PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION
|
|
- Adi Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION (PENDIDIKAN KESEHATAN) PADA KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM MERAWAT SALAH SATU ANGGOTANYA MENGALAMI SKIZOFRENIA DI KEC. TIKUNG KAB.LAMONGAN Wachidatul Fitriyah*, Siti Sholikhah**, Moh Saifudin*** ABSTRAK Masih banyak keluarga yang kurang memahami tentang perawatan pada pasien skizofrenia. Health education (pendidikan kesehatan) merupakan suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan pada perilaku, agar tersebut konduktif untuk kesehatan. Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu. Dalam melakukan perawatan pada pasien skizofrenia peran kelurga sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia Di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimenc one group pre-test-post-test design dengan menggunakan teknik sampling cosecutive sampling. Dengan sampel sebanyak keluarga. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan koesioner tertutup. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisa dengan menggunakan uji wilcoxon signed rank test dengan tingkat kemaknaan P = <,5. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai Z = -3,357 dan P =, dimana H diterima artinya ada pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Dari hasil penelitian diatas diharapkan pengetahuan keluarga dalam merawat anggotanya yang mengalami skizofrenia meningkat sehingga keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas keluarga terutama tugas dalam bidang kesehatan. Kata kunci : Health education, Skizofrenia, Peran keluarga PENDAHULUAN... Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu (Sheila L. Videbeck, 8: 38). Skizofrenia bisa mengenai siapa saja, dari berbagai bangsa, negara, maupun kelompok sosio ekonomi dan budaya. Seseorang yang mengalami gangguan jiwa termasuk skizofrenia sering mendapatkan stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat disekitrnya (Dadang Hawari, 3: -5). Pasien skizofrenia sering dikucilkan bahkan dipasung, diperlakukan tidak manusiawi dan dinyatakan sebagai orang yang memiliki penyakit berbahaya. Keluarga terdapat suatu sistem yang berisi sejumlah relasi yang berfungsi secara unik. Definisi tentang keluarga tersebut menegaskan bahwa hakikat dari keluarga adalah relasi yang terjalin antara individu yang merupakan komponen dalam keluarganya. Setiap anggota keluarga berhubungan satu sama lain. Dalam relasi yang saling terkait ini, dapat dipahami bahwa bila sesuatu menimpa atau dialami oleh salah satu anggota keluarga dampaknya akan mengenai seluruh anggota keluarga yang lain (Iman Setiadi Arif, 6 dikutip oleh Ely R, 9: ). Seorang pasien skizofrenia seringkali tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari keluarga. Padahal, dukungan dari keluarga merupakan faktor penting yang dapat membantu kesembuhan seorang skizofrenia. Untuk itulah, maka diperlukan penyesuaian diri yang baik dan penerimaan dari pihak SURYA 33
2 keluarga akan keadaan dari pasien skizofrenia. Hingga saat ini, jumlah penderita skizofrenia diperkirakan sekitar % dari seluruh penduduk dunia. Sedangkan di Indonesia, sekitar % hingga % dari total jumlah penduduk ( Di Amerika diketahui bahwa setiap satu dari seratus orang penduduk berisiko untuk menderita skizofrenia. Sebuah angka yang besar namun dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang mendapatkan perawatan dan tatalaksana yang tepat. Skizofrenia mempunyai prevalensi sebesar % dari populasi dunia atau rata-rata,85% (Benhard R. Sinaga, 7: ). Melalui survei kesehatan jiwa yang dilakukan pada penduduk kota terpilih di Indonesia, dilaporkan prevalensi gangguan kesehatan jiwa sebesar 85 orang pada penduduk. Ini berarti bahwa disetiap rumah tangga yang terdiri dari 5-6 anggota keluarga terdapat satu orang yang menderita gangguan jiwa ( Selain karena angka insidennya di dunia cukup tinggi ( per ), hampir 8% penderita skizofrenia juga mengalami kekambuhan secara berulang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan pada tahun 8 pasien yang mengalami gangguan jiwa di Kabupaten lamongan ditemukan sebanyak 3 pasien (Ely R., 9: -6). Dan berdasarkan data kunjungan di URJ Psikiatri RSD Dr. Soegiri Lamongan pada tahun 9 terdapat 9 kasus skizofrenia yang rawat jalan. Dan mulai bulan Januari sampai Februari terdapat 8 kasus skizofrenia yang rawat jalan. Survei awal pada tanggal 3 Mei di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan terdapat 5 orang yang mengalami gangguan skizofrenia, dari 5 keluarga terdapat 3 keluarga yang kurang memahami tentang perawatan pada pasien skizofrenia, terlihat dari salah satu keluarga pasien dipasung, pakaiannya lusu dan belum pernah dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. Prevalensi skizofrenia berdasarkan jenis kelamin, ras dan budaya adalah sama. Wanita cenderung mengalami gejala yang lebih ringan, lebih sedikit rawat inap dan fungsi sosial yang lebih baik di komunitas dibandingkan laki-laki. Onset puncak pada laki-laki terjadi pada usia 5-5 tahun sedangkan pada wanita terjadi pada usia 5-35 tahun (Benhard R. Sinaga, 7: ). Dampak yang diakibatkan oleh skizofrenia pada diri pasien diantaranya; sulit untuk berhubungan dengan orang lain, sulit untuk berinteraksi, mengalami masalah dalam hal kepercayaan dan keintiman, hargadiri rendah, pasien tidak percaya diri, merasa asing atau berbeda dari orang lain dan tidak percaya bahwa mereka adalah individu yang berharga. Pada keluarga dan masyarakat prestasi disekolah atau tempat kerja dapat sangat terganggu, sulit memenuhi peran dalam keluarga seperti; sebagai seorang lakilaki atau perempuan atau sebagai saudara kandung (Sheila L. Videbeck, 8: ). Dari dampak-dampak tersebut salah satu penyebabnya dikarenakan Pola relasi interpersonal yang buruk antara ibu dan anak pada masa kecil, pola asuh yang buruk, perpecahan pola asuh antara kedua orang tua yaitu salah satu orang tua terlalu dekat dengan anak yang berasal dari gender yang berbeda, hubungan yan buruk antara anak dan salah satu orang tua, hubungan antara kedua orang tua dan berakhir dengan dominasi salah satu orang tua ( Dapat pula karena sosial ekonomi yang rendah. Menurut UU No. tahun 99 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, : ). Keluarga merupakan orang-orang terdekat dan dianggap paling banyak tahu serta mempengaruhi kondisi pasien. Oleh karena itu, keluarga memegang peranan penting dalam proses penyembuhan pasien skizofrenia. Banyak pasien skizofrenia yang hanya dititipkan pada rumah sakit jiwa dan tidak dikunjungi. Keluarga sudah menyerahkannya pada rumah sakit dan perawat yang bertugas dirumah sakit tersebut. Tidak sedikit pula SURYA 3
3 pasien yang sudah sembuh dan kembali ke rumah sakit dikarenakan kambuh. Keberhasilan terapi gangguan jiwa skizofrenia tidak hanya terletak pada terapi obat psikofarmaka dan jenis terapi lainnya, tetapi juga peran serta keluarga dan masyarakat turut menentukan. Untuk menghilangkan stigma pada keluarga dan masyarakat terhadap gangguan jiwa skizofrenia ini, maka berbagai upaya penyuluhan (health education) dan sosialisasi kesehatan jiwa di mana salah satu diantaranya adalah gangguan jiwa skizofrenia perlu diberikan oleh para dokter (psikiater), psikolog, pekerja sosial ( social worker) dan para ahli di bidang kesehatan jiwa masyarakat (Dadang Hawari, 3: -5). Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan keluarga dalam merawat pasien skizifrenia masih kurang. Untuk meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Health Education (Pendidikan Kesehatan) terhadap Peningkatan Pengetahuan dalam Merawat Salah Satu Anggotanya Mengalami Skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan. Tujuan uraian di atas adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia Di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan METODE PENELITIAN.. Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah Pra Experimental Design dengan jenis rancangan Pre test-post test design yaitu rancangan penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan pre-test (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi, setelah diberikan intervensi, kemudian dilakukan kembali pos-ttest (pengamatan akhir) (Hidayat, A. A. A, 7: 9). HASIL.PENELITIAN. Data Umum ) Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Kec. Tikung Kab. Lamongan Terdapat 3 desa diantaranya : Tambakrigadung, Jatirejo, Guminingrejo, Jotosanur, Bakalanpule, Pengumbulan Adi, Dukuhagung, Takeranklating, Botoputih, Wonokromo, Balongwangi, Soko, dan Kelorarum. ) Karakteristik Responden () Umur Tabel Distribusi responden berdasarkan umur responden yang memiliki anggota kelurga yang mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No. Umur Frekuensi Prosentase 3 Tahun 3 Tahun 3 Tahun > Tahun Jumlah % Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berusia > tahun sebanyak 9 keluarga (5%), dan tidak satupun responden dengan usia tahun (%). () Pendidikan Tabel Distribusi responden berdasarkan pendidikan responden yang memiliki anggota kelurga yang mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No. Pendidikan Frekuensi Prosentase 3 5 SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Akademi/Pergurun Tinggi Tidak Sekolah Jumlah % SURYA 35
4 Berdasarka tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berpendidikan akhir SMA/sederajat sebanyak 7 keluarga (35%). Dan sebagian kecil responden berpendidikan akhir Akademi/Perguruan tinggi sebanyak keluarga (%). (3) Pekerjaan Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan responden yang memiliki anggota kelurga yang mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No Pekerjaan Frekuensi Prosentase 3 Petani Pegawai Negeri/ Wiraswasta Tidak Bekerja Jumlah % Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden bekerja dibidang wiraswasta sebanyak keluarga (55%). Dan tidak satupun responden yang bekerja sebagai pegawai negeri/tni/porli (%).. Data Khusus ) Tingkat Pengetahuan Pre-test Tabel Ditribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan pre-test di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No Pengetahuan Frekuensi Prosentasi Baik 6 3 Cukup 9 5 Kurang 5 5 Jumlah % Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 keluarga (5%), sedangkan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 keluarga (5%). ) Intervensi (Health education) Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan intrvensi (health education) di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No. Respon Responden Respon (+) Respon ( - ) Frekuensi 6 Prosentase 8 Jumlah % Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden berrespon (+) sebanyak 6 keluarga (8%), sedangkan sebagian kecil berrespon ( - ) sebanyak keluarga (%). 3) Tingkat Pengetahuan Post-test Tabel 6 Ditribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan post-test di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No Pengetahuan Frekuensi Prosentase.. 3. Baik Cukup Kurang Jumlah % Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden berpengetahuan baik sebanyak keluarga (7%), sedangkan tidak satupun responden berpengetahun kurang (%). ) Perbandingan tingkat pengetahuan pretest dan tingkat pengetahuan pots-test Tabel 7 Ditribusi responden berdasarkan perbandingan tingkat pengetahuan pretest dan tingkat pengetahuan post-test di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No Pengetahuan Pre-test Post-tes F % F % 3 Baik Cukup Kurang Jumlah % % SURYA 36
5 Berdasarka tabel 7 diatas menunjukkan bahwa pada responden ( Pre-test) mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (5%). Dan responden (post-test) mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak orang (7%). 5) Pengaruh Pemberian Health Education (Pendidikan Kesehatan) Pada Keluarga Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dalam Merawat Salah Satu Anggotanya yang mengalami Skizofrenia. Tabel 8 Distribusi frekuensi pre-test pengaruh pemberian health education pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya yang mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun No. Health Pengetahuan Total Education Baik % Cukup % Kurang % Σ % Respon (+) Respon (-) Jumlah 6 3% 9 5% 5 5% % Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas responden (pre-test) yang berespon positif dalam pemberian health education sebanyak 8 keluarga (%). Dan mayoritas yang berespon negatif dalam pemberian health education sebanyak 3 keluarga (5%). Tabel 9 No Distribusi frekuensi post-test pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya yang mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Tahun Health Pengetahuan Total Education Baik % Cukup % Kurang % Σ % Respon (+) Respon (-) Jumlah 7% 6 3% % % Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas responden ( post-test) yang berespon positif dalam pemberian health education sebanyak 3 keluarga (65%). Dan mayoritas yang berespon negatif dalam pemberian health education sebanyak 3 keluarga (5%). Jadi dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden pre-test dengan pengetahuan responden post-test pada responden (kelu arga dengan salah satu anggotanya mengalami skizofrenia) di Kec. Tikung Kab. Lamongan. Hasil uji statistik wilcoxon signed rank tes menunjukkan nilai signifikan ( P sign =,) dimana hal ini berarti P sign <,5 sehingga H diterima artinya ada pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan. PEMBAHASAN... Health Education (Pendidikan Kesehatan). Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berusia > tahun sebanyak 9 keluarga (5%), dan tidak satupun responden dengan usia tahun (%). Dan berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden berrespon (+) sebanyak 6 keluarga (8%). Dan sebagian kecil berrespon ( - ) sebanyak keluarga (%). Juga Berdasarka tabel 7 SURYA 37
6 diatas menunjukkan bahwa pada responden (Pre-test) mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (5%). Dan responden (post-test) mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak orang (7%). Menurut Soekidjo Notoatmodjo, (7: 6). Pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan pada perilaku, agar tersebut kondusif untuk kesehatan. Metode pendidikan kesehatan terdiri dari metode pendidikan individu (perorangan), metode pendidikan kelompok dan metode pendidikan massa. Metode pendidikan individu (perorangan). Bentuk dari metode individual ada (dua) bentuk: Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) dan Interviu (wawancara). Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) : a). Kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, b). Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. c). Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku). Interview (wawancara) : a). Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. b). Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi. Metode pendidikan kelompok harus memperhatikan apakah kelompok itu besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas metodenya pun akan tergantung pada besarnya sasaran pendidikan. Metode ini terdiri dari : ). Kelompok besar, ). Kelompok kecil terdiri dari ; diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling), kelompok kecilkecil (buzz group), memainkan peran (role play) dan permainan stimulasi (stimulation game). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, 3: ). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya, faktor internal : pendidikan, persepsi, motivasi, pengalaman dan faktor eksternal : lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, informasi, umur. Pemberian health education dapat dilakukan dan diberikan pada siapa saja, dan tetap memperhatikan tujuan, dimensi, metode dan alat yang sesuai. Pada tabel telah diperlihatkan bahwa umur tidak membatasi seseorang untuk memperoleh pengetahuan. Selain umur, informasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Dalam hal ini responden memperoleh informasi melalui health education yang diberikan oleh peneliti. Dan terlihat adanya peningkatan pengetahun pada responden pada tabel 7 hal ni juga didukung adanya respon positif yang diperlihatkan oleh responden.. Pengetahuan Responden ) Pengetahuan Responden Pre-test Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 keluarga (5%), sedangkan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 keluarga (5%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, 3: ). Tingkat pengetahuan menurut Soekidjo N. (3: 8), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu: tahu ( know), memahami (comprehension), aplikasi ( aplication), analisis ( analysis), sintesis ( synthesis), evaluasi (evaluation). Tahu sebagai pengingat materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam SURYA 38
7 pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembeli ( recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang telah tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya, faktor internal : pendidikan, persepsi, motivasi, pengalaman dan faktor eksternal : lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, informasi, umur. Cara memperoleh pengetauhan menurut (Soekidjo, ), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :. Cara tradisional atau non ilmiah : cara coba-salah atau trial eror, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, melalui jalan pikiran.. Cara modern atau ilmiah : cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi penelitian, mula-mula diadakan pengamatan langsung dari suatu gejala, kemudian hasil pengamatan dikumpulkan di klasifikasikan dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Menurut Wahit Iqbal M. (7) peran keluarga adalah mampu mengenal masalah kesehatan, mampu membuat keputusan tindakan, mampu melakukan perawatan pada keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah, dan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Menurut Soejono, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peran keluarga diantaranya : ). Faktor internal : umur, pendidikan, pekerjaan, informasi. ). Faktor eksternal : lingkungan, kebudayaan, kepercayaan, ras, sosial ekonomi. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi peran keluarga, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, maka akan lebih matang seseorang tersebut dalam berfikir dan berkarya. Hal ini akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Huclock,998). Pengetahuan yang dimiliki oleh responden kemungkinan diperoleh dari cara tradisional atau non ilmiah, sehingga masih lebih banyak responden yang berpengetahuan cukup. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pada tabel didapatkan 7 responden dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat (35%) dibandingkan den gan tingkat pendidikan SD/sederajat yang hanya terdapat 3 responden (5%). Namun, hal ini tidak dapat menjadi patokan bahwa dengan tingginya tingkat pendidikan maka pengetahuan seseorang dalam merawat anggotanya yang sakit akan baik, karena dari faktor pengalaman juga dapat memberikan seseorang pengetahuan yang baik. Faktor umur juga dapat menjadikan seseorang berpengetahuan baik dalam merawat anggotanya yang sakit. Pada tabel menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berusia > tahun sebanyak 9 keluarga (5%), dan tidak satupun responden dengan usia tahun (%). Jadi semakin tua usia pengetahuan dan pengalaman dalam merawat anggotanya yang sakit juga semakin lebih baik. ) Pengetahuan Responden Post-test Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden berpengetahuan baik sebanyak keluarga (7%), sedangkan tidak satupun responden berpengetahun kurang (%). Dan berdasarka tabel 7 yang menunjukkan bahwa pada responden ( pre-test) mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (5%). Dan responden (post-test) mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak orang (7%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, 3: ). Tingkat pengetahuan menurut Soekidjo N. (3: 8), pengetahuan mempunya i 6 tingkatan yaitu: tahu ( know), memahami (comprehension), aplikasi ( aplication), SURYA 39
8 analisis ( analysis), sintesis ( synthesis), evaluasi (evaluation). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya, faktor internal : pendidikan, persepsi, motivasi, pengalaman dan faktor eksternal : lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, informasi, umur. Cara memperoleh pengetauhan menurut (Soekidjo, ), cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :. Cara tradisional atau non ilmiah : cara coba-salah atau trial eror, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, melalui jalan pikiran.. Cara modern atau ilmiah : cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi penelitian, mula-mula diadakan pengamatan langsung dari suatu gejala, kemudian hasil pengamatan dikumpulkan di klasifikasikan dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Menurut Wahit Iqbal M. (7) peran keluarga adalah mampu mengenal masalah kesehatan, mampu membuat keputusan tindakan, mampu melakukan perawatan pada keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah, dan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Menurut Soejono, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peran keluarga diantaranya : ). Faktor internal : umur, pendidikan, pekerjaan, informasi. ). Faktor eksternal : lingkungan, kebudayaan, kepercayaan, ras, sosial ekonomi. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi peran keluarga, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, maka akan lebih matang seseorang tersebut dalam berfikir dan berkarya. Hal ini akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Huclock,998). Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa pengetahuan seseorang dikatakan baik, cukup atau kurang dapat dilihat dari cara memperoleh dan faktorfaktor yang mempengaruhi. Adapun faktorfaktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah berupa umur, pendidikan, informasi, sosial ekonomi, lingkungan kebudayaan pengalaman, motivasi dan persepai. Dari pengalaman yang lebih lama dan usia semakin tua didak menjadikan seseorang menutup diri dan tidak mau menerima informasi dari luar. Berdasarkan tabel yang menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berusia > tahun. Informasi disini dengan diberikannya health education pada responden. Dari informasi yang diberikan menujukkan adanya peningkatan pengetahuan responden yang telah ditunjukkan oleh tabel Pengaruh Pemberian Health Education (Pendidikan Kesehatan) Pada Keluarga Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dalam Merawat Salah Satu Anggotanya yang Mengalami Skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa pada responden ( Pre-test) mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (5%). Dan responden (post-test) mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak orang (7%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, 3: ). Tingkat pengetahuan menurut Soekidjo N. (3: 8), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu: tahu ( know), memahami (comprehension), aplikasi ( aplication), analisis ( analysis), sintesis ( synthesis), evaluasi (evaluation). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya, faktor internal : pendidikan, persepsi, motivasi, pengalaman dan faktor eksternal : lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan, informasi, umur. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan adalah informas. Informasi merupakan fungsi yang penting sebelum dilakukan suatu tindakan bahkan klien dapat mengambil keputusan yang tepat dan memberi kesempatan untuk bertanya lebih lanjut (Erfand, 9). Informasi merupakan: keterangan, pemberitahuan yang SURYA
9 dapat menimbulkan kesadaran dan mempengaruhi perilaku (Soekidjo, 3). Menurut Soejono, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peran keluarga diantaranya : ) Faktor internal : umur, pendidikan, pekerjaan, informasi. ) Faktor eksternal : lingkungan, kebudayaan, kepercayaan, ras dan sosial ekonomi Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas. Menurut Friedman peran juga dipengaruhi oleh kepribadian individu, kemampuan individu, temperamen, sikap kebutuhan individu. Seseorang individu menerima peran-peran tertentu berdasarkan harapan masyarakat dan dimodifikasi oleh identifikasi individu tersebut terhadap model- model peran dan karakteristik kepribadian individu. Dengan adanya informasi maka seseorang akan lebih mengetahui tentang suatu hal. Seperti halnya pemberian informasi melaui health education yang diberikan kepada keluarga dengan salah satu anggotanya mengalami skizofrenia. Pada tabel 7 yang menunjukkan adanya perbandingan pengetahuan antara pre-test dan post-test. Sedangkan pada tabel 8 dan 9 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan health education. Dari uji analisis menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami peningkatan pengetahuan. Adapun pemberian informasi yang melalui health education pada keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan keluarga (responden). KESIMPULAN DAN SARAN.. Kesimpulan ) Sebagian besar pengetahuan keluarga dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia sebelum diberikan health education memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 keluarga dengan prosentase 5%. ) Pengetahuan keluarga dalam merawat salah satu anggotanya menglami skizofrena sesudah diberikan health education mengalami peningkatan, lebih dari setengah responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak keluarga dengan prosentase 7%. 3) Setelah di analisa dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden pre-test dengan pengetahuan responden post-test pada responden (keluarga dengan salah satu anggotanya mengalami skizofrenia) di Kec. Tikung Kab. Lamongan. Hasil uji statistik wilcoxon signed rank tes menunjukkan nilai signifikan (P sign =,) dimana hal ini berarti P sign <,5 sehingga H diterima artinya ada pengaruh pemberian health education (pendidikan kesehatan) pada keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dalam merawat salah satu anggotanya mengalami skizofrenia di Kec. Tikung Kab. Lamongan.. Saran Hendaknya segera melakukan pencarian solusi untuk mengurangi tingginya angka kekambuhan skizofrenia di Kab. Lamongan. Hendaknya Rumah Sakit yang ada di seluruh Indonesia khususnya di wilayah kerja Kab. Lamongan untuk menambah fasilitasfasilitas yang ada sehingga dapat membantu dalam mengurangi angka kekambuhan. Rumah Sakit juga diharapkan dapat memberikan dan mengajarkan tentang skizofrenia dan penanganan yang tepat pada keluarga dan masyarakat, melalui program PKMRS. Hendaknya tenaga kesehatan khususnya yang berada di wilayah kerja Kab. Lamongan dapat memberikan penyuluhan tentang skizofrenia serta bagaimana cara merawatnya bukan hanya pada keluarga tetapi juga pada masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan masyarakat juga dapat ikut andil dalam menurunkan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia. Untuk lebih cermat dalam melakukan penelitian, khususnya tentang skizofrenia. Selain pengetahuan dan peran keluarga dalam merawat pasien skizofrenia perlu juga diperhatikan peranan masyarakat yang ada disekitarnya. Masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi peran keluarga dan halhal yang dapat mencetuskan/memunculkan SURYA
10 terjadinya kekambuhan pada pasien skizofrenia. Sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya....daftar PUSTAKA... Amanui, (). Asuhan Keperawatan Keluarga. Diakses pada tanggal 3 Mei, pukul 9:6 Arikunto, Suharsini. (6). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Rhineka Cipta Azwar, (3). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Benhard R. Sinaga, (7). Skizofrenia & Diagnosis Banding. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Effendy, (998). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Effendy, (). Asuhan Keperawatan Keluarga. Diakses pada tanggal 3 Mei, pukul 9:6 Erfand, (3). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Fransiska, 9. Mengenal Skizofrenia. diakses pada tanggal 3 Pebruari pukul :8 Friedman, Marilyn M., (998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek ; Edisi 3. Jakarta: EGC Harmoko, (). Peran keluarga dalam perawatan Gangguan jiwa. NSHARMOKO.Blogspot.com diakses pada tanggal 7 Agustus, Pukul 3:. Hawari, Dadang. (3). Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Hidayat, Aziz A. A. (3). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, Aziz A. A. (7). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (7). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Mubarak, Wahit Iqbal. (7). Health Care skizofrenia. Masmamad.blogspot.com diakses pada tanggal 8 Januari, pukul :53 Notoatmodjo, S. (). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta Notoatmodjo, S. (3). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta Notoatmodjo, S. (7). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam, (3). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam, (8). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam & Siti Pariani, (). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Nursalam & Siti Pariani, (). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 SURYA
11 Nursalam & Siti Pariani, (3). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Ratnawati, Ely. (9). Gambaran Pengetahuan Keluarga Pasien Skizofrenia Tentang Penyakit Skizofrenia Di URJ Psikiatri RSD Dr. Soegiri Lamongan. Tidak dipublikasikan Setiadi, (7). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Sheila L. Videbeck. (8). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Soejono, (7). Koran Detail. diakses pada Desember 9, pukul : Soekidjo, (3). Tinjauan Pustaka. Repository.usu.ac.id diakses pada tanggal 7 Agustus, pukul 3:6 Sudiharto, (7). Asuhan Keperawatan keluarga dengan Pendekatan Transkultural. Jakarta: EGC Sugiono, (6). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suprajitno. (). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC Zuroidah, Evi. (9). Skripsi Hubungan Peran Keluarga dengan Tingkat Depresi Lansia. Tidak dipublikasikan SURYA 3
PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN
PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN Faizatul Ummah.......ABSTRAK....... Perawatan kehamilan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan
Lebih terperinciPengaruh Pendidikan Kesehatan 1
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN Hariyadi,S.Kp.,M.Pd (Prodi Keperawatan) Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Lebih terperinciTujuan pendidikan kesehatan
Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau
Lebih terperinciPENGARUH HEALTH EDUCATION
PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara
Lebih terperinciAristina Halawa ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI PERSEPSI SESI 1-2 TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIENSKIZOFRENIA DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWAMENUR SURABAYA ABSTRAK Aristina
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA Andi kamariah Hayat 1, Huriati 2, Nur Hidayah 3 1, 2, 3 Program Studi
Lebih terperinciStudy Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN
PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN Nurul Eka Yuliana Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Ibu adalah orang terdekat tempat anak belajar untuk tumbuh dan berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996, kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR
PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR Purniaty Kamahi 1, Sudirman 2, H. Muhammad Nur 3 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Suryagustina*, Rimba Aprianti**, Isna Winarti*** Sekolah
Lebih terperinciMEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH
MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH Dian Nurafifah Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciRakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RUANG KUTILANG RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG-MALANG Rakhma Nora Ika
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas
1 /BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara - negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU Erni Arifa Muniro Yanti, Siti Solikhah Korespondensi: Siti Solikhah, d/a : STiKes Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang mengganggu fungsi mental sehingga menempatkan seseorang dalam kategori tidak sejahtera. Gangguan jiwa adalah respon maladaptif
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan secara psikologis atau perilaku yang terjadi pada seseorang, umumnya terkait dengan gangguan afektif, perilaku, kognitif dan perseptual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan gangguan kesehatan serius yang perlu mendapatkan perhatian dari keluarga. Townsend (2014), mengatakan skizofrenia yaitu terjadi perpecahan antara
Lebih terperinciMila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PEMBERIAN APE PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK SRIRANDE 02 KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN Dwi Feni Mariyanti*, Nanik**, Suratmi***.......ABSTRAK....... Balita
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciPENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG
PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG Karina Anggraini *) Ns. Arief Nugroho, S.Kep**), Supriyadi, MN***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciKata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI DI DESA KEDUNG KUMPUL KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Siti Asiyah Mardani*, Arifal Aris**, Priyoto***.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT 07-08 RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA Aristina Halawa Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK Kenakalan remaja yang merupakan
Lebih terperinciAji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN Oleh : Ade Pratiwi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro 2009 A. Latar Belakang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Martikowati Suryanis*, Andri Tri Kusumaningrum**, Mu ah***.......abstrak....... Kontrasepsi
Lebih terperinciDiah Puji Astutik, Ilkafah, Ihda Mauliyah
PERBEDAAN TINGKAT MOBILITAS PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN KESEHATAN DI RUANG BOEGENVILLE DAN TERATAI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN Diah Puji Astutik,
Lebih terperinciKORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA
KORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA Nurdiana 1, Syafwani 2, Umbransyah 3, 1,2,3 STIkes Muhammadiyah Banjarmasin ABSTRAK Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)
STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO Sarmini Moedjiarto *) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.
PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN Ika Indrawati *) Abstrak Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas cenderung meningkat. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penderita gangguan jiwa di dunia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan masalah yang sangat serius.
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciSyarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PASUNG PADA KLIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DI DESA SUNGAI ARPAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Syarniah 1, Akhmad Rizani 2,
Lebih terperinciArifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi
Lebih terperinciINTISARI HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO
INTISARI HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERAWATAN PASCA HOSPITALISASI DI DESA GEDANGAN GROGOL SUKOHARJO Dina Risnawati¹, Idris Yani Pamungkas ², Anik suwarni ³ Latar belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang
Lebih terperinciPENGARUH TINDAKAN GENERALIS HALUSINASI TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA PEMDA DIY NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH TINDAKAN GENERALIS HALUSINASI TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA PEMDA DIY NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR Retno Palupi Yonni Siwi (STIKes Surya Mitra Husada Kediri)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Wahid, dkk, 2006).
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan (Knowledge) 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari mengingat suatu hal. Dengan kata lain, pengetahuan dapat diartikan sebagai mengingat suatu
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Astia Siskayanti*, Arief Nugroho**, Mugi Hartoyo ** *Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciDUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI
DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI Delia Ulpa*, Mahnum Lailan Nst.** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²
TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA -50 TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti² Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : surya.mustikasari@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Depkes RI (2003), gangguan jiwa adalah gangguan pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan tergangguanya fungsi sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan keadaan dimana kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap, tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan (WHO, 2005). Kesehatan terdiri
Lebih terperinciPERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA
PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK....... Pijat bayi menjadi penyelesaian masalah dari setiap ibu yang mempunyai bayi. Pijat bayi
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN
JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN YENY PERWITOSARI 201001039 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manic depresif
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa. Halusinasi sering diidentikkan dengan skizofrenia. Dari seluruh skizofrenia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical Manual of Mental Disorder, 4th edition) adalah perilaku atau sindrom psikologis klinis
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr. OEN SURAKARTA Oleh : Sri Aminingsih Warsini, Umi Padmiati 3 Abstract Background.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN
GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG METODE ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI DESA BULUTENGGER KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN WS Tarmi, Citra Dewi Aryani Korespondensi: WS Tarmi,
Lebih terperinciPERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG
PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyah83@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciPERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE
32 PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE Pipit Festy Bagian Keperawatan Keluarga Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan UMSurabaya Abstrak Stroke adalah kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, modern dan industri. Keempat masalah kesehatan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor keturunan merupakan salah satu penyebabnya. Candra (2006)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Skizofrenia adalah penyakit yang diakibatkan gangguan susunan sel-sel syaraf pada otak manusia. Skizofrenia termasuk psikosa dan penyebabnya sampai kini belum diketahui
Lebih terperinciKata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90
PENGARUH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAWI KABUPATEN NGAWI Erwin Kurniasih, Hamidatus Daris Sa adah Akademi Keperawatan
Lebih terperinciPENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN
PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Rachel Dwi Wilujeng* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciOleh : EndykaEryeFrety, S. ST., dan Evi Susianti S.ST Dosen Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DI BPM ALIMAH AMD.KEB DESA BANGAJANG KECAMATAN SUKOREJO PASURUAN. AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH PASURUAN TAHUN 2013.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, masalah kesehatan jiwa banyak terjadi dengan berbagai variasi dan gejala yang berbeda-beda. Seseorang dikatakan dalam kondisi jiwa yang sehat,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Novita Fitrianingrum, Ati ul Impartina, Diah Eko Martini.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH
GAMBARAN POLA ASUH PENDERITA SKIZOFRENIA Disusun Oleh: Indriani Putri A F 100 040 233 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: EVA JAYA ESTRIANA 201310104234 PROGRAM
Lebih terperinciKata Kunci : Pendidikan kesehatan, kepatuhan, diet DM.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DM TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DM DI CLUB DIABETES MELITUS * Dosen Akper William Booth, Aristina Halawa, halawaaristina@yahoo.co.id ** Dosen Akper William
Lebih terperinciGAMBARAN KONSEP DIRI KLIEN DENGAN KANKER LEHER RAHIM DI URJ. ONKOLOGI RSD. DR. SOEGIRI LAMONGAN. Rifai Subagyo
GAMBARAN KONSEP DIRI KLIEN DENGAN KANKER LEHER RAHIM DI URJ. ONKOLOGI RSD. DR. SOEGIRI LAMONGAN Rifai Subagyo ABSTRAK Dampak psikologis suatu penyakit terutama kanker leher rahim mengalami gangguan gambran
Lebih terperinciPRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER
PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DITINJAU DARI PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG BAHAYA CEDERA DI DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
Lebih terperinciSAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MILITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET RENDAH GLUKOSA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR SAMSUL BAHRI ABSTRAK : Masalah kesehatan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, modern dan industri penyakit degeneratif, kanker, gangguan
Lebih terperinciABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA
ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP PENURUNAN RESPON DEPRESI PADA PASIEN KUSTA Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M.Kep. Sp.Kep.J 0028108104 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP FAKTOR RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS ARCAMANIK KOTA BANDUNG
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 201, pp. 383~388 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP FAKTOR RESIKO JATUH PADA LANSIA DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS
Lebih terperinciFajarina Lathu INTISARI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN Arifal Aris Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan.......ABSTRAK....
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER
EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER Afif Hamdalah Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas cenderung meningkat. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai,
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI LUWUNGGEDE
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI LUWUNGGEDE Juhrotun Nisa ABSTRAK Kanker serviks merupakan penyebab kematian utama kanker pada
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI Martia Lindawaty Tondang*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Keperawatan **Dosen Departemen
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Dwi Helynarti, S.Si *) Abstrak Kanker serviks uteri merupakan penyakit
Lebih terperinciPenelitian Keperawatan Jiwa
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP KLIEN GANGGUAN JIWA DI POLIKLINIK RSJ PROF. HB SAANIN PADANG TAHUN 2010 Penelitian Keperawatan Jiwa YULIANA
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL
PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL SKRIPSI Disusun oleh: Dani Agus Triana Putriningtyas 201510104379
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kiftiyahsugiarto@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN Titik Sugara, Amirul Amalia, Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI Nanik Nur Rosyidah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : naniknurrosyidahdh@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 menyatakan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari seseorang dengan kualitas hidup
Lebih terperinci