DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Amin Widjaja Tunggal (1997) dalam Imam (2003:145)
|
|
- Susanti Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Alam, Noor dan Fauzia Taib Debt Burden Shifting And Welfare Loss In Countries Under Debt Trap, European Scientific Journal, Vol.8 No. 2. ISSN: view/425/574. Diakses pada tanggal 2 Februari Hal Abdul Halim Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Amin Widjaja Tunggal (1997) dalam Imam (2003:145) Depdagri, 1997, Kepmendagri No , 1996, ìpedoman Penilaian dan Kinerja Keuanganî. Dewi, T. Kusumah Analisis Penerimaan Pajak Reklame Kabupaten Bandung(Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung), Skrispsi Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung. 789/3570/ Bab%202.pdf?sequence=5. Diakses pada tanggal 11 Januari Hal. 1. Direktorat Jenderal Pajak. (2007). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-170/PJ/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling terhadap Wajib Pajak sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan. Direktorat Jenderal Pajak Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan, dan Kunjungan (Visit) Kepada Wajib Pajak. Direktorat Jenderal pajak, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan tata Cara Perpajakan. Erly Suandy. (2008). Hukum Pajak. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat Gilang, Destriyatna., Nengah Sudjana dan Dwiatmanto Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran, Surat Paksa dan Penyitaan Dalam Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan, Jurnal Perpajakan, Vol.3 No.1. ub.ac.id /index.php/perpajakan/article/view/69/62. Diakses pada tanggal 25 November Hal
2 96 Hasbi, Rifqiansyah., Muhammad Saifi dan Devi F. Azizah Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Penagihan Pajak Aktif Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.15 No.1. bisnis.studentjournal.ub.ac.id /index.php/jab/article/view/627/824. Diakses pada tanggal 25 November Hal. 1. Hutagaol, John Perpajakan Isu-isu Kontemporer, Jakarta: Graha Ilmu. Ilyas, Wirawan dan Richard Burton Hukum Pajak. Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Susunan Dalam Satu Naskah UndangUndang Perpajakan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia Jones, R., Pendlebury, (1996), Public Sector Accounting, Fourth Edition, Pitman, London. Mala, R. Velayati., Siti R Handayani dan Achmad Husaini Analisis Efektivitas dan Kontribusi Tindakan Penagihan Pajak Aktif dengan Surat Teguran dan Surat Paksa sebagai Upaya Pencairan Tunggakan Pajak (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu), Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya. Malang /172. Diakses pada tanggal 20 Februari Hal. 1. Mardiasmo Perpajakan. Edisi Revisi Yogyakarta. Penerbit Andi Mardiasmo Perpajakan, Edisi Revisi. Andi, Yogjakarta. Norman D. Nowak (2010:138) (Moh.Zain:2004) Okoye, Pius dan Raymond Ezejiofor The Impact Of E-Taxation On Revenue Generation In Enugu, Nigeria, International Journal Of Advanced Research, Vol.2 No.2. ISSN: olar.google.com/&hl=id&as sdt=0,5. Diakses pada tanggal 2 Februari Hal Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 192/PMK.03/2007 tentang tata cara penetapan wajib pajak dengan kriteria tertentu dalam rangka pengembalian pendahuluan pembayar pajak.
3 97 Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-170/PJ/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 146/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Verifikasi Republik Indonesia, Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK. 03/2003 tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan No. 544/KMK. 04/2000 tentang Kriteria Wajib Pajak yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak. Resmi Siti, Perjakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Resmi Siti Perpajakan Edisi 6, buku I. Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Empat. Siti Kurnia Rahayu, 2010.PERPAJAKAN INDONESIA : Konsep dan Aspek Formal, Yogyakarta : Graha Ilmu Sedarmayanti, 1999, Restruktur dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Esensial dan Aktual, Bandung: Mandar Maju. Subagiyo, E. Kusmanasari, Sri M. Rahayu dan Amirudin Jauhari, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak dalam merespon surat himbauan terhadap kepatuhan penyampaian surat himbauan SPT tahunan (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu), Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya.Malang. pajakan/ article/view/68/61. Diakses pada tanggal 3 Februari Hal. 1 Sugiyono Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta, Bandung. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-89/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penanganan Wajib Pajak Non Efektif. Susilawati, Rini, Optimalisasi Penggalian Potensi Pajak dengan Surat Himbauan Pembetulan SPT Tahunan PPh pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukoharjo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Diakses pada tanggal 5 Desember Hal. 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan
4 98 Waluyo Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Widi, R. Kartiko Asas Metode Penelitian, Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Graha Ilmu, Yogyakarta
5 LAMPIRAN TAHUN LAMPIRAN 1 Penyampaian Tanggapan Wajib Pajak dan Nilai Potensi Atas Penerbitan Penyampain Surat Himbauan Surat Tanggapan Tanggapan Langsung / Tidak Ada Himbauan Tertulis Konseling Tanggapan Nilai Potensi (RP) Total Seksi Penerimaan Pajak Melalui Surat Himbauan Atau SP2DK dibayar (Rp) dijawab (Rp) Waskon II Waskon III Waskon IV Total Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (WASKON II) 99
6 100 TAHUN LAMPIRAN 2 Penyampaian Tanggapan Wajib Pajak dan Nilai Potensi Atas Penerbitan Penyampain Surat Himbauan Surat Tanggapan Tanggapan Langsung / Tidak Ada Himbauan Tertulis Konseling Tanggapan Nilai Potensi (RP) Total Seksi Penerimaan Pajak Melalui Surat Himbauan Atau SP2DK dibayar (Rp) dijawab (Rp) Waskon II Waskon III Waskon IV Total Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (WASKON III)
7 TAHUN LAMPIRAN 3 Penyampaian Tanggapan Wajib Pajak dan Nilai Potensi Atas Penerbitan Penyampain Surat Himbauan Surat Tanggapan Tanggapan Langsung / Tidak Ada Himbauan Tertulis Konseling Tanggapan Nilai Potensi (RP) Total Seksi Penerimaan Pajak Melalui Surat Himbauan Atau SP2DK dibayar (Rp) dijawab (Rp) Waskon II Waskon III Waskon IV Total Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV (WASKON IV) 95
8 96 Sumber: Seksi Pengawasan dan Konsultasi LAMPIRAN 4 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua Tahun 2013 s.d 2015 Tahun Target Penerimaan Pajak (Rp) Realisasi Penerimaan Pajak (Rp)
9 97 LAMPIRAN 5 Pertanyaan Wawancara Bagian Seksi Waskon Nama : Jabatan : Pertanyaan : 1. Apakah tujuan yang melatarbelakangi diterbitkannya Surat Himbauan atau SP2DK? Undang Undang Nomor 6 Tahun 1983 pasal 3 ayat (1) sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 2009 bahwa fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Dengan adanya Undang-Undang tersebut KPP menerbitkan Surat Himbauan untuk memberitahukan secara resmi kepada Wajib Pajak tentang adanya dugaan kewajiban perpajakan yang dapat terlewatkan oleh Wajib Pajak atau untuk mempertanyakan (klarifikasi) kepada Wajib Pajak terkait data yang dimiliki sehubungan dengan kegiatan usaha Wajib Pajak sebagaimana hal ini telah diatur oleh SE-39/PJ/ Apakah perbedaan diterbitkannya Surat Himbauan dengan Konseling? Surat Himbauan adalah surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan berdasarkan hasil penelitian internal untuk meminta klarifikasi kepada Wajib Pajak terhadap adanya dugaan belum dipenuhinya kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Konseling adalah sarana yang disediakan bagi Wajib Pajak untuk melakukan klarifikasi terhadap data yang tercantum dalam Surat Himbauan. Biasanya isinya ngobrol-ngobrol santai dengan adu argumen yang disertai bukti valid. 3. Manakah yang diterbitkan lebih dahulu Surat Himbauan atau Konseling? Pelaksanaan Konseling dapat dilakukan dalam jangka waktu paling lama 14 hari sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam surat himbauan. Yang artinya, diterbitkan dahulu surat himbauan barulah
10 98 ketikadalam jangka waktu tersebut tidak direspon akan diterbitkan undangan untuk menghadiri konseling. 4. Apakah hambatan atau kendala yang dihadapi KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua dalam pelaksanaan penerbitan? Hambatan yang dialami KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua Surat Himbauan yang kembali lagi ke Pos. itu artinya ada Wajib Pajak yang sudah pindah alamat tetapi tidak mengkonfirmasi kepindahannya ke KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua 5. Mengapa Wajib Pajak tidak memberikan tanggapan atas diterbitkannya Surat Himbauan? Wajib Pajak tidak memberikan tanggapan atas yang diterima kemukinan dikarenakan Wajib Pajak tidak mengetahu apa yang harus dilakukan atas isi dari tersebut. Kebanyakan Wajib Pajak Tidak merespon. Namun bagi Wajib Pajak yang taat akan perpajakan, akan datang langsung ke KPP untuk bertanya, melakukan Konseling dan konsultasi atas Surat Himbauan atau SP2DK. 6. Bagaimanakah jika KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua sudah menererbitkan tetapi Wajib Pajak tidak merespon? Untuk Wajib Pajak yang tidak merespon, maka pihak KPP akan melakukan kunjungan (visit) untuk mengambil langkah usulan pemeriksaan atau Usulan Pemeriksaan bukti permulaan dalam hal dari informasi yang diperoleh pihak KPP. 7. Bagaimanakah jika Wajib Pajak yang diundang untuk memberikan penjelasan atas berhalangan hadir? Apakah bisa digantikan oleh konsultan, orangtua atau kerabat? Apabila Wajib Pajak berhalangan hadir pada saat diundang untuk memberikan klarifikasi atas temuan KPP yang tertuang dalam Surat Himbauan, maka Wajib Pajak diperbolehkan untuk diwakili oleh konsultan atau pemberi kuasa. 8. Bagaimana Jika Wajib Pajak yang hadir dalam Konseling tetapi menolak memberikan tanda tangan pada berita acara pelaksanaan konseling??
11 99 Dalam hal Wajib Pajak/Kuasanya menolak untuk menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Konseling, Petugas Konseling akan membuat Berita Acara Penolakan 9. Bagaimana Jika Wajib Pajak Setuju atau Mengakui Kebenaran Data Dan Bersedia Melakukan Pembetulan SPT?? AR akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembetulan tersebut. Dalam hal setelah jangka waktu 14 hari sejak tanggal pelaksaan konseling berakhir Wajib Pajak belum membetulkan Surat Pemberitahuan, terhadap Wajib Pajak tersebut agar diusulkan untuk dilakukan pemeriksaan 10. Apakah yang mendapat surat himbauan ini orang-orang yang termasuk 1500 WajibPajak terbesar di KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua?? Tidak, Setiap Wajib Pajak mempunyai hak untuk dihimbau dan dikonseling apabila ditemukan adanya kewajiban Pajak yaang masih harus dibayar. Selain itu ada status kepemilikan NPWP Wajib Pajak atau status pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sudah atau beluh dikukuhkaan sebagai PKP. 11. Apakah upaya-upaya yang dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua melalui AR sebagai pemecah permasalah yang dihadapi?? Upaya yang dilakukan KPP melalui AR untuk menggali potensi pajak di wilayah KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua tidak hanya melalui Surat Himbauan atau SP2DK. KPP lebih mengutamakan penggalian potensi penerimaan pajak melalui program Tax Amnesty. Terlebih ditahun 2015, dimana tahun 2015 ditetapkan sebagai Tahun Pembinaan Pajak. Pembinaan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan dan untuk meningkatkan penerimaan pajak jangka pendek yang akan berpengaruh terhadap pendapatan negara dalam jangka panjang. 12. Apakah kebijakan yang dilakukan AR terhadap Wajib Pajak yang melanggar peraturan perpajakan? Pihak KPP akan melakukan tindak Pidana di bidang perpajakan apabila Wajib Pajak melanggar peraturan perpajakan.
12 100 LAMPIRAN 6 Pertanyaan Wawancara Wajib Pajak Nama : Jabatan : Pertanyaan : 1. Apakah Wajib Pajak mengetahui adanya? Jawaban: Informan 1: Ya, Saya mengetahui Informan 2: Ya, saya mengetahuinya tersebut Informan 3: Ya, Saya mendapatkan 2. Apakah Wajib Pajak mengetahui ada kekeliruan, atau kekurangan dalam penyampaian SPT sehingga mendapatkan?? Jawaban: Informan 1: Saya tidak mengetahuinya Informan 2: Saya akan tanyakan konsultan saya Informan 3: Saya kurang tahu, akan saya baca kembali tersebut. 3. Apa yang akan Wajib Pajak lakukan setelah membaca poin-poin dari Surat Himbauan atau SP2DK tersebut?? Jawaban: Informan 1: Saya akan menemui AR terlebih dahulu untuk konsultasi perihal Surat Himbauan atau SP2DK tersebut.
13 101 Informan 2: Saya akan tanyakan ke konsultan saya terkait Surat Himbauan tersebut untuk ditinjaklanjuti. Informan 3: Saya kan ke kantor Pajak, untuk meminta penjelasan atas Surat Himbauan atau SP2DK tersebut 4. Bagaimana tanggapan Wajib Pajak atas? Jawaban: Informan 1: Menurut saya, sangat membantu saya sebagai Wajib Pajak mengetahui kekurangan atau kekeliruan saya dalam menyampaikan SPT. Informan 2: Menurut Saya, sangat membantu saya sebagai Wajib Pajak Badan apabila masih ada PPN yang terutang dan hal-hal lain untuk menjadikan wajib pajak sadar dan taat akan hukum pajak. Informan 3: Menurut Saya, cukup membantu saya untuk saya lebih mengetahui apa yang harus menjadi klarifikasi atas pajak saya. Karena saya khawatir akan ada sanksi apabila saya tidak merespon Surat Himbauan atau SP2DK tersebut.
14 102
15 103
Fergie V. Parmono. Analisis Efektivitas Surat
ANALISIS EFEKTIVITAS SURAT HIMBAUAN ATAU SURAT PERMINTAAN PENJELASAN ATAS DATA ATAU KETERANGAN (SP2DK) TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA MANADO EFFECTIVENESS ANALYSIS OF TAX APPEAL LETTER OR SP2DK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Gambaran umum KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua KPP Pratama Jakarta Setiabudi Dua dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No: 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan hal tersebut yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu
BAB II LANDASAN TEORI Dalam penelitian ini penulis akan membahas atau menganalisis hubungan antara pemeriksaan pajak dengan kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Oleh karena
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA SEBAGAI UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu Tahun 2010-2012)
Lebih terperinciANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN
ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN DIMAS WIBISONO Jalan Taruna III no. 8 Kelurahan Serdang Jakarta Pusat, 08561808586,
Lebih terperinciRANGKUMAN TUGAS AKHIR
ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : PUTRI SELVIANDA DWI PRIHATINI NIM
Lebih terperinciPROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.
LAMPIRAN I PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS I. Umum 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP. 2. Permohonan SKB PPN BKP strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (rakyat) agar berbuat, atau bersikap sesuai dengan kehendak Negara, agar mematuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara dalam konteksnya sebagai organisasi kekuasaan di dalamnya terdapat suatu mekanisme atau tata hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok masyarakat (rakyat)
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, dkk Perpajakan, Jilid 1: Salemba Empat, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, dkk. 2014. Perpajakan, Jilid 1: Salemba Empat, Jakarta Damayanti, Deni, 2013. Panduan Lengkap Menyusun Proposal, Skripsi,Tesis, Disertasi Untuk Semua Jurusan, Araska, Yogyakarta.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS ELECTRONIC FILLING (E-FILLING) DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTA BATU
EFEKTIVITAS ELECTRONIC FILLING (E-FILLING) DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTA BATU TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012
Lebih terperinciBooklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy
DAFTAR PUSTAKA Booklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy Bintoro Wardiyanto, 2008. Tax Amnesty Policy Implementation Based on the Act No. 28 of 2007. http://pdfqueen.com//journals, diakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pesat dalam kehidupan nasional yang perlu dilanjutkan dengan dukungan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bangsa Indonesia telah melaksanakan pembangunan yang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-30/PJ/2014 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-30/PJ/2014 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-40/PJ/2013 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK CONTOH BENTUK LAPORAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK, PERUBAHAN DATA DAN PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUSAHA
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kualitas Penetapan Pajak berpengaruh positif terhadap pencairan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendapatan negara yang paling potensial adalah penerimaan pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 20/PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 24 Agustus 2017 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 20/PJ/2017 TENTANG PENGAWASAN WAJIB PAJAK PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK
Lebih terperinci(Kop Surat) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (1) TENTANG
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER 11/PJ/2011 TENTANG : TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM JELAS DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA DAN PEMBATALAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang adil dan sejahtera, aman, tenteram, dan tertib, serta menjamin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang adil dan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang
Lebih terperinciPELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL
PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL Oleh: Amanita Novi Yushita, SE amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat
Lebih terperinciKEGIATAN EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR SATU
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba KEGIATAN EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 07 Juli 2015 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TAHUN 2015 DALAM RANGKA
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26 Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan di Kanwil DJP Jawa Timur I, kesimpulan dari penelitian yang berjudul Analisis Efektivitas dan Kontribusi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perpajakan a. Definisi Pajak Menurut Rachmat Soemitro yang dikutip dalam buku Mardiasmo (2011:1) Pajak adalah iuran rakyat kepada
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM PEMERIKSAAN
BAB I ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-69/PJ/2015 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK LAMPIRAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44 /PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN/ATAU PENGUKUHAN PENGUSAHA
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA
ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN SURAT PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Ester Hervina Sihombing Politeknik Unggul LP3M Medan Jl.Iskandar Muda No.3
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perhitungan penyetoran dan pelaporan PPN sehubungan dengan kegiatan penjualan dan pembelian pada CV X selama
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA
ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA Riza Hardianti Binus University, Tanah Kusir II, Jl R/21, 085691235588, riyzha_cho2@yahoo.co.id
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2012
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari dalam negeri, salah satunya berupa pajak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 3. Kepala Pusat
Lebih terperinciSE - 120/PJ/2010 PENJAMINAN KUALITAS PEMERIKSAAN KHUSUS
SE - 120/PJ/2010 PENJAMINAN KUALITAS PEMERIKSAAN KHUSUS Contributed by Administrator Thursday, 18 November 2010 Pusat Peraturan Pajak Online 18 November 2010 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pajak a. Definisi Pajak Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu sendiri, menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Mardiasmo
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis atas perhitungan pajak terhutang beserta sanksi atau denda yang dikenakan terhadap Wajib
Lebih terperinciB. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah penulis jabarkan tentang evaluasi pemanfaatan e-filling dan tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam menyampaikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agusti, Asri Fika, dan Herawaty Vinola Perpajakan : Pengaruh Tingkat. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang.
DAFTAR PUSTAKA Agusti, Asri Fika, dan Herawaty Vinola. 2009. Perpajakan : Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak pada
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 30/PJ/2008 TENTANG
L1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 30/PJ/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TATA CARA PENYAMPAIAN, PENGADMINISTRASIAN, SERTA PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pajak BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2011:1) menyatakan bahwa Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan)
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DI BALIKPAPAN
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DI BALIKPAPAN Putri Kurniasari, Suharyono, Agus Iwan Kesuma Fakultas
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PAJAK OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK
-1- JURNAL PENELITIAN TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERIKSAAN PAJAK OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Disusun oleh: Deddy Arief Setiawan ABSTRAK Kebijakan pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Burton (2004:3) peran penerimaan pajak sangatlah penting bagi kemandirian suatu pembangunan, karena pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara dari
Lebih terperinciSistem pemungutan pajak dari Official Assesment System menjadi Self. administrasi di bidang perpajakan. Self Assessment System merupakan sistem
Pendahuluan Sistem pemungutan pajak dari Official Assesment System menjadi Self Assesment System yang dimulai sejak reformasi perpajakan tahun 1983 menuntut wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaaan Wawancara dan Jawaban: Pajak dan intensifikasi pajak Orang Pribadi khususnya pada KPP Jakarta Tanah
L 1 Daftar Pertanyaaan Wawancara dan Jawaban: 1. Apakah tujuan yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi pajak Orang Pribadi khususnya pada KPP Jakarta Tanah
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Penulis melaksanakan Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Bandung, penulis ditempatkan pada Bidang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Rencana penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TAHUN 2015 DALAM RANGKA MENDUKUNG TAHUN PEMBINAAN WAJIB PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, A. Umum Sehubungan dengan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak 2. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak 3. Kepala Pusat
Lebih terperinciKAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA. Abstraksi
KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA Oleh : SYAFI I Universitas Bhayangkara Surabaya Abstraksi Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang utama. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia salah satu penerimaan negara yang sangat besar dan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia salah satu penerimaan negara yang sangat besar dan semakin diandalkan dalam kepentingan pembangunan serta pembiayaan pemerintah adalah pajak. Pajak merupakan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek 3.1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis kerjakan selama melaksanakan kerja praktek
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA
EVALUASI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK DALAM RANGKA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA HENDRY ALDARYANTO Jalan Kenangan 3 No. 85 Jakasampurna Bekasi Barat, 081297250365,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
Peraturan Peraturan Menteri Keuangan - 239/PMK.03/2014, 22 Des 2014 PencarianPeraturan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adetya, Bima. (2014). Penerimaan Negara. Jurnal Ilmiah. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Stan.
DAFTAR PUSTAKA Adetya, Bima. (2014). Penerimaan Negara. Jurnal Ilmiah. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Stan. Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2000). Keputusan Menteri Keuangan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP 4.1 Ringkasan
BAB IV PENUTUP 4.1 Ringkasan Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan dengan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang KPP Pratama Soreang ini pada mulanya merupakan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 40 /PJ/ 2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 40 /PJ/ 2013 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang a.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Penggunaan E-SPT Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penggunaan E-SPT Di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Penggunaan Aplikasi E-SPT di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga secara resmi dapat digunakan pada tahun 2007. Wajib
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Ketetapan Pajak. Penerbitan.
No.187, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Ketetapan Pajak. Penerbitan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK GERRY TJANDRA
Lebih terperinci2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin
No.1951. 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemeriksaan. Bulat Permukaan. Tindak Pidana Perpajakan. Pencabutan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239 /PMK.03/2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA. akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
BAB III GAMBARAN DATA A. Pengertian Penagihan Pajak Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan. Menurut Waluyo
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Upaya tersebut harus dilakukan secara bertahap,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Fahmi, Irham Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA DARI BUKU : Arifin, Johar. 2009. Dasar-dasar Akuntansi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. 2013. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. Boediono.
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN, PENGADMINISTRASIAN, SERTA PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI SEHUBUNGAN DENGAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut pasal 1 angka 1 Undang-undang perpajakan No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK (Studi pada KPP Pratama Malang Selatan Tahun )
ANALISIS EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK (Studi pada KPP Pratama Malang Selatan Tahun 2012-2014) Revvica Firmannisya Arief Suhadak Nila Firdausi Nuzula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Praktik kerja lapangan mandiri (PKLM) adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang bertujuan untuk memberikan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi kewajiban pembangunan bangsa, maka pemerintah harus memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber dana negara salah satunya yaitu
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.03/2008 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETETAPAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan jumlah peduduk yang cukup banyak. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk membayar pajak secara
Lebih terperinciEVALUASI PROSEDUR PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANTAENG. RUSDIAH HASANUDDIN STIE-YPUP Makassar
EVALUASI PROSEDUR PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANTAENG RUSDIAH HASANUDDIN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penagihan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alwi,Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Rahman. (2009). Hubungan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.6 No.1 Maret 2009, 31 38. Alwi,Hasan. 2007. Kamus Besar
Lebih terperinciTENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...
11 2012, No.526 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN PENETAPAN WAJIB PAJAK DENGAN KRITERIA TERTENTU DALAM RANGKA PENGEMBALIAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 40/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 40/PJ/2013 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR
Lebih terperinciPemeriksaan. Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. (Pasal 31 UU KUP)
Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Salah satu upaya Pemerintah untuk mengamankan penerimaan Negara adalah dengan meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk mematuhi dan membayar pajak. Pada Bab I telah disampaikan
Lebih terperinciBAGIAN 2 PENGERTIAN PEMBUKUAN/PENCATATAN
BAGIAN 2 Inti pokok pembahasan dalam undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjelaskan hal-hal sebagai berikut: 1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2. Surat Pemberitahuan (SPT) &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini, pajak merupakan sumber terbesar pendapatan negara yang dapat dilihat dari APBN tahun 2014 yakni pajak menyumbang lebih dari separuh total pendapatan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN TERHADAP PELANGGARAN PAJAK 1 Oleh: Junisa Angelia Taroreh 2
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN TERHADAP PELANGGARAN PAJAK 1 Oleh: Junisa Angelia Taroreh 2 ABSTRAK Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami proses pemeriksaan terhadap
Lebih terperinciEFEKTIFITAS SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN MALANG SKRIPSI
EFEKTIFITAS SURAT TEGURAN DAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KEPANJEN MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pajak Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. PNBP. Pemeriksaan. Wajib Bayar. Pedoman.
No.517, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. PNBP. Pemeriksaan. Wajib Bayar. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 231/PMK.02/2009 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMERIKSAAN
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 40/PJ/2017 TENTANG
29 November 2017 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 40/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-18/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENELITIAN BUKTI PEMENUHAN
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Penagihan pajak aktif melalui Surat Teguran di Kantor Pelayanan Pajak Madya Sidoarjo tahun 2013-2015 dinyatakan tidak efektif. Termasuk kategori persentase efektivitas
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.
54 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA 4.1.1 GAMBARAN UMUM INSTANSI 4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Instansi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Gresik Selatan berdiri berdasarkan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 28/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 28/PJ/2012 TENTANG TARGET RASIO PEMBETULAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN BERBASIS PROFIL
Lebih terperinciBERITA ACARA PELAKSANAAN KONSELING
Lampiran I DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK... 1 Berdasarkan Surat Himbauan nomor...tanggal...bulan...tahun... 2, pada hari ini tanggal...bulan...tahun...bertempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut berjalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk mensejahterakan masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - /PJ/ 2013 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHA KENA PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
BAB IV PEMBAHASAN IV.I Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kemayoran Untuk memaksimalkan pajak, negara melakukan sosialisasi pajak kepada masyarakat terutama
Lebih terperinci