Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA PT.PLN CABANG PADANG RAYON INDARUNG DENGAN PELANGGAN ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh : YESA ARAFATIA CORDA Bagian Hukum Perdata FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015 No. Reg 137/Pdt/02/XII

2 2

3 Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pra Bayar Antara P.T PLN Cabang Padang Rayon Indarung Dengan Pelanggan Yesa Arafatia Corda 1 Syafril, S.H., M.H 1 Suamperi, S.H., M.H 1 Prodi Ilmu Hukum 1 FakultasHukum Universitas Bung Hatta 1 ( yesaarafatiacorda@yahoo.com) ABSTRACT PT. Branch PLN Rayon Indarung holders electricity business seeks to improve the quality and service to the community by adding the number of networks, providing service connecting new electricity quickly and electrical power quality and reliability that is expected either. It is realized by executing a purchase agreement. The formulation of the issues raised are: 1) How is the implementation of the power purchase agreement between PT PLN Padang Branch prepaid Rayon Indarung with customers? 2) How is the responsibility of the parties to the electrical appliance is pre-paid. The method used is the juridical sociological research that focuses on research in reviewing the primary data with secondary data supported by descriptive. Interviews were conducted in this study was the semi-structured interviews, and then conducted research literature study is to study the books of literature in the form of literature to obtain secondary data. After the data collected qualitative analysis. Results of this research are: 1) Potential customers make a request for connecting new power through oneline on the web PT.PLN connection fees and make payments through POS office, bank and other Paimen Point. After the site survey, the officer will ask customers to come into the office to sign PLN (SPJBTL). The letter was made two copies with equal legal force. 2) The PT.PLN should perform repairs on the connection Power and APP or replacement in case of damage. While the customer is not allowed to tamper with the APP. Keyword: Agreement, PLN, Costumer Pendahuluan Tujuan program pengembangan tenaga listrik di Indonesia adalah untuk ikut memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 3

4 Tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai serta pada waktu yang tepat akan dapat mendorong laju pertumbuhan industri, usaha dan sektor lainnya. PT. PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mendapatkan kuasa dari pemerintah dalam bidang ketenagalistrikan yang sebesar-besarnya bagi kepentingan umum, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 listrik merupakan faktor pendukung dalam pendirian tempat usaha tersebut. Pada dasarnya listrik merupakan suatu produk, yang tergolong dalam kelompok barang bergerak yang tidak bertubuh (intangible goods) yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan efeknya. Oleh karena itu, sebagai suatu produk, listrik merupakan obyek transaksi jual beli yang mengandung resiko. tentang Ketenagalistrikan. Pelaksanaan jual beli tenaga Perkembangan segala bidang yang terjadi pada masa ini, mengakibatkan kebutuhan manusia mengalami peningkatan, begitu juga dengan alat pemenuhan kebutuhan yang juga semakin beragam bentuknya, karena ini bermanfaat dalam berbagai hal terutama pada saat ini banyak berdiri suatu bidang tempat usaha baik yang bergerak dalam bidang bisnis maupun industri. Sumber daya energi listrik pra bayar dituangkan pada suatu kontrak perjanjian yang mengikat dan memiliki kekuatan hukum sebagai suatu perikatan. Eksistensi perjanjian sebagai salah satu sumber perikatan yang ketentuannya terdapat dalam pasal 1233 KUHPerdata yang menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik karena persetujuan maupun baik karena Undang- 4

5 undang. Ketentuan tersebut Banyaknya permintaan terhadap dipertegas lagi dengan rumusan ketentuan Pasal 1313 KUHPerdata, kebutuhan mengakibatkan penerangan meningkatnya yang menyatakan bahwa suatu permintaan masyarakat mengenai perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap atu orang yang lain atau lebih. Listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebab dengan adanya listrik manusia dapat melakukan aktifitas sehari-hari baik di siang hari maupun di malam hari tanpa harus mengalami kendala, sehingga dalam pembangunan sarana dan prasarana bagi peningkatan di bidang usaha dan kegiatan ekonomi dibutuhkan tenaga listrik yang cukup merata dengan mutu dan pelayanan yang baik, hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk penyaluran listrik bagi rumah-rumah, yang mana pada tahun 2014 jumlah permintaan pelanggan adalah sekitar 1405 pelanggan, sedangkan pada tahun 2015 adalah sekitar 2227 pelanggan. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan bagi pihak PT. PLN Rayon Indarung dalam hal permintaan penyambungan aliran tenaga listrik 1. PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung sebagai salah satu badan usaha di bidang ketenagalistrikan, diharapkan PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung melakukan peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Kepedulian tersebut tidak hanya yang terus berjuang dalam memenuhi kebutuhan hidup. 1 Sumber: PT.PLN Rayon Indarung Laporan Tahunan Pertumbuhan Pelanggan Tahun

6 pada hal pelayanan di bidang bisnis utama PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung, yaitu listrik dengan kualitas yang baik dengan segala indikator sesuai dengan harapan pelanggan pada umumnya, tetapi juga pada peningkatan administrasi pelayanan pelanggan. Salah satu contoh pelayanan di bidang administrasi kepada pelanggan yaitu terhadap kontrak antara PT. PLN dengan pelanggannya, karena pada saat calon pelanggan yang akan mengajukan sambungan listrik rumahnya dan calon pelanggan PT. PLN, karena di dalam perjanjian tersebut akan diatur secara jelas hak dan kewajiban antara pelangan dengan PT. PLN. PT. PLN Cabang Rayon Indarung sebagai pemegang usaha ketenagalistrikan selalu berupaya meningkatkan mutu dan pelayanannya kepada masyarakat melalui penambahan jumlah jaringan, memberikan pelayanan penyambungan aliran listrik baru dengan cepat serta tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang di harapkan baik. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan tersebut telah menyetujui syaratsyarat yang di tentukan oleh PT. PLN Cabang Padang Rayon masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan nasional serta untuk Indarung, kondisi seperti ini memenuhi permintaan ditindaklanjuti dengan suatu perjanjian, yaitu yang dikenal dengan perjanjian jual beli tenaga listrik pra bayar dengan tujuan untuk menjamin kepastian hukum bagi pelanggan dan penyambungan aliran listrik dari pelanggan, pihak PT.PLN Cabang Padang Rayon Indarung menetapakan biaya penyambungan dalam penyaluran energi listrik, 6

7 sehingga pelanggan dapat menikmati listik tersebut.oleh sebab itu masyarakat sebagai pelanggan melakukan perjanjian dengan PT. PLN Cabang Rayon Indarung untuk pemasangan listrik yang di golongkan kepada perjanjian jual beli yang tetap berpedoman pada Buku KUHPerdata dimana perjanjian ini menimbulkan hubungan hukum yaitu hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, seperti PT.PLN Cabang Padang Rayon Indarung menetapkan biaya-biaya yang di bebankan kepeda pelanggan serta pelanggan juga berhak untuk menerima pelayanan yang baik dan permasalahan yang timbul dikemudian hari, termasuk realisasi penyambungan aliran listrik yang kadangkala melewati batas waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian yang dibuat oleh PT.PLN, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung sebagai salah satu persero di bidang ketenagalistrikan dan penulis menuangkannya dalam suatu tulisan yang berjudul : PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA P.T PLN CABANG PADANG RAYON menikmati arus listrik sedangkan kewajiban bagi pelanggan adalah INDARUNG PELANGGAN DENGAN membayar biaya-biaya bulanan yang dibebankan kepadanya. Setelah membaca dan memahami yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat serta Metodologi Penelitian hukum ini adalah penelitian hukum yuridis sosiologis atau socio-legal research yang menekankan penelitian pada 7

8 langkah-langkah penelitian data primer. Yuridis sosiologis adalah penelitian berupa studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum dalam masyarakat. Penelitian yuridis sosiologis menitik beratkan penelitian dalam mengkaji data primer dengan didukung oleh data sekunder 2. Berdasarkan sifatnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang merupakan penelitian untuk melukiskan tentang sesuatu hal didaerah tertentu dan pada saat tertentu. Dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan Bapak Irwan Daud selaku Manajer di PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung dan ibuk Yenni selaku pelanggan PT.PLN Cabang Padang 2 Ibid., hlm. 53 Rayon Indarung dalam urusan perjanjian jual beli listrik prabayar. Dalam penelitian ini data sekunder mencakup: 1) Bahan hukum primer Yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, dalam penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan yaitu: a) KUHPerdata b) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan. 2) Bahan hukum sekunder Yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti artikel ilmiah, skripsi, thesis, laporan penelitian, dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. 3) Bahan hukum tersier Yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus 8

9 hukum, kamus bahasa Inggris, kamus bahasa Indonesia, dan bahan lain yang relevan dengan penelitian ini. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka, yaitu wawancara yang tidak dikonsep sepenuhnya oleh peneliti. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada beberapa informan, yaitu: 1) Bapak Irwan Daud selaku Manajer PT.PLN (PERSERO) Indarung 2) Ibu Yeni selaku pelanggan PT.PLN Rayon Indarung Studi dokumen dilakukan dengan mempelajari bahan-bahan kepustakaan atau literatur-literatur yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Analisis Data Dilakukan secara kualitatif yaitu dengan memperhatikan fakta dan Editing baik data sekunder maupun data primer terkadang tidak semua dibutuhkan sehingga perlu dilakukan pengeditan khusus untuk data yang dicatat maupun data dalam bentuk tulisan lainnya. Coding Setelah melakukan pengeditan, peneliti akan memberikan tanda-tanda tertentu atau kode-kode tertentu untuk menentukan data yang relevan atau betul-betul dibutuhkan. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Listrik Pra Bayar Antara PT PLN Cabang Padang Rayon Indarung Dengan Pelanggan. Dalam hal ini terdapat beberapa perbedaan antara Energi listrik pra bayar dengan pasca bayar: 1.Sistem pola pembayarannya pada pasca bayar dengan cara pakai dulu energi listriknya baru dibayar total tagihan 9

10 sesuai dengan pemakaian, sedangkan pra bayar energi listriknya dibayar terlebih dahulu, lalu baru dapat dinikmati energi listrik tersebut, pembayaran energi listrik bergantung pada pemakaian pelanggan. 2.Dari segi keamanan, pada sistem pasca bayar keamanan hanya berpusat pada satu sistem dari alat pembatas, Antara listrik pra bayar dengan pasca bayar memiliki bentuk alat yang berbeda, namun masih tetap berkaitan dengan KWh. Pada penyambungan perdana aliran listrik pra bayar, pihak pelanggan diberikan stroom perdana senilai Rp5000, namun hal ini dapat dimintakan lebih apabila pelanggan merasa tidak mencukupi terhadap beban daya yang akan dipakai nantinya. sedangkan pada pra bayar Pelaksanaan perjanjian meteran tersebut sudah ada security sehingga lebih aman dari terjadinya korsleting. 3.Dari segi pendapatan pada sistem pasca bayar ada kemungkinan tidak tertagih oleh pihak PT PLN, sedangkan pada pra bayar pengamanan pendapatan lebih terjamin. jual beli listrik prabayar dilakukan secara tertulis, dimana perjanjian ini mengatur mengenai hak-hak dan kewajiban antara kedua belah pihak. Hak-hak dan kewajiban tersebut dituangkan dalam suatu bentuk perjanjian dengan menggunakan materai, apabila telah disepakati menganai hal-hal tersebut maka akandituangkan dalam perjanjian listrik prabayar 10

11 antara PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung dengan pelanggan memperoleh masingmasing 1 (satu) perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Dalam hal permintaan pengajuan penyambungan aliran listrik ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara: 3 1. Pelanggan mendatangi kantor kepada calon pelanggan, apabila menyetujui maka akan ditanda tangani. Perjanjian listrik prabayar yang sudah disetujui maka calon pelanggan akan membayar sejumlah biaya administrasi dan pihal PLN akan memberikan daftar jasa yang bertugas dalam hal pemasangan instalasi. PLN Rayon Indarung yang Jangka waktu berwenang meliputi wilayah daerah tersebut dan pihak PLN akan menjelaskan pemasangan aliran listrik dihitung pada saat calon pelanggan mulai melakukan mengenai isi dari perjanjian pembayaran, yang listrik prabayar terkait hak dan kewajiban antara kedua belah dan hal-hal yang dianggap perlu. Kemudian pihak PLN akan memberikan bentuk perjanjian tersebut direncanakan 3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran namun dalam pelaksanaannya dapat memakan waktu selama 7 (tujuh) hari kerja.waktu yang cukup lama ini 3 Hasil wawancara dengan Bapak Irwan Daud selaku manajer PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung pada tanggal 11 November 2015 di Kantor PLN. dikarenakan pelanggan jumlah diperkirankan 11

12 sebanayak 20 pelanggan perhari. 2. Pelanggan dapat melakukannya secara online dengan mengunjungi website PT. PLN yaitu Setelah kode konfirmasi dikirim ke alamat rumah atau calon pelanggan maka kode konfimasi tersebut di masukan melalui menu entri kode konfirmasi yang ada di form dan terlebih mempersiapkan Pelanggan dahulu kartu kemudia klik simpan. Setelah registrasi selesai dan sudah mendapatkan kode maka identitas berupa KTP dan alaat untuk pengiriman kode konfirmasi dari PT. PLN. Setelah itu calon pelanggan mengisi data pribadi pelanggan, memilih produk layanan, tarif/daya dan stroom perdana 4, lalu klik tombol hitung biaya, masukan security code yang muncul dalam kotak yang diminta kemudia simpan permohonan. 4 Stroom perdana adalah sejumlah tertentu energy listrik yang harus dibeli oleh pihak kedua pada saat penyambungan baru dan migrasi ke prabayar pelanggan dapat melakukan pembayaran di PT. POS atau tempat yang ditunjuk. Setelah melakukan pembayaran maka pihak PLN akan mengunjungi rumah pelanggan untuk melakukan survey pemasangan KWh. Setelah selesai maka pihak pelanggan akan mengunjungi kantor PLN Cabang Padang Rayon Indarung guna menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Prabayar (SPJBTL). 12

13 Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan pada PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung dalam penyambungan aliran listrik pasca bayar maka pelanggan akan dibebankan uang jaminan langganan yang jumlahnya tergantung pada daya yang diajukan. Untuk penyambungan tenaga listrik prabayar tidak dikenakan UJL. b) Mendapat tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu dan kendala yang baik c) Memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajar d) Mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik e) Mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang Tanggung Jawab Para Pihak Terhadap Perangkat Alat Listrik Pra bayar Tersebut diakibatkan dan/atau pengoperasian kesalahan kelalaian oleh Menurut Pasal 29 Undang- pemegang izin usaha Undang Nomor 30 Tahun 2009 penyediaan tenagalistrik tentang Ketenagalistrikan, sesuai syarat yang diatur beberapa hak pelanggan pengguna tenaga listrik antara dalam perjanjian jual beli tenaga listrik. lain: Sebagai penikmat, a) Mendapat pelayanan yang baik konsumen pengguna tenaga listrik juga memiliki kewajibankewajiban pelanggan pengguna tenaga listrik antara lain: 13

14 a) Melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik b) Menjaga dan memelihara keamanan instalasi pelanggan c) Menjaga keamanan alat pembatas dan atau pengukur (APP) Pengusaha yang terpasang pada bangunan atau persil pelanggan d) Menjaga keamanan sambungan listrik (SL) yang terpasang pada bangungan atau persil pelanggan. Persil adalah bidang tanah yang dibentuk dan ukurannya menurut rencana untuk Oleh sebab itu sejalan juga dengan isi Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikanyaitu : a) Melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik b) Menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milik konsumen c) Memanfaatkan tenaga listrik sesuai dengan peruntukannya d) Membayar tagihan pemakaian tenaga listrik e) Menaati persyaratan teknis tempat bangunan. mendirikan di bidang ketenagalistrik Selain pelanggan yang e) Menggunakan tenaga listrik melakukan penjagaan sesuai peruntukannya. f) Mengizinkan PLN untuk melaksanakan haknya.10 keamanan terhadap alat pembatas dan pengukur (APP) pihak PLN sendiri juga 14

15 melakukan pengamanan calon pelanggan, setelah itu PT. terhadap APP tersebut. Jika PLN Cabang Padang Rayon pelanggan dapat Indarung menjelaskan hak-hak melakukannya dengan cara tidak diperbolehkan untuk mengotak atik APP tersebut maka pihak PLN akan melakukan proses teknik dengan cara daya yang diminta pelanggan harus sama dengan alat pembatas yang dipasang. Dan pemasangan APP sesuai dengan standard an di segel. PENUTUP Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan: dan kewajiban-kewajiban serta hal-hal lain yang dirasa perlu kepada calon pelanggan. Isi dari perjanjian jual beli tenaga listrik prabayar ini telah ditentukan sebelumnya oleh PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung. Kemudian pihak PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung akan menjelaskan halhal mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli listrik prabayar tersebut, setelah pelanggan menyetujui dan 1. Pelaksanaan perjanjian jual beli tenaga listrik prabayar antara menyepakati melaksanakan serta PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung dengan pelanggan diawali dengan diberikan suatu bentuk surat perjanjian jual beli tenaga listrik prabayar kepada kewajibankewajiban yang dibebankan kepadanya. Setelah itu akan dilakukan pemasangan aliran listrik tersebut kepada rumah calon pelanggan. 15

16 2. Tanggung jawab para pihak 1. Bagi pihak pelanggan harus terhadap perangkat alat listri mematuhi prabayar yaitu pelanggan yang melakukan penjagaan keamanan terhadap alat pembatas dan pengukur (APP) pihak PLN sendiri juga melakukan pengamanan terhadap APP tersebut. Jika peraturanperaturan yang telah ditetapkan oleh PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung, sehingga pihak pelanggan dapat menikmati pelayanan aliran listrik dari PT. PLN Cabang Padang pelanggan dapat Rayon Indarung dengan melakukannya dengan cara tidak diperbolehkan untuk mengotak atik APP tersebut maka pihak PLN akan melakukan proses teknik dengan cara daya yang diminta pelanggan harus sama dengan alat pembatas yang dipasang. Dan pemasangan APP sesuai dengan standar dan di segel. Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan saran, yaitu: baik. 2. Bagi pihak pelanggan yang melakukan perjanjian jual beli tenaga listrik prabayar dengan PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung agar tidak menggunakan jasa pihak ketiga. Daftar Pustaka Ahmadi Miru, 2013, Hukum Kontrak Dan Perancangan Kontrak, Rajawali Pers, Jakarta. A Qirom Syamsudin Meliala, 1985, Pokok-pokok Hukum Perjanjian 16

17 Beserta Perkembangannya, Liberty, Yogyakarta. Bambang Sungguno, 2012, Metodologi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke- 13, Raja Grafindo Persada: Jakarta. Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta: Bandung, 2013 Zainuddin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta. Kitab Undang-undang Hukum Perdata ( KUHPER ). Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Laporan Tahunan Pertumbuhan Pelanggan PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung Tahun Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Pra Bayar PT. PLN Cabang Padang Rayon Indarung. Wiktionary, Data Sekunder, org/wiki/data_sekund er, diakses pada 15 September 2015 Asas-asas perjanjian diakses pada tanggal 8 Desember s.com 17

IMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION LAW FOR PREPAID BY ELECTRICAL SERVICES PT. STATE ELECTRICITY COMPANY (PT.PLN) AT RAYON SUNGAI PENUH

IMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION LAW FOR PREPAID BY ELECTRICAL SERVICES PT. STATE ELECTRICITY COMPANY (PT.PLN) AT RAYON SUNGAI PENUH IMPLEMENTATION OF CONSUMER PROTECTION LAW FOR PREPAID BY ELECTRICAL SERVICES PT. STATE ELECTRICITY COMPANY (PT.PLN) AT RAYON SUNGAI PENUH Riri Fatmala¹, Suamperi¹, Elyana Novira¹ Faculty of Law, Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak.

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga

Lebih terperinci

SOP PB/PD/PS On-Line di web PLN

SOP PB/PD/PS On-Line di web PLN PT PLN (Persero) 2011 SOP PB/PD/PS On-Line di web PLN www.pln.co.id A. Permohonan Pasang Baru 1. Buka Browser lalu masukan link http://www.pln.co.id/ maka akan tampil halaman sebagai berikut. 2. Pilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Sejak adanya listrik manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang menonjol adalah

Lebih terperinci

PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN (PERSERO) AREA PADANG RAYON TABING ARTIKEL

PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN (PERSERO) AREA PADANG RAYON TABING ARTIKEL PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN (PERSERO) AREA PADANG RAYON TABING ARTIKEL Diajukan Guna Memenuhi Sebahagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

GUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL

GUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL GUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS FRANCHISE

PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS FRANCHISE PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS FRANCHISE Oleh : Putu Prasmita Sari I Gusti Ngurah Parwata Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The title of this scientific

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMAKAIAN ARUS LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG WONOGIRI

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMAKAIAN ARUS LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG WONOGIRI SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMAKAIAN ARUS LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG WONOGIRI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal research), dan pendekatan yuridis empiris (empirical legal research). Disebut demikian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state. sesuai dengan amanat yang tersirat didalam alinea ke IV, Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state. sesuai dengan amanat yang tersirat didalam alinea ke IV, Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Selain itu Indonesia juga merupakan welfare state atau negara yang pemerintahannya menjamin

Lebih terperinci

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG) PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG) A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah dilaksanakan sebanyak empat tahapan dalam kurun waktu empat tahun (1999, 2000, 2001, dan

Lebih terperinci

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM)

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM) SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklan. Saat ini iklan telah berkembang menjadi suatu sistem komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. iklan. Saat ini iklan telah berkembang menjadi suatu sistem komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam memasarkan barang atau jasa suatu perusahaan memerlukan suatu usaha promosi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

Pemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala

Pemanfaatan pembangkit tenaga listrik, baru dikembangkan setelah Perang Dunia I, yakni dengan mengisi baterai untuk menghidupkan lampu, radio, dan ala BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan jangka panjang yang dilakukan bangsa Indonesia mempunyai sasaran utama yang dititik beratkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan pengembangan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL

TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL TANGGUNG JAWAB PT. ADIRA FINANCE PADANG TERHADAP HILANGNYA KENDARAAN BERMOTOR DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN ARTIKEL Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh: FEBRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sebelum tahun 1980 di Indonesia, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari Kasmir (2008,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT 1 PELAKSANAAN PERJANJIAN BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEPON ANTARA PT. TELKOM DENGAN PELANGGAN DI KANTOR WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI (WITEL)SUMATERA BARAT ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia dituntut untuk melaksanakan suatu usaha

Lebih terperinci

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TERHADAP KONSUMEN 1 Oleh : Suatan C.

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 5/Mei/2016. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TERHADAP KONSUMEN 1 Oleh : Suatan C. TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TERHADAP KONSUMEN 1 Oleh : Suatan C. Marcelina 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara

Lebih terperinci

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Ida Bagus Oka Mahendra Putra Ni Made Ari Yuliartini

Lebih terperinci

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 1, No.3, April 2013 pp

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 1, No.3, April 2013 pp EVALUASI PERBANDINGAN METODE PEMBAYARAN LISTRIK KONVENSIONAL DENGAN METODE PEMBAYARAN LISTRIK PRABAYAR DITINJAU DARI PROFITABILITAS PERUSAHAAN DI PT. PLN (PERSERO) CABANG XYZ Syartika Anggraini 1, Harmein

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari besarnya antusias masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian. akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian. akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengadaan barang dan jasa dimulai dari adanya transaksi pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian berkembang kearah pembelian berjangka

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG

TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG Oleh Made Gede Niky Sari Sumantri I Made Dedy Priyanto I Wayan Wiryawan Hukum Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah di amandemen menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Prof.

Lebih terperinci

PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK DI KECAMATAN RANAH PESISIR SAMPAI TAHUN 2025

PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK DI KECAMATAN RANAH PESISIR SAMPAI TAHUN 2025 Prediksi Perkembangan Beban Listrik di Kecamatan Ranah Pesisir Sampai 2015 PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK DI KECAMATAN RANAH PESISIR SAMPAI TAHUN 2025 Oleh: Arfita Yuana Dewi 1), Arynugraha Tri Saputra

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN Oleh: Riri Safitri I Ketut Westra Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras yang merupakan hasil pengolahan dari padi merupakan sumber karbohidrat tertinggi dibandingkan dengan jenis pangan lainnya, maka tidak heran beras paling banyak

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE ANTARA RINI SHOP DENGAN KONSUMEN ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE ANTARA RINI SHOP DENGAN KONSUMEN ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE ANTARA RINI SHOP DENGAN KONSUMEN ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: NUR DWI LIDIANA NPM: 1310012111030

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: PANDU PERDANA PUTRA BP

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh: PANDU PERDANA PUTRA BP SKRIPSI PELAKSANAAN PENINGKATAN MODAL KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG (KPRI-UNP) MELALUI MODAL PINJAMAN BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT KEPADA ANGGOTA Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN

ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN ASAS KESEIMBANGAN BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DAN KONSUMEN Hendrik Halim 0988002 ABSTRAK Dilatarbelakangi banyaknya kasus-kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian pada hakikatnya sering terjadi di dalam masyarakat bahkan sudah menjadi suatu kebiasaan. Perjanjiaan itu menimbulkan suatu hubungan hukum yang biasa

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA IDA S POSTAL AGENT CABANG KEROBOKAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA IDA S POSTAL AGENT CABANG KEROBOKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA IDA S POSTAL AGENT CABANG KEROBOKAN Oleh Gusti Ayu Angie Martika A.A. Ketut Sukranatha I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum Perdata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitan hukum Normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG KUTA Oleh I Made Wahyudi Anantha Ngakan Ketut Dunia A.A.Ketut Sukranatha Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. Banyaknya produk barang dan/atau jasa yang ditawarkan para pelaku usaha kepada masyarakat sama-sama

Lebih terperinci

commit to user BAB V PEMBAHASAN

commit to user BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN A. Prosedur Pelayanan Penyambungan Listrik Baru di PLN Di PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam melayani penyambungan listrik baru terdapat prosedur -prosedur yang harus dilakukan dan

Lebih terperinci

Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli

Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli Oleh: Ni Komang Devayanti Dewi I Wayan Wiryawan Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT In a hire purchase agreement does not rule out the possibility

Lebih terperinci

TESIS OLEH : DEVIANTY FITRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

TESIS OLEH : DEVIANTY FITRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002 PERNYATAAN BERSAMA ANTARA PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA DENGAN DEBITUR DALAM KAITANNYA DENGAN PENGURUSAN KREDIT MACET DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, perkembangan aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dilahirkan ke dunia manusia sudah mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya dalam suatu pergaulan hidup. Di dalam bentuknya yang terkecil,

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN Oleh : Dewa Made Sukma Diputra Gede Marhaendra Wija Atmadja Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan merupakan kebutuhan utama atau primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan tidak hanya dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL Oleh AHMAD JUARA PUTRA 137011045/MKn FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara material maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat)

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat) BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah Negara Hukum sebagaimana tertuang di dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara hukum (rechtsstaat)

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG Nama : Tri Anggun Mulyati NPM : 45209750 Jurusan : D3 Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Aris Budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diusahakan atau digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang nyata. perlindungan hukum bagi rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. diusahakan atau digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang nyata. perlindungan hukum bagi rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia, merupakan salah satu sumber utama bagi kelangsungan hidup dan penghidupan bangsa sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah bukan lagi suatu perjanjian seperti dalam pasal 1457 jo 1458 KUH Perdata Indonesia. Jual-beli tanah diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi segala kebutuhan sesuai dengan kemampuannya

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi Daniwiharya Idris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media informasi dan telekomunikasi sangat pesat berkembang saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan memegang peranan penting untuk menyukseskan program pembangunan nasional dalam rangka mencapai pemerataan pendapatan, menciptakan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang membantu perkembangan ekonomi suatu negara. Tumbuhnya perkembangan bank secara baik dan sehat akan mendorong

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT DENGAN PIHAK KETIGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia, merupakan salah satu sumber utama bagi kelangsungan hidup dan penghidupan bangsa sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya lembaga anjak piutang (Factoring) dapat mengatasi berbagai kendala yang muncul dalam dunia usaha dan dapat menjadi alternatif pembiayaan suatu usaha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan maupun perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti halnya PT. PLN dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regulator maupun sebagai pelaku ekonomi itu sendiri, peran negara sebagai

BAB I PENDAHULUAN. regulator maupun sebagai pelaku ekonomi itu sendiri, peran negara sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan perekonomian nasional merupakan pilar penting dalam pembangunan suatu negara guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Negara di dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan lahan atau tempat sebagai fondasi untuk menjalankan aktifitasnya

Lebih terperinci

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

"BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Abstract

BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY    Abstract "BRAND REGISTRATION OF TOUR AND TRAVEL SERVICES PT. JAYA MAJOR TOUR IN SOLOK CITY " Lidya Shery Muis 1, Adri 1, Yofiza Media 1, 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Email: Lidyasherymuis@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN AREA PEKANBARU (PERSERO) RAYON PANAM

PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN AREA PEKANBARU (PERSERO) RAYON PANAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK PRA BAYAR ANTARA PELANGGAN DENGAN PT. PLN AREA PEKANBARU (PERSERO) RAYON PANAM Oleh : Rusdah Cia Pembimbing 1 : Hj. Mardalena Hanifah, S.H, M.Hum. Pembimbing 2 : Ulfia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia semakin berubah, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan sistem telekomunikasi di Indonesia sudah demikian pesatnya memberikan dampak yang menyentuh

Lebih terperinci

Sistem Informasi Gardu Trafo (SIGT) Pada PT PLN (Persero) Rayon Jatibarang Oleh : Titi Fitriana M

Sistem Informasi Gardu Trafo (SIGT) Pada PT PLN (Persero) Rayon Jatibarang Oleh : Titi Fitriana M Sistem Informasi Gardu Trafo (SIGT) Pada PT PLN (Persero) Rayon Jatibarang Oleh : Titi Fitriana M Email : titifm91@gmail.com Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komuter, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang ARTIKEL

Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang ARTIKEL 1 Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode, III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, dengan jalan menganalisanya. Selain itu juga, diadakan pemeriksaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemberian Kredit kepada masyarakat dilakukan melalui suatu perjanjian kredit antara pemberi dengan penerima kredit sehingga terjadi hubungan hukum antara keduanya. Seringkali

Lebih terperinci

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif 29 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif adalah

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK LANGKAH-LANGKAH HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH BANK TERKAIT MUSNAHNYA BARANG JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 40

Lebih terperinci

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website : PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBAYARAN TAGIHAN SUSULAN OLEH PT. PLN (PERSERO) DI KARENAKAN METERAN LISTRIK YANG BERMASALAH (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 365 K/PDT.SUS/2012) Irma Murtidewi*,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Listrik adalah kebutuhan dasar, strategis dan vital bagi setiap orang khususnya di Indonesia. Listrik adalah tonggak awal menuju peradaban manusia yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR Oleh: Hendra Adinata A.A Sri Indrawati I Made Dedy Priyanto Bagian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA 0 PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Derajat Hukum dan Ilmu Hukum pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard contract. Perjanjian baku merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI Oleh: Komang Ayu Pradnyatiwi Mustika Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan kodrat alam, manusia sejak lahir hingga meninggal dunia hidup bersama sama dengan manusia lain. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba dipertemukan melalui kesepakatan. Melalui perjanjian perbedaan tersebut diakomodir dan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing lagi di masyarakat dan lembaga jaminan memiliki peran penting dalam rangka pembangunan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dinamika kehidupan manusia, karena manusia selalu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dalam dinamika kehidupan manusia, karena manusia selalu mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan aktifitas yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia, bahkan kegiatan ekonomi merupakan salah satu pilar penting dalam dinamika

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DALAM HAL BERALIHNYA BARANG OBJEK SEWA PADA CV. INDAH JAYA KUTA BADUNG Oleh : Dewa Ayu Putu Andina Novianta Dewa Gede Rudy A.A. Sri Indrawati Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (terapan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (terapan), yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (terapan), yaitu penelitian yang menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia,

Lebih terperinci