BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan adalah lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang mengalami kelebihan dana. Lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam 2 (dua) jenis, yaitu lembaga keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peran cukup besar dalam memajukan perekonomian suatu negara. Peran perbankan sangatlah erat dengan aktivitas ekonomi masyarakat baik secara individu, kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Lebih lanjut Kasmir (2005 : 9), menjelaskan lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana. Menurut Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998, mendefinisikan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam 1

2 digilib.uns.ac.id 2 bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian di atas perbankan memiliki peran yang vital dalam perekonomian suatu negara karena seluruh aktivitas ekonomi masyarakat baik secara individual, kelembagaan, maupun badan usaha tidak dapat lepas dari jasa perbankan. Secara lebih rinci peran perbankan merupakan lembaga keuangan yang mampu menciptakan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Secara umum bank memiliki beberapa produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, yaitu produk simpanan, produk pinjaman, dan berbagai jasa (seperti jasa pengiriman uang). Jenis produk simpanan yang ditawarkan oleh pihak bank biasanya terdiri dari simpanan tabungan (saving deposit), simpanan giro (demand deposit), dan simpanan deposito (time deposit). Sedangkan untuk jenis produk pinjaman, dari berbagai pihak bank menawarkan produknya dengan berbagai variasi yang menarik. Misalnya saja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta ini menawarkan beberapa produk pinjaman yang menarik, yaitu BNI Griya, BNI Griya Multiguna, BNI Fleksi, BNI OTO, BNI Cerdas, BNI Instant. Selain pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta masih banyak lagi yang ditawarkan oleh pihak lain. Selain produk simpanan dan pinjaman bank juga menawarkan berbagai jasa, antara lain pengiriman uang yang dilakukan nasabah baik ke dalam negeri maupun ke luar

3 digilib.uns.ac.id 3 negeri (fund transfer/ remittance), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam negeri (luar kota) atau luar negeri (inkaso), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing), kotak penyimpanan harta atau surat berharga (safe deposit box), pembayaran internasional dalam kegiatan eksport dan import (Letter of Credit), bank garansi, dan jasa-jasa lainnya. Berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak bank, produk simpanan memiliki peranan yang penting dalam sirkulasi keuangan suatu bank dan dibutuhkan oleh masyarakat (nasabah) untuk kepentingan ekonomi. Dengan adanya produk simpanan tersebut masyarakat akan tertarik untuk menjadi nasabah bank tersebut, karena masyarakat yang kelebihan dana akan merasa tenang jika uang yang mereka punya ditempatkan pada tempat yang lebih aman dan apalagi uang tersebut akan ditambah dengan bunga tertentu yang semakin membuat masyarakat tersebut tertarik. Salah satu simpanan berbentuk tabungan yang banyak dipakai oleh nasabah yaitu BNI Taplus. Karena, BNI Taplus menawarkan berbagai macam fasilitas yang menarik dan dibutuhkan pada zaman sekarang ini yang serba instan. Fasilitas tersebut antara lain, transaksi dilebih dari an cabang on line, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Indonesia, ratusan ATM Cirrus di seluruh dunia dan merchant berlogo Mastercard, layanan transaksi 24 jam melalui e-banking (ATM, Phone banking, SMS Banking, Internet Banking). BNI mempunyai ATM yang tersebar diseluruh Indonesia, bahkan BNI sudah mempunyai cabang di luar negeri antara lain Tokyo, London, New

4 digilib.uns.ac.id 4 York, Singapore. Dengan adanya ATM dan cabang di luar negeri ditambah dengan fasilitas lain yang sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi maupun berpergian tanpa membawa uang yang berlebihan, sehingga mempunyai rasa aman pada nasabah dari tindak kejahatan yang mengincarnya sewaktu-waktu. Selain mendapat fasilitas diatas, nasabah BNI Taplus masih mendapatkan keuntungan lain. Keuntungan tersebut adalah BNI Taplus dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman,mendapat kesempatan ikut serta undian berhadiah (yang sekarang ini dikenal dengan istilah Rejeki BNI Taplus atau RBT), dan mendapatkan manfaat asuransi yang besar. Bank sebagai lembaga keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran yang bagus untuk memasarkan produknya. Apalagi sekarang ini banyak pihak bank yang menawarkan produknya dengan lebih kompetitif, sehingga strategi pemasaran merupakan tolak ukur untuk bisa menghimpun dana yang lebih besar. Ditambah dari perubahan atau perkembangan teknologi juga berdampak positif dan negatif terhadap strategi pemasaran tersebut. Jika dengan jalannya perkembangan teknologi pihak bank bisa menggunakan teknologi dengan baik, maka produk yang ditawarkan akan menjadi lebih cepat dan efisien. Begitu sebaliknya, jika pihak bank tidak bisa mengikuti perkembangannya akan berdampak buruk pada sirkulasi keuangan. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi, maka bank harus selalu siap dalam menghadapi kompetisi dan persaingan global. Setiap bank harus dituntut untuk selalu berusaha melakukan perbaikan berkelanjut terhadap aktivitas pemasaran produk perbankan tersebut.

5 digilib.uns.ac.id 5 Dalam melakukan pemasaran produknya, bank memiliki beberapa target yang hendak dicapai. Target tersebut berguna bagi pertumbuhan bank itu sendiri. Artinya semakin banyak target yang dicapai akan semakin baik sirkulasi keuangan bank tersebut, sehingga bank wajib meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya. Apabila target terpenuhi dan hati nasabah sudah merasa puas dengan layanan, fasilitas, dan lain-lain yang diberikan oleh pihak bank, maka bank tersebut bisa dikatakan sukses dalam strategi pemasarannya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi pemasaran yang paling baik dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama dalam menghimpun dana. Untuk itu judul penelitian ini adalah PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN NASABAH PENGGUNA BNI TAPLUS DI PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG UTAMA SURAKARTA. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi penulis agar dapat meneliti dengan cermat dan sesuai prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian yang akan diangkat dalam tulisan ini adalah: 1. Jenis strategi apa yang digunakan BNI untuk meningkatkan jumlah nasabah BNI Taplus?

6 digilib.uns.ac.id 6 2. Apakah strategi pemasaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan jumlah nasabah pengguna tabungan BNI Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta menurut staf unit pemasaran? 3. Kendala apa yang dihadapi dalam penerapan strategi pemasaran yang tepat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta? C. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui jenis strategi pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan jumlah nasabah pengguna tabungan BNI Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. 2. Untuk mengetahui jenis strategi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan jumlah nasabah pengguna tabungan BNI Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. 3. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi dalam penerapan strategi pemasaran yang tepat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta.

7 digilib.uns.ac.id 7 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mendukung pengembangan usaha dan sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan dalam strategi pemasaran yang optimal sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah khususnya pengguna tabungan BNI Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan mengenai strategi pemasaran dan permasalahannya yang terjadi dalam perbankan khususnya pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan untuk kelengkapan persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program DIII Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bagi Akademis dan Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan informasi mengenai strategi pemasaran dan permasalahannya pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. 4. Bagi Pembaca dan Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan tambahan untuk memperbaiki penelitian serupa yang akan dilakukan selanjutnya.

8 digilib.uns.ac.id 8 E. Metode Penelitian Siti Aisyah (2011 : 9), menjelaskan bahwa Metode penelitian adalah proses berfikir sistematis dan kritis, berupa penalaran, logika, serta argumen yang kuat dan benar dengan aturan tertentu untuk memecahkan masalah. Terdapat beberapa bagian dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil suatu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan strategi pemasaran produk BNI Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. 2. Lokasi Penelitian Obyek yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta yang beralamat di jalan Arifin No. 2, Solo, Jawa Tengah, Surakarta. 3. Jenis Data a. Data Primer Data yang didapat langsung dari sumbernya, dengan cara melakukan wawancara dengan pimpinan, direksi, atau karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta.

9 digilib.uns.ac.id 9 b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari pihak kedua atau media, seperti dari web BNI ( dokumen BNI (sales kit), studi kepustakaan (manajemen pemasaran, bank dan lembaga keuangan), dan perundangundangan yang menyangkut dengan masalah penelitian ( 4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperoleh dengan metode : a. Observasi Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara berinteraksi langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. Penulis melakukan observasi langsung pada unit pemasaran atau penjualan, sehingga mengetahui bagaimana strategi penjualan yang diterapkan untuk mendapatkan nasabah. b. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka kepada pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta. Penulis melakukan wawancara kepada pihak yang bersangkutan pada unit pemasaran yaitu bapak Jarot, ibu Wahyu, bapak Kamil, dan bapak Ishaq. Dengan teknik ini

10 digilib.uns.ac.id 10 penulis mendapatkan informasi pada kondisi yang sebenarnya. Berbagai pertanyaan tersebut antara lain; 1) Strategi pemasaran apa saja yang digunakan dalam memasarkan produk simpanan terutama produk simpanan BNI Taplus. 2) Analisa SWOT pada masing masing strategi pemasaran. 3) Kendala yang dihadapi dalam menjalankan strategi pemasaran tersebut. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data untuk memperoleh data dari teori yang berhubungan dengan penelitian yang disusun. 5. Metode Analisis Metode analisis yang dipakai atau dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah analisis Deskriptif dan SWOT. Dimana penulis berfokus pada menjelaskan atau menggambarkan objek yang diteliti. Objek yang diteliti tersebut berhubungan langsung dengan apa yang terjadi dilapangan. Menurut Anwar Sanusi (2012 : 13), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek dan objek penelitian. Penelitian diskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan. Freddy Rangkuti (2002 : 18), mendefinisikan:

11 digilib.uns.ac.id 11 Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situsi adalah Analisis SWOT. Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Menurut Freddy Rangkuti (2002 : 19), SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strenght dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunity dan Threat yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) dengan faktor internal kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness).