AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Transkripsi

1 TAHUN 2016 LKjIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA : PENGADILAN NEGERI JANTHO Jl. T. Bakhtiar Panglima Polem, SH Kota Jantho negeri.jantho@gmail.com. Website :

2 K A T A P E N G A N T A R Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia Nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Negeri Jantho Tahun 2016, yang intinya memuat laporan pencapaian kinerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Negeri Jantho selama kurun waktu 1 (satu) tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabilitas suatu instansi, karena pada LKjIP 2016 ini juga melaporkan suatu pencapaian kinerja selama tahun 2016 dibandingkan dengan rencana kerja yang mengacu pada Rencana Strategis/RENSTRA Negeri Jantho. Kami menyadari dalam penyusunan LKjIP Negeri Jantho ini tentunya masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mohon masukan dan usulan yang positif, namun bersifat membangun kinerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Negeri Jantho dimasa yang akan datang. Artinya dengan menganalisa hasil laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 yang telah tersusun ini, maka diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kinerja Negeri Jantho. Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Negeri Jantho tahun 2016 ini Semoga dengan tersusunnya LKjIP ini akan memacu kinerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Negeri Jantho. Wakil Ketua Negeri Jantho MUHIFUDDIN, S.H,. M.H. NIP i

3 DAFTAR ISI HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 1 C. Struktur Organisasi... 2 D. Sistematika Penyajian... 3 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis B. Rencana Kinerja Tahunan C. Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja B. Analisis Akuntabilitas Kinerja C. Akutabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PN Jantho 2. SK Penunjukan Tim Penyusun, Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LKJiP) Satker Negeri Jantho 3. Matrik Review Renstra Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja Tahunan 2016 ii

4 EXECUTIVE SUMMARY Negeri Jantho sebagai lembaga peradilan dan pelaksanaan kekuasaan kehakiman dibawah Mahkamah Agung mempunyai kedudukan dan peran yang strategis dalam melaksanakan prioritas pembangunan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) , yaitu dibidang hukum dan aparatur. Untuk itu, seluruh program kerja Negeri Jantho didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Strategis yang mengacu pada Rencana Pembangun Jangka Menengah (RPJM) , Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja secara konsisten dan berkesinambungan. Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja sasaran strategis yang di tetapkan dalam Penetapan Kinerja Negeri Jantho tahun 2016 adalah sebagai berikut : NO SASARAN 1 Peningkatan kinerja penyelesaian perkara tingkat pertama INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % a. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan b. Prosentase perkara yang diselesaikan c. Prosentase perkara yang di putus tingkat banding kurang dari 6 (enam) bulan d. Prosentase perkara yang diminutasi e. Prosentase putusan tingkat banding yang tidak kasasi 96 % 96 % 95.8 % 95.8 % 97.4 % 97.4 % 80 % 85.3 % 85.3 % 2 Peningkatan tertib administrasi perkara a. Prosentase berkas yang di register dan siap didistribusikan ke Majelis b. Prosentase ketetapan laporan perkara yang dibuat

5 c. Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pembinaan Teknis Yustisial b. Prosentase Pembinaan Teknis Non Yustisial 4 Peningkatan Kualitas a. Prosentase Pengawasan pengaduan masyarakat yang di tindak lanjuti 92.8 % 92.8 % 0 % 0 % b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti c. Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 6 Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho Prosentase putusan yang di publikasikan a. Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun b. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan keuangan yang dibuat 92.4 % 92.4 % % %

6 7 Peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi pengadilan Negeri Jantho c. Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan d. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat e. Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 80 % 80 % % % Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang di tetapkan. Meskipun demikian masih perlu adanya peningkatan capaian kinerja sasaran sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Kedepan diperlukan penguatan peran dan kinerja sumber daya (stakeholder) Negeri Jantho dalam memenuhi target kinerja sasaran strategis yang ada. Hal tersebut dapat memacu dan menciptakan kinerja lebih produktif, efektif dan efisien, baik aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaan pelaksanaanya yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan tujuan peradilan dalam melayani masyarakat pencari keadilan.

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo. Peraturan Presiden no 29 tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Diktum Ketiga Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2004 mengenai penyusunan dokumen Penetapan Kinerja, maka untuk penerapan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan mewujudkan manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung, Negeri Jantho berkewajiban untuk mematuhi aturan tersebut. Kebijakan yang diambil oleh Negeri Jantho dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Lembaga Mahkamah Agung RI, sebagai salah satu institusi negara/kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Negeri Jantho sebagai salah satu satuan kerja dari Mahkamah Agung yang berkedudukan di Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh juga berkewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Negeri Jantho merupakan lembaga peradilan di lingkungan peradilan umum dibawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Negeri Jantho bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat pertama dalam wilayah hukum Negeri Jantho. Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: MA/Sek/07/III/2006 tanggal 13 maret 2006 tentang organisasi dan tata kerja Sekretaris 1

8 Mahkamah Agung RI sebagai berikut: 1. Kedudukan Badan Peradilan Umum adalah salah satu unit Eselon I yang berada di lingkungan Sekretariat Mahkamah Agung. 2. Tugas Pokok Badan Peradilan Umum mempunyai tugas membantu Sekretariat Mahkamah Agung dalam merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pembinaan tenaga teknis, Pembinaan Administrasi Peradilan, Pranata dan tatalaksana perkara dari lingkungan Peradilan Umum pada Mahkamah Agung. 3. Fungsi Selain tugas pokok sebagai tersebut di atas, Negeri Jantho mempunyai fungsi, sebagai berikut ini : a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan, pranata dan tata laksana perkara dari lingkungan peradilan umum pada Mahkamah Agung dan pengadilan di lingkungan Mahkamah Agung. b. Perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan teknis, pembinaan administrasi peradilan pramata dan tata laksana perkara dari lingkungan peradilan umum pada Mahkamah Agung dan pengadilan di semua lingkungan peradilan umum. c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi. d. Administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan, kepegawaian dan perencanaan IT dan pelaporan serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan. e. Fungsi lainnya yaitu pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan, riset/penelitian, pelayanan public dan sebagainya (Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No : KMA/004/SK/II/1991, keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144 tahun 2007). C. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Negeri Jantho mengacu pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang perkara umum dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah 2

9 Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Struktur Organisasi Peradilan. Adapun susunan organisasi Negeri Jantho sebagai berikut : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Hakim 4. Panitera 5. Sekretaris 6. Panitera Muda Hukum 7. Panitera Muda Pidana 8. Panitera Muda Perdata 9. Kepala Sub Bagian Kepegawaian 10. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan 11. Kepala Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan 12. Fungsional Panitera Pengganti 13. Fungsional Jurusita Secara rinci struktur organisasi Negeri Jantho terdapat pada lampiran 1. D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan gambaran dan penjelasan mengenai capaian kinerja Negeri Jantho Tahun Capaian kinerja (performance results) tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Negeri Jantho Tahun 2016, sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang; Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Negeri Jantho; dan Struktur Organisasi. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menguraikan mengenai Rencana Strategis; Tujuan Strategis; Sasaran Strategis; Arah Kebijakan dan Strategis 3

10 Negeri Jantho; Indikator Kinerja Utama Negeri Jantho; Rencana Kinerja Negeri Jantho; dan Penetapan Kinerja. BAB III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menguraikan mengenai Realisasi Indikator Kinerja Utama; Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016; dan Analisis Akuntabilitas Kinerja di Negeri Jantho. BAB IV Penutup, menguraikan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Negeri Jantho Tahun 2016 dan rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. 4

11 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (renstra) Negeri Jantho merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja perencanaan jangka menengah Negeri Jantho yang berisi tentang gambar sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Negeri Jantho beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsi yang di amanahkan. Selanjutnya Penyususnan Rencana Strategis (Renstra) Negeri Jantho telah diselelaraskan dengan arah kebijakan dan program Direktorat Jenderal Badan Peradilan Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Agung RI yang disesuaikan dengan RPJM Nasional Tahun yang telah ditetapkan pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan di bidang hukum dan aparatur. Sebagai salah satu agenda utama pembangunan dalam RPJM , pembangunan bidang Hukum dan aparatur diarahkan melalui peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam rangka tercapainya konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia serta kelanjutan penataan sistem hukum nasional melalui perbaikan tata kelola pemerintah yang baik (good governance). Untuk memberi gambaran subtansi mengenai Rencana Strategis (Restra) Negeri Jantho dapat diuraikan sebagai berikut : 1. VISI Visi Badan Negeri Jantho adalah : Pelayanan Hukum yang prima, profesional, berkualitas dan mewujudkan Negeri bermartabat dan mandiri, demi terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung. Adapun makna perkata dari Visi NegeriJantho tersebut adalah: 1. Prima mengandung makna Negeri Jantho memberikan pelayanan yang terbaik dan memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat pencari keadilan; 5

12 2. Profesioal mengandung makna Negeri Jantho menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya; 3. Berkualitas mengandung makna Negeri Jantho memberikan pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pelayanan yang diberikan secara tepat guna dan tepat waktu sesuai target yang ditetapkan; 4. Bermartabat mengandung makna bahwa Negeri Jantho menjalankan kehidupannya dalam kemulian akhlak, keluhuran budipekerti, iman dan taqwa, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sehingga mempunyai kedudukan yang sangat terhormat dan disegani masyarakat; 5. Mandiri mengandung makna bahwa Negeri Jantho dalam melaksanakan tugas sehari-hari berada dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain serta mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya 2. MISI 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat. 2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independent, bebas dari campur tangan pihak lain serta professional berdasarkan ilmu pengetahuan hukum. 3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan kepada masyarakat yang prima, transparan, adil dan bermanfaat. 4. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan dihormati. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Negeri Jantho yang bermartabat, integritas dan dedikasi dalam mewujudkan visi Negeri Jantho 3. TUJUAN 1. Mewujudkan Negeri Jantho sebagai lembaga penegak hukum yang bersih dan berwibawa dengan diterapkannya system peradilan yang sederhana, cepat, transparan dan akuntabel. 2. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan public terhadap masyarakat pencari keadilan. 6

13 3. Mewujudkan Birokrasi yang modern dengan mengedepankan dimensi independesi, integritas dan budaya pada Negeri Jantho 4. SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara tingkat pertama. 2. Peningkatan tertib administrasi perkara 3. Peningkatan kualitas SDM. 4. Peningkatan kualitas pengawasan 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 6. Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho. 7. Peningkatan sarana prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi pengadilan Negeri Jantho. Untuk memudahkan dalam pengukuran dan keberhasilan dan menjelaskan kualitas antara Tujuan, sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama selama tahun dapat dideskripsiakn sebagai berikut : TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA STRATEGIS UTAMA Mewujudkan 1. Peningkatan kinerja 1.1 Prosentase sisa perkara yang penyelesaiana perkara pada diselesaikan Negeri Jantho Negeri Jantho 1.2 Prosentase perkara yang sebagai lembaga diselesaikan penegak hukum 1.3 Prosentase perkara yang diputus yang bersih dan tingkat pertama kurang dari 6 berwibawa (enam) bulan 1.4 Prosentase perkara yang di minutasi 1.5 Prosentase putusan tingkat pertama yang kasasi 2 Peningkatan tertib 2.1 Prosentase berkas yang di administrasi perkar pada register dan siap didistribusikan Negeri Jantho 2.2 ke Majelis 7

14 Mewujudkan Peningkatan kualitas pelayanan publik terhadap masyarakat pencari keadailan Mewujudkan birokrasi yang modern dengan mengedepankan dimensi independensi, integritas dan budaya pada Negeri Jantho 3 Peningkatan kualitas pengawasan pada Negeri Jantho 1 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap Pengdailan Negeri Jantho 1 Peningkatan kualitas SDM pada Negeri Jantho 2 Peningkatan Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho Prosentase ketepatan laporan 2.3 perkara yang di buat Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 3.1 Prosentase pengaduan yang di tindak lanjuti 3.2 Prosentase temuan yang di tindak lanjuti 3.3 Prosentase pelaksanaan sistem pengedalian internal 1.1 Prosentase Putusan yang di publikasikan 1.1 Prosentase pembinaa Teknis Yustisial 1.2 Prosentase pembinaan non Yustisial 2.1 Prosentase realisasi Pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran 2.2 Prosentase ketepatan penyelesaian laporam keuangan 2.3 yang di buat Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang 2.4 di laksanakan Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat 8

15 3 Peningkatan sarana prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho 3.1 Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Negeri Jantho telah menerapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan dalm mencapai sasaran strategis Organisasi. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) telah mengacu pada Rencana Strategis (Restra) Pengdilan Negeri Jnatho dan RPJM sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Negeri Jantho No. W1.U18/718/KP.04.6/I/2015 tanggal 28 Januari Indakator Kinerja Utama ditetapkan dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja yang ada pada Rencana Strategis Negeri Jantho. Adapun Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : NO Kinerja Indikator Penjelasan Penanggung Sumber Dana Utama Kinerja Utama Jawab 1 Peningkatan a Prosentase sisa a Perbandingan Panitera Laporan Bulanan Kinerja perkara yang antara sisa Laporan Tahunan Penyelesaian diselesaikan perkara yang di Perkara minutasi dengan jumlah sisa perkara b Prosentase b Perbandingan Panitera Laporan Bulanan perkara yang anatra perkara Laporan Tahunan diselesaikan yang diminutasi dengan jumlah perkara diregister c Prosentase c Perbandingan Panitera Laporan Bulanan perkara yang perkara yang Laporan Tahunan diputus diputus kurang kurang ari 6 (enam) bulan dengan 9

16 dari 6 (enam) perkara yang bulan diputus lebih dari 6 (enam) bulan d Prosentase d Perbandingan Panitera Laporan Bulanan perkara yang perkara yang Laporan Tahunan diminutasi putus telah diminutasi dan yang belum diminutasi e Prosentase e Perbandingan Panitera Laporan Bulanan putusan antra perkara Laporan Tahunan yang diputus yang pada tingkat tidak banding pertama dengan perkara yang dimohonkan banding 2 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Panitera Laporan Bulanan Tertib berkas yang antara berkas Laporan Tahunan Administrasi diregister dan perkara yang Perkara siap diterima didistribusikan ke Majelis dengan berkas perkara yang didistribusikan b Prosentase b Perbandingan Panitera Laporan Bulanan ketepatan antara standar Laporan Tahunan laporan perkara operasional yang di buat prosedur laporan perkara dengan ketepatan penyelesaian laporan perkara 10

17 yang telah di susun c Prosentase c Perbandingan Panitera Laporan Bulanan berkas perkara jumlah perkara Laporan Tahunan yang masuk yang sudah box arsip diminutasi dengan jumlah perkara yang masuk di box arsip 3 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Sekretaris Laporan Bulanan Kualitas Pembinaan antara SDM Laporan Tahunan SDM teknis Yustisial yang mengikuti bimbingan teknis dengan jumlah rill yang mengikuti b Prosentase b Perbandingan Sekretaris Laporan Bulanan Pembinaan Non antara SDM Laporan Tahunan Yustisial yang mengikuti bimbingan teknis dengan jumlah rill yang mengikuti 4 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Tim Laporan Bulanan kualitas pengaduan jumlah Pengawas Laporan Tahunan pengawasan yang di pengaduan yang tindaklanjuti di tindak lanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang di laporkan 11

18 b Prosentase b Perbandingan Tim Laporan Bulanan temuan hasil jumlah temuan Pengawas Laporan Tahunan pemeriksaan yang di yang di tindaklanjuti tindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan ) dan eksternal pengawasan dari Banding dengan temuan yang di laporkan c Prosentase c Perbandingan Tim Laporan Bulanan pelaksanaan antara SOP Pengawas Laporan Tahunan sistem sistem pengendalian pengendalian internal internal dengan sistem pengendalian internal yang telah dilaksanakan 5 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Panitera Laporan Bulanan Aksesibilitas putusan yang putusan perkara Laporan Tahunan Masyarakat dipublikasikan yang sudah Terhadap diminutasi dan Peradilan dapat di (Acces download Justice) website 12

19 (sesuai SK KMA NO 144 th 2007 tentang keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus 6 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Sekretaris Laporan Dukungan realisasi antara jumlah Keuangan Manajemen pelaksanaan anggaran yang Negeri Dalam anggaran tersedia dengan Jantho Pelaksanaan layanan realisasi Tupoksi perkantoran kebutuhan dalam satu pegawai dalam Negeri Jantho tahun anggaran pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho b Prosentase b Perbandingan Sekretaris Laporan ketepatan antara SOP Keuangan penyelesaian laporan Negeri laporan keuangan Jantho keuangan yang dengan di buat ketepatan penyelesaian laporan keuangn yang telah di susun c Prosentase c Perbandingan Data Base ketepatan antara jumlah Kepegawaian pelayanan layanan (Sistem administrasi administrasi Informasi kepegawaian kepegawaian Manajemen yang di dengan layanan Kepegawaian/SI laksanakan administrasi MPEG) 13

20 kepegawaian yang telah di laksanakan d Prosentase d Perbandingan Sekretaris Laporan BMN ketepatan antara SOP penyelesaian laporan BMN Negeri laporan BMN dengan Jantho yang di buat ketepatan penyelesaian laporan BMN yang telah di susun 7 Peningkatan a Prosentase a Perbandingan Sekretaris Laporan Sarana realisasi jumlah anggaran Keuangan Prasarana pelaksanaan yang tersedia Negeri Laporan BMN dalam anggaran dalam satu tahun Jantho Dan menunjang pengadaan anggaran Dokumen pelaksanaan dalam satu dengan realisasi Pengadaan tupoksi tahun anggaran pelaksanaan kegiatan Negeri Jantho pengadaan yang ada B. Rencana Kinerja Tahunan 2016 Negeri Jantho dalam melaksanakan Rencana Startegi (Renstra) menguraikan dalam pelaksanaan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan. Adapun untuk Rencana Kinerja Tahunan 2016 sebagai berikut : NO Sasaran Startegi Indikator Kinerja Target 1 Peningkatan Kinerja a Prosentase sisa perkara yang Penyelesaian perkara tingkat b diselesaikan Prosenatse Perkara yang diselesaikan c Prosentase perkara yang diputus tingkat banding kurang dari 6 (enam) bulan 14

21 d Prosentase perkara yang di minutasi e Prosentase perkara yang tidak banding 2 Peningkatan tertib a Prosentase berkas yang diregister administrasi perkara dan siap didistribusikan ke Majelis b Prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat c Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 3 Peningkatan Kualitas SDM a Prosentase Pembinaan Teknis Yustisial b Prosentase Pembinaan Teknis Non Yustisial 4 Peningkatan Kualitas a Prosentase pengaduan yang di Pengawasan tindaklanjuti b Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang di tindaklanjuti c Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal 80 % 5 Peningkatan aksesbilitas a Prosentase putusan tingkat masyarakat terhadap pertama yang di publikasikan peradilan (acces to justice) 6 Peningkatan Dukungan a Prosentase realisasi pelaksanaan Manajemen Dalam anggaran layanan perkantoran Pelaksanaan Tupoksi dalam satu tahun anggran Negeri Jantho b Prosentase katapatan penyelesaian laporan keuangn yang di buat c Prosentase ketepatan pelayanan adminsitrasi kepegawaian yang dilaksanakan 15

22 d Prosentase ketepetan penyelesaian laporan BMN yang dibuat 7 Peningkatan sarana dan a Prosentase realisasi pelaksanaan prasarana dan prasarana anggaran pengadaan dalam satu dalam menunjang tahun anggaran pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho C. Penetapan Kinerja Tahun 2016 Penetapan Kinerja adalah pernyataan komitemen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja yang dibuat berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Meneteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun Adapun tujuan adanya Penetapan Kinerja anatra lain adalah meningkatkan akuntanbilitas, tranparansi dan Kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen anatra penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan penacapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagi dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan atau sanksi. Negeri Jantho telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2016 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsinya. Penetapan Kinerja ini mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Negeri Jantho dan RPJM Adapun Penetapan Kinerja Negeri Jantho tahun 2016 adalah sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Peningkatan Kinerja penyelesaian Perkara a Prosentase sisa perkara yang diselesaikan tingkat b Prosentase perkara yang diselesaikan c Prosentase perkara yang di putus tingkat pertama kurang dari 6 (enam) bulan 16

23 d Prosentase perkara yang diminutasi e Prosentase putusan tingkat pertama yang tidak banding 2. Peningkatan tertib a Prosentase berkas yang di administrasi perkara register dan siap di distribusikan ke Majelis b Prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat c Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 3 Peningkatan kualitas SDM a Prosentase Pembinaan Teknis Yustisial b Prosentase pembinaan Teknis Non Yustisial 4 Peningkatan kualitas a Prosentase pengaduan yang di pengawasan tindaklanjuti b Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang di tindaklanjuti c Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal 5 Peningkatan aksesbilitas a Prosentase putusan tingkat masyarakat terhadap pertama yang dipublikasi peradilan (acces to justice) 6 Peningkatan dukungan a Prosentase realisasi manajeman dalam pelaksanaan anggaran layanan pelaksanaan tupoksi perkantoran dalam satu tahun Pengadian Negeri Jantho anggaran b Prosentase ketepatan penyelesaian laporan keuangan yang dibuat 80 % 17

24 7 Peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho c Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang di laksanakan d Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat a Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 18

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja. Pengukuran capapan kinerja Negeri Jantho tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kin erja Negeri Jantho tahun 2016 dengan realisasinya. Adapun capaian kinerja Negeri Jantho tahun 2016 berdasarkan pengukurannya dapat diuraikan sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA NO SASARAN 1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara tingkat pertama URAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN % a. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% b. Prosentase perkara yang diselesaikan 100% 96% 96% c. Prosentase perkara yang diputus tingkat pertama kurang dari 6 (enam) bulan 100% 95,8% 95,8% d. Prosentase perkara yang diminutasi 100% 97,4% 97,4% e. Prosentase putusan tingkat pertama yang tidak mengajukan upaya banding 80% 85,3% 85,3% 2. Peningkatan tertib administrasi perkara a. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% b. Prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat 100% 100% 100% c. Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 100% 92,8% 92,8% 3. Peningkatan kualitas SDM (Sumber daya manusia) 4. Peningkatan kualitas a. Prosentase pembinaan Teknis Yustisial. 100% 100% 100% b. Prosentase pembinaan Teknis Non Yustisial. a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak 100% 100% 100% 100% 0% 0% 19

26 pengawasan 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 6. Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho lanjuti b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti. c. Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal Prosentase putusan yang dipublikasikan a. Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran b. Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat c. Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan d. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 92,4% 92,4% 100% 83,94% 83,94% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 80% 7. Peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 100% 99,68% 99,68% 20

27 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja. Sasaran Strategis 1 : Peningkatan Kinerja Penyelesaian Perkara. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 2 Prosentase perkara yang diselesaikan 100% 96% 96% 3 Prosentase perkara yang diputus tingkat 100% 95,8% 95,8% pertama kurang dari 6 (enam) bulan 4 Prosentase perkara yang diminutasi 100% 97,4% 97,4% 5 Prosentase putusan tingkat pertama yang 80% 85,3% 85,3% tidak mengajukan upaya banding Analisis untuk capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut : 1. capaian indikator kinerja prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 telah memenuhi target. Dalam penjelasan Laporan Tahunan tersebut telah diuraikan bahwa sisa perkara tahun 2015 sebanyak 44 Perkara dan telah diselesaikan pada tahun Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 terpenuhi 100%. Dan hal ini berbanding sama dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2015, hal ini dikarenakan sisa perkara tahun sebelumnya akan menjadi prioritas untuk diselesaikan pada awal tahun berikutnya. Adapun data keadaan perkara tahun 2015 dapat dilihat pada table berikut : KEADAAN PERKARA TAHUN 2015 Jenis Perkara Sisa Awal Diterima Putus Sisa Akhir Gugatan Perdata Permohonan Perdata Pidana Biasa Pidana Pra Peradilan

28 Pidana Cepat PIdana Lalu Lintas Berdasarkan data-data di atas, maka pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2015 dapat terpenuhi sebesar 100%. Dan hal tersebut berbanding sama dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun Sebagaimana table dan grafik berikut : Indikator Kinerja Prosentase perkara diselesaikan sisa yang Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan SISA PERKARA SISA PERKARA DIPUTUS TAHUN Sisa Perkara Sisa Perkara Diputus

29 2. capaian indikator kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 tidak memenuhi target sebesar 100% dari jumlah perkara yang diterima (1.588 perkara), sedangkan realisasi penyelesaian perkara tahun 2016 sebesar 96% (1.525 perkara). Pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 tidak terpenuhi dikarenakan adanya putusan sela (pemeriksaan tambahan pada Negeri Jantho) dan perkara diterima pada akhir tahun. Adapun data penyelesaian perkara tersebut dapat dilihat pada table berikut : Jenis Perkara Sisa Awal Diterima Putus Sisa Akhir Gugatan Perdata Permohonan Perdata Pidana Biasa Pidana Pra Peradilan Pidana Anak Pidana Cepat Pidana Lalu Lintas Berdasarkan data-data di atas, maka pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 tidak dapat terpenuhi sebesar 100%. Pencapaian target pada indikator kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 berbanding sama Pencapaian target pada indikator kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan pada tahun 2015 yaitu sebesar 96%. Pencapaian pada tahun 2013, tahun 2014 tahun 2015 dan tahun Lihat table dan grafik berikut ini : No Tahun Sisa Awal Diterima Putus Sisa Akhir

30 Sisa Awal Diterima Putus Sisa Akhir capaian indikator kinerja prosentase perkara yang diputus tingkat pertama kurang dari 6 (enam) bulan pada tahun 2016 tidak memenuhi target sebesar 100%, namun hanya tercapai 95.8%. Sebagaimana table berikut : Jangka Waktu Penyelesaian Sisa Awal Diterima >3 bulan s/d 5 Ket < 3 Bulan >5 bulan bulan Penyelesaian perkara kurang dari 6 (enam) bulan pada tahun 2016 hanya terealisasi sejumlah perkara atau sebesar 95.8%. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase perkara yang diputus tingkat pertama kurang dari 6 (enam) bulan pada tahun 2016 tidak dapat tercapai. Oleh karena adanya putusan sela, dimana pada putusan sela tersebut memerintahkan pengadilan tingkat pertama untuk mengadakan pemeriksaan tambahan dan memakan waktu yang relative lama. Pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase perkara yang diputus tingkat pertama kurang dari 6 (enam) bulan mengalami kenaikan sebesar 3,2% jika 24

31 diperbandingkan dengan tahun Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table dan grafik berikut : Jangka Waktu Penyelesaian No. Tahun Sisa >3 bulan Diterima Awal < 3 Bulan s/d 5 >5 bulan bulan Ket Sisa Awal Diterima < 3 Bulan >3 bulan s/d 5 bulan >5 bulan capaian indikator kinerja prosentase perkara yang diminutasi pada tahun 2016 tidak memenuhi target sebesar 100%. Tidak tercapainya target kinerja pada indikator kinerja tersebut diatas, dapat dilihat dalam Laporan Tahunan Negeri Jantho tahun 2016, sebagaimana table berikut ini : 25

32 Sisa tahun 2015 Perkara putus tahun 2016 Jumlah Telah diminutasi Belum diminutasi (1+2) Ket. Dalam laporan tahunan tersebut diatas dijelaskan bahwa jumlah perkara yang diputus pada tahun 2016 sebanyak perkara dan telah diminutasi sebanyak perkara. Dan hal tersebut jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase perkara yang diminutasi pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2.2%, karena pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase perkara yang diminutasi pada tahun 2016 sebesar 97.4%. Hal tersebut dapat dilihat pada table dan grafik berikut : No. Tahun Sisa Perkara Telah Belum Jumlah tahun lalu putus diminutasi diminutasi Ket (3+4)

33 Sisa tahun Sebelumnya Perkara putus Jumlah Telah diminutasi Belum diminutasi capaian indikator kinerja prosentase putusan tingkat pertama yang tidak mengajukan upaya banding pada tahun 2016 telah memenuhi target. Hal tersebut dikarenakan target perkara yang tidak mengajukan upaya banding sebesar 80% dari yang diputus (260 perkara) yaitu sejumlah 38 perkara yang mengajukan banding. Namun demikian pada tahun 2016 ini realisasi yang tidak mengajukan upaya banding sejumlah 222 perkara atau sebesar 85.3%, sebagaimana tergambar pada table berikut ini : 80% dari perkara diputus tahun Perkara tidak banding ket Perkara banding dihitung berdasarkan perhitungan perkara pidana biasa, pidana anak dan perkara Gugatan perdata 27

34 Dengan demikian, pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase putusan tingkat pertama yang tidak mengajukan upaya banding pada tahun 2016 telah memenuhi target (perbandingan target perkara tidak banding 2016 dengan target realisasi perkara yang tidak banding). Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase putusan tingkat pertama yang tidak mengajukan upaya banding pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 6,1% dari tahun Perbandingannya dapat dilihat pada table dan grafik berikut : No. Tahun 80% dari perkara diputus tahun berjalan Perkara tidak banding ket Perkara banding (pidana biasa dan perkara Gugatan perdata) Grafik : Perkara diputus dan tidak banding % dari perkara diputus tahun berjalan Perkara tidak banding

35 Sasaran Strategis 2 : Peningkatan tertib administrasi perkara. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase berkas yang diregister dan siap 100% 100% 100% didistribusikan ke Majelis 2 Prosentase ketepatan laporan perkara yang 100% 100% 100% dibuat 3 Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip 100% 92,8% 92,8% 1. capaian indikator kinerja prosentase berkas yang diregistrasi dan siap didistribusikan ke Majelis pada tahun 2016 memenuhi target sebesar 100%. Perkara yang diterima pada tahun 2016 sejumlah perkara, semua telah diregistrasi dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim. Data tersebut dapat dilihat pada table berikut ini : Sisa tahun 2015 Diterima tahun 2016 Jumlah Perkara yang telah di PMH Perkara yang belum di PMH Ket. Dengan demikian pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase berkas yang diregistrasi dan siap didistribusikan ke Majelis pada tahun 2016 berbanding sama dengan pencapaian target kinerja indikator kinerja prosentase berkas yang diregistrasi dan siap didistribusikan ke Majelis pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table dan grafik berikut : Indikator Kinerja Prosentase berkas yang diregistrasi dan siap didistribusikan ke Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 29

36 Majelis Sisa Awal Perkara yang diterima Perkara yang telah di PMH Perkara yang belum di PMH No Tahun Sisa Awal Perkara yang diterima Perkara yang telah di PMH Perkara yang belum di PMH Ket capaian indikator kinerja prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat pada tahun 2016 telah memenuhi target sebesar 100%. Pencapaian target kinerja 30

37 tersebut dapat dilihat dari ketepatan penyelesaian perkara perkara yang dibuat sudah sesuai dengan batas waktu penyampaian laporan perkara kepada Direktoran Jenderal Badan Umum dan ke Tinggi Banda Aceh yang ditentukan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya. Dan jika hal itu diperbandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat pada tahun 2013, tahun 2014 dan 2015 adalah sama. Adapun rincian data sebagaimana table dibawah ini : Indikator Kinerja Prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/Pe nurunan 3. capaian indikator kinerja prosentase berkas perkara yang masuk box arsip pada tahun 2016 tidak memenuhi target sebesar 100%. Pencapaian target kinerja tersebut dapat dilihat dari buku register arsip perkara tahun Perkara yang diputus tahun 2016 sejumlah 378 perkara (1.150 perkara Lalu lintas diputus tidak masuk box) dan 100 perkara belum masuk dalam box arsip perkara karena perkara tersebut baru diputus pada akhir tahun tanggal 30 dam 31 Desember 2016 serta belum diminutasi. Adapun rincian data sebagaimana table dibawah ini : Sisa berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip tahun 2015 Berkas perkara diminutasi tahun 2016 Berkas perkara diminutasi tahun 2016 sudah masuk box arsip Berkas perkara diminutasi tahun 2016 belum masuk box arsip Ket. Dan jika hal itu diperbandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 6,2% dari tahun Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table dan grafik berikut : Pencapaian Target Kinerja Indikator Kinerja Prosentase berkas perkara 98,7% 98,3% 99,2% 92,8% Kenaikan/Pe nurunan 31

38 diminutasi belum box arsip masuk Sisa berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip tahun sebelumnya Berkas perkara masuk diminutasi Berkas perkara diminutasi sudah masuk box arsip Berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip No. Tahun Sisa berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip tahun sebelumnya Berkas perkara masuk diminutasi Berkas perkara diminutasi sudah masuk box arsip Berkas perkara diminutasi belum masuk box arsip Ket. 32

39 Sasaran Strategis 3 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase pembinaan Teknis Yustisial. 100% 100% 100% 2 Prosentase pembinaan Teknis Non Yustisial. 100% 100% 100% 1. capaian indikator kinerja pembinaan teknis yustisial pada tahun 2016 melebihi target. Pada tahun 2016 ini untuk pembinaan teknis yustisial ditargetkan 2 kegiatan, namun dalam tahun anggaran berjalan dapat dioptimalkan, sehingga menjadi 3 kegiatan bimbingan teknis sebagaimana data berikut : Kegiatan Bimbingan Teknis Bimbingan yustisial Hakim Rencana Peserta Kegiatan Bimtek Peserta yang Mengikuti Kegiatan Bimtek teknis Bimbingan teknis Kejuruan (Sita Eksekusi) Jumlah 12 2 Ket. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja prosentase pembinaan teknis yustisial tahun 2016 terpenuhi 100%. Dan hal itu jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator Prosentase pembinaan Teknis Yustisial pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama sebesar 100%. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Pencapaian Target Kinerja Kenaikan/ Penurunan Prosentase pembinaan 100% 100% 100% 100% Teknis Yustisial 33

40 2. capaian indikator kinerja pembinaan teknis non yustisial pada tahun 2016 memenuhi target. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase pembinaan Teknis Non Yustisial pada tahun 2015 adalah sama sebesar 100%. Untuk lebih jelas melihat perbandingannya dapat dilihat pada table grafik berikut : Indikator Kinerja Prosentase pembinaan Non Teknis Yustisial Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 34

41 Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Kualitas Pengawasan. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase pengaduan masayarakat 100% 0% 0% yang ditindak lanjuti 2 Prosentase temuan hasil pemeriksaan 100% 100% 100% yang ditindak lanjuti 3 Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal 100% 100% 100% 1. capaian indikator kinerja Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti pada tahun 2016 tidak memenuhi target. Pengaduan yang diterima tahun 2016 adalah 0 (nihil). Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti tahun 2016 tidak tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama. Untuk lebih jelas melihat perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti Pencapaian Target Kinerja % 0% 0% 0% Kenaikan/ Penurunan 2. capaian indikator kinerja Prosentase temuan yang ditindak lanjuti pada tahun 2016 telah memenuhi target. Hal tersebut dapat dijelaskan karena pada waktu pengawasan yang dilaksanakan, ditarget untuk pengawasan berikutnya sudah ditindaklanjuti. Dapat dicontohkan pada pengawasan pertama oleh Tim Pengawas 35

42 didapatkan temuan, maka pada pengawasan kedua sudah harus ditindaklanjuti oleh satker yang diperiksa. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya kegiatan monitoring dan pembinaan oleh Wakil Ketua Tinggi Banda Aceh yang didampingi oleh Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera untuk melihat ditindaklanjuti hasil temuan pengawasan yang telah dilakukan sebelumnya sekaligus dilakukan pembinaan setempat. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator Prosentase temuan yang ditindak lanjuti tahun 2016 tercapai 100%. Dan hal itu juga dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase temuan yang ditindak lanjuti pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama sebesar 100%. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Prosentase temuan yang ditindak lanjuti Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 3. capaian indikator kinerja Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal pada tahun 2016 telah memenuhi target. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, pada bulan Agustus 2016 telah dilaksanakan pengawasan bidang oleh Hakim Negeri Jantho pada unit kerja kepaniteraan dan kesekretariatan. Kegiatan tersebut merupakan representasi salah satu bagian dari pelaksanaan system pengendalian Satker. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal pada tahun 2016 tercapai 100%. Dan hal itu jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama sebesar 100%. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 36

43 Sasaran Strategis 5 : Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (acces to justitice). Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase putusan yang 100% 92,4% 92,4% dipublikasikan capaian indikator Prosentase Putusan yang dipublikasikan tahun 2016 telah memenuhi target. Putusan perkara pada tahun 2016 sebanyak perkara dan ada 116 putusan perkara belum dianonimisasi serta dipublikasikan dalam website Negeri Jantho. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase Putusan yang dipublikasikan tahun 2016 tercapai 92.4%. Dan hal itu juga dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator Prosentase Putusan yang dipublikasikan pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 7,8%. Adapun perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Prosentase Putusan yang dipublikasikan Pencapaian Target Kinerja ,3 86,4% 84,6% 92.4% Kenaikan/ Penurunan No. Tahun Sisa Pidana Pidana Pemalsuan Lalu Perdata awal Khusus Umum uang Lintas Ket

44 Grafik : Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (acces to justitice) Sisa awal Perdata Pidana Khusus Pidana Umum Pemalsuan uang Lalu Lintas

45 Sasaran Strategis 6 : Peningkatan Dukungan Manajemen Dalam Pelaksanaan Tupoksi Negeri Jantho. No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran 100% 0% 0% 2 Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat 100% 0% 0% 3 Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan 4 Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat 1. capaian indikator kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran tahun 2016 tidak mencapai target. Hal tersebut dapat dilihat pada laporan keuangan tahun Untuk realisasi anggaran output layanan perkantoran telah terserap Rp ,- atau 77,42% dari pagu anggaran sebesar Rp ,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja out put layanan perkatoran pada tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut ini: Belanja Pegawai Belanja Barang Uraian Pagu Realisasi Prosentase , , ,- 77,42% ,- 98,45% Jumlah Belanja Output Layanan Perkantoran , ,- 80,21% 39

46 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat pada grafik berikut ini : Pagu Realisasi Belanja Pegawai Belanja Barang Penyerapan anggaran untuk output layanan perkantoran tidak mencapai target 98%, hal itu terjadi karena adanya anggaran belanja pegawai yang direvisi. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran pada tahun 2016 terealisasi sebesar 83,94%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran pada tahun 2015 mengalami penurunan sebsar 10,08%. Untuk lebih jelas perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Pencapaian Target Kinerja Kenaikan/Penurunan Prosentase realisasi pelaksanaan 99,52% 99,24% 94,02% 83,94% anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran 40

47 Komposisi perbandingan target kinerja realisasi belanja anggaran out put layanan perkantoran dapat dilihat pada grafik berikut ini : Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran 100% 095% 090% 085% 080% 075% capaian indikator Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat telah memenuhi target. Pencapaian target indikator Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat sudah sesuai dengan batas waktu penyampaian laporan keuangan kepada instansi terkait, antara lain Kantor Pelayanan Perbendaharaan Banda Aceh, Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Banda Aceh dan BUA Mahkamah Agung RI. Adapun rincian batas waktu penyampaian laporan kepada instansi terkait sebagai berikut : 1) Untuk penyampaian laporan keuangan berkaitan dengan rekonsiliasi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Banda Aceh batas akhir penyampaiannya adalah 7 hari kerja bulan berikutnya setiap bulan. 2) Untuk penyampaian laporan keuangan berkaitan dengan rekonsiliasi tingkat wilayah dengan kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Banda Aceh setiap triwulan. 41

48 3) Untuk penyampaian laporan keuangan ke Eselon 1 (BUA MARI) setiap semesteran. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat pada tahun 2016 tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja indikator Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama. Dengan demikian untuk perbandingannya dapat disampaikan sebagai berikut : Indikator Kinerja Prosentase ketetapan penyeleaian laporan keuangan yang dibuat Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 3. capaian Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan telah memenuhi target. hal tersebut dapat dilihat pada database kepegawaian sebagai sumber data yang berkaitan dengan pelayanan bidang kepegawaian. Dalam database tersebut telah memuat semua bentuk pelayanan bidang administrasi kepegawaian, sehingga cukup memudahkan dalam memberikan pelayanan administarsi kepegawaian. Database kepegawaian tersebut diperbaharui atau di update pada setiap tahunnya. Sehingga pencapaian Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan pada tahun 2016 tercapai sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 adalah sama. Dengan demikian untuk perbandingannya dapat disampaikan sebagai berikut : Indikator Kinerja Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan Pencapaian Target Kinerja % 100% 100% 100% Kenaikan/ Penurunan 4. capaian indikator Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat tidak memenuhi target. Pencapaian target kinerja tersebut dikarenakan penghapusan inventaris barang kantor yang telah rusak belum seluruhnya diadakan penghapusan. Penyampaian ketepatan dapat dilihat dari penyelesaian BMN kepada instansi terkait, 42

49 antara lain Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Banda Aceh, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Banda Aceh dan Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung R.I. adapaun rincian batas waktu penyampaian laporan BMN kepada instansi terkait sebagai berikut : 1) Untuk penyampaian laporan BMN berkaitan degan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Banda Aceh setiap semester. 2) Untuk penyampaian laporan BMN berkaitan degan rekonsiliasi tingkat wilayah dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Banda Aceh setiap semester setelah rekonsiliasi dengan kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Banda Aceh. 3) Untuk penyampaian laporan BMN ke Eselon I (Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung R.I.) setiap semesteran setelah rekonsiliasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Banda Aceh. Sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat pada tahun 2016 tercapai 100%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target kinerja Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat 2015 dan tahun 2016 adalah sama. Dengan demikian untuk perbandingannya dapat disampaikan sebagai berikut : Indikator Kinerja Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat Pencapaian Target Kinerja % 80% 80% 80% Kenaikan/ Penurunan 43

50 Sasaran Strategis 7 : Peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho. No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 100% 99,68% 99,68% capaian indikator kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran tahun 2016 tidak memenuhi target. Hal tersebut dikarenakan perencanaan untuk pengadaan tahun 2016 tidak disetujui oleh Mahkamah Agung RI. Anggaran tersebut diprioritaskan untuk penyelesaian pembangunan gedung lanjutan. Untuk indikator kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun Untuk lebih jelas melihat perbandingannya dapat dilihat pada table berikut : Indikator Kinerja Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran Pencapaian Target Kinerja ,33% 96,15% 100% 99,68% Kenaikan/ Penurunan Komposisi perbandingan target kinerja realisasi belanja modal dapat dilihat pada grafik berikut : Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 100% 098% 096% 094%

51 C. Akuntabilitas keuangan. Untuk melaksanakan indikator-indikator kinerja yang berorientasi hasil diatas, maka diperlukan adanya program kerja yang dapat menghasilkan outcome dan output. Program kerja Negeri Jantho adalah melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan oleh unit eselon I Mahkamah Agung RI, dimana ada 3 program kerja yang harus dilaksanakan oleh satker Negeri Jantho, antara lain sebagai berikut : 1. Program peningkatan Manajemen Peradilan Umum. 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Aparatur Mahkamah Agung. Program kerja diatas masing-masing didukung dengan anggaran yang telah direncanakan dalam APBN Tahun Sehingga program kerja tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan akuntabilitas anggaran maupun kinerja anggaran dengan hasil outcome maupun outputnya. Akuntabilitas anggaran tahun 2016 yang mendukung program kerja tersebut dapat dijelaskan sebagaimana dalam table dan grafik berikut : No. Program Kerja Pagu Realisasi % Program peningkatan Manajemen Peradilan Umum , ,- 91,53% 2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Aparatur Mahkamah Agung Penyerapan Anggaran Per-Program No. Program Kerja 1 Program peningkatan Manajemen Peradilan Umum 2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 3 Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Aparatur Mahkamah Agung Realiasasi % , ,34 91,

52 Komposisi perbandingan target kinerja realisasi Penyerapan Anggaran Per-Program dapat dilihat pada grafik berikut : 100% 090% 080% 070% 060% 050% 040% 030% Program peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Aparatur Mahkamah Agung 020% 010% 000%

53 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN 1. Laporan Akuntanbilitas Kinerja Negeri Jantho tahun 2016 ini mengupayakan melaporkan suatu capiaan kinerja (performance result) dibandingkan dengan rencana kerja (perfomance plan) dari core bussines (ciri khas) yang mengacu pada unsur pokok yaitu dalam bidang teknis yudisial di seluruh kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi yang meliputi bentuk administrasi perkara yang diproses di Negeri Jantho. 2. Laporan Akuntanbilitas Kinerja Negeri Jantho tahun 2016 ini menyapaikan berbagia keberhasilan dan kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Negeri Jantho pada tahun anggaran Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capiaan Indikator Kinerja Utama( IKU), maupun analis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. 3. Hasil capian kinerja sasaran yang ditetapakan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan perencanaan sebagaimana telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun demikian, masih perlu adanya peningkatan capaian kinerja sasaran khususnya dalam peningkatan percepatan penyelesaian perkara. Sehingga akan mendapatkan hasil capaian yang optimal. B. SARAN 1. Perlu Peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai instrumen control yang obyektif dan transparan dalam mengelola sarana dan prasarana serta keterampilan sumber daya manusia untuk peningkatan penyelesaian perkara di Negeri Jantho. 2. Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bahan akhir dari sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dapat dioptimalkan pemanfaatannya sebagai alat evaluasi kinerja bagi Negeri Jantho dan dapat memberikan dampak yang positif bagi Negeri diwilayah hukum Tinggi Aceh. 3. Menjadikan Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instasi Pemerintah sebagai ukuran kinerja organisasi pemerintah secara nyata dan akuntabel dengan menerapkan fungsi reward and punisment. 47

54 LAMPIRAN

55 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI JANTHO KETUA MUHIFUDDIN, SH.,MH. WAKIL KETUA HAKIM 1. Inda Rufiedi, SH. 2. Mustabsyirah, SH,.MH. 3. Saptika Handhini, SH. 4. Andriyansyah, SH. T. ISKANDAR SEKRETARIS AMIR DAHYAR, SH. PANITERA M. YUNUS KASUBAG UMUM DAN KEUANGAN JUMRAINI KASUBAG KEPEGAWAIAN MUHAMMADDAN, SH. KASUBAG PERENCANAAN, IT & PELAPORAN M. NATSIR, SH. PANMUD PERDATA SOFYAN, SH. PANMUD PIDANA SYAFRIL, SH. PANMUD HUKUM Staf Subbag Umum & Keuangan Putri Maysarah, SE Azizah Abdul Munir Andri Budiawan, SH. Staf Subbag Kepegawaian Muhammad, SH Mutia, S.Si Staf Subbag Perencanaan, IT & Pelaporan Cut Safrika, A.Md Furqan Safrullah, A.Md Staf Panmud Perdata Safriadi, SH. Faizah Azmi T. Syandra Raisal Staf Panmud Pidana Junaidi Reni Ohvianti, SH Raudhatunnur, SH. Agus Widodo Staf Panmud Hukum Maya Defiana, SH Nabhan Sabran, PANITERA PENGGANTI 1. Syahbuddin 7. Maya Defiana, SH 2. Junaidi 8. Reni Ohvianti, SH 3. Faizah 4. Mustari, SH. 5. T. Bustami, SH. 6. Safriadi, SH. JURUSITA 1. Darmawan A 2. Azmi 3. Basri

56 KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO NOMOR : WI.418/ /OT.01.2/XII/2016 TENTANG PENUNJUKAN TIM PENYUSUN, MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATKER PENGADILAN NEGERI JANTHO KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO Menimbang Mengingat Memperhatikan : : : a. Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi;bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah b. Bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dikembangkan system pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup indicator, metode, mekanisme dan tata cara pelaporan kinerja instansi pemerintah, serta monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a dan huruf b di atas, maka perlu ditunjuk Tim Penyusun, Monitoring dan Evaluasi (Monev) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satker Negeri Jantho. 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 terakhir dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung; 5. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

57 MEMUTUSKAN Menimbang : KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO TENTANG PENUNJUKAN TIM PENYUSUN, MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATKER PENGADILAN NEGERI JANTHO. PERTAMA : Mencabut Keputusan Ketua Negeri Jantho Nomor : W1.U18/716/KP.04.6/V/2016 Tentang pembentukan Tim Penyusun Laporan Akuntanbiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Negeri Jantho tahun KEDUA : Menunjuk dan Mengangkat pejabat dan staff pelaksana yang namanya tercantum pada Lampiran Keputusan ini sebagi TIM Penyusun, Monitoring dan Evaluasi (Monev) Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi, Pemerintah (LAKIP) Satker Negeri Jantho KETIGA : Bahwa hal-hal ang timbul dengan diterbitkannya surat keputusan ini apabila anggaran mencukupi dan tercantum didalamnya serta dibenarkan menurut peraturan undang-undang terkait, maka dibebankan pada DIPA Negeri Jantho KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan dilakukan perubahan sebagai mana mestinya KELIMA : Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Jantho Pada tanggal : 12 Desember 2016 Wakil Ketua Negeri Jantho MUHIFUDDIN, SH., MH NIP Tembusan Yth : 1. Sekretaris Mahkamah Agung RI di Jakarta ; 2. Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI di Jakarta ; 3. Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI di Jakarta ; 4. Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI di Jakarta ; 5. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Mahkamah Agung RI di Jakarta ; 6. Ketua Tinggi/ Tipikor Banda Aceh di Banda Aceh ; 7. Pertinggal ;

58 Lampiran Surat Keputusan Wakil Ketua Negeri Jantho Nomor : W1.U18/ /OT.01.2/XII/2016 DAFTAR LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO NO NAMA / NIP PANGKAT / JABATAN SEBAGAI TIM GOLONGAN 1 MUHIFUDDIN, SH. MH Pembina (IV/a) Wakil Ketua Ketua TIM MUSTABSYIRAH, SH. MH Penata (III/c) Hakim Pengawas Sekretaris TIM AMIR DAHYAR, SH Penata Tk. I (III/d) Panitera Koordinator Teknis/ Perkara 4 T. ISKANDAR Penata (III/c) Sekretaris Koordinator Administrasi 5 SOFYAN, SH Penata Tk.I (III/d) Panitera Muda Pidana Penginput data Perkara Pidana 6 M. NATSIR, SH Penata Tk.I (III/d) Panitera Muda Perdata Penginput data Perkara Perdata 7 SYAFRIL, SH MUHAMMAD YUNUS MUHAMMADAN, SH JUMRAINI Penata Tk.I (III/d) Penata Muda Tk.I (III/b) Penata (III/c) Penata Muda Tk.I(III/b) Panitera Muda Hukum Kasubbag. Umum dan Keuangan Kabag. Perencanaan, IT dan Pelaporan Kasubbag. Kepegawaian dan Tata Laksana 11 CUT SAFRIKA, A. Md Pengatur Tk.I (II/d) Staff Perencanaa, IT dan Pelaporan 12 FURQAN SAFRULLAH, A. Md Staff Perencanaa, IT dan Pelaporan Penginput data Perkara Pidana dan Perdata Penginput data Keuangan dan Dta Umum/ BMN Perencanaan, IT dan Pelaporan Penginput Data Kepegawaian dan Tata Laksana Operator Operator PENGADILAN NEGERI JANTHO Wakil Ketua MUHIFUDDIN, SH. MH NIP

59 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA TH TH TH *)TH *) TH *) 1 Peningkatan kinerja penyelesaian perkara pada a. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% Negeri Jantho b. Prosentase perakara yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% c. Prosentase perkara yang diputus tingkat banding kurang dari 6 (enam) 100% 100% 100% 100% 100% bulan d. Prosentase perkara yang di minutasi 100% 100% 100% 100% 100% 2 Peningkatan tertib administrasi perkara pada Negeri Jantho MATRIK RENCANA STARTEGIS TAHUN e Prosentase putusan tingkat pertama yang tidak banding a. prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis b. Prosentase ketepatan waktu pengiriman salinan putusan ke 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Banding c. Prosentase ketepatan laporan perkara yang di buat 100% 100% 100% 100% 100% 3 peningkatan kualitas SDM pada peradilan Negeri Jantho d. Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip a. prosentase Pembinaan teknis Yustisial 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% b. Prosentase pembinaan Teknis Non Yustisial 100% 100% 100% 100% 100%

60 4 Peningkatan kualitas pengawasan 5 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan Negeri Jantho (acces Justice) 6 Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho 7 Peningkatan sarana prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Negeri Jantho a. Prosentase pengaduan masyarakat yang di tindak lanjuti 100% 100% 100% 100% 100% b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan yang di tindak lanjuti 100% 100% 100% 100% 100% c. Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal 100% 100% 100% 100% 100% Prosentase putusan yang di publikasi kan 100% 100% 100% 100% 100% a. Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran b. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan keuangan yang dibuat c. Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan d. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN yang dibuat Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% KET. *) Target Proyeksi

61 MATRIK RENCANA ANGGARAN TAHUN NO PROGRAM HUN ANGGARAN TOTAL *) 2019 *) 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainya Mahkamah Agung 4,643,438 5,009,798 4,771,319 4,232,260 4,423,226 23,080,041 2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 40,000 1,186,000 3,234,000 9,842,324 4,984,232 19,286,556 Ket. *) Angka Proyeksi

62 KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO NOMOR : W1.U18/ /OT.01.2/I/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PADA PENGADILAN NEGERI JANTHO KEPUTUSAN WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JANTHO Menimbang : Bahwa untuk melaksankan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negera Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instarnsi Pemerintah, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama pada Negeri Jantho Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaran Negara yang bersih dan Bebas dari KKN : 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara : 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara : 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. : 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional : 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun : 7. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman : 8. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung : 9. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tetang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum