BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di kelas X. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif word square yang dilakukan pada semester genap dan dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan II mengacu pada 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif word square pada siswa kelas X SMA Tridharma Kota Gorontalo pada materi hidrokarbon. Setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan, hal ini dilakukan karena hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan. Sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada setiap akhir siklus diadakan tes untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa pada penelitian ini dilakukan oleh guru kimia yang berada di SMA Tridharma Gorontalo selaku guru mitra. Penelitian ini disajikan berdasarkan hasil yang diamati meliputi pengamatan aktivitas guru, pengamatan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa Aktivitas Guru Pengamatan aktivitas guru pada siklus I dan II untuk materi hidrokarbon dilakukan pada kelas X SMA Tridharma Gorontalo dan dilakukan oleh guru kimia selaku guru mitra yang secara jelas di sajikan dalam Tabel 5 berikut. 40

2 41 Tabel 5: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru N o Indikator Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Skor Ratarata % Hasil Capaia n Skor Ratarata % Hasil Capaian Membuka pelajaran dengan memberi salam 4 6,67 4 6,67 2. Membagi siswa dalam beberapa 4 6,67 4 6,67 kelompok secara heterogen 3 Memberikan apersepsi yang 2 3, berkaitan dengan materi 4 Menyampaikan 2 3,33 4 6,67 tujuan pembelajaran 5 Menjelaskan secara singkat model pembelajaran yang akan digunakan (Kooperatif Word Square) 6 Menyajikan materi secara garisgaris 1,5 2,5 3 5 besar 7 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa Membagi LKS kepada setiap 4 6,67 4 6,67 kelompok 9 Memantau siswa dalam mengerjakan soal kelompok 10 Memberikan kesempatan kepada 1,5 2,5 2,5 4,17 siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 11 Memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi 2 3,33 2,5 4,17 12 Memberikan poin pada setiap 2,5 4, jawaban yang benar 13 Memberikan penegasan terhadap 2 3, penjelasan yang dianggap penting 14 Memberikan penghargaan 2 3,33 4 6,67 15 Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi 2 3,33 4 6,67

3 42 Lanjutan tabel pada halaman berikut: Membimbing siswa untuk 2 3,33 4 6,67 menyimpulkan materi Jumlah 64,16 83,36 Kategori Cukup Baik Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 15 indikator aktivitas guru, diperoleh capaian pada siklus I yaitu sebesar 64,16% dengan kategori cukup dan untuk siklus II menjadi 83,36% dengan kategori baik. Untuk lembar observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan I dan II di sajikan pada lampiran 15 dan 16 dan untuk siklus II pertemuan I dan II pada lampiran 21 dan Aktivitas Siswa Pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II menggunakan model pembelajaran word square pada materi hidrokarbon secara jelas di sajikan dalam Tabel 6 berikut: Tabel 6: Hasil Pengamat Aktivitas Siswa No Indikator Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Skor Rataratrata % Hasil Capaian Skor Rata- % Hasil Capaian Siswa mengikuti arahan 4 11, ,11 pembagian kelompok 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal pelajaran 2,5 6, ,11

4 43 Lanjutan Tabel 6: Hasil Pengamat Aktivitas Siswa Siswa mengerjakan soal secara 2 5,56 3 8,33 berkelompok 4. Siswa bertanya kepada guru 2,5 6, ,11 bila mengalami kesulitan 5. Siswa saling berinteraksi antara 2 5,56 3 8,33 anggota kelompok 6. Siswa saling berinteraksi antara 1,5 4,17 3 8,33 anggota kelompok yang satu dan yang lainnya 7. Siswa mengemukakan pendapat 1,5 4,17 3 8,33 tentang materi 8. Siswa mendengarkan pendapat 1,5 4,17 2,5 6,94 teman dan menanggapi 9. Siswa dapat menyimpulkan 2 5,56 3 8,33 materi yang telah dibelajarkan Jumlah 54,18 81,92 Kategori Kurang Baik Baik Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 9 indikator aktivitas siswa diperoleh capaian pada siklus I yaitu sebesar 54,18% dengan kategori kurang baik dan untuk siklus II yaitu sebesar 81,92% dengan kategori baik. Untuk lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I dan II di sajikan pada lampiran 18 dan 19 dan untuk siklus II pertemuan I dan II pada lampiran 24 dan Hasil Pembelajaran Kooperatif Word Square Keberhasilan pembelajaran word square siswa dapat diketahui melalui LKS word square siswa. Hasil pembelajaran kelompok siswa dengan menggunakan model word square dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

5 44 Tabel 7: Hasil Pembelajaran kelompok dengan menggunakan model word square No Kelompok Siklus I Siklus II Kategori Jumlah Skor Persentase Capaian Jumlah Skor Persentase Capaian Siklus I Siklus II (%) (%) , ,5 Kurang Cukup baik , Cukup Baik , ,83 Kurang Baik baik Jumlah Berdasarkan tabel pembelajaran kelompok dengan menggunakan model word square diatas, dapat diketahui bahwa pada siklus I, kelompok 1, 2, dan 3 belum mencapai nilai 70 atau masih termasuk kategori kurang baik dan cukup. Pada siklus II, kelompok 2, dan 3 sudah mencapai nilai 70 keatas dan termasuk kategori baik Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II untuk materi hidrokarbon secara jelas di sajikan dalam Tabel 8 berikut: Tabel 8 : Hasil Belajar Siswa No Rentang Nilai Siklus I Siklus II Jumlah % Capaian Jumlah % Capaian Siswa Siswa Jumlah

6 45 Hasil belajar siswa diperoleh dari tes yang diberikan pada tiap akhir siklus. Pada siklus I digunakan tes berupa tes objektif (dapat dilihat pada lampiran) pada materi hidrokarbon yang terdiri dari 11 butir soal dengan bobot 1 pada setiap nomor soal..pada tes yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I ini diikuti oleh 12 orang siswa. Berdasarkan data hasil belajar, terdapat 2 orang siswa yang berada di rentang nilai atau sebesar 17%, 5 orang siswa yang berada di rentang nilai atau sebesar 41%, 2 orang siswa yang berada direntang nilai atau sebesar 17%, 2 orang siswa yang berada direntang atau sebesar 17%, dan 1 orang siswa yang berada direntang nilai 39 atau sebesar 8%. Untuk siklus II, tes untuk mengetahui hasil belajar di ikuti oleh 14 orang siswa. Berdasarkan data hasil belajar terdapat 5 orang siswa yang berada di rentang nilai atau sebesar 36%, 7 orang siswa yang berada di rentang nilai atau sebesar 50%, 2 orang siswa yang berada direntang nilai atau sebesar 14%, sedangkan yang berada di rentang nilai dan yang berada direntang nilai 39 adalah 0 % Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan data hasil pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang dikumpulkan, untuk selanjutnya dianalisis dan kemudian diadakan refleksi. Refleksi dialkuakan untuk mengetahui hal-hal yang masih kurang pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga masih perlu diadakan perbaikan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. Hal ini ditunjukkan dengan kurang aktifnya siswa

7 46 selama pembelajaran berlangsung, siswa kurang berinteraksi dengan sesama teman kelompoknya atau dengan kelompok yang lain. Pada kegiatan pembelajaran, guru juga harus membimbing siswa pada saat mengadakan presentase dan lebih memotivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan ataupun saling berinteraksi antara kelompok yang satu dan yang lain. Sehingga akan lebih mudah bagi siswa untuk memahami materi yang telah dipelajari. Dengan demikian pada saat mengerjakan soal-soal tes evaluasi, siswa dapat mengerjakannya dengan baik. Hasil pengamatan yang terlihat pada siklus I ini menunjukkan bahwa ada beberapa aktivitas guru ataupun siswa yang belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini terlihat dari persentase hasil pengamatan aktivitas guru adalah 64,16% atau termasuk kategori cukup, persentase hasil pengamatan aktivitas siswa adalah 54,18% atau termasuk kategori kurang baik, hasil pembelajaran word square siswa pada siklus ini juga kurang memuaskan karena masih terdapat kelompok yang mengerjakan soal yang dalam bentuk word square, tetapi soal yang di kerjakan tersebut tidak dapat di pertanggung jawabkan oleh anggota kelompok. Hasil tes evaluasi yang dilakukan pada siklus I juga belum mencapai kategori yang di harapkan. Pada siklus ini hanya 58,3% yaitu 7 orang siswa yang mencapai ketuntasan dengan nilai 70 keatas sesuai dengan kategori ketuntasan maksimal (KKM) di SMA Tridharma Gorontalo atau masih termasuk kategori cukup dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (daya serap klasikal) adalah 68,2 atau belum mencapai target yang diinginkan yaitu minimal 75%. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti dan guru mitra bersepakat untuk melanjutkan penelitian ke siklus II untuk memperbaiki

8 47 kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I, untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai target yang diharapkan. Pada siklus II dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II persentase aktivitas guru dan siswa meningkat, persentase untuk aktivitas guru yaitu 83,36%, sedangkan persentase untuk aktivitas siswa yaitu 81,92%. Dimana hasil belajar siswa pada siklus II ini meningkat, ini terlihat dari persentase yang tuntas untuk siklus I adalah 58,3% atau dari 12 orang yang mengikuti tes hanya 7 orang yang tuntas dengan nilai ratarata 68,2. Sedangkan pada sikllus II ini, persentase yang tuntas adalah 85,7% atau dari 14 orang yang mengikuti tes, ada 12 orang yang tuntas dengan nilai rata-rata 80,2. Hasil pembelajaran word square siswa pada siklus ini juga sudah memuaskan jika dibandingkan dengan siklus I karena semua kelompok sudah mengerjakan soal yang dalam bentuk word square, dan mampu mempertanggung jawabkan hasil yang dikerjakan tersebut. Dengan meningkatnya aktivitas guru dan siswa serta hasil pembelajaran word square, hal ini juga berdampak pada hasil belajar siswa pada siklus II, di mana persentase hasil belajar siswa meningkat menjadi 85,7 % yang mencapai ketuntasan dengan nilai 70 keatas sesuai dengan kategori ketuntasan maksimal (KKM) di SMA Tridharma Gorontalo atau sudah termasuk kategori baik dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal (daya serap klasikal) adalah 80,2%.

9 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada materi hidrokarbon yang terbagi menjadi dua siklus pembelajaran. Penelitian ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon yang diajarkan pada siswa kelas X SMA Tridharma Kota Gorontalo dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 11 orang dan siswa permpuan 7 orang. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelum proses pembelajaran, peneliti melakuan berbagai persiapan perencanaan yang cukup matang untuk kelancaran proses belajar mengajar di kelas sehingga dapat memperoleh data yang refresentatif. Adapun perangkat-perangkat yang perlu disiapkan oleh peneliti untuk menunjang proses pembelajaran : a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran ini sangat diperlukan bagi pengajar sebagai pedoman keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar yang cakupannya dapat berupa persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, b) Lembar Kerja Peserta Didik. Lembar kerja yang digunakan berisi ringkasan dari materi hidrokarbon yang dibuat oleh guru yang didalamnya terdapat soal-soal yang akan dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Soal-soal tersebut sudah ada jawabanya yang disamarkan dan dibuat dalam kotak-kotak berupa teka-teki silang, c) Lembar Observasi. Lembar observasi digunakan pada saat pembelajaran untuk menilai keterlakasanaan proses pembelajaran, dan yang menilai pada saat proses pembelajaran adalah guru kimia yang berada di SMA Tridharma Gorontalo sebagai guru mitra, d) Evaluasi. Evaluasi

10 49 ini dilaksanakan pada akhir materi pelajaran untuk mengevaluasi kemampuan setiap siswa yang dalam bentuk tes objektif. Aktivitas guru pada proses pembelajaran siklus I ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa yang belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini dapat dilihat pada persentase aktivitas guru yang hanya mencapai 64,16% dan termasuk kategori cukup. Pada siklus I ini, guru terlihat belum menguasai kelas, karena masih adanya siswa yang belum memperhatikan penjelasan-penjelasan guru dan kurang bersemangat serta tidak antusias pada saat mengikuti diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok ini diharapkan siswa untuk saling berinteraksi antar satu sama lain, sehingga jika ada siswa yang mengalami kesulitan, dapat bertanya kepada teman kelompoknya. Tetapi pada siklus I ini, belum terlihat kerja kelompok yang terjalin antara sesama anggota kelompok. hal ini terjadi karena adanya anggota kelompok yang tidak mau bekerja sama, hanya menggantungkan pekerjaan tersebut pada satu orang siswa saja yang mereka anggap memiliki kemampuan yang lebih dari mereka. Serta dalam proses pembelajaran ini, guru belum begitu memberikan penegasan ataupun penjelasan terhadap materi yang dianggap penting, sehingga siswa belum terlalu mengerti dengan materi yang diberikan. Berdasarkan hasil diskusi, guru memandu siswa untuk menyimpulkan bersama materi yang telah di pelajari, namun terlihat siswa yang masih takut untuk menyimpulkan materi, karena guru terlihat kurang memotivasi siswa. Aktivitas siswa pada siklus I ini masih termasuk kurang baik karena persentase yang diperoleh untuk aktivitas siswa hanya 54,18%. Siswa terlihat kurang

11 50 memperhatikan penjelasan guru, hal ini karena adanya siswa yang belum siap mengikuti pelajaran dan belum menyiapkan sumber belajar dari rumah. Pada saat diadakan diskusi kelompok, antara kelompok yang satu dan yang lainnya belum ada keberanian untuk bertanya ataupun menanggapi materi yang di presentasikan,sehingga situasi diskusi masih terlihat kurang antusias. Hasil pembelajaran word square juga dapat diketahui bahwa pada siklus I, kelompok 1,2, dan 3 mengerjakan soal kelompok dalam bentuk word square, tetapi belum mendapatkan poin diatas standar ketuntasan. Hal ini terjadi karena anggota kelompok belum begitu memahami materi yang didiskusikan, untuk itu guru lebih memotivasi siswa serta memberikan penjelasan-penjelasan tambahan terhadap materi yang belum begitu dipahami. Hasil belajar siswa pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik. Dari 18 siswa kelas X SMA Tridharma Gorontalo, hanya 12 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi hasil belajar pada materi hidrokarbon, karena 4 orang siswa tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas, dan 2 orang siswa sakit. Pada siklus I ini, yang mengalami ketuntasan belajar atau yang memperoleh nilai 70 keatas sebesar 58,3% atau sebanyak 7 orang, sedangkan siswa yang tidak mengalami ketuntasan belajar atau yang memperoleh nilai 70 kebawah sebesar 41,7% siswa atau sebanyak 5 orang, dengan daya serap siswa secara klasikal adalah 68,2 dan termasuk kategori cukup. Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I belum menunjukkan hasil yang di harapkan yaitu minimal 75% siswa yang dikenakan tindakan memperoleh nilai 70 ke

12 51 atas. Adapun kesalahan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabel 9 berikut: Tabel 9: Kesalahan Siswa pada Hasil Tes Evaluasi Siklus I No Soal Jawaban Siswa Jawaban yang Benar I A dan periode II Karena terletak pada goloingan IA dan periode II C. IVA dan periode 2 Unsur karbon (C) merupakan unsur yang memiliki nomor atom 6 dan terletak pada golongan IVA dan periode 3 D. C 3 H termasuk anggota deret homolog alkana adalah C 3 H 6 4 A. 1, 3, 5 Karena atom C primer terdapat dari sebelah kiri karena nomor atom karbon 1,3,5 5 D. 4 Karena senyawa alakan memiliki atom karbon kuartener pada atom C nomor 4. A. C 4 H 10 Deret homolog merupakan susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena ( CH 2 ). Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya tunggal. Rumus umum alkana adalah C n H 2n + 2. Deret homolog alkana yaitu CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8, C 4 H 10, C 5 H 12, C 6 H 14, C 7 H 16, C 8 H 18, C 9 H 20, C 10 H 22 E. 1, 7 Atom karbon primer merupakan atom karbon yang mengikat satu atom karbon yang lainnya. C. 3 Atom karbon kuartener merupakan atom karbon yang mengikat empat atom karbon yang lainnya.

13 52 Lanjutan Tabel 9 : Kesalahan Siswa pada Hasil Tes Evaluasi Siklus I C. 3 etil 2, 5 dimetil pentana Karena pada suatu senyawa alkana memiliki struktur CH 3 dianatara 7 B. (3), (4), (5) Karena hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa alakana dan alkena 8 B. (2) dan (3) Karena merupakan satu homolog. B. 2-etil-3,5-dimetil-heptana Tata nama alkana menurut IUPAC adalah : Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).contoh: CH 3 -CH 2 -CH 2 -CH 3 n-butana, alkana rantai bercabang diberi nama yaitu rantai induk diambil rantai karbon terpanjang, cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil C n H 2n + Nama alkil sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran ana diganti il. Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin, Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri = 3, dan seterusnya). E. (2), (4), (5) Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen rangkap 2 atau 3 pada rantai karbonnya. Contoh: alkena dan alkuna. D. (1) dan (3) Deret homolog merupakan susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena ( CH 2 ). Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah C n H 2n. Deret homolog alkena yaitu C 2 H 4, C 3 H 6, C 4 H 8, C 5 H 10, C 6 H 12, C 7 H 14, C 8 H 16, C 9 H 18, C 10 H 20

14 53 Lanjutan Tabel 9: Kesalahan Siswa pada Hasil Tes Evaluasi Siklus I CH 3 C. CH 3 -CH-CH 2 -CH 2 -CH 3 D. CH 3- CH- CH 2 - CH 3 CH 3 Karena rumus struktur CH 3 diatas merupakan Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC, yaitu rumus struktur dari 2- sistem tata nama yang didasarkan pada gagasan metil-pentana bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambar untuk tiap nama. Jika alkana memiliki rantai samping maka penamaannya mengikuti aturan sebagai berikut: rantai terpanjang merupakan rantai utama, rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang memiliki substituent, urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang, nama alkana rantai utama, jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan 10 C. 2-metil-5-etil-2- heksena Karena memiliki struktur heksana 11 D. 2 metil 5 etil 2 heksuna Karena metil berada di atom karbon nomor 2 dan ada ikatan rangkap tiga iso. D. 2,5-dimetil-2-heptena Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya. Tata nama alkena menurut IUPAC yaitu : rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua. Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil mungkin, rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua. C. 5 metil 3 heptuna Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga pada rantai karbonnya. Tata nama alkuna menurut IUPAC yaitu: Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga. Ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil mungkin. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap tiga.

15 54 Hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa, hasil pembelajaran word square, serta hasil tes evaluasi pada siklus I belum menggambarkan hasil yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti dan guru mitra bersepakat untuk melanjutkan tindakan ke siklus II untuk perbaikan aspek aspek yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I dan lebih memberikan penekanan pada materi yang belum dipahami agar tercapainya hasil yang diharapkan. Siklus II merupakan siklus yang dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum terlaksana pada siklus I, sehingga hasilnya dapat lebih baik dari siklus I. Pada proses pembelajaran siklus II guru melakukan pendekatan kepada siswa yang tidak tuntas hasil belajar pada siklus I dan memberikan materi kepada setiap siswa agar siswa dapat lebih memahami konsep yang dijelaskan pada saat mengajar. Aktivitas guru pada siklus II ini menunjukkan peningkatan, hal ini karena guru sudah memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, sehingga persentase aktivitas guru yang diperoleh pada siklus II ini yaitu 83,36% dan termasuk kategori baik. Pada siklus II ini guru sudah mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi, dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan dari hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I. Guru sudah mulai terbiasa mengajar sehingga sudah lebih luwes untuk mengadakan proses pembelajaran. Sehingga dapat menguasai kelas dan dapat memantau semua siswa yang berada di dalam kelas serta selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih antusias untuk mepersentasikan hasil diskusi, menanggapi dan bertanya tentang materi yang belum jelas. Pembelajaran ini juga di dukung dengan penggunaan model pembelajaran yang digunakan yang merupakan

16 55 hal yang baru bagi siswa sehingga membuat siswa merasa tidak bosan didalam kelas, karena menggunakan model word square yang di dalamnya ada unsur permainan, tetapi permainan dalam proses pembelajaran. Pada siklus II menunjukkan peningkatan dimana persentase aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus II ini yaitu 83,36% dan termasuk kategori baik. Siswa sudah memperlihatkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran, ini terlihat dari siswasiswanya yang sudah mempersiapkan sumber belajarnya serta memperlihatkan keseriusan dalam proses pembelajaran. Pada saat diskusi pembelajaran, siswa sudah terlihat tidak takut untuk mengungkapkan pendapat dan menanggapi hal-hal yang masih dianggap belum jelas. Hal ini juga tidak terlepas dari peran guru, dimana guru sudah terlihat memotivasi siswa untuk menjalin interaksi antara kelompok yang satu, dan kelompok yang lain. Pada siklus II, dari 3 kelompok yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model word square, hanya kelompok 2 dan 3 yang mengerjakan soal kelompok dalam bentuk word square dan mendapatkan poin diatas standar ketuntasan. Pada siklus II ini, pembelajaran dengan menggunakan model word square sudah terlihat ada peningkatan. Hal ini karena siswa sudah mulai termotivasai untuk memahami materi yang diajarkan, dan sudah mempersiapkan terlebih dahulu sumber belajranya dari rumah, serta sudah membuat rangkuman dari setiap materi yang akan di pelajari, sehingga setiap anggota kelompok suadah terlihat tidak takut lagi mengemukakan pendapat dan mempertanggung jawabkan hasil dari kerja kelompoknya.

17 56 Pada pelaksanaan siklus II siswa yang mengikuti tes evaluasi hanya 14 orang, dan 4 orang siswa tidak hadir dengan alasan yang tidak jelas. Pada siklus II, siswa yang mengalami ketuntasan belajar atau yang memperoleh nilai 70 keatas sebesar 85,7% dengan daya serap siswa secara klasikal adalah 80,2, atau sudah termasuk dalam kategori baik, sedangkan siswa yang tidak mengalami ketuntasan belajar atau yang memperoleh nilai 70 kebawah sebesar 14,3%. Adapun kesalahan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10: Kesalahan Siswa pada Hasil Tes Evaluasi Siklus II No Jawaban Siswa Jawaban yang Benar Soal E. larut dalam D. tidak larut dalam dietil eter dietil eter karena sifat dari senyawa alkana yaitu larut dalam dietil eter. Sifat-sifat alkana yaitu: alkana merupakan senyawa nonpolar, bentuk alkana rantai lurus pada suhu kamar berbeda-beda, semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didihnya, adanya rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya, larut dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau sedikit polar 2 D. CH 3 CH 2 CH (CH 3 ) 2 Karena struktur alkana tersebut memiliki titik didih paling tinggi 3 C.2,2-dimetilpentana Karena senyawa tersebut tidak larut dalam air (dietil eter atau benzena) dan tidak larut dalam air. C. CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Salah satu sifat alkana yaitu semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didihnya. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah. B. 3-metil-1-pentena Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.

18 57 Lanjutan Tabel 10: Kesalahan Siswa pada Hasil Tes Evaluasi Siklus II 6 C. 2 metil 1 butena Karena merupakan isomer dari 2,3 dimetil 1 butena 7 E. C 7 H 12 Karena senyawa alkuna yang memiliki 3 buah isomer adalah C 7 H 12 8 C. CH 3 -C C-CH 3 dan CH 3 -CH 2 -C CH Karena antara rangkap tiga dengan rangkap tiga jadi merupakan pasanagan isomer 9 C. trans 2-kloro-3- metil-2-pentena Karena memiliki nama trans 2-kloro-3- metil-2-pentena B. 2,2,3-trimetil butana Karena 2,2,3-trimetilbutana tidak termasuk isomer dari n heptana C. 2,3-dimetil-butana Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya n-heptana memiliki rumus molekul C 7 H 16, dan merupakan isomer dari 2,4- dimetil-pentana, 2,2,3-trimetil-butana, 3-metilheksana, 3,3-dimetil-pentana. B. 2 heksena Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda, 2,3 dimetil 1 butena memiliki rumus molekul yang sama dengan 2 heksena yaitu C 6 H 12 tetapi strukturnya berbeda. C. C 5 H 8 Senyawa alkuna yang memiliki 3 buah isomer yang mengandung ikatan rangkap tiga yaitu CH = C CH 2 CH 2 CH 3 1-pentuna CH 3 C = C CH 2 CH 3 2-pentuna CH = C CH CH 3 CH 3 3-metil-1-butuna E. CH 2 = CH-CH 2 -CH 3 dan CH = C CH 2 CH 3 Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Yang bukan merupakan pasangan isomer yaitu n-butena dan n-butuna karena memiliki rumus molekul yang berbeda yaitu n- butena rumus molekulnya adalah C 4 H8 dan rumus molekul n-butuna adalah C 4 H 6. C. cis 2-kloro-3-metil-2-pentena Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda. Contoh pada alkena mempunyai 2 isomer geometri yaitu cis dan trans.

19 58 Kesalahan siswa menjawab soal pada siklus II ini dapat diatasi dengan cara menjelaskan kembali kepada siswa maksud dari pertanyaan yang diberikan, dan menyampaikan jawaban yang sebenarnya. Dengan melihat data pada siklus II ini, pembelajaran yang menggunakan model kooperatif word square dapat meningkatkan hasil belajar. Meskipun tidak semua siswa yang dilakukan tindakan mengalami ketuntasan 100%, tetapi pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan hasil beljar dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus I.

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 Materi : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. SENYAWA IDROKARBON Senyawa hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT Loading. 5 4 3 2 1 : : Atom C mempunyai nomor atom 6 memiliki konfigurasi elektron : K L C (z=6) : 2 4 maka elektron valensinya = 4 Atom C dapat mengikat 4 atom yang lain dan dapat mengikat 4 atom C yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iv v vi ix xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon yaitu.... a. n-pentena b. 2-metil-butana c. isopentana d. 2-metil-pentana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hasil Belajar Belajar menurut Slameto (2003: 2) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses pembentukan dan teknik penyulingan minyak bumi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

d. 3 dan 5 e. 2 dan Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah... a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c.

d. 3 dan 5 e. 2 dan Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah... a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c. 25. Berikut ini, ditunjukkan empat isomer 6H12 : Pasangan berikut ini, manakah yang merupakan pasangan isomer cis-trans? A. 1 dan 2 B. 1 dan 3. 1 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 26. Suatu senyawa ester metil

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2 dengan jumlah siswa 28 orang mulai tanggal 29 April 2010 sampai 17 Mei

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA Sang Timur Yogyakarta : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) Diajukan sebagai Salah Satu tugas mata kuliah Micro Teaching pada Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 A. Senyawa Karbon Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Contohnya adalah metana (CH 4), etena (C 2H 4), dan asetilena (C 2H 2).

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta : Kimia : XI/1 : Isomer Senyawa Hidrokarbon : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON 7 HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON Apabila kita membakar kayu, maka akan didapat suatu zat berwarna hitam yang kita sebut arang. Arang yang dihasilkan dari peristiwa pembakaran adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7 III. METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7 Bandar Lampung, Tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 orang yang terdiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 11

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,

Lebih terperinci

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Hidrokarbon - Soal Doc Name: RK1AR11KIM0101 Version: 016-10 halaman 1 01 Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara membakar

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat.

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat. LEMBARAN SOAL 10 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... A. Karbon melimpah di kulit bumi B. Karbon memiliki 4 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5 TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling

Lebih terperinci

ISOMER ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

ISOMER ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA ISOMER ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA KELOMPOK : AHMAD NURKHOLIS DAFHA BRAZA M BESTI DESTRISA MUHAMAD RIZKY PRIMA MUHAMMAD RAFIF IMAN NIDA AULIA P NISRINA AHLAM SHEILA NOVELIA TIARANI KEISOMERAN Keisomeran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian..

Lebih terperinci

Hidrokarbon KIM 4 A. PENDAHULUAN HIDROKARBON. materi78.co.nr

Hidrokarbon KIM 4 A. PENDAHULUAN HIDROKARBON. materi78.co.nr idrokarbon A. PENDAULUAN idrokarbon adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon () dan hidrogen (). Perbedaan senyawa organik dan anorganik: Senyawa organik atom karbon sebagai atom pusat ikatan

Lebih terperinci

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kimia Dasar II / Kimia Organik Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kontrak perkuliahan : 1. Ujian : 50% 2. Tugas : 10% 3. Kuis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUTAKA A. Interaksi iswa dalam Proses Belajar Mengajar Interaksi adalah suatu pertukaran ide secara verbal atau timbal balik lainnya antara orang perseorangan, perseorangan dengan kelompok,

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN POLIMER

HIDROKARBON DAN POLIMER HIDROKARBON DAN POLIMER Hidrokarbon Senyawa karbon disebut senyawa organik karena pada mulanya senyawa-senyawa tersebut hanya dapat dihasilkan oleh organisme Senyawa lain yang tidak berasal dari makhluk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan

Lebih terperinci

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1 ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).

Lebih terperinci

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swadhipa Bumisari Natar, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010. Kelas yang dijadikan subjek penelitian

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Modul 3. 10. IDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Standar Kompetensi Mengkomunikasikan Senyawa idrokarbon dan Kegunaannya Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 176 KIMIA X SMA S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Pernyataan yang benar tentang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA SISWA KELAS X-2 SMAN I SRANDAKAN

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2 KIMIA KELAS X (SEPULUH) TP. 2008/2009 1. Dari suatu percobaan daya hantar listrik suatu larutan diperoleh data sebagai berikut: Percobaan Larutan Lampu Gelembung gas 1 2 3 4

Lebih terperinci

ALKANA DAN SIKLOALKANA

ALKANA DAN SIKLOALKANA ALKANA DAN SIKLOALKANA (merupakan senyawa hidrokarbon) 1 Pengelompokan Hidrokarbon Hidrokarbon Jenuh Tak jenuh Aromatik Ikatan tunggal Ik. Rangkap dua Ik. Rangkap tiga Benzena dan turunannya Alkana alkena

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)

Lebih terperinci

JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA

JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA OLEH: M.BUSRAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. BAB I HIDROKARBON Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 13 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi karena

Lebih terperinci

Kimia Organik Pertemuan 1

Kimia Organik Pertemuan 1 Kimia Organik Pertemuan 1 Hidrokarbon Isomer struktur Alkana Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Contoh senyawa HC: minyak tanah,

Lebih terperinci

ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA (ANALYSIS OF TEST RESULTS ON BLOG MEDIA LEARNING IN THE MATTER ALKANES, ALKENES, AND ALKYNES) Dian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN PENELITIAN Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: a. Peneliti meminta persetujuan Kepala SMA Islam Jepara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian guna mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada di MA Ma arif

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. interaksi dengan lingkungannya. 10 Bukti bahwa seseorang telah belajar. pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan.

BAB II KAJIAN TEORI. interaksi dengan lingkungannya. 10 Bukti bahwa seseorang telah belajar. pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Hasil Belajar Belajar menurut Slameto adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

THE MEANING. The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time.

THE MEANING. The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time. RATE OF REACTION THE MEANING The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time. FAST REACTION SLOW REACTION Sodium metal reacts quickly with water to release

Lebih terperinci

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari putri_anjarsari@uny.ac.id The difference between organic and inorganic compounds Organic compound 1.The reaction happens among the molecules by easy-stages.

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Endang Susilowati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SAINS KIMIA Prinsip dan Terapannya untuk Kelas X SMA dan MA Semester 2 1B Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok. yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 1

BAB II KAJIAN TEORI. a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok. yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 1 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok Penerapan adalah kemampuan siswa untuk menggunakan atau

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 6. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 6 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI KNSEP DASAR KIMIA RGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI 1. Kekhasan Atom Karbon Atom karbon adalah atom yang memiliki enam elektron dengan dengan konfigurasi 1s 2 2s 2 2p 2. Empat

Lebih terperinci

UKBM A. IDENTITAS UKBM

UKBM A. IDENTITAS UKBM UKBM 11.3.1 A. IDENTITAS UKBM 1. Mata Pelajaran : Kimia 2. Semester : 2 3. Kompetensi Dasar : 11.3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10 III. METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa 33 orang

Lebih terperinci

perlu perubahan terhadap komponensial dalam pendidikan, seperti perubahan evaluasi terhadap komponen-komponen pendidikan, sarana, guru dan

perlu perubahan terhadap komponensial dalam pendidikan, seperti perubahan evaluasi terhadap komponen-komponen pendidikan, sarana, guru dan Studi komparasi antara metode pembelajaran ekspositori dan metode pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar kimia sub materi pokok hidrokarbon dan keisomerannya pada siswa kelas x semester

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB VII HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI Kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, struktur, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut. A. HIDROKARBON Atom karbon merupakan

Lebih terperinci

Pengenalan Kimia Organik

Pengenalan Kimia Organik Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada kelas X 1 dengan jumlah siswa 33 orang mulai tanggal 18 Oktober 2010 sampai 15 November

Lebih terperinci

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Jenuh : alkana, mempunyai ikatan tunggal dibagi menjadi 2 yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen

Lebih terperinci

MODUL HIDROKARBON. CO 2 (g) + Ca ( OH ) 2 CaCO 3 (s) + H 2 O

MODUL HIDROKARBON. CO 2 (g) + Ca ( OH ) 2 CaCO 3 (s) + H 2 O MODUL HIDROKARBON A. PENDAHULUAN Hidrokarbon berasal dari kata hydrogen dan karbon, jadi senyawa hidrokarbon adalah senyawa organic yang tersusun atas unsure hydrogen dan karbon.kejadian sehari-hari dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tes Keterampilan Proses 1. Pengertian keterampilan proses Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para ilmuwan ketika mereka mempelajari atau menyelidiki

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena. dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena. dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA ALKANA Alkana rantai pendek (metana dan etana) terdapat dalam atmosfer beberapa planet seperti jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Bahkan di titan (satelit saturnus) terdapat danau metana/etana yang

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3 KIMIA ORGANIK? = Kimia Senyawa Karbon Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi Ikatan Kovalen : Penggunaan sepasang elektron antara dua atom Rumus Kimia : Rumus Empirik : Menggambarkan Jenis atom dan perbandingannya

Lebih terperinci

Tim Dosen Kimia FTP - UB

Tim Dosen Kimia FTP - UB Tim Dosen Kimia FTP - UB Darimana sumber alkena dan alkuna itu? Alkena dan Alkuna ialah hidrokarbon tak jenuh yang masing masing memiliki ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap tiga karbon-karbon.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kimia Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang BAB 1 PENGANTAR A. Latar Belakang Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah komoditas ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun,

Lebih terperinci