BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of the Art)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of the Art)"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini dibuat dengan berbagai referensi dari penelitian dan jurnaljurnal yang sudah ada untuk dijadikan pedoman dan perbandingan mengenai pentingnya social media baik untuk individu, instansi perusahaan maupun masyarakat serta manfaat yang akan didapat jika menggunakan social media. Berikut daftar penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai referensi: Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of the Art) No Nama Penulis Judul Penelitian Metodologi Penjelasan dan Hasil Penelitian 1 NewsRx Useful Social Media; Useful Social Media: American Express, Whole Foods Market, Dell, Gap and Boeing among 25 More Corporate Industry Leaders Meeting to Debate Social Media Marketing's Worth (2012) 7 Literatur Review Memberikan wawasan bagaimana membuat sebagian besar perusahaan berkembang melalui media sosial. Penulis mencakup dasardasar media sosial, masalah hukum dan kepatuhannya serta memahami bagaimana media sosial bekerja. Kebutuhan untuk retensi pelanggan sangat tinggi oleh karena itu

2 8 perusahaan bisa menggunakan media untuk meminimalkan biaya pengeluaran. Media sosial kini menjadi suatu bisnis-kritis. 2 Evans, Liana Li. Social Media Marketing; Strategies for Engaging in Facebook, Twitter & Other Social Media.(2010) Literatur Review Social media kini banyak dimanfaatkan oleh marketing, dan itu merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan media social seperti Facebook, Twitter dan sosial media lainnya. Memberikan wawasan mengenai branding dan pesan yang di integrasikan ke alat pemasaran tradisional seperti TV, radio ke dalam strategi pemasaran media sosial.

3 9 3 Danes, Lisa SOCIAL MEDIA Marketing Done Right (2010) ( com/docview/ ? accounted=31532) Literatur Review Banyak orang berbisnis yang sukses menggunakan situs media sosial seperti facebook dan twitter untuk menjual suatu barang dan tetap terhubung dengan konsumennya. Media sosial pemasaran adalah cara yang semakin populer dan terjangkau untuk mendapatkan nama bisnis di luar sana. Media sosial pemasaran mendapat respon dari pelanggan yang sudah ada dan selain untuk branding, situs media sosial menawarkan penjual sebuah kesempatan yang unik untuk menyebarkan pengalaman mereka dengan

4 10 4 Brown, Rob Public Relations and The Social Web; Using Social Media and Web 2.0 in Communications. (2009) ( com/docview/ ? accounted=31532) Literatur Review pelanggan. menawarkan mereka informasi yang berguna tentang cara benar menggunakan dan memelihara peralatan mereka menunjukkan anda adalah mitra yang berguna. Praktik Public Relations telah berubah menjadi dunia online Web 2.0 dimana massa memiliki banyak kontrol dan cara orang ber komunikasi telah berubah. Membahas komunikasi baru seperti Blog, Wiki, RSS feed, podcasting, sosial networking, bookmark sosial, Facebook, MySpace, LinkedIn dan situs lainnya, dan bagaimana menggunakannya.

5 11 5 Tuten, Tracy Social Media Marketing in Literatur Memberikan L a Web 2.0 World. (2008) Review wawasan ( com/docview/ ?accountid=31532) mengenai bagaimana online melibatkan iklan dapat konsumen dengan Web 2.0, dan munculnya media sosial pemasaran. Bagaimana membangun branding dengan jaringan sosial, membangun merek dengan media berita sosial, juga dampak dari media sosial. 6 Winnadari Pengaruh Pengelolaan Penelitian Dari hasil Indri Lestari Social Media Twitter Kuantitatif penelitian Terhadap Citra pengaruh Summarecon Mal Serpong pengelolaan social (Periode Februari April media twitter 2013). terhadap citra ( Collections/ethesis_detail/ Summarecon Mal Serpong dipengaruhi MC) sebesar 55,2%. Sisanya sebesar 44,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

6 12 dan tidak dijelaskan dalam penelitian ini, juga terdapat hubungan yang kuat antara pengelolaan social media twitter dengan citra Summarecon Mal Serpong. Nilai Korelasi kedua variable tersebut adalah sebesar 0,743. Nilai tersebut menunjukan hubungan yang kuat berdasarkan table nilai koefisien korelasi dimana pada range 0,71 0,90 memberikan penjelasan hubungan yang kuat. Hubungan kedua variable searah, maksudnya adalah jika pengelolaan social media baik, maka citra pun baik.

7 Landasan Konseptual Landasan konseptual yang akan digunakan adalah : Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan hal yang esensial di dalam kehidupan manusia. Segala kegiatan yang kita lakukan pasti menggunakan komunikasi, dari mulai komunikasi yang sederhana hingga yang kompleks. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi juga dilakukan dalam kehidupan organisasi. Komunikasi (Effendy, 2011:9) adalah proses dimana penyampaian pesan (message) dari sumber (komunikator) dengan memakai alat (media) tertentu kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi diartikan pula sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengambil sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Menurut Warren Kendall Agee, Phillip H. Ault dan Edwin Emery dalam (Miller, 2005:4) komunikasi diantara manusia adalah seni memindahkan informasi, ide-ide dan sikap dari seseorang kepada orang lain. (The art of transmitting information, ideas, and attitudes from one person to another.) Menurut Carl I. Hovland dalam (Effendy, 2008: 10), komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif.

8 14 Berdasarkan tiga definisi komunikasi yang telah peneliti jabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara satu individu ke individu lainnya dengan menggunakan media tertentu yang bertujuan untuk memindahkan informasi serta mengubah sikap, pendapat, atau perilaku Public Relations Pengertian Public Relations Di zaman modern seperti saat ini, Public Relations adalah salah satu fungsi manajemen terpenting dalam sebuah perusahaan. Griswold dalam (Ardianto, 2011:9) menyatakan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Sukatendel dalam (Soemirat & Ardianto, 2010:112) menawarkan definisinya, yaitu Public Relations adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Sedangkan Frank Jenkins (Morissan, 2010:8) mendefinisikan Public Relations sebagai sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Setelah menjabarkan pendapat para pakar mengenai Public Relations di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan atau pekerjaan dalam sebuah manajemen perusahaan yang bertujuan untuk menjadi jembatan antara

9 15 perusahaan dengan publiknya serta membangun citra positif perusahaan di mata publik. Pengertian Public Relations memiliki kaitan yang cukup besar dengan penelitian ini karena Restylane memiliki Public Relations yang bertugas untuk menjaga hubungan internal (dalam perusahaan) maupun melakukan serta menjaga hubungan dengan publik melalui media massa Fungsi Public Relations Beberapa definisi Public Relations di atas mengarahkan pada tugas-tugas Public Relations yang cukup signifikan dalam sebuah organisasi. Fungsi utama Public Relations dalam (Nova, 2009:38) adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar-lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga organisasi. Sedangkan menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Center, and Canfield dalam (Ruslan, 2010:19) fungsi Public Relations dapat dirumuskan, sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang mewakilinya, atau sebaliknya.

10 16 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta dari pesan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Dari penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations berfungsi untuk menjembatani hubungan komunikasi baik secara internal maupun eksternal. Dalam melakukan kegiatan komunikasi, Public Relations harus terlebih dahulu mengerti tugas-tugas serta khalayak yang akan dihadapi Marketing Public Relations / MPR Definisi Marketing Public Relations Menurut Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran, Pemasaran adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. (2009:5) Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Philip Kotler adalah orang yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan Marketing Mix. Kemudian muncul istilah Public Relations Marketing (MPR) sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep Mega Marketing yang di populerkan oleh Thomas L. Haris (1991). Marketing Public Relations is the process of planning and evaluationg programs, that encourage purchase and customer through credible communication of information and impression that identify companies and their products with the needs, concerns of customer. (Sitepu & Faulina, 2011) Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian

11 17 pelanggan). Secara umum, pengertian MPR antara lain; merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan indentitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan dari para konsumennya. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, maka pengertian marketing atau pemasaran disini tidak lagi diartikan dalam pengertian yang sempit. Pemasaran berkaitan dengan banyak aspek perluasan pengaruh, informatif, persuasif, dan edukatif baik dari segi perluasan pemasaran suatu barang atau jasa. Program MPR ini disatu sisi merupakan upaya untuk mendorong publik untuk membeli, sekaligus memberikan nilai-nilai (value) atau kepuasan pelanggannya yang telah memakai produk atau jasa tersebut. Jadi tidak semata-mata program marketing hanya dianggap sebagai sarana pemasaran dan berlanjut pada distribusi penjualan produk atau jasa saja. Padahal dibalik itu, marketing PR harus memiliki kiat agar publik open mind terhadap nilai nilai dan persepsi positif perusahaan, barulah berlanjut pada pembelian produk atau jasa Tujuan Marketing Public Relations Rosady Ruslan (Dalam Iman Mulyana, 2005) mengemukakan Marketing Public Relations mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif public eksternal atau masyarakat dan konsumen. 2. Mendorong tercapainya saling penegrtian antara publik sasaran dengan perusahaan 3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations 4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek 5. Mendukung bauran pemasaran

12 Strategy Marketing Public Relations Ada tiga strategi dasar MPR, yaitu push/pull/pass strategy. Strategi ini mendorong pergerakan produk ke pasar melalui promosi atau insentif kepada distributor, agen, dan pengecer (push strategy), serta menarik permintaan konsumen melalui iklan dan promosi (pull strategy), sudah lazim digunakan di dunia pemasaran. Akan tetapi, Tom Harris mengenalkan strategi membuka sekat yang mengganggu hubungan baik antara perusahaan atau produk dan berbagai pihak terkait (stakeholder). Strategi ini umumnya dijalankan oleh pelaku kehumasan yang dikenal dengan pass strategy. 1. Push Strategy Target/sasaran: Sales force, dealer, distributor, pengecer/ Penerapan teknik: trade show/expo, publikasi, penerbitan 2. Pull Strategy Target/sasaran: konsumen atau pemakai produk Penerapan teknik: media event/visit, publikasi produk, pameran/expo, sampling, survei, newsletter, iklan layanan masyarakat 3. Pass Strategy Target/sasaran: pemerintahan LSM/tokoh pembentuk opini, konsumen sebagai masyarakat Penerapan teknik: menakar isu, aktivitas kepedulian, komunikasi, sumbangan, sponsorship Strategi mendorong produk melalui agresivitas distributor, agen, dan pengecer (push strategy) biasanya dilakukan untuk merangsang mereka memesan produk, memajang, dan aktif mempromosikan kepada calon pembeli. Strategi ini efektif jika produk cukup dikenal konsumen setelah melalui kampanye iklan dan promosi (pull strategy) sehingga permintaan konsumen mudah dibangkitkan. Jadi, kedua strategi ini idealnya dipadukan agar tercipta sinkronisasi. Pelaku MPR memperkuat kampanye melalui publikasi, event, atau pameran, hingga iklan layanan masyarakat yang empatik. Strategi pelaku kehumasan yang bersinggungan dengan dunia pemasaran (pass strategy) berupaya membobol tembok penghalang dari kalangan tokoh, pejabat

13 19 pemerintahan, pembentuk opini, atau konsumen sendiri yang menolak ide atau pesan-pesan pemasar (blocking customer) karena mungkin belum sepenuhnya mendapat informasi Orchestra, 2008, hal ) yang memadai. (Alifahmi, Marketing Communication Penelitian ini membahas mengenai strategi MPR dalam pengelolaan akun social media. Social media termasuk pada kategori Pass Strategy, dimana tujuannya adalah untuk mempengaruhi persepi publik terhadap suatu merek. MPR tidak saja berfungsi menyampaikan informasi kepada publik, tetapi juga mengedukasi mereka tentang produk dimaksud dalam memenuhi kebutuhan mereka. Disini peranan PR adalah membantu menjual produk (hard product) dari sisi soft product. Fungsi marketing adalah mengkomunikasikan produk barang dan jasa kepada pasar. Public relations menekankan kepada publik organisasi. Tujuan utama marketing adalah menghasilkan uang dengan meningkatkan kurva kebutuhan publik. Tujuan utama public relations adalah untuk menghemat uang organisasi dengan membangun hubungan dengan publik yang mendukung organisasi untuk mencapai misinya seperti yang dijelaskan James E. Grunig yang dikutip oleh Wilcox dan Cameron (2006) dalam Wenats (2012:112) Peran dan fungsi Marketing Public Relations/MPR MPR can raise awareness, inform, interest, excite, educate, generate understanding, build trust, encourage loyalty and event help generate sales and outcome not oven associated with PR activities. MPR can help to introduce new products and defend others at risk. In particular, space MPR can raise visibility and develop corporate and product credibility in ways that other promotional tools cannot. MPR should not be considered an afterthought to other elements in the marketing communications mix; it is an integral and important part of the mix. Many times, MPR is able to achieve marketing communications out come that chould not be afforded through other promotional means. Jika diiartikan menjadi MPR dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan informasi, kesukaan, edukasi, membangun pemahaman, kepercayaan, mendorong loyalitas bahkan dapat membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering dilakukan oleh seorang praktisi PR. MPR dapat membantu memperkenalkan suatu produk baru dan mempertahankan dari segala resiko yang ada. Secara khusus, MPR dapat meningkatkan visibilitas dan mengembangkan kredibilitas perusahaan dan produk. MPR tidak bisa dianggap sama dengan unsur-unsur lain dalam bauran

14 20 komunikasi pemasaran, melainkan merupakan bagian integral dan penting dari bauran tersebut. MPR mampu mencapai hasil komunikasi pemasaran yang tidak bisa diberikan melalui cara-cara promosi lainnya. (Pickton & Broderick, 2005) Keuntungan dan Kerugian Marketing Public Relations Beberapa keuntungan dan kekurangan yang dijelaskan Thomas L. Harris terkait penggunaan Marketing Public Relations adalah sebagai berikut. A. Keuntungan: 1. Merupakan cara efektif untuk mencapai suatu pasar 2. Merupakan cara efektif untuk mengelola public relations 3. Adanya dukungan dari kelompok independen/kelompok kepentingan dan tujuan pihak ketiga yang tidak memiliki asosiasi dengan produk 4. Mendukung tercapainya kredibiltas 5. Mendukung program periklanan melalui pembuatan pesan yang lebih kredibel. 6. Mendukung keterlibatan media dalam komunikasi dengan konsumen 7. Mempengaruhi opini dari pembuat berita/opinion leader/trendsetter. B. Kekurangan: 1. Kurangnya kontrol pada media 2. Sulitnya untuk menempatkan slogan dalam alat periklanan lainnnya 3. Tidak ada jaminan pengalokasian berita media dan sekaligus penggunaan ruang media Proses Aktifitas Marketing Public Relations Proses kegiatan MPR ada yang berjangka pendek namun terencana, ada juga yang dilakukan secara simulan dalam jangka panjang. Proses aktifitas MPR tersebut meliputi Planning, management, media relations, publicity, publications, corporate communications, public affairs and community relations, lobbying, sponsorship/donations, events management, crisis management, research and analysis. (Pickton & Broderick, 2005). Dalam penelitian ini, Aktifitas MPR yang akan dibahas adalah hanya berfokus pada aktifitas Management, yakni proses

15 21 pelaksanaan dalam mengelola akun social media merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media. Keterkaitan MPR dalam cakupan umum Public Relations dan Marketing menurut David Pickton dan Amanda adalah sebagai berikut : Public Relations Marketing Corporate PR Marketing PR Marketing Communications Corporate MPR Product MPR Gambar 2.1 Keterkaitan PR dan Marketing Sumber : (Pickton & Broderick, 2005) Dari bagan diatas Marketing Public Relations adalah bagian dari Public Relations yang juga termasuk dalam cakupan Marketing Communications. MPR menjalankan tugas-tugas Public Relations hanya dari sisi marketing, dapat membantu menghasilkan penjualan yang tidak bisa sering dilakukan oleh seorang praktisi PR Konsep Media Baru (New Media) New media (media baru) diartikan sebagai salah satu bentuk komunikasi interaktif yang menggunakan internet. Media baru memungkinkan setiap orang dapat menciptakan sesuatu, memodifikasinya, dan saling berbagi hal tersebut dengan orang lain, dengan menggunakan media yang relatif sederhana yang boleh didapatkan dengan murah atau bahkan gratis. Yang terpenting adalah media baru memerlukan adanya komputer atau mobile devices dengan akses internet (Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197).

16 22 Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi objek kajian teori media baru (Romli, 2012: 31). Media baru menciptakan sesuatu yang terlihat seperti interaksi, tetapi tidak mirip dengan interaksi tatap muka yang sebenarnya. Malahan, media baru menciptakan interaksi dengan simulasi komputer (Littlejohn dan Foss, 2009: 415). Media baru dapat membantu orang-orang dalam aktivitas seperti: 1. Connect people, menghubungkan seseorang dengan orang lain (keluarga, teman, dan lainnya) juga menghubungkan seseorang dengan informasi dan jasa (layanan). 2. Collaborate with other people, berkolaborasi dengan orang lain, termasuk di dalamnya dengan orang-orang dalam organisasi tempat seseorang beraktifitas atau dengan komunitasnya. 3. Create, menciptakan atau membuat konten baru, jasa (layanan), masyarakat dan saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu seseorang memberikan informasi dan layanan (Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197). Keunggulan dari media baru (new media) dibandingkan media fisik, menurut Yoneji Masuda (dalam Syaukat dan Imanjaya, 2011: 1197), antara lain adalah: 1. Informasi di media ini tidak consumable. Materi itu akan terus hadir walau sudah digunakan. Para pengguna yang berbeda bisa memanfaatkan informasi ini berkali-kali. 2. Informasinya bersifat non-transferable. Informasi bisa diberikan kepada pengguna lain tetapi pengguna aslinya masih bisa memilikinya Konsep Social Media Kata media pada social media datang dari medium atau wadah dimana orang dapat saling terhubung dan menjalin interaksi sosial (Aditya et al, 2013: 13). Social media adalah tempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka untuk bertemu dan berbagi dengan rekan lainnya melalui teknologi internet (Kurniali, 2011: ).

17 23 Interaksi manusia dalam dunia social media dan kekuatan social media saat ini sudah sedemikian besar. Terutama dalam hal menyampaikan ide, pemikiran, atau informasi yang sangat cepat (Aditya et al, 2013: 41-42). Misalnya, kini untuk mengakses twitter, khalayak bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja, bisa dengan hanya menggunakan sebuah mobile phone, ditambah murahnya biaya koneksi. Social media telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini. Dalam cuplikan berita Kompas, 26 Desember 2011 (dalam Romli, 2012: 103) diperkirakan yang akan menjadi tren adalah 3S, yakni Social, Share, dan Speed. Social adalah bagaimana seseorang terhubung dengan orang lain dan saling berbagi. Share adalah bagaimana seseorang membagikan pengalamannya kepada orang lain, mealalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial. Speed adalah bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat, melebihi kecepatan wartawan menuliskan berita. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein 2010 mendefinisikan social media sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun diatas dasar ideology dam teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (dalam Romli 2014:104). Kini kecepatan informasi di media sosial nampaknya sudah menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita. Kalangan media konvensional pun menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang dibuat para wartawannya (Romli, 2012: 104).

18 Fungsi dari Social Media : Gambar 2.2 Fungsi-Fungsi Social Media Sumber : ( 22 juli 13, 21.40) Jika dikaitkan dengan penelitian ini, social media memiliki fungsi untuk mensosialisasikan atau bisa dikatakan untuk melakukan re-branding merek Hammer. Melalui social media (facebook & twitter) yang dipilih oleh PT Kolibriium Kreasi Media untuk mengelola akun social media merek Hammer, PT Kolibriium Kreasi Media berusaha memberikan pesan (message) yang jelas untuk kebutuhan informasi konsumen/calon konsumen akan merek Hammer, menghibur (entertainment) dengan cara seperti memberikan kuis-kuis dan hadiah menarik, membuat konten yang bersifat interaktif sehingga bisa mendapatkan umpan balik (feedback) secara langsung. Bukan hanya itu saja, fungsi dari social media lainnya seperti adverstising dimanfaatkan agar strategi pengelolaannya efektif dan dilihat oleh banyak orang yang sebelumnya belum menjadi Fans dari Fanpage Hammer khusus nya Facebook. Melalui social media ini sangat diharapkan dapat membangun hubungan yang baik (connection) antara Hammer dan masyarakat/ konsumen.

19 Karakteristik Social Media Mayfield (dalam Tabroni, 2012: ) mendefinisikan media sosial sebagai satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini: 1. Partisipasi Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk menjadi bagian dari media sosial. 2. Keterbukaan Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi. 3. Percakapan Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih. 4. Komunitas Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. 5. Saling Terhubung Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada linklink yang menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga orang per orang Jenis Social Media Setiap saat social media terus berkembang dan melakukan inovasi. Selalu ada yang baru dan menarik perhatian masyarakat. Terdapat contoh tujuh jenis media sosial yang ada di dunia maya:

20 26 1. Jejaring sosial, yaitu situs yang memberi fasilitas kepada penggunanya untuk membuat halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten dan berkomunikasi. Contohnya: MySpace, Facebook, Linkendln, dan Bebo. 2. Blog, yaitu bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online atau media online dengan pemuatan tulisan terbalik, yaitu tulisan terbaru berada di halaman terdepan. 3. Wiki, yaitu website yang memperbolehkan siapa saja untuk mengisi atau mengedit informasi di dalamnya. Yang saat ini banyak digemari dan menjadi salah satu rujukan adalah Wikipedia. 4. Podcasts, yaitu berupa file-file audio dan video yang tersedia atau dapat diakses dengan cara berlangganan melalui Apple itunes. 5. Forum, yaitu sebuah area untuk diskusi online, seputar topik, minat tertentu atau apa saja yang dapat diperbincangkan. Forum sudah ada jauh sebelum media sosial populer dan menjadi elemen yang kuat serta populer di kalangan komunitas online. 6. Komunitas konten, yaitu komunitas yang selalu berbagi isi atau konten jenis tertentu. Misalnya, flickr untuk foto-foto, YouTube untuk video, slideshare untuk presentasi, del.icio.us untuk link bookmark. 7. Microblogging, yaitu situs jejaring sosial yang dikombinasikan dengan blog, yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk meng-update secara online melalui SMS, pesan instan, , atau aplikasi. Contohnya Twitter (Tabroni, 2012: ). Menurut Cavazza, media sosial terbagi menjadi beberapa kategori yaitu: 1. Alat bantu publikasi menggunakan blog (Typepad, Blogger), wiki (Wikipedia, Wikia, Wetpaint) dan portal citizen journalism (Digg, Newsvine); 2. Alat bantu berbagi untuk video (YouTube), gambar (Flickr), link (del.icio.us, Ma.gnolia), music (Last.fm, ilike), slide presentasi (Slideshare), review produk

21 27 (Crowdstorm, Stylehive) atau umpan balik produk (Feedback 2.0, GetSatisfaction); 3. Alat bantu diskusi seperti forum (PHPbb, vbulletin, Phorum), forum video (Seesmic), instant messaging (Yahoo! Messenger, Windows Live Messenger, Meebo) dan VoIP (Skype, Google Talk); 4. Jaringan sosial (Facebook, MySpace, Bebo, Hi5, Orkut), jaringan sosial spesifik (LinkedIn, Boompa), dan alat bantu untuk menciptakan jaringan sosial (Ning); 5. Alat bantu microblogging (Twitter, Pownce, Jaiku, Plurk, Adocu) dan layanan serupa (twitxr, tweetpeek); 6. Alat bantu agregasi sosial seperti lifestream (FriendFeed, Socializr, Socialthing!, lifestrea.ms, Profilactic); 7. Platform untuk hosting (Justin.tv, BlogTV, Yahoo! Live, UStream) dan ada layanan serupa untuk mobile (Qik, Flixwagon, Kyte, LiveCastr); 8. Dunia virtual (Second Life, Entropia Universe, There), 3D chats (Habbo, IMVU) dan dunia virtual khusus remaja (Stardoll, Club Penguin); 9. Platform game sosial (ImInLikeWithYou, Doof), portal game casual (Pogo, Cafe, Kongregate) dan jaringan sosial yang dimungkinkan dengan game (Three Rings, SGN); 10. MMO, massively multiplayer online (Neopets, Gaia Online, Kart Rider, Drift City, Maple Story) dan MMORPG, Massively multiplayer online role-playing game (World of Warcraft, Age of Conan) (dalam Kurniali, 2011: 171). Gambar 2.3 Pembagian Kategori Social Media Sumber: Kurniali, 2011: 171

22 Twitter Pengertian Twitter Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blog ringkas). Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter saja, istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang dikirimkan twitter sangat dibatasi (hanya 140 karakter) maka twitter disebut pula sebagai SMS Internet (Sulianta, 2011: 2). Gambar 2.4 Tampilan Homepage Twitter Sumber: Pengguna Twitter di Indonesia Twitter sekarang merambah lintas negara bahkan di Indonesia, twitter sedang naik daun. Sejak awal diciptakannya twitter, tidak terpikir untuk menjadi sepopuler saat ini, bahkan twitter sempat berada dalam kondisi diam. Twitter.com (dalam Sulianta, 2011: 3) mencatat data statistik kemajuan layanannya, salah satu yang dibanggakannya yaitu sewaktu informasi tweet mencapai 50 juta tweet setiap harinya per januari 2010 dan perkembangannya terus meningkat. Menurut data (GlobalWeb Index, 2014) pengguna akun twitter mencapai 904 juta dan Indonesia menyumbang sekitar 6,5% atau sekitar 58,7 juta akun. Bahkan Indonesia selalu berhasil memasukan sebuah hastag (topik perbincangan) menjadi trending topics di twitter. Trending topics adalah topik yang paling banyak di-tweet (diperbincangkan oleh para pengguna twitter di seluruh dunia). Data-data

23 29 tersebut menunjukan bahwa saat ini terbuka kesempatan yang luas bagi brand/ produk diperbincangkan di social media. Pontus Sonnerstedt, Direktur Senior Pengembangan Bisnis Yahoo! Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar periklanan terbesar di Asia Tenggara sehingga bisa dilihat bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar online terbesar di Asia tenggara Kemudahan dan Kelebihan Twitter Kemudahan dan kelebihan twitter menarik perhatian para pengguna internet untuk bergabung dengan twitter. Empat faktor yang menjadi alasannya yaitu: 1. Keringkasan Hanya karakter ringkas saja yang dapat di publikasikan pada twitter (140 karakter), ini membuat informasi lebih mudah disebar dan dilihat. 2. Informasi bebas Informasi apapun yang terlintas bebas mengalir pada twitter, sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal. 3. Komunitas terbuka Hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada twitter. 4. Jejaring sosial yang membangun gudang data Berbagai informasi yang disebarkan di twitter lama-lama membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren. Berbeda dengan Facebook yang membatasi penggunanya untuk mengeksplorasi pengguna lain dengan pembatas pertemanan, twitter tidaklah demikian (Sulianta, 2012: 2)

24 Facebook Menurut (Kurniali, 2009 : 1) facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari tiga belas tahun dan memiliki sebuah alamat yang valid. Facebook memperkenankan para penggunanya untuk saling berbagi informasi, berhubungan dengan pengguna lain serta menciptakan brand awareness (Riese, Pennisi, & Major, 2011 : 1). Seperti yang diketahui, facebook adalah jaringan yang berorientasi pada pertemanan yang diciptakan oleh Mark Zucheberg pada tahun Sudah lebih dari 640 juta orang membuat profil pada layanan facebook dan hal ini menjadikan facebook sebagai social media terbesar di dunia. Penggunaan Facebook telah menciptakan banyak fungsi (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 3). Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut yaitu : 1. Untuk menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis tidak mewajibkan untuk menulis apa yang sedang dilakukan, dapat menuliskan apa saja mengenai perasaan anda. 2. Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video kepada teman-teman. 3. Mencari teman-teman baru di dunia maya. 4. Bisa mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan oleh public figure. 5. Mempopulerkan web atau blog yang dimiki dengan cara bebagi tautan (link) artikel yang dibuat pada twitter. 6. Bisa digunaan sebagai media advertise secara tidak langsung. 7. Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye di dunia maya. 8. Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime, seperti memberikan informasi mengenai suatu bencana atau kejadian tertentu. 9. Bisa digunakan untuk berbisnis.

25 Kelebihan dan Kekurangan Facebook A. Kelebihan 1. Tampilannya lebih sederhana dan clean, tidak banyak iklan yang dipajang disana-sini, hanya ada dua iklan saja yang otomatis berubah. 2. Memiliki fasilitas tag foto, jadi dalam sebuah foto kita bisa memberikan keterangan pada foto tersebut, ketika kursor mouse di- arahkan tentu saja akan berisi keterangan mengenai apa yang ada dalam foto tersebut, seperti nama masing-masing orang yang ada dalam foto. 3. Memiliki aplikasi yang jumlahnya cukup banyak. 4. Memiliki fasilitas chat, yang memungkinkan penggunanya bisa chat secara langsung dengan friends jika sedang online. 5. Memiliki fasilitas untuk mengiklankan produk atau usaha yang kita miliki. 6. Proses request friend yang tidak rumit, untuk merequest cukup dengan mengadd dan memasukan kode captcha (security code) saja. 7. Informasi yang ditampilkan di facebook umumnya adalah data personality yang dibuat dengan benar. 8. Memiliki fasilitas Privacy Setting, kamu bisa men-setting siapa saja yang boleh mengakses informasi di profile kamu, dan siapa yang tidak diperbolehkan. B. Kekurangan 1. Uncustomize, artinya facebook belum mengijinkan usernya untuk memodifikasi template, warna, kursor, background dan lainnya. 2. Banyaknya aplikasi yang di pasang di facebook terkadang membuat aksesnya menjadi lebih lambat, untuk itu mendingan kamu sesuaikan saja aplikasi sesuai dengan kebutuhan. 3. Facebook terkadang lama untuk di akses, mungkin karena usernya sudah banyak. 4. Fitur chat yang masih sangat sederhana. 5. Banyak user facebook lama (old facebook) yang tidak menyukai tampilan facebook yang baru. (Dominikus Juju & MataMaya Studio, 2009 : 10).

26 Kerangka Konsep Komunikasi Public Relations Marketing Public Relations Perencanaan (Planning) Pelaksanaan (Executing) (Fokus Penelitian) Evaluasi (Evaluating) Social Media (Facebook & Twitter) Strategi MPR dalam Pengelolaan Akun Social Media merek Hammer Karakteristik Social Media : 1.Partisipasi 2.Keterbukaan 3.Percakapan 4.Komunitas 5.Saling terhubung Gambar 2.5 Kerangka Konsep Dalam kerangka konsep tersebut, dijelaskan bahwa praktisi MPR menjalankan strategi dalam pengelolaan akun social media merek Hammer dalam kegiatan executing (Pelaksanaan) yang akhirnya bisa dilihat apakah dari strategi yang sudah dilakukan akan terbentuk karakteristik social media itu sendiri.

BAB 2 STUDI PUSTAKA. relations (PR) adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra

BAB 2 STUDI PUSTAKA. relations (PR) adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Sukatendel (dalam Soemirat & Ardianto, 2010: 112), public relations (PR) adalah salah satu metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di zaman modern ini telah memunculkan social media yang menyediakan wadah komunitas-komunitas dengan skala kecil dan skala besar baik

Lebih terperinci

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Pengertian Social Media Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan Social media sebagai berikut: Social media

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT

PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT Sartika Kurniali Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah,

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Populer, 2004). Hal WIB) Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem bisnis, konsumen adalah hal yang paling berarti dalam sebuah perusahaan, termasuk dunia perbankan. Motivasi dan pendekatan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media datang dari medium, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interkasi

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT *

PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT * PERAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET PADA PENERAPAN PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT * Sartika Kurniali 1) 1) Graduate Program in Information System Management BINUS, NIM: 0832200310, email: sartikakurniali@binus.edu

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Modul ke: 03 Fakultas Program Pascasarjana STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Pokok Bahasan 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi 3. Marketing Public Relations Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk menarik calon konsumen membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini menggunakan model komunikasi Laswell (Butterick, 2012:20-21) yang terkenal dengan serangkaian pertanyaan yaitu Siapa? yang merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari  tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak langsung bagi seluruh masyarakat. Tidak hanya bagi status ekonomi kelas atas, namun ekonomi

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puri Indah Mall sendiri berada dibawah naungan Pondok Indah Group. Group

BAB I PENDAHULUAN. Puri Indah Mall sendiri berada dibawah naungan Pondok Indah Group. Group BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puri Indah Mall merupakan salah satu mall yang berada di Jakarta Barat, Puri Indah Mall sendiri berada dibawah naungan Pondok Indah Group. Group besar ini

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada anggota komunitas Mobile Broadband di Forum Kaskus.co.id mengenai social media serta pengaruhnya terhadap tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di jaman modern dan cepat menuntut perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak dengan tepat, hal ini disebabkan karena lingkungan bisnis bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. Public Relations mengatakan sebagai berikut, Public Relations is planned,

BAB II STUDI PUSTAKA. Public Relations mengatakan sebagai berikut, Public Relations is planned, BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Public Relations Nurjaman dan Khaerul Umam dalam buku Komunikasi dan Public Relation (2012:104-105) mengutip pernyataan John E. Marston dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari sekedar produk atau jasa yang berkualitas, harga yang bersaing, dan ketersediaan produk bagi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Tradisional Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar

Lebih terperinci

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS

MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS MARKETING DAN PUBLIC RELATIONS PEMASARAN DAN PR BEDA PADA LEVEL MANAJERIAL PEMASARAN : PRODUK, PELAYANAN, DAN PASAR PELANGGAN TUJUAN : HASILKAN UANG, KURVA PERMINTAAN MENINGKAT PUBLIC RELATIONS : LIPUTI

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputusan Pembelian 2.1.1 Pengerian Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan keputusan adalah sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum merupakan teori yang digunakan penulis untuk mendukung penelitian mengenai Strategi Promosi Public Relations Universal Musik Indonesia Dalam Melakukan Promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan

Lebih terperinci

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y MENGAPA MEDIA SOSIAL Selamat Datang di Era Generasi Y 1 Media Sosial di Indonesia 2 Dokter, Pasien, dan Media sosial Sisi positif Sisi Negatif 3 MENGENAL MEDIA SOSIAL Masihkah Anda ingat dengan perangko,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana aktifitas dasar manusia, dimana melalui komunikasi tersebut manusia dapat saling berhubungan satu sama lainya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini dilandasi dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang akan membahas mengenai persamaan dan perbedaan yang ada dalam penelitian sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah media komunikasi dan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini atau yang biasa disebut zaman cyber dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini atau yang biasa disebut zaman cyber dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini atau yang biasa disebut zaman cyber dimana perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan berbagai kegiatan aktifitas pun tidak terlepaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan,dan akses

Lebih terperinci

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang terjadi sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

Meeting 6 ( lanjutan) PUBLIC RELATIONS IN CYBERMEDIA ERA

Meeting 6 ( lanjutan) PUBLIC RELATIONS IN CYBERMEDIA ERA Meeting 6 ( lanjutan) PUBLIC RELATIONS IN CYBERMEDIA ERA TODAY IS CYBER PR ERA TODAYS PR DAN MEDIA RELATIONS WEBSITE BAGI PUBLIC RELATIONS MENJADI PUBLIC REAL ATION BLOGGER MENJADI MITRA PR Tim IMC Today

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya beberapa pihak saja.

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya beberapa pihak saja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet muncul sebagai media baru dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya beberapa pihak saja. Semua kalangan

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CITRA HOUSE OF HENDRIK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi citra House of Hendrik. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel

Lebih terperinci

PENINGKATAN JANGKAUAN PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DAN WEB: SUATU PENGANTAR. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si

PENINGKATAN JANGKAUAN PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DAN WEB: SUATU PENGANTAR. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si PENINGKATAN JANGKAUAN PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DAN WEB: SUATU PENGANTAR Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang mendahului Penelitian yang mendahului untuk penelitian ini adalah penelitian dengan Judul Pemetaan Model E-PR dalam pekerjaan Public Relations Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

What is di Gital Marketing

What is di Gital Marketing Digital Marketing Standart Kompetensi Mampu Mengenal Konsep Digital Marketing dan Manfaat Bagi Indvidu Maupun Perusahaan. Mampu untuk Membedakan Digital Marketing Tradisional & Modern What is di Gital

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembentukkan berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan waktu. Kecanggihan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

Anda dapat mengirimkan video.

Anda dapat mengirimkan video. Bahkan dengan ratusan juta orang mengunjungi jaringan sosial setiap hari, dan media sosial menjadi sebuah kata kunci bisnis, email tetap merupakan cara no. 1 untuk kita berkomunikasi secara online sekarang

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan juga dapat membawa budaya baru bagi penggunanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunculan sesuatu bentuk media, selalu diikuti pula dengan perubahan cara orang berkomunikasi. Media baru juga dapat membawa budaya baru baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak dikalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun. Hal ini, membuktikan bahwa

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, medium komunikasi semakin berkembang yang awalnya hanya menggunakan komunikasi lisan antarpribadi yang mempertemukan individu secara fisik

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN TOKO CLARISSA GROSIR FASHION GRESIK

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN TOKO CLARISSA GROSIR FASHION GRESIK 91 BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN TOKO CLARISSA GROSIR FASHION GRESIK A. Analisis Terhadap Strategi Pemasaran antara Sistem Online dan Sistem Offline 1. Strategi Pemasaran Sistem Online a.

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian Sosial media marketing merupakan tambahan terbaru dalam dunia marketing di mana digunakan untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jejaring sosial sebagai media komunikasi baru saat ini telah menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang tinggal di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bertransaksi yang biasa kita kenal dengan berbelanja adalah kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Sesuai dengan kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan sekarang ini sudah memasuki era sosial media, yang telah memaksa banyak perusahaan untuk mengubah cara mereka berkomunikasi. Pada saat ini mulai ramai dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Agar eksistensinya dapat terjaga, organisasi harus mendapat dukungan dari publiknya, dimana dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sartika Kurniali dalam jurnalnya yang berjudul Peran Media Sosial di Internet Pada

BAB I PENDAHULUAN. Sartika Kurniali dalam jurnalnya yang berjudul Peran Media Sosial di Internet Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sartika Kurniali dalam jurnalnya yang berjudul Peran Media Sosial di Internet Pada Penerapan Proses Knowledge Management (2011: 167-174) menyatakan bahwa teknologi

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Internet Marketing A. Pengertian Internet Marketing Internet Marketing atau yang lebih dikenal dengan istilah online marketing menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan

Lebih terperinci

jhon analisis design a wesbsite devoloper semua solusi ada pada kami Addreas Jl.Eka Warni no.54 Medan-Johor

jhon analisis design a wesbsite devoloper semua solusi ada pada kami Addreas Jl.Eka Warni no.54 Medan-Johor Addreas Jl.Eka Warni no.54 Medan-Johor Email jhonrudolfs@hotmail.co.id Phone 081361005184 a wesbsite devoloper semua solusi ada pada kami Hal : Proposal Penawaran Pembuatan Website Company Profile Kepada

Lebih terperinci