PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN SEPTEMBER MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,91 PERSEN Bulan September, harga-harga di DKI Jakarta mengalami Inflasi sebesar 0,91 persen. Laju inflasi Tahun sebesar 1,75 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 2,63 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan September ini terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Enam kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,93 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,84 persen; kelompok sandang sebesar 0,58 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,64 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,18 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak mengalami perubahan indeks. Komoditi yang memberikan sumbangan Inflasi cukup besar antara lain: cabe merah sebesar 0,1725 persen; angkutan udara sebesar 0,0939 persen; angkutan antar kota sebesar 0,0878 persen; daging ayam ras sebesar 0,0608 persen; rekreasi sebesar 0,0587 persen; mie sebesar 0,0488 persen; gula pasir sebesar 0,0472 persen; emas perhiasan sebesar 0,0449 persen; tempe sebesar 0,0280 persen; bawang putih sebesar 0,0257 persen; pepaya sebesar 0,0248 persen; bubur ayam sebesar 0,0233 persen; daging sapi sebesar 0,0204 persen; dan jeruk sebesar 0,0200 persen. Pada bulan September, dari 66 kota yang diteliti, 63 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Bandar Lampung sebesar 2,66 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Gorontalo sebesar 0,05 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah kota Sorong sebesar 0,98 persen dan kota yang mengalami deflasi terrendah adalah kota Manado sebesar 0,36 persen. Kota Jakarta menempati urutan ke 37 dari seluruh kota yang mengalami inflasi. Pada bulan September, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,91 persen. Enam kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,93 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,84 persen; kelompok sandang sebesar 0,58 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,64 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,18 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak mengalami perubahan indeks. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober 1

2 Beberapa komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: cabe merah sebesar 0,1725 persen; angkutan udara sebesar 0,0939 persen; angkutan antar kota sebesar 0,0878 persen; daging ayam ras sebesar 0,0608 persen; rekreasi sebesar 0,0587 persen; mie sebesar 0,0488 persen; gula pasir sebesar 0,0472 persen; emas perhiasan sebesar 0,0449 persen; tempe sebesar 0,0280 persen; bawang putih sebesar 0,0257 persen; pepaya sebesar 0,0248 persen; bubur ayam sebesar 0,0233 persen; daging sapi sebesar 0,0204 persen; dan jeruk sebesar 0,0200 persen. Inflasi yang terjadi bulan September ini terutama diakibatkan oleh naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan terutama sub kelompok bumbu-bumbuan (tabel 3). Grafik 1 Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, September 2008 September 2,50 2,00 1,50 Persen 1,00 1,02 0,91 0,50 0,00-0,50 0,42 0,34 0,33 0,36 0,17 0,13 0,45 0,11 Sep-08 Okt-08 Nov-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Ags-09 Sep-09-0,24-0,22-0,15 Tabel 1 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi DKI Jakarta, September Kelompok Pengeluaran Umum Persentase (1) (2) 0,91 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,45 0,13 0,00 0,06 0,01 0,06 0,20 2 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober

3 Tabel 2 Laju Inflasi DKI Jakarta September, Tahun dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran IHK September 2008 IHK Desember 2008 IHK Agustus IHK September Laju Inflasi September *) Laju Inflasi Tahun **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 112,11 113,08 114, ,91 1,75 2,63 Bahan Makanan 120,03 120, ,95 2,93 5,98 6,60 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 111,08 114,76 120,09 121,10 0,84 5,52 9,02 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,08 115,88 116,11 116,11 0,00 0,20 1,78 Sandang 110,35 114,02 116,42 117,09 0,58 2,69 6,11 Kesehatan 106,90 108,06 111,90 111,99 0,08 3,64 4,76 Pendidikan,Rekreasi dan Olahraga 108,14 108,22 109,57 110,27 0,64 1,89 1,97 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 108,52 105,53 100,57 101,76 1,18-3,57-6,23 *) Persentase perubahan IHK September terhadap bulan Agustus **) Persentase perubahan IHK September terhadap bulan Desember 2008 ***) Persentase perubahan IHK September terhadap bulan September Grafik 2 Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun menurut Kelompok Pengeluaran 4,00 5,98 5,52 2,69 3,64 3,00 1,75 1,89 2,00 1,00 0,20 0,00 Persen -1,00-2,00-3,00-4,00-3,57-5,00-6,00-7,00 Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok & Temb. Perumahan, Air, Listrik, & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pend, Rekreasi & O. Raga Transpor, Komunikasi, & Jasa Keu. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober 3

4 1. Bahan Makanan URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Indeks kelompok bahan makanan pada bulan September sebesar 127,95 dan bulan sebelumnya sebesar 124,31 sehingga mengalami peningkatan indeks atau inflasi sebesar 2,93 persen. Dari sebelas sub kelompok yang termasuk di dalam kelompok bahan makanan, sembilan sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,20 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,14 persen; sub kelompok ikan segar sebesar 0,63 persen; sub kelompok ikan diawetkan 1,21 persen; sub kelompok sayur-sayuran sebesar 4,61 persen; sub kelompok kacang-kacangan sebesar 7,61 persen; sub kelompok buah-buahan sebesar 4,63 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 16,52 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,41 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu sub kelompok telur, susu & hasil-hasilnya sebesar 2,02 persen; dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,38 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,45 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabe merah sebesar 0,1725 persen; daging ayam ras sebesar 0,0608 persen; tempe sebesar 0,0280 persen; bawang putih sebesar 0,0257 persen; pepaya sebesar 0,0248 persen; daging sapi sebesar 0,0204 persen; jeruk sebesar 0,0200 persen; tahu mentah sebesar 0,0183 persen; kentang sebesar 0,0145 persen; kangkung sebesar 0,0136 persen; bayam sebesar 0,0087 persen; semangka sebesar 0,0084 persen; kacang panjang sebesar 0,0076 persen; cabe rawit sebesar 0,0072 persen; daging ayam kampung sebesar 0,0069 persen; dan ikan mas sebesar 0,0067 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi antara lain: telur ayam ras 0,0381 persen; bawang merah sebesar 0,0143 persen; minyak goreng sebesar 0,0074 persen; tongkol 0,0068 persen; tomat sayur 0,0056 persen; dan bandeng sebesar 0,0055 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan September adalah sebesar 121,10 dan bulan sebelumnya sebesar 120,09 sehingga mengalami peningkatan indeks sebesar 0,84 persen. Dari tiga sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks atau inflasi, yaitu: sub kelompok makanan jadi sebesar 0,78 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 2,02 persen. Sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,13 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: mie sebesar 0,0488 persen; gula pasir sebesar 0,0472 persen; bubur ayam sebesar 0,0233 persen; soto ayam sebesar 0,0096 persen; wafer dan roti tawar masing-masing sebesar 0,0017 persen; minuman ringan sebesar 0,0013 persen; minuman kesegaran sebesar 0,0012 persen; dan sirop sebesar 0,0005 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, pada bulan September sebesar 116,11 dan bulan sebelumnya sebesar 116,11 sehingga tidak mengalami perubahan indeks dan tidak memberikan sumbangan inflasi. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober

5 4. Sandang Indeks kelompok sandang pada bulan September adalah sebesar 117,09 dan bulan sebelumnya sebesar 116,42. Dengan demikian, kelompok ini mengalami peningkatan indeks atau inflasi sebesar 0,58 persen. Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,49 persen; sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,01 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,96 persen. Sedangkan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok sandang wanita. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,0449 persen; baju muslim sebesar 0,0049 persen; sandal karet sebesar 0,0031 persen; celana panjang jeans 0,0013 persen; dan semir sepatu sebesar 0,0009 persen. 5. Kesehatan Indeks kelompok kesehatan pada bulan September adalah sebesar 111,99 dan bulan sebelumnya sebesar 111,90. Dengan demikian, kelompok ini mengalami peningkatan indeks atau inflasi sebesar 0,08 persen. Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok obat-obatan sebesar 0,05 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,21 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu: sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain : pasta gigi sebesar 0,0012 persen; sabun mandi sebesar 0,0008 persen; sikat gigi sebesar 0,0006 persen; dan alas bedak sebesar 0,0005 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan September adalah sebesar 110,27 dan bulan sebelumnya sebesar 109,57. Dengan demikian, kelompok ini mengalami peningkatan indeks atau inflasi sebesar 0,64 persen. Dari lima sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok rekreasi sebesar 1,37 persen. Sedangkan empat sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok pendidikan; sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan; dan sub kelompok olahraga. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi hanya komoditi rekreasi sebesar 0,0587 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober 5

6 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Indeks kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan pada bulan September adalah sebesar 101,76 dan bulan sebelumnya sebesar 100,57. Dengan demikian, kelompok ini mengalami peningkatan indeks atau inflasi sebesar 1,18 persen. Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu: sub kelompok transpor sebesar 1,85 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,05 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman; dan sub kelompok jasa keuangan Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,20 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain : angkutan udara sebesar 0,0939 persen; angkutan antar kota sebesar 0,0878 persen; angkutan tarip kereta api sebesar 0,0122 persen; bensin sebesar 0,0113 persen; dan tarip jalan tol sebesar 0,0008 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober

7 Tabel 3 Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta, Bulan Agustus dan September, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi September (2007 =100) Kelompok/Sub Kelompok Indeks Agustus Indeks September DKI Jakarta Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM ,06 0,91 0,91 I. BAHAN MAKANAN ,95 2,93 0,45 a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya ,88 0,20 0,01 b. Daging dan Hasil-hasilnya ,24 4,14 0,10 c. Ikan Segar ,72 0,63 0,01 d. Ikan Diawetkan ,10 1,21 0,00 e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya ,78-2,02-0,04 f. Sayur-sayuran ,30 4,61 0,07 g. Kacang-kacangan ,68 7,61 0,05 h. Buah-buahan ,54 4,63 0,06 i. Bumbu-bumbuan ,55 16,52 0,19 j. Lemak dan Minyak ,52-0,38 0,00 k. Bahan Makanan Lainnya ,98 0,41 0,00 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU ,10 0,84 0,13 a. Makanan Jadi ,40 0,78 0,08 b. Minuman Tidak Beralkohol ,81 2,02 0,05 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol ,08 0,00 0,00 III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR ,11 0,00 0,00 a. Biaya Tempat Tinggal ,55 0,01 0,00 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air ,43 0,01 0,00 c. Perlengkapan Rumahtangga ,43 0,04 0,00 d. Penyelenggaraan Rumahtangga ,45-0,14 0,00 IV. SANDANG ,09 0,58 0,06 a. Sandang Laki-Laki ,76 0,49 0,01 b. Sandang Wanita ,82 0,00 0,00 c. Sandang Anak-Anak ,68 0,01 0,05 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain ,68 0,96 0,00 V. KESEHATAN ,99 0,08 0,01 a. Jasa Kesehatan ,38 0,00 0,00 b. Obat-obatan ,85 0,05 0,00 c. Jasa Perawatan Jasmani ,78 0,00 0,00 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika ,69 0,21 0,01 VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA ,27 0,64 0,06 a. Pendidikan ,07 0,00 0,00 b. Kursus-kursus/Pelatihan ,89 0,00 0,00 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan ,71 0,00 0,00 d. Rekreasi ,95 1,37 0,06 e. Olahraga ,20 0,00 0,00 VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN ,76 1,18 0,20 a. Transpor ,05 1,85 0,20 b. Komunikasi dan Pengiriman ,79 0,00 0,00 c. Sarana dan Penunjang Transpor ,69 0,05 0,00 d. Jasa Keuangan ,49 0,00 0,00 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober 7

8 PERBANDINGAN INFLASI DKI JAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA SEPTEMBER Pada bulan September, dari 66 kota yang diteliti, 63 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Bandar Lampung sebesar 2,66 persen dan kota yang mengalami inflasi yang terrendah adalah kota Gorontalo sebesar 0,05 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah kota Sorong sebesar 0,98 persen dan kota yang mengalami deflasi terrendah adalah kota Manado sebesar 0,36 persen. Kota Jakarta menempati urutan ke 37 dari seluruh kota yang mengalami inflasi. Kota Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi, September untuk 66 Kota Peringkat IHK September Inflasi September Kota Peringkat IHK September Inflasi September (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 BANDA ACEH ,86 1,82 34 PROBOLINGGO ,72 1,03 2 LHOKSEUMAWE 2 119,20 2,28 35 MADIUN ,09 0,84 3 SIBOLGA 6 118,91 1,96 36 SURABAYA ,25 1,20 4 PEMATANG SIANTAR ,67 0,80 37 SERANG ,37 1,29 5 MEDAN ,38 1,20 38 TANGERANG ,28 1,40 6 PADANG SIDEMPUAN ,32 1,45 39 CILEGON ,19 0,89 7 PADANG ,72 1,56 40 DENPASAR ,15 0,88 8 PEKANBARU ,70 0,81 41 MATARAM 3 120,29 2,24 9 DUMAI 8 120,56 1,86 42 BIMA ,90 0,83 10 JAMBI ,86 0,96 43 MAUMERE ,77 1,19 11 PALEMBANG ,77 1,29 44 KUPANG 5 117,80 2,01 12 BENGKULU 7 120,58 1,87 45 PONTIANAK ,61 1,43 13 BANDAR LAMPUNG 1 123,55 2,66 46 SINGKAWANG ,05 0,24 14 PANGKAL PINANG ,96 1,51 47 SAMPIT ,47 0,75 15 BATAM ,53 1,27 48 PALANGKARAYA ,88 1,01 16 TANJUNG PINANG ,74 0,70 49 BANJARMASIN ,72 0,94 17 JAKARTA ,06 0,91 50 BALIKPAPAN ,74 0,70 18 BOGOR ,60 0,66 51 SAMARINDA ,25 1,20 19 SUKABUMI ,10 0,44 52 TARAKAN ,25 1,53 20 BANDUNG ,51 0,84 53 MANADO - 115,00-0,36 21 CIREBON ,25 1,14 54 PALU ,92 0,77 22 BEKASI ,41 0,78 55 WATAMPONE 9 128,32 1,85 23 DEPOK ,43 1,27 56 MAKASSAR ,25 0,89 24 TASIKMALAYA ,51 0,64 57 PAREPARE ,55 0,75 25 PURWOKERTO ,90 0,84 58 PALOPO ,72 0,68 26 SURAKARTA ,13 0,62 59 KENDARI ,20 1,23 27 SEMARANG ,77 1,17 60 GORONTALO ,70 0,05 28 TEGAL 4 118,38 2,21 61 MAMUJU ,57 0,98 29 YOGYAKARTA ,29 0,80 62 AMBON - 112,46-0,55 30 JEMBER ,95 0,99 63 TERNATE ,55 0,83 31 SUMENEP ,72 0,75 64 MANOKWARI ,53 0,21 32 KEDIRI ,55 1,20 65 SORONG - 132,70-0,98 33 MALANG ,38 0,62 66 JAYAPURA ,62 1,29 8 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 34/10/31/Th. XI, 1 Oktober

9 BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dody Rudiyanto, M.M. Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon : , Pesawat 607 Fax : bps3100_dist@bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/08/31/Th. X, 1 Juni 9