UNIVERSITAS INDONESIA KETERLIBATAN PASUKAN BYAKKOTAI DI DALAM PERANG BOSHIN ANTARA KLAN AIZU DAN KEKAISARAN JEPANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA KETERLIBATAN PASUKAN BYAKKOTAI DI DALAM PERANG BOSHIN ANTARA KLAN AIZU DAN KEKAISARAN JEPANG"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA KETERLIBATAN PASUKAN BYAKKOTAI DI DALAM PERANG BOSHIN ANTARA KLAN AIZU DAN KEKAISARAN JEPANG ERVILIA LUPITA ADRIYANTI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK

2 UNIVERSITAS INDONESIA KETERLIBATAN PASUKAN BYAKKOTAI DI DALAM PERANG BOSHIN ANTARA KLAN AIZU DAN KEKAISARAN JEPANG ERVILIA LUPITA ADRIYANTI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK JUNI 2013

3

4

5 ABSTRAK Nama : Ervilia Lupita Adriyanti Program Studi: Jepang Judul : Keterlibatan Pasukan Byakkotai Di Dalam Perang Boshin Antara Klan Aizu Dan Kekaisaran Jepang Dengan tidak sedikitnya jumlah pertempuran yang terjadi selama berlangsungnya perang Boshin dari tahun , klan Aizu memiliki peranan penting di dalamnya. Selanjutnya, makalah ini membahas keterlibatan salah satu pasukan perang milik klan Aizu yang bernama Byakkotai. Selama ini Byakkotai lebih dikenang melalui sebuah kisah memilukan saat ke-20 tentaranya melakukan ritual harakiri di gunung Iimori. Namun, makalah ini akan memberikan pula pemaparan mengenai keterlibatan pasukan Byakkotai secara langsung di dalam perang Boshin selama berjuang mempertahankan klan mereka. Kata kunci : Byakkotai, klan Aizu, perang Boshin, restorasi Meiji

6 ABSTRAK Nama : Ervilia Lupita Adriyanti Program Studi: Jepang Judul : Keterlibatan Pasukan Byakkotai Di Dalam Perang Boshin Antara Klan Aizu Dan Kekaisaran Jepang Dengan tidak sedikitnya jumlah pertempuran yang terjadi selama berlangsungnya perang Boshin dari tahun , klan Aizu memiliki peranan penting di dalamnya. Selanjutnya, makalah ini membahas keterlibatan salah satu pasukan perang milik klan Aizu yang bernama Byakkotai. Selama ini Byakkotai lebih dikenang melalui sebuah kisah memilukan saat ke-20 tentaranya melakukan ritual harakiri di gunung Iimori. Namun, makalah ini akan memberikan pula pemaparan mengenai keterlibatan pasukan Byakkotai secara langsung di dalam perang Boshin selama berjuang mempertahankan klan mereka. Kata kunci : Byakkotai, klan Aizu, perang Boshin, restorasi Meiji

7 ABSTRACT Name Study Program : Ervilia Lupita Adriyanti : Japanese Studies Title Clan and Japan Empire : The Involvement Of Byakkotai Troops In Boshin War Between Aizu With a large number of battles that occurred during the Boshin war in , Aizu clan has such a significant role on it. Therefore, this paper discusses the involvement of one of the Aizu s clan military unit named Byakkotai. All this time, people remembered Byakkotai through their heartbreaking story when these 20 young troops attempted harakiri at the Iimori mountain. However, this paper will also provide an examination of their direct involvement in Boshin war while fighting for their clan. Key Word : Byakkotai, Aizu clan, Boshin war, Meiji restoration

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ABSTRAK DAFTAR ISI PENDAHULUAN BYAKKOTAI DALAM PERANG BOSHIN SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA i ii iii iv v vii

9 PENDAHULUAN Batu monumen di Iimoriyama Aizu Sumber : ikutari no namida wa ishi ni sosogu tomo sono na wa yoyo ni kuji to zo omou tidak peduli berapa banyak orang yang membasuh batu ini dengan air mata mereka, namanama ini tidak akan pernah lenyap dari dunia 1 Referensi: (diakses tanggal 17 Juni 2013)

10 Ketika pertama kali melihat gambar di atas, hal apakah yang pertama kali terpikirkan di benak Anda? Apakah hanya sebuah batu yang terlihat sudah semakin menua dimakan usia? Ataukah Anda mulai berpikir ada suatu kejadian yang melatarbelakangi dibuatnya batu monumen ini. Lalu kejadian apakah itu? Seberapa pentingkah kejadian itu sehingga harus ada sebuah monumen untuk mengenangnya. Selanjutnya bila dilihat dengan seksama, sebenarnya ada sebuah tulisan yang terukir di atasnya. Walaupun sudah terlalu samar-samar sehingga sulit untuk dibaca, setidaknya Anda yakin tulisan yang terukir di sana terkait dengan mengapa batu monumen ini dibuat atau bahkan untuk siapa batu monumen ini diperuntukkan. Batu monumen di atas adalah bagian dari kompleks pemakaman pasukan byakkotai di gunung Iimori, terletak di sebuah kota kecil bernama Aizu yang merupakan bagian dari perfektur Fukushima di Jepang. Batu tersebut menyimpan ukiran sajak yang ditulis oleh Matsudaira Katamori, pemimpin klan Aizu di masa Restorasi Meiji. Sajak tersebut ditulis oleh Beliau untuk mengenang kisah tragis yang dialami oleh pasukan perang klan Aizu yang dinamakan byakkotai. Pasukan ini sengaja dibentuk oleh Matsudaira untuk memperkuat klan Aizu di bidang pertahanan ketika Jepang memasuki masa-masa genting di era Restorasi Meiji. Byakkotai sebenarnya hanya sekelompok tentara cadangan yang beranggotakan anak laki-laki kaum bushi 2 yang berumur 16 sampai 17 tahun karena Aizu kala itu tetap menggantungkan pertahanan utama mereka kepada pasukan yang beranggotakan laki-laki dewasa dan memiliki lebih banyak pengalaman dalam peperangan. Oleh karena itu, pasukan byakkotai ini masih dianggap miskin pengalaman dan diwajibkan untuk terus menempuh pendidikan mereka di sekolah yang bernama Aizu Hankou Nisshinkan, sebuah sekolah yang hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki kaum bushi untuk mempelajari bushido 3, ilmu-ilmu bumi, serta cara-cara berperang. Namun, di saat Aizu mulai terpojok dan terancam 2 Golongan tertinggi dalam stratifikasi sosial masyarakat Jepang yang terdiri atas para samurai 3 Kode etik kepahlawanan golongan samurai dalam feodalisme Jepang

11 mengalami kekalahan dalam sebuah peperangan sipil yang bernama perang boshin, dengan terpaksa pasukan muda ini diturunkan dalam peperangan dan tentu saja segera menghadapi banyak kendala ketika berusaha membendung kekuatan musuh yang memaksa masuk ke dalam kota. Di akhir perjuangan mereka, 20 anggota byakkotai melakukan harakiri 4 di atas gunung Iimori ketika dari kejauhan mengira Aizu telah jatuh ke tangan musuh dengan melihat asap membumbung tinggi di istana kediaman sang pemimpin klan, Matsudaira Katamori. Sembilan belas di antaranya akhirnya meninggal dunia sementara salah seorang dari mereka masih dapat diselamatkan oleh penduduk sekitar. Satu hal tragis yang mengakhiri kisah mereka adalah Aizu sebenarnya belum mengalami kekalahan di saat tentara-tentara muda ini melakukan harakiri. Kisah byakkotai yang begitu memilukan ini selalu dikenang oleh masyarakat Aizu hingga didirikanlah sebuah museum untuk mengenang byakkotai serta beberapa patung tentara byakkotai di dekat kompleks pemakaman yang sengaja dibangun di lokasi mereka melakukan harakiri. Lokasi kompleks pemakaman ini dijadikan pemerintah kota Aizu sebagai salah satu tujuan utama pariwisata kota bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, kisah ini juga sudah sering kali diangkat ke dalam pertunjukkan teater hingga film layar lebar. Melihat dari intesitas diangkatnya kisah byakkotai ke dalam berbagai macam media, kemudian dijadikannya pula kisah mereka menjadi salah satu tujuan wisata utama kota Aizu, akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan besar mengenai kontribusi sebenarnya pasukan byakkotai terhadap Aizu. Apakah selama ini byakkotai hanya layak dikenang melalui kisah memilukannya saja? Apakah tidak ada keterlibatan lain yang telah mereka capai selama perang Boshin berlangsung? Dalam tulisan ini penulis akan mengangkat sisi lain atas kisah byakkotai yang selama ini lebih diingat masyarakat akan ritual harakiri yang telah mereka lakukan. Penulis akan memaparkan seberapa jauh kontribusi, perjuangan, serta keterlibatan para pasukan muda ini demi mempertahankan klan Aizu dari pasukan kekaisaran Jepang. 4 Ritual bunuh diri yang dilakukan oleh golongan bushi sebagai bagian dari kode etik dalam bushido

12 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan keterlibatan secara langsung pasukan byakkotai selama peperangan antara klan Aizu yang tergabung dalam Aliansi Utara melawan Klan Satsuma-Chousuu dibawah kekaisaran Jepang. Sementara itu, metodelogi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif dengan lebih melakukan studi literatur dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Dalam penulisan makalah ini penulis membaginya ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut : Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang yang membuat penulis memutuskan untuk mengangkat tema byakkotai menjadi bahasan dalam makalah ini. Kemudian juga dijelaskan perumusan masalah dan tujuan penulisan yang akan menjadi isi dari makalah ini. Terakhir penulis menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan makalah ini. Bagian isi memuat sejarah awal terjadinya perang Boshin hingga urutan pertempuran yang terjadi di dalamnya. Selanjutnya akan dipaparkan pula sejarah singkat byakkotai dalam sejarah serta diakhiri oleh penjelasan kontribusi serta keterlibatan byakkotai selama perang Boshin berlangsung. Terakhir merupakan penutup yang berisikan simpulan dan saran yang membahas keseluruhan inti dari makalah ini.

13 KETERLIBATAN BYAKKOTAI DALAM PERANG BOSHIN Pengantar Sebelum menjelaskan keterlibatan pasukan Byakkotai, penulis akan terlebih dahulu memaparkan awal mula terjadinya perang Boshin yang terjadi antara klan pembela keluarga Tokugawa dan klan yang berperang atas nama kekaisaran Jepang. Dengan demikian, pembaca akan lebih mudah memahami posisi serta keterlibatan pasukan Byakkotai di dalam peperangan ini. Perang Boshin Saat memasuki masa Restorasi Meiji 5, terjadi perubahan besar-besaran di dalam tubuh pemerintah Jepang yang berakhir pada pengembalian kekuasaan Jepang ke tangan kaisar Jepang. Berbagai peperangan sebelumnya mewarnai masa restorasi ini sebelum Jepang benar-benar memasuki awal zaman Meiji di tahun Perang Boshin pun menjadi salah satu di antaranya. 5 zaman restorasi Meiji ( )

14 Perang Boshin merupakan perang yang terjadi antara klan 6 yang berada di bawah bendera kekaisaran Jepang yakni, Satsuma, Chousuu, Tosa, dan beberapa domain lainnya (disebut dengan Satchou Dōmei 7 ) dengan klan pembela keluarga Tokugawa 8 yakni Aizu, Yonezawa, Sendai, Shonai, dan Nagaoka (disebut dengan Ouetsu Reppan Dōmei 9 ) pada tahun Perang ini dimulai saat pecahnya pertempuran Toba-Fushimi yang dimenangkan oleh pihak kekaisaran Jepang. Kemenangan ini memukul mundur keluarga Tokugawa hingga mereka memutuskan untuk berpindah ke Edo 10 pada 7 Febuari kesatuan geneologis yg mempunyai kesatuan tempat tinggal dan menunjukkan adanya integrasi sosial; kelompok kekerabatan yg besar; kelompok kekerabatan yg berdasarkan asas unilineal Referensi: (17 Juni 2013) 7 Satchou Domei = Aliansi Satsuma-Chousuu 8 penguasa Jepang di zaman Edo 9 Ouetsu Reppan Dōmei = Aliansi Mutsu, Dewa, dan Echigo / Aliansi Utara 10 Sekarang Tokyo

15 Peta aliansi dalam perang Boshin Sumber : Semakin mundurnya pasukan pembela shogun, menarik maju seluruh pasukan kekaisaran Jepang untuk memerangi sisa-sisa aliansi shogun di utara Jepang. Setelah memenangi peperangan Toba-Fushimi, Saigo Takamori, pemimpin pasukan kekaisaran Jepang, memecah aliansinya menjadi tiga koloni dan bergerak maju menuju pusat kekuasaan shogun yang baru di Edo. Pada tanggal 29 Maret 1868 pun kembali pecah pertempuran yang disebut dengan pertempuran Kooshuu-Katsunuma. Pertempuran ini lagi-lagi menghancurkan kekuataan shogun di kedua lokasi tersebut akibat bala tentara kekaisaran yang didukung penuh oleh persenjataan modern. Walaupun pihak shogun didukung oleh jumlah pasukan yang lebih banyak, akibat kekalahan ini, pasukan yang masih tersisa menyelamatkan diri ke Aizu bersama pimpinan mereka Kondo Isami. Kekalahan yang sama pun dialami oleh Klan Nagaoka yang turut berada di pihak shogun. Klan Nagaoka menyerah dalam pertempuran Hokuetsu yang dimulai pada bulan Mei 1868 setelah pasukan kekaisaran berhasil menguasai kastil Nagaoka kemudian membakarnya. Sementara itu, pimpinan shogun dari keluarga Tokugawa, Tokugawa Yoshinobu, masih berada di Kuil Keneiji, Edo, dibawah perlindungan pasukan elit shogun yang bernama shōgitai yang dipimpin oleh Shibusawa Seiichiro dan Amano Hachiro. Sebelumnya pasukan ini juga memiliki peran besar dalam pertempuran Toba-Fushimi. Walaupun menderita kekalahan, dengan jumlah pasukannya yang masih cukup besar, dipercaya untuk terus melindungi Tokugawa Yoshinobu di Edo. Penjagaan yang ketat ini digempur oleh pasukan kekaisaran yang dipimpin oleh Saigo Takamori langsung melalui pintu utamanya.

16 Penyerangan ini diakhiri oleh terpukul mundurnya pasukan Saigo Takamori akibat kalah jumlah pasukan. Namun demikian, terjadi serangan kedua oleh klan Choosuu dari arah belakang sehingga menghancurkan pertahanan shōgitai. Saat mereka mencoba untuk bertahan, pasukan dari klan Tosa menambah kekuatan dengan bersenjataan modern mereka sehingga semakin mengalahkan kekuatan shōgitai. Pertempuran ini akhirnya disebut dengan pertempuran Ueno yang tercatat terjadi pada tanggal 4 Juli Berangkat dari kekalahan yang berulang kali ini, pasukan pembela kshogunan semakin terpukul mundur ke utara yakni bertahan di Aizu. Pasukan kekasairan menyerang Bonari-Toge, sebagai pintu masuk ke daerah kekuasaan klan Aizu pada tanggal 6 Oktober. Pasukan shogun berusaha mempertahankan daerah ini dengan bantuan pasukan dari beberapa klan yang masih tersisa. Walaupun demikian, kekuatan besar pasukan kekaisaran tidak mampu dibendung sehingga seluruh pasukannya menarik diri hingga ke Sendai. Mundurnya pasukan ini menjadikan daerah Aizu terekspos sehingga mengawali pertempuran Aizu pada bulan Oktober hingga November di tahun yang sama. Pada awalnya Aizu berperang bersama dengan seluruh aliansi pendukung shogun di masa awal perang Boshin. Namun, saat Bonari-Toge berhasil dikuasai oleh pasukan kekaisaran, pasukan Aizu harus mempertahankan klannya sendiri tanpa bantuan pasukan shogun lainnya. Sendiri, bertahan dengan hanya mengandalkan kekuatan militer yang dimiliki Aizu, mereka mencoba mempertahankan kastil Tsuruga sebagai benteng pertahanan terakhir mereka. Setelah melalui pertempuran sengit yang cukup panjang, mengikuti klanklan sebelumnya, Aizu akhirnya menyerah pada 6 November Mengikuti beberapa kemenangan dalam peperangan dari pihak pasukan kekaisaran, pada akhir tahun 1868, Kaisar Meiji meninggalkan Kyoto menuju kediaman barunya di Tokyo. Perpindahan ini bersamaan dengan meletusnya pertempuran Hakodate dari Desember 1868 hingga Juni 1869, sebagai pertempuran terakhir menutup keseluruhan perang Boshin. Sejarah Byakkotai

17 Aizu, sebuah klan yang kini terletak di Perfektur Fukushima, Jepang, dikenal sebagai sebuah klan yang menonjol dalam bidang seni keterampilan bela dirinya. Seluruh keturunan bushi dalam klan ini sejak dini sudah dibekali pendidikan-pendidikan dasar serta inti dari semangat Aizu yang mampu menunjang keterampilan bela diri mereka hingga dewasa nanti. Maka Aizu pun pada tahun 1803 membangun sebuah sekolah klan yang dinamakan Aizu Hankou Nisshinkan, sekolah yang dikhususkan untuk seluruh anak laki-laki keturunan bushi di klan Aizu agar dapat memulai pendidikan mereka sejak usia sepuluh tahun. Diharapkan melalui sekolah ini, anak laki-laki keturunan bushi tersebut nantinya akan mampu menjadi tentara-tentara yang memiliki keterampilan yang tinggi khususnya dalam seni bela diri. Saat Jepang memasuki zaman Restorasi Meiji, penguasa klan Aizu, Matsudaira Katamori, tidak menyukai keberadaan klan Satsuma dan Chousuu yang telah menjadi dua kekuatan utama kekaisaran Meiji. Menurut beliau, kedua klan tersebut sebenarnya memiliki maksud lain yakni mengontrol dan menguasai kekaisaran Meiji. Oleh karena itu, Aizu bersama keluarga Tokugawa, berniat untuk menghancurkan klan Satsuma dan Chousuu. Selain dengan alasan kedua klan tersebut merupakan ancaman di dalam tubuh kekaisaran yang baru, keluarga Tokugawa pada dasarnya turut menaruh dendam terhadap klan Chousuu yang sering kali memancing keributan di kala kekuatan utama Jepang masih berada di dalam genggaman mereka. Namun, klan Satsuma dan Chousuu yang kini berada di bawah bendera kekaisaran Meiji, mendapat sokongan artileri yang lebih modern karena adanya bantuan persenjataan dari bangsa barat, membuat aliansi Aizu dan Tokugawa yang memiliki persenjataan yang tidak sebanding, harus mengakui kekalahan mereka di pertempuran Toba- Fushimi 11. Keluarga Tokugawa pun akhirnya tunduk pada kekuatan baru tersebut walau Aizu pada akhirnya ditunjuk sebagai penghianat karena mencoba memerangi kekaisaran Meiji. Matsudaira Katamori sebagai pemimpin klan pun akhirnya meminta maaf dan mulai memperbaiki kembali kekuatan perang klan Aizu setelah kekalahan mereka di peperangan Toba-Fushimi. Namun, hal tersebut dianggap sebaliknya oleh klan Satsuma-Chousuu dengan mengira Aizu akan kembali memberontak terhadap kekaisaran Meiji. Klan Satsuma dan Chousuu pun mengutus pimpinan klan lainnya untuk menduduki Aizu sebelum Aizu mulai 11 pertempuran Toba-Fushimi (1868)

18 melakukan pemberontakan, tetapi kali ini klan-klan tersebut menolak dengan alasan Aizu sudah meminta maaf atas perbuatan mereka yang terdahulu dan pendudukan tersebut menyalahi aturan bushido. Penolakan tersebut dinilai oleh klan Satsuma dan Chousuu sebagai tindakan pembelotan atas perintah kekaisaran walau di sisi yang lainnya alih-alih memandang klan Satsuma dan Chousuu sebagai bagian dari kekaisaran Meiji, klan-klan tersebut memandang klan Satsuma dan Chousuu sebagai klan yang berusaha menguasai Jepang di bawah bayang-bayang kekaisaran Meiji. Klan-klan tersebut pun akhirnya menaruh dendam terhadap klan Satsuma dan Chousuu sehingga Jepang secara tidak langsung mulai terpisah menjadi dua aliansi yang berbeda. Aliansi pertama merupakan klan-klan yang berdiri dibelakang kekaisaran Meiji dan aliansi kedua merupakan klan-klan yang ingin menghancurkan klan Satsuma dan Chousuu yang bersembunyi di dalam tubuh kekaisaran Meiji. Puncak dan peperangan antar kedua aliansi ini pun akhirnya terjadi yang disebut sebagai perang Boshin 12. Matsudaira Takamori sejak awal sudah mampu menerka bahwa akan terjadi kembali peperangan setelah kekalahan Aizu dalam perang Toba-Fushimi. Dengan alasan tersebut, beliau pun pada akhirnya memutuskan untuk menata ulang angkatan perang Aizu. Byakkotai 13 pun akhirnya diajukan sebagai angkatan perang terakhir setelah tiga sebelumnya, genbutai 14, seiryuutai 15, dan suzakutai 16. Bila dibandingan dengan tiga lainnya, byakkotai termasuk angkatan perang termuda dan belum memiliki kemampuan bela diri yang memadai. 12 perang Boshin ( ) 13 = Pasukan Macam Putih. Pasukan perang milik klan Aizu dengan rentang umur tahun 14 = Pasukan Kura-Kura Hitam. Pasukan perang milik klan Aizu dengan rentang umur 50 tahun ke atas

19 Pada akhirnya walau sempat terjadi perselisihan pendapat di antara petinggi Aizu mengenai pengajuannya sebagai angkatan perang, byakkotai pun dinyatakan sebagai angkatan perang cadangan milik Aizu yang akan diturunkan jika memang sudah sangat dibutuhkan. Kala itu, anggota-anggota byakkotai yang masih berumur tahun, masih bersekolah di Aizu Hankou Nisshinkan untuk lebih memperdalam ajaran bushido mereka. Aizu yang tergabung dalam aliansi yang menentang klan Satsuma dan Chousuu untuk kedua kalinya mengalami kekalahan di berbagai titik peperangan karena perbandingan persenjataan antar kedua aliansi yang tidak seimbang. Pada bulan Agustus tahun 1868 atau dalam penanggalan solar jatuh pada bulan Oktober di tahun yang sama, Aizu yang semakin terpojok dengan banyaknya klan-klan yang sudah menyerah sebelumnya, akhirnya menurunkan byakkotai ke dalam peperangan. Keputusan Matsudaira Katamori ini awalnya ditentang oleh petinggi Aizu, Saigo Tanomo, dan meminta beliau untuk menyerah daripada mengorbankan lebih banyak pasukan lagi. Namun, Matsudari Katamori tetap menjalankan keputusannya dan dari ratusan murid Aizu Hankou Nisshinkan yang berumur tahun, terpilihlah empat puluh anak laki-laki dari tingkatan kaum bushi tertinggi yang dinamakan shichuu, yang dikirim ke perbatasan Aizu di Tonoguchihara untuk membendung kekuatan musuh yang akan masuk ke pusat kota Aizu. Setelah mengalami peperangan sengit di Tonoguchihara, pasukan byakkotai terpukul mundur dan mulai melakukan patroli di dalam hutan. Di tengah-tengah hujan badai dan cuaca 15 = Pasukan Naga Biru. Pasukan perang milik klan Aizu dengan rentang umur tahun 16 = Pasukan Elang Merah. Pasukan perang milik klan Aizu dengan rentang umur tahun

20 yang membeku di bulan Oktober, dua orang pemimpin pasukan byakkotai mengatur siasat untuk memecah pasukan menjadi dua kelompok agar tidak terlalu mencolok. Kedua kelompok ini pun akhirnya berpatroli ke dua jalur yang berbeda hingga melewati malam. Salah satu kelompok berakhir tersesat dan kehilangan pemimpin pasukan mereka sehingga keduapuluh pemuda ini memutuskan satu dari teman-teman mereka untuk menggantikan sebagai pemimpin. Terpilihlah Shinoda Gisaburou kala itu dan ia memerintahkan temantemannya untuk mencari jalan kembali ke pusat kota Aizu ketika mereka tidak mampu lagi menahan gempuran musuh di dalam hutan. Di tengah pencarian jalan menuju pusat kota, Shinoda Gisaburou mengusulkan untuk mencari saluran air bawah tanah di dalam gunung Iimori yang mengalir hingga pusat kota. Dengan demikian selain mereka tidak akan tersesat, kembalinya byakkotai ke pusat kota akan lebih aman karena pihak musuh tidak akan melihat mereka. Di dalam perjalanan, saat kelompok yang dipimpin oleh Shinoda Gisaburou menemukan ujung akhir dari saluran air tersebut, keseluruh anggota byakkotai ini tiba di salah satu bagian dari gunung Iimori yang langsung menghadap ke kota Aizu. Namun, yang mereka lihat adalah kota Aizu yang sudah dipenuhi oleh asap dan kobaran api yang menurut mereka menandakan Aizu sudah jatuh di tangan musuh dan mereka telah kalah. Kastil Aizuwakamatsu atau juga dikenal dengan nama kastil Tsuruga yang merupakan kediaman dari Matsudaira Katamori pun terlihat sudah tertutupi oleh asap dari kejauhan. Merasa mereka sudah mengalami kekalahan telak, byakkotai memutuskan untuk melakukan harakiri di atas gunung Iimori dengan maksud lebih baik mereka membunuh diri mereka sendiri daripada terbunuh di tangan musuh jika mereka menyerah nanti. Hal inilah yang dikatakan sebagai meninggal dengan terhormat. Ritual harakiripun tercantum dalam pelajaran sekolah mereka mengenai ajaran bushido. Dari dua puluh pasukan byakkotai yang melakukan ritual bunuh diri, Sadakichi Iinuma berhasil diselamatkan oleh penduduk sekitar sehingga ia mampu menceritakan kembali perjalanan dirinya bersama kesembilan belas temannya hingga berada di atas gunung Iimori dan melakukan ritual harakiri. Hal yang membuat kisah byakkotai ini berakhir dengan tragis adalah kematian kesembilan belas tentara muda tersebut terkesan sia-sia karena pada dasarnya Aizu belum mengalami kekalahan kala itu. Penduduk kota yang masih selamat dalam peperangan, berlindung di balik tembok kastil Aizuwakamatsu.

21 Monumen memorial Iinuma Sadakichi Sumber : Begitupun sisa dari seluruh pasukan byakkotai, mereka turut berperang hingga akhir demi mempertahankan kastil kota mereka. Akhirnya, pada pertengahan bulan November tahun 1868, klan Aizu pun menyerah dan di tahun berikutnya Jepang memasuki zaman yang baru yakni zaman Meiji 17. Keterlibatan Byakkotai Dalam Perang Boshin Pada dasarnya pasukan byakkotai tidak memiliki peran besar dalam perang sipil ini. Selain keberadaan pasukan ini memang hanya dimaksudkan sebagai pasukan cadangan, dilihat dari sisi pemilihan waktu, Byakkotai diturunkan ke medan perang di saat-saat terakhir. Selain itu, yang terpenting adalah terlalu singkatnya rekaman perjuangan mereka selama peperangan. Ada satu hal yang yang terlupakan di dalam keterlibatan byakkotai dalam perang Boshi yakni kinerja mereka di dalam peperangan. Selama diturunkan, pasukan byakkotai ditempatkan di Tonoguchihara. Tonoguchigara merupakan sebuah desa kecil di timur laut Aizu. Di lokasi ini, byakkotai ditugaskan sebagai tentara cadangan bagi pasukan seiryuutai 17 Zaman Meiji ( )

22 yang bertugas menghadang pasukan kekaisaran di jembatan Jurokkyo, perbatasan Aizu. Jumlah pasukan seiryuutai yang hanya berjumlah sekitar 900 orang pada kenyataannya tetap tidak bisa menahan lawan dengan hanya bantuan dari dua tim byakkotai yang diturunkan. Selain itu, pasukan byakkotai yang hanya mendapatkan pelatihan penggunaan senapan tradisional secara singkat, tidak dapat memberikan bantuan maksimal. Pasukan byakkotai pun ditarik dari medan pertempuran terbuka dan ditugaskan berpatroli di dalam hutan. Setelah kejadian harakiri di gunung Iimori, pasukan byakkotai yang tersisa juga turut berjuang mempertahankan kastil. Sebelumnya, pasukan genbutai lah yang ditugaskan untuk menjaga garis pertahanan kastil. Namun, saat keadaan mulai terdesak, byakkotai bersamasama berperang bergabung dengan sisa-sisa pasukan dari divisi lain yang tersisa, turut pula di dalamnya pasukan wanita. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk melawan serangan pasukan kekaisaran yang menggunakan persenjataan canggih selain menggunakan kemampuan berpedang mereka serta memanfaatkan senapan tradisional dan meriam kayu. Hingga pada akhirnya Aizu menyerah kepada pasukan kekaisaran pada November Meski hingga kini byakkotai lebih banyak dikenang atas ritual harakiri yang telah mereka lakukan, sudah lebih sepatutnya mereka juga dikenang atas perjuangan hingga akhirnya demi mempertahankan kastil Tsuruga. Tidak perlu diukur seberapa besar keterlibatan serta kontribusi pasukan byakkotai dalam perang Boshin. Namun, akan lebih bijak bila byakkotai tidak hanya dikenal atas ritual harakirinya yang terasa begitu sia-sia, sehingga menjadikannya sebagai sebuah tragedi yang selalu dikenang oleh masyarakat Aizu hingga saat ini.

23 SIMPULAN Byakkotai merupakan pasukan perang milik klan Aizu di zaman Restorasi Meiji yang dibentuk pada tahun Pasukan yang terdiri dari anak laki-laki kaum bushi dengan batasan umur tahun ini, karena dianggap masih menempuh pendidikan di sekolah Aizu Hankou Nisshinkan dan belum memiliki pengalaman peperangan, byakkotai ditempatkan sebagai pasukan cadangan dalam angkatan peran klan Aizu. Namun, saat klan Aizu terseret masuk ke dalam perang sipil yang bernama perang Boshin dan mulai tersudut, pemimpin klan Aizu, Matsudaira Katamori, akhirnya memerintahkan untuk menurunkan byakkotai ke dalam medan perang. Di tengah-tengah ketidaksiapan mereka, pasukan byakkotai mengalami kesulitan dalam tugas pertama mereka ini sehingga mereka memutuskan kembali ke pusat kota untuk melindungi kastil klan mereka, Aizuwakamatsu. Ketika mereka kembali dan menyaksikan dari kejauhan Aizu telah tertutupi oleh api dan asap yang membumbung tinggi, pasukan ini mengira mereka telah kalah dan memutuskan untuk melakukan ritual harakiri. Di samping dikenang atas keterlibatan pasukan byakkotai di dalam perang Boshin, akhir kisahnya yang memilukan turut menjadi sebuah pencerminan ajaran bushido yang dianut oleh para samurai di masa itu.

24 DAFTAR PUSTAKA Beasly, W.G The Meiji Restoration. California: Stanford University Press Sasaki, Suguru Boshin Sensou. Japan: Chuokoronsha Shinichi, Noguchi Aizu-han. Tokyo: Gendai Shokan Turnbull, Stephen Samurai The World of The Warrior. Oxford: Osprey Publishing

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa.

BAB 5 RINGKASAN. jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri. menyebabkan jatuhnya kekuasaan politik Tokugawa. BAB 5 RINGKASAN Bakufu Tokugawa yang berhasil menguasai negeri selama 267 tahun akhirnya jatuh. Padahal ia telah menetapkan segala peraturan untuk dalam dan luar negeri untuk mempertahankan pemerintahannya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, pendekatan penelitian atau disebut dengan paradigma penelitian yang cukup dominan adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Seorang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi

BAB V KESIMPULAN. dari posisinya sebagai kanpaku untuk melancarkan jalan bagi Hideyori menjadi BAB V KESIMPULAN Perang Sekigahara yang terjadi pada tahun 1600 dipicu adanya pertentangan diantara dua istri Hideyoshi yaitu Yodogimi dan Kodaiin. Karena kecemburuan yang besar terhadap Yodogimi, kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no

BAB I PENDAHULUAN. Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemenangan Klan Tokugawa dalam Perang Sekigahara (Sekigahara no Tatakai) pada tahun 1600, menjadikan Tokugawa Ieyasu sebagai shogun 1 dan tanda dimulainya Tokugawa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga

BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA. Taira pada perang Heijin tahun Setelah kekalahan tersebut keluarga BAB II GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA 2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun Awal munculnya kekuasaan shogun bermula dari konflik antara keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Keluarga Minamoto dikalahkan

Lebih terperinci

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR

ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR ABSTRAK PEMERINTAHAN REZIM SHOGUN TOKUGAWA YANG TERAKHIR Pada zaman Edo, pemerintahan Negara Jepang berada di bawah kendali Shogun Tokugawa. Akan tetapi, pimpinan tertinggi di jepang bukan Shogun tokugawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI

BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI BAB III EKSISTENSI SAMURAI PADA MASA PEMERINTAHAN MEIJI 3.1 Hak Politik dan Kekuasaan Samurai Pemerintah feodal Tokugawa yang mulai berkuasa sejak tahun 1600 sebagian besar terdiri dari kelas samurai,

Lebih terperinci

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang

Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa ( ). Demikian pula sistem politik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan November 1867, Tokugawa Yoshinobu mengembalikan pemerintahan kepada kaisar ( tenno ). Ini berarti jatuhnya bakufu yang sampai saat itu dikuasai oleh keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan Tokugawa pada waktu itu

Lebih terperinci

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II

Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II Kata Pengantar Jepang pada masa sebelum Perang Dunia (PD) II merupakan negara yang menganut sistim kenegaraan monarki absolute, yaitu sebuah negara yang dipimpin langsung oleh Raja. Di Jepang, seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep

Bab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep Bab 4 Simpulan Dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep Bushido pada tentara Kamikaze dalam Film letters from Iwojima penulis menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Ketika Komodor Matthew Perry berhasil memaksa Jepang keluar dari masa isolasi, menyebabkan munculnya kegelisahan dan kekacauan di dalam negeri. Ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda. BAB V KESIMPULAN Kalau sudah membaca tulisan di atas maka kita dapat menarik kesimpulan dengan jelas bahwa perjuangan Rakyat Karo bersama dengan Tentara Indonesia Tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Analisis Tipe Kepemimpinan dalam Film The Last Samurai

Analisis Tipe Kepemimpinan dalam Film The Last Samurai Buletin Psikologi ISSN: 0854-7108 2016, Vol. 24, No. 1, 44 48 Analisis Tipe Kepemimpinan dalam Film The Last Samurai Vigor Wirayodha Hendriwinaya 1 Program Magister Psikologi Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan Tokugawa di Edo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Bagian ini merupakan bagian yang membahas kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil merupakan intisari jawaban pada Bab IV yang didasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH RESTORASI MEIJI TERHADAP EKSISTENSI KELAS SAMURAI

PENGARUH RESTORASI MEIJI TERHADAP EKSISTENSI KELAS SAMURAI PENGARUH RESTORASI MEIJI TERHADAP EKSISTENSI KELAS SAMURAI Teguh A - M.Mossadeq Bahri Jurnal Makalah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Sastra Jepang Universitas Indonesia 2013 Daftar Isi

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh orang Jepang, dengan bahasa Jepang, sesuai dengan gaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh orang Jepang, dengan bahasa Jepang, sesuai dengan gaya yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar Belakang Kata komik diterima secara umum untuk menyebut sastra gambar (Bonneff, 1998:9). Menurut Gravett (2004:8), manga adalah komik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang

Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Jepang (Bagian III) Feodalisme Jepang Sistem kepemilikan hak atas tanah di Jepang berbeda dengan Eropa (sistem shoen) Biaya untuk Samurai Jepang lebih murah, tanah imbalan untuk samurai lebih kecil daripada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang

BAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar 370.000 km 2. Kepulauan Jepang terletak

Lebih terperinci

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera. Khalid bin Walid

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera. Khalid bin Walid Orang seperti dia, tidak dapat tanpa diketahui dibiarkan begitu saja. Dia harus diincar sebagai calon pemimpin Islam. Jika dia menggabungkan diri dengan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang

Lebih terperinci

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi,

Lebih terperinci

BIOGRAFI PENULIS. : Kristen Protestan. Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984

BIOGRAFI PENULIS. : Kristen Protestan. Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984 BIOGRAFI PENULIS Nama Agama : Natalia : Kristen Protestan Alamat : Jalan Ampera no 8 Kadipaten 45452 Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 04 Desember 1984 Nama Ayah : Djadja ( ) Nama Ibu : Wong ban tjen RIWAYAT

Lebih terperinci

PERANAN SAIGO TAKAMORI DALAM PEMBERONTAKAN KAUM SAMURAI. Yessy Harun Sastra Jepang Fakultas Sastra. Abstrak

PERANAN SAIGO TAKAMORI DALAM PEMBERONTAKAN KAUM SAMURAI. Yessy Harun Sastra Jepang Fakultas Sastra. Abstrak PERANAN SAIGO TAKAMORI DALAM PEMBERONTAKAN KAUM SAMURAI Yessy Harun Sastra Jepang Fakultas Sastra Abstrak Saigo Takamori, salah satu tokoh penting dalam menggulingkan keshogunan tokugawa. Penghapusan sistem

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) PERWITA SARI H1F 050070 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

JEPANG. Part IV Edo - Meiji

JEPANG. Part IV Edo - Meiji JEPANG Part IV Edo - Meiji Perkembangan Kondisi Masyarakat Edo Perang seratus tahun justru mendorong perekonomian Jepang Sumber Kekayaan : tanah/pertanian (samurai) dan berdagang Kelas Penguasa : Shogun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bila membicarakan Jepang, maka hal yang akan terbayang adalah sebuah Negara modern di mana penduduknya memiliki kedisiplinan yang tinggi, maju, kaya, dan sebutan-sebutan

Lebih terperinci

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan

Lebih terperinci

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas

BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI. astronomis, Jepang berada antara 30 LU - 46 LU dan 128 BT 179 BT. Luas BAB II GEOGRAFI JEPANG DAN ZAMAN MEIJI 2.1 Geografi Jepang Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya terletak di sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pahlawan Indonesia memperjuangkan kebebasan rakyat Indonesia dari penjajah dari generasi ke generasi sangatlah sulit, satu pahlawan gugur, lahir pahlawan

Lebih terperinci

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju Bab 5 Ringkasan Negara Jepang meskipun sekarang merupakan negara yang cukup maju namun Jepang pernah menjadi negara yang terisolasi dari masuknya unsur-unsur asing atau yang lebih dikenal dengan politik

Lebih terperinci

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II 1.1 Latar Belakang Masalah Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan

Lebih terperinci

MENGALAHKAN ORANG AMALEK

MENGALAHKAN ORANG AMALEK CERITA 37 MENGALAHKAN ORANG AMALEK KELUARAN 17:1-16 ANALISA PERBUATAN PERBUATAN ALLAH AY PERBUATAN MANUSIA AY +/- TUHAN menyuruh Musa pergi berjalan di depan bangsa Israel dan membawa sertanya beberapa

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman Edo tepatnya pada tahun 1633, shogun Tokugawa Iemitsu mengeluarkan kebijakan untuk mentutup atau mengisolasi total seluruh Jepang dari semua hubungan dengan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KOMBATAN. Siapa yang boleh dijadikan obyek peperangan dan tidak. Distinction principle. Pasal 1 HR Kombatan..?

PERLINDUNGAN KOMBATAN. Siapa yang boleh dijadikan obyek peperangan dan tidak. Distinction principle. Pasal 1 HR Kombatan..? PERLINDUNGAN KOMBATAN Pasal 1 HR Kombatan..? Distinction principle Siapa yang boleh dijadikan obyek peperangan dan tidak. Dipimpin seorang yang bertanggungjawab atas bawahannya Mempunyai lambang yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis cerita anak-anak sekaligus penulis novel wanita terkenal dari negara Jepang yang bernama Tsuboi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka merupakan hasil penelaahan terhadap sumber-sumber yang diperoleh oleh penulis. Dalam hal ini tinjauan pustaka bermanfaat sebagai landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang

Lebih terperinci

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini nama-nama pejuang pergerakan nasional yang turut berperang di kancah peperangan dan bernegosiasi di meja diplomasi pada umumnya banyak yang telah dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 ANALISIS KESETIAAN PADA TOKOH-TOKOH SAMURAI DALAM KOMIK SHANAOU YOSHITSUNE KARYA SAWADA HIROFUMI Skripsi Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam perekonomian dunia. Jepang dewasa ini menjadi negara yang paling maju di Asia bahkan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis paparkan dalam kajian Peran Masyarakat Tengaran Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Lebih terperinci

Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL

Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL Tinjauan Sosiologi Terhadar Perilaku Homoseksual Samurai pada Keshogunan Tokugawa dalam Film Ooku Karya Fuminori Kaneko JOURNAL BY Erfamia, Lislillah Rininta NIM 105110209111015 STUDY PROGRAM OF JAPAN

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA. Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. DAFTAR PUSTAKA Fukutake Tadashi.1988.Masyarakat Jepang Dewasa Ini.Jakarta: Gramedia. Kusuma Aprilyna.2011.Dampak Perubahan Undang-Undang Tentang Pendidikan Wanita Terhadap Kemajuan Jepang.Skripsi Universitas

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya manusia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 kata siasat dapat berarti muslihat dan cara berperang, atau cara bekerja; cara melakukan sesuatu; metode. Jadi siasat tempur di

Lebih terperinci

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR Pada saat perang Dunia ke-ii terjadi, militer Jepang menyerang negaranegara dan daerah jajahannya yang ada di Asia serta menduduki wilayah

Lebih terperinci

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh

BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG. Edo. Zaman Edo ( ) adalah zaman dimana Jepang diperintah oleh BAB II RESTORASI MEIJI ATAU MODERNISASI JEPANG 2.1 Runtuhnya Pemerintahan Tokugawa Berbicara mengenai Tokogawa, maka sangat erat kaitannya dengan zaman Edo. Zaman Edo (1603-1867) adalah zaman dimana Jepang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melainkan juga dalam literatur Barat (Portugis, Belanda, Inggris, dan. Semeriramis istri dari Raja Babilonia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melainkan juga dalam literatur Barat (Portugis, Belanda, Inggris, dan. Semeriramis istri dari Raja Babilonia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kerajaan Aceh, pernah melahirkan seorang Laksamana wanita, bernama Keumalahayati yang namanya dikenal tidak saja dalam literatur Indonesia, melainkan juga dalam

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang

BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang BAB IV GOLONGAN SAMURAI SATSUMA DALAM PEMBERONTAKAN 1877 Bab empat ini merupakan pembahasan dari permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah skripsi penulis yang berjudul Peranan Golongan Samurai

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

center of gravity (cog)

center of gravity (cog) center of gravity (cog) 1. Pendahuluan Dalam teori militer maupun teori perang, dikenal apa yang disebut Center Of Gravity seperti apa yang dikembangkan oleh Sun Tzu dan Carl Von Clausewitz dua orang pemikir

Lebih terperinci