruksi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3

4 n. Unit Pelaksana Teknis Workshop Kutipan Peraturan Bupati Kabupaten Grobogan No. 32 tahun 2008 B. LINGKUNGAN STRATEGIS 1. Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur dilingkungan Dinas Bina Marga per- Desember 2014, terdiri dari : NO PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI 1. Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. Sarjana Muda (D I D III) e. S 1 dan D IV f. S Jumlah 93 Adapun berdasarkan Golongan aparatur dilingkungan Dinas Bina Marga Kab. Grobogan adalah sebagai berikut : NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI 2. Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan a. Golongan I b. Golongan II c. Golongan III Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4

5 d. Golongan IV 6 Jumlah 93 C. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga Kab. Grobogan terdiri dari : NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH a. Tanah 7 bidang b. Peralatan dan mesin - mobil (roda 4) - motor (roda 2) - peralatan kantor c. Gedung dan Bangunan d. Jalan, irigasi dan jaringan e. Aset Lainnya 9 unit 39 unit 109 unit 20 unit 443 unit - unit D. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN 1. Kedudukan Dinas Bina Marga merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Grobogan Nomor 33 Tahun 2008 tanggal 31 Desember Dinas Bina Marga dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5

6 2. Tugas Pokok Dinas Bina Marga mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan pelaksanaan pembangunan di bidang kebinamargaan serta pengawasan pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Tugas pokok masing-masing bidang antara lain : 1. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Dinas, penyelenggaraan administrasi umum, surat menyurat, kepegawaian, pengelolaan keuangan, hubungan masyarakat, sarana dan prasarana, perlengkapan, urusan rumah tangga, protokol, perjalanan dinas, kearsipan dan ketatalaksanaan dinas serta penyusunan perencanaan program dan pelaporan. 2. Bidang Bina Marga Wilayah Timur Bidang Bina Marga Wilayah Timur mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dan petunjuk teknis penyusunan program, pembinaan teknis, pelaksanaan kegiatan, pelaporan, pengawasan, pengelolaan di bidang peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, saluran drainase, bahu jalan dan turus jalan yang meliputi perencanaan teknis Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan, monitoriang dan evaluasi serta pelaporan pada jalan kabupaten wilayah timur, yang meliputi Wilayah Kecamatan Pulokulon, Tawangharjo, Wirosari, Ngaringan, Kradenan dan Gabus 3. Bidang Wilayah Tengah Bidang Bina Marga Wilayah Tengah mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dan petunjuk teknis penyusunan program, pembinaan teknis, pelaksanaan kegiatan, pelaporan, pengawasan, pengelolaan di bidang peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, saluran drainase, bahu jalan dan turus jalan yang meliputi perencanaan teknis Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan, monitoriang dan evaluasi serta pelaporan pada jalan kabupaten Wilayah Tengah, yang meliputi Wilayah Kecamatan Geyer, Toroh, Purwodadi, Klambu, Brati, dan Grobogan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6

7 4. Bidang Wilayah Barat Bidang Bina Marga Wilayah Barat mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dan petunjuk teknis penyusunan program, pembinaan teknis, pelaksanaan kegiatan, pelaporan, pengawasan, pengelolaan di bidang peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, saluran drainase, bahu jalan dan turus jalan yang meliputi perencanaan teknis Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan, monitoriang dan evaluasi serta pelaporan pada jalan kabupaten Wilayah Barat, yang meliputi Wilayah Kecamatan Tegowanu, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, Godong, Karangrayung dan Penawangan. 5. Bidang Bina Jalan Desa Bidang Bina Jalan Desa mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang Penanganan prasarana jalan desa di seluruh wilayah kabupaten Grobogan, pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan peningkatan dan pemeliharaan dibidang prasarana jalan yang meliputi jalan, jembatan, saluran air, bahu jalan, turus jalan pada ruas jalan desa di seluruh wilayah Kabupaten Grobogan. 7. UPTD Kepala UPTD Dinas Bina Marga Wilayah mempunyai tugas pokok : a. Memimpin pelaksanaan tugas di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Bina Marga Wilayah. b. Menyusun program, melaksanakan sebagian tugas dinas bina marga di wilayah kerja serta, pengelolaan administrasi, pengelolaan penatausahaan 3. Fungsi Fungsi masing-masing bidang : 1. Sekretaris Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Bupati ini, Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja di bidang kesekretariatan Dinas; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7

8 b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang kebinamargaan; c. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan tugas ketatausahaan, administrasi umum dan surat menyurat ; d. pengelolaan kepegawaian, sarana dan prasarana, perlengkapan, urusan rumah tangga, protokol, hubungan masyarakat, ketatalaksanaan dinas, kearsipan, pengelolaan perencanaan program dan penyusunan pelaporan; e. pengelolaan keuangan, perjalanan dinas dan pertanggungjawaban keuangan; f. penyusunan bahan dalam rangka pembinaan teknis fungsional; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Bidang Bina Marga Wilayah Timur Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Bupati ini, Bidang Bina Marga Wilayah Timur mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan operasional dengan berdasar program kerja serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang ; b. Pengolahan bahan perencanaan teknis, hasil monitoring, dan evaluasi yang akan disampaikan kepada kepala dinas ; c. Pengolahan data hasil pendataan teknis atas kondisi prasaran di bina marga ; d. Pengolahan hasil survey lapangan sebagai bahan perencanaan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; e. Penelitian daftar usulan kegiatan pada setiap tahun anggaran ; f. Penelitian spesifikasi penanganan kegiatan untuk mendapat desain yang sesuai; g. Penelitian hasil penyusunan daftar analisa harga satuan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; h. Penelitian rencana anggaran biaya untuk setiap rencana kegiatan teknis ; i. Penelitian gambar rencana sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ; j. Penelitian dokumen lelang sebelum mendapatkan pengesahan kepala dinas ; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8

9 k. Penelitian daftar skala prioritas yang akan dilaksanakan sebagai kegiatan dinas l. Penyediaan layanan bantuan teknis kepada masyarakat yang membutuhkan ; m. Pengawasan dan pengendalian teknis dilapangan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dapat mencapai tepat sasaran, tepat waktu dan tepat anggaran; n. Pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga wilayah timur; o. Pengelolaan daerah milik jalan kabupaten wilayah timur agar dapat dimanfaatkan secara optimal; p. Pemberian pertimbangan teknis dalam pemanfaatan daerah milik jalan kabupaten wilayah timur dalam penerbitan ijin dan rekomendasi; q. Pengelolaan turus jalan dan penerangan jalan yang ada di daerah milik jalan kabupaten wilayah timur sebagai kesatuan pengelolaan daerah milik jalan; r. Pengelolaan saluran drainase atau pematusan serta pada jalan kabupaten wilayah timur agar dapat meningkatkan kualitas prasarana jalan; s. Pengawasan pemanfaatan prasarana jalan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas; t. Penyusunan usulan rencana peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga wilayah timur; u. Penyediaan layanan bantuan teknis di bidang bina marga kepada masyarakat yang membutuhkan; v. Penyampaian laporan, saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan lebih lanjut. w. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Bina Marga Wilayah Tengah Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Bupati ini, Bidang Bina Marga Wilayah Tengah mempunyai fungsi : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9

10 a. Penyusunan rencana kegiatan operasional dengan berdasar program kerja serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang ; b. Pengolahan bahan perencanaan teknis, hasil monitoring, dan evaluasi yang akan disampaikan kepada kepala dinas ; c. Pengolahan data hasil pendataan teknis atas kondisi prasaran di bina marga ; d. Pengolahan hasil survey lapangan sebagai bahan perencanaan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; e. Penelitian daftar usulan kegiatan pada setiap tahun anggaran ; f. Penelitian spesifikasi penanganan kegiatan untuk mendapat desain yang sesuai; g. Penelitian hasil penyusunan daftar analisa harga satuan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; h. Penelitian rencana anggaran biaya untuk setiap rencana kegiatan teknis ; i. Penelitian gambar rencana sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ; j. Penelitian dokumen lelang sebelum mendapatkan pengesahan kepala dinas ; k. Penelitian daftar skala prioritas yang akan dilaksanakan sebagai kegiatan dinas l. Penyediaan layanan bantuan teknis kepada masyarakat yang membutuhkan ; m. Pengawasan dan pengendalian teknis dilapangan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dapat mencapai tepat sasaran, tepat waktu dan tepat anggaran; n. Pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga Wilayah Tengah; o. Pengelolaan daerah milik jalan kabupaten Wilayah Tengah agar dapat dimanfaatkan secara optimal; p. Pemberian pertimbangan teknis dalam pemanfaatan daerah milik jalan kabupaten Wilayah Tengah dalam penerbitan ijin dan rekomendasi; q. Pengelolaan turus jalan dan penerangan jalan yang ada di daerah milik jalan kabupaten Wilayah Tengah sebagai kesatuan pengelolaan daerah milik jalan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10

11 r. Pengelolaan saluran drainase atau pematusan serta pada jalan kabupaten Wilayah Tengah agar dapat meningkatkan kualitas prasarana jalan; s. Pengawasan pemanfaatan prasarana jalan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas; t. Penyusunan usulan rencana peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga Wilayah Tengah; u. Penyediaan layanan bantuan teknis di bidang bina marga kepada masyarakat yang membutuhkan; v. Penyampaian laporan, saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan lebih lanjut. w. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Bidang Bina Marga Wilayah Barat Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan Bupati ini, Bidang Bina Marga Wilayah Barat mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan operasional dengan berdasar program kerja serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang ; b. Pengolahan bahan perencanaan teknis, hasil monitoring, dan evaluasi yang akan disampaikan kepada kepala dinas ; c. Pengolahan data hasil pendataan teknis atas kondisi prasaran di bina marga ; d. Pengolahan hasil survey lapangan sebagai bahan perencanaan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; e. Penelitian daftar usulan kegiatan pada setiap tahun anggaran ; f. Penelitian spesifikasi penanganan kegiatan untuk mendapat desain yang sesuai; g. Penelitian hasil penyusunan daftar analisa harga satuan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; h. Penelitian rencana anggaran biaya untuk setiap rencana kegiatan teknis ; i. Penelitian gambar rencana sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ; j. Penelitian dokumen lelang sebelum mendapatkan pengesahan kepala dinas ; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11

12 k. Penelitian daftar skala prioritas yang akan dilaksanakan sebagai kegiatan dinas l. Penyediaan layanan bantuan teknis kepada masyarakat yang membutuhkan ; m. Pengawasan dan pengendalian teknis dilapangan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dapat mencapai tepat sasaran, tepat waktu dan tepat anggaran; n. Pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga Wilayah Barat; o. Pengelolaan daerah milik jalan kabupaten Wilayah Barat agar dapat dimanfaatkan secara optimal; p. Pemberian pertimbangan teknis dalam pemanfaatan daerah milik jalan kabupaten Wilayah Barat dalam penerbitan ijin dan rekomendasi; q. Pengelolaan turus jalan dan penerangan jalan yang ada di daerah milik jalan kabupaten Wilayah Barat sebagai kesatuan pengelolaan daerah milik jalan; r. Pengelolaan saluran drainase atau pematusan serta pada jalan kabupaten Wilayah Barat agar dapat meningkatkan kualitas prasarana jalan; s. Pengawasan pemanfaatan prasarana jalan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas; t. Penyusunan usulan rencana peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina marga Wilayah Barat; u. Penyediaan layanan bantuan teknis di bidang bina marga kepada masyarakat yang membutuhkan; v. Penyampaian laporan, saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan lebih lanjut. w. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Bidang Bina Jalan Desa Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 16 Peraturan Bupati ini, Bidang Bina Marga Jalan Desa mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan operasional dengan berdasar program kerja serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan tahun yang akan datang ; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12

13 b. Pengolahan bahan perencanaan teknis, hasil monitoring, dan evaluasi yang akan disampaikan kepada kepala dinas ; c. Pengolahan data hasil pendataan teknis atas kondisi prasaran jalan desa ; d. Pengolahan hasil survey lapangan sebagai bahan perencanaan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; e. Penelitian daftar usulan kegiatan pada setiap tahun anggaran ; f. Penelitian spesifikasi penanganan kegiatan untuk mendapat desain yang sesuai; g. Penelitian hasil penyusunan daftar analisa harga satuan sebelum disampaikan kepada kepala dinas ; h. Penelitian rencana anggaran biaya untuk setiap rencana kegiatan teknis ; i. Penelitian gambar rencana sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan ; j. Penelitian dokumen lelang sebelum mendapatkan pengesahan kepala dinas ; k. Penelitian daftar skala prioritas yang akan dilaksanakan sebagai kegiatan dinas l. Penyediaan layanan bantuan teknis kepada masyarakat yang membutuhkan ; m. Pengawasan dan pengendalian teknis dilapangan agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana serta dapat mencapai tepat sasaran, tepat waktu dan tepat anggaran; n. Pelaksanaan kegiatan peningkatan dan pemeliharaan di bidang bina jalan desa; o. Pengelolaan saluran drainase atau pematusan serta agar dapat meningkatkan kualitas prasarana jalan; p. Penyusunan usulan rencana peningkatan dan pemeliharaan di bidang jalan desa; q. Penyediaan layanan bantuan teknis di bidang bina jalan desa kepada masyarakat yang membutuhkan; r. Penyampaian laporan, saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan lebih lanjut. s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13

14 6. UPTD UPTD Bina Marga mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan prioritas Pemeliharaan bangunan bangunan kebinamargaan. 4. Kewenangan Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Dinas Bina Marga mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Pengaturan, pengelolaan perencanaan teknis dan pelaksanaan pembangunan fisik sarana dan prasarana jalan dan jembatan. b. Pengaturan dan pengelolaan bahan bangunan dan kualitas hasil pembangunan jalan dan jembatan. c. Penyelenggaraan dan pengawasan prasarana dan sarana jaringan jalan serta simpul-simpulnya serta pengembangannya. d. Penyelenggaraan dan pengawasan atas pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan yang dibangun atas prakarsa daerah sendiri. e. Pengaturan status, kelas dan fungsi jaringan jalan. f. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundangundangan dibidangnya. g. Pembinaan tenaga fungsional dilingkungan Dinas Bina Marga E. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Dasar a. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme; b. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; c. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; d. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; e. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi LAKIP; f. Keputusan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14

15 g. Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor : 060/24/1999 tentang Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di lingkungan Pemerintah Propoinsi Jawa Tengah; h. Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Grobogan; i. Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2014; j. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan; k. Instruksi Bupati Grobogan Nomor : 239/3422/2003 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 2. Tujuan dan Manfaat Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga disusun sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan Dinas Bina Marga selama satu tahun anggaran Laporan ini disusun dengan mengacu kepada Keputusan LAN Nomor : 589/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan LAKIP. Selanjutnya dengan laporan ini dimaksudkan untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Dinas Bina Marga tahun 2014 yang baik dan terpercaya. Manfaat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bina Marga Tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Peningkatan akuntabilitas kinerja Dinas Bina Marga. b. Mendorong kepada kinerja karyawan/karyawati Dinas Bina Marga yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. c. Sebagai bahan evaluasi kinerja terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. d. Meningkatkan kredibilitas penyelenggaraan kinerja Dinas Bina Marga. e. Meningkatkan perencanaan dan pengambilan keputusan terhadap kebijakan program dan kegiatan yang aspiratif dan responsif. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15

16 BAB II RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI Rencana Strategis dari Dinas Bina Marga merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah didalam menunjang tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang pekerjaan Bina Marga tahun terurai sebagai berikut : 1. VISI Visi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan adalah : Terwujudnya sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan jembatan yang optimal guna menunjang perekonomian daerah Dengan terwujudnya sarana dan prasarana infrastuktur jalan dan jembatan, diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah dalam usaha meningkatkan perekonomian rakyat. 2. MISI Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka ditetapkan misi Dinas Bina Marga sebagai berikut : a. Melaksanakan pengelolaan bina marga dan memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan secara berkualitas. b. Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan secara transparan, terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. c. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip good governance didukung oleh SDM yang profesional dan sarana prasarana memadai. 3. TUJUAN Tujuan yang dirumuskan dalam Rencana Strategis adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

17 b. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif. c. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur. 4. SASARAN Adapun sasaran yang diharapkan pada Renstra adalah sebagai berikut : a. Sasaran Tujuan 1 2. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. 3. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; 4. Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan; b. Sasaran Tujuan 2 1. Pengurangan kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; 2. Peningkatan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hukum, pertanahan dan lingkungan serta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. c. Sasaran Tujuan 3 : 1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. 2. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. 3. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. 4. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. 5. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17

18 5. KEBIJAKAN Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai dengan maksimal, maka diperlukan kebijakan yang jelas dan terarah. Adapun kebijakan tersebut adalah : 1. Meningkatkan kondisi jalan / jembatan sesuai dengan kebutuhan pengguna jalan 2. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana kebinamargaan serta struktur dan kapasitas jalan/jembatan serta penyiapan lahan untuk pengembangan jaringan jalan; 3. Meningkatkan sarana dan prasarana perdesaan yang mendukung kegiatan perekonomian perdesaan serta meningkatkan daya beli masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan dalam memperoleh akses pelayanan dasar; 4. Penyelenggaraan organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur. 6. PROGRAM KERJA Untuk mencapai tujuan dan sasaran, sehingga dapat segera diperoleh manfaat bagi masyarakat umum dan pengguna jaringan Jalan khususnya, maka diperlukan program kerja yang jelas, terarah dan terpadu. Adapun program kerja tersebut adalah : a. Program Peningkatan jalan dan Jembatan b. Program rehab/pemeliharaan jalan dan jembatan c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan d. Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong - gorong e. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong f. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan g. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur i. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur j. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18

19 7. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Dari hasil analisa dilingkungan yang ada, maka kita memerlukan beberapa kunci pokok untuk mencapai keberhasilan tersebut, antara lain : a. Tersedianya sumber daya manusia yang memadai dan mau berkembang. b. Tersedianya Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang jelas. c. Adanya program kerja / rencana kerja yang jelas. d. Adanya peran serta dari semua unsur masyarakat. Tanpa ada kunci pokok tersebut diatas, maka mustahil semua program yang kita canangkan akan berhasil. B. RENCANA KERJA Target kerja Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Tahun 2014 terurai pada Rencana kerja Tahun 2014, dengan target sasaran sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan Pengurangan kesenjangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; Peningkatan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaaan. PROSE NTASE 374 Kegiatan 368 Kegiatan 98,39 % 1 Kegiatan 1 Kegiatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

20 Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Rincian lebih lanjut terlihat pada formulir RKT terlampir. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20

21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja dilakukan dengan menyajikan capaian atas target kinerja setiap sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun rincian-rincian kinerja setiap sasaran dari adalah sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. PROSE NTASE Program Peningkatan jalan dan Jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong - gorong Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 2. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 374 Kegiatan 368 Kegiatan 98,39 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21

22 1. Pengurangan antar a. Program Peningkatan daerah, kelompok Sarana dan Prasarana pendapatan, aksesibilitas Kebinamargaan antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; 2. Peningkatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat 3. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur kemiskinan 1 Kegiatan 1 Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur. Meningkatnya disiplin kinerja aparatur. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur. Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan B. ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA Analisis dan evaluasi kinerja setiap capaian sasaran Dinas Bina Marga sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Untuk menunjang kebutuhan administrasi perkantoran dicapai dengan Pengadaan barang barang untuk administrasi perkantoran Adapun capaian sasaran tahun 2014 tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI PROSEN TASE 1. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22

23 efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini diarahkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang kinerja dan kenyamanan kegiatan perkantoran. Adapun capaian sasaran tahun 2014 tampak sebagai berikut : PROSEN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI TASE 1. Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan sarana prasarana aparatur. Terpenuhinya kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini diarahkan untuk pengiriman pelatihan dan pendidikan aparatur guna meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur. Adapun capaian sasaran tahun 2014 tampak sebagai berikut : PROSEN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI TASE 1.Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan prasana aparatur. Terpenuhinya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini diarahkan untuk Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23

24 Adapun capaian sasaran tahun 2014 tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI PROSEN TASE 1.Terwujudnya organisasi dan penatalaksanaan yang efisien, efektif dan produktif didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, organisasi dan prasana aparatur. Terpenuhinya peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan Jalan dan Jembatan Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain : a. Perencanaan Peningkatan Jalan b. Peningkatan Jalan c. Perencanaan Peningkatan Jembatan d. Peningkatan Jembatan e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Adapun capaian sasaran pada tahun 2014, tampak sebagai berikut : PROSEN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI TASE Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 270 Kegiatan 265 kegiatan 98,66 % Dengan adanya prosentase pelaksanaan yang hanya 96 % di sebabkan ada 2 kegiatan yang gagal lelang dan 3 kegiatan yang tidak selesai pelaksanaannya sehingga di laksanakan pemutusan kontrak. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24

25 6. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kualitas dan stabilitas badan jalan serta bangunan pelengkap infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan Gorong-gorong / Box Cuilvert dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain : a. Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong / Box Cuilver b. Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong / Box Cuilver c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Adapun capaian sasaran pada tahun 2014, tampak sebagai berikut : PROSEN SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI TASE Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 5 Kegiatan 5 Kegiatan 7. Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kualitas dan stabilitas badan jalan serta bangunan pelengkap infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain : d. Perencanaan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong e. Pembangunan Turap/Talud/Bronjong f. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25

26 Adapun capaian sasaran pada tahun 2014, tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI PROSEN TASE Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 83 Kegiatan 83 Kegiatan 8. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain : 1. Rehabilitasi / pemeliharaan jalan 2. Rehabilitasi / pemeliharaan Jembatan Adapun capaian sasaran pada tahun 2014, tampak sebagai berikut : PROS SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI ENTA SE Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 6 Kegiatan 9 Kegiatan 6 Kegiatan 9 Kegiatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26

27 Disamping itu juga terdapat beberapa hambatan / kendala antara lain : Kondisi tanah di Kabupaten Grobogan yang sangat relative labil (expansif) sehingga bila musim kemarau tanah mengembang / retak, tetapi bila musim hujan tanah cepat menyusut. Panjang jalan yang rusak sangat panjang sehingga memerlukan biaya pemeliharaan lebih besar. Sering terjadi oprit jembatan longsor. Terbatasnya kualitas maupun kuantitas material lokal, sehingga biaya meningkat dan pemeliharaan lebih tinggi. 9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif dengan berbagai kegiatan antara lain : - Pengadaan Alat-alat Laboratorium SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, pemeliharaan dan pemanfaatan prasarana jalan serta mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif.. 1. Pengurangan antar daerah, kelompok pendapatan, aksesibilitas antar daerah dan wilayah melalui peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang sinergis dengan potensi dan kebutuhan pengembangan wilayah; 2. Peningkatan dan pengendalian tata ruang sesuai RTRW melalui pelestarian sumber daya alam, pemanfaatan sumber energi terbaru, konversi, penegakan hokum, pertanahan dan lingkunganserta mengurangi tingkat kemiskinan. PROS ENTA SE 1 Kegiatan 1 Kegiatan Rendahnya capaian realisai pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan ini disebabkan antara lain : 10. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pada tahun 2014, sasaran dari : adanya peningkatan kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27

28 jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat dengan dua kegiatan antara lain : a. Penunjangan Dana Bantuan Keuangan Desa b. Penunjangan Bantuan Keuangan Provinsi Tahun 2013 Adapun capaian sasaran pada tahun 2014, tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI PROS ENTA SE Meningkatnya kualitas pengelolaan, kehandalan mutu infrastruktur dan kuantitas infrastruktur bina marga meliputi jaringan jalan dan jembatan dalam rangka memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan dengan tersedianya prasarana jalan secara optimal sehingga meningkatkan produksi ekonomi. Terpeliharanya jalan/jembatan dalam kondisi baik dan sedang agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat pelayanan dan umur rencana; Terwujudnya peningkatan struktur dan kapasitas jalan /jembatan yang mengalami penurunan pelayanan, serta tersedianya lahan untuk pengembangan jaringan 2 Kegiatan 1 kegiatan 50 % Rendahnya capaian realisai pada program pembangunan infrastruktur perdesaan ini disebabkan antara lain : Kegiatan yang ada adalah Penunjangan Dana bantuan keuangan kepada desa, yang mana pelaksanaan fisik pekerjaan dilaksanakan oleh desa, Dinas Bina Marga hanya sebagai pendamping dan membantu proses perencanaan, verifikasi dan monitoring. Untuk kegiatan Penunjangan Bantuan keuangan Provinsi tahun 2013, tidak dilakukan pencairan dana, mengingat kegiatan tersebut merupakan kegiatan luncuran dan dilaksanakan oleh desa sedangkan untuk perencanaan sudah dilakukan di tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28

29 C. ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan Dinas Bina Marga tahun 2014 adalah sebagai berikut : KODE URAIAN URUSAN, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI JUMLAH REALISASI JUMLAH BELANJA LANGSUNG URUSAN PEKERJAAN UMUM ( 9 PROGRAM, 405 KEGIATAN ) ,16 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,16 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ,46 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ,97 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ,91 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan ,95 Program Pembangunan Saluran Drainase/Goronggorong ,64 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong ,77 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ,25 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan ,38 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ,39 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29

30 BAB IV PENUTUP Pada tahun 2014 Dinas Bina Marga masih memiliki beberapa target kinerja yang belum tercapai. Belum tercapainya sasaran tersebut tentunya perlu diantisipasi dengan melakukan perbaikan-perbaikan dimasa mendatang seperti diuraikan pada BAB III diatas. Disamping itu perlu juga peningkatan SDM, sarana dan prasarana serta partisipasi dari berbagai pihak. Karena dengan adanya peningkatan yang disebutkan diatas maka diharapkan beberapa target kinerja dapat tercapai. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 30

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi Dan Misi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan Visi Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan : Terwujudnya sarana dan prasarana infrastruktur

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA SKPD Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga

Lebih terperinci

Rencana kerja (Renja) 2014

Rencana kerja (Renja) 2014 Bab III RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA 3.1. Evaluasi Rencana Dinas Bina Marga Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa visi dan misi kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN

PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN PROFILE DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN GAMBARAN UMUM ORGANISASI Kabupaten Karawang yang menurut data statistik tahun 2012 mempunyai luas wilayah 1.753,27 KM 2 dengan jumlah penduduk 2.207.181 jiwa, selain

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008 BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s BAB XVIII BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH TANGERANG PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 123 Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGADAN PENGAIRAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Bina Margadan Pengairan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UU NO. 32 tahun 2004 sebagai pengganti dari UU NO. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri daerahnya

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SIMEULUE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung Dinas Pekerjaan Umum Dati I Lampung berdiri pada tanggal 11 maret 1967 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XXXI BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH LEBAK PADA DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN Pasal 138 Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN BALAI

BAB II TINJAUAN BALAI BAB II TINJAUAN BALAI 2.1 Tinjauan Balai Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan I adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional lapangan yang bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 3. FUNGSI : a. melaksanakan Pengelolaan administrasi umum, Kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS INDIKATOR INDIVIDU 1. Melaksanakan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan program Dinas PU. Bina Marga, 2. Pengelolaan urusan kepegawaian, urusan umum yang meliputi

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah No 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Badung Tahun 2010 2015. Dan Renstra yang disusun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tata Ruang, Permukiman dan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak BAB XV DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 290 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PU BINA MARGA DAN PENGAIRAN Jl. S. Supriyadi No. 86 Blitar DAFTAR INFORMASI PUBLIK No. Jenis Ringkasan A Tentang Profil Badan Publik 1 Kedudukan domisili dan alamat lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang    Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG TAHUN 2017 PEMERINTAH DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG Jl. Lintas Sumatera KM.7 Kotabaru Selatan/Martapura M A R T A P U R A KEPUTUSAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR Jl. S. Supriyadi No.86 Pos Box 24 Telp.

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Instansi : Visi : Misi Tujuan : dinas

Instansi : Visi : Misi Tujuan : dinas Instansi : Visi : Misi Tujuan : INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT TERWUJUDNYA BINA MARGA MANTAP Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Jalan dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Mewujudkan Kondisi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN BHINNEKA TU NGGA L IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG PENDAHULUAN BABB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam

Lebih terperinci

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN URUSAN PEMERINTAHAN : 10103 - PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG ORGANISASI : 1010301 - DINAS PEKERJAAN UMUM KODE REKENING URAIAN JUMLAH DASAR HUKUM 1 2 3 4 1010310103010000 PENDAPATAN DAERAH 970827000,00 4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk A. Latar Belakang Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung menyusun Rencana Stategis yang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci