Deskripsi kedelai varietas Burangrang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Deskripsi kedelai varietas Burangrang"

Transkripsi

1 66 Lampiran 1. Deskripsi kedelai varietas Burangrang Nomor galur : C1-I-2-/KPR-3 Asal : Segregat silang alam, diambil dari tanaman petani di jember : Kuning : Hijau tua kekuningan : cm Bentuk daun : Oblong, ujung runcing Percabangan : 1-2 cabang : 35 hari : hari Bentuk biji : Agak bulat Kerebahan : Tahan rebah : 17 g Kadar protein : 39% Kadar lemak : 20% : Besar : 1,6 2,5 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Toleran karat daun : R. P. P. Rodiah, Ono Sutrisno, Gatot Kustiyono, Sumarno dan Sugito : 1999 (SK Mentan No. 766/Kpts/TP. 240/6/1999)

2 67 Lampiran 2. Deskripsi kedelai varietas Sinabung Nomor galur : MSC 9526-IV-C-4 Asal : Silang ganda 16 ketua : Kuning : Hijau tua : 66 cm : 35 hari : 88 hari Bentuk biji : Lonjong : 10,68 g Kadar protein : 46% Kadar lemak : 13% : Sedang : 2,16 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan rebah : M. Muchlish Adie Soegito, Darman M. Arsyad, Arifin : 2003 (SK Mentan No. 533/Kpts/ TP.240/10/2001)

3 68 Lampiran 3. Deskripsi kedelai varietas Wilis Nomor galur : B 3034 Asal : Seleksi keturunan Orba x No : Kuning : Hijau hijau tua tua : cm : ± 39 hari : ± 88 hari Bentuk biji : Oval, agak pipih : ± 10 g Kadar protein : 37% Kadar lemak : 18% : Sedang : Tertinggi 2,7 t; hasil rata-rata 1,6 t Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan penyakit karat dan virus, tahan rebah : Sumarno, Darman M. Arsyad, A. Dimyati Rodiah dan Ono Sitrisno : 1983 (SK Mentan No. TP.240/519/Kpts/7/ 1983)

4 69 Lampiran 4. Deskripsi kedelai varietas Kaba Nomor galur : MSC 9526-IV-C-4 Asal : Silang ganda 16 tetua : Hijau : Kuning : Hijau tua : 64 cm : ± 35 hari : ± 85 hari Bentuk biji : Lonjong : ± g Kadar protein : 44% Kadar lemak : 14% : Sedang : 2,13 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan penyakit karat daun : M. Muchlish Adie Soegito, Darman M. Arsyad, Arifin : 2003 (SK Mentan No. 532/Kpts/TP.240/10 /2001)

5 70 Lampiran 5. Deskripsi kedelai varietas Anjasmoro Nomor galur : MANSURIA Asal : Seleksi massa populasi galur murni MANSURIA : Kuning : Hijau : Putih : cm : hari : hari Bentuk biji : Oval : 14,8-15,3 g Kadar protein : 41,78-42,05% Kadar lemak : 17,12-18,60% : Besar : 2,25 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan rebah : Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaluddin M., Susanto, Darman M. Arsyad, Muchlish Adie : 2001 (SK Mentan No. 537/Kpts/TP.240/10 /2001)

6 71 Lampiran 6. Deskripsi kedelai varietas Malabar Nomor galur : B 8217-II Asal : Persilangan varietas No x Wilis : Kuning mengkilat : Hijau : 57 cm : 31 hari : 70 hari : 12 g Kadar protein : 37% Kadar lemak : 20% : Sedang : 1.27 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan karat daun : Darman MA., Sumarno, Asadi, Rodiah, Ono Sutrisno, dan Cheppy Syukur : 1992 (SK Mentan No. 618/Kpts /TP.240/11/92)

7 72 Lampiran 7. Deskripsi kedelai varietas Dempo Nomor galur : 1400 B Asal : Hasil seleksi galur murni dari varietas Amerikana, introduksi dari Kolumbia : Kuning : Hijau tua tua : cm : 40 hari : hari : g Kadar protein : 41% Kadar lemak : 18% : Sedang : 1.5 t/ha Kerebahan : Tahan rebah : Sumarno, Rodiah dan Ono Sutrisno : 1984

8 73 Lampiran 8. Deskripsi kedelai varietas Lawit Nomor galur : 3034/Lamp-3-II-1 Asal : Persilangan galur B 3034 dengan local Lampung : Kuning Bentuk biji : Lonjong : Hijau : Semi determinate : 58 cm : 40 hari : 84 hari Warna polong masak : 10.5 g : Sedang : 2.07 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : - : M. Sabran, M. Muchlish Adie, E. William, Koesrini dan M. Saleh : 2001 (SK Mentan No. 642/Kpts/TP.240 /12/2001)

9 74 Lampiran 9. Deskripsi kedelai varietas Tanggamus Nomor galur : K : Hibrida (persilangan tunggal) Kerinci x No Warna epikotil : Hijau Warna kotiledon : Kuning Warna kulit biji : Kuning Warna polong masak Bentuk biji : Oval : 35 hari Umur panen : 88 hari : 67 cm : 11 g : Sedang Kandungan protein : 44,5% Kandungan lemak : 12,9% Kerebahan : Tahan rebah Ketahanan thd penyakit : Moderat karat daun : Darman MA., M. Muchlish Adie, Heru Kuswantoro dan Purwantoro : 2001 (SK Mentan No. 536/Kpts /TP.240/10/2001

10 75 Lampiran 10. Deskripsi kedelai varietas Argopuro Nomor galur : K-27 Asal : Introduksi Taiwan (GC ) : Hijau : Putih : Kuning : Hijau : Putih : 61 cm : 32 hari : 84 hari : g Kadar protein : 28.1% Kadar lemak : 25.1% : Besar : 3.05 t/ha Ketahanan terhadap hama : Agak tahan lalat kacang, pengisap polong dan ulat grayak Ketahanan thd penyakit : Peka virus daun (CMMV) : M. Muchlis Adie, Nasir Saleh dan Gatut Wahyu AS : 2005 (SK Mentan No. 204/Kpts. /SR.120/4/2005)

11 76 Lampiran 11. Deskripsi kedelai varietas Ijen Nomor galur : B4F3WH Asal : Silang balik varietas Wilis dengan Himeshirazu : Kuning agak mengkilap : Hijau : 51 cm : 32 hari : 83 hari : g Kadar protein : 36.4% Kadar lemak : 13.2% : Sedang : t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan ulat grayak : M. Muchlis Adie, K. Igita, G.W.A. Susanto, Darman M. Arsyad, Suharsono, Trijaka, dan Arifin : 2003 (SK Mentan No. 384/Kpts /SR.120/8/2003)

12 77 Lampiran 12. Deskripsi kedelai varietas Lokon Nomor galur : GM 1293 Asal : Seleksi keturunan persilangan Gm 26 (TK 5)/Gm 14 (Genjah Slawi) : Hijau : Putih : Kuning jerami : Hijau : 74 cm : 31 hari : 75 hari : g Kadar protein : 34.3% Kadar lemak : 15.8% : Sedang : 1.75 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak peka terhadap karat dan virus : Balittan Sukamandi : 1982 (SK Mentan No. 37/Kpts/Um/1982)

13 78 Lampiran 13. Deskripsi kedelai varietas Panderman Nomor galur : GC Asal : Introduksi dari Taiwan : Hijau tua : Putih : Kuning muda : Hijau : 44 cm : 33 hari : 85 hari : g Kadar protein : 36.9% Kadar lemak : 17.7% : Besar Bentuk biji : Agak bulat : 2.37 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan ulat grayak Ketahanan rebah : Tahan rebah : M. Muchlis Adie, Muhammad Maksum, Lena Wahyu Marwati, M. Aris, Lin Yen Yen, Chen Keng Feng, Chend Il Tsung : 2003 (SK Mentan No. 395/Kpts/SR.120 /8/2003)

14 79 Lampiran 14. Deskripsi kedelai varietas Ratai Nomor galur : W Asal : Wilis x No : Kuning agak kehijauan : Hijau tua : 90 cm : 37 hari : 90 hari : 10.5 g Kadar protein : 42.2% Kadar lemak : 11.7% : Sedang : t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan penyakit karat daun (Phakospora pachyrizi Syd) : DM. Arsyad, Heru Kuswantoro, M. Muchlis Adie, Purwantoro, Amin Nur, Sri Hardaningsih, dan E. Yusnawan : 2004 (SK Mentan No. 168/Kpts/ LB.240/3/2004)

15 80 Lampiran 15. Deskripsi kedelai varietas Rajabasa Nomor galur : GH-7 / BATAN Asal : Galur Mutan No. 214 x 23-D yang berasal dari irradiasi sinar Y varietas Guntur dosis 150 Gy : Kuning mengkilap : Hijau : 54 cm : 35 hari : hari : 15 g Kadar protein : 39.62% Kadar lemak : 19.93% : Besar : 3.90 t/ha Ketahanan thd penyakit : Tahan penyakit karat daun (Phakospora pachyrizi Syd) Ketahanan thd cekaman : Agak toleran : Masrizal, Harry Is Mulyana, Siswoyo, Kumala Dewi, Yuliasti, Arwin dan Ina Idayani Rahma : 2004 (SK Mentan No. 171/Kpts/LB.240/ 3/2004)

16 81 Lampiran 16. Deskripsi kedelai varietas Tidar Nomor galur : B 3379 Asal : hasil seleksi dari mutan B 1682, introduksi dari AVRDC Taiwan : Kuning kehijauan : Hijau tua : cm : 35 hari : 75 hari : 7 g Kadar protein : 37% Kadar lemak : 20% : Kecil : 1.4 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan lalat bibit dan karat daun : Sumarno, Rodiah, Ono Sutrisno, C. Syukur, Soegito, Hadi Purnomo, Sutrisno : 1987

17 82 Lampiran 17. Deskripsi kedelai varietas Grobogan Asal : Pemurnian populasi Lokal Malabar Grobogan : Kuning muda : Hijau agak tua : cm : hari : 76 hari : 18 g Kadar protein : 43.9% Kadar lemak : 18.4% : Besar : 3.40 t/ha Sifat lain : - polong masak tidak mudah pecah - pada saat panen daun luruh % saat panen >95% daunnya telah luruh : Suhartina, M. Muclish Adie : 2008 (SK Mentan No. 238/Kpts/SR.120/ 3/2008)

18 83 Lampiran 18. Deskripsi kedelai varietas Dieng Nomor galur : MSC Asal : Persilangan Manalagi x Orba : Kuning kehijauan : Hijau tua : cm : hari : hari : 7.5 g Kadar protein : 37% Kadar lemak : 17% : Kecil : 2.3 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan karat daun : Soegito, M. Muchlis Adie, Rodiah dan Hadi Purnomo : 1991 (SK Mentan No. 105/Kpts/TP.240 /3/91)

19 84 Lampiran 19. Deskripsi kedelai varietas Kawi Nomor galur : MSC 9050-C-7-2 Asal : Galur MSC 9050-C-7-2, galur murni hasil seleksi keturunan galur introduksi AVRDC Taiwan G10050 x MSC M : Kuning : Hijau : cm : 34 hari : 88 hari : 10.5 g Kadar protein : 38.5% Kadar lemak : 17.5% : Sedang : t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Agak tahan karat daun : Soegito, M. Muchlis Adie, dan Arifin : 1998 (SK Mentan No. 878/Kpts/TP.240 /11/98)

20 85 Lampiran 20. Deskripsi kedelai varietas Krakatau Nomor galur : AGS-66 Asal : Introduksi dari Taiwan tahun 1985 : Kuning : Hijau : cm : 35 hari : hari : 8 g Kadar protein : 36% Kadar lemak : 16% : Kecil : 1.9 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Toleran karat daun dan virus CMMV : Sumarno, Soegito, Rodiah, Darman M.A., Ono Sutrisno dan Cheppy Syukur : 1992 (SK Mentan No. 614/Kpts/TP.240/ 11/92)

21 86 Lampiran 21. Deskripsi kedelai varietas Pangrango Nomor galur : B Asal : Hasil persilangan varietas lokal Lampung x Davros pada tahun 1983 : Kuning : Hijau : 65 cm : 40 hari : 88 hari : 10 g Kadar protein : 39% Kadar lemak : 18% : Sedang Bentuk biji : Bulat hingga agak bulat : 2 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan karat daun : Asadi, Darman MA., Sumarno, Hafni Zahara dan Nurwita Dewi : 1995

22 87 Lampiran 22. Deskripsi kedelai varietas Sindoro Nomor galur : T4 (UNSOED 2) Asal : Hasil persilangan Dempo x Wilis : Kuning : Hijau : 59 cm : 36 hari : 86 hari : 12 g Kadar protein : 33% Kadar lemak : 16% : Sedang : 2.03 t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan karat daun : Sunarto, Noor Farid, dan Suwarto : 1995

23 88 Lampiran 23. Deskripsi kedelai varietas Seulawah Nomor galur : W Asal : Persilangan Wilis x No : Kuning agak kehijauan : Hijau tua : 100 cm : 39 hari : 93 hari : 9.5 g Kadar protein : 45.9% Kadar lemak : 12.1% : Kecil Bentuk biji : Agak bulat : t/ha Ketahanan terhadap hama penyakit : Tahan penyakit karat daun : Darman M. Arsyad, Heru Kuswantoro, M. Muchlis Adie, Purwantoro, Amin Nur, Sri Hardaningsih dan E. Yusnawan : 2004 (SK Mentan No. 169/Kpts/LB.240 /3/2004)

24 89 Lampiran 24. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh pengusangan cepat benih secara kimia terhadap variabel daya berkecambah Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Argopuro y = x ** Burangrang y = x ** Dempo y = x ** Rajabasa y = x ** Panderman y = x ** Tanggamus y = x ** Grobogan y = x ** Malabar y = x ** Lokon y = x ** Dieng y = x ** Ijen y = x ** Sinabung y = x ** Lawit y = x ** Krakatau y = x ** Anjasmoro y = x ** Kawi y = x ** Ratai y = x ** Wilis y = x ** Pangrango y = x ** Tidar y = x ** Sindoro y = x ** Kaba y = x ** Seulawah y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

25 90 Lampiran 25. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh pengusangan cepat benih secara kimia terhadap variabel indeks vigor Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Argopuro y = x ** Sinabung y = x ** Dempo y = x ** Anjasmoro y = x ** Grobogan y = x ** Ijen y = x ** Panderman y = x ** Ratai y = x ** Lokon y = x ** Malabar y = x ** Rajabasa y = x ** Burangrang y = x ** Wilis y = x ** Kawi y = x ** Lawit y = x ** Dieng y = x ** Tidar y = x ** Tanggamus y = x ** Krakatau y = x ** Kaba y = x ** Seulawah y = x ** Pangrango y = x ** Sindoro y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

26 91 Lampiran 26. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh pengusangan cepat benih secara kimia terhadap variabel kecepatan tumbuh Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Argopuro y = x ** Burangrang y = x ** Dempo y = x ** Grobogan y = x ** Panderman y = x ** Rajabasa y = x ** Sinabung y = x ** Malabar y = x ** Ijen y = x ** Lokon y = x ** Tanggamus y = x ** Dieng y = x ** Lawit y = x ** Anjasmoro y = x ** Ratai y = x ** Kawi y = x ** Krakatau y = x ** Wilis y = x ** Tidar y = x ** Kaba y = x ** Seulawah y = x ** Pangrango y = x ** Sindoro y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

27 92 Lampiran 27. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh pengusangan cepat benih secara kimia terhadap variabel daya hantar listrik Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Anjasmoro y = x ** Malabar y = x ** Dempo y = x ** Wilis y = x ** Lawit y = x ** Tanggamus y = x ** Argopuro y = x ** Ijen y = x ** Lokon y = x ** Panderman y = x ** Ratai y = x ** Rajabasa y = x ** Tidar y = x ** Grobogan y = x ** Dieng y = x ** Kaba y = x ** Kawi y = x ** Krakatau y = x ** Pangrango y = x ** Sindoro y = x ** Burangrang y = x ** Seulawah y = x ** Sinabung y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

28 93 Lampiran 28. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh periode simpan benih terhadap variabel daya berkecambah Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Anjasmoro y = x ** Malabar y = x ** Dempo y = x ** Wilis y = x ** Lawit y = x ** Tanggamus y = x ** Argopuro y = x ** Ijen y = x ** Lokon y = x ** Panderman y = x ** Ratai y = x ** Rajabasa y = x ** Tidar y = x ** Grobogan y = x ** Dieng y = x ** Kaba y = x ** Kawi y = x ** Krakatau y = x ** Pangrango y = x ** Sindoro y = x ** Burangrang y = x ** Seulawah y = x ** Sinabung y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

29 94 Lampiran 29. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh periode simpan benih terhadap variabel indeks vigor Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Burangrang y = x ** Argopuro y = x ** Panderman y = x ** Rajabasa y = x ** Tanggamus y = x ** Grobogan y = x ** Malabar y = x ** Sindoro y = x ** Dempo y = x ** Dieng y = x ** Sinabung y = x ** Kawi y = x ** Lokon y = x ** Ijen y = x ** Pangrango y = x ** Krakatau y = x ** Lawit y = x ** Ratai y = x ** Anjasmoro y = x ** Wilis y = x ** Tidar y = x ** Kaba y = x ** Seulawah y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

30 95 Lampiran 30. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh periode simpan benih terhadap variabel kecepatan tumbuh Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Panderman y = x ** Burangrang y = x ** Rajabasa y = x ** Krakatau y = x ** Argopuro y = x ** Ijen y = x ** Lokon y = x ** Kawi y = x ** Grobogan y = x ** Kaba y = x ** Sinabung y = x ** Sindoro y = x ** Dieng y = x ** Wilis y = x ** Ratai y = x ** Tidar y = x ** Seulawah y = x ** Lawit y = x ** Tanggamus y = x ** Dempo y = x ** Anjasmoro y = x ** Pangrango y = x ** Malabar y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

31 96 Lampiran 31. Persamaan regresi linier, koefisien determinasi (R 2 ) dan koefisien korelasi (r) pengaruh periode simpan benih terhadap variabel daya hantar listrik Varietas Persamaan regresi linier R 2 r P-value Anjasmoro y = x ** Malabar y = x ** Dempo y = x ** Wilis y = x ** Lawit y = x ** Tanggamus y = x ** Argopuro y = x ** Ijen y = x ** Lokon y = x ** Panderman y = x ** Ratai y = x ** Rajabasa y = x ** Tidar y = x ** Grobogan y = x ** Dieng y = x ** Kaba y = x ** Kawi y = x ** Krakatau y = x ** Pangrango y = x ** Sindoro y = x ** Burangrang y = x ** Seulawah y = x ** Sinabung y = x ** Keterangan : Angka yang diikuti oleh tanda * berpengaruh nyata pada taraf 5% dan angka yang diikuti oleh tanda ** berpengaruh sangat nyata pada taraf 1%

32 97 Lampiran 32. Pengaruh waktu pengusangan cepat benih secara kimia terhadap variabel daya berkecambah (%) Waktu Pengusangan Cepat (menit) Varietas Anjasmoro bcdf 83 defg 70 cd 59 cde 42 cde Malabar ghi 71 efg 51 fgh 30 fghi 19 hij Dempo bcde 74 efg 56 de 38 f 9 j Wilis defgh 70 fghi 73 cd 57 de 50 bcd Lawit 97 93b 92 bc 89 a 55 e 32 fg Tanggamus hi 69 hij 44 ghi 30 ghij 13 ij Argopuro ghi 60 jkl 26 hi 15 kl 1 k Ijen fghi 69 hijk 54 f 38 f 30 fg Lokon ghi 70 ghi 53 fg 38 e 20 ghi Panderman hi 58 jkl 39 hi 24 ijk 13 ij Ratai cdefg 75 efg 58 d 53 e 49 bcd Rajabasa hi 53 kl 39 hi 20 jkl 8 k Tidar bcdef 85 cdef 69 cd 66 cde 58 abc Grobogan ghi 71 fgh 50 fgh 29 hij 15 ij Dieng ghi 67 ijkl 55 ef 34 fgh 24 fgh Kaba bcdef 92 bcd 82 bc 77 ab 70 ab Kawi efgh 79 efg 75 cd 49 e 45 cde Krakatau bcdef 84 defg 75 bcd 64 cde 35 def Pangrango bcd 94 ab 85 b 69 bcd 52 bcd Sindoro a 92 bcde 85 b 73 abc 70 a Burangrang i 46 l 23 i 13 l 0 k Seulawah bc 95 a 86 a 80 a 73 a Sinabung ghi 62 jkl 57 d 37 fg 32 ef Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%

33 98 Lampiran 33. Pengaruh waktu pengusangan cepat benihsecara kimia terhadap variabel daya hantar listrik(µs cm -1 g -1 ) Waktu Pengusangan Cepat (menit) Varietas Anjasmoro 9.88 f o j m g l Argopuro 9.93 d t l c b b Burangrang 9.72 h a a c a a Dempo 9.94 d p m h f c Dieng c d f j g m Grobogan 9.92 de c 19,74 d e f j Ijen c i c i f f Kaba 9.72 h n q r o p Kawi 9.84 g k o o m q Krakatau 9.91 def m p p i i Lawit c r t t h o Lokon bc l i d e k Malabar c b e f e e Panderman 9.83 g g h g d h Pangrango bc s s s j hi Rajabasa a f f b de d Ratai 9.89 ef j n q k r Seulawah 9.71 h t r t p u Sinabung c e g l g n Sindoro 9.64 i q r s n t Tanggamus c h b a c g Tidar 9.93 d o o n l s Wilis b n k k h n Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa LAMPIRAN 38 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa Dilepas tahun : 17 Maret 2004 SK Mentan : 171/Kpts/LB.240/3/2004 Nomor seleksi : GH-7/BATAN Asal : Galur Mutan No. 214 x 23-D yang berasal dari irradiasi

Lebih terperinci

Sumber : Suhartina Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian,

Sumber : Suhartina Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian, LAMPIRAN 3 Lampiran 1 Deskripsi varietas kedelai Sinabung Dilepas tahun : 22 Oktober 2001 SK Mentan : 33/Kpts/TP.240//2001 Nomor galur : MSC 926-IV-C-4 Asal : Silang ganda 16 tetua Hasil rata-rata : 2.16

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan Nama Varietas : Grobogan SK : 238/Kpts/SR.120/3/2008 Tahun : 2008 Tetua : Pemurnian populasi lokal Malabar Grobogan Potensi Hasil (t/ha) : 2,77 t/ha Rataan

Lebih terperinci

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4 Lampiran 2. Bagan penelitian 40 cm 150 cm 20 cm V1G1 V3G1 V2G3 150 cm V1G2 V3G4 V2G2 U V1G3 V3G3 V2G1 V1G4 V3G2 V2G5 V1G5 V3G5 V2G4 B T V2G1 V1G1 V3G3 V2G2 V1G3 V3G5 S V2G3 V1G2 V3G2 V2G4 V1G5 V3G4 V2G5

Lebih terperinci

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011)

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011) 36 Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011) SK Anjasmoro Wilis Slamet Tanggamus 537/Kpts/TP.240/10/200 1 tanggal 22 Oktober 2001 TP 240/519/Kpts/7/1983 tanggal 21 Juli 1983 Tahun 2001

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 28 HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Metode Pengusangan Cepat Benih Kedelai dengan MPC IPB 77-1 MM Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan metode pengusangan cepat benih kedelai menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai Varietas Detam-1 Dilepas tahun : 2008 Nomor galur : 9837/K-D-8-185 Asal : Seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan Kawi Sifat kualitatif : Tipe tumbuh : Determinit

Lebih terperinci

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KEDELAI KD-1

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KEDELAI KD-1 DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KEDELAI 19182016 KD-1 Klik nama Varietas untuk menuju ke halaman informasi Varietas VARIETAS Halaman VARIETAS Halaman OTAU KD-2 MANGLAYANG KD-45 NO. 27 KD-3 SINABUNG KD-46 NO.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC LAMPIRAN 38 38 Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC Perlakuan Laju pertambahan tinggi (cm) kedelai pada minggu ke- a 1 2 3 4 5 6 7 AUHPGC (cmhari)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 169/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 169/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 169/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN GALUR HARAPAN KEDELAI W3898-14-3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SEULAWAH MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis LAMPIRAN 34 LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai (PPPTP, 2009). Varietas Cikuray Cikuray merupakan hasil seleksi keturunan persilangan kedelai no 630 dan no 1343 orba muda : hitam mengkilat

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI SKRIPSI Oleh: Wayan Ardi Yunianto 13011026 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Data pengamatan Waktu Berkecambah (Hari) BLOK PERLAKUAN I II III Total Rataan R0S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R1S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R2S0 5.25 5.25 4.75 15.25 5.08 R3S0 4.75 5.50 4.75

Lebih terperinci

Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro

Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro LAMPIRAN 43 44 Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro Nama varietas : Anjasmoro Kategori : Varietas ungggul nasional (releasedvariety) SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Bagan Penelitian BLOK BLOK 222 201 a 222 122 U b 221 100 200 111 B 111 220 121 210 112 210 212 112 121 200 120 102 212 110 100 220 102 120 202 201 122 202 101 211 101 211 110 221 Keterangan

Lebih terperinci

Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian kedelai kacang tanah kacang hijau kacang tunggak kacang gude ubikayu ubijalar

Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian kedelai kacang tanah kacang hijau kacang tunggak kacang gude ubikayu ubijalar Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian kedelai kacang tanah kacang hijau kacang tunggak kacang gude ubikayu ubijalar Disusun oleh Suhartina Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal LAMPIRAN 41 42 Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal Variabel Satuan Nilai Kriteria Tekstur Pasir Debu Liat % % % 25 46 29 Lempung berliat ph (H 2 O) 5.2 Masam Bahan Organik C Walklel&Black N Kjeidahl

Lebih terperinci

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tanaman Kedelai Burangrang Tanggamus Wilis Dilepas Tahun 1999 22 Oktober 2001 21 Juli 1983 SK Mentan 536/Kpts/TP.240/10/2001 TP240/519/Kpts/7/1983 Nomor Galur C1-I-2/KRP-3

Lebih terperinci

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013. REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013 Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5

Lebih terperinci

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 13 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor pada bulan Desember 2011 sampai Agustus

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Vatietas Kedelai Grobogan

LAMPIRAN. Vatietas Kedelai Grobogan LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Vatietas Kedelai Grobogan Nama Varietas : Grobogan SK : 238/Kpts/SR.120/3/2008 Tahun : 2008 Tetua : Pemurnian populasi lokal Malabar Grobogan Potensi Hasil (t/ha)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas. Pengamatan Berdasarkan Karakter Fisiologi daun

LAMPIRAN. Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas. Pengamatan Berdasarkan Karakter Fisiologi daun 35 Lampiran 1. Bagan Alur Penelitian LAMPIRAN Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas Pengamatan Berdasarkan Karakter Anatomi Daun Pengamatan Berdasarkan Karakter

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai Varietas Anjasmoro Nama varietas : Anjasmoro Kategori : Varietas ungggul nasional (released variety) SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001 Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adisarwanto, T Kedelai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adisarwanto, T Kedelai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T. 2005. Kedelai. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Allard, R.W. 1960. Principle of Plant Breeding. John and Willey Sons. New York. 485 p. Anonim, 1996. Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PTT menerapkan komponen teknologi dasar dan pilihan. Bergantung kondisi daerah setempat, komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi : Varietas

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai VARIETAS ANJASMORO KABA SINABUNG No. Galur MANSURIAV395-49-4 MSC 9524-IV-C-7 MSC 9526-IV-C-4 Asal Seleksi massa dari populasi Silang ganda 16 tetua Silang ganda

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1

PENDAHULUAN. Pedoman Umum Produksi Benih Sumber Kedelai 1 PENDAHULUAN 8ebagai sarana produksi yang membawa sifat-sifat varietas tanaman, benih berperan penting dalam menentukan tingkat hasil yang akan diperoleh. Varietas unggul kedelai umumnya dirakit untuk memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai LAMPIRAN A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut Pengambilan sampel tanah gambut Penanaman Kedelai - Dilakukan di kebun Paya Pinang secara komposit - penanaman di polybag dilahan terbuka Pemanenan

Lebih terperinci

KACANG TUNGGAK

KACANG TUNGGAK DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TUNGGAK 1991 1998 KTg-1 KT 1 Nomor silsilah : Tv x 2907-02 D Asal : Introduksi dari IITA Nigeria Hasil biji : 2,1 t/ha keputihan Bentuk polong : Gilig kaku Jumlah polong/tanaman

Lebih terperinci

ampiran 1 Denah lokasi percobaan

ampiran 1 Denah lokasi percobaan ampiran 1 Denah lokasi percobaan B T IBa3 IIAc3 IIBa3 IAd3 IAa3 IBd3 IBc3 IIBb3 IIAb3 IAb3 IIAa3 IIAd3 IBb3 IIBc2 IBa2 IIAb2 IIAd2 IBb2 IIBd2 IAb2 IAc3IIBd IAc2 IIBc3 IIBc3 IIBb2 IIBa2 IAd2 IIAc2 IAa2

Lebih terperinci

Alat Pengusang Cepat IPB 77-1 MM untuk Penapisan Vigor Daya Simpan Benih Kedelai

Alat Pengusang Cepat IPB 77-1 MM untuk Penapisan Vigor Daya Simpan Benih Kedelai TERRYANA ET AL.: ALAT PENGUSANG CEPAT BENIH KEDELAI Alat Pengusang Cepat IPB 77-1 MM untuk Penapisan Vigor Daya Simpan Benih Kedelai Accelerated Aging Machine IPB 77-1 MM for Soybean Seed Screening Based

Lebih terperinci

KACANG TUNGGAK

KACANG TUNGGAK DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TUNGGAK 19911998 KTg-1 Klik nama Varietas untuk menuju ke halaman informasi Varietas VARIETAS KT 1 KT 2 KT 3 KT 4 KT 5 KT 6 KT 7 KT 8 KT 9 Halaman KTg-2 KTg-3 KTg-4 KTg-5

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pertanaman Musim Pertama

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pertanaman Musim Pertama HASIL DAN PEMBAHASAN Per Musim Pertama Tinggi Tanaman Tinggi untuk musim pertama terbagi menjadi dua kategori berdasarkan kriteria Deptan (2007) yaitu tinggi (>68 86 cm) untuk Tanggamus, KH 71, Wilis,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Kutu Kebul (Bemisia tabaci) pada Berbagai Stadia Hidup (telur,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Kutu Kebul (Bemisia tabaci) pada Berbagai Stadia Hidup (telur, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Kutu Kebul (Bemisia tabaci) pada Berbagai Stadia Hidup (telur, nimfa, imago) 4.1.1 Jumlah Telur Hasil anava pada lampiran1.1 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

Lebih terperinci

KERAGAAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI TAHAN PECAH POLONG (POD SHATTERING)

KERAGAAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI TAHAN PECAH POLONG (POD SHATTERING) KERAGAAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI TAHAN PECAH POLONG (POD SHATTERING) Seminar Puslitbang Tanaman Pangan, 12 Mei 2016 Ayda Krisnawati dan Muchlish Adie Pemulia Kedelai Balitkabi lewat masak PECAH POLONG

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Upaya peningkatan produksi ubi kayu seringkali terhambat karena bibit bermutu kurang tersedia atau tingginya biaya pembelian bibit karena untuk suatu luasan lahan, bibit yang dibutuhkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Keadaan tanaman cabai selama di persemaian secara umum tergolong cukup baik. Serangan hama dan penyakit pada tanaman di semaian tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari

Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari 83 Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari No Ulangan Rata- rata I II II,33 1 A1 14 18 20 52 15,33 2 A2 16 9 21 46,33 3 A3 21 12 19 52 13,00 4 B1 12 9 18 39 9,67

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL 99 PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effect of Plant Spacing on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian yang bertujuan mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1 Lampiran1. Bagan Penelitian Percobaan c BLOK I a BLOK II BLOK III V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V2K2 V1K2 V3K1 b V1K3 V1K2 V3K1 V3K0 V2K0 V1K1 V2K1 V3K3 V2K0 V2K3 V1K3 V1K0 V2K0 V3K2 V2K1 V1K2 V2K2 V3K2 V1K1

Lebih terperinci

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal LAMPIRAN 41 Lampiran 1 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal batang pada umur tanaman 6 MST Source Db Sum of Squares Mean Square F Value

Lebih terperinci

KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI TERHADAP ULAT GRAYAK DAN PENGGEREK POLONG

KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI TERHADAP ULAT GRAYAK DAN PENGGEREK POLONG KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI TERHADAP ULAT GRAYAK DAN PENGGEREK POLONG Abdul Rahman dan Abdul Fattah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan; Jl. Perintis Kemerdekaan km 17,5

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 78/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 78/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 78/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR KEDELAI HITAM LOKAL MALIKKA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA MALIKKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3) VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z0 (2) M1Z0 (1) M1Z1 (1) M0Z0 (2) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M0Z2 (1) M0Z0 (1) M1Z3 (2) M0Z1 (2) M0Z0 (3) M1Z2 (2) M0Z1 (3) M1Z3 (3) M1Z3 (1)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah Dilepas tahun : 1950 Nomor induk : 61 Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38 Hasil rata-rata : 1,8 t/ha Warna batang : Hijau Warna

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Tahun pelepasan : 1991 Nomor galur : MI-5/Psj. Asal : iradiasi gamma dosis 0,1 Kgy di varietas Manyar Hasil rata-rata : 1-2 ton/ha biji bersih Warna daun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan di Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang, BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang, dengan ketinggian tempat 3 m dpl, yang dilaksanakan mulai Januari 2010 hingga Maret 2010. Bahan

Lebih terperinci

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima LAMPIRAN 43 Lampiran 1. Kondisi viabilitas dan kadar air awal benih Varietas DB (%) KA (%) Walet 92.00 9.75 Sriti 96.00 9.57 Murai 92.67 9.14 Kutilang 90.67 9.05 Vima-1 83.33 9.62 Lampiran 2. Contoh perhitungan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Viabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan tolok ukur persentase daya berkecambah yang tinggi mengindikasikan bahwa benih yang digunakan masih berkualitas baik. Benih kedelai

Lebih terperinci

POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN

POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN POTENSI HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL KEDELAI PADA LAHAN SAWAH IRIGASI SETELAH PADI KEDUA DI SULAWESI SELATAN Abd Rahman 1 dan Abdul Fattah 1)* 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Perakitan Varietas Unggul Kedelai Spesifik Agroekologi

Perakitan Varietas Unggul Kedelai Spesifik Agroekologi Perakitan Varietas Unggul Kedelai Spesifik Agroekologi Darman M. Arsyad, M. Muchlish Adie, dan H. Kuswantoro Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang PENDAHULUAN Penggunaan varietas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Menurut Cronquist (1981), tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Divisio Classis Ordo Familia Genus Species : Magnoliophyta

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biji Buru Hotong Gambar biji buru hotong yang diperoleh dengan menggunakan Mikroskop Sterio tipe Carton pada perbesaran 2 x 10 diatas kertas millimeter blok menunjukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Deskripsi Kedelai Varietas Anjasmoro Nama Varietas : Anjasmoro Kategori : Varietas unggul nasional (released variety) SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun

Lebih terperinci

USULAN PELEPASAN VARIETAS KENTANG

USULAN PELEPASAN VARIETAS KENTANG USULAN PELEPASAN VARIETAS KENTANG DEA NADIA KERJASAMA ABG DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA - IPB CV HORTITEK Pangalengan Bandung UPTD BPSBTPH PROVINSI JAWA BARAT 2008 Dalam Kerangka Horticultural Partnership

Lebih terperinci

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG HIJAU 19452014 KH-1 Klik nama Varietas untuk menuju ke halaman informasi Varietas VARIETAS SIWALIK ARTA IJO BHAKTI NO. 129 MERAK NURI MANYAR BETET WALET GELATIK PARKIT

Lebih terperinci

Pedoman Umum. PTT Kedelai

Pedoman Umum. PTT Kedelai Pedoman Umum PTT Kedelai Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 Pedoman Umum PTT Kedelai ISBN: 978-979-1159-30-2 Cetakan pertama: Mei 2009 Cetakan kedua: November 2009 Cetakan

Lebih terperinci

Potensi Tumbuh Maksimum (%) Indeks Vigor (%) Wilis Grobogan

Potensi Tumbuh Maksimum (%) Indeks Vigor (%) Wilis Grobogan LAMPIRAN 67 Lampiran 1. Hasil pengujian mutu benih awal sebelum penyimpanan, Mei 2010 Varietas Kadar Air (%) Potensi Tumbuh Maksimum (%) Daya Berkecambah (%) Indeks Vigor (%) Wilis 10.7 96 91 88 Grobogan

Lebih terperinci

PENAMPILAN BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE VEGETATIF

PENAMPILAN BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE VEGETATIF PENAMPILAN BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE VEGETATIF KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai

Lebih terperinci

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH Suhartina, Gatut Wahyu Anggoro Susanto, dan Novita Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi E-mail: t_ina_suhartina@yahoo.com; nnugrahaeni@gmail.com

Lebih terperinci

P0 P0 P0. 50 cm. 50 cm P5 P1 P2

P0 P0 P0. 50 cm. 50 cm P5 P1 P2 Lampiran 1. Bagan Plot Penelitian BLOK II BLOK III BLOK I P0 P0 P0 50 cm P1 P5 P1 50 cm P4 P2 P5 P5 P1 P2 P3 P3 P3 P2 P6 P6 P6 P4 P4 Lampiran 2. Bagan Penanaman Pada Plot 200 cm A B A 200 cm Keterangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB LAMPIRAN 34 35 Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB Data analisa Kandungan Kriteria (*) ph (H 2 O 1:1) 5.20 Masam C-organik (%) 1.19 Rendah N-Total 0.12 Rendah P (Bray 1) 10.00

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DI SULAWESI SELATAN. Ir. Abdul Fattah, MP, dkk. Ringkasan

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DI SULAWESI SELATAN. Ir. Abdul Fattah, MP, dkk. Ringkasan UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT DI SULAWESI SELATAN Ir. Abdul Fattah, MP, dkk Ringkasan Sulawesi Selatan mempunyai potensi pengembangan kedelai yang cukup luas

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1

LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRA LAMPIRA LAMPIRA 1 Deskripsi Varietas Kedelai Varietas Tanggamus Dilepas Tahun : 22 Oktober 2001 SK Mentan : 536/Kpts/ TP. 240/ 10/ 2001 o. Induk : K 3911 66 Asal : Hibrida (Persilangan Tunggal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merill.), merupakan salah satu sumber protein penting di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman kedelai

Lebih terperinci

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3 Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian C Blok I P0V5 P2V2 P0V3 P0V4 P1V4 P1V3 P1V1 P2V4 P2V5 P0V2 P0V1 P2V3 P1V5 P1V2 P2V1 Blok II A B P0V3 P2V4 P1V2 P1V1 P2V5 P2V3 P0V1 P2V1 P1V3 P1V5 P2V2 P0V4 P0V5 P0V2

Lebih terperinci

DEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR

DEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR DEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR Suhartina, Purwantoro, dan Novita Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sub-famili : Papilionoidae. Sub-genus : Soja

TINJAUAN PUSTAKA. Sub-famili : Papilionoidae. Sub-genus : Soja TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bukanlah tanaman asli Indonesia. Kedelai diduga berasal dari daratan pusat dan utara Cina atau kawasan subtropis. Kedelai termasuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian dilakukan dari April Juli 2007 bertepatan dengan akhir musim hujan, yang merupakan salah satu puncak masa pembungaan (Hasnam, 2006c), sehingga waktu penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Benih kedelai dipanen pada dua tingkat kemasakan yang berbeda yaitu tingkat kemasakan 2 dipanen berdasarkan standar masak panen pada deskripsi masing-masing varietas yang berkisar

Lebih terperinci

Oleh : Gatot Subroto * Abstrak

Oleh : Gatot Subroto * Abstrak Kajian Metode Penyaringan Ketahanan Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Terhadap Kekeringan Dengan Menggunakan Larutan PEG Pada Stadia Perkecanbahan Study The Filtering of The Resistence

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,

Lebih terperinci

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERBENIHAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERBENIHAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERBENIHAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PERBENIHAN KEDELAI Tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Percobaan

Lampiran 1. Bagan Percobaan Lampiran 1. Bagan Percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 50 cm 50 cm A 1 A 0 A 3 A 3 A 2 A 3 A 0 A 3 30 cm A 3 A 1 A 2 A 2 A 3 A 1 A 3 A 1 U A 0 A 3 A 0 A 1 A 1 A 2 A 1 A 2 A 2 A 2 A 1 A 0 A 0 A 0 A 2 A 0 Lampiran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah Dramaga, keadaan iklim secara umum selama penelitian (Maret Mei 2011) ditunjukkan dengan curah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL

PENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL 117 PENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effects of Nitrogen Management on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Perbanyakan tanaman cabai secara in vitro dapat dilakukan melalui organogenesis ataupun embriogenesis. Perbanyakan in vitro melalui organogenesis dilakukan dalam media MS dengan penambahan

Lebih terperinci

VARIETAS DAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH KEDELAI

VARIETAS DAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH KEDELAI MODUL C VARIETAS DAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH KEDELAI NOVITA NUGRAHAENI PEMULIA KEDELAI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Kotak Pos 66 Malang. Tlp 0341-801468 - 2 - Tujuan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni 2013. 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan September 2012 sampai Juni

Lebih terperinci

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41 VI. UBI KAYU 6.1. Perbaikan Genetik Sejatinya komoditas ubi kayu memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Pada level harga ubi kayu Rp750/kg, maka dengan produksi 25,5 juta ton (tahun

Lebih terperinci

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA (Soy Variety Response (Glycine Max L. Merr) at a Different Level of Human Kelingan) Aminah 1, Nirwana 1, Marlyana

Lebih terperinci

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai Varietas Wilis Argomulyo Burangrang Sinabung Kaba Tanggamus Mahameru Anjasmoro Lawit Baluran Ijen Seulawah Argopuro Grobogan Gepak Ijo Gepak Malika Detam 1 Detam 2 Varietas Unggul Baru Kedelai Potensi

Lebih terperinci

Ulangan ANALISIS SIDIK RAGAM Sumber variasi db jk kt F hitung

Ulangan ANALISIS SIDIK RAGAM Sumber variasi db jk kt F hitung Lampiran 1. Analisis Tinggi Tanaman Data Tinggi Tanaman Minggu ke-14 Ulangan 1 2 3 Jumlah Purata M1 114,40 107,30 109,40 331,10 110,37 M2 110,90 106,60 108,50 326,00 108,67 M3 113,40 108,60 109,20 331,20

Lebih terperinci

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI

IV. PLASMA NUTFAH KEDELAI 11 IV. PLASMA NUTFAH Balitkabi memiliki SDG aneka kacang (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang nasi, kacang gude, kacang tunggak, dan koro-koroan) sebanyak 2.551 aksesi serta aneka umbi (ubi kayu,

Lebih terperinci

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK KACANG HIJAU PERBAIKAN GENETIK Kacang hijau semakin menjadi pilihan untuk dibudi dayakan, karena secara teknis agronomis efisien terhadap air dibanding padi atau tanaman palawija lain. Masalah utama budi

Lebih terperinci

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH KT-1

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH KT-1 DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL KACANG TANAH 1950-2012 KT-1 GAJAH Dilepas tahun : 1950 Nomor induk : 61 Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38 Hasil rata-rata : 1,8 t/ha Warna bunga :

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara 34 Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot 40 cm x x 15 cm 100 cm x x x x x 200 cm x x 35 Lampiran 2. Bagan Lahan Penelitian III 100 cm I I 50 cm 200 cm T0R3 T1R2 T1R3 T0R0 T0R2 T1R1 100 cm U T0R1 T1R0 T1R2

Lebih terperinci

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong 5 III. VARIETAS UNGGUL BARU/UNG UNGGULGUL HARAPAN KEDELAI Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong Uji adaptasi galur harapan kedelai tahan pecah polong dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1 Dilepas tahun : 2008 Nama galur : MMC 157d-Kp-1 Asal : Persilangan buatan tahun 1996 Tetua jantan : VC 1973 A Tetua betina : VC 2750A Potensi

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan 1 I. BAHAN DAN METODE 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapang dilakukan di Desa Masgar Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran dari bulan November 2010 Februari 2011. 1.2 Bahan dan Alat 1.2.1

Lebih terperinci

Keragaan Hasil Beberapa Galur Harapan Kacang Tanah di Lahan Sulfat Masam dan Lahan Lebak Dangkal

Keragaan Hasil Beberapa Galur Harapan Kacang Tanah di Lahan Sulfat Masam dan Lahan Lebak Dangkal Keragaan Hasil Beberapa Galur Harapan Kacang Tanah di Lahan Sulfat Masam dan Lahan Lebak Dangkal Yield Performance of Several Groundnut Promising Lines on Acid Sulphate Soils and Swamp Areas Koesrini,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Varietas Kedelai (1) Varietas Burangrang Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil dari tanaman petani di Jember, Seleksi lini murni, tiga generasi asal

Lebih terperinci

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI THE EFFECT Rhizobium japonicum INOCULATION TO GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN CULTIVARS ON THE LAND

Lebih terperinci

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto

Ketahanan Pada Penyakit : Toleran Penyakit bercak daun dan embun tepung : M.M.Anwari, Soehadi.Hadi. I.A, Supeno dan Ismanto 65 Lampiran I Deskripsi Kultivar Kacang Hijau Nama Kultivar : Perkutut Tahun Lepas : 2001 No Induk/ Galur : Mlg 1025/VC2750 Asal : Introduksi AVRDC Taiwan Tipe Tumbuh : Determinat Warna Batang : Hijau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Sifat Tanaman Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Sifat Tanaman Kedelai 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Sifat Tanaman Kedelai Kedelai diduga berasal dari daratan Cina pusat dan utara. Hal ini didasarkan pada penyebaran Glycine ussuriensis, spesies yang diduga sebagai tetua Glycine

Lebih terperinci

Respons Pertumbuhan Galur Harapan Kedelai (Glycine max(l.)merril) pada Lahan Masam

Respons Pertumbuhan Galur Harapan Kedelai (Glycine max(l.)merril) pada Lahan Masam Jurnal Penelitian Sains Volume 13 Nomer 2(D) 13209 Respons Pertumbuhan Galur Harapan Kedelai (Glycine max(l.)merril) pada Lahan Masam Harmida Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan,

Lebih terperinci