BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam
|
|
- Ridwan Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam perekonomian dunia. Jepang dewasa ini menjadi negara yang paling maju di Asia bahkan di dunia bisa disejajarkan dengan negara industri maju lainnya seperti Amerika Serikat, dalam hal ini berhubungan dengan industri. Industri Jepang bisa dikatakan sebagai salah satu industri termaju di dunia, bahkan dalam beberapa hal melebihi negara maju lainnya. Kemajuan industri yang pesat ini tidak lepas dari upaya bangsa Jepang yang dikenal sebagai pekerja keras untuk memajukan negaranya terutama semenjak Perang Dunia II berakhir. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jepang terus membangun negaranya dengan memprioritaskan pada bidang ekonomi. Perkembangan ekonomi pada tahun 1950-an belum meningkat pesat seperti pada tahun 1960-an. Pertumbuhan ekonomi Jepang yang signifikan baru terlihat pada tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an yang mencapai lebih dari 10 persen tiap tahunnya. Hal ini sesuai dengan perkiraan beberapa peneliti tentang perkembangan perekonomian Jepang. Menurut Herman Kahn (1985:2), kecepatan pertumbuhan ekonomi Jepang akan lebih tinggi dibanding dengan negara-negara lain, untuk jangka waktu lebih lama daripada umumnya. Kekuatan untuk maju tersebut didukung sepenuhnya oleh 1
2 2 keinginan bangsa Jepang untuk memperoleh keuntungan materi yang lebih banyak. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi Jepang merupakan salah satu hasil kerja keras bangsanya untuk pulih dari kehancuran akibat Perang Dunia II dan menjadi negara yang lebih maju dari masa sebelum Perang Dunia II terjadi. Pembangunan kembali industri yang ada di Jepang merupakan salah satu hasil perjuangan yang bisa dibanggakan. Walaupun sebagian besar fasilitas industrinya, baik itu industri berat maupun industri ringan, yang terbentuk pada masa sebelum terjadinya Perang Dunia II banyak yang hancur oleh serangan udara Sekutu pada saat Perang Dunia II terjadi, namun bangsa Jepang tidak mudah menyerah untuk memperbaiki perekonomiannya dari awal lagi. Dalam mencapai usahanya itu, dilakukan dengan tetap menerapkan nilai-nilai budaya tradisional Jepang yang oleh masyarakatnya terus dipertahankan, bahkan sampai sekarang setelah menjadi negara maju. Nilai budaya yang menunjang perkembangan ekonomi Jepang salah satunya adalah Bushido. Bushido adalah suatu kode etik kaum samurai yang tumbuh sejak terbentuknya samurai (Sayidiman, 1987:48). Nilai-nilai dalam bushido oleh bangsa Jepang terus dipertahankan hingga jaman modern ini. Salah satu sifatnya yakni suka bekerja keras. Menurut R.N. Belah sifat-sifat yang dimiliki oleh bangsa Jepang itu dipengaruhi oleh nilai-nilai bushi atau samurai yang pada perkembangannya nanti lebih dikenal dengan bushido. Nilai-nilai tersebut sudah menjadi nilai nasional bangsa Jepang semenjak zaman Tokugawa. Karena Bushido telah menjadi suatu etika nasional, maka tidak mengherankan
3 3 etika bushido ini dimiliki oleh setiap orang Jepang. Sifat-sifat bushido mempengaruhi pula sikap individu di lingkungan pedagang dan industrialis Jepang, sehingga mendukung keberhasilan perkembangan ekonomi Jepang. Seperti yang diungkapkan oleh Sayidiman bahwa sebab utama keberhasilan ini adalah sifat orang Jepang yang berkerja keras, tidak mau dikalahkan oleh keadaan dan pandai sekali memanfaatkan kesempatan yang timbul (1987:83). Industri Jepang setelah Perang Dunia II mulai beralih dari industri senjata yang sebelumnya menjadi komoditas utama, menjadi industri lain. Industriindustri yang berkembang diantarnya yaitu industri perkapalan, otomotif, baja, manufaktur, dan lain-lain. Jepang setelah Perang tidak diperbolehkan untuk memproduksi senjata lagi, bahkan kekuatan militer pun dibatasi. Hal ini berdasarkan pula pada konstitusi baru yang dibuat Jepang setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, yakni pada fasal 9. Fasal 9 tersebut berbunyi: Chapter II Renunciation of War Article 9. Aspiring sincerely to an international peace based on justice and order, the Japanese people forever renounce war as a sovereign right of the nation and the threat or use of force as means of settling international disputes. In order to accomplish the aim of the preceding paragraph, land, sea, and air forces, as well as other war potential, will never be maintained. The right of belligerency of the state will not be recognized(suryohadiprodjo, 1987:240). ( Bab-II Penolakan Perang Fasal 9. Dengan maksud yang sungguh-sungguh untuk menciptakan perdamaian internasional berlandaskan keadilan dan ketertiban, maka rakyat Jepang untuk selamanya menolak perang sebagai hak bangsa yang berdaulat dan menolak pula penggunaan ancaman atau kekuatan sebagai cara untuk mengatasi persengketaan-persengketaan internasional. Untuk mewujudkan maksud tersebut, angkatan-angakatan darat, laut dan udara maupun potensi perang lainnya tidak akan pernah diadakan. Hak berperang yang ada pada negara tidak diakui.)
4 4 Berdasarkan pasal tersebut, pihak Jepang dibatasi dalam hal pertahanannya. Hanya saja pada perkembangannya berdasarkan izin dari Amerika Serikat, dibentuklah suatu kekuatan beladiri yang dinamakan Jeitai atau Angkatan Bela Diri. Karena Jepang kalah, dari tahun berada dalam pengawasan Amerika Serikat. Semenjak tahun , perindustrian Jepang belum terlalu berkembang dengan pesat. Namun setelah 1950, ketika Amerika Serikat terlibat dalam perang dingin dengan Uni Soviet, industri Jepang mulai lebih berkembang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada saat itu arah perindustrian Jepang pasca Perang Dunia II berubah. Ini karena Cina yang pada awalnya merupakan negara buffer state Amerika berubah ideologi ke komunis pada tahun Sehingga sebagai pengganti negara buffer state dialihkan ke Jepang. Hal ini telah membuat industri Jepang mulai mengalami perubahan kearah yang lebih baik, dan pertumbuhan ekonomi di Jepang pun makin meningkat, sampai tahun 1970-an, ketika terjadi krisis mata uang internasional yang diakibatkan oleh kebijakan ekonomi baru yang dikeluarkan oleh Amerika tahun Pada perjalanan perkembangan bangsa Jepang setelah Perang Dunia II, salah satu periode yang paling penting adalah manakala bangsa Jepang, seperti halnya berbagai negara di dunia mengalaminya, dilanda krisis akibat krisis minyak yang terjadi pada tahun Krisis minyak tahun 1973 dipicu oleh pertempuran Yom Kippur antara Israel dengan negara-negara Arab pada tanggal 6 Oktober Tanggal 19 Oktober 1973, Arab Saudi dan negara-negara Arab pengekspor minyak melakukan embargo minyak terhadap Amerika Serikat dan negara-negara
5 5 pendukung Israel. Menurut Rohadi, embargo ini menyebabkan harga minyak tinggi hampir empat kali lipat, menjadi 12 dolar AS per barel ( kat_id2). Embargo dihentikan April 1974 setelah diadakan Washington Oil Summit. Dampak embargo ini sangat mempengaruhi perekonomian Amerika dan Jepang dalam waktu lama. Salah satu aspek yang membuat krisis minyak sangat berpengaruh terhadap ekonomi Jepang adalah faktor geografis Jepang. Jepang sebagai negara kepulauan yang memanjang dari timur laut ke barat daya di wilayah Pasifik barat, mempunyai pantai yang menghadap ke samudera Pasifik yang sangat berpotensi baik untuk digunakan sebagai pelabuhan. Dengan adanya hal tersebut, membuat jalur arus lalu lintas perdagangan dan angkutan menjadi lebih mudah dilakukan daripada melalui darat. Hal ini memaksimalkan proses ekspor barang jadi maupun impor bahan metah dan sumber energi. Walaupun negara industri, namun Jepang memiliki kekurangan dalam hal memperoleh bahan mentah untuk industri dan juga sumber energi, khususnya minyak bumi. Jepang memperoleh kedua hal tersebut dari negara lain, sehingga ketika terjadi krisis minyak tahun 1973, Jepang juga terkena dampaknya. Krisis minyak pada tahun 1973 merupakan krisis minyak pertama yang melanda seluruh dunia terutama terasa oleh negara-negara industri yang sangat bergantung kepada minyak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rohadi dalam artikelnya: Minyak merupakan komoditas strategis, sumber energi yang mempengaruhi laju perekonomian semua negara. Karena itu, wajar jika
6 6 semua negara terutama pengimpor minyak menjadikannya sebagai faktor penting dalam menentukan kebijakan luar negeri, untuk menjamin kesinambungan pasokan. Akibatnya, pengaruh minyak pada peta dan tatanan hubungan global tidak dapat diabaikan lagi ( _id1=&kat_id2 ). Jepang sebagai salah satu negara pengimpor minyak, karena minim sumber energi, menjadi sangat tergantung terhadap minyak. Ketergantungan bangsa Jepang ini mengakibatkan sebuah masalah baru ketika minyak menjadi barang langka dan mahal. Dampak lain dari adanya krisis minyak tahun 1973 menyebabkan inflasi, resesi dan permasalahan lainnya yang muncul di tiap negara termasuk Jepang. Bangsa Jepang dalam mengatasi permasalahan akibat krisis minyak ini melakukan berbagai upaya yang membuatnya bisa bangkit kembali. Hasilnya, dunia dapat melihat dalam waktu kurang lebih dua tahun semenjak krisis minyak pertama, mereka mampu bangkit, bahkan melebihi negara-negara industri lainnya di dunia. Bangkitnya Jepang dari krisis tentunya tidak lepas dari peran berbagai pihak, baik dari pemerintah, pengusaha, maupun dari masyarakat itu sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa pemulihan ekonomi Jepang berjalan dengan cepat setelah Perang Dunia II, khususnya semenjak tahun 1952 sampai tahun 1970-an. Setelah tahun 1971, ekonomi Jepang mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh keadaan global dunia saat itu. Kemudian pada tahun 1973, ketika terjadi krisis minyak dunia yang pertama, ekonomi Jepang, terutama dalam bidang industri mengalami penurunan produktivitas. Jepang mengalami resesi yang cukup berat, dan bisa dikatakan bila tahun tersebut merupakan puncak dari inflasi yang terjadi sejak awal tahun 1970-an.
7 7 Upaya-upaya yang dilakukan oleh bangsa Jepang dalam membangun kembali industrinya menarik perhatian penulis untuk melakukan kajian lebih mendalam. Selain itu sejauh yang penulis ketahui belum banyak kajian yang khusus membahas mengenai sejarah industri Jepang dalam kurun waktu Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Perkembangan Industri Jepang Pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun Rumusan dan Pembatasan Masalah Masalah pokok yang akan dibahas yakni Bagaimana dampak krisis minyak pertama dan kedua yang mengakibatkan resesi ekonomi dunia mempengaruhi ekonomi khususnya industri Jepang tahun Untuk membatasi masalah penelitian, maka rumusan masalah tersebut diuraikan kedalam pertanyaan-pertanyaan pokok sebagai berikut: 1. Bagaimanakah latar belakang terjadinya krisis minyak dunia pada tahun 1973? 2. Bagaimana kondisi industri Jepang pada masa krisis minyak tahun 1973 hingga tahun 1980? 3. Bagaimana strategi pemerintah Jepang dalam mengatasi dampak krisis minyak tahun 1973 terhadap sektor industrinya? 4. Bagaimana dampak resesi yang dialami Jepang tahun terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Jepang?
8 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini berdasarkan rumusan dan batasan masalah diatas adalah : 1. Mengetahui bagaimana latar belakang terjadinya krisis minyak dunia yang pertama. 2. Menjelaskan kondisi industri Jepang pada masa krisis minyak 1973 hingga tahun 1980, dan pengaruh dari krisis minyak yang berakibat terjadinya resesi ekonomi dunia terhadap industri Jepang, baik dalam hal ekspor-impor, produksi, maupun sumber energi yang dipergunakan dalam industrinya. 3. Menjelaskan mengenai usaha atau strategi yang dilakukan oleh pemerintah, pengusaha, dan masyarakat Jepang dalam mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1973, sebagai dampak dari terjadinya krisis minyak yang pertama sampai tahun Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya resesi ekonomi dan krisis minyak dunia bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Jepang Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah: 1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan penelitian mengenai perekonomian di Asia Timur, khususnya Jepang, dalam aspek industri yang berhubungan dengan krisis minyak dan konversi minyak. 2. Memperkaya penulisan sejarah Jepang mengenai dampak dari resesi ekonomi dunia tahun 1973 akibat dari terjadinya krisis minyak dunia yang pertama,
9 9 terhadap perkembangan perekonomian Jepang, terutama pada sektor industri dan terhadap masyarakatnya. 1.5.Metode dan Teknik Penelitian Pengkajian skripsi yang berjudul Perkembangan Industri Jepang pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 menggunakan metode historis, yaitu suatu metode yang menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 1986:32). Dalam prosesnya, metode ini mencakup empat hal, yakni: 1. Heuristik Pada tahapan ini penulis mengumpulkan berbagai sumber dan data, yang dapat dipergunakan dalam menjawab permasalahan yang akan dibahas. Langkah pertama adalah mencari dan mengumpulkan sumber-sumber buku, browsing internet dan sumber tertulis lainnya yang relevan bagi studi literatur mengenai perkembangan ekonomi Jepang khususnya mengenai perkembangan industri pada tahun 1973 sampai Kedua, penulis juga mencoba mengunjungi langsung ke Perpustakaan Museum Asia Afrika di Bandung dan CSIS di Jakarta, dimana banyak terdapat sumber buku dan literatur mengenai sejarah kawasan termasuk didalamnya mengenai sejarah Jepang. Selain itu juga sumber lainnya yang relevan dalam membantu pembahasan masalah, diantaranya yang berhubungan dengan ekonomi energi dan industri, dan mengenai Timur Tengah. 2. Kritik dan Analisa Sumber
10 10 Pada tahap ini, penulis mencoba untuk menilai dan mengkritisi sumbersumber yang terkumpul. Adapun proses ini dilakukan untuk mengetahui apakah sumber-sumber yang dipergunakan itu relevan atau tidak dengan permasalah yang akan di kaji. Sumber-sumber ini dipilih dengan melalui kritik eksternal, dan kritik inetrnal. Kritik eksternal yakni suatu cara pengujian terhadap aspek-aspek luar dari berbagai sumber sejarah yang digunakan, baik itu sumber lisan maupun sumber tertulis. Sedang kritik internal, yakni suatu cara pengujian yang dilakukan terhadap aspek dalam yang dalam hal ini berupa isi dari sumber tersebut. 3. Interpretasi Pada tahap ini, penulis berusaha untuk menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh. Adapun pendekatan yang digunakan dalam menafsirkan fakta-fakta tersebut adalah pendekatan interdisipliner yang memakai disiplin ilmu ekonomi sebagai penunjang, yakni dengan menggunakan beberapa konsep dalam ilmu-ilmu tersebut yang relevan dengan permasalahan. 4. Historiografi Setelah sumber-sumber ditemukan, dianalisis, ditafsirkan, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku di Universitas Pendididikan Indonesia (Ismaun, 1992: ). Adapun untuk teknik penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur. Dalam studi literatur, penulis mencari dan menelaah sumber-sumber tertulis yang ada berupa buku, artikel, arsip, skripsi, dan sumber-sumber lainnya yang relevan.
11 Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun dengan sistematika: BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan teknik penulisan, dan sistematika penulisan. Dalam bab ini juga penulis memaparkan mengenai hal yang mendasari dilakukannya penulisan tentang masalah yang akan dibahas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dipaparkan mengenai berbagai sumber yang berkaitan dan relevan dengan perkembangan perekonomian Jepang khususnya mengenai perkembangan industri pada masa krisis minyak dunia tahun 1973 hingga tahun Selain itu, juga akan di analisis dampak krisis tersebut terhadap kehidupan bangsa Jepang, baik pada bidang ekonomi maupun sosial. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan penulis serta teknik yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. BAB IV PEMBAHASAN. Bab ini, penulis kembangkan dalam sub bab-sub bab yang dibagi sesuai dengan keperluan penelitian. Adapun pada setiap sub bab tersebut akan dipaparkan analisa dan sintesa mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah penelitian berdasarkan sumber-sumber yang ditemukan. Adapun yang akan dipaparkan yakni mengenai perekonomian dan industri Jepang
12 12 pada masa sebelum tahun 1970, yang kemudian berlanjut pada bahasan mengenai krisis minyak tahun 1973 di dunia, mulai dari latar belakang terjadinya krisis sampai dampak yang dihasilkannya bagi dunia termasuk Jepang. Selain itu bahasan lainnya yakni mengenai perkembangan industri di Jepang pada waktu terkena dampak krisis minyak dunia tahun Serta bagaimana pemerintah dan masyarakat Jepang dalam mengatasi krisis minyak tersebut, apalagi pada waktu itu Jepang sangat bergantung pada minyak sebagai sumber energi. Kajian yang terakhir adalah dampak dari resesi ekonomi dunia bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Jepang. BAB V KESIMPULAN. Pada Bab ini penulis menyajikan kesimpulan yang ditemukan dan sekaligus merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan.
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengkajian skripsi yang berjudul Perkembangan Industri Jepang pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan beberapa sumber yang menunjang penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciPolitik dan Pemerintahan Jepang
Politik dan Pemerintahan Jepang Dasar Sistem Pemerintahan Jepang Jepang adalah negara Monarkhi Konstitusional dengan parlemen bikameral Japan dipimpin oleh Kaisar namun tidak memiliki kewenangan mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah menjadi salah satu kegiatan perekonomian penduduk yang sangat penting. Perikanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciJURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA
UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung Shimabara, Kyushu. Sebagian besar pelaku dari gerakan ini adalah para petani dan ronin (samurai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi kota adalah perdagangan. Sektor ini memiliki peran penting dalam mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan pendapatan, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di Indonesia. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh United States Bureau of Mines (USBM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam dan mineral, seperti minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu instrumen ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.
BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa konflik Irlandia Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar km 2. Kepulauan Jepang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah sekitar 370.000 km 2. Kepulauan Jepang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang peranan penting bagi keseluruhan perekonomian Nasional. Hal ini, dapat ditunjukkan dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek industri manufaktur tahun 2012, pada tahun 2011 yang lalu ditandai oleh kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peristiwa Perang Sipil Spanyol (Spanish Civil War) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi sesaat sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinci2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha bangkit menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Perdana Menteri yang berpengaruh pasca PD II, di
Lebih terperinciBAB IV INDUSTRI JEPANG TAHUN Jepang merupakan salah satu negara industri maju di dunia. Sebelum
BAB IV INDUSTRI JEPANG TAHUN 1973-1980 Jepang merupakan salah satu negara industri maju di dunia. Sebelum Perang Dunia II, Jepang belum termasuk negara maju atau negara industri. Walaupun pada saat itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai keanekaragaman seperti yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kesenian tersebut di antaranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan melalui UU No. 7 Th. 1976 (LN. 1976-36) tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam Negara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi yang berjudul Masyarakat Jepang Pasca Perang Dunia II (Tinjauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama
Lebih terperinciKemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat
Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan
Lebih terperincimemperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.
BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak terlepas dari berkembangnya budidaya perikanan air tawar di Propinsi Jawa Barat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya. Sistem perekonomian Indonesia yang terbuka membuat kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika perekonomian Indonesia telah melewati berbagai proses yang begitu kompleks. Semenjak Indonesia mengecap kemerdekaan melalui perjuangan yang penuh patriotisme,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan pembangunan jangka panjang, yaitu struktur ekonomi yang seimbang di dalamnya terdapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya. Untuk mengarahkan deskripsi kepada kesimpulan penelitian terhadap respon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil Perjanjian Komisi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1949 masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia
Lebih terperinci2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi alam di sektor perikanan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Salah satu sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karakter disiplin sangat penting dalam menunjang kemajuan dan keamanan suatu bangsa.dalam kehidupan militer, disiplin merupakan faktor utama yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciPertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya terhadap masyarakat yang hidup di sekitarnya merupakan hal yang menarik karena moci merupakan
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cara bangsa Jepang dalam merespon semua unsur asing berpengaruh terhadap kesuksesan yang diperoleh khususnya dalam perekonomian. Kemajuan tersebut dipengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi yang masih relatif muda. Perjuangan keras Babel untuk menjadi provinsi yang telah dirintis sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan negara-negara lain di dunia, tak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar 80% merupakan wilayah lautan. Hal ini menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai jalur alur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan dalamskripsi yang berjudul Kehidupan Nelayan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan yang terjadi pada sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan
BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat tiga hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah bangsa yang mendapatkan nilai plus di mata dunia, sebagai bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan berjalan dengan sangat
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Peranan jieitai..., Nurlita Widyasari..., FIB UI, 2008
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara industri di dunia yang mampu bersaing dengan negara industri lainnya, seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. 1 Persaingan antara negara-negara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sutisna, 2015 TENGKULAK DAN PETANI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jawa Barat dikenal sebagai daerah yang mempunyai iklim sejuk dan wilayahnya yang mempunyai banyak pegunungan sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua
BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Simon Kemoni yang dikutip oleh Esten (2001: 22) globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi nasional adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat peningkatan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.
BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan bangsanya. Sebagai bangsa yang heterogen, Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat desa untuk melakukan upaya dalam pembangunan
Lebih terperinci