BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek yang melegenda, yaitu Dji Sam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek yang melegenda, yaitu Dji Sam"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1 HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia dan produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek yang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Sejak akuisisi perusahaan oleh Philip Morris International pada tanggal 18 Mei 2005, HM Sampoerna telah menjadi bagian dari salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia. Kini HM Sampoerna juga mendistribusikan merek Marlboro di Indonesia, yang merupakan merek rokok terlaris di dunia. Sejak didirikan oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1913, tujuan HM Sampoerna adalah untuk menawarkan pengalaman merokok yang terbaik kepada para perokok dewasa di Indonesia. HM Sampoerna meraih tujuan ini dengan terus mencari apa yang diinginkan oleh para konsumen, dan memberikan produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka. HM Sampoerna bangga atas reputasinya dalam kualitas, inovasi dan kesempurnaan. Pada tahun 2008, HM Sampoerna memiliki pangsa pasar 29.5%, berdasarkan hasil Audit Ritel AC Nielsen. Pada akhir tahun 2008, jumlah karyawan HM Sampoerna dan anak perusahaannya mencapai sekitar orang. 1 Situs resmi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Diakses pada tanggal 5 Desember 2010 dari 38

2 Sejarah Perusahaan 2 Sejarah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial. Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaanya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah terbengkalai di Surabaya.Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKT HM Sampoerna. Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem Sieng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangunnya kembali. Putera kedua Aga, yaitu Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi HM Sampoerna pada tahun Di bawah kendalinya, HM Sampoerna berkembang 2 ibid

3 40 menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan moderen dan memulai masa investasi dan ekspansi. Dalam proses, HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia. Pada bulan Mei 2005, PT. Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris International Inc.) mengakuisisi mayoritas kepemilikan HM Sampoerna Visi dan Misi Perusahaan 3 Gambar 4.1 Logo Tiga Tangan HM Sampoerna sebagai perusahaan kelas dunia berdiri dan berkembang berdasarkan suatu visi yang dibangun atas pemikiran yang jauh kemasa depan. Pemikiran tersebut muncul dari suatu filosofi Tiga Tangan yang mencerminkan keberadaan dan keberlangsungan perusahaan hanya akan tetap diterima bila ia memiliki kesuksesan yang dibangun atas kerjasama saling meguntungkan tiga pihak yaitu produsen, pedagang dan konsumen Struktur Organisasi 4 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris : Matteo Pellegrini : Douglas Walter Werth : Eunice Carol Hamilton 3 ibid 4 ibid

4 41 Komisaris Independen Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Ekadharmajanto Kasih Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : John Gledhill : Paul Janelle : Shea Lih Goh : Yos Adiguna Ginting : Wayan Mertasana Tantra Logo dan Lambang Perusahaan 5 Gambar 4.2 Lambang Perusahaan Gambar 4.3 Logo Perusahaan Lambang Perusahaan : Lambang perusahaan merupakan suatu simbol yang merepresentasi perusahaan dan dipergunakan bagi semua keperluan dan kepentingan HM Sampoerna pada momen-momen resmi. 5 ibid

5 42 Logo Perusahaan : Logo ini merupakan sesuatu yang menjadi identitas yang membedakan produk-produk perusahaan dan produk lainnya. Anggarda Paramita memiliki arti Menuju Kesempurnaan. Secara filosofi dua kata ini memiliki makna Sembilan (9) Langkah Menuju Kesempurnaan karena sesuai dengan sembilan unsur yang terdapat didalamnya yaitu : 1. Kepemimpinan dan Manajemen Profesional 2. Obyektif dan tidak memihak 3. Kerjasama kelompok dan tanggung jawab 4. Mengaktualisasikan seluruh profesi 5. Tiga Tangan 6. Bertenggung jawab atas kepercayaan yang diberikan para pemegang saham 7. Warga masyarakat dan warga usaha yang baik 8. Bertekat membangun bangsa 9. Berwawasan kedepan : Perusahaan untuk hari esok 4.2 Hasil Penelitian Tanggung jawab sosial perusahaan pada dasarnya dapat diimplementasikan melalui berbagai macam cara, salah satu yang sering kali menjadi prioritas ialah pada bidang pendidikan. Pemberdayaan manusia lewat pendidikan membuat manusia menjadi individu yang mandiri bahkan mampu memberikan nilai tambah sebagai multi efek dari bekal ilmu yang ia peroleh, baik bagi dirinya maupun juga bagi lingkungan. Melalui upaya yang secara konsisten dikerjakannya, HM Sampoerna mengharapkan komitmen pemberdayaan masyarakat bidang pendidikan dapat menginsiprasi semua pihak untuk

6 43 berkontribusi dengan kreatifitas dan inovasi bagi kemajuan manusia Indonesia dimana ia tumbuh dan berkembang. Organisasi kami memerlukan tindakan-tindakan kreatif agar dapat memenangkan persaingan: mulai dari mengembangkan dan terus menerus memperbarui ekuitas merek premium untuk mencapai marjin yang lebih tinggi, menangani pengadaan bahan baku dan tantangan-tantangan produksi yang selalu muncul setiap musim, hingga mengorganisir dan mengembangkan sumber daya manusia yang akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. 6 Ini merupakan petikan filosofi pengembangan bisnis HM Sampoerna yang ditampilkan disalah satu bagian dari situs resmi mereka. Kreatifitas menjadi salah satu poin penting yang melandasi segala unsur dalam aktifitas perusahaan. Dari konsep pemasaran produk ditengah persaingan usaha, pembentukan citra perusahaan, hingga menyangkut strategi Corporate Social Responsibility. Salah satu buah kreatifitas tersebut ialah Program Sampoerna Best Student Visit yang diadakan sejak tahun 2005 hingga saat ini. Suatu program yang diadakan satu tahun sekali ini telah menghasilkan ratusan alumni hasil kunjungan kepusat produksi HM Sampoerna di Surabaya dan beberapa kota lain disekitarnya yang menjadi sentra produksi perusahaan di Jawa Timur. Peserta program ini diambil dari perguruan-perguruan tinggi ternama diseluruh Indonesia setelah melalui proses penyaringan yang cukup ketat. Berdasarkan pengalaman yang peneliti peroleh dari hasil wawancara mendalam dengan para peserta dan pihak HM Sampoerna, sebenarnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari event ini. Bukan semata-mata membahas mengenai kegiatan CSR dan unsur manfaatnya, namun yang terpenting ialah 6 ibid

7 44 bagaimana ide ini dapat lahir dan dikerjakan atas dasar suatu visi yang jauh kedepan bagi kelangsungan hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan segenap elemen stakeholders yang ada. Beranjak dari sudut pandang itu peneliti termotivasi untuk belajar dan memahami fenomena ini secara lebih mendalam bagi pengembangan keilmuan peneliti dan manfaat praktis bagi semua pihak yang terkait. Lebih lanjut dapat disampaikan pemaparan data, fakta dan analisa peneliti sebagai berikut dibawah. Hal-hal ini merupakan bentuk upaya penggambaran fenomena sosial yang telah berlangsung terkait strategi tanggung jawab sosial HM Sampoerna lewat Program Sampoerna Best Student Visit Strategi CSR PT. HM Sampoerna Tbk. Strategi CSR HM Sampoerna melalui program SBSV merupakan rangkaian upaya yang telah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun Banyak hal yang sudah dikerjakan dan akhirnya berkembang sebagai langkah strategi perusahaan melalui program CSR bidang pendidikan ini. Berawal dari good will perusahaan yang berkolaborasi dengan inovasi para praktisi PR, HM Sampoerna melengkapi penyelenggaraan program ini tentu dengan riset yang baik agar program ini mampu menghasilkan output yang baik pula. Proses riset merupakan suatu bagian penting guna menopang pelaksanaan kegiatan baik saat penyelenggaraan pertama kali hingga dalam proses pengembangannya. Bagian penting itu mencakup apa dan bagaimana data-data terkait penyelenggaraan dikumpulkan dan berdasarkan data-data tersebutlah konsep kegitan dapat dibentuk dan dikembangkan.

8 45 Berbicara mengenai proses pengumpulan fakta, tentu salah satu hal yang paling sering menjadi perhatian ialah bagaimana tanggapan objek pelaksanaan suatu program atas program tersebut. Hal ini memang menjadi bagian yang juga terdapat dalam proses evaluasi, namun respon peserta tentu memberikan makna yang berbeda bagi tiap-tiap proses yang ada. Pada awal penyelenggaraannya, Program SBSV tentu lebih banyak bertumpu dari hasil riset yag dikerjakan oleh Departemen CSR yang ada. Namun pada penyelenggaraan yang kedua dan seterusnya tentu panitia memperoleh banyak pelajaran dari proses sebelumnya untuk kemudian dilakukan penyempurnaan. Termasuk berdasarkan masukan dari tanggapan para peserta yang diterima. Apabila kita berbicara mengenai manfaat, tentunya tidak hanya berbicara manfaat secara normatif, namun yang lebih penting ialah manfaat praktis yang dapat diimplementasikan secara langsung dan sungguh-sungguh berdampak bagi para peserta. Manfaat dari sisi inilah yang menjadi salah satu panduan penting bagi panitia untuk kemudian dikumpulkan dan dijadikan bahan pertimbangan bagi kegiatan berikutnya. Membangun jaringan komunikasi antar peserta bukanlah menjadi satusatunya hal yang dapat dipetik melalui kegiatan ini walupun hal itu penting. Beberapa hal yang fundamen seperti pengembangan karakter, kepemimpinan dan pelajaran mengenai bagaimana proses pengambilan keputusan rupanya dirasakan oleh peserta sebagai manfaat praktis yang diperoleh peserta seperti yang

9 46 diutarakan oleh saudara Endra Latri Nugroho 7, peserta tahun 2008 dari Universitas Trisakti jurusan Civil Engineering berikut ini : Dari acara ini kita dapat mengembangkan potensi dari dalam diri kita... Kepemimpinan, dan pengambilan keputusan dalam kehidupan seharihari. Program SBSV selain sekedar sebagai bentuk kepedulian pada pendidikan generasi muda, kegiatan ini juga memvisikan para mahasiwa-mahasiswa ini akan dapat banyak berperan bagi pembangunan negeri ini kedepan. Dengan prestasi akademis masing-masing peserta dibidang pendidikan dan keahliannya yang beragam, HM Sampoerna juga memandang mereka akan berpeluang besar menjadi para pengambil keputusan strategis dinegeri ini kedepannya. Oleh karena itu dalam keikutsertaan mereka dalam program ini banyak diberikan kegiatan bernuansa pendidikan karakter yang diharapkan dapat membentuk mereka menjadi orang-orang yang kelak bukan hanya ahli, namun juga bertanggung jawab atas kondisi sekitarnya. Hal ini seperti dikutip peneliti dari Kompas online yang memaparkan berita berisi pernyataan Manager Corporate Social Responsibility HM Sampoerna Meta Rostiawati berkaitan dengan SBSV ini. "Kelak, dengan pengenalan langsung metode CSR ini, mereka diharapkan bukan hanya menjadi pebinis handal, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitarnya." 8 7 Hasil wawancara mendalam dengan Endra Latri Nugroho 8 Sampoerna Best Student Visit 2009 usai Digelar (2009, 7 Agustus) Kompas (online). Diakses pada tanggal 10 Desember 2010 dari / Sampoerna.Best.Student.Visit.2009.usai.Digelar

10 47 Sebagian besar aktifitas dari program ini memang lebih banyak menyentuh bidang CSR, oleh karena itu hal ini sempat juga menjadi bagian dari masukan dari saudara Endra untuk terdapat pula kiranya kegiatan serupa yang memberikan porsi lebih bagi peserta untuk memperoleh pengetahuan secara lebih teknis. Tentu saja hal ini ia sampaikan dalam posisi saudara Endra sendiri yang memang memiliki latar belakang ilmu Tehnik. Sementara itu berbeda dengan saudara Endra, walau lebih banyak memiliki konten non tehnik kegiatan ini bagi saudara Wildan Bagus Aditya, peserta tahun 2008 dari Universitas Teknologi Surabaya jurusan Sistem Informasi, ia tetap dapat memetik manfaat praktis dari kegiatan ini. seperti pernyataannya berikut ini. Setelah program ini saya mendapatkan bahan untuk presentasi mata kuliah Analisis Proses bisnis dan raw material tugas besar mata kuliah Supply Chain management tentang pabrik rokok. Mungkin ini gunanya secara langsung. 9 Peneliti berpandangan bahwa manfaat-manfaat seperti yang telah diutarakan diatas tak lepas dari kejelian praktisi CSR HM Sampoerna lewat riset pengumpulan data dan fakta dengan melihat kondisi dan kebutuhan para peserta dan secara umum generasi muda saat ini. Melalui data-data yang terkumpul kemudian akhirnya Departemen CSR menemukan permasalahan yang dihadapai generasi saat ini dan mencoba menemukan solusinya dalam formula kegiatankegiatan praktis dalam SBSV. Departemen CSR dan HM Sampoerna. secara umum memandang bahwa dengan kondisi ekonomi dan persaingan kerja saat ini yang semakin kompetitif, 9 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya

11 48 HM Sampoerna merasa perlu untuk menciptakan generasi muda yang bukan hanya siap menjadi tenaga kerja, namun yang paling dibutuhkan saat ini ialah munculnya jiwa kewirausahaan yang memotivasi mereka untuk menciptakan lapangan-lapangan kerja baru dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada disekitar mereka. Hal ini seperti disampaikan ibu Meta Rostiawati 10 berikut : "Ide kegiatan (SBSV) ini sangat sederhana, tapi kaya akan manfaatnya, bahwa setiap mahasiswa harusnya bisa menyikapi setiap kesempatan yang muncul untuk terjun ke dunia kerja." Lewat tema-tema yang universal namun sangat membangun seperti Entrepreneurship, Leadership dan CSR, peneliti menilai bahwa Departemen CSR HM Sampoerna sangat memahami dan memperhatikan unsur pengembangan karakter para peserta yang ada. Mahasiswa-mahasiswa terbaik ini dipandang memiliki kemampuan secara akademis dan berpotensi menjadi para pemimpinpemimpin dibidangnya masing-masing. Oleh karena itu unsur entrepreneurship, leadership menjadi hal pokok yang sering kali dijadikan tema utama dalam penyelenggaraan Program Sampoerna Best Student Visit 11 untuk melengkapi penguasaan ilmu yang dimiliki peserta. Selain dari pada hal menyangkut CSR tentunya. Semua menyangkut tema kegiatan ini dimaksudkan ialah selain agar peserta mampu sekali lagi mengembangkan diri mereka, namun yang paling esensi ialah mereka menjadi individu-individu yang berdampak bagi lingkungan sekitarnya dengan menginsiprasi dan memotivasi orang lain melalui apa yang 10 Sampoerna Best Student Visit 2009 usai Digelar (2009, 7 Agustus) Kompas (online). Diakses pada tanggal 10 Desember 2010 dari /08/07/ / Sampoerna.Best.Student.Visit.2009.usai.Digelar 11 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana

12 49 mereka kerjakan. Maksud ini tercermin dari pernyataan Manager CSR HM Sampoerna Meta Rostiawati 12 berikut. "Kelak, dengan pengenalan langsung metode CSR ini, mereka diharapkan bukan hanya menjadi pebinis handal, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitarnya." Dilain kesempatan melalui wawancara mendalam bersama peneliti, saudara Wildan Bagus Aditya 13 menjawab relevansi kuat antara tema Kepemimpinan dan Kewirausahaan dengan kondisi dan kebutuhannya saat ini sebagai respon positif dari ide dan inovasi yang diimplementasi HM Sampoerna melalui SBSV. (Tema kegiatan SBSV) Relevan, pada saat senggang para LO saling mengajak sharing para peserta untuk saling inspire others, dari sana saya bisa banyak belajar dari mahasiswa yang rata-rata punya pengalaman internasional dan nasional dan kejuaraan lainnya. Penetapan persyaratan peserta dan berapa lama proses penyelenggaraan merupakan bagian dari perencanaan oleh pihak Departemen CSR HM Sampoerna. Panitia menetapkan bahwa harus ada persyaratan bagi mahasiswa-mahasiwa terpilih untuk mengikuti program SBSV. Kriteria persyaratan tersebut seperti pengalaman berorganisasi, standard Indeks Prestasi Kumulatif, referensi prestasi di tingkat kampus, nasional hingga internasional. Selain itu calon peserta pun diminta membuat paper tentang bidang penjurusan yang diambil hingga wawancara. Selama masa penyaringan ini para calon peserta diberikan suatu pengenalan pada beberapa aktifitas utama produksi perusahaan, kegiatan ini dimaksudkan agar para mahasiswa memperoleh gambaran mengenai perusahaan 12 ibid 13 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya

13 50 dan mampu menangkap relevansi dari kegiatan ini bagi pengembangan diri para peserta kedepannya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh saudara WGW 14 (inisial), peserta tahun 2008 asal Universitas Kristen Petra Surabaya melalui surat elektronik berikut ini: Saya baca pengumuman yang ada di papan pengumuman Jurusan, ada persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dulu (pengalaman organisasi, IPK, prestasi di tingkat kampus/nasional/internasional), diminta mengumpulkan CV, kemudian Fakultas meminta semua calon membuat paper tentang bidang penjurusan yang saya ambil (Coporate Communication), wawancara, kemudian diberitahu bila lolos mewakili UK Petra. Melalui hal ini peneliti menangkap suatu pelajaran dan strategi menarik yang telah dikembangkan oleh para praktisi CSR HM Sampoerna Apabila kita berbicara mengenai CSR bidang pendidikan, pada umumnya tidak banyak beranjak dari aktifitas pemberian beasiswa, pembangunan infrastuktur belajar dan penayangan iklan layanan masyarakat. Namun melalui kegiatan ini, praktisi CSR HM Sampoerna dapat dikatakan mengerjakan suatu terobosan baru untuk meminimalisir persepsi publik yang cenderung negatif mengenai perusahaan rokok dengan menyentuh langsung publik yang sangat berpengaruh membentuk opini publik yaitu dunia akademis. Hal ini nantinya tentu menjadi hasil yang sepadan yang diperoleh setelah secara konsisten berkontribusi positif yang disertai proses perencanaan yang matang sebelumnya. Dengan mengemas acara kunjungan selama kurang lebih lima hari secara profesional dan unik, ditambah dengan pelayanan para peserta dengan akomodasi 14 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

14 51 yang sangat baik, HM Sampoerna dapat dikatakan memanjakan para peserta dengan tetap mempertahankan unsur manfaat dari kegiatan ini bagi mereka. Salah satu alumni peserta menyampaikan kepada peneliti bahwa perlakuan lewat pelayanan yang sangat baik yang dialaminya terkesan berlebihan, namun poin penting yang ingin peneliti lihat melalui sisi pandang yang lain ialah bahwa pelayanan sangat baik bagi peserta ini memang buah perencanaan profesional oleh panitia yang ada. Berikut pernyataan saudara WGW 15 terkait pelayanan panitia penyelenggara SBSV : Kalau gue pribadi, merasa diperlakukan terlalu berlebihan. Pelayanan, makanan, merchandise semua bagus banget, tapi berasa kayak over.. but bener juga sih memang, kalo semua yg dikasih ke kita baik, ya kita pasti akan koar-koar yang baik juga kan? paling itu aja sih ya kalo menurut gue. Berkaitan dengan perencanaan dan program tema-tema kegiatan, panitia menetapkan bahwa semuanya lebih bersifat universal. Hal ini dimaksudkan agar para peserta yang terdiri atas mahasiswa-mahasiwa dari berbagai disiplin ilmu dapat tetap menyerap makna dan pelajaran penting bagi pengembangan diri dan paradigma berpikir mereka. Kegiatan kunjungan oleh mahasiswa-mahasiswa terbaik kepusat aktifitas produksi HM Sampoerna ini ditetapkan panitia dengan tidak memungut biaya apapun untuk kebutuhan apapun kepada para peserta. Bukti dari hal ini telah peneliti konfirmasi kepada keempat alumni SBSV yang salah satunya dapat 15 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

15 52 dilihat melalui petikan pernyataan saudara Ruly yang seakan berbalik bertanya Biaya? Malah dibiayai Sampoerna 16 Dimulai dari transportasi ke Surabaya, para panitia mengelompokkan keberangkatan para peserta dengan selisih waktu yang tidak berjauhan dan sarana transportasi yang semuanya ditanggung oleh HM Sampoerna. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses penjemputan dengan mempertemukan para peserta yang ada disatu titik pertemuan. Bagi peneliti, hal ini sering kali terkesan sederhana namun sebenarnya dapat membentuk persepsi buruk jika tidak ditangani secara baik. Melalui proses penjemputan dan transportasi yang baik HM Sampoerna ingin menunjukkan kesungguhan mereka. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan program ini telah dipersiapkan dengan matang dan pengelolaan yang profesional. Berikut pengalaman saudara WGW 17 mengenai hal ini : Meeting point di Bandara Juanda, terminal kedatangan dalam negeri. Semua peserta dari Surabaya meeting point nya ya Juanda. Dibagi 2 kloter. Jadi kenalan sama teman-teman peserta lain yg datang di waktu yg hampir berdekatan, dari luar kota dengan dibiayain Sampoerna. Sesampainya dibandara Juanda Surabaya, para peserta kemudian difasilitasi dengan akomodasi yang sangat baik dan sambutan serta pertemuan langsung dengan perwakilan Corporate Affair. Melalui pernyataan ini peneliti menilai bahwa perusahaan sekali lagi bermaksud memberikan gambaran akan keseriusan perusahaan dan Manajemen kepada program ini. Permainan ice 16 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana 17 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

16 53 breaking tidak lupa diberikan guna menyambut dan menyegarkan konsentrasi sebagian besar peserta yang baru saja menempuh perjalanan cukup jauh 18. Rencana dan program bagian dari strategi pencitraan sudah sangat terlihat dari hal kecil seperti pemberian sepaket tas berisi Polo shirt, T-Shirt Sampoerna Rescue, T-Shirt Hijau, jacket, topi, notes, folder hingga pulpen yang kesemuanya berlogo Sampoerna kepada seluruh peserta. Semua merchandise ini akan digunakan oleh seluruh peserta yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan berbeda selama keikutsertaan mereka. Pada awal program ini dijalankan pada tahun 2005, tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh para peserta. Mahasiswa-mahasiswa terbaik yang disaring hanya melalui 3 (tiga) hari kunjungan keperusahaan dengan lebih banyak pada aktifitas observasi dan diskusi dengan para jajaran manajemen perusahaan. Hal ini seperti dinyatakan oleh salah pesertanya, Ruly Ramandha Lesmana 19, mahasiswa jurusan Teknik Mesin Universitas Trisakti. Pada saat itu karena kita yang pertama jadi seperti menjadi prototipe bagi pihak HM Sampoerna. Kami banyak diajak melihat proses produksi dan sharing dengan Board of Directors. Pada angkatan tahun 2005 ini salah satu kegiatan utamanya ialah pertemuan dengan para jajaran Manajemen perusahaan yang diisi oleh acara sharing. Sementara kegiatan lain yang mendominasi acara ialah tentu kunjungan peserta ke Pabrik Rungkut milik HM Sampoerna. Ditempat ini para mahasiswa yang ada dibagi kedalam kelompok-kelompok yang diberi nama layaknya 18 ibid 19 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana

17 54 klasifikasi produk-produk HM Sampoerna seperti kelompok U Mild dimana salah satunya diisi oleh saudara Ruly Ramandha Lesmana. Pengelompokan ini selain untuk mengakrabkan para peserta, panitia juga memberikan tugas tertentu bagi kelompok-kelompok tersebut untuk mengobservasi proses kerja yang ada, dari proses penyimpanan material, pengolahan hingga keproses pengemasan produk untuk akhirnya dilepas kepasaran. Saat itu kami diajak ke Pandaan untuk melihat proses produksi produk Mild HM Sampoerna dari penyimpanan material, pengolahan sampai ke pengemasan. Dijelaskan juga bagiamana quality control dan sterilisasi produknya. 20 Dalam proses tadi ditempat yang sama peserta juga melihat langsung bagiamana HM Sampoerna menjaga kualitas produk yang dihasilkannya melalui proses sterilisasi dan pemilihan bahan baku rokok. Melalui pengalamannya, saudara Ruly Ramandha Lesmana menyampaikan kepada peneliti bahwa walaupun ia merupakan mahasiswa bidang Tehnik, namun melalui kunjungan ini ia dapat belajar banyak mengenai proses produksi perusahaan kelas dunia seperti HM Sampoerna. Pada menjelang akhir kunjungan, salah satu acara yang diikuti ialah makan malam bersama di House of Sampoerna dengan para jajaran Direktur HM Sampoerna yang juga diselingi dengan diskusi bersama mahasiswamahasiswa terbaik ini. Di House of Sampoerna kami dijelaskan tentang perjalanan sejarah perusahaan, visi Sampoerna, makan malam bersama dan sharing dengan Board of Director Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana 21 ibid

18 55 Melalui pengalaman penyelenggaraan dari tahun-ketahun terjadi beberapa penyempurnaan dan tambahan pada konten kegiatan. Hal itu tentu juga mempengaruhi durasi kunjungan yang pada awalnya hanya berlangsung 3 (tiga) hari, namun kemudian setelah melihat perkembangan kebutuhan dan kondisi yang ada maka pada tahun 2008 lama kunjungan bertambah menjadi 5 (lima) hari. Melalui hasil wawancara peneliti dengan alumni peserta tahun 2008 terdapat beberepa kegiatan baru yang harus peserta ikuti selama kunjungan mereka dibandingkan dengan angkatan sebelumnya. Dari semua kegiatan itu tentunya tetap terselip pesan kepada para peserta akan kontribusi HM Sampoerna kepada masyarakat sekitarnya. Namun begitu, nuansa menyenangkan tetap menjadi hal yang menonjol agar para peserta merasa nyaman dan lebih mudah menyerap apa yang mereka terima selama kegiatan berlangsung 22. Pada penyelenggaraan tahun 2008 panitia mengajak peserta untuk menikmati kunjungan mereka dan tetap menyertakan misi pencitraan produk seperti yang telah dilakukan pada kunjungan-kunjungan sebelumnya. Panitia sekali lagi membagi peserta kedalam kelompok bermain dan observasi bernamakan produk-produk HM Sampoerna atau produk-produk yang berada dibawah pengelolaan Philip Morris yang beredar dipasaran seperti Kelompok Marlboro Lights, U Mild, Hidup Taman Sampoerna dan lain-lain. Hal-hal menyenangkan seperti permainan menjadi bagian dari aktifitas program ini. Namun begitu peserta tetap dapat memperoleh pelajaran melalui 22 Sampoerna Best Student Visit 2009 usai Digelar (2009, 7 Agustus) Kompas (online). Diakses pada tanggal 10 Desember 2010 dari / Sampoerna.Best.Student.Visit.2009.usai.Digelar

19 56 permainan-permainan tersebut. Salah satu contoh yaitu permainan yang kontennya memberi pelajaran bagaimana memproduksi suatu produk mulai dari membeli bahan, membuatnya, dan menjualnya. Semua lengkap dengan fluktuasi harga pasar dan quality control. Hal ini sekaligus sebagai gambaran bagaimana perusahaan rokok raksasa ini menjalankan usahanya. Dalam kelompok-kelompok yang telah dibentuk sebelumnya, peserta berkesempatan untuk melakukan praktek langsung aktifitas bisnis ini dimana mereka diminta melakukan permaian trading antar kelompok, dan teamwork ditekankan sebagai hal penting dalam proses kerjanya. Hal ini seperti dikatakan saudara WGW 23 berikut : Belajar bagaimana memproduksi suatu produk mulai dari membeli bahan, membuatnya, dan menjualnya. Semua lengkap dengan fluktuasi harga pasar, quality control, trading antar kelompok, dan teamwork pastinya. Cukup mengagetkan buatku, karena sudah sangat lama aku tak berjumpa dengan angka. Aku belajar bahwa di luar sana, banyak hal yang bermain di luar kendali dan unpredictable, learing by doing lah secepat mungkin, jangan takut untuk mengambil resiko, dan kontrol itu berperan penting. Kelompokku Marlboro Lights, tak menang tapi juga tak kalah. Yang penting, kami tahu letak kesalahan kami. Sebagai salah satu bagian utama dalam proses penyelenggaraan program, publikasi merupakan hal yang sangat krusial untuk dibahas. Bagi kegiatan SBSV, secara umum upaya publikasi dilakukan selain melalui media cetak, berdasarkan data dan hasil wawancara peneliti menganalisa bahwa Departemen CSR lebih banyak memanfaatkan jaringan kerjasama dengan pihak perguruan-perguruan tinggi yang sudah terjalin dengan sangat baik selama ini untuk mengkomunikasikan kegiatan ini kepada para mahasiswa. 23 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

20 57 Strategi publikasi ini dapat peneliti lihat memang tidak banyak berubah dari tahun ketahun. Hal itu nampak dari hasil wawancara peneliti dengan para alumni-alumni peserta yang terdiri dari peserta tahun 2005 dan 2008 yang kesemuanya mengetahui program ini dari informasi mulut kemulut diantara mahasiswa dilingkungan kampusnya masing-masing. Keadaan ini juga nampak dari mimimnya informasi dan pemberitaan mengenai kegiatan ini yang peneliti coba cari melalui fasilitas mesin pencari online seperti dan Pada awal program ini dijalankan yaitu pada tahun 2005, salah satu alumni peserta program ini menyampaikan bahwa pihak Universitas yang menginformasikan dan memintanya secara langsung untuk mengikuti program yang digagas langsung oleh HM Sampoerna. Berikut pengalaman yang disampaikan oleh Ruly Ramandha Lesmana 24 mengenai bagaimana ia mengetahui program SBSV pertama kalinya. Pertama kali saya mengetahui program ini dari Sekretariat Jurusan yang memberitahukan perihal tersebut dan kemudian mendelegasikan saya sebagai perwakilan Jurusan Teknik Mesin Universitas Trisakti untuk program Sampoerna Best Student 2005 dengan pertimbangan dan persyaratan sesuai dengan yang di ajukan oleh PT. HM. Sampoerna. Dari pengalaman Ruly digambarkan bahwa belum ada proses seleksi langsung oleh pihak HM Sampoerna. Proses pemilihan mahasiswa terbaik ini lebih banyak dipercayakan kepada Perguruan Tinggi yang ditunjuk untuk mencari dan menentukan mahasiswa yang mewakili institusinya. Namun begitu tentu saja 24 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana

21 58 tetap ada kriteria yang harus dipenuhi oleh calon peserta yang direkomendasikan Universitas kepada HM Sampoerna. Kriteria itu mencakup prestasi non akademis mahasiswa diberbagai kegiatan dan tentunya standard prestasi bidang akedemis peserta. Pada peserta tahun-tahun berikutnya, ternyata pihak HM Sampoerna pun melakukan hal yang tidak jauh berbeda yaitu lebih banyak mempercayakan proses seleksi kepada perguruan tinggi yang ditunjuk. Kondisi ini membuat para perguruan tinggi menginformasikan kepada mahasiswanya proses seleksi dengan kriteria-kriteria dasar yang berpatokan dari permintaan pihak HM Sampoerna. Pada angkatan tahun 2008 tetap ada proses penunjukan langsung oleh rekomendasi universitas seperti pengalaman saudara Wildan Bagus Aditya 25 dari Universitas Teknologi Surabaya seperti disampaikannya berikut : Dosen yang merekomendasikan saya untuk include dalam program ini sebagai perwakilan ITS. Kalau tidak direkomendsikan jujur saya tidak tahu apa itu SBSV. Promosinya tidak ada sama sekali. Yang terkenal cuma program beasiswa Sampoernanya saja dikalangan civitas akademika. Walau begitu ada pula alumni yang menyampaikan bahwa inisiatif untuk keikutsertaannya muncul langsung dari diri sendiri. Setelah melihat persyaratan yang dicantumkan secara terbuka dipapan pengumuman di Universitas, alumni peserta tahun 2008, WGW 26 menyampaikan bahwa ia harus melalui proses seleksi yang tergolong cukup sulit seperti petikan pernyataannya mengenai proses dan persyaratan yang cukup banyak yang harus dilewatinya. 25 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya 26 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

22 59 Saya baca pengumuman yang ada di papan pengumuman Jurusan, ada persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dulu (pengalaman organisasi, IPK, prestasi di tingkat kampus/nasional/internasional), diminta mengumpulkan CV, kemudian Fakultas meminta semua calon membuat paper tentang bidang penjurusan yang saya ambil (Coporate Communication), wawancara, kemudian diberitahu bila lolos mewakili UK Petra. Bila dipandang dari satu sisi yaitu menyangkut hubungan baik dengan stakeholders yang dalam hal ini adalah pihak Perguruan Tinggi, tentu dapat dilihat proses kerjasama ini sebagai suatu hal yang sangat positif. Ini tentu peneliti yakini dimungkinkan terjadi oleh karena program ini bukanlah kerjasama CSR bidang pendidikan pertama yang mengikat kerjasama antara HM Sampoerna dengan para Universitas tersebut. Dengan demikian aktifitas penyebaran informasi pun dapat berjalan jauh lebih mudah dibanding apabila keterkaitan dan kerjasama itu tidak terjalin dengan baik sebelumnya. Peneliti melihat hal ini membuktikan bahwa suatu hubungan baik dan harmonis antar suatu organisasi dan para publiknya tidak tercipta melalui upaya instan, namun dengan kesungguhan dan konsistensi. Sebagai hasil dari upaya yang serius dan kontinyu tersebut praktisi CSR akan sangat terbantu dalam upaya komunikasi kepada setiap target publik yang ingin ditujunya untuk suatu misi tertentu. Semua akan menjadi jauh lebih mudah dibanding jika saja komunikasi baru dilakukan pertama kali saat suatu program ingin dilaksanakan. Selain harus memikirkan bagaimana pesan dapat disampaikan, sikap penerimaan dan kepercayaan publik-publik terkait tentu akan menjadi tantangan yang lebih sulit dihadapi oleh praktisi CSR.

23 60 Program Sampoerna Best Student Visit setiap tahunnya melibatkan jumlah Perguruan Tinggi dan peserta yang berbeda. Tidak ada kouta tertentu yang harus dicapai dan tidak ada dominasi salah satu perguruan tinggi yang mewakili suatu daerah yang akan terlibat dalam program ini. Contohnya pada tahun 2009 peserta yang terlibat sebanyak 69 mahasiswa dari 23 Perguruan Tinggi negeri dan swasta 27, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 89 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi 28. Hal ini semata-mata terkait pada hasil penyaringan yang memungkinkan jumlah tersebut tercapai sebagaimana adanya selama ini. Dalam proses public relations evaluasi merupakan suatu hal yang wajib dikerjakan secara serius. Berkaitan dengan program SBSV, tahapan ini peneliti intepretasikan sebagai tahapan dimana apa yang menjadi kekurangan dan kekuatan dari program ini harus dapat digali dan kemudian berkembang dengan pertanyaan layakah program ini untuk dilanjutkan?. Semua ini sangat penting untuk mengukur pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya serta dapat membantu menetapkan langkah selanjutnya dari segala upaya yang telah berlangsung. Peserta sebagai target kegiatan tentunya menjadi tolak ukur pertama yang harus diketahui tanggapannya agar penilaian dapat lebih objektif. Dengan terus berlangsungnya kegiatan ini hingga saat ini dari tahun 2005 dan semakin bertambahnya durasi penyelenggaraan memang sedikit banyak menunjukan respon positif dari kegiatan ini. Namun untuk lebih memahami lebih mendalam 27 Sampoerna Best Student Visit 2009 usai Digelar (2009, 7 Agustus) Kompas (online). Diakses pada tanggal 10 Desember 2010 dari / Sampoerna.Best.Student.Visit.2009.usai.Digelar 28 Laporan Tahunan 2008 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. hal 44

24 61 penilaian ini, peneliti melalui wawancara mendalam dengan para alumni program SBSV menemukan jawaban-jawaban penyeimbang yang dapat membangun program ini. Hal ini seperti yang disampaikan saudara Rully berikut menyangkut faktor kekuatan apa yang dapat menunjang kesuksesan kegiatan ini, dan bahkan menjadikannya sebagai kelebihan dari kegiatan-kegiatan lain. Saudara Rully menyampaikan bahwa : Kekuatan (program ini) adalah Dana dari Sampoerna, Pilihan tema dan tempat kegiatan. Seleksi mahasiswa yang semakin selektif 29. Berbeda dengan saudara Rully yang melihat dari sisi Tema atau message yang disampaikan, saudara Adit menilai bahwa tanpa adanya pungutan apapun atau Free dan cukup memberikan wawasan luas telah menjadikan keunggulan dari program SBSV. Sementara itu saudara WGW menyampaikan bahwa komunikasi yang terjalin antara perusahaan dan peserta ini akan sangat membantu kedua belah pihak bagi kepentingan-kepentingan terkait dimasa mendatang seperti disampaikannya melalui pernyataan berikut : Sampoerna pinter ya kalo menurut gue, setidaknya dia sudah punya kontak dan pernah memberikan pengalaman yang baik untuk "mahasiswa yg terbaik menurut kategori nya mereka". Jadi seandainya ada sesuatu yang mau dilakukan, sudah ada nama-nama pilihan yg bisa dihubungi. Ya itu mungkin dari sisi Sampoerna-nya. Kalo bagi pesertanya sendiri, ini hal yang bagus dan we believe one day ini bisa jadi sesuatu, jaringan yang udah terjalin ini bisa jadi sesuatu yg baik dan kita uda ngerasain one by one manfaat baiknya. 30 Mengenai kekurangan dari program ini, masing-masing alumni pun memiliki pandangan berbeda seperti yang disampaikannya kepada peneliti 29 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana 30 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

25 62 dibawah ini contohnya. Saudara Adit mengkritisi konsistensi HM Sampoerna terkait semboyan atau jargonnya yang tidak diimplementasikan langsung dilapangan. Unsur nasionalisme dari tiap event saya rasa masih kurang. kalau jargonnya Sampoerna Untuk Indonesia ya saya rasa unsur nasionalisme seperti menyanyikan Indonesia Raya itu gak ada 31. Berbeda dengan saudara Adit, saudara Rully lebih melihat bahwa penyelenggaraan ini masih kurang maksimal yang tak sebanding biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang dicapai seperti yang disampaikannya berikut ini lengkap dengan kalkulasi pribadinya : Program ini belum mampu mengorganisir dan me-manage secara keseluruhan, Karena sangat disayangkan program yang sudah 5 (lima) angkatan, jika tiap angkatan rata-rata 80 orang berarti sudah 400 orang, jika budget per orang 5 Juta, 5 juta x 400 = Rp ,- (Dua Milyar Rupiah). 32 Dari semua upaya terbaik sekalipun tentu selalu ada yag perlu dievaluasi, bahkan bagi perusahaan sekelas HM Sampoerna pun tidak berarti semuanya dilakukan dengan Sampoerna. Hal lain lagi menyangkut kekurangan yang harus dibenahi menurut saudara WGW dalam tanggapan dari kaca mata pribadinya untuk kedepan mungkin perlu dipertimbangkan untuk dievaluasi. Saudara WGW menyampaikan bahwa : Kalau gue pribadi, merasa diperlakukan terlalu berlebihan. Pelayanan, makanan, merchandise semua bagus banget, tapi berasa kayak over hahaha.. but bener juga sih memang, kalo semua yang dikasih ke kita baik, ya kita pasti akan "koar-koar" yang baik juga kan? paling itu aja sih ya kalo menurut gue... Mungkin kekritisan best student yang bikin kita jadi bisa bertanya-tanya sendiri, ini maksudnya apa ya? Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya 32 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana 33 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

26 63 Satu hal lagi yang perlu peneliti angkat ialah terkait kalimat terakhir dari pernyataan saudara WGW mengenai harapannya untuk dapat bertemu kembali kedepannya dengan peserta SBSV. Melalui wawancara mendalam dengan para alumni-alumni yang ada, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut dari pihak HM Sampoerna kepada para alumni setelah keikutsertaan mereka berakhir. Peneliti menemukan jawaban-jawaban dari para alumni bahwa hingga saat ini mereka masih dalam komunikasi yang cukup baik. Hal itu tergambar dengan adanya grup khusus dalam jejaring sosial Facebook bagi para alumni program SBSV. Dalam wadah yang diinisiasi oleh para alumni ini juga mendapat perhatian dari pihak HM Sampoerna. Melalui sarana ini pihak HM Sampoerna dan para alumni dapat tetap saling berkomunikasi secara intens. Bahkan untuk menyampaikan informasi-informasi tertentu seperti pembukaan kesempatan untuk menjadi sukarelawan lingkungan Sampoerna Rescue, pihak HM Sampoerna menyampaikannya melalui media Facebook. Selain dari pada pemanfaatan sarana jejaring sosial, untuk beberapa kesempatan pihak HM Sampoerna juga melibatkan beberapa alumninya untuk ditawarkan terlibat dalam kepanitiaan penyelenggaraan program SBSV tahuntahun berikutnya 34. Melalui hasil wawancara mendalam peneliti terhadap empat alumni peserta program SBSV, peneliti menilai bahwa peserta dan pihak HM Sampoerna telah merasakan hasil positif dari kegiatan ini. Bagi perusahaan, program ini telah 34 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya

27 64 menjadi bentuk kontribusi dan komitmen HM Sampoerna pada pemberdayaan masayarakat bidang pendidikan manusia Indonesia. Sebagai hasil dari upaya tersebut HM Sampoerna melalui SBSV telah mampu merubah sebagian besar cara pandang peserta mengenai aktifitas usaha perusahaan kearah yang lebih positif dan pada akhirnya dapat menerima keberadaan perusahaan. Bagi peserta secara umum mereka merasakan bahwa kegiatan ini mampu menciptakan jaringan dan relasi diantara mereka dengan sangat erat. Selain tentunya dengan program ini peserta dapat memperoleh pengetahuan lebih mendalam mengenai perusahaan rokok. Berikut tanggapan beberapa peserta akan manfaat dari mengikuti kegiatan ini. Wawancara dengan Ruly Ramandha Lesmana 35 dan WGW, ulumni peserta SBSV tahun 2005 dan Mendapat pengalaman berinteraksi dengan teman-teman mahasiswa terbaik se-indonesia, yang paling utama adalah mendapatkan pengalaman untuk berinteraksi dengan jajaran tertinggi dalam perusahaan. Adanya kesempatan merasakan irama kerja HM Sampoerna, dengan melakukan kunjungan ke site area (pabrik) dan Meeting dengan Direksi HM Sampoerna secara langsung. Dapat membangun jaringan dengan mahasiswa-mahasiswa diseluruh Indonesia dan memperoleh kesempatan untuk bertanya jawab dengan para jajaran penting Manajemen merupakan suatu hal langka yang manfaatnya sangat penting dirasakan oleh Ruly Ramandha Lesmana dari Program SBSV. Sementara itu WDW 36 menyatakan manfaat yang ia rasakan dari SBSV sebagai berikut : Karena background saya memang dari Public Relations atau Corporate Communication, dan SBSV ini adalah salah satu program CSR, jadi saya bisa mengamati dan observasi langsung program CSR tersebut. Koneksi 35 Hasil wawancara mendalam dengan Ruly Ramandha Lesmana 36 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

28 65 dan hubungan baik dengan peserta lain yang hebat di bidangnya masingmasing. Mengenal Sampoerna lebih dekat. WGW 37 bahkan menggunakan kata privilage sebagai ungkapan dari manfaat besar yang ia peroleh dari kesempatan untuk berdiskusi dengan jajaran Manajemen HM Sampoerna pada keikutsertaannya dalam SBSV seperti berikut : Sangat berkesan. Karena seperti privilage aja, pihak manajemen di tingkat tinggi itu mau menyambut kita, meluangkan waktu untuk jawab pertanyaan kita Program Sampoerna Best Student Visit Berikut dibawah ini kegiatan-kegiatan inti Sampoerna Best Student Visit hasil penyempurnaan oleh Departemen CSR HM Sampoerna dalam program kunjungan mahasiswa terbaik yang dilakanakan mulai dari angkatan tahun Kunjungan ke Pandaan Plant Salah satu kegiatan inti bagi peserta dalam program ini ialah kunjungan ke Pandaan Plant dimana salah satu area produksi perusahaan berada. Pandaan Plant merupakan sentra produksi vital bagi HM Sampoerna yang memproduksi produkproduk yang masuk klasifikasi Mild. Ditempat inilah diproduksi rokok-rokok olahan HM Sampoerna melalui proses pabrikasi dengan mesin-mesin yang tergolong canggih 38. Standarisasi produk melalui proses sterilisasi menjadi sesuatu yang sangat penting dijaga perusahaan, oleh karena itu tidak sembarang orang dapat memasuki wilayah yang cukup terisolasi ini. Saat tiba pertama kali di Pandaan Plant, para peserta disambut oleh Panitia dan Jajaran Manajemen HM Sampoerna dengan 37 Ibid. 38 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya

29 66 memberikan pengarahan singkat dan diskusi akan arti penting kunjungan dan kegiatan ini bagi masing-masing pihak yaitu para mahasiswa terbaik dan perusahaan. Dalam pertemuan ini peserta program mahasiswa terbaik diberi kesempatan untuk bertanya jawab guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai perusahaan dan proses kerjanya. Hal ini tentu merupakan suatu kesempatan yang sangat langka yang dapat dirasakan oleh para peserta. Oleh karena itu sebagian besar peserta memanfaatkan momen ini untuk dapat memperoleh pelajaran sebanyak-banyaknya dari para pengambil keputusan perusahaan ini dengan aktif mengajukan pertanyaanpertanyaan. Hal ini seperti yang digambarkan oleh saudara WGW 39 berikut ini : Saya sendiri sangat impressed karena melihat feedback peserta yang luar biasa ingin tahu tentang kegiatan Sampoerna yang jujur aja sensitif dengan 90 persen peserta angkat tangan saat sesi pertanyaan di buka. Peneliti melihat hal ini tentu merupakan gambaran umpan balik positif dari diadakannya program ini, selain tentu atas kesempatan langka yang mereka peroleh. Dilokasi yang sama peserta dapat melihat pula bagaimana bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dikembangkan melalui pembuatan alat-alat produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan HM Sampoerna. Alat-alat itu berupa perangkat keras dan bahan penunjang proses produksi UKM seperti alat pemecah kopi, kompor gas dengan sumber energi dari biogas, pembuatan pupuk organik dan lain-lain. Semua alat dan bahan penunjang ini dibuat sendiri oleh HM Sampoerna bekerja sama dengan kelompok-kelompok UKM binaannya Hasil wawancara mendalam dengan WGW 40 Hasil wawancara mendalam dengan Wildan Bagus Aditya

30 67 Bagi peneliti hal ini tentu sangat positif dan mampu meningkatkan keunggulan usaha karena manfaat dari upaya ini ialah biaya produksi UKM dapat ditekan dan yang juga sangat penting ialah menumbuhkan jiwa inovasi para pelaku UKM yang ada. Dengan membuat perangkat-perangkat keras penunjang ini tanpa harus membeli produk jadinya yang pasti lebih tinggi tentunya dapat membantu para penggiat UKM binaan HM Sampoerna dapat menjual harga produknya lebih murah dipasaran sehingga mereka dapat mejadi lebih mandiri. Selain memahami bagaimana proses produksi dikelola, melalui kunjungan ini pula para peserta berkesempatan belajar bagaimana suatu usaha dapat berjalan bersamaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya Kunjungan ke Sentra UKM dan Taman Baca Sampoerna Setelah melihat proses produksi di Pandaan dan pembuatan alat produksi UKM, kemudian peserta dipisah menurut kelompoknya masing-masing menuju kelompok-kelompok UKM yang ada. Ditempat ini peserta dapat langsung menyaksikan sendiri sentra produksi UKM binaan HM Sampoerna dalam kelompok PPKS, yaitu Pusat Pelatihan Kewiusahaan Sampoerna. Para peserta dapat mengobservasi bagaimana salah satu program CSR HM Sampoerna dikerjakan bagi masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihanpelatihan kewirausahaan sebagai upaya pemberdayaan dalam bidang ekonomi. Para peserta dapat memahami bagimana HM Sampoerna mencoba menggali kebutuhan dan potensi komunitas lokalnya untuk kemudian dibentuk menjadi

31 68 kelompok masyarakat yang memiliki nilai tambah dan kemandirian bukan saja secara finansial namun juga ide-ide yang inovatif. Bentuk-bentuk pelatihan itu seperti pelatihan Budidaya Padi SRI, pelatihan Budidaya Jamur Tiram dan UKM Center. Pada akhir kunjungan ditempat ini pun selain pengetahuan, para peserta dapat memperoleh buah tangan dari para lompok unit usaha kecil menengah binaan HM Sampoerna. Hal ini seperti yang disampaikan berdasarkan pengalaman WGW 41 berikut : Kami diajak ke PPKS melihat salah satu CSR Sampoerna, dan sebelum kembali kami diberi oleh-oleh produk UKM binaan. Tidak terbatas pada kegiatan UKM, salah satu kelompok peserta juga ditugaskan mengobservasi kegiatan CSR HM Sampoerna lainnya bidang pendidikan yaitu Taman Baca Sampoerna. Taman Baca Sampoerna merupakan perpustakaan bagi masyarakat sekitar yang didirikan oleh HM Sampoerna untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan komunitas lokal yang ada. Dalam kelompok-kelompok peserta yang ada panitia mencampur semua mahasiswa dari berbagai universitas yang berbeda dan dengan latar belakang jurusan yang berbeda. Peserta diminta menganalisis program CSR yang ada, mengobservasi langsung di lapangan dan mempresentasikannya di hadapan Departemen CSR pada akhir kseluruhan kunjungan nantinya. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda ini panitia berharap dapat menerima masukan dari hasil observasi kelompok dengan pertimbangan dan sudut pandang disiplin ilmu yang masing-masing peserta. 41 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

32 69 Menurut saudara WGW 42 hal ini merupakan suatu simbiosis mutualisme yang sangat jeli dimanfaatkan oleh panitia dimana para mahasiswa ini bisa belajar dengan melihat aplikasi di lapangan, sementara pihak HM Sampoerna mendapatkan masukan dari para peserta yang dianggap baik di bidang ilmunya masing-masing untuk mengembangkan program CSR yang ada dimasa kini dan masa mendatang Kunjungan ke Pabrik Pengolahan di Rungkut Kunjungan berikutnya dilakukan peserta ke pabrik di Rungkut. Ditempat ini peserta dapat melihat bagaimana karyawan yang notabene ialah perempuan melinting dan menggunting produk-produk rokok HM Sampoerna untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. Tempat ini merupakan sentra produksi HM Sampoerna bagi produk-produk kreteknya. Semua proses pengolahan menggunakan tenaga manusia yang cukup besar jumlahnya dengan standard kuota pengerjaan setiap harinya. Salah satu alumni peserta kegiatan ini ialah saudara WGW memberi tanggapan yang berbeda dan menarik dibandingkan dengan alumni-alumni lain yang peneliti wawancara sebagai nara sumber. Sebagian besar alumni saat peneliti tanyakan mengenai tanggapannya berkaitan dengan kunjungan ke pabrik Rungkut lebih banyak menjawabnya dari aspek manfaat bagi pengetahuan mereka. Namun berbeda dengan saudari WGW yang melihatnya dari sudut pandang human interest. Kalau soal pelintingan rokok itu aku lebih melihatnya ke sisi human interestnya sih ya. Aku sedih sekaligus terpesona. Terpesona oleh keahlian 42 Ibid.

33 70 Ibu-Ibu pelinting dan penggunting SKT (Sampoerna Kretek Tangan). Tapi sedih karena mereka seakan menjadi mesin hidup. Belasan tahun bekerja setiap hari sepuluh jam mengerjakan tugas yang sama! Benar apa yang kupelajari di mata kuliah management. Supaya produktivitas tinggi, seseorang harus ahli di bidangnya, spesifikasi, turn over rendah, dan semua teori itu benar dipraktekan. Tapi aku membayangkan, di satu sisi ibu-ibu harus memenuhi tuntutan ekonomi, tapi apa mereka tidak stress mengerjakan hal yang sama setiap harinya selama belasan tahun? Tapi itulah pilihan hidup mereka. Paling tidak, mereka telah bertanggung jawab menjalani pilihan hidupnya 43 Pada kenyataannya tidak sedikit memang dari karyawan tersebut merupakan tenaga kerja yang telah bekerja selama belasan tahun dengan sepuluh jam waktu kerja per hari. Hal ini dirasakan menjadi pelajaran tersendiri bagi saudara WGW. Ia beruntung dapat menyaksikan secara langsung aplikasi teori yang ia terima dibangku kuliah mengenai bagaimana proses produksi itu berjalan. Produktivitas dapat dicapai maksimal apabila setiap individu menjadi ahli di bidangnya dan melakukan tugas tertentu secara spesifik. Lebih dari itu, ia melihat juga betapa luar biasanya para perempuanperempuan di pabrik Rungkut telah bekerja bukan hanya dengan motivasi untuk memajukan perusahaan, tetapi juga dalam tanggung jawab besar untuk keberlangsungan hidup keluarga. Demi hal itu saudara WGW menggambarkan kondisi itu dengan mengunakan kata mesin hidup yang mengerjakan hal sama setiap hari dalam durasi kerja yang menyita sebagian besar waktu mereka beraktifitas sepanjang hari. Hal ini tentu bukan dinyatakan oleh saudara WGW untuk menyudutkan perusahaan yang mempekerjakan mereka. Hanya saja dengan latar belakang 43 Hasil wawancara mendalam dengan WGW

MUSLIKAH SUCIATI B

MUSLIKAH SUCIATI B ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perjalanan sejarah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (PT. H.M. Sampoerna Tbk) berawal dari tahun 1913 ketika imigran dari Surabaya,

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Zulyanto Ariwibowo 11209855 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Danial Farhan 11210668 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia dengan memproduksi sejumlah merek rokok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia, dengan total produksi nasional rata-rata mencapai 220 milyar batang per tahun dan nilai penjualan nasional

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri rokok merupakan salah satu industri yang memberikan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan bagi perekonomian bangsa. Kontribusinya bagi penerimaan pajak

Lebih terperinci

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika COVER MAGANG Judul Logo UMS Nama Mahasiswa NIM Fakultas Komunikasi dan Informatika Tahun... 1 HALAMAN PENGESAHAN MAGANG Proposal Magang Judul Magang : 1. Nama Instansi yang dituju : 2. Ketua Tim MAGANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

TUGAS LAPORAN. Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur. PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah TUGAS LAPORAN Analisis Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur PT. HM SAMPOERNA Tbk. Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Proses Bisnis (APB) Disusun Oleh : Nama : Andrian Ramadhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012

MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012 MODUL BABAK PERTAMA INDUSTRIAL INSPIRING COMPETITION TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012 HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236 Ruang S-110, Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perguruan tinggi swasta sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus meningkatkan kemampuannya.

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015 PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA 2015 27 April 2015 Agenda IKHTISAR PENTING KUARTAL PERTAMA 2015 IKHTISAR BISNIS IKHTISAR KEUANGAN PT HM SAMPOERNA Tbk. KOMITMEN UNTUK INDONESIA 2 Ikhtisar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setiap perusahaan yang telah go public dan melakukan penjualan saham tentu ingin mencapai nilai perusahaan yang maksimal. Nilai perusahaan dapat tercermin dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ambadar, Jackie. CSR Dalam Praktik diindonesia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2008

DAFTAR PUSTAKA. Ambadar, Jackie. CSR Dalam Praktik diindonesia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2008 DAFTAR PUSTAKA Ambadar, Jackie. CSR Dalam Praktik diindonesia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2008 Bonar, S. K, Hubungan Masyarakat Modern, Jakarta : Bina Aksara, 1981 Cutlip, Center & Broom, Efective

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI

BABII LANDASAN TEORI BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi landasan yang melatar belakangi penelitian ini begitu penting untuk dikaji, 2) fokus dan pertanyaan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampoerna A Mild adalah perintis rokok mild di Indonesia sejak awal tahun 90-an. Perusahaan ini telah bekerja keras untuk mempromosikan dan mengedukasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sales Promotion Girls (SPG) merupakan salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari berbagai aspek. Secara penggunaan

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Glass House, The Ritz-Carlton - Pacific Place, Jakarta 27 April 2017 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen

Lebih terperinci

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018

Paparan Publik. Mindaugas Trumpaitis. Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Paparan Publik Mindaugas Trumpaitis Bursa Efek Jakarta April 27, 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS ) semata-mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arus globalisasi membawa perkembangan yang sangat pesat di bidang iptek, dimana berdampak terjadinya peralihan komunikasi informasi dari media cetak konvensional ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK serta derasnya arus globalisasi telah membawa perubahan dan menciptakan paradigma baru di tempat kerja maupun didunia pendidikan. Persaingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap citra perusahaan PT. Gudang Garam Tbk pada mahasiswa Fakultas Pendidikan

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo UNKL347

Gambar 1.1 Logo UNKL347 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Paparan Publik Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( HMS )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan informasi dewasa ini, tidak perlu diragukan lagi mengenai pentingnya peran Public Relations (PR) bagi perusahaan. Public Relations memiliki

Lebih terperinci

Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas

Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas Rebranding Sale Pisang dan Gula Kelapa untuk pasar yang lebih luas OVOP (One Village One Product) Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah mencanangkan program OVOP atau yang lebih dikenal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi sangat mempengaruhi semua unsur dalam bisnis, perusahaan besar maupun perusahaan kecil harus siap dengan segala resiko dalam berbisnis, salah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. dan memecahkan permasalahan, perputaran informasi sangat cepat karena

1. PENDAHULUAN. dan memecahkan permasalahan, perputaran informasi sangat cepat karena 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seharihari dan memecahkan permasalahan, perputaran informasi sangat cepat karena banyak alat-alat yang

Lebih terperinci

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 An affiliate of Philip Morris International Paparan Publik Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016 Forward-Looking and Cautionary Statements Presentasi ini disusun oleh manajemen PT Hanjaya

Lebih terperinci

FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016

FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016 FAQ Program Magang Kantor Gubernur DKI Jakarta Periode Mei - Agustus 2016 1. Tentang Program Magang -Apa itu program magang di Kantor Gubernur? Program magang di Kantor Gubernur adalah program yang dimulai

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ;

BAB II METODOLOGI. Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ; 10 BAB II METODOLOGI 2.1. Maksud dan Tujuan Desain 2.1.1. Tujuan Umum Adapun tujuan dari perancangan desain ini adalah terbagi dalam beberapa poin berikut ; 1. Sebagai salah satu pencitraan kepada publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di semester akhir jurusan Desain Produk FTPD Universitas Mercu Buana Jakarta. Mata kuliah ini berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Abad ke-21 berkembang sangat pesat dan telah mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya 94 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Pada bab ini analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep corporate social responsibility, yang dapat disingkat dengan CSR, dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu alternatif yang banyak dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan

Lebih terperinci

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc

Bahkan pada tahun 2012 ini BPS Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan data bahwa tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan April 2012 menc BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pariwisata di kota Jakarta semakin berkembang pesat dan cukup menggembirakan. Predikat Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas geografi antar negara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses komunikasi dan

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis customer..., Ilman Fachrian Fadli, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri rokok di Indonesia saat ini terbagi menjadi beberapa jenis kategori produk, antara lain Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan atau organisasi baik swasta maupun negeri memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana identitas ini memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri rokok di dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang ketat. Apalagi dengan adanya beberapa perusahaan industri rokok yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan senantiasa terjadi terus menerus dalam proses perkembangan suatu negara yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik negeri maupun swasta melihat betapa pentingnya citra dan reputasi sebagai alat untuk mengukur

Lebih terperinci

Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1. (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan?

Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1. (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan? L1 Transkrip pertanyaan untuk narasumber 1 (Direktur utama) 1. Apa kegiatan PR yang sedang diajalankan dalam perusahaan? Jawaban : mencari interest publik yg sedang tren atau diminati pada masanya, lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

Entrepreneurship Pustakawan Sebuah Passion Mewujudkan Prestasi

Entrepreneurship Pustakawan Sebuah Passion Mewujudkan Prestasi Entrepreneurship Pustakawan Sebuah Passion Mewujudkan Prestasi Kuliah Umum UIN Sunan Kalijaga 15 Maret 2012 Pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan buku, majalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) kini dipandang tidak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) kini dipandang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, masyarakat tidak hanya menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa, namun juga bertanggung jawab kepada masyarakat secara sosial.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis consumer good khususnya makanan dan minuman di Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di berbagai daerah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat

Lebih terperinci