BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan
|
|
- Siska Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman globalisasi yang semakin maju ini, persaingan usaha dalam sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan saling berlomba untuk dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.tidak hanya perusahaan-perusahaan besar, perusahaan kecil dan menengah pun mengalaminya.diantara persaingan-persaingan antara perusahaan yaitu persaingan untuk memberikan kualitas produk yang baik, persaingan untuk mendapatkan loyalitas dari konsumen, persaingan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen (tepat waktu dan tepat jumlah), dan persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar yang banyak. Begitu pula dengan industri tekstil, keberadaan suatu perusahaan untuk bertahan hidup sangat bergantung kepada pangsa pasar yang dimiliki. Begitu pentingnya peran dari pangsa pasar yang dimiliki, perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan loyalitas pangsa pasar. Diantaranya dengan memberikan pelayanan dengan baik.pelayanan yang baik dapat berupa tersedianya produk perusahaan yang merupakan permintaan dari konsumen. Permintaan akan produk dari konsumen merupakan salah satu faktor keberadaan suatu perusahaan. Ketersediaan suatu produk merupakan hal yang sangat penting untuk dapat menarik pasar agar tidak berpaling dari perusahaan. 1
2 Permintaan produk dari suatu konsumen sangat sulit untuk ditebak. Mulai dari jenis produk yang akan dipesan sampai pada jumlah permintaan produk. Dalam hal ini suatu perusahaan harus mempunyai perkiraan atau prediksi jumlah produksi yang dapat memudahkan perusahaan dalam hal rencana produksi. Peramalan adalah sebuah prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Bernard W.Taylor III. 2001: 476). Dengan peramalan produksi, perusahaan akan lebih mudah untuk mengetahui berapa jumlah produksi untuk periode berikutnya. Sehingga permintaan dari konsumen dapat teratasi dan tidak membuat konsumen menjadi kecewa. Perkiraan atau peramalan jumlah produksi dapat mempermudah perusahaan dalam mengendalikan produksi agar tidak mengalami kekosongan produk dan menghindari lamanya penjualan produk.peramalan dapat mengarahkan keputusan dalam berbagai bidang. Dalam bidang kapasitas, apabila kapasitas suatu barang tidak tepat, akan muncul masalah-masalah seperti pengiriman yang tidak terjamin, kehilangan pelanggan, dan kehilangan pangsa pasar (Heizer Render. 2001:48). Dalam bidang sumber daya manusia, memperkerjakan, melatih, dan memberhentikan para pekerja tergantung pada permintaan produk yang diantisipasi. Jika departemen sumber daya manusia harus menambah pekerja tanpa ada pembatasan, jumlah pelatihan menurun dan mutu angkatan kerja merosot (Heizer Render. 2001:48). PT Sinar Surya Indah Lestari belum melakukan peramalan dalam hal produksi kain grey. Penulis ingin menerapkan peramalan dalam produksi kain 2
3 grey perusahaan tersebut karena melihat faktor-faktor yang telah diungkapkan di atas. PT Sinar Surya Indah Lestari yang beralamatkan di jalan raya Solo- Sukoharjo km 7,2 Telukan Grogol Sukoharjo merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi berbagai macam kain grey (mentah). Pada PT Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo masih belum mengalami kelancaran dalam hal memenuhi permintaan produk kain grey (mentah) kepada konsumen, dikarenakan kurang cepatnya perusahaan dalam memenuhi permintaan produk kain grey kepada konsumen.dalam produksi kain grey, perusahaan ini sangat tergantung pada permintaan konsumen saat memesan. Pada saat konsumen memesan produk yang diinginkan, perusahaan Sinar Surya Indah Lestari pada bagian weaving baru akan memproduksi kain grey yang dibutuhkan konsumen. Sehingga konsumen yang ingin segera membeli kain grey pada perusahaan Sinar Surya Indah Lestari harus menunggu terlebih dahulu produk diproduksi untuk beberapa waktu. Metode peramalan mengenai jumlah produksi pada PT Sinar Surya Indah Lestari sangat diperlukan untuk mengurangi hal-hal seperti kurang cepatnya dalam memenuhi permintaan produk kain grey kepada konsumen dan tidak terpenuhinya permintaan produk kepada konsumen. Dengan menggunakan metode peramalan jumlah produksi, diharapkan dapat mengurangi hal-hal yang kurang menguntungkan untuk perusahaan. Terdapat dua metode dalam peramalan, yaitu metode seri waktu dan metode kausal.metode seri waktu merupakan suatu peramalan dengan menggunakan seri data masa lalu (Heizer, Render. 2001:49).Metode yang 3
4 termasuk dalam metode seri waktu diantaranya yaitu metode rata-rata bergerak sederhana (single moving average), rata-rata tertimbang (weighted moving average), penghalusan eksponensial (exponential smoothing), dan proyeksi tren (trend projection).sedangkan metode kausal (regresi linier) bergabung menjadi model variabel atau hubungan yang bisa mempengaruhi jumlah yang sedang diramalkan (Heizer, Render. 2001:50).Dalam penelitian yang dilakukan, penulis tidak menggunakan metode kausal (regresi linier), karena data yang diolah adalah data rekapitulasi hasil foldingtahun 2012 pada departemen weaving.sehingga penulis menggunakan metode seri waktu untuk menganalisis data laporan produksi departemen weaving PT Sinar Surya Indah Lestari. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis berkeinginan untuk mengambil judul PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI KAIN GREY (MENTAH) PADA DEPARTEMEN WEAVING PT SINAR SURYA INDAH LESTARI TELUKAN SUKOHARJO. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yang dapat dirumusakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Berapakah peramalan jumlah produksi kain grey dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trenduntuk bulan Januari tahun 2013? 4
5 2. Berapakah error (kesalahan) dari peramalan jumlah produksi kain grey dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend? 3. Metode apakah yang tepat untuk melakukan perhitungan peramalan jumlah produksi kain grey bulan selanjutnya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui jumlah produksi kain grey yang diramalkan pada bulan Januari tahun 2013 dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing,dan proyeksi trend. 2. Untuk mengetahui error (kesalahan) dari metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend. 3. Untuk mengetahui metode yang tepat digunakan dalam menghitung peramalan jumlah produksi kain grey pada bulan berikutnya. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat praktis a. Dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan tekstil PT Sinar Surya Indah Lestari dalam mengambil keputusan mengenai peramalan kain grey (mentah). 5
6 b. Dapat digunakan untuk mengetahui peramalan jumlah produksi kain grey di perusahaan tekstil PT Sinar Surya Indah Lestari untuk periode berikutnya. c. Memberikan metode peramalan yang tepat dalam melakukan perhitungan peramalan kain grey periode selanjutnya. 2. Manfaat teoritis a. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang peramalan dan cara penggunaan peramalan yang baik dan benar. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk mengolah data peramalan PT Sinar Surya Indah Lestari. 2. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu perusahaan Sinar Surya Indah Lestari yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang tekstil. Perusahaan Sinar Surya Indah Lestari beralamatkan di jalan Solo-Sukoharjo km 7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu : a. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung diambil dan bersumber dari perusahaan.data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data 6
7 laporan produksi departemen weavingselama satu tahun pada tahun 2012, sejarah berdirinya perusahaan, deskripsi pekerjaan di perusahaan, struktur organisasi departemen weaving, dan struktur organisasi perusahaan. 4. Metode Pengumpulan Data Metode untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain : a. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada masalah yang diteliti mengenai cara kerja karyawan pada bagian weaving. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak yang terkait dalam perusahaan mengenai aspek pemilihan lokasi perusahaan dan peralatan (mesin) produksi. F. Metode Pembahasan 1. Metode-metode Peramalan Pada penelitian yang telah dilakukan, penulis menggunakan metode rata-rata bergerak sederhana (single moving averages), rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving averages), penghalusan eksponensial (exponential smoothing), dan proyeksi trend. 7
8 Berikut beberapa metode pembahasan yang digunakan : a. Rata-rata bergerak sederhana (single moving average) Secara matematis, rata-rata bergerak sederhana (yang menjadi estimasi dari permintaan periode berikutnya) ditunjukkan sebagai berikut : Rata-rata bergerak sederhana = Di mana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak. b. Rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) Timbangan bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru.pilihan timbangan bersifat arbirter karena tidak ada rumus untuk menentukannya.jika bulan atau periode terakhir ditimbang terlalu berat, ramalan bisa mencerminkan perubahan dalam permintaan yang tidak biasa atau pola penjualan yang terlalu cepat. Rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) ditunjukkan secara matematis dengan : Rata-ratabergerak = c. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) merupakan metode peramalan yang mudah digunakan dan efisien apabila dilakukan dengan komputer.metode ini mencakup pemeliharaan data masa lalu yang sangat sedikit. 8
9 Rumus penghalusan eksponensial dasar adalah sebagai berikut : Ramalan baru = ramalan periode lalu + α (permintaan aktual periode lalu ramalan periode lalu) Di mana α adalah timbangannya, atau konstanta penghalusan, yang nilainya antara 0 sampai 1. Persamaan di atas dapat ditulis secara matematis dengan : F t = F t-1 + α (A t-1 F t-1 ) Di mana : F t F t-1 α A t-1 = ramalan baru, = ramalan sebelumnya = konstanta penghalusan = permintaan aktual periode sebelumnya d. Proyeksi trend Metode peramalan seri waktu proyeksi trend ini mencocokkan garis trend ke rangkaian titik data historis dan kemudian memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan jangka menengah hingga jangka panjang. Beberapa persamaan trend matematis bisa dikembangkan, tetapi pada bagian ini hanya akan membahas trend linier (garis linier). Ketika memutuskan untuk mengembangkan garis trend linier dengan metode statistik yang tepat, maka dapat menggunakan metode kuadrat terkecil (least-square method). Pendekatan ini menghasilkan garis lurus yang meminimalkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari garis pada setiap observasi aktual. 9
10 Garis kuadrat terkecil digambarkan dalam bentuk perpotongan y-nya (puncak di mana garis memotong sumbu y) dan slope-nya (kelandaiannya). Jika perpotongan y dan kelandaiannya bisa dihitung, persamaannya yaitu : ŷ = α + bx di mana : ŷ (disebut y topi ) = nilai variabel yang dihitung untuk diprediksi (disebut variabel tidak bebas) α b = perpotongan sumbu y =kelandaian garis regresi (tingkat perubahan dalam untuk untuk ŷ perubahan tertentu dalam x) x = variabel bebas (waktu) Ahli statistik mengembangkan persamaan yang bisa digunakan untuk memperoleh nilai α dan b untuk garis regresi. Kelandaian b diperoleh dengan : di mana : b = kelandaian garis regresi = tanda penjumlahan x = nilai variabel bebas y = nilai variabel tidak bebas = rata-rata nilai x = jumlah titik data atau observasi 10
11 Perpotongan y bisa dihitung dengan α = 2. Pengukuran Kesalahan Peramalan Render Heizer (2001:56) mengemukakan kesalahan peramalan adalah hasil perhitungan pengurangan dari permintaan aktual dengan nilai peramalan. Agar lebih meyakinkan suatu peramalan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan perhitungan yang dapat dipakai untuk membandingkan model peramalan yang berbeda dan untuk mengawasi peramalan. Render Heizer (2001:56) mengemukakan beberapa perhitungan kesalahan peramalan, yaitu : a. Deviasi absolut rata-rata hitung (Mean Absolute Deviation-MAD) Keterangan : n = jumlah periode data Nilai MAD dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari setiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data (n) b. Kesalahan kuadrat rata-rata (Mean Squared Error-MSE) Merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai yang diramalkan dan diamati. Rumus MSE Keterangan : n = nilai yang diramal atau diamati 11
12 Kekurangan dari MSE adalah cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Data rekapitulasi hasil folding tahun 2012 Perhitungan jumlah peramalan dengan menggunakan metode single moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan proyeksi trend Perhitungan kesalahan peramalan Pemilihan metode peramalan yang tepat Pengambilan keputusan Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Keterangan : Perhitungan peramalan jumlah produksi pada PT Sinar Surya Indah Lestari Telukan Sukoharjo diawali dengan meminta data produksi kain grey (mentah) tahun lalu pada divisi weaving. Setelah mengetahui data produksi kain grey di perusahaan, langkah selanjutnya yaitu mengolah data produksi tersebut dengan menggunakan commit berbagai to user metode peramalan, diantaranya yaitu 12
13 metode single moving average (rata-rata bergerak sederhana), weighted movingaverage (rata-rata bergerak tertimbang), exponential smoothing (penghalusan eksponensial), dan proyeksi trend. Setelah menggunakan berbagai metode untuk menghitung peramalan produksi, kemudian dicari pengukuran kesalahan peramalan untuk masingmasing metode.dari pengukuran kesalahan peramalan tersebut, dipilih kesalahan peramalan (error) dengan tingkat kesalahan paling kecil. Setelah menghitung peramalan jumlah produksi dan menentukan tingkat kesalahan terkecil, maka dapat dipilih metode peramalan yang tepat berdasarkan kesalahan peramalan terkecil. Setelah mengetahui metode peramalan dan tingkat kesalahan, maka diambilkeputusan untuk menentukan jumlah peramalan produksi periode selanjutnya. 13
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus
Lebih terperinciMATERI 3 PER E AM A AL A AN
MATERI 3 PERAMALAN APAKAH PERAMALAN ITU? Peramalan (Forecasting) : Seni dan ilmu memprediksi peristiwa- peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitan Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari PT. Honda Dunia Motorindo. Setelah itu dengan analisa tersebut, penulis berusaha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING)
#3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
Lebih terperinciPembahasan Materi #7
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving
Lebih terperinciEMA302 Manajemen Operasional
1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan
Lebih terperinciBAB 3 Metode Penelitian
BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciAplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya
Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Tabel 3. Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Unit Time T Asosiatif/ Survey PT Tirta Tama Longitudinal Bahagia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), peramalan merupakan sebuah seni dan sains dalam memprediksi masa yang akan datang. Peramalan melibatkan dara historis dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Heizer dan Render (2009:4) mengatakan bahwa manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
Lebih terperinciSISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING
SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Afni Sahara (0911011) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciFebriyanto, S.E., M.M.
METODE PERAMALAN PERMINTAAN Metode bebas (freehand method) Metode setengah ratarata (semi average method) Metode ratarata bergerak (moving average method) Metode kwadrat terkecil (least quares method)
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI.
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI Ni Putu Lisna Padma Yanti 1, I.A Mahatma Tuningrat 2, A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi
Lebih terperinciPERAMALAN (Forecast) (ii)
PERAMALAN (Forecast) (ii) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya, secara
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciMETODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN
METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA
Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,
Lebih terperinciPREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012
PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Haryadi Sarjono Management Department, School of Business and Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Forecasting is the art and science of predicting the events of the future. Forecasting require historical data retrieval and project into the future with some
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Kristanto (2003:2), sistem adalah kumpulan elemen elemen dan bekerja sama untuk memproses masukan atau input yang ditunjukkan kepada sistem
Lebih terperinciBAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan
BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode komparatif. Menurut Sugiono (2013:89) bahwa penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Kedelai Dalam ketersediaan kedelai sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat dimana produksi kedelai merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan
Lebih terperinciKEANDALAN PERAMALAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
KEANDALAN PERAMALAN Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI
Lebih terperinciMatakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP
Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif
Lebih terperinciUNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA - METODA PERAMALAN PADA DASARNYA METODA PERAMALAN DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM 3 KELOMPOK YAITU : 1. METODA KUALITATIF YANG
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan
Lebih terperinciCROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu
1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi
Lebih terperinciSALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAB IV SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN A. Identifikasi Peramalan Penjualan oleh UD. Jaya Abadi Dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa setiap pengambilan keputusan untuk estimasi penjualan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
Lebih terperinciManajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)
Manajemen Operasional PERAMALAN (Forecasting) Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3 Prediksi dan Peramalan Jenis-jenis Metode Peramalan Metode deret berkala
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Aetra Air Jakarta, Jl. Jend. Sudirman Ged. Sampoerna Strategic Square. 1.2 Obyek Penelitian Objek penelitian dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG
PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG Wendi Wirasta, Muhamad Luthfi Ashari 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK & Ilmu Komputer LPKIA Jl. Soekarno Hatta 456,
Lebih terperinciPERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA
PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA Weny Indah Kusumawati Program Studi Sistem Komputer, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya email: weny@stikom.edu Abstrak
Lebih terperinciAnalisis Peramalan Penjualan Produk Dodol Coklat Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing (Studi Kasus pada Pabrik Dodol Asli 99 Garit)
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Peramalan Penjualan Produk Dodol Coklat Menggunakan Metode Adjusted Exponential Smoothing (Studi Kasus pada Pabrik Dodol Asli 99 Garit) 1 Frisca Frisilia Ariesta
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORITIS
BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Indonesia saat ini sudah menghadapi pasar bebas. Hal ini membuat persaingan antara produk produk yang ada di Indonesia semakin ketat terutama produk yang sejenis. Dengan semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
Lebih terperinciCROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu
1 CROSS SECTION DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU Data yang tidak berdasar waktu TIME SERIES Berbasis Waktu 2 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suatu deret berkala merupakan suatu himpunan observasi
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR
PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi DIII
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENJUALAN TOPPING EXTRA CHEESE : DWI SEPTIANI NPM :
PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENJUALAN TOPPING EXTRA CHEESE Nama : DWI SEPTIANI NPM : 12210211 Kelas : 3EA13 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan memaparkan berbagai teori yang melandasi penulis dalam membangun aplikasi yang nantinya akan dibuat. 3.1 Customer Relationship Management (CRM) Menurut Buttle (2004,
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK CRAZER DI CV. CAHAYA JAYA LESTARI KARANGANYAR
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK CRAZER DI CV. CAHAYA JAYA LESTARI KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pencemaran udara di beberapa kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jumlah transportasi terus
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING) #2
#4 - Peramalan (Forecasting) #2 1 PERAMALAN (FORECASTING) #2 EMA302 Manajemen Operasional Model Trend Linear Multiplicative 2 Kecenderungan (trend). Komponen musiman (seasonal): rasio untuk model trend.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen menjelaskan suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh kegiatan kerja agar dapat selesai secara efektif
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Pengertian manajemen menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen (2003 : 1) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2010:7), manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Dalam kegiatan produksi perusahaan tentunya harus dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Menurut Robbins dan Coutler (2012:36) manajemen mengacu pada proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Daft (2006:216) mendefinisikan manajemen operasi sebagai bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang.artinya kegiatan operasi hanya berfokus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Curah Hujan Hujan sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat. Curah hujan tidak selalu sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada bulan-bulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan baik pada bidang barang atau jasa, selalu melakukan perencanaan kedepannya. Dalam perencanan suatu kegiatan yang akan disusun dan dilakukan
Lebih terperinciPERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK
PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK Sayed Fachrurrazi, S.Si., M.Kom Program Studi Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Reuleut,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasional Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Landasan Teori 2.1.1Manajemen Operasional Menurut Heizer danrander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto
18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang
III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Tugas akhir ini merupakan survei yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan konsumen dan jumlah penduduk terhadap kebutuhan/permintaan energi listrik di
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciPENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20
PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20 Theresia Oshin Rosmaria Pasaribu 1 Rossi Septy Wahyuni 2 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,
Lebih terperinciTIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan
TIME SERIES Deret berkala dan Peramalan Pendahuluan Deret berkala Time series Sekumpulan data yang dicatat dalam satu periode waktu Digunakan untuk meramalkan kondisi masa mendatang Dalam jangka pendek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD.
JURNAL ANALISIS METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM PERAMALAN PERMINTAAN SENAPAN ANGIN (STUDI KASUS : UD. HAFARA) ANALYSIS METHODS OF SINGLE MOVING AVERAGE AND EXPONENTIAL SMOOTHING
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Dari uraian latar belakang masalah, penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Rianse dan Abdi dalam Surip (2012:33)
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen menurut Robbins dan Coulter (2012:36), mengatakan bahwa manajemen melibatkan aktifitas-aktifitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suatu proses dalam menggunakan data historis yang telah dimiliki untuk diproyeksikan ke dalam suatu model peramalan. Dengan model peramalan
Lebih terperinciV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.
77 V. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang Dari hasil wawancara dengan manager Sirkulasi dan pimpinan Biro Fajar Antang, selama ini Biro Fajar Antang melakukan pemesanan
Lebih terperinci