BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan agar seluruh potensi/kemampuan yang ada dalam diri individu dapat
|
|
- Liani Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam diri individu yang berlangsung seumur hidup melalui lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga (Dhiu, 2012:28). Melalui pendidikan diharapkan agar seluruh potensi/kemampuan yang ada dalam diri individu dapat berkembang, sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Armstrong (2013:6), menjelaskan bahwa terdapat delapan jenis kemampuan sebagai faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswayaknikemampuan linguistik/verbal, logis-matematis/numerik, visual-spasial/keruangan, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Secara khusus, salah satu kemampuan yang perlu guru kembangkan pada era sekarang ini adalah kemampuan verbal siswa.menurut Purnamawati dan Setiono (2014:19), kemampuan verbal adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik lisan maupun tulisan. Peka terhadap arti kata, urutan kata bahkan intonasi dari kata yang diucapkan.siswa dengan kemampuan verbal memiliki ciri mudah menghafal dan mengingat (nama, kata, dan istilah baru), memahami informasi, petunjuk, mahir berdiskusi, berpidato, dan berdebat menggunakan bahasa yang efektif. Untuk itu dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan kemampuan verbal siswa dengan melatihnya untuk berdiskusi, menuliskan sebuah laporan praktikum, dan aktif mengolah sumber belajar sehingga siswa terlatih untuk berbicara dengan artikulasi yang baik dan fasih, serta dapat meneruskan gagasan, informasi atau pengetahuan yang
2 diperolehkepada siswa lain. Faktanya, selama PPL di SMA Negeri 5 Kupangsiswa kurang aktif dalam pembelajaran karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru, dimana siswa lebih cenderung duduk, diam, dan lebih banyak menerima informasi verbal dengan mendengarkan konsep materi yang disajikan guru, belum banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif berpendapatdalam upaya mengembangkan kemampuan verbalnya.untuk itu dalam pembelajaran guru perlu menciptakan pembelajaran yang mampu mengaktifkan kemampuan verbal sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahrousa, dalam penelitiannya mununjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar akuntansi dengan Fhitung sebesar 12,452> Ftabel sebesar 2,45. Selain kemampuan verbal, kemampuan keruangan yang merupakan kapasitas utuh untuk mengenali dan melakukan penggambaran atas objek atau pola yang diterima otak (Djoko, 2014:30). Siswa dengan kemampuan keruangan memiliki ciri imajinasi yang baik, mampu membuat desain, mudah belajar melalui gambar, peta, grafik, diagram, dan bagan aliran. Untuk itu dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan kemampuan keruangan dengan melatih siswa menganalisis bagan, peta konsep, maupun gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi menjadi objek nyata. Dengan demikian siswaakan terbiasa untuk menggunakan imajinasinya dalam menganalisis untuk memahami suatu konsep kimia seperti gambar-gambar dua dimensi atau tiga dimensisenyawa hidrokarbon. Jika hal ini terus dilakukan, maka hasil belajar siswa dapat meningkat.kenyataannya, saat PPL siswa kurang dilatih untuk melihat objek-objek tersebut khususnya gambar-gambar tiga dimensi senyawa hidrokarbon guna pengembangan kemampuan analisis dalam berimajinasi membayangkan bentuk-bentuk molekul senyawa kimia untuk memecahkan masalah dengan menerapkan
3 konsep-konsep yang telah dipelajari siswa masih sangat rendah. Sehingga diharapkan kemampuan keruangan siswa terlatih dengan begitu hasil belajarnya meningkat. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustofa, Pikoli dan Suleman yang dalam penelitiannya dikatakan bahwa untuk memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak dibutuhkan daya imajinasi dengan bantuan gambar-gambar atau visual misalnya bentuk tiga dimensi yang dibuat mirip dengan benda aslinya atau bentuk dua dimensi (model) sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan visual-spasial dengan kemampuan menggambar bentuk molekul siswa kelas XI MAN Model dengan koefisien korelasi sebesar 0,58, t hitung lebih besar dari t tabel (4,8843 > 2,021). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 5 Kupang, banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah pada materi senyawa hidrokarbon. Rendahnya hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X SMA Negeri 5 Kupang ini dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan selama tiga tahun terakhirdibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Ulangan Materi Hidrokarbon Tahun Ajaran KKM Nilai Rata-Rata 2012/ / / ,5 73 (sumber: Guru Mata Pelajaran Kimia Felpiana Lomi Ga, S.Pd )
4 Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 5 Kupang untuk tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan. Dimana pada tahun pelajaran 2012/2013, 2013/2014,dan 2014/2015, nilai rata-rata ulangan siswa masing-masing secara berturut-turut adalah 68, 73,5, dan 73 yang menunjukkan belum mencapai KKM yakni 75. Upaya untuk mengatasi permasalahan yang adadalam proses pembelajaran yaitu denganmenerapkan suatu pendekatan yang tepat sesuai materi terkait dengan melibatkan siswa secara aktif agar dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa, pemahaman, penguasaan dan kemampuan analisis terhadap konsep senyawa hidrokarbon, sehinggasaat pembelajaranberlangsung siswa akan lebih aktif dalam menganalisis materi yang ditayangkan melalui slide atau video, mencari tahu jawaban-jawaban dari berbagai literatur yang ada dan proses pembelajaran di kelas tidak membosankan tetapi menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Salah satu pendekatan yang cocok adalah pendekatan scientific.pendekatan scientific merupakan pendekatan yangproses pembelajarannya dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), menanya,mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik, menganalisis data, dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Daryanto, 2014:51).Pendekatan ini tidak dirancang agar guru memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa, tetapi untuk membantu siswa dengan membimbing dan mengarahkannya. Pendekatan scientific dikembangkan untuk membantumeningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4-C6), membentuk kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, dan melatih siswa dalam
5 mengkomunikasikan ide-ide melalui sebuah eksperimen maupun demonstrasi(daryanto, 2014:54). Materi hidrokarbon merupakan salah satu materi pokok yang pembahasannya berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa, melibatkan siswa bekerja sama secara aktif melalui eksperimen maupun demonstrasi. Materi ini memiliki beberapa sub pokok bahasan yaitu identifikasi unsur C, H, O melalui percobaan, kekhasan, jenis atom karbon, tatanama senyawa, isomer, sifat fisika, dan reaksi senyawa hidrokarbon. Pendekatan scientific relevan diterapkan dalam pembelajaran hidrokarbon karena melibatkan siswa secara aktif untuk bekerja sama melakukan eksperimen sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari,dimana siswa dapat bekerja sama dalam memecahkan masalah seperti mengidentifikasi unsur, memberikan nama maupun menganalisis reaksi pada senyawa hidrokarbon.dengan menerapkan pendekatan scientific pada materi senyawa hidrokarbon diharapkan siswaakan mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan verbal dan kemampuan keruangan untuk menyelesaikan masalahseperti mengidentifikasi unsur, menganalisis nama senyawa, menentukan isomer, sifat fisika maupun reaksi pada senyawa hidrokarbonyang berdampak pada peningkatanhasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Verbal dan Kemampuan Keruangan terhadap Hasil Belajaryang MenerapkanPendekatanScientific Materi Senyawa HidrokarbonSiswa Kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang Tahun Pelajaran 2015/ Rumusan Masalah
6 Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakahefektifitas pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? Secara terperinci dapat dituliskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? b. Bagaimanakah ketuntasan indikator dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? c. Bagaimanakah ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaranyang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? 2. Bagaimanakah kemampuan verbal siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? 3. Bagaimanakah kemampuan keruangan siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? 4. a. Adakah hubungan antara kemampuan verbal dengan hasil belajardalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbonsiswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
7 b. Adakah hubungan antara kemampuan keruangan dengan hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? c. Adakah hubungan antara kemampuan verbal dan kemampuan keruangan dengan hasil belajar dalampembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? 5. a. Adakah pengaruh kemampuanverbal terhadap hasil belajar dalampembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? b. Adakah pengaruh kemampuan keruangan terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? c. Adakah pengaruh kemampuan verbal dan kemampuan keruangan terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Efektifitas pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016, yang didasarkan pada:
8 a. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon. b. Ketuntasan indikator dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon. c. Ketuntantasan hasil belajar siswa dalam yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon 2. Kemampuan verbal siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/ Kemampuan keruangan siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/ a. Ada hubungan antara kemampuan verbal dengan hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X- KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. b. Ada hubungan antara kemampuan keruangan dengan hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. c. Ada hubungan antara kemampuan verbal dan kemampuan keruangan dengan hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/ a. Ada pengaruh kemampuan verbal terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.
9 b. Ada pengaruh kemampuan verbal terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-KSMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. c. Ada pengaruh kemampuan verbal dan kemampuan keruangan terhadap hasil belajar dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatanscientificmateri senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/ Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa Meningkatkan peran aktif siswa dalam pelajaran, meningkatkan semangat belajar, melatih siswa untuk saling bekerja sama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah, melatih siswa mengembangkan kemampuan verbal, mengembangkan kemampuan keruangandan meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru Sebagai bahan referensi bagi guru untuk memilih pendekatanyang tepat,strategi mengajaryang lebih menyenangkan dan mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi peneliti Memiliki pengetahuan yang luas mengenai pendekatanscientific, kemampuan keruangan, kemampuan verbal dan memiliki keterampilan dalam penerapan pendekatantersebut, khususnya pada mata pelajaran kimia. 4. Bagi sekolah
10 Memberikan masukan yang baik bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu sekolah. 1.5 Batasan Istilah Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini diterapkan pendekatan scientificdi kelas X-K SMA Negeri 5 Kupang Tahun Ajaran 2015/2016, hanya berlaku pada materi senyawa hidrokarbon dengan sub materi:identifikasi unsur C,H, dano senyawa karbon;kekhasan atom karbon; penggolongan senyawa hidrokarbon; tata nama senyawa hidrokarbon; dan reaksi senyawa hidrokarbonuntuk 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu: 2x45 menit (untuk RPP 01 dan RPP 03) dan 3x45 menit (untuk RPP 02). 2. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kemampuan verbal siswa dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific. 3. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kemampuan keruangan siswa dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific. 1.6 Penjelasan Istilah Untuk menyamakan persepsi agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka ada beberapa konsep dalam penelitian ini yang perlu dijelaskan, antara lain : 1. Kemampuan verbal adalah merupakan kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik lisan maupun tulisan. Peka terhadap arti kata, urutan kata bahkan intonasi dari kata yang diucapkan (Purnamawati dan Setiono, 2014:19).
11 2. Kemampuan keruanganadalahkemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat yang melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ukuran, melihat objek dari berbagai sudut pandang, dan hubungan di antara elemenelemen tersebut (Purnamawati dan Setiono, 2014:79). 3. Pendekatanscientific merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif membangun konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Daryanto, 2014:51). 4. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa denganunsur penyusun karbon(c) dan hidrogen(h) yang dapat membentuk rantai karbon, jika atom-atom karbon saling berikatan serta membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga (Susilowati, 2007:34). 5. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar(jihad dan Haris, 2012:14).
BAB I PENADAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) diharapkan dapat berkarya dan memiliki produkitivitas
BAB I PENADAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada Satuan Pendidikan Menengah Atas bertujuan agar siswa setelah mengikuti pendidikan/pembelajaran memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan (Dhiu, 2012: 25)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan subjek didik untuk mencapai tujuan. Proses itu berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. definisi intelegensi memang menyebutkan bahwa intelegensi antara lain merupakan ability to
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran berupa hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sesuai dengan pendapat Baharudin & wahyuni (2015:23) yang menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia di dunia ini karena pendidikan akan tetap berlangsung kapan dan dimanapun. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber daya manusia karena merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan banyak persaingan diberbagai bidang kehidupan, salah satunya dibidang pendidikan. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dituntut untuk dapat belajar atau menuntut ilmu sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan hanya mengetahui jawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Dalam menghadapi era globalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan pendidikan global, pendidikan di Indonesia mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik strategi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia itu dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan kosa kata, kalimat, paragraf dalam menulis sebuah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan pada umumnya identik dengan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada umumnya identik dengan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan bersumber pada Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini merupakan tahun-tahun kehidupan yang sangat aktif. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan oleh lingkungannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Sistem pendidikan yang baik dapat memajukan segala aspek kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memberikan apresiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memberikan apresiasi dan pemahaman yang luas kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2 dengan jumlah siswa 28 orang mulai tanggal 29 April 2010 sampai 17 Mei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang guru mempersiapkan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Agar proses belajar tidak ada
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta : Kimia : XI/1 : Isomer Senyawa Hidrokarbon : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) dirasakan penting untuk dipelajari karena materi-materi tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam menyiapkan sumber daya manusia yang produktif. Hal ini berarti bahwa berhasil
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan. Dewasa ini masyarakat semakin menyadari bahwa proses untuk mengembangkan dan memajukan suatu negara diperlukan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama KBM berlangsung, guru belum mengelola siswa secara optimal sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu,terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan. Konsep yang kompleks dan abstrak dalam ilmu kimia menjadikan siswa beranggapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi (yang tersusun oleh senyawa-senyawa) serta perubahannya, bagaimana senyawasenyawa itu bereaksi/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari, oleh sebab itu matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Pada jenjang sekolah menengah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji kehandalan data menurut Krippendorf dengan menghitung koefisien alpha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat yang langsung bermanfaat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia tidak hanya bertujuan menemukan zat-zat yang langsung bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia belaka, tetapi dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!C308047) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penguasaan konsep pada materi pokok Hidrokarbon pada tahun pelajaran 2008-
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi Kimia di SMA Swadhipa Bumisari Natar kelas X 2 diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata penguasaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... halaman i ii iii iv vi x xiii xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciAlfiyatul Fajar K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Eksperimentasi penggunaan peta konsep dalam METODE DRILL pada sub pokok bahasan limit fungsi trigonometri ditinjau dari kedisiplinan belajar siswa kelas XI IPA SemesteR II SMA Al-Islam I Surakarta tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam proses pendidikan. Ini berarti bahwa tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu bagian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro
BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 13 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA MARI AYU KELAPA Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi Alokasi Waktu : 12 45 menit Jumlah Pertemuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kajian Pembelajaran Langsung a. Pengertian Pembelajaran Langsung Menurut Arends (1997) model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat merubah jalan hidupnya menjadi lebih baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BahasaIndonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan setiap manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan tidak dipandang sebagai usaha pemberian informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi kemanusiaannya. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga mereka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek
III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swadhipa Bumisari Natar, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010. Kelas yang dijadikan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Scientific materi senyawa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran yang menerapkan Pendekatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iv v vi ix xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat sekarang ini terus mengalami perubahan dalam aplikasinya. Pendidikan merupakan upaya pencerdasan, pendewasaan, dan kemandirian manusia yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam situasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diera globalisasi seperti saat ini, memberikan tuntutan yang sangat besar di dalam dunia pendidikan untuk menciptakan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi dirinya, masyarakat dan bangsa. (Dhiu Margareta, 2012: 24),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah komponen yang paling penting yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER : kimia : I/ganjil PERTEMUAN KE : 1,2,3,4, 5 ALOKASI WAKTU : 10 jam STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep materi dan perubahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berperan di masa yang akan datang. Menurut Slameto (Baharuddin &
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang universal dan berlangsung secara tak terputus dari generasi ke generasi dimana pun di dunia ini karena pendidikan adalah salah satu
Lebih terperinciRatih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa belajar. Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru diharapkan mengupayakan cara-cara komunikasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7
III. METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7 Bandar Lampung, Tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 orang yang terdiri
Lebih terperinciAbstrak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
KORELASI KECERDASAN VISUAL SPASIAL DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DI SMA NEGERI 1 KEJURUAN MUDA Ariyani Muljo IAIN Langsa, Langsa, Kota Langsa Ariyanimulyo41@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Manusia dilihat sebagai makhluk jasmani dan rohani. Yang membedakan
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan, Yogyakarta Telepon (0274) 376067, Faksimile 376067, Kasihan 55181 e-mail : sman1kasihan@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan mengembangkan potensi manusia sehingga menjadi manusia yang berkualitas, dan lebih manusiawi.
Lebih terperinciANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA
ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA (ANALYSIS OF TEST RESULTS ON BLOG MEDIA LEARNING IN THE MATTER ALKANES, ALKENES, AND ALKYNES) Dian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, karena anak lahir dalam keluarga dan anak dibesarkan oleh keluarga. Apa yang dilihat, didengar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di SMA Persada Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai tes formatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di kelas X. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar
1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara filsafat, pendididikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptanya,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Utami Widyaiswari,2013
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran kimia merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan Alam yang berpotensi meningkatkan kejenuhan bagi siswa dalam mempelajarinya, jika guru hanya menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan yang sangat maju ini, peranan pendidikan sangat penting. Pendidikan adalah salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan berdaya saing, pendidikan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan memiliki daya saing di dalam masyarakat. Dalam upaya menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. ujuan...... C. Ruang Lingkup... II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Instrumen tes diagnostik model mental berupa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola pikir
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Konstruktivisme Belajar adalah proses perubahan seseorang yang diperoleh dari pengalamannya sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia kelas X 1 SMA Tri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia kelas X 1 SMA Tri Sukses Natar, diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai penguasaan konsep siswa pada materi
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kecerdasan merupakan hal yang dimiliki oleh setiap manusia. Banyak anggapan kecerdasan tersebut hanya terpaku kepada kemampuan seseorang dalam belajar. Apabila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengembangan diri suatu individu tak lepas dari peran pendidikan. Pengembangan yang dilakukan tidak terbelenggu pada ranah kognitif saja, namun juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran Biologi Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan
Lebih terperinci