Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang ARTIKEL

Transkripsi

1 1 Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum RAHMA MUTIA RANI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015 No. Reg. 120/PDT/02/VI-2015

2 2 GRANTING OF BANK GUARANTEE IN THE PT BANK OF INDONESIA PERSERO PADANG BRANCH PT SON KEY EXECUTIVE PADANG Rahma Mutia Rani 1, Yofiza Media 1, Elyana Novira 1 1 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta ranicuters@rocketmail.com ABSTRACT In today's modern world, the role of banks in advancing a very large country, almost all sectors related to financial activities always require the services of a bank. For an entrepreneur, in business require capital in order to run or expand its business. Bank guarantee is a guarantee provided by a bank, which guarantees bank customers (guaranteed) to fulfill an obligation, which is guaranteed in the future if it did not fulfill its obligation to the other party in accordance with the agreement. Formulation of the problem is 1) how the implementation of the provision on the Bank Guarantee PT Bank Rakyat Indonesia PT Persero Padang branch to the Executive Putra Utama? 2) What are the obstacles encountered in the provision of Bank Guarantee on PT Bank Rakyat Indonesia PT Persero Padang branch of the Executive Putra Utama? This type of research is juridical sociological. Data sources include primary data and secondary data. Data were obtained through interviews and document study. The collected data were analyzed qualitatively. It can be concluded 1) Implementation of the Granting Guarantee Bank, PT. Executive Putra Utama Padang apply to PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Padang Branch eligible predetermined by PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Padang branch. 2) Obstacles encountered is the determination of a default, if the debtor filed for bankruptcy, and the release of all the privileges. Keywords: Bank Guarantee, Guarantee opponent. PENDAHULUAN Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan suatu negara sangat besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Saat ini dan di masa yang akan datang tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan. Mengingat peranan lembaga perbankan yang demikian penting, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif. Untuk itu diperlukan peraturan perundang-

3 3 undangan di bidang perankan yang memadai agar mampu menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa bergerak cepat, kompetitif, dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan yang semakin maju. Untuk itu pemerintah telah melakukan penyesuaian pada peraturan perbankan dengan dikeluarkannya Undang-undang yang baru merubah peraturan yang lama yang dirasa sudah tidak memadai lagi, yakni Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang mempunyai asas demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kepercayaan dan kehati-hatian (believe and prudent). 1 Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, kemudian disingkat Undang-undang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam 1 Kasmir, 2013, Dasar-Dasar Perbankan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm 2. bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bagi seorang pengusaha dalam menjalankan suatu usaha, diperlukan ketekunan, keuletan, dan sifat pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya. Di samping sifatsifat di atas, seorang pengusaha juga memerlukan suatu modal dalam rangka membantu menjalankan roda usahanya atau mengembangkan usahanya. Modal yang diperlukan dapat berupa keahlian atau berupa uang. Modal dalam bentuk uang dapat diberikan dalam bentuk uang tunai atau semacam jaminan dalam surat-surat berharga. Diperlukan modal lain berupa surat-surat berharga atau aset untuk membiayai suatu usaha. Suratsurat berharga atau aset perusahaan dapat dijadikan jaminan untuk membiayai suatu usaha atau proyek. Jaminan semacam ini diberikan oleh bank dengan catatan terlebih dulu nasabah harus menyediakan jaminan lawan dimana besarnya jaminan lawan biasanya melebihi nilai proyek. Hal ini dilakukan untuk menjamin nasabah apabila akan mengerjakan suatu proyek tertentu atau mengikuti tender di instansi tertentu. Jaminan ini merupakan bukti

4 4 bahwa nasabah memiliki sejumlah uang sehingga si pemberi proyek merasa yakin tidak akan dirugikan, jika proyeknya dijalankan. Jaminan ini dikenal dengan nama Garansi Bank. 2 Garansi Bank merupakan garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank, dimana bank menjamin nasabah (terjamin) untuk memenuhi suatu kewajiban apabila yang dijamin dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan, karena Garansi Bank merupakan salah satu jasa bank disamping memberikan jasa-jasa lainnya maka Garansi Bank diberikan kepada nasabahnya dengan tujuan memberikan bantuan yang sifatnya menunjang nasabah yang akan melakukan suatu pembelian yang tidak membutuhkan kredit dari bank. 3 Dalam hal ini, Bank PT. Rakyat Indonesia Cabang Padang sebagai salah satu bank milik pemerintah Republik Indonesia, sehat dan kuat dalam menunjang aktivitas bisnis dengan penerbitan Garansi Bank merupakan salah satu jasa layanan yang ditawarkan 2 Ibid, hlm Thomas Suyatno, dkk, 1997, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 59. untuk membantu kelancaran dunia usaha. Dalam pemberian jasa layanan Garansi Bank ini, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang bertindak sebagai pihak penjamin yang mengambil alih kewajiban terhadap PT Eksekutif Putra Utama sebagai pihak terjamin, apabila pihak terjamin melakukan wanprestasi terhadap jaminan. Dalam kegiatan Garansi Bank, nasabah bisa memanfaatkan Garansi Bank dengan memberikan benda atau uang sebagai jaminan kepada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang sebagaimana yang disyaratkan oleh supplier yang digunakan untuk menjamin terbayarnya pekerjaan tersebut sehingga bonafiditas terlaksananya pekerjaan cukup dijamin dengan Garansi Bank. Disamping untuk mengerjakan proyek, Garansi Bank dapat juga digunakan untuk mengikuti tender. Dengan memiliki Garansi Bank, maka si peserta tender diyakini benar-benar memiliki dana seperti yang diinginkan. Diberikan untuk mengatasi risiko atas pengeluaran Garansi Bank, bank meminta lebih dulu kepada pihak yang dijamin untuk memberikan jaminan lawan (counter guarantee/kontra garansi) yang nilai tunainya sekurang-

5 5 kurangnya sama dengan jumlah uang yang ditetapkan sebagai jaminan dan tercantum di dalam Garansi Bank. 4 Jaminan lawan itu dapat berupa uang tunai seratus persen (100%), pemblokiran deposito, giro, dan tabungan pemohon yang bersangkutan, selain itu bisa juga berwujud benda bergerak atau tidak bergerak asalkan benda itu memenuhi persyaratan yaitu: a. Benda itu harus berharga b. Benda itu harus mudah diperjual belikan (marketable) c. Benda itu dapat dipindah tangankan Berdasarkan latar belakang diatas maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian mengenai PELAKSANAAN PEMBERIAN GARANSI BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO CABANG PADANG TERHADAP PT. EKSEKUTIF PUTRA UTAMA Metode Penelitian Guna memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan dalam penulisan ini maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis (Socio Legal Research), yaitu pendekatan terhadap hukum sebagai suatu norma atau kaidah dan pendekatan terhadap masyarakat dalam arti melihat realita yang ada di masyarakat. 5 Penelitian ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer mengenai Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang. 2. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data sebagai berikut: a) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama. 6 Data tersebut diperoleh dilapangan dengan melakukan wawancara. Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan wawancara dengan Pimpinan PT Bank 4 M. Djumhana, 1996, Hukum Perbankan Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm Sutarman dan Philips Dillah, 2013, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta, Bandung, hlm Soerjono Soekanto, 1986, pengantar Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Universitas Indonesia, Jakarta, hlm 12.

6 6 Rakyat Indonesia Persero cabang Padang dan Pimpinan PT Eksekutif Putra Utama Padang. b) Data sekunder Data sekunder mencakup: 7 1) Bahan hukum primer Bahan yang diperoleh dengan memperhatikan dan mempelajari perundangundangan yang berlaku dan berkaitan erat dalam penelitian ini, yang antara lain terdiri dari: a) Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata). b) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. c) Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11/10/KEP/DIR Tanggal 28 Maret 1991 tentang Garansi Bank. 2) Bahan hukum sekunder Bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum 7 Ibid. primer, yang terdiri dari buku-buku dokumen-dokumen literatur, yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian Garansi Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a) Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan berkomunikasi antara si pewawancara dengan informan. 8 Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Yang menjadi informan adalah Pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang dan Pimpinan PT Eksekutif Putra Utama Padang. b. Studi Dokumen 8 Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 2012, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 13.

7 7 Studi dokumen adalah suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari peraturan perundang-undangan, hasil-hasil penelitian, buku-buku kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta bahan lain yang berkaitan dengan skripsi ini Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa data kualitatif yaitu suatu cara yang menghasilkan data deskriptif analisis adalah apa yang dinyatakan oleh responden baik secara tertulis atau lisan, dan juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 10 Kemudian ditarik kesimpulan sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang 9 Ibid. 10 Soerjono Soekanto, op cit, hlm 250. Terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang Berdasarkan wawancara penulis dengan bapak Hendra pegawai bagian kredit di PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang jalan Bagindo Aziz khan mengatakan bahwa pelaksanaan garansi bank Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang, sebelum mengucurkan Surat Garansi bank, pihak PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang menawarkan beberapa jenis jaminan (bond) dalam Contractions Contract Bond (CCB), yaitu: 1) Jaminan Penawaran (Tender Bid Bond) merupakan jaminan tender dan jenis jaminan bank yang diberikan sehubungan dengan ikut sertanya suatu perusahaan ( nasabah ) dalam suatu lelang atau tender. 2) Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) jaminan pelaksanaan yaitu jenis jaminan bank yang diberikan sehubungan dengan pelaksanaan suatu proyek oleh pihak yang

8 8 dijamin terhadap pihak penerima jaminan. 3) Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond) Jaminan uang muka, merupakan jenis jaminan bank yang diberikan sehubungan dengan uang muka yang telah diterima oleh pihak yang dijamin dari pihak penerima untuk melaksanakan pekerjaan. 4) Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond) Merupakan jenis jaminan bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan bahwa uang pemeliharaan proyek yang telah selesai wajib ditunda, akan dikembalikan kepada bank jika biaya tersebut diperlukan. Berdasarkan wawancara penulis dengan bapak Hendra pegawai bagian kredit di PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang jalan Bagindo Aziz khan mengatakan bahwa sebelum perjanjian garansi bank dibuat, terlebih dahulu PT Eksekutif Putra Utama Padang mengajukan permohonan garansi bank kepada PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut: 1) Profil perusahaaan 2) Surat Izin Usaha Perusahaan 3) Akta pendirian PT Eksekutif Putra Utama Padang 4) Laporan proyek-proyek yang pernah dilaksanakan PT Eksekutif Putra Utama Padang Proses yang dilalui setelah surat permohonan diajukan ke PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang adalah sebagai berikut: 1) Surat tersebut akan diajukan ke pimpinan. 2) Setelah disetujui, pimpinan akan menunjuk seorang pegawai marketing untuk menangani permohonan garansi bank. 3) Setelah ditunjuk, maka pegawai tersebut bertugas untuk mencari informasi tentang keadaan dari PT Eksekutif Putra Utama Padang yang berkaitan dalam hal sebagai berikut : a) Ada atau tidaknya perusahaan tersebut b) Alamat kantor dari perusahaan tersebut

9 9 c) Proyek-proyek yang pernah dilaksanakan perusahaan tersebut d) Persentasi dari kelancaran proyek-proyek yang pernah dilaksanakan 4) Dari pertimbangan tersebut bagian marketing menentukan layak atau tidaknya permohonan garansi bank yang diajukan. 5) Apabila menurut pegawai marketing permohonan garansi bank layak, maka pegawai marketing akan memberikan laporan kepada pimpinan bahwa permohonan garansi bank PT Eksekutif Putra Utama Padang layak untuk di setujui dan di tindak lanjutkan. 6) Setelah disetujui oleh pimpinan, maka PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang akan menyurati PT Eksekutif Putra Utama Padang bahwa permohonan garansi bank yang diajukan telah disetujui. 7) Apabila surat pemberitahuan dari PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang telah diterima oleh PT Eksekutif Putra Utama Padang, maka PT Eksekutif Putra Utama Padang telah dapat mendaftarkan garansi bank pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Jenis-jenis gunan garansi bank pada PT Bank Rakyat Indonsesia Persero cabang Padang, yaitu : 1) Uang tunai 2) Tabungan giro 3) Surat-surat berharga 4) BPKB kendaraan 5) Sertifikat tanah 6) Alat-alat pekerjaan proyek B. Kendala-kendala yang ditemui dalam Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang terhadap PT Eksekutif Putra Utama Padang 1. Penentuan kesepakatan terjadinya wanprestasi. Hal ini terjadi jika pihak debitur ingkar janji atau tidak menepati kewajibannya. 2. Apabila pihak debitur jatuh pailit. Apabila pihak debitur jatuh pailit maka harta kekayaan debitur pailit yang akan

10 10 digunakan untuk melunasi hutang yang dipailitkan. 3. Pelepasan seluruh hak istimewa. Kendala lain yang ditemui dalam pelaksanaan pemberian garansi bank adalah adanya permintaan dari pihak terjamin untuk menerbitkan garansi bank di luar format yang umum dikeluarkan PT Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang, yaitu permintaan pelepasan seluruh hak istimewa yang dimiliki oleh bank. SIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1) Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank yaitu PT. Eksekutif Putra Utama Padang dengan mengajukan permohonan kepada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang dengan melampirkan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Padang. Kendala-kendala yang ditemui dalam Pelaksanaan Pemberian Garansi Bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero cabang Padang terhadap PT. Eksekutif Putra Utama Padang, yaitu apabila pihak debitur jatuh pailit, kesepakatan terjadinya wanprestasi, serta pelepasan semua hak istimewa DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku Kasmir, 2013, Dasar-Dasar Perbankan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. M. Djumhana, 1996, Hukum Perbankan Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm Sutarman dan Philips Dillah, 2013, Metode Penelitian Hukum, Alfabeta, Bandung. Soerjono Soekanto, 1986, pengantar Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Universitas Indonesia. Thomas Suyatno, dkk, 1997, Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. B. Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)

11 11 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan Keputusan Direksi Bank Rakyat Indonesia Nomor 11/10/KEP/DIR Tanggal 28 Maret 1991 tentang Bank Garansi Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor : 23 / 88 / KEP / DIR tanggal 18 Maret 1991 Tentang Pemberian Garansi Bank oleh Bank. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 23 / 7 / UKU Tanggal 18 Maret 1991 Tentang Pemberian Garansi Bank oleh Bank C. Sumber Lain il Bank Rakyat Indonesia, di akses Hari Senin, Tanggal 20 April 2015, jam WIB