BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun terjadi peralihan pengelolaan perusahaanperusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU- PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan 33

2 34 (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000. Kegiatan usaha perusahaan meliputi : 1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. 2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik. 3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik, 4. Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi, dan retail tenaga listrik, 5. Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik, 6. Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi yang berkaitan dengan ketenagalistrikan Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Moto Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

3 Misi 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan Nilai-nilai Saling percaya, Integritas, Peduli, Pembelajar Moto Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity For A Better Life) Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi Divisi Perbendaharaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat

4 Proses Bisnis PLN Pada Divisi Perbendaharaan Berdasarkan Lampiran 9 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 207.K/DIR/2012 Tanggal 27 April 2012 tentang Uraian Tanggung Jawab dan Tugas Pokok Pemegang Jabatan Pada Divisi Perbendaharaan. Kepala Divisi Perbendaharaan bertanggungjawab memastikan tersedianya kebijakan dan terlaksananya pengelolaan likuiditas perusahaan, pengelolaan pendapatan, dan pembelanjaan serta Asset Liability Management (ALMA) dengan tugas pokok : a. Memastikan terlaksananya pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik melalui sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan secara Terpusat (P2APST) maupun secara konvensional, b. Menyusun kebijakan dan strategi korporat dalam ALMA serta pengelolaan likuiditas perusahaan, c. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi korporat dalam hal pengelolaan piutang perusahaan, d. Menyusun dan memastikan terlaksananya strategi pengawasan penerimaan dana dari kegiatan pengelolaan pendapatan terpusat, e. Menyusun kebijakan dan strategi korporat dalam pengelolaan pembelanjaan energi primer, kontruksi, dan pengusahaan, f. Menyusun serta mengembangkan sistem dan prosedur perbendaharaan Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Divisi Perbendaharaan dibantu oleh : Manajer Senior Pengelolaan Pendapatan yang bertanggungjawab memastikan terlaksananya pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik melalui sistem P2APST maupun secara konvensional dengan tugas pokok : a. Memimpin dan memastikan pelaksanaan evaluasi LKU yang diterima dari Unit Induk, b. Memimpin dan mengkoordinasikan terlaksananya rekonsiliasi data pelunasan sistem P2APST dan konvensional, c. Mengembangkan sistem dan prosedur dalam rangka meningkatkan revenue protection,

5 37 d. Memvalidasi data pengembalian dana PPJ, PPN, dan materai ke masingmasing Unit Induk, e. Mengkoordinir penerimaan pembayaran rekening listrik secara terpusat dan pengembangan pembayaran terpusat lainnya, f. Mengkoordinir pengelolaan administrasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan PKS serta melakukan koordinasi dengan Bank/Pos terkait, g. Memvalidasi penghitungan jasa inkaso untuk masing-masing Bank/Pos terkait, h. Memimpin dan mengkoordinasikan proses interface data pelunasan dari P2APST, Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dan aplikasi lainnya ke SAP sebagai salah satu sumber penyusunan laporan Keuangan, i. Memimpin dan mengkoordinasikan terlaksananya proses pencocokan dan penelitian (coklit) dengan instansi Kemhan, TNI/ABRI, Vertikal dan lainnya serta penerimaan dananya, j. Memvalidasi dan mengkoordinir proses penyusunan pelaporan pendapatan perusahaan Manajer Senior Pengelolaan Pendapatan dibantu oleh : Identifikasi Jabatan Sebutan Jabatan : Deputi Manajer Pendapatan Terpusat Jenis Jabatan : Manajer Dasar Jenjang Jabatan : Keuangan Level Kompetensi : System/Optimization Kelompok Profesi : Administrasi/Keuangan Unit Kerja : Kantor Pusat Jabatan Atasan Langsung : Manajer Senior Pengelolaan Pendapatan Tujuan Jabatan Melakukan Pengawasan Pendapatan Terpusat, meliputi Pendapatan melalui Sistem P2APST maupun Konvensional, Penyusunan Draft, Penyelesaian dan Pengelolaan administrasi Perjanjian Kerjasama Sistem P2APST dengan pihak Bank, memonitor saldo keakuratan data DPH online sebagai dasar penyusunan Laporan Pelunasan online, Pengiriman dana PPJ, PPN dan

6 38 materai serta memverifikasi dan mengevaluasi Perhitungan Imbalan Jasa untuk Bank/Pos. Hasil Output : 1. Nota Dinas pengiriman dana untuk pembayaran PPJ,PPN, Materai 2. Draft Adendum dan PKS P2APST 3. Nota Dinas pembayaran Imbalan jasa ke Bank/Pos 4. Laporan Hasil rekons transaksi P2APST 5. Mapping kode akun di SAP terkait dengan pendapatan perusahaan 6. Laporan monitoring PKS P2APST Laporan monitoring pembayaran imbalan jasa ke Bank/Pos Tugas Pokok 1. Menyusun draft, menyelesaikan dan mengelola administrasi perjanjian kerjasama sistem P2APST dengan pihak Bank/Pos. 2. Memonitor dan mengevaluasi daftar pelunasan harian online dari data center dan penyusunan laporan pelunasan online. 3. Mengevaluasi dan memverifikasi hasil penyusunan data pengembalian PPJ, PPN dan materai. 4. Mengevaluasi dan memverifikasi hasil perhitungan imbalan jasa kepada Pihak Bank/Pos. 5. Mengkoordinir penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan sistem P2APST dengan mitra Bank dan Pos, pelanggan Operator Selular dan PLN Unit 6. Memonitor pelaksanaan revenue protection dan membuat usul perbaikan untuk menyempurnakan sistem yang ada 7. Merancang sistem dan prosedur standar sub Bidang Pendapatan Terpusat. 8. Membuat laporan sesuai tanggung jawab dan kewenangannya Dimensi Jabatan Dimensi Finansial : 1. Mengawasi Pembayaran Imbalan Jasa (Collection Fee) senilai Rp Milyar setiap bulan.

7 39 2. Mengawasi Pengembalian dana PPJ, PPN dan materai ke PLN Unit senilai Rp Milyar setiap bulan. 3. Mengawasi proses verifikasi transaksi online sistem P2APST senilai Rp Trilyun setiap bulan Accountability Nature of Impact Non Quantifiable Prime Very Small 353 Juta- 3,53 Milyar Shared Small 3,53 Milyar - 35,3 Milyar Contributory Medium 35,3 Milyar Milyar Remote Large 353 Milyar - 3,53 Trilyun Dimensi Non Finansial : a. Jumlah bawahan langsung : 2 orang b. Mitra Kerja Bank/Pos : Hubungan Kerja Eksternal Unit/Instansi /Internal Asisten Manajer di lingkungan Divisi Perbendaharaan Manajer Senior di lingkungan Divisi Internal Perbendaharaan Divisi Akuntansi KS Hukum Divisi Sistem Informasi Seluruh unit Bank/ PT POS Ekternal Peserta Sistem Tujuan yang dicapai Koordinasi dan rekonsiliasi RC. Pengiriman dana dan pembayaran Rekonsiliasi dan pembebanan biaya PKS Rekonsiliasi data dan koordinasi Koordinasi Rekonsiliasi dan Pelimpahanan dana Memberikan denda keterlambatan pelimpahan dana

8 40 P2APST Switching Company Peserta Sistem P2APST Operator Seluler Koordinasi, konfirmasi informasi/data, rekonsiliasi transaksi sistem P2APST Koordinasi, konfirmasi informasi/data Masalah, Kompleksitas Kerja, dan Tantangan Utama a. Kesulitan memperoleh PIC Bank/Pos, sering melakukan mutasi pegawai namun tidak menginformasikan penggantinya. b. Diperlukan ketelitian perhitungan dan kecermatan dalam verifikasi data c. Permasalahan yang terjadi di lapangan cukup kompleks d. Diperlukan ketepatan waktu penyelesaian, terkait dengan pekerjaan bidang lain Wewenang a. Menyusun draft, menyelesaikan, dan mengelola administrasi perjanjian kerjasama sistem P2APST dengan pihak Bank/Pos dan Switching Company. b. Memonitor dan mengevaluasi keakuratan data DPH online c. Mengevaluasi dan memverifikasi data pengiriman dana PPJ, PPN dan material ke Unit serta perhitungan imbalan jasa ke Bank/Pos, d. Melakukan pembinaan dan penilaian kinerja staf Sub Bidang Pendapatan Terpusat

9 Proses Bisnis Berjalan Gambar 3.2 Use Case Berjalan

10 42 Tabel 3.1 Menyediakan Rekap Per CA Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menyediakan Rekap Per CA Sistem P2APST Dilakukan oleh Sistem P2APST dengan cara penyediaan data Rekap Per CA setiap bulan setelah rekonsiliasi selesai untuk diupload oleh Admin Pendapatan. Sistem P2APST membuat rekap per CA untuk keperluan Admin Pendapatan Admin Pendapatan mengakses Sistem P2APST untuk mengambil data per CA Admin Pendapatan melakukan upload data per CA Tabel 3.2 Menyediakan Rekap Per Tanggal Bayar Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menyediakan Rekap Per Tanggal Bayar Sistem P2APST Dilakukan oleh Sistem P2APST dengan cara penyediaan data Rekap Per Tanggal Bayar setiap bulan setelah rekonsiliasi selesai untuk diupload oleh Admin Pendapatan. Sistem P2APST membuat rekap per Tanggal Bayar untuk keperluan Admin Pendapatan Admin Pendapatan mengakses Sistem P2APST untuk mengambil data per Tanggal Bayar Admin Pendapatan melakukan upload data per Tanggal Bayar

11 43 Tabel 3.3 Menyediakan Rekap Per Unit Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menyediakan Rekap Per Unit Sistem P2APST Dilakukan oleh Sistem P2APST dengan cara penyediaan data Rekap Per Unit setiap bulan setelah rekonsiliasi selesai untuk diupload oleh Admin Pendapatan. Sistem P2APST membuat rekap per Unit untuk keperluan Admin Pendapatan Admin Pendapatan mengakses Sistem P2APST untuk mengambil data per Unit Admin Pendapatan melakukan upload data per Unit Tabel 3.4 Menyediakan Rekap Per Area Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menyediakan Rekap Per Area Sistem P2APST Dilakukan oleh Sistem P2APST dengan cara penyediaan data Rekap Per Tanggal Area setiap bulan setelah rekonsiliasi selesai untuk diupload oleh Admin Pendapatan. Sistem P2APST membuat rekap per Area untuk keperluan Admin Pendapatan Admin Pendapatan mengakses Sistem P2APST untuk mengambil data per Area Admin Pendapatan melakukan upload data per Area

12 44 Tabel 3.5 Mengolah Rekap Data Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Mengolah Rekap Data Admin Pendapatan Dilakukan oleh Admin Pendapatan untuk menindaklanjuti laporan yang diupload melalui Sistem P2APST Melakukan pengecekan kesesuaian rekap data dengan laporan final untuk keperluan Bank/Pos, Unit Admin Pendapatan melakukan upload data keseluruhan hasil transaksi Sistem P2APST untuk selanjutnya segera dicek kesesuaiannya dan diolah untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan. Melakukan proses pengolahan data sesuai dengan kebutuhan user Tabel 3.6 Membuat Laporan Use Case Name Membuat Laporan Admin Pendapatan Description Dilakukan oleh Admin Pendapatan untuk keperluan informasi rekap data Pre-Condition Scenario Post-Condition Menerima data dengan cara upload dari Sistem P2APST Admin Pendapatan melakukan proses pembuatan laporan sesuai dengan keperluan user menggunakan data dari Sistem P2APST dan diolah menggunakan aplikasi Microsoft Office Data laporan tersedia sudah sesuai dengan kebutuhan user

13 45 Tabel 3.7 Mendistribusikan Ringkasan Rekap Data Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Mendistribusikan Ringkasan Rekap Data Admin Pendapatan Dilakukan oleh Admin Pendapatan untuk menginformasikan rekap data kepada user Melakukan pendistribusian data yang sudah diolah secara khusus sesuai dengan kebutuhan user Admin Pendapatan melakukan pendistribusian rekap data yang sudah diolah sesuai kebutuhan kepada user Rekap data yang sudah sesuai dengan kebutuhan user didistribusikan melalui media Tabel 3.8 Menerima Laporan Per Tanggal Bayar Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menerima Laporan Per Tanggal Bayar User Collecting Agent (Bank/Pos) Penerimaan data Laporan Per Tanggal Bayar untuk keperluan rekon dana Menerima dari Admin Pendapatan User Collecting Agent (Bank/Pos) menerima dari Admin Pendapatan yang berisi data Laporan Per Tanggal Bayar Data Laporan Per Tanggal Bayar siap diolah oleh User Collecting Agent (Bank/Pos)

14 46 Tabel 3.9 Menerima Laporan Per Unit Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menerima Laporan Per Unit User Unit, User Bidang Pembelanjaan Penerimaan data Laporan Per Unit untuk keperluan rekon dana dan penotaan Menerima data dalam bentuk dan hard copy dari Admin Pendapatan User Unit, User Bidang Pembelanjaan menerima dari Admin Pendapatan yang berisi data Laporan Per Unit Data Laporan Per Unit siap diolah oleh User Unit, User Bidang Pembelanjaan Tabel 3.10 Menerima Laporan Per Area Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Post-Condition Menerima Laporan Per Area User Area Penerimaan data Laporan Per Area untuk keperluan rekon dana dan penotaan Menerima data dalam bentuk dari User Unit User Area menerima dari User Unit yang berisi data Laporan Per Area Data Laporan Per Area siap diolah oleh User Area

15 Activity Sistem Berjalan Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan

16 48 Tabel 3.11 Skenario Activity Diagram Sistem Berjalan Nama Activity Case Activity Sistem Berjalan Aktor Sistem P2APST, Admin Pendapatan, User Collecting Agent, User Bidang Pembelanjaan, User Unit, User Area Deskripsi Singkat Penyediaan data dilakukan oleh Sistem P2APST selanjutnya data diambil oleh Admin Pendapatan, diolah dan diproses menjadi laporan. Laporan tersebut kemudian dikirimkan kepada User Collecting Agent, User Bidang Pembelanjaan, User Unit. User Unit yang meneruskan laporan yang diperlukan kepada User Area. Pra Kondisi Admin Pendapatan melakukan upload data dari Sistem P2APST Skenario 1. Sistem P2APST menyediakan data per tanggal bayar dan per unit pelayanan 2. Admin Pendapatan melakukan pengambilan data selanjutnya data tersebut diolah ke dalam bentuk laporan sesuai dengan keperluan user. Admin Pendapatan membuat form monitoring data sesuai laporan final sebagai dasar dalam pengiriman data 3. User Collecting Agent menerima laporan transaksi per tanggal bayar kemudian melakukan proses pembuatan berkas penagihan 4. User Bidang Pembelanjaan menerima laporan transaksi per Unit untuk penotaan dana yang dikeluarkan sesuai transaksi yang terjadi 5. User Unit menerima laporan transaksi per Unit dan Per Area untuk monitoring penotaan dana yang dikeluarkan sesuai transaksi yang terjadi selama satu bulan 6. User Unit mengirimkan laporan transaksi per Area ke User Area

17 49 7. User Area menerima laporan transaksi per Area untuk monitoring penotaan dana yang dikeluarkan sesuai transaksi yang terjadi selama satu bulan Pasca Kondisi Laporan per tanggal bayar, per unit, dan per area didistribusikan kepada user yang memerlukan dengan tepat waktu dan data akurat sesuai dengan laporan final. Selanjutnya bagi user Collecting Agent, data tersebut dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penagihan imbalan jasa. Untuk user Bidang Pembelanjaan, User Unit dan User Area data dijadikan dasar dalam melakukan pengawasan nota keuangan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya, laporan hasil transaksi P2APST per tanggal bayar diperlukan setiap awal bulan oleh 58 (lima puluh delapan) User Collecting Agent. Laporan hasil transaksi P2APST per Unit diperlukan setiap pertengahan bulan oleh 2 (dua) User Bidang Pembelanjaan dan 23 (dua puluh tiga) User Unit. Sedangkan laporan hasil transaksi P2APST per Area diperlukan setiap pertengahan bulan oleh kurang lebih 160 (seratus enam puluh) User Area. Pengiriman laporan kepada semua user bisa dimulai pada minggu ke-2 setiap bulannya setelah laporan final diterbitkan dari Sub Bidang Pengawasan Dana. Penanganan pembuatan laporan disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing user yang masih dilakukan secara konvensional ini, diawali dengan pengambilan data dari sistem P2APST oleh Admin Pendapatan, selanjutnya diolah kembali dan disesuaikan dengan bentuk laporan spesifik sesuai kebutuhan user. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam penanganan laporan tersebut diantaranya: a. Diperlukan waktu yang lama untuk mengambil data rekap transaksi P2APST per tanggal bayar per Collecting Agent, per Unit per Collecting Agent, dan per Area per Collecting Agent.

18 50 b. Waktu yang lebih lama lagi diperlukan dalam pengolahan format data yang didapatkan dari rekap transaksi P2APST karena data berformat panjang dan terperinci serta belum sesuai dengan keperluan masing-masing user, c. Pengolahan data memerlukan ketelitian supaya data yang akan dikirimkan ke semua user sesuai dan berpatokan kepada Laporan Final, d. Diperlukan proses manual dalam penghitungan data Imbalan Jasa yang akan dikirimkan ke semua user, e. Rumus yang dibuat dalam Microsoft Excel pada setiap pembuatan rekap data harus diupdate satu-per satu untuk masing-masing sheet, f. Tidak ada yang melakukan pengecekan ulang data dari hasil pengolahan data untuk memastikan kesesuaian antara data dengan Laporan Final. Yang bisa dilakukan hanya menunggu konfirmasi dari masing-masing user jika terjadi ketidaksesuaian pada data yang dikirim, g. Ketika pihak Manajemen memerlukan data Imbalan Jasa untuk periode tertentu dengan format yang sedikit berbeda, maka data yang diinginkan susah untuk ditampilkan secara cepat karena hal tersebut memerlukan waktu dalam memproses data sesuai dengan permintaan, h. Terlambatnya pengiriman data ke user Collecting Agent berpengaruh terhadap kecepatan pembuatan berkas penagihan Imbalan Jasa dan yang paling merasakan pengaruhnya adalah Sub Bidang Pembelanjaan khususnya pada data pembayaran pajak yang memiliki denda untuk setiap keterlambatan pembuatan laporan pajak, i. Kesulitan dalam memonitor penyelesaian penagihan imbalan jasa bulan tertentu yang telah dilakukan oleh pihak Collecting Agent, j. Kesulitan dalam melakukan analisa antara data dengan pengeluaran dana untuk keperluan Imbalan Jasa, k. Tidak ada standar pada berkas penagihan imbalan jasa untuk memudahkan pengawasan dan pengaturan pada pemeliharaan arsip, l. Tidak teraturnya arsip untuk penyelesaian penagihan Imbalan Jasa yang telah dilakukan penagihan oleh Collecting Agent

19 Analisa Kebutuhan Berdasarkan analisa permasalahan yang terjadi pada Sub Bidang Pengelolaan Dana Receipt Bidang Pengelolaan Pendapatan Divisi Perbendaharaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang secara cepat dan tepat mampu mengelola penghitungan data awal yang sebelumnya diambil dari sistem P2APST untuk memenuhi keperluan semua user atas format laporan spesifik yang menangani Imbalan Jasa sebagai berikut: a. Melakukan proses penghitungan Imbalan Jasa dalam bentuk per Collecting Agent, per Collecting Agent per Tanggal Bayar, per Collecting Agent per Unit, per Collecting Agent per Area untuk keperluan penagihan dan pengawasannya, b. Menampilkan laporan Imbalan Jasa per kategori sehingga siap untuk dikirimkan melalui media sesuai dengan keperluan masing-masing user, c. Laporan per Collecting Agent yang ditampilkan menjadi patokan data bagi Sub Bidang Pengelolaan Dana Receipt Bidang Pengelolaan Pendapatan Divisi Perbendaharaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat dalam melakukan monitoring Imbalan Jasa baik untuk laporan pendukung berkas Imbalan Jasa maupun rekap detail sesuai kebutuhan Sub Bidang Pembelanjaan, Collecting Agent, Unit, dan Area, d. Laporan per Collecting Agent per Tanggal Bayar menjadi patokan data bagi pihak Collecting Agent dalam pembuatan berkas Imbalan Jasa untuk ditagihkan ke Sub Bidang Pengelolaan Dana Receipt Bidang Pengelolaan Pendapatan Divisi Perbendaharaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, e. Laporan per Collecting Agent per Unit, per Collecting Agent per Area menjadi patokan data bagi pihak user Unit dan user Area dalam melakukan pengawasan penotaan setiap bulannya atas pembebanan biaya Imbalan Jasa yang telah dibayarkan kepada Collecting Agent, f. Semua bentuk pelaporan Imbalan Jasa menjadi data dasar dalam mengetahui kinerja Collecting Agent bagi Manajemen PLN untuk periode kinerja secara triwulanan dan semesteran pada pelayanan pelanggan PLN untuk transaksi postpaid, prepaid, dan non taglis,

20 52 g. Melakukan proses pencatatan laporan sesuai dengan laporan final dan format yang diperlukan oleh user, h. Mampu melakukan penelusuran terhadap data Imbalan Jasa periode tertentu, i. Memberikan kemudahan dalam pengecekan data Imbalan Jasa. 3.4 Perancangan Aplikasi Dalam rangka perancangan, pembahasan, dan penyelesaian masalah pada penulisan tugas akhir ini, Penulis menggunakan model waterfall dalam menerapkan daur hidup pengembangan perangkat lunak. Penulis membuat aplikasi website imbalan jasa P2APST sebagai solusi dalam hubungan sistem P2APST sebagai sistem yang besar dengan user-user yang memerlukan data secara spesifik sehingga data yang didapatkan lebih sesuai dengan keperluan masing-masing user. Selain itu semua user dapat menerima data secara cepat, tepat, serta akurat. Aplikasi website ini pun diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para user yang memang telah menjadi mitra dalam sistem P2APST. Menu aplikasi yang akan dirancang disesuaikan dengan analisa kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu: Admin Pendapatan, User Bidang Pembelanjaan, User Collecting Agent, User Unit, User Area. Masing-masing user dapat mengakses data dengan cara login ke website imbalan jasa P2APST setelah sebelumnya mendapatkan user id dan password dari Admin Pendapatan. 3.5 UML (Unified Modeling Language) Usulan Perancangan sistem perangkat lunak dideskripsikan dengan model analisis menggunakan diagram Use Case serta dilanjutkan dengan model desain. Analisis digunakan untuk pemetaan awal mengenai perilaku yang disyaratkan sistem aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Untuk membantu perancangan dan melengkapi dokumentasi perancangan, digunakan aplikasi Microsoft Visio yang mendukung perancangan dengan basis UML. Berikut gambarannya :

21 Use Case Sistem Usulan Gambar 3.4 Use Case Sistem Usulan Untuk menjelaskan secara detail fungsi dari masing-masing use case tersebut, maka dibuat spesifikasi use case pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.12 Skenario Login Use Case Name Description Pre-Condition Login Admin Pendapatan, User Collecting Agent, User Bidang Pembelanjaan, User Unit, User Area 1. Proses login ini sebagai langkah awal bagi user untuk dapat menjalankan sistem. 2. Untuk user yang akan login, telah memiliki user id dan password yang diberikan oleh actor Admin Pendapatan. User harus login terlebih dahulu dengan memasukkan user id dan password, kemudian masuk ke menu home.

22 54 Scenario Alternative Flow Post-Condition 1. Form Login di tampilkan 2. Input userid, password, 3. Verifikasi data userid, password, dengan database user. 4. Menampilkan pesan username, password salah/benar. Jika user id, password, yang dimasukkan salah, maka actor tidak dapat masuk ke menu SI Collection Fee Jika use case ini dijalankan, maka user/actor dapat melakukan kegiatan pada sistem sesuai keperluannya. Tabel 3.13 Skenario Menyalin Detail Data Rekap Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Menyalin Detail Data Rekap Sistem P2APST, Admin Pendapatan Proses penyediaan detail data rekap Imbalan Jasa untuk keperluan penagihan dan pengawasan yang dilakukan setiap awal bulan. Data yang diambil secara total harus sama dengan final report dari Bidang Pendapatan Terpusat. Data detail Imbalan Jasa tersedia pada sistem P2APST Data tersedia dan siap di-download untuk proses lebih lanjut. Alternative Flow - Post-Condition Tersedianya data detail Imbalan Jasa yang dapat diambil untuk diolah lebih lanjut oleh Admin Pendapatan Tabel 3.14 Skenario Memproses Data Rekap Use Case Name Description Pre-Condition Memproses Data Rekap Admin Pendapatan 1. melakukan proses pengolahan data yang telah diambil dari Sistem P2APST untuk dijadikan rekap sesuai kebutuhan user, 2. Data yang diproses berbentuk file text dan atau excel yang tersimpan pada media penyimpanan data yang telah disiapkan oleh actor. Data diambil dari sistem P2APST. Data rekap Imbalan Jasa sudah tersedia dan siap diproses untuk pembuatan laporan sesuai keperluan user.

23 55 Scenario Alternative Flow Post-Condition 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses upload data rekap untuk keperluan pembuatan laporan 3. Melakukan proses pembuatan laporan. Jika proses pembuatan laporan tidak berhasil maka actor Admin Pendapatan dapat mengulang kembali proses pembuatan laporan dengan cara menimpa data yang sudah ada. Laporan Imbalan Jasa berhasil diproses oleh actor Admin Pendapatan dan siap dipergunakan oleh user. Tabel 3.15 Skenario Pemeliharaan Data Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition Pemeliharaan Data Admin Pendapatan 1. melakukan proses pemeliharaan data pada sistem informasi imbalan jasa P2APST untuk proses updating sesuai keperluan user, 2. Data yang diperbaharui diantaranya untuk penambahan, pengurangan data unit, per area, dan collecting agent. Data sudah tersedia dan memerlukan proses pembaharuan untuk keakuratan pembuatan laporan sesuai keperluan user. 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses perbaikan sesuai ketentuan Jika proses pembuatan laporan tidak berhasil maka actor mengulang kembali prosesnya Perubahan data berhasil diproses oleh actor dan siap dipergunakan oleh user. Tabel 3.16 Skenario Mengambil Laporan Rekap Per Collecting Agent Use Case Name Mengambil Laporan Rekap Per Collecting Agent Admin Pendapatan

24 56 Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition 1. melakukan proses pengambilan data Imbalan Jasa untuk Laporan Rekap Per Collecting Agent, 2. Data yang diambil digunakan untuk pengawasan berkasberkas penagihan Imbalan Jasa. Data Laporan Rekap Per Collecting Agent telah tersedia pada Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST. 1. masuk ke sistem informasi imbalan jasa P2APST 2. Melakukan proses download data rekap Jika proses download laporan tidak berhasil maka actor mengulang kembali prosesnya. Laporan Rekap Per Collecting Agent berhasil didownload oleh actor dan siap dipergunakan sebagai dasar pengawasan data Imbalan Jasa. Tabel 3.17 Skenario Mengambil Laporan Rekap per Collecting Agent per Tanggal Bayar Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition Mengambil Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Tanggal Bayar User Collecting Agent 1. melakukan proses pengambilan data Imbalan Jasa untuk Laporan Rekap per Collecting Agent per Tanggal Bayar, 2. Data yang diambil digunakan untuk dasar pembuatan berkas-berkas penagihan Imbalan Jasa. Data Laporan Rekap per Collecting Agent per Tanggal Bayar telah tersedia pada Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST. 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses download data Jika proses download laporan tidak berhasil dilakukan, actor dapat mengulang kembali prosesnya. Laporan Rekap per Collecting Agent per Tanggal Bayar berhasil diproses oleh actor dan siap dipergunakan sebagai dasar pembuatan berkas penagihan imbalan jasa.

25 57 Tabel 3.18 Skenario Mengambil Laporan Rekap Per Unit Per Collecting Agent Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition Mengambil Laporan Rekap Per Unit Per Collecting Agent User Unit 1. melakukan login 2. Melakukan proses pengambilan data Imbalan Jasa untuk Laporan Rekap Per Unit Per Collecting Agent. Data Laporan Rekap Per Unit Per Collecting Agent telah tersedia pada Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST. 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses download data untuk dasar pengawasan nota penagihan Imbalan Jasa Jika proses download laporan tidak berhasil maka actor mengulang kembali prosesnya. Laporan Rekap Per Unit Per Collecting Agent berhasil didownload. Tabel 3.19 Skenario Mengambil Laporan Rekap Per Area Per Collecting Agent Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition Mengambil Laporan Rekap Per Area Per Collecting Agent User Area 1. melakukan login 2. Melakukan proses pengambilan data Imbalan Jasa untuk Laporan Rekap Per Area Per Collecting Agent. Data Laporan Rekap Per Area Per Collecting Agent telah tersedia pada Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST. 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses download data untuk dasar pengawasan nota penagihan Imbalan Jasa Jika proses download laporan tidak berhasil maka actor mengulang kembali prosesnya. Laporan Rekap Per Area Per Collecting Agent berhasil diproses oleh actor dan siap diproses lebih lanjut.

26 58 Tabel 3.20 Skenario Mengambil Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Unit Use Case Name Description Pre-Condition Scenario Alternative Flow Post-Condition Mengambil Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Unit User Bidang Pembelanjaan 1. melakukan login 2. Melakukan proses pengambilan data Imbalan Jasa untuk Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Unit. Data Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Unit telah tersedia pada Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST. 1. masuk ke Sistem Informasi Imbalan Jasa P2APST 2. Melakukan proses download data untuk dasar pengecekan kesesuaian penagihan Imbalan Jasa dan penotaan ke Unit Jika proses download laporan tidak berhasil maka actor mengulang kembali prosesnya. Laporan Rekap Per Collecting Agent Per Unit berhasil diproses oleh actor dan siap dipergunakan sebagai dasar pengecekan kesesuaian penagihan Imbalan Jasa dan penotaan ke Unit.

27 Activity Diagram Activity diagram untuk masuk ke aplikasi Imbalan Jasa P2APST dan selanjutnya dapat menggunakan fasilitas yang tersedia digambarkan sebagai berikut: Activity Diagram Sistem Usulan Login Gambar 3.5 Activity Diagram Login ke SI Collection Fee Tabel 3.21 Skenario Activity Diagram Login Nama Activity Deskripsi Activity Diagram Login User 1. User melakukan login sebelum masuk ke aplikasi SI Collection Fee, 2. Masukkan username, password. Jika salah maka masukkan kembali username, password yang benar. 3. Jika benar maka aplikasi dapat dijalankan.

28 Activity Diagram Sistem Usulan Menyalin Detail Data Rekap Gambar 3.6 Activity Diagram Menyalin Detail Data Rekap Tabel 3.22 Skenario Activity Diagram Menyalin Detail Data Rekap Nama Activity Activity Diagram Menyalin Detail Data Rekap User Admin Pendapatan Deskripsi User Admin Pendapatan login ke Sistem P2APST, Jika selanjutnya menyalin data per jenis transaksi hasil copy data dari sistem P2APST dan menyimpannya ke media penyimpanan. Selanjutnya login ke sistem SI Collection Fee dan memilih menu Upload Data untuk proses penyimpanan data.

29 Activity Diagram Sistem Usulan Memproses Data Rekap Gambar 3.7 Activity Diagram Memproses Data Rekap Tabel 3.23 Skenario Activity Diagram Memproses Data Rekap Nama Activity Deskripsi Activity Diagram Memproses Data Rekap Admin Pendapatan Admin Pendapatan harus login dan masuk ke aplikasi. Jika berhasil login, selanjutnya memilih menu Hitung Rekap. Penghitungan rekap berdasarkan jenis transaksi. Setelah proses penghitungan selesai, Admin Pendapatan harus melakukan pengecekan kesesuaian hasil proses dengan final report

30 Activity Diagram Sistem Usulan Pemeliharaan Data Gambar 3.8 Activity Diagram Pemeliharaan Data Tabel 3.24 Skenario Activity Diagram Pemeliharaan Data Nama Activity Deskripsi Activity Diagram Pemeliharaan Data Admin Pendapatan Admin Pendapatan harus login dan masuk ke aplikasi. Jika berhasil login, selanjutnya memilih menu Pemeliharaan Data. Pembaharuan data dilakukan sesuai dengan permintaan update data untuk kesesuaian data terkini. Data yang dapat diperbaharui adalah data Collecting Agent, Unit, dan Area.

31 Activity Diagram Sistem Usulan Laporan Gambar 3.9 Activity Diagram Laporan Tabel 3.25 Skenario Activity Diagram Laporan Nama Activity Deskripsi Activity Diagram Laporan User User harus login dan masuk ke aplikasi. Jika berhasil login, selanjutnya memilih menu Laporan sesuai keperluan Rancangan Sequence Diagram Sebagai pemodelan visual, sequence diagram menggambarkan bagaimana objek- objek di dalam sistem berinteraksi seiring dengan waktu penggunaannya. Sequence Diagram menampilkan informasi yang sama dengan Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram), hanya dengan bentuk yang berbeda. Dalam penggambaran skenario skenario yang ada pada use case diagram usulan pada aplikasi Imbalan Jasa P2APST ini, maka diperlukan sebuah sequence diagram

32 64 yang difungsikan untuk menggambarkan skenario skenario tersebut agar dapat diketahui detail dari use case usulan yang telah digambarkan sebelumnya. 1. Rancangan Sequence Diagram Halaman Utama Gambar 3.10 Sequence Diagram Halaman Utama Tabel 3.26 Skenario Sequence Diagram Halaman Utama Sequence Name Description Halaman Utama User 1. Halaman yang menampilkan logo perusahaan dan nama aplikasi 2. User harus login jika ingin masuk ke dalam SI Collection Fee

33 65 2. Rancangan Sequence Diagram Login Gambar 3.11 Sequence Diagram Login Tabel 3.27 Skenario Sequence Diagram Login Sequence Name Description Login User Untuk dapat masuk dan mengakses aplikasi user harus melakukan login terlebih dahulu.

34 66 3. Rancangan Sequence Diagram Upload Data Gambar 3.12 Sequence Diagram Upload Data Tabel 3.28 Skenario Sequence Diagram Upload Data Sequence Name Description Upload Data User User harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Upload Data akan tampil pilihan proses data per jenis transaksi. User memilih sesuai dengan data yang akan diproses.

35 67 4. Rancangan Sequence Diagram Hitung Rekap Gambar 3.13 Sequence Diagram Hitung Rekap Tabel 3.29 Skenario Sequence Diagram Hitung Rekap Sequence Name Description Hitung Rekap User User harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Hitung Rekap dan memilih hitung rekap per jenis transaksi. Sistem akan memproses perhitungan dan menyimpannya.

36 68 5. Rancangan Sequence Diagram Pemeliharaan Data Gambar 3.14 Sequence Diagram Pemeliharaan Data Tabel 3.30 Skenario Sequence Diagram Pemeliharaan Data Sequence Name Description Pemeliharaan Data User User harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Pemeliharaan Data dan selanjutnya memilih data yang perlu di-update. Sistem akan menyimpan data yang diupdate.

37 69 6. Rancangan Sequence Diagram Laporan Gambar 3.15 Sequence Diagram Laporan Tabel 3.31 Skenario Sequence Diagram Laporan Sequence Name Description Laporan User User harus login terlebih dahulu, kemudian pilih menu Laporan dan selanjutnya memilih laporan. Laporan dapat disimpan setelah copy paste ke dalam bentuk file xls.

38 Rancangan Class Diagram Gambar 3.18 Class Diagram Sistem Usulan

39 Struktur Database Aplikasi Imbalan Jasa P2APST PLN Pusat mempunyai database dengan nama database yaitu lunas_db yang terdiri dari tabel-tabel seperti dibawah ini: Tabel 3.32 user No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 user_username varchar 15 Nama user ketika login 2 user_password varchar 100 Password user 3 user_name varchar 50 Sebutan user 4 user_role tinyint 4 Jenis role user 5 aktif varchar 1 Status keaktifan user Tabel 3.33 tbl_ca No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 2 nama_ca text Nama Collecting Agent 3 almt_ca text Alamat Collecting Agent 4 pic_ca text Contact Person 5 _pic_ca text Alamat PIC CA Tabel 3.34 tbl_unit No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_unit varchar 2 Kode unit 2 nama_unit text Nama unit 3 almt_unit text Alamat unit 4 pic_unit text Contact Person Unit 5 _pic_unit text Alamat PIC Unit

40 72 Tabel 3.35 tbl_area No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_area varchar 5 Kode area 2 kode_unit varchar 2 Kode unit 3 nama_ area text Nama area 4 almt_ area text Alamat area 5 pic_ area text Contact Person area 6 _pic_ area text Alamat PIC area Tabel 3.36 tbl_post No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 idpel varchar 12 Id Pelanggan 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth varchar 6 Bulan tahun rekening 5 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 6 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 7 rpbayar double Total pembayaran 8 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran Tabel 3.37 tbl_pre No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 nopel varchar 11 Nomor Pelanggan 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 6 rpbayar double Total pembayaran 7 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran

41 73 Tabel 3.38 tbl_nt No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 no_registrasi varchar 20 Nomor register pembayaran 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 6 rpbayar double Total pembayaran 7 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran Tabel 3.39 biayaadmin No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 rupiah integer 5 Rupiah pembayaran imbalan jasa Tabel 3.40 rekap_ca No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 2 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 3 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 4 lbr_trx integer 10 Nomor referensi bayar 5 rpbayar double Total pembayaran

42 74 Tabel 3.41 rekap_ca_tgl No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 2 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 3 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 lbr_trx integer 20 Nomor referensi bayar 6 rpbayar double Total pembayaran Tabel 3.42 rekap_ca_unit No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 2 kode_unit varchar 7 Kode unit pelanggan 3 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 lbr_trx integer 10 Nomor referensi bayar 6 rpbayar double Total pembayaran Tabel 3.43 rekap_ca_area No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 2 kode_unit varchar 7 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 5 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 6 lbr_trx integer 11 Nomor referensi bayar 7 rpbayar double Total pembayaran

43 75 Tabel 3.44 rekap_ unit_ca No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 kode_unit varchar 7 Kode unit pelanggan 2 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran 3 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 lbr_trx integer 10 Nomor referensi bayar 6 rpbayar double Total pembayaran Tabel 3.45 file_upload No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 id integer 10 Id upload file 2 nama_file varchar 50 Nama file upload 3 kode_trx varchar 1 Kode transaksi pembayaran 4 lbr_trx integer 10 Bulan tahun transaksi bayar 5 tgl_upload timestamp Tanggal upload 6 user_upload varchar 15 User yang meng-upload Tabel 3.46 temp_post No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 idpel varchar 12 Id Pelanggan 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth varchar 6 Bulan tahun rekening

44 76 5 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 6 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 7 rpbayar double Total pembayaran 8 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran Tabel 3.47 temp_pre No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 nopel varchar 11 Nomor Pelanggan 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 6 rpbayar double Total pembayaran 7 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran Tabel 3.48 temp_nt No Nama Field Tipe Data Length Keterangan 1 no_registrasi varchar 20 Nomor register pembayaran 2 kode_unit varchar 2 Kode unit pelanggan 3 kode_area varchar 5 Kode area pelanggan 4 blth_trx varchar 6 Bulan tahun transaksi bayar 5 tglbayar varchar 8 Tanggal pembayaran 6 rpbayar double Total pembayaran 7 kode_ca varchar 7 Kode tempat pembayaran

45 Rancangan Struktur Menu Aplikasi Perancangan menu aplikasi didasari oleh proses yang harus ada sebagaimana digambarkan dalam use case diagram dan activity diagram. Berdasarkan hal tersebut, maka menu aplikasi dirancang sesuai dengan kebutuhan aktor. Berikut rancangan menu aplikasinya : Gambar 3.17 Rancangan Struktur Menu Aplikasi

46 Rancangan Layar Aplikasi 1. Rancangan Halaman Menu Utama Gambar 3.18 Rancangan Halaman Menu Utama 2. Rancangan Halaman User Gambar 3.19 Rancangan Halaman User 3. Rancangan Halaman Upload

47 79 Gambar 3.20 Rancangan Halaman Upload 4. Rancangan Halaman Hitung Rekap Gambar 3.21 Rancangan Halaman Hitung Rekap 5. Rancangan Halaman Pemeliharaan Data Gambar 3.22 Rancangan Halaman Pemeliharaan Data 6. Rancangan Halaman Laporan Gambar 3.23 Rancangan Halaman Laporan

48 80 7. Rancangan Halaman User Management Gambar 3.24 Rancangan Halaman User Management 8. Rancangan Halaman Collecting Agent Gambar 3.25 Rancangan Halaman Collecting Agent 9. Rancangan Halaman Unit Gambar 3.26 Rancangan Halaman Unit

49 Rancangan Halaman User Area Gambar 3.27 Rancangan Halaman User Area 11. Rancangan Halaman Bidang Pembelanjaan Gambar 3.28 Rancangan Halaman Bidang Pembelanjaan

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan waterfall. Metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan, percobaan/implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem P2APST (Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat) adalah suatu sistem yang digunakan oleh PT PLN (Persero) dan beroperasi sejak tahun 2010

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI IMBALAN JASA P2APST PADA SUB BIDANG PENGELOLAAN DANA RECEIPT DIVISI PERBENDAHARAAN PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI IMBALAN JASA P2APST PADA SUB BIDANG PENGELOLAAN DANA RECEIPT DIVISI PERBENDAHARAAN PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI IMBALAN JASA P2APST PADA SUB BIDANG PENGELOLAAN DANA RECEIPT DIVISI PERBENDAHARAAN PT PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT SKRIPSI RUDI SANTOSA 41812110161 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Collection Fee dibutuhkan perangkat keras yang memadai dan perangkat lunak yang saling mendukung. Adapun spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa sistem lama dilakukan untuk mengetahui dan memahami tentang alur sistem yang telah digunakan sebelumnya oleh perusahaan, dalam hal ini adalah Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. TINJAUAN PERUSAHAAN Dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi di belahan dunia khususnya di negara Indonesia pada saat ini, salah satu peran operator dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Dalam hal ini tinjauan organisasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah organisasi sejak dari awal pendiriannya hingga sekarang

Lebih terperinci

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurus semua aspek listrik yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Selaras Bangun Prima Persada didirikan oleh Bapak Denny Gunawan sekaligus sebagai pemilik usaha pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Untuk memudahkan pembuatan uatan akta notaris berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified ModelingLanguage). Perlu diketahui metode UML merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 45 BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Total Multi Anugrah adalah perusahaan yang bergerak dibidang elektronik dan peralatan rumah tangga. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH 2.1 Profil Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah 2.1.1 Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Tim Aset dan Tim Pengadaan Divisi TI Bank Indonesia, penulis mendapatkan beberapa masalah pada tata cara pencatatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang ketenagalistrikan di Indonesia dimulai oleh Belanda sebelum masa kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan tahapan awal dalam membuat aplikasi web.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan tahapan awal dalam membuat aplikasi web. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahapan awal dalam membuat aplikasi web. Pada tahapan ini yaitu membuat analisis aplikasi yang dibutuhkan oleh Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Lama Pada saat ini, Toko Fadhil adalah sebuah toko yang menjual berbagai perlengkapan bayi. Transaksi pembelian yang berjalan masih konvensional, berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 19 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.Perancangan Sistem yang Diusulkan Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam melakukan order laundry sepatu dengan gambaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis web E-Commerce generator merupakan suatu web yang memilki sistem untuk merancang tampilan e-commerce. Dengan fitur-fitur yang sederhana seperti pemilihan template

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Informasi pada sistem yang berjalan pada saat ini berupa hardcopy seperti buku menu atau daftar menu yang disediakan oleh pihak restaurant dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang layanan IT yang berjalan saat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Perusahaan Jasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT.PLN (PERSERO) Untuk mempelajari sejarah singkat berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Panam. Kita mesti mengaitkan dengan sejarah berdirinya kelistrikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Prima Integrasi Solusindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia solusi teknologi informasi yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

Lebih terperinci

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat Optimize risk exposure system RFC (request for change) perubahan PSO SLA (Service Level Agreement) Performance Model Predicted Performance Actual Performance perubahan layanan Risk Mendukung profil resiko

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Organisasi merupakan wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat hubungan formal dalam rangkaian hirearki untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mini market adalah sebuah toko yang menjual segala macam barang dan makanan, seperti perlengkapan rumah sehari hari dan juga makanan pokok. Berbeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembahasan pada bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem, analisis sistem meliputi analisis sistem, analisis kebutuhan fungsionalitas dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah Yayasan Pijar Indah Yayasan Pijar Indah adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang penyaluran pekerja rumah tangga, sejak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Tentang Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan unsur pelaksana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perumahan Base Camp Perumahan Base Camp merupakan salah satu perumahan yang berada di wilayah kelurahan Jurumudi Baru,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Perusahaan besar biasanya memiliki suatu bidang atau divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan, maka pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia 1 BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Penjualan CV Kasih Karunia dilakukan dengan cara online, yaitu proses penjualan/transaksinya dilakukan tanpa ada interaksi langsung dari pihak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 5.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Mutiara College adalah salah satu lembaga contoh tempat bimbingan UN yang terdapat di daerah Tangerang. Lembaga ini memiliki focus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko SparePart Tunas Muda Variasi adalah nama sebuah bentuk usaha penjualan peralatan dan perlengkapan variasi mobil yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Giva Musik Studio Perkembangan dunia musik di Indonesia saat ini sangat pesat, diimbangi dengan kebutuhan dari setiap individu yang menginginkan semua

Lebih terperinci

3.3 Struktur Organisasi Didalam perusahaan ini mempunyai 4 struktur organisasi yaitu: 1. Direktur 2. Divisi Marketing 3.

3.3 Struktur Organisasi Didalam perusahaan ini mempunyai 4 struktur organisasi yaitu: 1. Direktur 2. Divisi Marketing 3. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar pada sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN JL. Ki Hajar Dewantoro No. 11, Krian - Sidoarjo 6 7 2.1 Sejarah PLN Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Organisasi adalah tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama, secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEJARAH SINGKAT ORGANISASI Darmasiswa RI (DRI) adalah program pemberian beasiswa oleh Pemerintah RI kepada mahasiswa asing dari negara-negara mitra untuk belajar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Gambaran Sistem Yang Sedang Berjalan Pengolahan data dan penyampaian informasi di perusahaan PT. Syarikatama Medan ini masih terlalu lambat, dimana sistem pengadaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi gaji karyawan harian lepas pada PT. Daeng Mas Inti Perkasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Pada proses pencarian suatu alamat ataupun lokasi setiap anggota Asperindo, pihak pengurus Asperindo masih menggunakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah awal ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan di akhir abad ke- 19, saat perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Bank bjb (IDX: BJBR) (dahulu dikenal dengan Bank Jabar Banten) adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berkantor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengelolaan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ORGANISASI 3.1.1 Profil Organisasi Taman Resort Mediterania di bangun pada tahun 1996. Perumahan yang di desain dengan konsep Perumahan Elite Berasal Arsitek dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pademangan sebelumnya bernama kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pademangan. Perubahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan suatu solusi. Berikut analisis masalah untuk Direktorat Jenderal

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan suatu solusi. Berikut analisis masalah untuk Direktorat Jenderal 69 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Umum Sebelum proses perancangan suatu aplikasi, perlu dilakukan analisis masalah untuk mendapatkan rumusan masalah yang ada dan usulan untuk mendapatkan suatu

Lebih terperinci