PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKASI PASAR DI DESA TIBO KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKASI PASAR DI DESA TIBO KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA"

Transkripsi

1 1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LOKASI PASAR DI DESA TIBO KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA IRAWAN JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2014

2 2 ABSTRAK Irawan Persepsi Masyarakat Terhadap Lokasi Pasar Di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora.Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Ssosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing I: Zeffitni dan Pembimbing II: Widyastuti. Pemindahan lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora memberikan perubahan dan perbedaan pada lingkungan masyarakat sekitar,perubahan tersebutmeliputi perubahan jarak tempuh masyarakat terhadap lokasi pasar dan terbentuknya jalan-jalan baru pada Desa Tibo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar baru di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Penelitianmenggunakan metodedeskriptif kualitatif, populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Tibo yang telah berumah tangga dengan jumlah 781 kepala keluarga (KK), dengansampel sebanyak 62 responden yang ditentukan dengan menggunakan teknikarea samplingdimana sampel diambil berdasarkan proporsi wilayah geografisnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan denganteknik angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 43 responden atau 69,35 % masyarakat menyatakan bangunan pasar dalam kondisi yang baik, namun kurang lengkap pada fasilitas penyedia air dan listrik yang dinyatakan oleh 35 responden atau 56,45 % masyarakat, pasar baru berada dekat dengan sungai yang diyatakan oleh 31 responden atau 50 % masyarakat, sihingga sangat berpotensi terkena banjir. Sebanyak 28 responden atau 45,16 % masyarakat mempersepsikan bahwa lokasi pasar telah tepat, dengan alasan pedagang dan pembeli lebih mudah mendapatkan air karena pasar berada di pinggiran sungai dan memiliki lahan pasar yang luas, persepsi masyarakat ini dipengaruhi oleh : (1) keadaan sosial masyarakat dengan pendapatan Rp sebanyak 35 responden atau 56,45 %, (2) pengalaman, masyarakat menyatakan kurang pernah memiliki pengalaman terhadap bahaya banjir sebanyak 32 responden atau 51,61 %, (3) harapan, masyarakat yang manyatakan mempunyai harapan terhadap pasar baru sebnayak 43 responden atau 69,35 %, (4) sesuatu yang baru, sebanyak 38 responden atau 61,29 %, dan (5) ukuran lahan, sebanyak 37 responden atau 59,68 % menyatakan bahwa pasar baru Desa Tibo memiliki lahan yang luas. Kata Kunci: persepsi masyarakat, lokasi pasar.

3 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan suatu bangunan dilingkungan masyarakat ditanggapi dengan berbagai persepsi masyarakat, persepsi itu terjadi karena adanya rangsangan dari lingkungan, rangsangan tersebut dapat berupa perubahan situasi lingkungan dari yang dahulunya dirasakan baik kemudian berubah menjadi tidak baik dan sebaliknya. Persepsi merupakan cara pandang seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek yang dilihat atau dirasakan kemudian orang tersebut memberikan penilaian, melalui kesempatan mempersepsi orang dapat memberikan komentarnya baik positif maupun negati terhadap suatu objek yang diamati. Sejalan dengan permasalahan perubahan lingkungan akibat sebuah pembangunan, peneliti ingin melakukan penelitian yang berlokasi di Desa Tibo. Desa Tibo merupakan Ibu Kota Kecamatan Sindue Tombusabora yang baru dimekarkan pada tahun Sampai saat ini Desa Tibo masih banyak melakukan pembangunan dan perubahan untuk menujang kegiatan pemerintahannya, perubahan yang paling menonjol di Desa Tibo yaitu perubahan lokasi pasar. Perubahan lokasi pasar Desa Tibo disebabkan oleh keadaan lokasi pasar lama yang tidak mampu lagi menampung jumlah pembeli dan pedagang, sehingga sebagian pedagang memilih berjualan di luar area pasar (jalan raya). Menanggapi masalah tersebut pihak pemeri ntah mengambil kebijakan memindahan pasar Desa Tibo dari lokasi pasar lama di dusun II ke lokasi pasar baru di pinggiran Dusun I. Pemindahan lokasi pasar ini menimbulkan situasi yang berbeda pada lingkungan Desa Tibo, dan menimbulkan berbagi persepsi masyarakat terhadap letak lokasi pasar baru. Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam terhadap persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar baru Desa Tibo. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kondisi pasar baru di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora? 2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap letak lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora?

4 4 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan pokok tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Memetakan kondisi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. 2. Mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap letak lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi tentang lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. 2. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan penentuan lokasi pasar dan pengembangan pasar. 3. Bagi Perguruan Tinggi. Sebagai sumbangsi program studi geografi dalam mengaplikasikan mata kuliah Geografi Ekonomi dan mata kuliah Perencanaan Pengembangan Wilayah (PPW) dalam pembangunan pelayanan jasa, agar menghasilkan pembangunan yang tepat sesuai wilayahnya dan berguna secara berkelanjutan. BAB II METODE PENELITIAN 2.1 JenisPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskripif bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi yang ada pada saat penelitian dilakukan dan melihat kaitannya dengan variabel-variabel yang diteliti. 2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Secara administratif daerah penelitian ini terlerak di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala dengan luas wilayah Desa Tibo adalah 2,662 Ha (data BPS Provinsi Tahun 2013). Beberapa alasan terkait yang menjadi dasar pemilihan lokasi ini, yaitu : a) Desa Tibo merupakan wilayah kecamatan yang baru dimekarkan sehingga benyak melakukan pembangunan. b) Desa Tibo merupakan salah satu desa diwilayah Kabupaten

5 5 Donggala yang baru melakukan pemindahan pasar. c) Posisi lokasi pasar baru Desa Tibo menarik untuk diamati kerena berada di pinggiran pemukiman penduduk. 2.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) yang bertempat tinggal (berdomisili) di Desa Tibo yang berjumlah 781 KK (data Kantor Desa Tibo tahun 2013) Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode area sampling (sampling daerah), menurut Tika (2005:35) area sampling adalah teknik pengambilan sampel yang biasanya dipakai pada daerah penelitian yang mempunyai populasi tersebar pada suatu wilayah seperti negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, wilayah aliran sungai, wilayah pertanian dan sebagainya. penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 62 KK dari 781 KK yang merupakan populasi penelitian. 2.4 Teknik Pengumpulan Data Observasi Usman dan Akbar (2001:54) menerangkan bahwa, observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap gejala-gejala yang diteliti Kuesioner Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data melalui suatu daftar pertanyaan tertulis. Setiap responden dapat menentukan salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan pada tiap-tiap pertanyaan Wawancara Wawancara dilakukan terutama untuk mengetahui pendapat atau opini responden atau informan secara lebih luas, atau menggali berbagai kemungkinan jawaban tentang bagaimana situasi/suatu fenomena dapat terjadi. Pada penelitian ini wawancara dilakukan berupa pertanyaan kepada informan yang menjadi sampel Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan untuk memberikan penguatan pada data primer sehingga data yang ada benar-benar akurat. Adapun data yang hendak diperoleh melalui tehnik ini adalah seluruh data yang menyangkut Desa Tibo yang akan mendukung analisis dalam penelitian ini.

6 6 2.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar di Desa Tibo. Pengukuran persepsi masyarakat pada penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Menurut Noor (2012:128) skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana subjek diminta untuk mengidentifikasi tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing pertanyaan. Jawaban yang telah diberikan responden pada angket selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus persentase (%) Sudijono (2003:40). P= 100 % Keterangan: P = persentase yang akan di capai F = Jumlah jawaban benar N = Jumlah sampel responden 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Intsrumen ini digunakan untuk memberi kemudahan kepada peneliti dalam melakukan penelitian. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh pada saat pelaksanaan penelitian, maka ada beberapa tanggapan responden dalam penelitian, sebagai berikut : 3.1 Kondisi Pasar Baru di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Tabel 10. menunjukkan bahwa bahwa kondisi bangunan pasar baru Desa Tibo dalam kondisi baik, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 43 responden (69,35 %). Tabel 11. menunjukkan bahwa fasilitas pasar baru kurang lengkap, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 35 responden (56,45 %). Tabel 12. menunjukkan bahwa kondisi pasar baru Desa Tibo kurang tertata, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 24 responden (38,71 %). Tabel 13. menunjukkan bahwa kondisi area pasar Desa Tibo terbilang bersih, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 27 responden (43,55 %)

7 7 Tabel 14 menunjukkan bahwa tingkat ketertiban kendaraan keluar masuk di area pasar baru Desa Tibo terbilang kurang tertib, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 32 responden (51,61 %). Tabel 15 menunjukkan bahwa kondisi jalan menuju pasar baru kurang lebar, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 45 responden (72,58 %). Tabel 16 menunjukkan bahwa jalan menuju pasar baru Desa Tibo dalam kondisi yang kurang lebar, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 46 responden (74,19 %). 3.2 Persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Tabel 17 menunjukkan bahwa pasar baru berada pada posisi yang sangat tepat, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 28 responden (45,16 %). Tabel 18 menunjukkan bahwa letak lokasi pasar baru berada dekat dengan sungai, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak diberikan, olah 31 responden (50 %). Tabel 19 menunjukkan bahwa lokasi pasar baru Desa Tibo kurang aman terhadap bahaya banjir, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak diberikan, oleh 37 responden (59,68 %). Tabel 20 menunjukkan bahwa jarak pasar dengan pemukiman kurang dekat, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak diberikan, oleh 27 responden (43,55 %). Tabel 21 menunjukkan bahwa jarak tempuh masyrakat dalam mencapai lokasi pasar baru Desa Tibo terbilang kurang dekat, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 20 responden (32,26 %). Tabel 22 menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk mencapai lokasi pasar baru Desa Tibo terbilang kurang cepat, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 23 responden (37,10 %). Tabel 23 menunjukkan bahwa biaya untuk mencapai lokasi pasar baru Desa Tibo sangat tidak mahal, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 26 responden (41,94 %). Tabel 24 menunjukkan bahwa responden tidak setuju terhadap penempatan pasar di tengah-tangah pemukiman penduduk, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 18 responden (29,03 %).

8 8 Tabel 25 menunjukkan bahwa pemindahan pasar dusun I (pinggiran pemukiman) tidak berdampak terhadap kenaikan haraga barang, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 34 responden (54,84 %). Tabel 26 menunjukkan bahwa pemindahan pasar memberikan keuntungan bagi masyarakat, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan oleh 32 responden (51,61 %). 3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap letak lokasi pasar Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Tabel 27 menunjukkan bahwa pendidikan yang paling banyak dimiliki oleh responden yaitu tamat SMA sebanyak 25 responden (40,32 %). Tabel 28 menunjukkan bahwa responden paling banyak melakukan pekerjaan sebagai wiraswasta dan petani, responden yang bekerja menjadi wiraswasta sebanyak 15 responden (24,19 %), dan responden yang bekerja menjadi petani sebanyak 15 responden (24,19 %). Tabel 29 menunjukkan bahwa keseluruhan responden paling banyak memiliki kendaraan bermotor yaitu sebanyak 44 responden (70,97 %), selebihnya tidak memiliki kendaraan. Tabel 30 menunjukkan bahwa responden lebih banyak memperoleh pendapatan sebesar Rp sebanyak 35 responden (56,45 %), pendapatan terbanyak kedua responden yaitu Rp sebanyak 30 responden (32,26 %). Tabel 31 menunjukkan bahwa responden sangat suka terhadap bangunan pasar baru Desa Tibo, hal ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan olah 37 responden (59,68 %). Tabel 32 menunjukkan bahwa responden kurang pernah mendapatkan pengalaman terhadap bangunan yang terkena banjir, jawaban ini merupakan jawaban terbanyak, diberikikan oleh 32 responden (51,61 %). Tabel 33 menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai harapan terhadap pembangunan pasar baru, hal ini merupakan jawaban terbanyak yang diperoleh dari 43 responden (69,35 %). Tabel 34 menunjukkan bahwa responden memberi tanggapan lahan pasar baru Desa Tibo luas, ini merupakan tanggapan yang paling banyak, diberikan olah 37 responden (59,68 %).

9 9 3.4 PEMBAHASAN Kondisi Pasar Baru di Desa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora. Pasar baru Desa Tibo masuk dalam jenis pasar tradisional,hal ini dapat dilhat dari bangunan yang terdapat dipasar baru Desa Tibo yaitu adanya bangunan los, kios, warung,dan tenda pedagang. Menurut Wujud barang pasar baru Desa Tibo mesuk dalam jenis pasar kongkret, dimana Penjual dan pembali serta barang yang diperjual balikan Di pasar baru DesaTibo benar-benar ada. Menurut luas Wilayah kegiatanya pasar baru Desa Tibo mesuk dalam jenis pasar lokal, merupakan pasar lokal yang melayani wilayah Desa Tibo dan desa tetangga yaitu Desa kaliburu dan Desa saloya, serta desa-desa lainya yang terdekat. Menurut organisasi antara penjual dan pembeli pasar baru Desa Tibo masuk dalam jenis pasar persaingan sempurna, terlihat dengan banyaknya penjual dan pembeli yang terdapat Di pasar baru Desa Tibo. Menurut waktu penyelenggaraannya pasar baru Desa Tibo masuk dalam jenis pasar mingguan, pasar baru Desa Tibo merupakan pasar yang dilaksanakan 2 kali seminggu yaitu pada hari senin dan kamis, dimana hari kamis merupakan hari utama pasar yang ramai didatangi oleh penjual dan pembali. Menurut sifat barang yang diperjual belikan pasar baru Desa Tibo masuk dalamjenis pasar barang konsumsi, dimana barang-barang yang diperjual belikan seluruhnya merupakan barang yang bisa langsung dikonsumsi. Fasilitas pelayanan masyarakat hakikatnya dibuat pemerintah untuk melayani masyarakat dengan mengutamakan kenyamanan bagi penggunanya, baik fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan,maupun fasilitas ekonomi seperti pasar. Pemerintah Desa Tibo telah mengupayakan pembangunan pasar baru sejak tahun 2013,kondisi pasar baru Desa Tibo saat ini telah dilengkapi beberapa fasilitas utama,dengankondisi bangunan terbilang baik, yangdinyatakan oleh 69,35 % masyarakat Desa Tibo, meliputi beberapa bangunan diantaranya los, wc, pos jaga, dan pagar tembok, dengan kondisi lingkungan pasar yang bersih diberikan oleh 43,55 % masyarakat Desa Tibo. Namun pada segi penataan, ketertiban, kondisi jalan, dan kelengkapan fasilitas pasar baru Desa Tibo masih memiliki kekurangan, yaitu sebanyak 38,71 % masyarakat menyatakan pasar baru Desa Tibo kurang tertata, dimana pedagang sayuran masih terpencar. Dari segi ketertiban sebanyak 51,61 % masyarakat Desa Tibo menyatakan kurang tertibnya pengemudi kendaraan bermotor diarea pasar Baru, hal ini dilihat dari banyaknya pengemudi yang memarkirkan kendaraannya pada area sekitar pintu masuk, yang mengakibatkan kemacetan pada area pada pintu masuk pasar. Dari segi kondisi jalan, sebanyak 72,58% masyarakat menyatakan jalan menuju pasar baru Desa Tibo masih kurang baik, hal ini terlihat dari jalanan yang belum teraspal dan terdapatnya jalanan yang bergelombang serta berbatu,

10 10 sebanyak 74,19 % masyarakat menyatakan jalan menuju pasar baru masih kurang lebar, dimana ukuran lebar jalan menuju pasar baru ini hanya 3,5 meter saja, sehingga menyulitkan untuk dilalui oleh dua kendaraan roda empat yang bertemu. Dari segi kelengkapan fasilitas, sebanyak 56,45 % masyarakat menyatakan pasar baru Desa Tibo masih kurang lengkap, dimana pada area pasar belum terdapat fasilitas sumber air, listrik, serta mushola belum tersedia. Dari segi letak pasar baru, 50 % masayarakat menyatakan bahwa pasar baru Desa Tibo berada dekat dengan sungai, sehingga dapat dikatakan bahwa pasar baru kuarang aman dari bahaya banjir. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kondisi pasar baru Desa Tibo masih banyak memiliki kekurangan dan teracam terkena bahaya banjir karena berada dekat dengan sungai Persepsi masyarakat terhadap lokasi pasar Desa Tibo. Kebijakan pemerintah menempatakan pasar dipinggiran pemukiman yang dekat dengan sungai dinggap masyarakat tepat (32,26 % masyarakat menganggap tepat). Tetapi sebagian masyarakat berpendapat bahwa kondisi pasar baru yang dekat dengan sungai akan menjadi faktor yang mengancam keamanan bangunan pasar itu sendiri (59,68 % menganggap kurang aman dari banjir). Masyarakat Desa Tibo juga menganggap bahwa jarak pasar baru dengan pemukiman kurang dekat (43,55 % menganggap kuarng dekat) dan kurang cepat untuk mencapai lokasi pasar baru tersebut(37,10 % menganggap kurang cepat) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap letak lokasi pasar Desa Tibo. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Desa Tibo dalam mempersepsikan lokasi pasar yaitu (1) Pendidikan, yang mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebesar 40,32 % (25 orang). Pada jenjang pendidikan sekolah menegah atas (SMA) yang dilalui oleh sebagian besar responden, mereka tidak pernah menerimah ilmu perencanaan pengembangan wilayah (PPW), sehingga masyarakat belum mengetahui faktor pertimbangan yang benar dalam menetukan dan menempatkan sebuah bangunan pelayanan masyarakat yang tepat, (2) Keadaan sosial, meliputi jenis pekerjaan responden yang didominasi oleh petani yaitusebesar 24,19 % (15 orang), dengan pendapatan sebagian besar responden sebe sar Rp sebanyak 35 responden (56,45 %), serta sebanyak 44 responden memiliki kendaraan jenis motor yang digunakan pergi kepasar sehingga jarak pasar tidak menjadi masalah, dengan demikian keadaan sosial yang dimilki masyarakat Desa Tibo sekarang dapat dikatakan masyarakat berada pada taraf ekonomi berkecukupan, (3) Pengalaman, sebanyak 32

11 11 responden (51,61 % ) menyatakan kurang pernah memiliki pengalaman terhadap bahaya banjir, sehingga sebagian besar dari responden mempersepsikan bahwa lokasi pasar dipinggiran sungai sudah tepat dan aman. (4) Harapan, sebagian besar responden mempunyai harapan terhadap pasar baru yaitu sebesar 43 responden (69,35 %), (5) Sesuatu yang baru, sebanyak 37 responden (59,68 %) menyatakan sangat suka dengan pas ar baru, bangunan pasar dan lokasi pasar merupakan sesuatu yang baru setelah pasar direlokasikan (dipindahkan) ke wilayah dusun I. (6) Ukuran,sebayak 37 responden (37,10 %) menyatakan lahan pasar baru Desa Tibo luas, lahan pasar baru lebih luas dibanding dengan pasar lama, hal ini menjadi faktor mempengaruhi persepsi masyarakat sehingga pasar baru dikatakan responden berada pada posisi yang tepat, (7) Kedekatan,sebanyak 24 responden (38,71 %) menyatakan pasar baru sangat dekat dengan sungai sehingga masyarakat mempersepsikan lokasi pasar sangat tepat sebab penjual dan pembeli dapat dengan mudah mendapatkan air untuk keperluannya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari beberapa masalah dan hasil penelitian yang telah analisis, peneliti merumuskan beberapa kesimpulan dan saran, antara lain: 1. Kondisi bangunan utama pasar baru Desa tibo terbilang baik, meliputi 7 unit los, 1 unit WC, 2 unit pos jaga dan pagar tembok keliling, namun masih banyak memiliki kekurangan fasilitas seperti jalan yang belum teraspal, belum tertatanya pedagang sayuran, belum tertibnya parkiran kendaraan. Selain itu pasar belum memiliki fasilitas penyedia air, listrik, serta mushola belum tersedia. Dari segi letak Lokasi, pasar baru Desa Tibo berada dipinggiran sungai dan belum memiliki bangunan pengaman bahaya banjir sehingga terancam terkena banjir. 2. Masyarakat Desa Tibo menganggap bahwa lokasi pasar baru berada pada posisi yang tepat, dengan alasan lahan yang dijadikan lokasi pasar sangat luas dibanding pasar lama, dan berada sangat dekat dengan pinggiran sungai yang bisa memudahkan pembeli dan penjual mendapatkan air. 3. Faktor-faktor yang dominan mempengaruhi persepsi masyarakat Desa Tibo yaitu dipengaruhi oleh keadaan sosial masyarakat (pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan), pengalaman masyarakat, harapan masyarakat terhadap pasar, ukuran lahan, dan sesuatu yang baru (bangunan dan lokasi).

12 SARAN 1. Penentuan lokasi fasilitas pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah, sebaiknya melakukan pertimbangan-pertimbangan yang dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam mencapai lokasi fasilitas yang disediakan. 2. Untuk menghindari terjadinya gerusan banjir terhadap lahan pasar baru Desa Tibo, sebaiknya pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam membuat bangunan pengaman bahaya banjir seperti beronjong dan tanggul. 3. Perlunya diadakan peningkatan pelayanan pasar baru Desa Tibo khususnya pada fasilitas penerangan, sumber air, dan akses jalan menuju lokasi pasar baru, penertiban parkiaran kendaraan, menyediakan tempat sampah, dan mengatur jalur keluar masuk dilingkungan pasar. DAFTAR PUSTAKA Noor, Juliansyah. (2012). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah. Jakarta. Kencana. Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. (Cet ke-12). Jakarta. Raja Grafindo Persada. Tika, Moh, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. (2001). Jakarta. PT. Bumi Aksara. Metodologi Penelitian Sosial.

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Menurut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan (Hadari Nawawi dalam Pabundu Tika, 2005:2).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Pekanbaru. Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah setelah judul ini diterima

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, mereka harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian.

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG

RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG Budi Azwar Program Doktor Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Riau Email: budiazwar79@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan studi berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Temuan studi tersebut disusun menjadi sebuah arahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari penelitian. Pendahuluan adalah awal suatu cara untuk mengetahui suatu masalah dengan cara mengumpulkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

RELOKASI PASAR WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

RELOKASI PASAR WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR 1 Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 RELOKASI PASAR WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR Oleh : R. Yulistiani, E.Maryani *), B. Waluya * ) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data dan. secara obyekif dalam suatu deskripsi situasi.

III. METODE PENELITIAN. pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data dan. secara obyekif dalam suatu deskripsi situasi. 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut pendapat Sukardi (2007:157), metode deskriptif adalah metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urbanisasi merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu negara yang tingkat pembangunannya tidak merata. Fenomena urbanisasi menyebabkan timbulnya pemukimanpemukiman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo : 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada setiap penelitian, berbagai metode digunakan oleh para peneliti. Dengan penggunaan suatu metode,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)

Lebih terperinci

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai kriteria dan indikator kinerja yang diperlukan untuk dapat mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganilisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB VI DATA DAN ANALISIS BAB VI DATA DAN ANALISIS 4.1 Analisa Kawasan Pemilihan tapak dikawasan Cicadas tidak lepas dari fakta bahwa Kawasan Cicadas termasuk kedalam salah satu kawasan terpadat didunia dimana jumlah penduduk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian field risearch (penelitian lapangan) dengan pendekatan

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 35 III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode untuk membuat gambaran dan penjelasan tentang suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian atau membahas konsep teoritis berbagai metode, dasar-dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini didasari atas pertimbangan bahwa persoalan-persoalan yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini didasari atas pertimbangan bahwa persoalan-persoalan yang diteliti 9 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 22 Pekanbaru, pemilihan lokasi ini didasari atas pertimbangan bahwa persoalan-persoalan yang diteliti ada

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Letak Pasar Tradisional Ngaliyan Pasar Ngaliyan secara administratif terletak di kecamatan Ngaliyan yang berada di bagian barat kota

Lebih terperinci

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dalam jenis penelitian yang menggunakan metode kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, dalam situasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survey. Suharto (2003: 99) mengemukakan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survey. Suharto (2003: 99) mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey. Suharto (2003: 99) mengemukakan bahwa metode survei deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data hasil survey dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor Desa. Waktu penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor Desa. Waktu penelitian ini 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sejalan dengan rencana tujuan yang diinginkan, maka dalam pelaksanaan penelitian ini penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil studi mengenai indentifkasi pengaruh pembangunan PASUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri 1 Kuok dikarenakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Alasan penulis memilih tempat di SMP Negeri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2011; 2) penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode ilmiah dalam menggali kebenaran pengetahuan (Pabundu Tika, 2005 : 2). Sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya metode penelitian. Menurut Menurut Arikunto, (1988:14) Metode penelitian adalah cara yang digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan kesehatan berpengaruh terhadap kebutuhan transportasi yang semakin meningkat. Dari fakta

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Geografis Desa Lebung Gajah Desa Lebung Gajah adalah merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah hukum Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2016. 2. Tempat penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam

Lebih terperinci

STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Sari Yastuti 1 dan Ali Nurman 2 1 Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya menurut Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset

BAB I PENDAHULUAN. Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota menawarkan berbagai ragam potensi untuk mengakumulasi aset sosial, ekonomi, dan fisik. Kota berpotensi memberikan kondisi kehidupan yang sehat dan aman, gaya hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data an analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, sebagai rencana pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh Susi Novela FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Analisis Pendapatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, berikut gambaran umum Kecamatan Socah: 1. Letak Geografis Kecamatan Socah Kecamatan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kelurahan Penjaringan memiliki lahan seluas 395.43 ha yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin 29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008:

Lebih terperinci

2015 KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA

2015 KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk berdasarkan proyeksi sensus penduduk tahun 2012 yaitu 2,455,517 juta jiwa, dengan kepadatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut M. Nazir (2009: 59) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Pabundu Tika (2005:4) bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda di daerah batu busuk kelurahan lambuang bukit kecamatan pauh kota padang pada hari selasa, 24 Juli 2012 tepatnya pada

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA Dhian Krisna Kusuma Umar Mansyur Ni Made Esti Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah: III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah: urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat yang digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat terlaksana secara efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai satu lembaga pendidikan tinggi, memberikan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para penggunanya dalam hal ini adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka didapatkan hasil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut: A. KESIMPULAN Perkembangan kegiatan pariwisata menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Pacet, yang mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Cipanas pada tahun 2003. Kecamatan Pacet secara Astronomis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. memperoleh

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu 1. Penelitian ini menghasilkan peta rencana jalur evakuasi yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang yang secara administratif saat ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pekanbaru, yang berlokasi di Jl. Bawal No. 43, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai,

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sejalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di bagian barat kota Demak. Pasar Sayung berada di pinggir 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Letak Pasar Sayung Pasar Sayung secara administratif terletak di kecamatan Sayung yang berada di bagian barat kota Demak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggita Khusnur Rizqi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggita Khusnur Rizqi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu hal yang menjadi ciri dari negara berkembang adalah angka pertumbuhan penduduknya yang tinggi. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi masalah kependudukan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Asal-Usul Desa Hajimena Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung).

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebelum seorang peneliti memulai kegiatannya meneliti, harus memulai membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut diberi nama desain penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung

Lebih terperinci