BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bergantian (DelVecchio, 2001 dalam Chaniotakis et al 2010) untuk menggambarkan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah retail brand, store brand dan private label digunakan secara bergantian (DelVecchio, 2001 dalam Chaniotakis et al 2010) untuk menggambarkan merek tertentu dari barang-barang konsumen yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi retailer dan dipasarkan dengan nama retailer atau merek dagang melalui outlet retailer. Para akademisi dan praktisi mengakui identitas umum dalam istilah tersebut dan menggunakannya secara bergantian bahkan didalam teks yang sama (Steenkamp dan Dekimpe, 1997, p. 919 dalam Chaniotakis et al 2010). Private labels brands (PLBs) adalah komponen penting dari ritel brand, strategty retail brand biasanya terdiri dari the store brand, the manufacturer s brand, dan the PLB (Dawson, 2006). Steenkamp dan Dekimpe 1997 dalam Glynn, M.S. and Chen, S (2009) mempertahankan bahwa sebagian besar penelitian konseptual dan empiris terhadap brand memfokuskan pada manufacture brand meskipun semakin pentingnya PLBs. Penelitian menunjukkan bahwa perceived risk, quality, dan price adalah penting bagi konsumen PLB. Meskipun potensi resiko PLB melawan national brand, pangsa pasar PLBs telah berkembang (Batra dan Sinha, 2000; Hoch dan Banerji, 1993 dalam Glynn, 1

2 2 M.S. and Chen, S 2009). Sebagai tambahan pertumbuhan PLB ini bervariasi antara kategori-kategori produk. Sebagai contoh, di New Zealand memiliki 50 persen saham Fresh milk, tetapi hanya 9 persen saham di category biscuit (ACNielsen, 2003). Perbedaan antar kategori adalah sumber variasi yang penting didalam berbagai PLB (Batra dan Sinha, 2000; Dhar dan Hoch, 1997 dalam Glynn, M.S. and Chen, S 2009). Batra dan Sinha (2000) dalam Glynn, M.S. and Chen, S (2009) menyatakan bahwa pemeriksaan perbedaan-perbedaan antar kategori ini dapat memberikan wawasan yang lebih lanjut terhadap pengembangan PLBs. Perluasan private brand ditentukan oleh dua factor kunci : pertama, dengan meningkatkan pengenalan konsumen mengenai private brand dan kedua, dengan memotivasi retailer untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, bekerja sama akan dapat meningkatkan kemampuan retailer untuk mengelola private brand (Dhar dan Hoch, 1997; Messinger dan Narasimhan, 1995 dalam Kwon et al 2008). Pertumbuhan private brand telah melampaui manufacture brand dan karenanya point-point saham pasar private brand meningkat (ACNielsen, 2005).. Dari sudut pandang retailer, retail brand memiliki dampak yang signifikan pada perbedaan retailer dan keunggulan yang kompetitif. Menurut Bray dan Murphy 1997 dalam Chaniotakis et al (2010) ini adalah alasan utama untuk retailer meluncurkan brand mereka sendiri. Selain itu ritel brand dapat menjadi sumber loyalitas yang di dambakan (Ailawadi et al, 2008).

3 3 Dari sudut pandang konsumen, sampai saat ini ritel brand telah diperlakukan sebagai ketidakpercayaan (Skepticism) dan perasaan yang bertentangan (Ambivalence). Namun retailer terus mengembangkan dan mempromosikan brand tersebut, persepsi konsumen mengenai brand tersebut terus ditingkatkan dan ritel brand telah menjadi bagian dari daftar menu yang diterima oleh pilihan konsumen (Baltas, 2003 dalam Chaniotakis et al 2010). Dalam kaitannya dengan hal ini, trust (kepercayaan) dan consumer confident (keyakinan konsumen) telah terbukti sangat penting dalam mementukan perceived risk (resiko yang dirasakan) konsumen (Siegrist et al., 2005 dalam Chaniotakis et al 2010). Oleh karena itu sangat beralasan untuk berasumsi bahwa persepsi konsumen mengenai trust dan consumer confident akan mempunyai peran penting dalam menentukan intention (keinginan) mereka untuk memilih produk ritel brand terutama dalam kategori deterjen. Atas latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sikap dan persepsi konsumen tentang keinginan atau minat mereka untuk membeli merek deterjen rinso.

4 4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang ingin di teliti dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh Attitudes (Sikap) terhadap Intention (Keinginan)? 2. Apakah terdapat pengaruh Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan) terhadap Attitudes (Sikap)? 3. Apakah terdapat pengaruh Trust (Kepercayaan) terhadap Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan)? 4. Apakah terdapat pengaruh Consumer confidence (Keyakinan Konsumen) terhadap Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan)? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Attitides (Sikap) terhadap Intention (Keinginan). 2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan) terhadap Attitides (Sikap). 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Trust (Kepercayaan) terhadap Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan).

5 5 4. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Consumer confidence (Keyakinan Konsumen) terhadap Perceived benefit (Manfaat yang dirasakan). Manfaat penelitian : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi : 1. Hasil penelitian secara garis besar dapat bermanfaat sebagai informasi tambahan bagi para menejer pemasaran dalam mengetahui hubungan dan pengaruh perceived benefit, trust, consumer confidence (optimism/pessimism), attitudes dan intentions sehingga dapat digunakan dalam menyusun strategi pemasaran. 2. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai referensi dan sumber informasi tambahan bagi para calon peneliti selanjutnya.

6 6 D. Sistematika Penelitian Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh mengenai pembahasan-pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan sistematika pembahasan yang diuraikan secara singkat, yang mana sistematika pembahasan tersebut meliputi beberapa bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan seluruh bab secara garis besar. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan dan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian meliputi tentang brand name, perceived value, dan purchase intention. Kemudian dilanjutkan dengan memaparkan kerangka pemikiran dan hipotesa yang digunakan dalam melakukan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai rancangan penelitian, variabel dan pengukurannya, sample dan teknik pengumpulan data, pengujian instrument validitas dan reabilitas dan metode analisa data yang digunakan untuk memecahkan masalah.

7 7 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data serta pembahasannya yang merupakan tujuan dari penelitian yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil analisa dan pembahasan penelitian yang sekiranya dapat bermanfaat. Implikasi manajerial berisi saran-saran berdasarkan hasil / temuan. Keterbatasan peneliitian menguraikan kelemahan penelitian yang dilakukan untuk disarankan kepada peneliti selanutnya.