BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha untuk meraih cita-cita. perjuangan kemerdekaan Indonesia guna meningkatkan taraf kehidupan
|
|
- Widya Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan usaha untuk meraih cita-cita perjuangan kemerdekaan Indonesia guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara keseluruhan.dalam mengisi cita-cita perjuangan tersebut maka perlu dilakukan program yang terencana dan terarah untuk melaksanakan proses pembangunan agar tujuan nasional dapat dicapai sesuai dengan falsafah yang mendasari perjuangan tersebut yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Oleh karena itu hasil pembangunan harus dapat dinikmatiseluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil danmakmur. Sebaliknya berhasilnya pembangunan tergantung partisipasi seluruhrakyat, yang berarti pembangunan harus dilaksanakan seluruh rakyat secaramerata oleh segenap lapisan masyarakat. Pesatnya dinamika pembangunan nasional terutama dibidang fisik, harus pula didukung dengan semakin tumbuh dan berkembangnya usaha jasa konstruksi nasional yang ada dan profesional. Pengembangan usaha jasa konstruksi nasional yang semakin mantap dan profesional, diharapkan dapat menggairahkan iklim usaha yang kompetitif dan berdaya saing sekaligus juga dapat memaksimalkan penggunaan jasa produksi nasional oleh para pengguna jasa konstruksi. Dengan semakin banyaknya pengguna jasa konstruksi menggunakan usaha jasa konstruksi nasional, maka secara tidak langsung telah mendukung upaya peningkatan
2 penerimaan dan penghematan penggunaan devisa Negara, serta memberikan perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja. 1 Faktor utama dalam pengembangan jasa konstruksi adalah peningkatan kemampuan usaha, terwujudnya tertib penyelenggraan pekerjaan konstruksi, serta peningkatan peran masyarakat secara aktif dan mandiri dalam melaksanakan kedua upaya tersebut. Peningkatan kemampuan usaha ditopang oleh peningkatan profesionalisme dan peningkatan efisiensi usaha. Sedangkan terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dapat dicapai melalui pemenuhan hak dan kewajiban dan adanya kesetaraan kedudukan para pihak terkait. 2 Indonesia adalah Negara hukum, maka pembangunan yang sedang dilaksanakan tidaklah terlepas dari peraturan-peraturan hukum yang berkaitan dengan masalah tersebut. Lahirnya Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang UUJK, sesungguhnya dimaksudkan untuk mengembangkan iklim usaha, yang mendukung peningkatan daya saing secara optimal dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan. Hal lain yang melatarbelakangi lahirnya UUJK, sebagaimana tercantum dalam penjelasan umumnya dikarenakan peran starategis jasa konstruksi dalam pembangunan nasional. Produk akhir jasa konstruksi yang berupa bangunan fisik, baik berupa prasarana maupun sarana mempunyai peran untuk mendukung tumbuh kembangnya berbagai industri barang dan jasa yang diperlukan dalam penyelenggaraan konstruksi. 3 1 H. Mohammad Amari dan Asep Mulyana., Kontrak Kerja Konstruksi Dalam Perspektif Tindak Pidana (Semarang : Aneka Ilmu, 2010). Hal Ibid. Hal 16 3 Ibid. Hal 12.
3 Konstruksi atau kegiatan membangun sarana maupun prasarana merupakan objek dari perjanjian (kontrak) konstuksi. Kontrak konstruksi merupakan kontrak yang dikenal dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, baik yang dilasanakan oleh pemerintah maupun swasta. 4 Dalam kaitannya dengan pengadaan jasa konstruksi, sebelum istilah kontrak konstruksi lebih dulu dikenal dengan istilah perjanjian pemborongan. Namun sejak berlakunya UUJK, istilah perjanjian pemborongan ini tidak digunakan lagi. Jenis kontrak dengan objek pekerjaan jasa konstruksi adalah kontrak kerja konstruksi, dan bukan perjanjian pemborongan bangunan sebagaimana lazim digunakan sebelum lahirnya undangundang ini. 5 Dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia biasanya datang dari pemerintah ataupun swasta.sedangkan pelaksanaannya hanyasebagian kecil yang ditangani pemerintah, selebihnya sangat diharapkan peranserta pihak swasta baik sebagai investor maupun sebagai kontraktor.dalam hal ini, kontraktor bekerja dengan sistem pemborongan pekerjaan. Itulah sebabnyakontraktor disebut rekanan karena kontraktor dianggap sebagai rekan kerja. Pembangunan dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi penyelenggaraan Negara. Dalam hal ini pemerintah melibatkan diri kedalam suatu hubungan kontraktual dengan sektor swasta yakni dengan mengikatkan diri dalam suatu pengadaan barang dan jasa. Hubungan kontraktual yang dibentuk oleh pemerintah itu juga terkait dengan kewajibannya untuk 4 Salim H.S., Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat Di Indonesia (Jakarta : Sinar Grafika, 2003). Hal Y. Sogar Simamora., Hukum Kontrak ;Kontrak Pengadaan Barang jan Jasa Pemerintah di Indonesia (Surabaya : Laksbang Justitia, 2013). Hal 214.
4 menyediakan, membangun dan memelihara fasilitas umum. Disatu sisi hubungan hukumnya terbentuk karena kontrak, tetapi disisi lain isinya sarat dengan aturan bagi penyedia jasa. 6 Artinya dalam melaksanakan proses pebangunan Pemerintah sebagai pengguna jasa harus bekerja sama dengan pihak swasta sebagai kontraktor (penyedia jasa). Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Asahan dalam merealisasikan pembangunan juga tidak dapat melaksanakan sendiri pembangungan tersebut, melainkan dengan mengadakan kontrak kerja sama dengan penyedia jasa atau kontraktor. Salah satu perusahaan kontraktor yang mengadakan kontrak dengan Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Asahan adalah PT. Menara Kharisma Internusa. Hubungan kerja sama yang terjadi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan PT. Menara Kharisma Internusa Medan dibuat dalam satu perjanjian atau yang lebih sering disebut dengan kontrak, dimana perjanjian yang dibuat antara kedua belah pihak merupakan perjanjian konstruksi. Dalam hal ini, pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh PT. Menara Kharisma Internusa sebagai pihak penyedia jasa atau kontraktor tersebut diperoleh setelah memenangkan pelelangan yang dilakukan oleh Dinas Peindustrian dan Perdagangan sebagai pihak yang memberikan pekerjaan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). PT. Menara Kharisma Internusamerupakan salah satu perusahaan yangbergerak dalam bidang jasa konstruksi di kota Medan, dalam hal ini sebagaisalah satu pihak yang terkait dengan pekerjaan konstruksi dengan pihak 6 Ibid. Hal 2.
5 Pemerintah, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Asahan. Dengan demikian, maka akan terlihat dengan jelas adanya hubungan hukum antara PT.Menara Kharisma Internusa dengan pihak pemberi pekerjaan. Dalam kaitannya dengan kontrak yang dibuat oleh pemerintah, keabsahan merupakan isu hukum yang sangat penting. Disamping ditentukan oleh persyaratan pelelangan (tender), keabsahan kontrak juga ditentukan oleh isinya dan terpenuhinya syarat kewenangan pada pejabat dalam membuat dan menandatangani kontrak mewakili organ publik atau lembaga pemerintahan. Demikian juga hal-hal yang menyangkut aspek pelaksanaan kontrak. Proses pengadaan jasa konstruksi, yang pada prinsipnya dilakukan dengan tender, yang kemudian diikuti dengan pembuatan dan pelaksanaan kontrak merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, diperlukan instrument hukum yang mengatur mengenai kontrak kerja konstruksi. Dalam prakteknya, masalah yang sering dijumpai dalam pelaksanaan kontrak konstruksi adalah terkait dengan pelaksanaan dan kualitas dari hasil pekerjaan konstruksi. Banyak dari proyek-proyek konstruksi yang tidak mampu menciptakan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas. Artinya banyak bangunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan dianggap tidak layak. Hal ini sering terlihat dalam proyek-proyek konstruksi milik pemerintah. Selain itu, masalah keterlambatan proses penyelesaian proyek yang memakan waktu lebih lama dari yang telah disepakati dalam kontrak, masalah kemanfaatan bangunan bagi masyarakat serta peran masyarakat itu sendiri dalam proses pembangunan, pihak penyedia jasa atau kontraktor yang tidak kompeten
6 dan ahli dibidangnya termasuk proses pemilihan pihak penyedia jasanya, bahkan hubungan antara pengguna jasa dengan penyedia jasa juga merupakan masalahmasalah yang sering terjadi dalam pelaksanaan kontrak konstruksi. Jasa konstruksi memiliki peran penting dibidang ekonomi guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional, khususnya meningkatkan perekonomian Negara. Dalam pengadaan jasa oleh pemerintah membutuhkan jumlah uang atau dana yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam melaksanakan proyek pembangunan sumber pembiayaannya pada umumnya berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah), disamping dana yang berasal dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Namun sayangnya, dana-dana ini banyak diselewengkan dalam proyekproyek konstruksi oleh para pihak yang terkait. Fenomena inilah yang kemudian menjadi alasan Bank Dunia dalam mendukung program pemerintah diberbagai Negara dalam memerangi korupsi. Saat ini di Indonesia banyak dijumpai adanya dugaan penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa atau proyek-proyek konstruksi oleh pemerintah. Hal inilah yang banyak mengakibatkan kerugian terhadap Keuangan Negara. Selain itu, hal ini juga akan berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja konstruksi serta peran jasa konstruksi dalam mendukung terciptanya tujuan pembangunan nasional. 7 Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai masalah perjanjian (kontrak) konstruksi dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul Tinjauan Yuridis Tentang Kontrak Konstruksi antara 7 Ibid. Hal 5.
7 DISPERINDAG Kab. Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa Medan (Study Pada Proyek Pembangunan Pasar Kartini Kisaran). B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian hukum yang mengambil judul Tinjauan Yuridis Tentang Kontrak Konstruksi Antara Disperindag Kab.Asahan Dengan PT.Menara Kharisma Internusa Dalam Proyek Pembangunan Pasar Kartini Kisaran ini akan membahas beberapa permasalahan. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pemilihan Pihak Penyedia Jasa Konstruksi dalam Perjanjian antara Disperindag Kab. Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa di tinjau dari peraturan yang berlaku? 2. Bagaimana pengaturan tentang tanggung jawab para pihak dalam perjanjian konstruksi? 3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kontrak dan upaya-upaya penyelesaiannya? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan permasalahan dalam penulisan ini, maka tujuan dari penulisan ini yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana proses atau mekanisme pemililan pihak penyedia jasa konstruksi dalam Kontrak Konstruksi antara Disperindag Kab. Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa.
8 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab para pihak dalam Kontrak Konstruksi antara Disperindag Kab. Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa. 3. Untuk mengetahui apasaja hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kontrak dan untuk mengetahui cara menyelesaikan perselisihan yang terjadi di antara para pihak. D. Manfaat Penulisan Berdasarkan permasalahan tersebut, ada beberapa manfaat dalam penulisan atau penelitian hukum ini yang akan dicapai, yakni: 1. Manfaat Teoritis Bagi akademisi penelitian hukum ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis berupasumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan hukum, khususnya bidang hukum Perjanjian (kontrak) tentang pekerjaan konstruksi. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan danmasukan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kontrak konstruksiserta dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat penyusunan Kontrak Konstruksi sehingga dapat menghindari timbulnya permasalahan atau sengketa yang mungkin dapat terjadi dalam melakukan kerjasama dibidang pengadaan jasa konstruksi guna meningkatkan kemajuan dibidang pembangunan di Indonesia.
9 E. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmupengetahuan maupun teknologi. Oleh karena penelitian merupakan suatu sarana(ilmiah) bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka metodologipenelitian yang diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuanyang menjadi induknya. 8 Hal ini tidaklah selalu berarti metodologi penelitian yangdipergunakan berbagai ilmu pengetahuan pasti akan berbeda secara utuh. Akantetapi setiap ilmu pengetahuan mempunyai idealitas masingmasing, sehinggamasih akan ada perbedaan. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari suatu gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisis dan memeriksa secara mendalam terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan. Inti dari metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah menguraikan tentang tata cara bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilakukan. Dalam hal ini, peneliti menentukan metode apa yang akan diterapkan, tipe penelitian yang dilakukan, bagaimana pengumpulan data akan dilakukan serta analisis yang dipergunakan. 10 Penulisan skripsi ini didasari oleh suatu penelitian yang diadakan dengan metodologi penelitian tertentu untuk menemukan ataumerumuskan, menganalisa 9 8 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat(Jakarta : Rajawali 1985). Hal 1 9 Ibid. Hal Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek (Jakarta : Sinar Grafika, 2008). Hal 17.
10 dan memecahkan permasalahan dengan benar. Dalam penelitian hukum ini penulis akan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif. Normatif maksudnya penelitian hukum ini dilakukan denganmenggunakan dan mengelolah data sekunder. Adapun sifat dari penulisan skripsi ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis dan jelas dimana penulis akan melakukan penelitian termasuk survey ke lapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan ini.dipilihnya metode penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau uraian secara rinci, sistematis dan menyeluruh serta menganalisanya mengenai pelaksanaan kontrak konstruksi menurut peraturan perundangundangan. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunderyaitu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan yang diperoleh dari: a. Bahan hukum primer, yaitu semua dokumen peraturan yang mengikat danditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang yakni berupa Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, dan lain-lain b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan dari buku hukum yang member penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti hasil penelitian
11 danpendapat dari pakar hukum. Termasuk juga semua dokumen yangmerupakan informasi atau merupakan kajian berbagai media seperti koran,majalah, artikel-artikel yang dimuat di berbagai website di internet. c. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk, maupunpenjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamushukum. 3. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara : a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu meneliti sumber sumberbacaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam skripsi ini, sepertibuku-buku hukum, majalah hukum, artikelartikel, peraturan perundangundangan,putusan pengadilan, pendapat sarjana dan bahanbahan lainnya. b. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukanpada dalam bentuk studi dilapangan. Penulis melakukan studi terhadappermasalahan yang dihadapi para pihak dalam pelaksanaan kontrak konstruksi,untuk melengkapi bahan yang diperoleh dalam penelitian kepustakaan diatas. 4. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan atau penelitian hukum ini adalah:
12 a. Studi dokumen Studi dokumen yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis yang berkaitan dengan penelitian hukum ini. b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan Pihak PT. Menara Kharisma Internusa Medan dan Pihak yang mewakili DISPERINDAG Kab. Asahan untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan. 5. Analisis data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif,yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnyadianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akandibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi. F. Keaslian Penulisan Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis, diketahui bahwa skripsi dengan judul Tinjauan Yuridis Tentang Kontrak Konstruksi antara DISPERINDAG Kab. Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa Medan (Study Pada Proyek Pembangunan Pasar Kartini Kisaran) belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Sumatera Utara. Kalaupun ada judul yang serupa, namun permasalahan dan materi pembahasan yang diangkat juga berbeda dan bila di kemudian hari ditemukan skripsi dengan judul yang sama yang telah ada sebelumnya, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab penulis.
13 G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan skripsi ini maka diperlukan adanyasistematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab dengan bab yang lainyang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi iniadalah : BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN (KONTRAK) Merupakan tinjauan umum tentang perjanjian, terdiri dari lima sub bab yang menjelaskan tentang pengertian perjanjian, asas-asas dalam hukum perjanjian, syarat-syarat sah perjanjian, akibat hukum perjanjian dan berakhirnya perjanjian. BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG KONTRAKKONSTRUKSI Merupakan tinjauan umum mengenai kontrak konstruksi, terdiri dari lima sub bab yang menjelaskan tentang pengertian kontrak konstruksi, pengaturan hukum tentang kontrak konstruksi, peserta dalam kontrak konstruksi, hak dan kewajiban para pihak, proses terjadinya kontrak konstruksi, dan berakhirya kontrak konstruksi. BAB VI : TINJAUAN YURIDIS TENTANG KONSTRUKSI ANTARA DIPERINDAG KAB. ASAHAN DENGAN PT. MENARA KHARISMA INTERNUSA MEDAN
14 Terdiri dari empat sub bab yang menjelaskan tentang profil PT. Menara Kharisma Internusa Medan, proses pemiihan pihak penyedia jasa konstruksi, tanggung jawab para pihak dalam perjanjian, dan faktor penghambat dalam pelaksanaan kontrak serta upaya penyelesaiannya. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis yang dilakukan.kesimpulan merupakan intisari dari pembahasan terhadap permasalahanyang diajukan dalam skripsi ini, sedangkan saran yang ada diharapkan dapatmenambah pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat berguna bagipihak-pihak yang terlibat dalam Kontrak Konstruksi. DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN. seolah sudah menjadi tradisi tahunan yang wajib dirasakan apabila musim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banjir merupakan suatu masalah yang rentan mengancam bagi kota-kota besar di Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang jauh lebih pesat dibandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk. memajukan kesejahteraan umum. Memajukan kesejahteraan umum berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan Negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Memajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 salah satunya adalah memajukan kesejahteraan umum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang, adalah negara yang sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, pemerintah senantiasa dituntut untuk memajukan kesejahteraan umum.untuk mengemban kewajiban ini, pemerintah mempunyai kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia dalam era globalisasi ini sedang giatnya melakukan pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana diberbagai sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata merupakan sekumpulan aturan yang memuat ketentuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Perdata merupakan sekumpulan aturan yang memuat ketentuan bagaimana seseorang bertingkah laku baik di keluarga maupun di masyarakat sekitar.salah satu aspek dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat secara merata oleh segenap lapisan masyarakat. 1. dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia yang tercantum dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat sebagai peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan perekonomian Indonesia baik dibidang perbankan, industri, real estate, properti, eksport import dan lain sebagainya menumbuhkan banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan bangsa Indonesia dalam era globalisasi harus dilaksanakan secara terpadu dan terencana di segala sektor kehidupan. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala
BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guna meneruskan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan peningkatan. dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan bangsa Indonesia dalam era globalisasi dilaksanakan secara terpadu dan terencana di segala sektor kehidupan. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum dan pembangunan merupakan dua variabel yang selalu sering mempengaruhi antara satu sama lain. Hukum berfungsi sebagai stabilisator yang mempunyai peranan menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh Barang dan Jasa oleh Kementerian, Lembaga, Satuan Kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa oleh Kementerian, Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Institusi lainnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu kesejahteraan, adil dan makmur yang tercantum dalam. Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini Indonesia tengah melakukan pembangunan di segala bidang untuk membuat negara ini menjadi lebih maju, yang sesuai dengan tujuan negara Indonesia yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan yang sangat luas dan di dalamnya terdapat beragam sumber daya alam yang melimpah, seperti berbagai jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat atau rakyat. Oleh karena itu pembangunan yang dilakukan pemerintah haruslah
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT
TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT DENGAN PIHAK KETIGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan sektor perekonomian di Indonesia memiliki dampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat.dewasa ini hampir tidak ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia sekarang ini menitikberatkan pada. pembangunan ekonomi. Berbicara mengenai masalah pembangunan, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, pemerintah berusaha menggalakkan pembangunan di segala bidang baik pembangunan fisik maupaun non fisik Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dengan salah satu cirinya adalah pembangunan disegala bidang. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian. akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengadaan barang dan jasa dimulai dari adanya transaksi pembelian/penjualan barang di pasar secara langsung (tunai), kemudian berkembang kearah pembelian berjangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang peting bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Pembangunan bidang fisik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang Dasar 1945, maka kegiatan pembangunan baik pembanguanan fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. direalisasikan melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara demokrasi yang menganut sistem perwakilan di dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam sistem perwakilan ini masing-masing anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang membangun (developing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan adalah usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) merupakan perusahaan asing (PMA) yang bergerak dalam bidang produksi alumunium batangan, dengan mutu sesuai standar internasional
Lebih terperinciKajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari besarnya antusias masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur telah dilakukan berbagai usaha oleh pemerintah. Salah satu usaha tersebut adalah meningkatkan dan menyempurnakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan kepastian hukum bagi jalannya kehidupan organisasi pemerintahan di Indonesia,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Konstitusi Republik Indonesia dinyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, 1 yang mempunyai tujuan untuk menciptakan tata tertib hukum dan kepastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata, ketentuan ini berbunyi Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba dipertemukan melalui kesepakatan. Melalui perjanjian perbedaan tersebut diakomodir dan selanjutnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja baik antara pelanggan/klien (customer) dengan pengusaha jasa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai salah satu negara berkembang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam berbagai sektor. Salah satu sektor pendukung pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemajuan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan prasarana untuk kepentingan umum (infrastruktur). 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang melakukan pembangunan dengan tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana tujuan Negara Indonesia yang termaktub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari
8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Banyak perusahaan lokal dan internasional mencari berbagai kegiatan dalam rangka menanamkan modalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing lagi di masyarakat dan lembaga jaminan memiliki peran penting dalam rangka pembangunan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah pemeluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan yang terlepas dari kekuasaan eksekutif, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang semakin maju harus menjamin perlindungan dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut memunculkan berbagai usaha yang terus berkembang di segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai tujuan bernegara yang dituangkan dalam alinea ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai tujuan bernegara yang dituangkan dalam alinea ke empat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu melindungi segenap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan. Untuk benda jaminan yang berupa benda bergerak, maka hak kebendaan tersebut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat dari gambaran Indonesia yang sangat luas dan menjadi salah satu penduduk terbanyak di dunia sudah pantas bila masyarakat Indonesia sangat membutuhkan moda transportasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode
32 III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan hal yang ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode penelitian hukum merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat perhatian, mengingat perjanjian sering digunakan oleh individu dalam aspek kehidupan. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan dalam sektor ekonomi adalah pengembangan pasar modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar modal, merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia semakin berubah, dalam beberapa tahun terakhir perkembangan sistem telekomunikasi di Indonesia sudah demikian pesatnya memberikan dampak yang menyentuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional ditujukan untuk meraih cita-cita perjuangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional ditujukan untuk meraih cita-cita perjuangan kemerdekaan Indonesia guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dalam mengisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu kontrak nominaat dan innominaat. Kontrak nominaat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum kontrak merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu contract of law, sedangkan dalam bahasa belanda disebut dengan istilah overeenscom strecht. Menurut namanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak pada mulanya merupakan suatu upeti (pemberian secara cumacuma)
8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak pada mulanya merupakan suatu upeti (pemberian secara cumacuma) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba
8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba dipertemukan melalui kesepakatan. Melalui perjanjian perbedaan tersebut diakomodir dan selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan pengarahan dalam rangka menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah bagian generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang pasti mengetahui mengenai peranan bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal mula masuknya peseroan terbatas dalam tatanan hukum Indonesia adalah melalui asas konkordasi, yaitu asas yang menyatakan bahwa peraturan yang berlaku di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat diceritakan posisi kasusnya berawal dari PT. Prosam Plano yang dalam hal ini adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. banyaknya persoalan-persoalan yang mempengaruhinya. Salah satu persoalan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah merupakan negara hukum yang berlandaskan pada falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang manusia yang lahir di dunia ini, memiliki hak dan kewajiban yang diberikan hukum kepadanya maupun kepada manusia-manusia lain disekitarnya dimulai kepadanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan, oleh karena itu dapat dikatakan hukum tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan lahan atau tempat sebagai fondasi untuk menjalankan aktifitasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, rumah merupakan kebutuhan dasar manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan semua warga negara bersama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. methodus yang artinya adalah cara kerja yaitu untuk memahami objek sasaran ilmu yang
III. METODE PENELITIAN Salah satu ciri dari kegiatan penelitian ilmiah adalah menggunakan metode yang logis dan sistematis. Ditinjau dari asal katanya metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu methodus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang sedang mengalami fase Berkembang menuju Negara maju yang sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yaitu kesejahteraan, adil, dan makmur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang mempunyai peran penting dalam negara hukum. Karena dalam perspektif fungsi maupun lembaga polisi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI Oleh : ANGGA ZIKA PUTRA 07 140 077 PROGRAM KEKHUSUSAN
Lebih terperinciASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO
ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO (Studi Kasus di PT. BTN Persero Kota Surakarta) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat -syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah suatu globalisasi dunia. Fakta ketika batasan geografis yang membagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat internet pertama kalinya diperkenalkan, pemakrasarnya mungkin tidak pernah menduga bahwa dampaknya di kemudian hari akan sedemikian hebat. Sebelumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia pada saat ini yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia pada saat ini yang memasuki era global menuntut setiap para pengelola perusahaan diberbagai belahan bumi ini agar dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat
26 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode merupakan suatu bentuk cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adil, sejahtera dan makmur. Keadilan dan kesejahteraan serta kemakmuran merupakan citacita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan modal utama dalam perkembangan dan pertumbuhan kehidupan masyarakat suatu bangsa.faktor kesehatan mempengaruhi pembentukan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diseluruh pelosok wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, tujuan pembangunan nasional Indonesia ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat secara adil dan merata diseluruh pelosok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, yang merata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini yang berdasarkan pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada
44 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini terjadi perkembangan perekonomian yang sangat pesat dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maha Esa. Tanah merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat absolute dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah sebagai salah satu sumber daya alam yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Tanah merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat absolute dan vital artinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberi pekerjaan. Barang yang dimaksud adalah setiap benda berwujud maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan dalam rancangan kerja untuk memenuhi kebutuhan bagi pengguna barang maupun jasa atau yang memberi pekerjaan. Barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara umum yang berisi suatu aturan dan sanksi. Dalam realitanya setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum, yang sistem pemerintahan diselenggarakan berdasarkan hukum/ peraturan yang berlaku. Peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang : a. bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas bersama antara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. persoalannya. Persoalan-persoalan yang kompleks tersebut menyangkut peranan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa konstruksi merupakan salah satu problematika dalam perkembangan hukum di Indonesia yang menuntut keteraturan hukum dikarenakan kompleksitas persoalannya. Persoalan-persoalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tinjauan dari segi hubungan keluarga, rumah merupakan sarana atau tempat tinggal yang damai. Karena di dalam rumahlah para anggota keluarga dapat lebih banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rakyat, oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat sebagai upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara ini lahir dari perjuangan bangsa Indonesia yang bertekad mendirikan Negara kesatuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat) dalam arti negara pengurus. 1 Selain itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tertulis suatu makna, bahwa Negara Republik Indonesia yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah Negara yang berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar. Manusia hidup serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat manusia selalu berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau jasa yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wanprestasi dalam..., Fauziah Fitri Iskana Pane, FHUI, Universitas 2009 Indonesia. Bakti, 1998), hal. 12.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan suatu negara berkembang yang mempunyai tujuan dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negaranya. Konstitusi bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah
Lebih terperinci