BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengembangkan bisnisnya dengan membuat anak perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengembangkan bisnisnya dengan membuat anak perusahaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya mobilitas kehidupan manusia dalam era globalisasi turut berpengaruh pada kegiatan manajemen perusahaan. Ruang gerak bisnis semakin terbuka. Banyak celah bisnis baru bermunculan. Karena itulah, semakin banyak perusahaan yang mengembangkan bisnisnya dengan membuat anak perusahaan dan cabang-cabang perusahaan. Ini membuat kegiatan perjalanan dinas perusahaan akan semakin dibutuhkan. Salah satu BUMN besar yang membuat anak perusahaan adalah PT. Pertamina (Persero). PT. Pertamina Geothermal Energy merupakan anak cabang PT. Pertamina (Persero) dalam bidang usaha panasbumi. Penulis melakukan penelitian pada salah satu Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) dari PT. Pertamina Geothermal Energy, yaitu PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. PT. Pertamina Geothermal Energy menerapkan sistem sentralisasi. Artinya, semua laporan keuangan dibuat oleh pusat dan WKP tidak memiliki hak untuk membuat laporan keuangan. Hal tersebut membuat hubungan antara pusat dan WKP sangat erat hingga kebutuhan perjalanan dinas pun akan sering terjadi. Meningkatnya kebutuhan akan perjalanan dinas itu menimbulkan semakin banyaknya anggaran perusahaan yang harus disisihkan untuk perjalanan dinas. Perjalanan dinas yang semakin sering terjadi akan menimbulkan kesempatan bagi pekerja-pekerja perusahaan untuk melakukan kecurangan dalam perjalanan dinas. 1

2 2 Contohnya, seperti apa yang dikatakan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar yang dikutip dari situs Kementerian PAN, Pemerintah mengakui, anggaran perjalanan dinas triliunan banyak yang fiktif. Ada pemikiran anggaran ini dipangkas untuk mendidik PNS. Pemangkasan anggaran perjalanan dinas seharusnya tidak hanya dilakukan pada PNS saja. Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyarankan perusahaan BUMN untuk menurunkan anggaran yang dipakai untuk perjalanan dinas. (Republika.co.id) Salah satu cara untuk memangkas anggaran perjalanan dinas adalah dengan membuat peramalan yang baik. Atas alasan itulah, dibutuhkan metode peramalan anggaran biaya perjalanan dinas yang paling sesuai hingga bisa membuat peramalan yang baik dan sangat mendekati dengan realisasinya. Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang masih menggunakan metode kualitatif dalam membuat peramalan anggaran biaya perjalanan dinas pekerja. Peramalan didasarkan pada opini-opini dan taksiran dari para pekerja di Bagian Keuangan. Data anggaran biaya perjalanan dinas pekerja pada Bagian Keuangan yang terdapat pada sistem MySAP PT. Pertamina (Persero) menunjukkan hal sebagai berikut: 1) pada tahun 2010, biaya perjalanan dinas pekerja yang dianggarkan adalah sebesar Rp ,00 2) realisasi yang terjadi dari anggaran tersebut hanya sebesar Rp ,00.

3 3 Selisih antara anggaran dan realisasi anggaran biaya perjalanan dinas tersebut hampir sebesar 50%. Berdasarkan hal di atas, tugas akhir ini akan meneliti pos biaya perjalanan dinas pekerja dengan judul PERHITUNGAN SELISIH DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PERJALANAN DINAS PEKERJA DAN REALISASINYA UNTUK MENCARI METODE PERAMALAN YANG PALING SESUAI BAGI ANGGARAN PERJALANAN DINAS (Studi Kasus pada PT. PGE Area Kamojang). 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah Sub-bab ini berisi identifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut. 1. Seberapa besarkah selisih anggaran biaya perjalanan dinas pekerja pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang dengan realisasinya. Hasil dari perhitungan selisih akan dijadikan sebagai dasar untuk membuat perhitungan efektivitas. 2. Seberapa besarkah prosentase efektivitas anggaran biaya perjalanan dinas pekerja pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Berdasarkan perhitungan prosentase efektivitas, akan diputuskan untuk mencari metode yang baru atau tetap menggunakan metode kualitatif perusahaan. 3. Metode peramalan apakah yang tepat untuk diterapkan dalam menghitung anggaran biaya perjalanan dinas pekerja Bagian Keuangan

4 4 PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Metode baru diperlukan apabila anggaran perusahaan masih pada kriteria tidak efektif sehingga dicari metode baru yang paling sesuai dengan Anggaran Biaya Perjalanan Dinas Pekerja Bagian Keuangan PT. PGE Area Kamojang Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis memberi batasan penelitian pada analisis efektivitas dan juga metode peramalan yang digunakan oleh Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang dalam penganggaran biaya perjalanan dinas pekerja. Penulis tidak melakukan penelitian pada bagian lain di perusahaan ataupun pekarya yang ada di perusahaan. Penulis juga tidak melakukan penelitian pada sistem pengendalian intern prosedur perjalanan dinas pekerja ataupun sistem pengendalian intern pada prosedur pembuatan anggaran. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Sub-bab ini berisi tujuan dan manfaat penelitian Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui seberapa besar selisih anggaran biaya perjalanan dinas pekerja pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang dengan realisasinya. 2. Untuk mengetahui seberapa besar prosentase efektivitas anggaran biaya perjalanan dinas pekerja pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.

5 5 3. Untuk mengetahui metode peramalan apakah yang tepat untuk diterapkan dalam mengukur efektivitas pengendalian biaya perjalanan dinas pekerja Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan manfaat baik bagi penulis, perusahaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya. 1. Bagi Penulis Dari penelitian ini penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai peramalan anggaran biaya perjalanan dinas pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang hingga penulis memiliki bekal berupa ilmu yang nanti akan sangat bermanfaat bagi penulis ketika penulis memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. 2. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tawaran solusi dalam meramalkan biaya perjalanan dinas pekerja. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif bagi perusahaan mengenai pentingnya melakukan pengujian metode peramalan sebelum memutuskan metode apa yang diambil dalam menyusun anggaran perjalanan dinas pekerja.

6 6 3. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan perbandingan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian terutama yang berhubungan dengan peramalan anggaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang baik dan sumber kepustakaan sebagai sumbangan pemikiran untuk proses penelitian selanjutnya. 1.4 Pendekatan Masalah Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selisih sebagai kata benda didefinisikan sebagai beda, kelainan, terpaut. Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. (Mardiasmo:2009) Menurut M. Nafarin (2008:11) anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Pada tahap awal dalam penyusunan anggaran, manajemen terlebih dahulu akan melakukan peramalan. Peramalan merupakan kegiatan yang sangat penting. Menurut Jae K. Shim & Joe G. Siegel (2001:56), fungsi yang paling penting dalam bisnis adalah peramalan, karena merupakan titik awal dari perencanaan dan penganggaran. Tujuan dari peramalan adalah untuk mengambil resiko dalam pengambilan keputusan Begitu pentingnya peramalan menjadikan metode yang digunakan dalam melakukan peramalan pun tidak kalah pentingnya. Menurut M. Munandar,

7 7 berdasarkan sifatnya, cara (metode) untuk melakukan penaksiran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) yang bersifat kualitatif (non-statistical method atau opinion method), dan (2) yang bersifat kuantitatif (statistical method). (2001:54) Anggaran biaya perjalanan dinas pekerja Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang disusun menggunakan metode kualitatif, yaitu melalui opini dan taksiran pekerja pada bagian tersebut dan hasilnya masih sangat jauh menyimpang dari realisasinya. Untuk itulah dibutuhkan metode peramalan secara kuantitatif yang dapat digunakan sebagai perbandingan dalam melakukan penyusunan anggaran agar selisih anggaran dengan realisasinya dapat dikurangi. Dalam penelitian ini, metode kuantitatif yang akan digunakan adalah metode Least Square dan metode Tren Parabola Kuadrat. 1.5 Metodologi Penelitian Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai metode dan data penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang kemudian diolah, dianalisis dan diteliti lebih lanjut dengan dasardasar yang diperoleh untuk kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara kuantitatif. Pada penelitian kali ini, penulis menilai seberapa besar selisih anggaran biaya perjalanan dinas pekerja dan mengukur tingkat efektivitas anggaran dengan

8 8 realisasinya. Penilaian tersebut didasarkan pada perbandingan anggaran perusahaan dengan hasil metode peramalan biaya perjalanan dinas pekerja yang ditawarkan yaitu dengan metode Least Square dan Tren Parabola Kuadrat. Kemudian untuk disimpulkan metode manakah yang paling tepat diterapkan yaitu yang standar kesalahan peramalannya paling kecil Data Penelitian Sub-bab ini berisi jenis data, sumber data dan teknik pengumpulan data Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian adalah: 1. Data Subjek Data mengenai kebijakan dan prosedur perusahaan mengenai penyusunan anggaran biaya perjalanan dinas pekerja. 2. Data Dokumenter Data mengenai sejarah terbentuknya perusahaan, kegiatan perusahaan, struktur organisasi, dan job description Sumber Data 1. Data Primer Merupakan data anggaran 2010 yang diperoleh langsung dari Bagian Keuangan Fungsi Controller. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari buku-buku dan internet yang berkaitan melalui penelitian pustaka yang disajikan dengan cara mengutip atau menyajikannya kembali.

9 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 4 cara, yaitu: 1. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap pekerja dan pekarya Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data terkait dengan prosedur pembuatan anggaran dan metode peramalan yang digunakan. 2. Observasi Observasi, yaitu mengamati objek penelitian secara langsung agar memperoleh data yang aktual. Observasi dilakukan dengan cara menelaah data-data tentang prosedur pembuatan anggaran, meneliti dokumen yang berkaitan, dan menelaah angka-angka yang tertera pada anggaran Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. 3. Kepustakaan Pengkajian dokumen-dokumen terkait dan pencarian referensi pada buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian Alat Analisis Data Dalam penelitian Tugas Akhir ini, dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari perusahaan dengan cara:

10 10 1. Data yang diperoleh dari perusahaan dibandingkan antara anggaran dengan realisasinya. Selanjutnya dihitung selisihnya dengan menggunakan rumus: Selisih Anggaran = Anggaran Realisasi 2. Hasil perhitungan selisih kemudian dimasukkan ke dalam tabel bantu sebagai berikut. Tabel 1.1 Selisih Antara Anggaran Biaya Perjalanan Dinas Pekerja dan Realisasi Tahun 2010 Triwulan Anggaran Realisasi Selisih 3. Dari perbandingan tersebut juga kemudian dilakukan pengukuran pencapaian dalam bentuk prosentase yang terlebih dahulu dihitung dengan menggunakan rumus efektivitas yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2009:134), yaitu: Efektivitas = Realisasi Anggaran x 100% Dengan ketentuan: a. Tidak efektif jika hasil perhitungan efektivitasnya < 95% atau > 100% b. Efektif jika hasil perhitungan efektivitasnya 95% atau 100% Data tersebut kemudian disajikan dalam tabel seperti berikut.

11 11 Tabel 1.2 Efektivitas Anggaran Biaya Perjalanan Dinas Tahun 2010 Triwulan Anggaran Realisasi Selisih Prosentase Efektivitas Keterangan 4. Melakukan perhitungan biaya perjalanan dinas pekerja dengan metode yang ditawarkan, yaitu Metode Least Square dan Tren Parabola Kuadrat. 5. Yang pertama dilakukan perhitungan dengan Metode Least Square. Rumus yang digunakan penulis dalam Metode Least Square adalah seperti yang dikemukakan oleh M. Nafarin (2008:100). Persamaannya adalah sebagai berikut: Y = a + b X a = Y N b = X Y X² Dengan syarat, X = 0 Keterangan: Y= Nilai Ramalan sebagai variabel terikat X= Nilai triwulan sebagai variabel bebas a = Nilai konstanta yaitu nilai Y pada X=0

12 12 b = Nilai koefisien/kemiringan n = Banyaknya data Untuk mencari a dan b sehingga membentuk persamaan Y = a + bx, peneliti menggunakan alat bantu berupa tabel sebagai berikut: Tabel 1.3 Mencari Persamaan dengan Metode Least Square (Metode Tren Garis Lurus) Triwulan Realisasi Biaya (Y) X X² XY Setelah a dan b di ketahui, masukkan skor X ke dalam persamaan untuk mengetahui besaran peramalan setiap triwulannya. Untuk memudahkan perhitungan, penulis menggunakan tabel berikut sebagai alat bantu: Tabel 1.4 Hasil Peramalan Biaya Perjalanan Dinas Pekerja dengan Metode Least Square (Metode Tren Garis Lurus) Triwulan a b X bx Peramalan Y=a+bx

13 13 6. Melakukan perhitungan peramalan anggaran biaya perjalanan dinas pekerja dengan metode lain yang ditawarkan, yaitu dengan Metode Tren Parabola Kuadrat. Rumus yang digunakan penulis dalam melakukan peramalan anggaran biaya perjalanan dinas pekerja dengan Metode Tren Parabola Kuadrat, seperti yang dijelaskan M. Nafarin (2007:104) adalah sebagai berikut: Y = a + bx + c X² Y = n. a + c X² XY = b X² X²Y = a X² + c X² Dengan syarat X = 0 Dalam mencari nilai a, b, dan c p enulis menggunakan alat bantu tabel sebagai berikut: Tabel 1.5 Mencari Persamaan dengan Metode Tren Parabola Kuadrat (Metode Tren Non Linier) Triwulan Realisasi Biaya (Y) X XY X² X²Y X Setelah mengetahui nilai a d an b, didapat persamaan Y = a + bx + c X², masukkan skor X ke dalam persamaan tersebut. Untuk

14 14 mempermudah perhitungan, penulis menggunakan alat bantu berupa tabel yaitu: Tabel 1.6 Hasil Peramalan Biaya Perjalanan Dinas Pekerja dengan Metode Tren Parabola Kuadrat (Metode Non Tren Linier) Triwulan X X² a b c bx Peramalan Y = a + bx + c X² 7. Setelah mengetahui hasil peramalan dengan kedua metode kuantitatif yang ditawarkan yaitu Metode Least Square dan Metode Tren Parabola Kuadrat, serta metode kualitatif yang ditentukan oleh perusahaan, penulis melakukan uji hasil peramalan tersebut dengan menggunakan Standar Kesalahan Peramalan (SKP). Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui metode manakah yang menghasilkan peramalan paling mendekati dengan realisasi biaya perjalanan dinas pekerja. Nilai SKP terkecil menunjukkan bahwa peramalan tersebut adalah yang paling mendekati realisasi. Rumus SKP yang digunakan penulis adalah seperti apa yang dikemukakan oleh M. Nafarin (2008:109) sebagai berikut: Keterangan: X= realisasi (aktual) Y= ramalan SKP =

15 15 n= jumlah data yang dianalisis Untuk memudahkan perhitungan, penulis menggunakan alat bantuan berupa tabel, yaitu: Tabel 1.7 Perhitungan SKP Peramalan Terhadap Biaya Perjalanan Dinas Pekerja Berdasarkan Metode. Triwulan Realisasi (X) Anggaran (Y) X-Y (X-Y)² Dari perhitungan SKP tersebut, dua metode yang ditawarkan dibandingkan dengan anggaran perusahaan yang menggunakan peramalan dengan Metode Kualitatif lalu dilihat metode mana yang memiliki SKP terkecil 8. Setelah didapat hasil perhitungan SKP, penulis mencari perhitungan efektivitas peramalan kedua metode baru dengan alat bantu berupa tabel: Tabel 1.8 Perhitungan Efektivitas Peramalan Terhadap Biaya Perjalanan Dinas Pekerja Berdasarkan Metode. Triwulan Anggaran Realisasi Selisih Efektivitas

16 16 9. Setelah didapat semua perhitungan, penulis membandingkan hasil perhitungan antar metode tersebut. Perbandingan dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai alat pembantu, yaitu: a. Perbandingan Selisih Anggaran Tabel 1.9 Perbandingan Besarnya Selisih Anggaran Biaya Perjalanan Dinas Pekerja dengan Realisasi antara Peramalan Kuantitatif yang Ditawarkan dengan Anggaran Perusahaan Selisih Triwulan Realisasi Perusahaan Metode yang Ditawarkan Least Square Tren Parabola Kuadrat b. Perbandingan Standar Kesalahan Peramalan Tabel 1.10 Perbandingan Standar Kesalahan Peramalan Antara Anggaran Perusahaan dan Anggaran dengan Metode Peramalan yang Ditawarkan Tahun 2010 Anggaran Perusahaan Metode yang Ditawarkan Least Square Tren Parabola Kuadrat

17 17 c. Perbandingan Efektivitas Tabel 1.11 Perbandingan Efektivitas Antara Anggaran Perusahaan dan Anggaran dengan Metode Peramalan yang Ditawarkan Tahun 2010 Metode yang Ditawarkan Triwulan Anggaran Perusahaan Least Square Tren Parabola Kuadrat 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Bulan Mei hingga Juni Penelitian dilakukan pada Bagian Keuangan PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang berlokasi di Jalan Raya Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Bandung, Jawa Barat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Rumus Perhitungan Selisih Pengertian selisih terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di sana selisih sebagai kata benda didefinisikan sebagai beda, kelainan,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN SELISIH DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN BIAYA

PERHITUNGAN SELISIH DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN BIAYA PERHITUNGAN SELISIH DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN BIAYA PERJALANAN DINAS PEKERJA DAN REALISASINYA UNTUK MENCARI METODE PERAMALAN YANG PALING SESUAI BAGI ANGGARAN BIAYA PERJALANAN DINAS PEKERJA (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang, khususnya di bidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

Deret Berkala dan Peramalan

Deret Berkala dan Peramalan Deret Berkala dan Peramalan Times Series & Forecasting Oleh : Riandy Syarif Definisi Deret berkala adalah sekumpulan data yg dicatat dalam satu periode waktu. Contoh data penjualan motor yamaha 2000-2010.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008:1), Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin

Lebih terperinci

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan TIME SERIES Deret berkala dan Peramalan Pendahuluan Deret berkala Time series Sekumpulan data yang dicatat dalam satu periode waktu Digunakan untuk meramalkan kondisi masa mendatang Dalam jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya melainkan banyak di kota-kota besar METODE PERAMALAN bahkan di luar Pulau Jawa seperi wilayah Ambon, PENJUALAN JENIS KAYU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Penganggaran Perusahaan 29 BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu hotel yang berada di wilayah Makassar yaitu Hotel Pantai Gapura Makassar yang beralamat di Jl. Pasar Ikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan. 49 A. Waktu dan Tempat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan penelitian pada PT.Indinanta Ciptarasa, waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR ESTIMASI PERMINTAAN PASAR Bagi para manajer produksi, estimasi atau perkiraan secara kuantitatif permintaan terhadap suatu produk penting untuk diketahui

Lebih terperinci

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and 14 1. Pengertian Anggaran Menurut Mulyadi (2001 : 488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang

Lebih terperinci

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE Lusiana, SE, MM, Muklas Adi Putra, SE, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang BAB II TINJAUAN TEORI 1.1 Pengertian Analisis Tren Trend Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN A. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan tahap pengelompokan data yang dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA

ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PERENCANAAN KEUANGAN PADA CV. SUMBER AGUNG DI SANGATTA ABSTRAKSI Eka Audria Putri, Titin Ruliana, Eka yudhyani FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA E-mail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak perusahaan yang berusaha untuk berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui serta menentukan metode yang akan dipakai dalam penelitiannya, karena metode penelitian akan memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. memecahkan permasalahan yang diangkat. Namun tidak semudah dibayangkan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. memecahkan permasalahan yang diangkat. Namun tidak semudah dibayangkan, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Proses penelitian apapun bentuknya, secara ilmiah adalah untuk dapat memecahkan permasalahan yang diangkat. Namun tidak semudah dibayangkan, karena proses penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2008, Indonesia akan memasuki era persaingan bebas. Semua perusahaan perminyakan di dunia diizinkan berjualan di Indonesia. Hal ini berarti akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin bertambah kompleks, baik yang berhubungan dengan persaingan, kelangsungan hidup, maupun alokasi sumber-sumber

Lebih terperinci

Kabupaten Sukoharjo berupa laporan akhir dan realisasi pendapatan daerah. Data target dan realisasi pendapatan daerah kabupaten sukoharjo ini

Kabupaten Sukoharjo berupa laporan akhir dan realisasi pendapatan daerah. Data target dan realisasi pendapatan daerah kabupaten sukoharjo ini BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Data Dan Deskripsi Data Data yang diperoleh adalah data sekunder yang diperoleh dari BPKD Kabupaten Sukoharjo berupa laporan akhir dan realisasi pendapatan daerah. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Anggaran dan Karakteristik Anggaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Anggaran dan Karakteristik Anggaran BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran dan Karakteristik Anggaran Dalam pengoperasian suatu perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh laba, diperlukan penyusunan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN

PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN Memen Suwandi Jurusan Akuntansi, UIN Alauddin, Jl. ST. Alauddin No. 36, Samata-Gowa msuwandi19@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan

Lebih terperinci

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu. Trend Sekuler Linier 1. Pendahuluan Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu. Pola dasar pergerakan runtut waktu : 1) Trend

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan produk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 pada Dini Bali Silver di

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan produk dari tahun 2004 sampai tahun 2008 pada Dini Bali Silver di 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dini Bali Silver dengan alamat Jalan Raya Celuk, Sukawati, Gianyar. 2. Obyek Penelitian Obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi statistik yang akurat dan tepat waktu. Informasi tersebut selain menunjukkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, kemudian berdasarkan kesimpulan

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, kemudian berdasarkan kesimpulan BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, kemudian berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi. Bab ini juga berisi keterbatasanketerbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu badan usaha ataupun perusahaan pasti melakukan suatu kegiatan perekonomian. Dalam melaksanakan kegiatan perekonomian tersebut, pada dasarnya tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi terhadap resiko operasional pada PT. HOME SPIRIT dikelompokkan menjadi 7 resiko operasional, yaitu : a. Resiko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana anggaran gaji dan upah yang dijadikan sebagai alat bantu manajemen untuk mencapai efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, informasi sangat berperan dalam aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, informasi sangat berperan dalam aspek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, informasi sangat berperan dalam aspek kehidupan manusia baik secara individu maupun secara organisasi. Sistem informasi adalah

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak terhadap persaingan yang ketat dalam lingkungan usaha.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Rahman Purnama Bakery. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia yang semakin meningkat berimplikasi pada sistem pengelolaan keuangan secara akuntabel dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Margono,2005:36) penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH DI KOTA TARAKAN TAHUN

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH DI KOTA TARAKAN TAHUN ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH DI KOTA TARAKAN TAHUN 2010-2015 Oleh: Febby Randria Ramadhani Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Muhammadiya Malang Email: febby.randria@gmail.com

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.100 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENAMAAN, SINGKATAN, DAN AKRONIM INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan operasi perusaan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan 2.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan merupakan kata yang tak asing lagi bagi kita, bahkan setiap hari kita diperhadapkan pada kejadian-kejadian yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara, yakni sebagai perantara dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kembali keseluruh bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang sedang menurun dan kurang optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia saat ini, menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam dunia usaha bagi seluruh perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sudah besar. Pertumbuhan usaha perusahaan

Lebih terperinci

PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara PERAMALAN ANGGARAN PENJUALAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Anggaran penjualan adalah titik awal di dalam penyusunan anggaran induk. Titik

Lebih terperinci

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua 68 3.3 Populasi dan Sampel Jenuh (Sampel Sensus) Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA - METODA PERAMALAN PADA DASARNYA METODA PERAMALAN DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM 3 KELOMPOK YAITU : 1. METODA KUALITATIF YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat menarik konsumen dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis memiliki tujuan untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan melakukan usaha-usaha tertentu

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5 2 ANGGARAN PENJUALAN 1. PENGERTIAN A nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan diterima

Lebih terperinci

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan 24 JURNAL BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 14, NO.1, MARET 2018 Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan I Made Agus Putrayasa 1)* dan Made Dana Saputra 2) 1,2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Karyawan merupakan sumber daya utama yang merencanakan dan melaksanakan berbagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembangunan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui dan menentukan terlebih dahulu metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 29), objek penelitian adalah: Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Adapun bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian korelasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan 9 BAB II TINJAUAN PUATAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan objek penelitian yaitu Perusahaan Pelayanan Jasa Tiket Pada Terminal Tiket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh keharmonisan seluruh komponen yang ada dalam perusahaan, dimana perusahaan harus mampu menjaga dan mengendalikan kualitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang meliputi daratan dan lautan. Keberadaannya itu menyebabkan diperlukannya sarana transportasi agar aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seseorang dilahirkan dan tumbuh menjadi tua. Dalam masa tua tersebut seseorang tidak mampu lagi untuk bekerja secara produktif seperti sedia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Tabel 3. Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Unit Time T Asosiatif/ Survey PT Tirta Tama Longitudinal Bahagia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok produksi inipun ada beberapa cara salah satunya dengan cara efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. pokok produksi inipun ada beberapa cara salah satunya dengan cara efisiensi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencari laba. Adapun untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menekan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian arsip (Archival Research) merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman globalisasi yang semakin maju ini, persaingan usaha dalam sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan saling berlomba untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini ditandai dengan ditemukannya banyak penemuan penemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam melakukan penelitian, lokasi yang dipilih adalah home industry kerupuk rambak UD Wahyu Abadi di Jl. M. Hatta No.40 C Kalisong, Sembung Barat Tulungagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perdagangan saat ini semakin pesat seiring dengan berkembangannya teknologi. Hal ini dikarenakan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang ditawarkan,

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN) Penyusunan anggaran operasional perusahaan, pertama yang harus dilakukan membuat anggaran penjualan. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Peneltian Penelitian ini akan dilakukan di PT. Garam Persero Desa Karang Anyar Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era ekonomi global, yaitu tahun 2003 (AFTA) dan 2020 (APEC), lalu lintas barang, jasa, serta kreativitas manusia (hak cipta intelektual) akan semakin

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu:

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu: - 47 - BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI A. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pelaksanaan reformasi birokrasi dibagi ke dalam dua tingkatan pelaksanaan, yaitu: 1. Nasional

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek penelitian Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal Kerja Pengaruhnya Terhadap Tingkat Rentabilitas Ekonomi Pada PT. ABADI MUKTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dalam memasarkan dan menjual produknya hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang

Lebih terperinci

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y. REGRESI LINIER 1. Hubungan Fungsional Antara Variabel Variabel dibedakan dalam dua jenis dalam analisis regresi: a. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia telah membuat dunia usaha semakin marak, bervariasi, dan semakin kompetitif dalam memasuki era globalisasi.

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI INFLASI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE KUADRATIK

PERAMALAN NILAI INFLASI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE KUADRATIK PERAMALAN NILAI INFLASI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE KUADRATIK Adib Khoiruddin Fahmi 1, Much Aziz Muslim 2 1 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang 2 Jurusan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dengan berkembangnya era globalisasi dan makin pesatnya persaingan pasar dewasa ini, menjadikan banyaknya organisasi atau perusahaan yang baru bermunculan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman yang semakin hari semakin berkembang ini membuat kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi semakin banyak. Sehingga semakin banyak pula perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Metode penelitian merupakan cara kerja

Lebih terperinci

SISTEM PENENTUAN METODE FORECAST DAN PERHITUNGAN FORECAST PENJUALAN

SISTEM PENENTUAN METODE FORECAST DAN PERHITUNGAN FORECAST PENJUALAN SISTEM PENENTUAN METODE FORECAST DAN PERHITUNGAN FORECAST PENJUALAN Dara Kusumawati Program Studi Sistem Informasi, STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti 143, Karang jambe Yogyakarta 55198 dara@akakom.ac.id

Lebih terperinci

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1416, 2015 KEMENPAN-RB. Indikator Kinerja Utama. Tahun 2015-2019. Penetapan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci