BAB I PENDAHULUAN. Bank Danamon Indonesia hingga kini. Bank Danamon menjadi bank devisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Bank Danamon Indonesia hingga kini. Bank Danamon menjadi bank devisa"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon Indonesia hingga kini. Bank Danamon menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia tahun 1976 dan Perseroan Terbuka pada tahun Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bank BTO. Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN merekapitalisasi Bank Danamon dengan obligasi pemerintah senilai Rp 32 triliun. Saat itu juga, sebuah bank BTO dilebur ke Perseroan sebagai bagian dari program pembenahan BPPN. Pada tahun 2000, delapan bank BTO lainnya dilebur ke dalam Bank Danamon, kedelapan bank tersebut adalah Bank Nusa Nasional, Bank Duta, Bank Jaya, Bank Pos Nusantara, Bank Rama, Bank Risjad Salim Internasional, Bank Tamara, dan Bank Tiara Asia. Namun sebagai surviving entity, Bank Danamon bangkit menjadi salah satu pilar perbankan nasional. Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, manusia, organisasi, sistem, nilai prilaku serta identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi maupun 1

2 2 prasarana baru bagi Perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan transparansi, responsibilitas, integritas dan profesionalisme (TRIP). Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium Asia Finance Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Dengan kendali manajemen baru, serta bermodalkan 180 hari pemetaan modal bisnis dan strategi baru, Bank Danamon terus menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk dijadikannya sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku regional unggulan. Dalam 180 hari pemetaan modal bisnis dan strategi baru tersebut, salah satu yang menjadi sorotan manajemen baru Bank Danamon adalah segmen mass market (pasar massal). Segmen ini merupakan segmen pasar dimana uang dihasilkan dan disirkulasikan secara lokal, namun saat itu masih sedikit dijamah oleh institusi finansial resmi. Dengan peluang besar seperti ini manajemen baru Bank Danamon mencoba untuk meraih pangsa di segmen mass market. Pada awalnya segmen mass market dibagi menjadi dua tim terpisah. Yang pertama adalah tim yang beranggotakan karyawan Bank Danamon yang bernaung di bawah Consumer Mass Market, dan yang satunya lagi adalah tim wiraswasta kecil yang bernaung di bawah Self Employed Mass Market. Kedua tim memulai dari dasar dan untuk dapat bertahan mereka diminta untuk tetap low cost dan mencari peluang di luar Danamon. Di bawah merek baru Danamon Simpan Pinjam (DSP), Self Employed Mass Market melaju lebih awal dan lebih pesat. DSP didesain dengan model bank komunitas, dimana beberapa orang diberikan otoritas tinggi dan tanggungjawab

3 3 untuk aktif dalam komunitas tersebut, dan membutuhkan DSP untuk berada di lapangan dengan radius kecil. Dalam 12 bulan sejak dimulai, 600 cabang DSP telah di buka oleh Bank Danamon. 1.2 Latar Belakang Dengan meningkatnya persaingan pasar, perusahaan telah memfokuskan perhatian lebih pada akuisisi kostumer (Kim et al., 2003). Biaya untuk mendapatkan kostumer baru lima kali lebih besar dari mempertahankan kostumer lama, dan keuntungan yang dicapai dengan mendapatkan lebih dari 10 kostumer baru tidak dapat mengimbangi biaya kehilangan kostumer berharga (Peter & Verhoef, 2001). Oleh karena itu, kita perlu menemukan cara terbaik untuk meraih kostumer potensial yang berharga dengan sungguh-sungguh, kita bisa menganalisa informasi kostumer yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik seperti statistik atau Neural Network (Jonker et al., 2004). Setelah mencoba untuk mendapatkan kostumer potensial yang berharga, perusahaan telah menyadari bahwa lebih mudah untuk memaksimalkan keuntungan dengan melakukan penjualan-silang (cross-selling) atas layanannya kepada kostumer yang sudah ada daripada menarik kostumer baru; Pada kenyataannya, retensi kostumer meningkat dengan adanya cross-selling beberapa produk atau layanan, karena biaya pergantian kostumer meningkat dengan beberapa hubungan (Srivastava & Shocker, 1987). Proses retensi mengarahkan fokus pada "customer relationship" dan "cross-selling."

4 4 Kita seringkali melihat kostumer membeli beberapa produk atau layanan dari perusahaan yang sama. Dan kita melihat sebuah pola di mana pembelian produk tertentu sering mendahului pembelian produk lain untuk memenuhi kebutuhan kostumer yang berkembang. Kim & Kim menyebut peningkatan kebutuhan tambahan dari produk dan layanan ini sebagai "pemesanan berurut atau alami" dari produk dan layanan ini (Kim & Kim, 1999). Adanya perkembangan permintaan yang berurutan untuk produk-produk yang dipesan secara alami ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan yang memiliki beberapa produk dan jasa untuk melakukan cross-sell atas produk dan layanan lainnya kepada kelompok kostumer yang sudah ada. Dari pengamatan seksama terhadap perilaku pembelian kostumer saat ini dan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan produk dan jasa apa yang mungkin mereka ingin beli sekarang atau di masa depan (Mittal & Kamakura, 2001). Untuk mewujudkan cross-selling, suatu perusahaan harus menyediakan kostumer dengan produk baru, sesuai dengan preferensi mereka, setelah menyelesaikan penjualan, sampai kostumer tidak lagi membutuhkan produk dari perusahaan tersebut (Peter et al., 2001). Saat ini, bank dan perusahaan asuransi banyak menggunakan cross-selling dengan menganalisis permintaan kostumer berdasarkan semua jenis data kostumer. Kostumer dihidangkan dengan deposito, pembiayaan, pinjaman bisnis, dan beragam jasa keuangan pribadi melalui cross-selling (Nash & Sterna-Karwat, 1996). Dalam skenario cross-selling dari bank yang menawarkan beberapa produk, analisa perilaku kostumer yang ada dapat membuat cross-selling produk yang efisien. Pelaku cross-selling yang sukses perlu tahu produk tertentu apa yang harus ditawarkan kepada siapa dan mungkin memprediksi hasilnya. Hal ini dapat

5 5 menghasilkan cross-selling yang lebih efektif dan dengan demikian secara langsung mengarah pada profitabilitas yang lebih tinggi per kostumer dan mempererat hubungan dengan kostumer. Di era di mana mendapatkan kostumer yang menguntungkan sudah sangat sulit dan bank masih mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan pangsa pasar, melakukan cross-selling produk lain ke kostumer yang sudah ada sangat membantu. Kostumer ini akan cenderung setia pada perusahaan tersebut dan bahkan akan menyarankan orang lain yang dengan demikian juga mengurangi biaya akuisisi. Business Intelligence dapat membantu menganalisa pengeluaran kostumer, penggunaan dan perilaku lainnya, dan membantu cross-selling produk yang tepat pada waktu yang tepat dengan membangun model dimana kostumer mendapatkan satu set nilai, yang menggambarkan kemungkinan kostumer ingin membeli produk lain. Bank Danamon sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia selain memiliki beragam produk dan layanan, juga memiliki banyak lini bisnis. Untuk mengoptimalkan penjualan produknya Bank Danamon melakukan cross-selling. Sebelumnya antar lini bisnis tersebut telah melakukan cross-selling secara tradisional dengan baik. Namun dengan perkembangan bisnisnya saat ini, cara tradisional tidak dapat lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

6 6 1.3 Rumusan Permasalahan Saat ini Bank Danamon telah memiliki 450 cabang konvensional Retail Banking yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ini merupakan jaringan yang kuat bagi lini bisnis yang lain untuk menawarkan produk mereka. Sebagai contoh lini bisnis Kartu Kredit dapat menjual VISA, MasterCard dan American Express kepada kostumer Retail Banking. Contoh lainnya adalah Self Employed Mass Market dapat menawarkan pinjaman kepada nasabah Adira Quantum atau nasabah Retail Banking. Masing-masing dari lini bisnis Bank Danamon menyimpan informasi kostumernya sendiri. Meskipun Bank Danamon telah memiliki data warehouse namun data-data di dalamnya masih mentah dan hanya lini bisnis yang terkait yang memiliki otoritas untuk menggunakannya. Sebelumnya, dalam melakukan cross-selling tradisional lini bisnis yang ingin menjual produk akan meminta data kostumer dari lini bisnis yang dituju, dan lini bisnis yang dituju akan menyediakannya sesuai dengan kriteria dari lini bisnis yang ingin menjual produk. Namun dengan keadaan saat ini, Bank Danamon membutuhkan suatu cara agar cross-selling antar lini bisnis ini lebih efektif dan efisien. adalah: Ringkasnya, rumusan masalah yang akan diteliti di dalam penulisan ini Bagaimana cara untuk menjadikan proses cross-selling di Bank Danamon menjadi lebih efektif dan efisien, dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah

7 7 ada, sehingga dapat dilakukan cross-selling produk yang tepat kepada kostumer yang tepat. 1.4 Tujuan Dan Manfaat Tujuan dari pengadaan sistem cross-selling pada Bank Danamon: 1. Membangun sistem berdasarkan Business Intelligence yang mampu memfasilitasi aktivitas cross-selling di Bank Danamon. 2. Menciptakan suatu proses cross-selling yang efektif dan efisien. 3. Mengoptimalkan penggunaan data warehouse untuk membantu Bank Danamon menjalankan strategi bisnisnya. Manfaat dari pengadaan sistem cross-selling dengan Business Intelligence pada Bank Danamon: 1. Menyediakan kemudahan bagi lini-lini bisnis di Bank Danamon dalam melakukan cross-selling yang efektif dan efisien. 2. Mengurangi biaya penjualan produk melalui akuisisi kostumer yang ada. 3. Meningkatkan penjualan produk Bank Danamon sehingga keuntungan yang diperoleh akan meningkat dan diharapkan akan memajukan perusahaan.

8 8 1.5 Ruang Lingkup Penulisan ini dilakukan dengan melakukan Group Field Project di PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. yaitu berupa pengembangan sistem cross-selling dengan menerapkan Business Intelligence dengan metode Predictive Analytics. Dalam penulisan ini, cross-selling yang dilakukan dibatasi hanya pada crossselling produk pinjaman Danamon Simpan Pinjam kepada nasabah tabungan Retail Banking Bank Danamon.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Latar Belakang Perusahaan. pertama di Indonesia tahun 1976 dan Perseroan Terbuka pada tahun 1989.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Latar Belakang Perusahaan. pertama di Indonesia tahun 1976 dan Perseroan Terbuka pada tahun 1989. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Sumber : Laporan tahunan Bank Danamon 2007, www.danamon.co.id, diunduh 24 Mei 2008 pukul 15.30 WIB PT Bank Danamon

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif

BAB 3 METODA PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa data time series yaitu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Sumber daya manusia penting karena mempengaruhi efisiensi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank

Lebih terperinci

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED SEBELUM DAN SESUDAH MERGER

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED SEBELUM DAN SESUDAH MERGER Skripsi ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Studi Kasus PT Bank Danamon Indonesia Tbk) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun

1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi melanda Indonesia mulai tahun 1997 telah memberi dampak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi melanda Indonesia mulai tahun 1997 telah memberi dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi melanda Indonesia mulai tahun 1997 telah memberi dampak yang begitu besar bagi struktur ekonomi Indonesia itu sendiri. Begitu banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan masa depan perbankan yang bersangkutan, mengingat dunia perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan. Masalah

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

Diskusi dan Analisis Manajemen

Diskusi dan Analisis Manajemen Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BUSINESS INTELLIGENCE DENGAN METODE PREDICTIVE ANALYTICS UNTUK CROSS-SELLING DI BANK DANAMON

IMPLEMENTASI BUSINESS INTELLIGENCE DENGAN METODE PREDICTIVE ANALYTICS UNTUK CROSS-SELLING DI BANK DANAMON IMPLEMENTASI BUSINESS INTELLIGENCE DENGAN METODE PREDICTIVE ANALYTICS UNTUK CROSS-SELLING DI BANK DANAMON GROUP FIELD PROJECT Nursyah Fahmansyah Rizki (0832200304) Program Pascasarjana Ilmu Komputer PROGRAM

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama 22 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2008 Laporan Utama Pemegang Saham yang Terhormat, Tahun 2008 merupakan periode dengan banyak peristiwa yang menggoncangkan fondasi sektor keuangan global

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Danamon Simpan Pinjam Muara Enim.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Danamon Simpan Pinjam Muara Enim. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Bank Danamon Simpan Pinjam Muara Enim. Sejarah Bank Danamon dimulai pada 1956. pada tahun tersebut berdiri sebuah bank dengan nama bank kopra indonesia.

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan merupakan kunci sukses dalam mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha BAB l PENDAHULUAN I I. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat menyediakan berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa

Lebih terperinci

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Individu Perbankan Individu Tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Unit Sorek

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Unit Sorek 57 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Unit Sorek Danamon Simpan Pinjam Sorek merupakan pemekaran dari Danamon Simpan Pinjam Pangkalan Kerinci. Awalnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat ini menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi pada semua elemen, tidak terkecuali antar institusi penyedia produk. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang apa perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini dunia perbankan merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap Negara. Persaingan memperebutkan pangsa pasar yang sempit namun potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh. atau kegiatan membutuhkan modal untuk membayar usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh. atau kegiatan membutuhkan modal untuk membayar usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan di negara kita pada saat ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat, atau disebut juga pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan industri keuangan atau perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

1.1. Profil Perusahaan

1.1. Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN Krisis 1997-1998 di Indonesia dan Negara-negara lain di Asia Tenggara memberikan pelajaran bahwa sektor perbankan memegang peranan yang menentukan dan menjadi salah satu penyebab dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Bank Danamon Tbk didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Bank Danamon Tbk didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Tbk didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Sejak tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program restrukturisasi perbankan nasional akan tetap dijalankan secara sistemik sebagai bagian integral dan utama dalam upaya pemulihan perekonomian nasional. Upaya

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu lembaga keuangan yang mendukung perekonomian negara adalah Bank. Bank merupakan salah satu institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1997 terjadi krisis moneter di Indonesia, banyak bank-bank yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1997 terjadi krisis moneter di Indonesia, banyak bank-bank yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasawarsa terakhir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1997, dunia perbankan mengalami perkembangan yang pesat, sehingga berdiri bank baru. Namun keberadaan bank yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masih terbayang dibenak kita aksi protes yang dilakukan salah satu nasabah

BAB I PENDAHULUAN. Masih terbayang dibenak kita aksi protes yang dilakukan salah satu nasabah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Krisis perbankan nasional telah memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa kegagalan suatu bank pada akhirnya menjadi beban Negara. Rekapitalisasi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung dengan pesat. Hal ini juga ditunjukkan dengan semakin banyaknya bank yang bermunculan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan atau organisasi baik swasta maupun negeri memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana identitas ini memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Perbankan di Indonesia mengalami pasang surut yang cukup tajam sejak era Pasca Paket Oktober 1989 dengan dibukanya kemudahan ijin pendirian Bank di Indonesia.

Lebih terperinci

Bank Danamon Laporan Tahunan Tinjauan Keuangan

Bank Danamon Laporan Tahunan Tinjauan Keuangan Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 84 Tinjauan Keuangan 85 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Tinjauan Keuangan Sebagai bank universal, pendapatan Bank Danamon berasal dari pertama, penyediaan layanan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, mengahapuskan pagu kredit dan memberi kebebasan bank-bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memulai babak perkembangan baru sejak digulirkannya Paket Deregulasi 1 Juni 1983. Paket Deregulasi ini memberikan kewenangan kepada bank-bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan bagi perusahaan untuk berkembang lebih cepat dan memiliki keunggulan kompetitif. Berbagai cara dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dictionary of Banking and financial service by Jerry Rosenberg dalam Taswan (2010) menyatakan bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan

Lebih terperinci

RESTRUKTURISASI DAN KEGAGALAN USAHA

RESTRUKTURISASI DAN KEGAGALAN USAHA RESTRUKTURISASI DAN KEGAGALAN USAHA I. Restrukturisasi Restrukrisasi perusahaan ( corporate restructuring) adalah perubahan struktur organisasi sebagai akibat ekspansi dan kontraksi usaha. Restrukturisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bank-bank dituntut untuk menjadi lebih dinamis terhadap perubahan agar siap bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Lembaga perkreditan FIF merupakan bagian dari kelompok Astra yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama PT. Mitrapusaka Artha Finance dan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS TUJUAN MATA KULIAH Mahasiswa paham dan menguasai teori perbankan. Mahasiswa dapat menerangkan konsep-konsep utama bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1 Sejarah Perbankan Indonesia Periode Agustus 2012.

I. PENDAHULUAN. 1  Sejarah Perbankan Indonesia Periode Agustus 2012. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bank swasta nasional yang sangat cepat dimulai pada tahun 1980an. Jumlah bank pada tahun 1988 adalah sebanyak 106 bank, kemudian meningkat menjadi 239 bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi keuangan, moneter dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasional

I. PENDAHULUAN. sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasional I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan bank syariah di Indonesia merupakan perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan/keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perkembangan bisnis menuntut perbankan untuk senantiasa selalu memperbaiki kinerjanya. Hal ini dikarenakan perbankan mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang melanda seluruh dunia pada tahun 2008 atau yang lebih dikenal dengan Subprime Mortgage Crisis berawal dari krisis keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Bank Niaga Bank Niaga didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke- 2 terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa berdasarkan asas kepercayaan sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 128 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan Pendukung Bisnis Perbankan Individu Laporan Tahunan 2016 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Multi Finance Tbk ( Adira Finance atau Perusahaan ) yang didirikan sejak tahun 10 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Adira Dibangun dengan tekad yang kuat untuk menjadi perusahaan terbaik dan terpercaya di sektor pembiayaan konsumen kendaraan bermotor, PT Adira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang dipicu dengan gejolak nilai tukar sejak Juli 1997 berdampak luas terhadap perekonomian nasional. Selama semester II/1997 dan tahun 1998, semua indikator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat krisis perbankan pada awal 1998, sebagian besar bank nasional baik swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk menutup kerugian tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Perkembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Perkembangan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepercayaan masyarakat terhadap industri nasional merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. BANK NEGARA INDONESIA Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah untuk Dipecahkan Mencermati perjalanan aktivitas usaha PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perseroan telah membuktikan diri mampu melewati masa

Lebih terperinci

Peristiwa Penting Tahun 2006

Peristiwa Penting Tahun 2006 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Peristiwa Penting Tahun 2006 22 Februari 15 Mei 22 Mei 19 Juni Bank Danamon dan American Express menandatangani perjanjian pengalihan bisnis kartu dan merchant American

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan inti dari system keuangan pada tiap Negara Indonesia, yang telah memiliki beberapa undang-undang yang mengatur tentang perbankan, diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan sekarang ini perusahaan-perusahaan pada suatu industri bersaing secara ketat. Persaingan datang bukan hanya berasal dari perusahaan dalam negeri,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang

I. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang I. PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), pada mulanya didirikan selang satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga yang bergerak pada jasa keuangan. Lembaga ini selain mengumpulkan uang masyarakat, juga memberikan kredit kepada masyarakat baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk meningkatkan kualitas layanan

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE 2005-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Munculnya persaingan tidak hanya dirasakan oleh lembaga pembiayaan tetapi juga dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan satu lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebab perkembangan suatu negara tidak terlepas dari peranan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT BANK PERMATA TBK

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT BANK PERMATA TBK LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK TAHUN 2017 PT BANK PERMATA TBK Paparan Publik tahun 2017 PT Bank Permata Tbk ( Bank atau Perseroan ) telah diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 31 Mei 2017 Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank X mempertajam fokus bisnis untuk meningkatkan kinerja. Memasuki usia ke-11 pada 2009, Bank X akan mengembangkan bisnis yang memberi nilai tambah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian dan dunia usaha, masyarakat semakin banyak yang ingin memulai usaha baik dalam bidang jasa maupun dagang. Semakin banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undangundang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang tumbang, khusunya perbankan yang tidak memiliki permodalan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang tumbang, khusunya perbankan yang tidak memiliki permodalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia perbankan sangatlah ketat persaingannya. Perubahan dan perkembangan dunia demikian cepat saat ini telah berdampak pada semakin kompetitifnya dunia usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, meningkatkan loyalitas nasabah muncul sebagai suatu tantangan penting yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan menyadari bahwa kepercayaan nasabah maupun masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benefit yang menarik nasabah untuk memberikan kepercayaannya. Dahulu

BAB I PENDAHULUAN. benefit yang menarik nasabah untuk memberikan kepercayaannya. Dahulu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang baik dan peningkatan kelas sosial menengah di Negara Indonesia adalah angin segar bagi industri perbankan. Selain menjadi peluang,

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310 PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT GENERAL ELECTRIC FINANCE INDONESIA OLEH PT BANK PERMATA Tbk. I. LATAR BELAKANG 1.1 Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci