RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2015 Halaman 1 dari 56

2 A. PENDAHULUAN Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah berhasil mengemban misi Allah. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita tentang sistem untuk membebaskan manusia dari lembah kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan, menjadi manusia yang merdeka, adil, dan memberikan manfaat bagi lingkungannya. Semoga kita tetap menjadi pengikutnya yang setia serta memperoleh syafa atnya kelak di hari kiamat. Amin. BAZNAS merupakan institusi amil zakat yang mendapatkan amanah dari pemerintah maupun masyarakat untuk mengelola sekaligus mengkoordinir kegiatan pengelolaan zakat nasional. Berkenaan dengan kedua fungsi tersebut, BAZNAS dituntut untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan terhadap kinerjanya. Evaluasi dan perencanaan yang matang menjadi sebuah keharusan agar dapat menyesuaikan diri dengan dinamika dan perkembangan masyarakat. Pada tahun 2014 ini, terjadi estafet kepemimpinan nasional dari kepemimpinan SBY-Budiono pada kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Doa dan harapan kita semua semoga dukungan yang begitu besar dari pemerintah SBY-Budiono kepada BAZNAS khususnya, dan dunia zakat umumnya, akan diteruskan oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan dukungan yang lebih besar. Pada saat penyusunan RKAT 2015 ini, juga sedang berjalan proses transisi kepemimpinan BAZNAS. Transisi ini terjadi sebagai tindaklanjut diberlakukannya UU 23/2011 dan PP 14/2014. Transisi kepemimpinan BAZNAS dari format kepengurusan berdasarkan UU 38/1999 ke format kepengurusan berdasarkan UU 23/2011 dengan jumlah 11 anggota; 8 orang dari unsur masyarakat dan 3 dari unsur pemerintah. Sampai dengan tanggal 5 Desember 2014, telah ditetapkan sebanyak 16 calon anggota BAZNAS masa kerja Tahun dari unsur masyarakat. Keenam belas calon tersebut selanjutnya akan diangkat oleh Presiden RI sebanyak 8 orang setelah mendapatkan pertimbangan dari DPR. Kita berharap yang akan terpilih nantinya adalah orang-orang yang punya komitmen yang kuat untuk membangun dan memajukan perzakatan ke depan serta Halaman 2 dari 56

3 dapat saling bekerjasama dan saling menguatkan. Pada tahun 2014 ini, fungsi koordinator BAZNAS intensitasnya semakin tinggi dan cukup menyita sumberdaya dan dana. Di sisi lain, kebutuhan kantor yang memadai belum juga terwujud dan dana operasional yang terbatas untuk membiayai dua fungsi yang diamanatkan kepada BAZNAS yaitu fungsi operator dan fungsi koordinator. Akhirnya, kami berserah diri kepada Allah dan semoga Allah memberikan inayah-nya sehingga potensi zakat dapat segera terwujud di Indonesia. Aamiin. RKAT 2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: A. PENDAHULUAN B. GAMBARAN UMUM 1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai BAZNAS 2. Perkembangan Zakat Nasional 3. Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN Realisasi Penghimpunan 2. Realisasi Penyaluran 3. Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat 4. Realisasi Pengembangan SDM 5. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana 6. Realisasi Dana Operasional D. KEBIJAKAN UMUM DAN ANALISIS SWOT 1. Kebijakan Umum 2. Analisis SWOT E. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENGHIMPUNAN 1. Target Penghimpunan 2. Sosialisasi dan Edukasi Zakat F. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYALURAN G. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SISTEM PENUNJANG 1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan SDM 2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pengembangan Sarana dan Prasarana 3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Administrasi dan Keuangan Halaman 3 dari 56

4 4. Anggaran Dana Operasional H. PENUTUP Lampiran-lampiran Halaman 4 dari 56

5 B. GAMBARAN UMUM 1. Dasar Hukum, Visi, Misi, dan Nilai BAZNAS a. Dasar Hukum Kelembagaan BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional. Keputusan Presiden RI ini bertanggal 17 Januari 2001 telah dua kali diubah dan perubahan terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 27 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Susunan Keanggotaan Badan Amil Zakat Nasional Sebagaimana Dimaksud Dalam Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional. Tahun 2015 merupakan tahun ke-15 BAZNAS akan melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan PP Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat bahwa BAZNAS berwenang melaksanakan pengelolaan zakat nasional. Adapun fungsi BAZNAS meliputi: 1) perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 2) pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 3) pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 4) pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat secara nasional; 5) pemberian pertimbangan pembentukan dan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota; 6) pemberian rekomendasi pada izin pembentukan LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota; 7) penyusunan pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ; dan 8) pengesahan penggunaan besaran Hak Amil BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota. b. Visi BAZNAS Mulai tahun 2015, Visi BAZNAS yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BAZNAS adalah: Menjadikan BAZNAS sebagai pusat zakat yang kompeten dan terpercaya dalam melayani muzaki berzakat dengan benar serta mensejahterakan mustahik menuju Indonesia berkah. Halaman 5 dari 56

6 Penjelasan atas beberapa kata dalam Visi BAZNAS tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pusat zakat; koordinator seluruh BAZNAS dan LAZ 2) Kompeten; mampu menjalankan amanahnya secara professional sesuai syariah serta berbasis teknologi informasi untuk melakukan integrasi data muzaki, mustahik, program penghimpunan, program penyaluran, pelaporan dan publikasi. 3) Terpercaya; menjadi lembaga zakat yang dapat dipercaya dalam pengelolaan zakat. 4) Berzakat dengan benar; berzakat melalui Amil sesuai syariah. 5) Indonesia berkah; sesuai tujuan zakat yaitu kesejahteraan dan keberkahan hidup bagi muzaki dan mustahik. c. Misi BAZNAS Untuk mewujudkan Visi BAZNAS tersebut dapat ditempuh melalui 7 (tujuh) Misi BAZNAS sebagai berikut: 1) Mengembangkan kompetensi pengelola zakat sehingga menjadi lembaga pilihan utama umat; 2) Membangun pusat rujukan zakat nasional untuk tata kelola, aspek syariah, inovasi program, dan pusat data zakat bagi seluruh pengelola zakat; 3) Mengembangkan kapabilitas pengelolaan zakat berbasis teknologi modern sehingga terwujud pelayanan zakat yang transparan, efektif, dan efisien; 4) Menjalankan pengelolaan yang amanah sehingga mendapat kepercayaan dari masyarakat; 5) Memberikan pelayanan bagi muzaki untuk menunaikan zakat dengan benar sesuai syari ah; 6) Mengembangkan pelayanan dan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik; dan 7) Mensinergikan seluruh potensi dan kekuatan para pemangku kepentingan (stakeholders) zakat untuk memberdayakan umat. d. Nilai BAZNAS Nilai-nilai BAZNAS yang ditetapkan dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat langsung dengan BAZNAS adalah: 1) Takwa; semua hal yang dilakukan BAZNAS dan amilnya adalah dalam rangka mengabdi kepada Allah dan akan mempertanggungjawabkan-nya kepada Allah. 2) Shiddiq; BAZNAS merupakan lembaga yang akuntabel (dapat memberikan pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan) kepada publik sesuai dengan standar pelayanan dan tolok ukur yang diakui. Halaman 6 dari 56

7 3) Tabligh; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu mengajak dan membangun seluruh potensi bangsa untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan mustahik sebagai wujud rahmatan lil alamiin. 4) Amanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mendasarkan pengelolaannya pada aspek kejujuran dan integritas secara kelembagaan maupun personal para amilnya. 5) Fathanah; BAZNAS merupakan lembaga yang mampu membangun kapasitas pelayanannya berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan dan inovasi pelayanan. 2. Perkembangan Zakat Nasional Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review UU 23/2011 dibacakan pada 31 Oktober 2013, Pemerintah menerbitkan PP 14/2014 tanggal 14 Februari PP ini secara tegas mengamanahkan kepada BAZNAS untuk melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; d. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat secara nasional; e. pemberian pertimbangan pembentukan dan pengangkatan/pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota; f. pemberian rekomendasi pada izin pembentukan LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota; g. penyusunan pedoman pengelolaan zakat yang menjadi acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ; dan h. pengesahan penggunaan besaran Hak Amil BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota. PP 14/2014 juga menetapkan adanya tiga tingkatan LAZ, yaitu LAZ berskala nasional, LAZ berskala provinsi, dan LAZ berskala kabupaten/kota. Diatur juga dalam PP tersebut perwakilan yang boleh dibentuk oleh LAZ berskala nasional dan LAZ berskala provinsi. Pelaksanaan fungsi BAZNAS sebagaimana diatur dalam PP 14/2014 secara otomatis bergulir meskipun susunan kepengurusan BAZNAS belum disesuaikan sebagaimana diatur dalam UU 23/2011 dan PP 14/2014. Hal ini disebabkan tuntutan masyarakat, khususnya dari BAZNAS daerah dan ormas atau yayasan yang akan membentuk LAZ mulai berdatangan sejalan berlakunya PP 14/2014. Di lain pihak, Menteri Agama RI juga menindaklanjuti amanah UU 23/2011 dan PP Halaman 7 dari 56

8 14/2014 dengan menerbitkan beberapa peraturan dan keputusan yang diantaranya adalah PMA 113/2014 tanggal 8 Juli 2014 tentang Pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota BAZNAS, Keputusan Menteri Agama Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi tanggal 14 Juli 2014, dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota Se-Indonesia tanggal 5 Juni Terkait penguatan fungsi BAZNAS dalam melaksanakan pengumpulan zakat, Presiden SBY menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Sekretariat Jenderal Lembaga Negara, Sekretariat Jenderal Komisi Negara, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional pada tanggal 23 April Instruksi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan incognito Bapak Presiden RI ke Kantor BAZNAS beserta Bapak Wakil Presiden, tiga Menteri Koordinator, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan Gubernur DKI Jakarta pada hari Senin 27 Ramadhan 1434 bertepatan 5 Agustus Kunjungan incognito Presiden beserta jajarannya ini merupakan sejarah bagi perzakatan nasional. Oleh karena itu, tanggal 27 Ramadhan 1434 diusulkan oleh Ketua BAZNAS dan ditetapkan secara langsung oleh Presiden sebagai Hari Zakat Nasional. Pedoman BAZNAS sebagaimana amanah PP 14/2014 merupakan acuan BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam melaksanakan pengelolaan zakat. Sebagai realisasi dari fungsi ini, BAZNAS sudah mengidentifikasi pedoman-pedoman yang diperlukan dan menjadi kewajiban BAZNAS untuk menyusunnya. Alhamdulillaah, hingga akhir November 2014, setidaknya sudah 4 (empat) Peraturan BAZNAS yang ditandatangani oleh Ketua Umum BAZNAS yang setidaknya memuat 9 (sembilan) pengaturan, yaitu: 1) Peraturan BAZNAS Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pengajuan Pertimbangan Pengangkatan/Pemberhentian Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 25 Agustus 2014; 2) Peraturan BAZNAS Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat, tanggal 25 Agustus 2014; 3) Peraturan BAZNAS Nomor 03 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 13 Oktober 2014; dan Halaman 8 dari 56

9 4) Peraturan BAZNAS Nomor 04 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota, tanggal 24 Oktober Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS Pengelolaan BAZNAS Tahun 2014 menjadi masa bakti tahun keenam dari Pengurus BAZNAS Periode yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 27 Tahun 2008 j.o. Keputusan Menteri Agama RI No. 10 Tahun 2012 tentang Perpanjangan Sementara Masa Bakti Keanggotaan BAZNAS Periode Tahun Perpanjangan diberikan sampai dengan terbentuknya keanggotaan BAZNAS sesuai UU No. 23 Tahun Dengan demikian, Pengurus BAZNAS pada tahun 2014 tetap berjumlah 32 orang yang teridir atas 19 orang Badan Pelaksana, 6 orang Dewan Pertimbangan, dan 7 orang Komisi Pengawas. Pelaksana Harian BAZNAS terdiri atas Manajemen dan Staf Pelaksana Harian didukung oleh amil dengan status Amil Tetap, Amil Kontrak, dan PNS Kementerian Agama yang diperbantukan. Pada akhir tahun 2014 ini, amil BAZNAS berjumlah 68 orang yang terdiri atas 43 orang Amil Tetap, 23 orang Amil Kontrak, dan 2 orang PNS Kementerian Agama. Berdasarkan jabatan, Pelaksana Harian pada akhir 2014 terdiri atas 1 orang Direktur Pelaksana, 4 orang Kepala Divisi, 5 orang Manajer, dan 58 orang staf. Berikut ini adalah susunan Pengurus dan Manajemen Pelaksana Harian BAZNAS. BADAN PELAKSANA Ketua Umum Ketua Bidang Program Ketua Bidang Jaringan Sekretaris Umum Wakil Sekretaris Bendahara Umum Wakil Bendahara Divisi Pengumpulan Divisi Pendistribusian : Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc. : Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, M.BA. : dr. H. Naharus Surur, M.Ked. : drh. Emmy Hamidiyah, M.Si. : M Fuad Nasar, S.Sos., M.Sc. : Hj. Isye S Latief : Teten Kustiawan, Ak. : Dr. Siti Chalimah Fajriyah, S.E., Ak., M.M. : Bakhtiar Rakhman, S.E. : Drs. H. Mohammad Siddik K, M.A. : Drs. H. Abdur Rahman Anwar : Abdul Hasyim, M.A., M.BA. Halaman 9 dari 56

10 Divisi Pendayagunaan Divisi Pengembangan : Drs. Syahrullah Iskandar, M.A. : Taufik Hidayat, M.Ec. : L. I. A. Muzaffar Daud : Drs. Mas ud Halimi, M.A. : Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc. : Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf : Dra. Hj. Elvi Hudriyah, M.A. DEWAN PERTIMBANGAN Ketua Sekretaris Anggota : H. Muchtar Zarkasyi, S.H. : Prof. Dr. Nasrun Haroen, M.A. : Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar : Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A. : Drs. H. Mubarok, M.Si. : Drs. H. Amidhan KOMISI PENGAWAS Ketua Sekretaris Anggota : Drs H. Achmad Subianto, M.BA. : Drs. H. Tulus : Drs. H. M Suparta, M.A. : Drs. H. Basri Bermanda, M.BA. : Prof. Dr. H. Artani Hasbi : Drs. K.H. Masrur Ainin Najih : H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si. MANAJEMEN PELAKSANA HARIAN Direktur Pelaksana Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Kepala Divisi Pengembangan dan Pengendalian Kepala Divisi PSDM dan Umum : Teten Kustiawan, Ak. : Hermin R. Rachim, S.E. : Faisal Qosim, Lc., M.Si. : M. Nasir Tajang, S.Ag. M.Si. : Teten Kustiawan, Ak. : Dra. Inna Karunia, M. Kes Struktur Organisasi Pelaksana Harian BAZNAS per 30 April 2014 adalah sebagai berikut: Halaman 10 dari 56

11 Halaman 11 dari 56

12 C. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN Realisasi Penghimpunan Tahun 2014 Realisasi penghimpunan BAZNAS hingga September (Kuartal III) 2014 mencapai Rp_63,754,660, Komposisi terbesar berasal dari Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 70,06% atau Rp 44,665,473, Porsi kedua berasal dari Zakat Maal-Badan yang mencapai 15,20% atau Rp Selanjutnya berturut-turut Infak/Sedekah sebesar 9.57% atau Rp6,102,842,883.24; CSR sebesar 4,40% atau Rp_2,803,593,752.00; Donasi Operasional sebesar 0.61% atau sebesar Rp 390,750,000.00, dan Zakat Fitrah sebesar 0,16% atau Rp_102,807, Adapun hibah APBN sebesar Rp ,00 tidak dimasukkan sebagai capaian penghimpunan. Grafik 1: Proporsi Realisasi dan Prognosis Penghimpunan 2014 berdasarkan jenis dana Angka penghimpunan tersebut di akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 80,971,944, dengan melihat tren penghimpunan per bulan selama tahun Adapun porsi prognosis tersebut berdasarkan jenis dananya adalah Zakat Maal-Perorangan yang mencapai 71,08% atau Rp 57,553,964, merupakan porsi terbesar. Porsi kedua berasal dari Zakat Maal-Badan yang mencapai 14,10% atau Rp 11,418,924, Selanjutnya berturut-turut Infak/Sedekah sebesar 9,59% atau Rp 7,767,373, dan CSR sebesar 4,62% atau Rp 3,738,125, Dalam komposisi prognosis ini, dana Donasi Operasional dan Zakat Fitrah diasumsikan tidak mengalami penambahan. Berdasarkan data realisasi dan prognosis penghimpunan tahun 2014 tersebut, dapat kita peroleh rasio penghimpunan dari target yang dicanangkan di tahun Dalam RKAT 2014, target penghimpunan sebesar Rp 418,815,000, dengan komposisi Rp ,00 dari Halaman 12 dari 56

13 dana zakat dan Rp dari dana infak/sedekah. Dengan demikian jika mengacu pada data realisasi 2014, rasio capaian penghimpunan zakat baru mencapai 16.18% dan infak/sedekah sebesar 10,82%. Jika dibandingkan dengan asumsi prognosis 2014, diperoleh rasio penghimpunan zakat sebesar 20,53% dan infak/sedekah sebesar 13.98%. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan ekspektasi terhadap Inpres yang terlalu besar. Kondisi yang ditemui di lapangan menunjukkan perlunya proses yang cukup panjang untuk terrealisasi zakat dari para pegawai/karyawan kementerian/lembaga dan BUMN. Mulai dari kesepakatan waktu sosialisasi sampai dengan teknis pemotongan zakat dalam payroll system. Perbandingan realisasi dengan target penghimpunan dana tahun 2014 disajikan dalam Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1: Perbandingan Realisasi dengan Target Penghimpunan Dana Tahun 2014 (dalam rupiah) Jenis Dana Target 2014 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 336,535,000, ,457,473, ,075,696, % 20.53% Zakat Maal-Perorangan 325,451,000, ,665,473, ,553,964, % 17.68% Zakat Maal-Badan 11,084,000, ,689,193, ,418,924, % % Zakat Fitrah - 102,807, ,807, Infak/Sedekah 82,280,000, ,906,436, ,505,498, % 13.98% Infak/Sedekah 43,450,000, ,102,842, ,767,373, % 17.88% CSR 38,830,000, ,803,593, ,738,125, % 9.63% Donasi Operasional 390,750, ,750, Jumlah 418,815,000, ,754,660, ,971,944, % 19.24% Realisasi dan prognosis penghimpunan 2014 dibandingkan dengan realisasi penghimpunan 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut. Realisasi penghimpunan zakat sampai dengan Kuartal III tahun 2014 sudah melebihi perolehan tahun 2013 sebesar 9,02% dan diperkirakan akhir tahun 2014 penghimpunan zakat naik sebesar 38,29% dibandingkan tahun Adapun realisasi infak/sedekah sampai Kuartal III tahun 2014 sudah naik sebesar 28,49% dibandingkan 2013 dan Halaman 13 dari 56

14 akhir tahun 2014 diperkirakan naik sebesar 65,99% dibandingkan tahun Penghimpunan CSR mengalami peningkatan yang signifikan. Realisasi sampai dengan Kuartal III 2014 sudah mengalami pertumbuhan sebesar 106,97% dan diperkirakan akhir tahun naik sebesar % dibandingkan Adapun penerimaan dari dana APBN mengalami peningkatan 33%, dari Rp3,000,000, pada 2013 menjadi Rp 4,000,000,000,00 pada tahun Untuk lebih jelasnya perbandingan realisasi penghimpunan dana tahun 2014 dengan tahun 2013 dapat dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2: Perbandingan Realisasi Penghimpunan Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam rupiah) Jenis Dana Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 49,832,293, ,354,666, ,972,888, % % Zakat Maal-Perorangan 44,530,672, ,665,473, ,553,964, % % Zakat Maal-Badan 5,301,720, ,689,193, ,418,924, % % Zakat Fitrah 119,217, ,807, ,807, % 86.23% Infak/Sedekah 6,931,479, ,906,436, ,505,498, % % Infak/Sedekah 5,576,886, ,102,842, ,767,373, % % CSR 1,354,593, ,803,593, ,738,125, % % Donasi Operasional 2,365,813, ,750, ,750, % 16.52% Jumlah 59,248,904, ,754,660, ,971,944, % % Secara umum, tren penghimpunan BAZNAS dalam lima tahun terakhir ( ) mengalami kenaikan dengan rata-rata 32.86% per tahun (Grafik 2). Halaman 14 dari 56

15 Kenaikan Penghimpunan Lima Tahun Terakhir Penghimpunan 50.64% 36.69% 9.72% 26.21% 17.74% Grafik 2: Tren Penghimpunan 5 tahun terakhir BAZNAS. Sebagaimana jumlah dana, jumlah muzakki baik perorangan maupun badan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam lima tahun terakhir ini, Muzakki Perorangan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 21.10%. Sementara itu, Muzakki Badan juga mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10,04%. Pada Kuartal III 2014 kenaikan jumlah Muzakki Perorangan sebesar 25,43% dan pada akhir tahun diperkirakan naik sebesar 72.29% jika prognosis 2014 dibandingkan dengan realisasi Sementara itu, Muzakki Badan pada Kuartal III 2014 mengalami kenaikan 18.52% dan akhir tahun diperkirakan naik sebesar 48.15% dibandingkan 2013 (Tabel 3). Kenaikan Muzakki Perorangan secara signifikan di tahun 2014 menggambarkan respon positif terhadap sosialisasi Inpres 3/2014. Tabel 3: Perbandingan Pertumbuhan Muzakki Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam orang/badan) Kategori Muzakki Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Muzakki Perorangan 6,402 8, % % Muzakki Badan % % Halaman 15 dari 56

16 Sampai Kuartal III 2014 jumlah Muzakki Perorangan BAZNAS mencapai orang dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai orang atau bertambah sebanyak muzaki. Adapun Muzakki Badan pada Kuartal III berjumlah 563 dan diperkirakan pada akhir tahun berjumlah 579 atau bertambah sebanyak 80 muzaki badan. Tabel 4: Perbandingan Akumulasi Muzakki Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam orang/badan) Kategori Muzakki Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Muzakki Perorangan 24,106 32,136 35, % % Muzakki Badan % % 2. Realisasi Penyaluran Tahun 2014 Realisasi penyaluran hingga September (Kuartal III) 2014, sebesar Rp 36,153,360, atau 12,18% dari target penyaluran sebesar Rp 296,717,085, Jumlah penyaluran pada akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 50,207,577, atau 16,92% dari target penyaluran tahun Berikut ini tabel realisasi penyaluran tahun 2014 berdasarkan jenis dana dan asnaf mustahik serta perbandingan dengan anggarannya. Tabel 5: Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2014 Jenis Dana Rencana 2014 Realisasi 2014 (Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 226,371,703, ,276,986, ,697,043, % 21.07% Fakir Miskin 168,646,918, ,041,947, ,270,787, % 25.66% Muallaf 18,109,736, ,300, ,066, % 0.92% Riqab Gharimin 5,659,292, ,008, ,281,345, % 22.64% Fii Sabilillah 28,296,462, ,031,673, ,821,768, % 9.97% Halaman 16 dari 56

17 Ibnu Sabil 5,659,292, ,057, ,076, % 2.76% Infak/Sedekah 70,345,381, ,876,374, ,510,533, % 3.57% Jumlah 296,717,085, ,153,360, ,207,577, % 16.92% Penyaluran tahun 2014 ditargetkan sebesar 296 miliar rupiah dikarenakan target penghimpunan sebesar 418 miliar rupiah atau 70.81% dari target penghimpunan Berkenaan realisasi penghimpunan hanya sebesar 19.24% dari target penghimpunan 2014, maka penyaluran disesuaikan dengan penghimpunan tahun 2014 atau sebesar 16.92% dari target penyaluran Penyaluran untuk setiap asnaf pada akhir 2014 diperkirakan semuanya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun Peningkatan yang sangat signifikan ada pada ashnaf gharimin dan ibnu sabil dengan masing-masing peningkatan diperkirakan sebesar % dan %. Berdasarkan realisasi penyaluran Kuartal III tahun 2014 ashnaf gharimin dan ibnu sabil sudah mengalami peningkatan sebesar 78.76% dan % dibandingkan tahun Sementara penyaluran yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan adalah pada ashnaf fi sabilillah yang kenaikannya diperkirakan hanya 2.22%. Secara keseluruhan, realisasi penyaluran Kuartal III sudah mencapai 83,63% dibandingkan penyaluran 2013 dan diperkirakan pada akhir tahun peningkatan penyaluran sebesar 16.12% dibandingkan tahun Hal ini dikarenakan banyaknya program-program yang sudah direncanakan, dilaksanakan di akhir tahun Adapun penyaluran infak/sedekah pada tahun 2014 diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan. Realisasi 2014 baru tersalurkan 1,876,374, atau baru 42.47% dari realisasi penyaluran Dan diperkirakan pada akhir 2014, penyaluran infak/sedekah hanya sebesar 2.5 miliar rupiah atau sebesar 56.82% dari penyaluran tahun 2013 (Tabel 6). Tabel 6: Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam rupiah) Jenis Dana Realisasi 2013 Realisasi 2014 (Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Maal 38,812,013, ,276,986, ,697,043, % % Fakir Miskin 35,371,718, ,041,947, ,270,787, % % Muallaf 85,000,000, ,300, ,066, % % Halaman 17 dari 56

18 Riqab Gharimin 537,596, ,008, ,281,345, % % Fii Sabilillah 2,760,609, ,031,673, ,821,768, % % Ibnu Sabil 57,088, ,057, ,076, % % Infak/Sedekah 4,418,133, ,876,374, ,510,533, % 56.82% Jumlah 43,230,146, ,153,360, ,207,577, % % Sebagaimana peningkatan jumlah dana yang disalurkan, jumlah penerima manfaat pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan. Sampai Kuartal III tahun 2014, jumlah mustahik yang dibantu sudah mengalami peningkatan sebesar 6.07% bila dibandingkan dengan tahun Sampai akhir tahun diperkirakan jumlah mustahik yang dibantu mencapai 356,714 mustahik atau mengalami kenaikan sebesar 63.04% dibandingkan tahun Kenaikan yang signifikan pada akhir tahun ini berkenaan dengan pelaksanaan Pekan Gizi Nusantara (PGN) tahap II dengan penerima manfaat diperkirakan sebesar 22 ribu orang. Peningkatan jumlah mustahik yang dibantu terutama pada ashnaf gharimin dan ibnu sabil. Sampai Kuartal III tahun 2014, asnaf gharimin sudah mengalami kenaikan % dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai kenaikan % dibandingkan Sementara ibnu sabil sampai Kuartal III tahun 2014 sudah mengalami kenaikan sebesar % dan diperkirakan pada akhir tahun akan naik % dibandingkan Untuk fakir miskin juga mengalami kenaikan walaupun tidak sebesar asnaf gharimin dan ibnu sabil yaitu pada Kuartal III tahun 2014 sudah naik sebesar 9.57% dan diperkirakan pada akhir tahun akan naik sebesar 68.19% dibandingkan Adapun asnaf mualaf dan fi sabilillah mengalami penurunan, bahkan asnaf mualaf sampai Kuartal III tahun 2014 hanya 5% dari penyaluran tahun 2013 dan diperkirakan sampai akhir tahun 2014 tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Sementara asnaf fii sabilillah pada Kuartal III tahun 2014 baru 26.56% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya 45.3% dari realisasi penyaluran tahun Penurunan penyaluran asnaf mualaf secara signifikan berkenaan penyaluran ke asnaf mualaf akan dilakukan secara lebih berkesinambungan dan menyeluruh. Untuk itu, BAZNAS melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga yang konsen membina mualaf. Pada bulan November 2014, BAZNAS telah melakukan FGD Mualaf dengan lembaga yang konsen membina mualaf dan para tokoh mualaf untuk merumuskan strategi-strategi dalam pemberdayaan mualaf. Halaman 18 dari 56

19 Tabel 7: Perbandingan Jumlah Mustahik Penerima Zakat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 (dalam jiwa) Asnaf Realisasi 2013 Realisasi 2014 (Jan-Sep) Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Fakir Miskin 213, , , % % Muallaf % 5.00% Riqab Gharimin % % Fii Sabilillah 9,986 2,652 4, % 45.83% Ibnu Sabil % % Jumlah 224, , , % % Sementara itu, penerima manfaat perorangan dari infak/sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya pada Kuartal III tahun 2014 baru mencapai 70.97% dari realisasi 2013 dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 akan naik 36.40% dibandingkan Hal ini disebabkan juga adanya program Pekan Gizi Nusantara II di akhir tahun Penerima manfaat badan atau institusi mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan realisasi tahun Pada Kuartal III tahun 2014 ini sudah mengalami peningkatan sebesar 93.88% dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mencapai % dibandingkan 2013 (Tabel 8). Tabel 8: Perbandingan Jumlah Penerima Manfaat Infak/Sedekah dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Jenis Penerima Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perorangan (jiwa) 9,150 6,494 12, % % Badan (institusi) 33,759 65, , % % Halaman 19 dari 56

20 Berdasarkan lima bidang penyaluran, yaitu bidang ekonomi (Indonesia Makmur), bidang pendidikan (Indonesia Cerdas), bidang kesehatan (Indonesia Sehat), bidang keagamaan (Indonesia Takwa), dan bidang sosial-kemanusiaan (Indonesia Peduli), penyaluran sampai dengan Kuartal III tahun 2014 hanya mencapai rata-rata 12.18% dan diperkirakan sampaik akhir tahun hanya mencapai rata-rata 16.92% dari rencana penyaluran Bahkan, realisasi penyaluran untuk Indonesia Makmur pada Kuartal III tahun 2014 hanya 3.74% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.12% dari rencana Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hal ini terjadi karena penghimpunan yang tidak mencapai target maka penyaluran menyesuaikan dengan dana yang tersedia untuk disalurkan. Untuk Indonesia Cerdas, pada Kuartal III tahun 2014 sudah tersalurkan sebesar 37.18% dari rencana 2014 dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mencapai 49.57%. Dan untuk Indonesia Sehat, pada Kuartal III tahun 2014 sudah tersalurkan sebesar 19.46% dari rencana 2014 dan diperkirakan di akhir tahun mencapai 25.95%. Sementara itu, untuk Indonesia Peduli pada Kuartal III tahun 2014 mencapai 10.80% dan diperkirakan pada akhir tahun akan mencapai 15.60% dari rencana tahun Terakhir untuk Indonesia Takwa, realisasi penyaluran sampai dengan Kuartal III tahun 2014 mencapai 33.04% dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai 44.05% dari rencana tahun Berikut ini realisasi penyaluran berdasarkan lima bidang penyaluran serta perbandingan dengan anggaran tahun 2014 (Table 9). Tabel 9: Perbandingan Realisasi dengan Anggaran Penyaluran Dana Tahun 2014 Berdasarkan Bidang Penyaluran (dalam rupiah) Bidang Penyaluran Rencana 2014 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Ekonomi (Indonesia Makmur) Bidang Pendidikan (Indonesia Cerdas) 73,897,657, ,761,760, ,785,141, % 5.12% 17,227,312, ,405,145, ,540,193, % 49.57% Halaman 20 dari 56

21 Bidang Kesehatan (Indonesia Sehat) Bidang Keagamaan (Indonesia Takwa) Bidang Sosial- Kemanusiaan (Indonesia Peduli) 43,395,220, ,445,823, ,261,098, % 25.95% 4,589,469, ,516,227, ,021,636, % 44.05% 157,607,424, ,024,404,127 24,590,805, % 15.60% Jumlah 296,717,085, ,153,360, ,207,577, % 16.92% Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2013, penyaluran berdasarkan bidang dapat dijelaskan sebagai berikut. Bidang ekonomi dan bidang sosial-kemanusiaan pada Kuartal III tahun 2014 mengalami penurunan dengan hanya mencapai 44.66% dan 68.91% dan pada akhir tahun 2014 diperkirakan tidak lebih besar dari realisasi tahun 2013 yaitu hanya mencapai 61.21% dan 99.53%. Adapun bidang pendidikan, pada Kuartal III tahun 2014 ini, meningkat sebesar 78.51% dan diperkirakan pada akhir tahun naik menjadi %. Bidang lain yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 adalah bidang kesehatan dan bidang keagamaan. Sampai dengan Kuartal III tahun 2014, masing-masing mengalami peningkatan sebesar 4.30% dan % dan diperkirakan pada akhir tahun mencapai 39.06% dan %. Secara keseluruhan, sampai Kuartal III tahun 2014, realisasi penyaluran dana mencapai 83.63% dan diperkirakan pada akhir tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 16.12% dari penyaluran tahun Berikut ini realisasi penyaluran berdasarkan lima bidang penyaluran pada tahun 2014 dibandingkan dengan realisasi penyaluran tahun 2013 (Tabel 10). Tabel 10: Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Bidang Penyaluran (dalam rupiah) Bidang Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bidang Ekonomi 6,184,301, ,761,760, ,785,141, % 61.21% Bidang Pendidikan 3,588,150, ,405,145, ,540,193, % % Halaman 21 dari 56

22 Bidang Kesehatan Bidang Keagamaan Bidang Sosial- Kemanusiaan 8,097,837, ,445,823, ,261,098, % % 653,424, ,516,227, ,021,636, % % 24,706,432, ,024,404,127 24,590,805, % 99.53% Jumlah 43,230,146, ,153,360, ,207,577, % % Untuk penyaluran berdasarkan tujuh program unggulan, sampai Kuartal III tahun 2014, yang tertinggi daya serapnya adalah Tanggap Darurat Bencana yaitu sebesar 26.74% dan diperkirakan di akhir tahun mencapai 35.65%. Sementara yang paling kecil daya serapnya adalah Zakat Community Development yaitu sebesar 3.76% pada kuartal III tahun 2014 dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.02%. Selanjutnya Rumah Makmur BAZNAS, pada Kuartal III tahun 2014 besar penyerapannya yaitu 3.97% dan diperkirakan pada akhir tahun hanya mencapai 5.29%. Perbandingan realisasi dengan anggaran penyaluran dana tahun 2014 berdasarkan tujuh Program unggulan adalah sebagai berikut (Tabel 11). Tabel 11: Perbandingan Anggaran dan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 Berdasarkan Program Unggulan (dalam rupiah) Program Penyaluran Rencana 2014 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development Rumah Makmur BAZNAS Rumah Cerdas Anak Bangsa Rumah Sehat BAZNAS 31,681,655, ,192,244, ,589,659, % 5.02% 42,216,002, ,674,531, ,232,708, % 5.29% 17,227,312, ,426,270, ,568,360, % 26.52% 43,395,220, ,346,539, ,795,386, % 22.57% Halaman 22 dari 56

23 Rumah Dakwah BAZNAS Konter Layanan Mustahik Tanggap Darurat Bencana 4,589,469, ,006, ,675, % 15.57% 145,343,558, ,698,401, ,925,597, % 18.53% 12,263,866, ,279,365, ,372,487, % 35.65% Jumlah 296,717,085, ,153,360, ,207,577, % 16.92% Sementara itu, bila dibandingkan dengan realisasi penyaluran 2013, Program Tanggap Darurat Bencana mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 5,878.63% dan diperkirakan tahun 2014 sebesar 7,971.50%. Peningkatan di akhir tahun berkenaan dengan adanya penyaluran kepada Palestina sebesar Rp ,00 dan terjadinya bencana di beberapa daerah seperti longsor di Banjarnegara dan banjir di Bandung. Program unggulan yang juga mengalami kenaikan adalah Rumah Sehat BAZNAS, pada Kuartal III kenaikannya mencapai 10,90% dan diperkirakan pada akhir tahun kenaikannya mencapai 47,87% bila dibandingkan tahun Untuk Konter Layanan Mustahik, pada akhir tahun diperkirakan juga mengalami kenaikan sebesar %, walaupun pada kuartal III realisasinya baru 78.41% dari penyaluran tahun Hal ini dikarenakan beberapa bulan terakhir ini, mustahik semakin banyak yang datang dari berbagai wilayah Jabodetabek. Demikian juga halnya Rumah Dakwah BAZNAS, pada akhir tahun diperkirakan juga mengalami kenaikan sebesar %, walaupun pada Kuartal III realisasinya baru 81.70% dari penyaluran tahun 2013 Adapun program unggulan yang mengalami penurunan penyerapan dananya bila dibandingkan dengan tahun 2013 adalah Zakat Community Development, Rumah Makmur BAZNAS, dan Rumah Cerdas Anak Bangsa. Zakat Community Development relisasinya sampai Kuartal III baru 62.15% dan diperkirakan di akhir tahun hanya 82.86% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun Rumah Makmur BAZNAS relisasinya sampai Kuartal III baru % dan diperkirakan di akhir tahun hanya 52.34% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun Rumah Cerdas Anak Bangsa relisasinya sampai Kuartal III baru % dan diperkirakan di akhir tahun hanya 77.89% bila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2013 (Tabel 12). Halaman 23 dari 56

24 Tabel 12: Perbandingan Realisasi Penyaluran Dana Tahun 2014 dan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam rupiah) Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development Rumah Makmur BAZNAS Rumah Cerdas Anak Bangsa Rumah Sehat BAZNAS Rumah Dakwah BAZNAS Konter Layanan Mustahik Tanggap Darurat Bencana 1,918,412, ,192,244, ,589,659, % 82.86% 4,265,889, ,674,531, ,232,708, % 52.34% 5,864,768, ,426,270, ,568,360, % 77.89% 6,624,217, ,346,539, ,795,386, % % 656,040, ,006, ,675, % % 23,845,966, ,698,401, ,925,597, % % 54,851, ,279,365, ,372,487, ,978.63% 7,971.50% Jumlah 43,230,146, ,153,360, ,207,577, % % Sebagaimana jumlah dana penyaluran yang meningkat pada tahun 2014, jumlah penerima manfaat pun mengalami peningkatan. Realisasi Kuartal III sudah mencapai 89.86% bila dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat tahun Diperkirakan pada akhir tahun naik sebesar 54.74%. Perbandingan jumlah penerima manfaat tahun 2014 dengan tahun 2013 berdasarkan tujuh program unggulan disajikan dalam Tabel 13 di bawah ini. Halaman 24 dari 56

25 Tabel 13: Perbandingan Jumlah Penerima Manfaat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam jiwa) Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosis 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development 29,942 7,501 14,861 25,05% 49,63% Rumah Makmur BAZNAS 3, , % 32,92% Rumah Cerdas Anak Bangsa 1,292 1,774 1, % % Rumah Sehat BAZNAS 132, , , % 123,66% Rumah Dakwah BAZNAS % % Konter Layanan Mustahik 71,492 74, , % % Tanggap Darurat Bencana 33,081 34,918 58, % % Jumlah 271, , , % % Sejak tujuh program unggulan digulirkan di tahun 2011, jumlah penerima manfaat sampai dengan 2014 sudah mencapai orang dengan kontribusi terbesar pada Program Konter Layanan Mustahik sebanyak 471,876 penerima manfaat dan Rumah Sehat BAZNAS sebanyak 448,260 penerima manfaat. Kontribusi yang paling rendah terhadap penerima manfaat adalah Rumah Dakwah BAZNAS dengan penerima manfaat sebanyak Informasi akumulasi jumlah penerima manfaat pada tahun 2013 dan 2014 disajikan pada Tabel 14 di bawah ini. Halaman 25 dari 56

26 Tabel 14: Perbandingan Jumlah Database Penerima Manfaat Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Berdasarkan Program Unggulan (dalam jiwa) Program Penyaluran Realisasi 2013 Realisasi 2014 Jan-Sep Prognosi s 2014 Rasio (3)/(2) (4)/(2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Zakat Community Development 97, , , % % Rumah Makmur BAZNAS 5,147 6,004 6, % % Rumah Cerdas Anak Bangsa 7,371 9,145 9, % % Rumah Sehat BAZNAS 284, , , % % Rumah Dakwah BAZNAS 751 1,092 1, % % Konter Layanan Mustahik 334, , , % % Tanggap Darurat Bencana 49,386 84, , % % Jumlah 778,188 1,022,597 1,156, % % Program ZCD merupakan satu-satunya Program Nasional sampai dengan tahun Program Nasional adalah program yang dikelola bersama antara BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota. Sampai dengan Triwulan III tahun 2014, pelaksanaan Program ZCD dalam Program Nasional yang pelaksanaannya sampai pada tahap kick off sebanyak 17 (tujuh belas) lokasi/titik. Berikut lokasi/titik Program ZCD yang sudah kick off pada tahun Provinsi Kabupaten/Kota Penerima Manfaat Kepala Keluarga Jiwa Sumatera Barat Kabupaten Agam Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Sijunjung Sumatera Selatan Kabupaten OKU Timur Kabupaten Banyuasin Banten Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak Halaman 26 dari 56

27 Kalimantan Timur Kota Balikpapan Kota Samarinda Kabupaten Berau Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Timur Jawa Barat Kabupaten Kuningan Kabupaten Sumedang Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Cianjur 89 - Jumlah 2,785 13,782 Di samping 17 lokasi/titik sudah kick off, terdapat 22 titik masih dalam proses assessment, formula rencana aksi, dan penyusunan proposal. Berikut jumlah lokasi/titik dan status tahapan Program ZCD yang belum kick off pada tahun No. Provinsi Status Jumlah Lokasi/Titik 1 Sumatera Barat Formulasi Rencana Aksi 1 2 Sumatera Selatan Formulasi Rencana Aksi Proses Assessment Riau Penyusunan Proposal 3 4 Bengkulu Penyusunan Proposal 2 5 Kalimantan Barat Formulasi Rencana Aksi 3 6 Nusa Tenggara Timur Penyusunan Proposal 8 Selain dalam Program Nasional, BAZNAS melanjutkan pengelolaan Program ZCD yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor sebanyak 2 (dua) lokasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Tabanan. Terkait Pedoman dan Panduan pelaksanaan Program ZCD, mulai dari penyusunan perencanaan, pendampingan, keuangan, sampai pelaporan program telah selesai dibuat. Di samping itu, pada Halaman 27 dari 56

28 tahun 2014 ini juga telah dilaksanakan workshop nasional tentang penguatan pengelolaan Program ZCD. Adapun untuk RSB, belum ada penambahan RSB sampai dengan Kuartal III tahun Sebagaimana tahun 2013 BAZNAS masih memiliki empat RSB yang berlokasi di Jakarta, Bantul, Sidoarjo, dan Makasar. Jumlah member seluruh RSB lebih dari KK atau hampir mencapai jiwa dengan rincian masing-masing sebagai berikut; RSB Jakarta sebanyak KK/ jiwa, RSB Bantul Yogyakarta sebanyak 3.832KK/ jiwa, RSB Sidoarjo sebanyak KK/7.219 jiwa, dan RSB Makasar sebanyak KK/ jiwa. Pada saat ini sedang dilaksanakan pembangunan RSB di Pangkal Pinang hasil kerjasama dengan PT Timah dan akan segera menyusul pembangunan RSB di Bekasi bekerjasama dengan Ormas Hidayatullah dan RSB di Serang bekerjasama dengan BAZNAS Provinsi Banten dan BAZNAS Kabupaten Serang. Program Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB), selama tahun 2014 melanjutkan pelaksanaan Porgram SKSS, Program DINAR, Program Pembinaan Anak Aceh, dan Program PPSDMS. Sampai dengan Kuartal III, jumlah penerima manfaat Program RCAB sebanyak 1,774 dengan rincian sebagai berikut; Program SKSS sebanyak 328 penerima manfaat, Program DINAR sebanyak penerima manfaat, Program Pembinaan Anak Aceh sebanyak 156 penerima manfaat, dan Program PPSDMS sebanyak 20 penerima manfaat. Penerima manfaat Program RCAB yang lulus tahun 2014 berjumlah 70 siswa, dengan rincian Program SKSS sebanyak 27 orang dan Program Pembinaan Anak Aceh sebanyak 43 orang. Para peserta Program RCAB yang lulus sudah bekerja di berbagai bidang, seperti perbankan, PNS, asuransi, dan pertambangan. Untuk Program Rumah Makmur BAZNAS (RMB), jumlah penerima manfaat sampai Kuartal III tahun 2014 sebanyak 857 orang. Dibandingkan dengan penerima manfaat tahun 2013 yang berjumlah 3.469, maka jumlah penerima manfaat pada tahun 2014 baru 24.70%. Untuk mengoptimalkan penyaluran Program RMB, maka pada akhir 2014 ini sedang dilaksanakan rekrutmen tenaga fasilitator dan pendamping. Halaman 28 dari 56

29 Program Rumah Dakwah BAZNAS (RDB), selama tahun 2014, melanjutkan Program KSU dan Program Bina Muallaf. Program KSU melanjutkan pengelolaan peserta yang direkrut tahun 2012 dan melakukan rekrutmen peserta baru, baik untuk jenjang S2 maupun S3. Sampai dengan Kuartal III tahun 2014, peserta KSU jenjang S2 sebanyak 256 orang 69 orang peserta jenjang S3. Dari jumlah peserta tersebut sudah lulus sebanyak 129 peserta jenjang S2 dan 18 peserta jenjang S3. Program Konter Layanan Mustahik (KLM), sampai dengan Kuartal III tahun 2014, telah menyalurkan dana kepada 2,735 penerima manfaat dengan rincian sebagai berikut; penyaluran untuk pendidikan sebanyak jiwa, untuk pengobatan sebanyak 209 jiwa, untuk hutang piutang sebanyak 386 jiwa, untuk bantuan biaya hidup sebanyak 122 jiwa, dan untuk ibnu sabil sebanyak jiwa. Tanggap Darurata Bencana yang dilaksanakan oleh BAZNAS sampai Kuartal III tahun 2014 antara lain untuk: 1) Bencana banjir di Jabodetabek. 2) Bencana banjir bandang di Manado. 3) Bencana banjir di Jambi. 4) Bencana banjir di Jepara. 5) Bencana banjir di Banten. 6) Bencana longsor di Semarang 7) Bencana erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara 8) Bencana erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur 9) Bencana kebakaran di Garut Untuk musibah internasional, BAZNAS telah menyalurkan dana kepada korban bencana kemanusiaan (perang) di Palestina. 3. Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat Tahun 2014 Sosialisasi dan edukasi zakat merupakan salah satu dari lima agenda perzakatan nasional yang sudah dicanangkan oleh Pengurus BAZNAS Periode Empat agenda lainnya adalah penguatan kelembagaan amil zakat, optimalisasi pendayagunaan, penyempurnaan regulasi, dan sinergi. Halaman 29 dari 56

30 BAZNAS melakukan sosialisasi dan edukasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi langsung dilaksanakan dalam bentuk pengajian, presentasi (sosialisasi) dan pelatihan di kementerian/lembaga, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta, mesjid-mesjid, dan perkumpulan masyarakat, seperti majelis taklim atau paguyuban kedaerahan. Sosialisasi langsung dilaksanakan juga dalam bentuk seminar-seminar. Adapun sosialisasi tidak langsung dilaksanakan melalui media cetak, media elektronik, media online, dan media ruang terbuka seperti billboard dan spanduk. Sosialisasi langsung dan tidak langsung hanya akan efektif apabila disertai dengan komunikasi intensif oleh para officer penghimpunan. Selama 2014, sosialisasi langsung lebih banyak dilaksanakan di kementerian/lembaga dan BUMN dengan materi utama Inpres Nomor 3 Tahun 2014 dan mesjid-mesjid perkantoran yang mengagendakan kajian tentang zakat. Untuk sosialisasi dan edukasi tidak langsung selama 2014, BAZNAS masih menggunakan Koran Media Indonesia setiap hari Senin, Majalah Zakat yang terbit dua bulanan, portal baznas.or.id, kerja sama dengan beberapa televisi khususnya pada bulan Ramadhan, dan spanduk pada momen tertentu. Realisasi kegiatan sosialisasi dan edukasi zakat dalam bentuk event selama tahun 2014, antara lain, sebagai berikut: Tabel 15: Realisasi Sosialisasi-Edukasi Zakat Berupa Event Tahun Nama Kegiatan: Seminar Nasional Balikpapan Waktu Kegiatan: Januari 2014 Tempat Kegiatan: Balikpapan Jumlah Peserta: 250 orang 2 Nama Kegiatan: Masterchef Indonesia Junior (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: 3 Maret 2014 Tempat Kegiatan: The Jungle, Bogor Jumlah Peserta: 100 Anak Yatim 3 Nama Kegiatan: Festival Rampak Bedug Waktu Kegiatan: 15 Juni 2014 Halaman 30 dari 56

31 Tempat Kegiatan: Jakarta Jumlah Peserta: Nama Kegiatan: Rakornas Setjend K/L di Kemenkokesra (Sosialisasi Inpres 3/2014) Waktu Kegiatan: 23 Juni 2014 Tempat Kegiatan: Jakarta Jumlah Peserta: 160 Peserta 5 Nama Kegiatan: Buka Puasa Bersama Anak Yatim (Kerjasama dengan MetroTV) Waktu Kegiatan: Juli 2014 Tempat Kegiatan: 14 kota Jumlah Peserta: anak yatim 6 Nama Kegiatan: Buka Puasa Bersama Anak Yatim (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: Juli 2014 Tempat Kegiatan: Jakarta dan Bekasi Jumlah Peserta: 5000 Anak Yatim 7 Nama Kegiatan: Orphanship Waktu Kegiatan: Juli 2014 Tempat Kegiatan: Kapal Perang TNI dan Pulau Bidadari Jumlah Peserta: 300 Anak Yatim 8 Nama Kegiatan: Mudik Bersama Mustahik (Kerjasama dengan RCTI) Waktu Kegiatan: 22 Juli 2014 Tempat Kegiatan: Masjid Istiqlal Jakarta Jumlah Peserta: 1001 Peserta Mudik 9 Nama Kegiatan: Indonesia Berzakat 2014 Waktu Kegiatan: 23 Juli 2014 Tempat Kegiatan: Istana Presiden Jumlah Peserta: 30 Orang 10 Nama Kegiatan: Rakernas BAZNAS 2014 Halaman 31 dari 56

32 Waktu Kegiatan: 9-10 September 2014 Tempat Kegiatan: Jakarta Jumlah Peserta: 234 Orang 11 Nama Kegiatan: Pekan Gizi Nusantara Tahap I Waktu Kegiatan: 5-8 Oktober Tempat Kegiatan: Seluruh Indonesia Jumlah Peserta: Kepala Keluarga 12 Nama Kegiatan: Pekan Gizi Nusantara Tahap II Waktu Kegiatan: Desember 2014 Tempat Kegiatan: Seluruh Indonesia Jumlah Peserta: Kepala Keluarga 13 Nama Kegiatan: Hari Ibu Waktu Kegiatan: 25 Desember 2014 Tempat Kegiatan: Banjarnegara Jumlah Peserta: 140 Ibu 4. Realisasi Pengembangan SDM Tahun 2014 Sumber daya manusia, dalam hal ini Amil, merupakan aset utama dalam institusi pengelolaan zakat. Amil tidak sekedar menjadi perantara antara mustahik dan muzaki dalam mengantarkan dana zakat, tetapi juga menyebarluaskan nilai-nilai zakat ke masyarakat. Dalam rangka menjaga integritas dan meningkatkan kompetensi dan kapasitas para amil, selama 2014 dilaksanakan berbagai program pengembangan sumber daya manusia. Berikut program pengembangan, pendidikan, dan pelatihan SDM yang dilaksanakan BAZNAS selama tahun Halaman 32 dari 56

Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. an (RKAT) Tahun 2014 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. an (RKAT) Tahun 2014 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) REPUBLIK INDONESIA Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan an (RKAT) Tahun 2014 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) REPUBLIK INDONESIA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2014 A.

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL, BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI, DAN BADAN AMIL ZAKAT

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1846, 2016 BAZNAS. Penyusunan RKA Tahunan. Baznas Provinsi. Baznas Kabupaten/Kota. Pedoman. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT)

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) TAHUN 2016 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Jl. Kebon Sirih No. 57, Jakarta Pusat - 10340 A. PENDAHULUAN Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) Kamis, 8 Desember 2016 Sistematika Isi 1) Kelembagaan BAZNAS 2) Rencana Strategis 2016-2020 3) Program Penghimpunan 4) Program Penyaluran KELEMBAGAAN BAZNAS Kedudukan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PENGELOLAAN ZAKAT Kementerian Agama Republik lndonesia Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat Tahun 2012

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI 2018 0 1. PENGHIMPUNAN 1.1 DATA MUZAKKI Jumlah muzakki Kantor Pusat pada bulan Januari Tahun 2018 sebanyak 1.996 orang (meningkat 733 orang atau 63,2% dibanding bulan

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN No.1847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAZNAS. UPZ. Pembentukan dan Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam Bab Analisis dan Pembahasan ini penulis akan membahas mengenai kesesuaian kegiatan yang dilakukan oleh BAZNAS dalam pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah (

Lebih terperinci

SOSIALISASI INPRES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI PENGUMPULAN ZAKAT DI KEMENTERIAN/LEMBAGA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

SOSIALISASI INPRES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI PENGUMPULAN ZAKAT DI KEMENTERIAN/LEMBAGA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL SOSIALISASI INPRES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI PENGUMPULAN ZAKAT DI KEMENTERIAN/LEMBAGA MELALUI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Rakernas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung Pusat

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama

Mam MAKALAH ISLAM. Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama Mam MAKALAH ISLAM Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama 10 Desember 2014 Makalah Islam Transisi BAZNAS dan Peran Kementerian Agama M. Fuad Nasar (Kasubdit Pengawasan Lembaga Zakat, Wakil Sekretaris

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

FORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA

FORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA FORMULIR LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT ACEH 2013 BAITUL MAL KABUPATEN ACEH JAYA Nama Institusi : SK Lembaga / Tanggal (terakhir) : (dilampirkan) SK Pengurus / Tanggal (terakhir): Baitul Mal Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SiMBA) Versi 1.0

Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SiMBA) Versi 1.0 Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SiMBA) Versi 1.0 Konsep SIMBAZNAS SIMBAZNAS ERP Digunakan oleh Pusat Fungsi: Pendukung operasional Koordinator dan monitoring SiMBA Digunakan oleh Daerah & LAZ Fungsi:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS

LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS LAPORAN AKTIVITAS JANUARI - FEBRUARI T A H U N 2 0 1 8 UNIT YBM PLN PUSAT DAN DANA KKS YAYASANBAITULMAALPLN JLTrunojoyoBlokM1/135KebayoranBaru JakartaSelatan 0217261122ext1574 email:ybm@pln.co.id-www.ybmpln.org

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa sehubungan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENCANANGAN GERAKAN NASIONAL WAKAF UANG, TANGGAL 8 JANUARI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional

BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional I SALINAN PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN/

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG Menimbang: a. bahwa zakat merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT 2015 Visi Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia. Misi 1. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam mencapai target-target

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

NOMOR 103 TAHUN 2004

NOMOR 103 TAHUN 2004 KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 103 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN SUSUNAN KEANGGOTAAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTA.NG BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Profil Perusahaan Baznas merupakan lembaga resmi yang dibentuk Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 untuk melakukan

Lebih terperinci

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5508 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG, WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT WALIKOTA SERANG, a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA ANGGOTA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA ANGGOTA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA ANGGOTA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN IV.1. Proses Pencatatan, Pengukuran, dan Pelaporan tansi Zakat dan Infak/Sedekah Pada BAZIS DKI Jakarta Tujuan utama akuntansi keuangan lembaga amil zakat adalah untuk menyajikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

LIPUTAN SEMINAR Masa Depan Zakat Indonesia Pasca UU Zakat Baru: Peluang dan Tantangan

LIPUTAN SEMINAR Masa Depan Zakat Indonesia Pasca UU Zakat Baru: Peluang dan Tantangan LIPUTAN SEMINAR Masa Depan Zakat Indonesia Pasca UU Zakat Baru: Peluang dan Tantangan Forum Zakat, Jakarta Media Center Gd. Dewan Pers, Jakarta Kamis, 24 November 2011 Oleh: Untung Kasirin PEMBAHASAN Pembicara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTENEGARA, Menimbang : a. bahwa Zakat

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH 1 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : V TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA ORGANISASI

PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : V TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA ORGANISASI PERATURAN ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA NOMOR : V TAHUN 2010 TENTANG TATA KERJA ORGANISASI IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA ------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT I. UMUM Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

Lebih terperinci

BUKU STATISTIK ZAKAT NASIONAL 2015

BUKU STATISTIK ZAKAT NASIONAL 2015 BUKU STATISTIK ZAKAT NASIONAL 2015 Buku Statistik Zakat Nasional 2015 Divisi IT & Pelaporan Badan Amil Zakat Nasional November 2016 Judul Buku Buku Statistik Zakat Nasional 2015 Versi 1.2 Bulan Publikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA Istutik (2013) meneliti mengenai penerapan standar akuntansi Zakat Infak/Sedekah (PSAK: 109) pada pertanggungjawaban keuangan atas aktivitas penerimaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 03 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang : a. bahwa penunaian Zakat merupakan

Lebih terperinci

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.38, 2014 KESEJAHTERAAN. Zakat. Pengelolaan. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5508) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LAZISMU PEKANBARU A. Sejarah Singkat Berdirinya Lazismu Pekanbaru Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru didirikan sebagai bentuk keprihatinan terhadap

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pengelolaan zakat secara lebih berdaya guna dan

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa sebagai daerah

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN AGAMA RI, KEMENTERIAN SOSIAL RI, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI, KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI), BADAN

Lebih terperinci

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar

Pedoman Pengajuan. Lembaga Zakat Terdaftar Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Dodik Siswantoro Sri Nurhayati 2015 Pedoman Pengajuan Lembaga Zakat Terdaftar Copyright

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang :

Lebih terperinci

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017 NERACA : 01 OKTOBER 2017-31 OKTOBER 2017 AKTIVA Aktiva Lancar PASIVA Kewajiban Kas di Tangan - 200.000 200.000 Hutang - - - Kas di Bank Syariah - 1.500.000 1.500.000 Kas di Bank konvensional - - - Piutang

Lebih terperinci

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun

Lebih terperinci

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG A. Pendistribusian Zakat di BAZ Kota Semarang Pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh BAZ Kota Semarang dengan menyalurkan dana zakatnya sesuai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT OLEH H. AWALUDDIN, SE. SEKRETARIS BAZNAS NTB PENDAHULUAN VISI MENJADIKAN BAZNAS PROVINSI NTB YANG AMANAH, PROFISIONAL, TRANSPARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Januari 2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Ketua, Ir. Drs. Muhammad Syauqie, MM. Laporan Tahunan 2014 (iii)

KATA PENGANTAR. Mataram, Januari 2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Ketua, Ir. Drs. Muhammad Syauqie, MM. Laporan Tahunan 2014 (iii) KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas Rahmat dan Karunia Allah SWT penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Komisi Informasi Provinsi NTB Tahun 2014 dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi amanat

Lebih terperinci

V I S I. Dasar Hukum PROFILE BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL II. PROFIL BAZNAS

V I S I. Dasar Hukum PROFILE BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL II. PROFIL BAZNAS II. PROFIL BAZNAS PROFILE BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Dasar Hukum 1. UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. 2. Surat Keputusan Presiden RI No. 8 tahun 2001 tanggal 17 Januari 2001 diperbarui dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro. xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan zaman secara global yang cepat dan karena kemajuan era teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu

Lebih terperinci

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109) Ilham Maulana Saud Dlingo, 28 Agustus 2016 DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT Dasar Hukum 1.

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto Badan atau Lembaga Amil Zakat merupakan organisasi sosial ekonomi dalam

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Profil BAZNAS OKU Timur a. Letak Geografis Wilayah Kabupaten OKU Timur dengan luas ± 3.370 KM yang terdiri 20 Kecamatan dan 305 Desa dengan jumlah penduduk ± 667.300 jiwa dan

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT ~ 1 ~ SALINAN BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN. Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA PEKALONGAN Analisis manajemen pengumpulan dana zakat di BAZNAS Kota Pekalongan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengarahan,

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 Jakarta, 28 Desember 2010 1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR

BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR BAB III TINJAUAN UMUM KANTOR UPZ (UNIT PENGUMPUL ZAKAT) KECAMATAN TANGGEUNG CIANJUR 3.1 Sejarah Singkat Kantor UPZ Kecamatan Tanggeung BAZ kabupaten Cianjur asal mulanya adalah Lembaga Kesejahteraan Umat,

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 9 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG A. Analisis laporan Keuangan 1. Urgensi Laporan Keuangan Bagi PKPU Semarang Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI, INFAK DAN SEDEKAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

NOMOR 23 TAHUN Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1) Tahun 1945;

NOMOR 23 TAHUN Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1) Tahun 1945; UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PINJAMAN PEMBANGUNAN MASJID DI LAZIS TAMAN ZAKAT BEKASI. 1. Sejarah Perkembangan LAZIS Taman Zakat Bekasi

BAB III PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PINJAMAN PEMBANGUNAN MASJID DI LAZIS TAMAN ZAKAT BEKASI. 1. Sejarah Perkembangan LAZIS Taman Zakat Bekasi BAB III PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK PINJAMAN PEMBANGUNAN MASJID DI LAZIS TAMAN ZAKAT BEKASI A. Profil LAZIS Taman Zakat Bekasi 1. Sejarah Perkembangan LAZIS Taman Zakat Bekasi LAZIS Taman Zakat Bekasi

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa zakat, infaq dan shadaqah

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI Bidang Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Amil

Lebih terperinci

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU Menimbang : BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, a. bahwa menunaikan zakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan Menjadi Anggota 1. Persyaratan menjadi Anggota Partai Jariibu adalah sebagai berikut : a. Setiap Warga Negara Indonesia yang ingin

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 581 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 581 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 581 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Lampiran 9 Menimbang :bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI Bidang Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN 1 RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPATDENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SESTAMA BNPT, SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN KOMISI YUDISIAL, KEPALA PPATK DAN KETUA KOMNAS HAM ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1290, 2014 KEMENDIKBUD. Program Studi. Perguruan Tinggi. Akreditasi. Pencabutan. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek

BAB V PEMBAHASAN. A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul. Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek 130 BAB V PEMBAHASAN A. Pola Manajemen Pengelolaan Dana Zakat di Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain Kabupaten Trenggalek Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah dan Al-Haromain

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id

Lebih terperinci