DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, dkk Perpajakan, Jilid 1: Salemba Empat, Jakarta

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, dkk Perpajakan, Jilid 1: Salemba Empat, Jakarta Damayanti, Deni, Panduan Lengkap Menyusun Proposal, Skripsi,Tesis, Disertasi Untuk Semua Jurusan, Araska, Yogyakarta. Laila, Rahma Adila, Analisis Efektivitas Penagihan Dengan Surat Paksa Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar, Surakarta Mardiasmo Perpajakan, Edisi Revisi: Andi, Yogyakarta. Nana Adriana, Erwis, Efektivitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan, Makassar Republik Indonesia, Undang-Undang republik Indonesia Nomor 19 tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa., Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Rifari, Widya Kusumo, Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan Penyitaan dalam Upaya Optimalisasi Penerimaan Pajak. Malang Rusjdi, Muhammad Pajak Penghasilan, Edisi Keempat: Indeks, Jakarta Suandy, Erly Perpajakan. Edisi 2: Salemba Empat, Jakarta. Suandy, Erly Perencanaan Pajak, Edisi 5: Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan: Alfabeta, Bandung Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati Akuntansi Perpajakan, Edisi 2 Revisi: Salemba Empat, Jakarta. Sunyoto, Danang Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Cetakan Pertama: CAPS(Center for Academic Publishing Service), Yogyakarta. Tim Penyusun, 2013 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Edisi Terbaru: Fakusindo Mandiri, Bandung. Wirawan B.Ilyas Richard Burton 2013.Hukum Pajak,Teori, Analisis, dan Perkembangannya, Edisi 6: Selemba Empat, Jakarta.

2 Efektif -Dan-Efisien. diakses 11/10/ diakses 16/10/ diakses 07/11/ /11 /2014 diakses diakses 16/10/2014

3 LAMPIRAN

4 KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Kepada Yth. Saudara Nama : NPWP : Alamat : TEGURAN Nomor: ST-00377WPJ.01/KP.0304/2015 Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut: Jenis Pajak Tahun Pajak Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ SK Pembetulan/SK Keberatan/Putusan Tanggal jatuh Tempo Pembayaran Jumlah tunggakan pajak ( rupiah satu sen ) Jumlah Rp, Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP) maka diminta kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 21 ( dua puluh satu ) hari sejak diterbitkannya surat teguran ini. Dalam hal Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut diatas, dimohon agar Saudara segera melaporkan kepada kami ( Seksi Penagihan ). PERHATIAN PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 21 (DUA PULUH SATU) HARI SEJAK DITERBITKANNYA SURAT TEGURAN INI. SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENERBITAN SURAT PAKSA. (Pasal 8 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2000) (Pasal 6 Kep. Men. Keu. Nomor 561/KMK. 04/2000) S MEDAN, Kepala Kantor

5 KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA Menimbang bahwa : Nama Wajib Pajak/ Penanggung Pajak : NPWP : Alamat : SURAT PAKSA Nomor : DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETENTUAN YANG MAHA ESA KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK Menunggak pajak sebagai mana tercantum di bawah ini : No Jenis Pajak Tahun Pajak Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/SK Pembetulan/SK Keberatan/Putusan Tanggal jatuh Tempo Pembayaran Jumlah tunggakan pajak ( rupiah satu sen ) Dengan ini : Jumlah Rp, 1. Memerintahkan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar jumlah tunggakan pajak tersebut ke Bank Persepsi /Kantor Pos, ditambah dengan biaya penagihan dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudah pemberitahuan Surat Paksa ini. 2. Memerintahkan kepada Jurusita yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan penyitaan atas barang-barang milik Wajib Pajak / Penanggung Pajak apabila dalam jangka waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jamperintah sebagaimana disebut dalam butir 1 diatas tidak dipenuhi. Ditetapkan di MEDAN Pada tanggal, Kepala Kantor PERHATIAN PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 2 X 24 JAM SETELAH MENERIMA SURAT PAKSA INI. SESUDAH BATAS WAKTU INI, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENYITAAN. (Pasal 12 ayat 1 UU No 19 Tahun 1997 Sebagaimana telah diubah dengan UU No 19 Tahun 2000) S

6 KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA I KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA BERITA ACARA PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA Pada hari ini tanggal bulan tahun atas permintaan Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang memilih tempat kedudukan di saya Jurusita Pajak pada bertempat kedudukan di alamat MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI Kepada Derektur bertempat tinggal di berkedudukan sebagai Surat Paksa disebaliknya ini tertanggal bulan tahun dan saya, Jurusita Pajak, berdasarkan ketentuan surat paksa tersebut memerintahkan kepada Penanggung Pajak supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam, memenuhi isi Surat Paksa, dan oleh karena itu harus menyetor ke Bank Persepsi / Kantor Pos dan Giro sebanyak Rp dengan tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan biaya selanjutnya, dan jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang yang tidak bergerak akan disita dan dijual dimuka umum / dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar hutang pajak, denda, bunga, dan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan. Surat Paksa ini dapat dilanjutkan dengan tindakan PENCEGAHAN dan PENYANDERAAN. Saya Jurusita Pajak, telah menyerahkan salinan Surat Paksa ini kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak, dan saya lakukan ditempat tinggal / kedudukan orang pribadi / badan yang menanggung pajak. Penyerahan salinan Surat Paksa ini dilakukan kepada bertempat tinggal di disebabkan Yang menerima salinan Surat Paksa Jurusita Pajak Jabatan Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut : Biaya Harian Jurusita Rp Biaya Perjalanan Rp Jumlah Rp

7 71 3. Pengukuran tingkat Efektivitas penagihan pajak terhadap surat teguran dan surat paksa di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan menggunakan Rasio. 4. Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia ditinjau dari jumlah lembar surat beserta angka noimalnya tergolong tidak efektif,dari Surat Teguran untuk Tahun 2011 sebesar 5,64 %, Tahun 2012 sebesar 13,53 %, Tahun 2013 sebesar 12,65 % dan dari Surat Paksa untuk Tahun 2011 sebesar 15,96 %, Tahun 2012 sebesar 9,63 %, Tahun 2013 sebesar 12,69 %, jika dilihat dari Rasio yang dihasilkan masih dibawah 100% disetiap tahunnya maka dinyatakan Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa tergolong tidak efektif. Penyebab terjadinya kenapa dari rasio yang dihasilkan masih dibawah 100%, ini dikarenakan kurangnya kepatuhan wajib pajak dalam melunasi utang pajaknya, Wajib Pajak tidak mengakui adanya utang pajak, wajib pajak tidak dapat langsung melunasi utang pajaknya dan mengajukan permohonan angsuran dalam pembayaran utang pajak, Wajib Pajak mengajukan keberatan besarnya jumlah utang pajak. 5. Kontribusi penagihan pajak dengan Surat Teguran dan Surat Paksa atas Penerimaan Pajak di Kantor pelayanan pajak pratama Medan Polonia tergolong sangat kurang. Kontribusi penagihan pajak dengan Surat Teguran sebesar 0,5 % tahun 2011, 1,35 % tahun 2012 dan 7,75 % tahun 2013 sedangkan kontribusi penagihan pajak dengan Surat Paksa sebesar 2 % tahun 2011, 0,69 % tahun 2012, dan 7,3 % tahun 2013.

8 72 B. Saran Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan, penulis ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. Adanya sosialisasi perpajakan dari Kantor Pelayanan Pajak terhadap masyarakat agar masyarakat mengerti dan paham akan pentingnya pajak. 2. Adanya sanksi yang lebih tegas bagi para Penanggung Pajak yang tidak mau melunasi utang pajaknya atau menghindar dari kewajibannya dalam membayar pajak. 3. Perlu adanya suatu keseimbangan antara jumlah rasio pegawai pajak dengan Wajib Pajak, dengan cara menambah jumlah pegawai pajak agar pelaksanaan penagihan menjadi lebih efektif dan efisien. 4. Perlu adanya kerja sama antara kantor pelayanan pajak dengan kantor lurah dan kepling dalam pendataan alamat wajib pajak dan alamat keluarga wajib pajak, sehingga alamat wajib pajak jelas tanpa adanya kesalahan pencatatan alamat dan pelaksanaan penagihan terhadap surat teguran maupun surat paksa, tetap dilaksanakan tanpa ada yang ditunda. 5. Perlunya perhatian lebih terhadap Surat Teguran dan Surat Paksa yang diterbitkan agar terciptannya efektivitas biaya penagihan yang maksimal.