MARIA BERDUKA CITA. #156Th.XV. menularkan Spiritualis Kristiani. Tapi Pelayanan Tak Boleh Tua. Jadilah Sumber Inspirasi.

Transkripsi

1 Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan #156Th.XV September 2017 MARIA BERDUKA CITA Umur Boleh Tua Bunda Maria Tugas Kita Tapi Pelayanan Tak Boleh Tua Jadilah Sumber Inspirasi menularkan Spiritualis Kristiani MP September

2 2 MP September 2017

3 KERLING Pemimpin Triasputro Sekretaris Redaksi Prima Pasaribu Creative Design Donald Saluling, Lucia Asri Ayu Heryanto, Elisabeth Putri Redaksi Adiya W. S, Kornelius Jemada, Felicia N, Veronica Putri Larosa, Dian Wiardi, Stevanus Putro, Stela Maris M.P, A. Setyo Listiantyo, Susan Joezar, Yenny Lukita, Christina Deasy Levita, Bastian Utama, Thomas Cesariano, Yossi Yosua, Paskalis Agung, Christina Ayu Deran Nuba Facebook Artikel/peliputan ( ) Donasi Kasir Paroki ( ) No rekening PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS : BCA Marketing/Iklan Donald Saluling, Elly Oetomo ( ) Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial (KOMSOS). Ketua Dewan Paroki Thomas Suratno, SCJ Pendamping KOMSOS Marcelino Iwan Goenadi Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso Bendahara Dian Wiardi Infrastruktur Stefanus Wangsit Web Page info@st-stefanus.or.id Redaktur Sukiahwati H Warta Paroki Christina D. L, Yohanes Ledo Mading/Akrilik Kornelius Jemada YESUS DALAM PANGKUAN MARIA, Patung Pieta yang dibuat oleh Michelangelo dibuat selama 2 tahun pada saat usianya 20 tahun. Patung yang dibuat dengan bahan dasar marmer, bisa dikatakan salah satu mahakarya terbesar. Patung tersebut dibuat sebagai monumen di makam kardinal Perancis Jean de Billheres, tetapi kemudian dipindahkan ke lokasinya yang sekarang, kapel pertama di kanan basilika pada abad ke-18. Untuk mengimbangi tubuh Yesus yang besar, tubuh Maria ditunjang lebih oleh volume pakaiannya, bukan tubuhnya sendiri. MediaPASS pada tahun 2017 menuangkan 2 kali sebagai cover; cover yang pertama pada saat Edisi Spesial Paskah Mei 2017 dan Edisi September Saat itu redaksi menuangkan tema CARA TUHAN BUKAN CARA KITA, kemudian bulan ini dengan MARIA YANG BERDUKA CITA. Lagi-lagi perjalanan Maria dalam duka cita menyaksikan putranya yang telah wafat di kayu salib. Pada Edisi Mei 2017 kami menuangkan sosok Ibu dengan Kelembutannya, pada kerling sekarang kami menelisik lebih dalam yaitu Air Mata dan Derita. Pastor Martin van Ooij, SCJ yang didapuk menuliskan Pesona Sabda pada sajian utama kita, membagikan kisahnya tentang pelayanannya hidup di tengah orang-orang transmigran. Mengalami lebih dalam bagaimana kehidupan berkeluarga di tengah perjalanan kerasnya sebagai pekerja-pekerja transmigrasi.put MP September

4 35 BUNDA MARIA Daftar Isi Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dilakukan upacara bendera di Gereja St. Stefanus Kegiatan Seminar Hidup Dalam Roh Kudus dari tahun ke tahun, selalu diliputi dengan kemeriahan 3. Kerling 4. Daftar Isi 6. Kalederium September 2017 SEPUTAR PAROKI 8. Misa Perpisahan Antonius Sumardi, SCJ 12. Perayaan Kemerdekaan RI 14. Menumbuhkan Iman pada Seminar Hidup dalam Roh Kudus 18. Cara Doaku Berbeda 20. KTM - Bakti Sosial 22. Orbituari - Protasius Sutrisno 23. WKRI - Kursus Membuat Kue Lumpur 25. WKRI - Pelantikan dan Acara Ulang Tahun WKRI 26. WKRI - Bakti Sosial 28. Wilayah IX - Pesta Nama St. Bonaventura 30. Orbituari - Johana laura Warsokusumo 31. Wilayah II - Lingkungan Sta. Theresia 32. Wilayah XII - Pesta Nama Santo Bernardus PESONA SABDA 34. Berjalan Bersama Maria yang Berduka Cita SKALA IMAN 39. Capella Victoria Jakarta Goes To Italy 42. Asian Youth Day 4 MP Maret 2017

5 MENURUT MEREKA Apa yang Kamu Rasakan Jika Dikhianati.44 PSIKOLOGI Mental Materialistik Batu.46 Sandungan Keluarga POTRET GEREJA Frans Jonosewojo - Maria dalam.48 Hidup & Pelayanan Gereja PENDIDIKAN Mendidik Melalui Pendekatan Pastor Antonius Sumardi, SCJ ditemani Sintha Kohar menandatangani berkas serah terima jabatan. POTRET GEREJA Maria Magdalena Liliana Mulja -.54 Ingin Melayani Lebih & Lebih Lagi KESEHATAN Kata Siapa Vaksinasi hanya.57 Untuk Balita TUNAS STEFANUS Dalam Devosi dan Kesungguhan.60 Dana Paroki Februari - Ongkos Cetak Frans Jonosewojo, melalui Maria ia yakin melayani gereja. Sekarang ia memegang peranan di Dewan Paroki Harian dan juga mendampingi Seksi Kerasulan Keluarga EDISI SPESIAL LUSTRUM #157Th.XV Oktober 2017 BERSYUKUR BERBAGI BERBENAH Kami menunggu kontribusi anda dalam bentuk liputan kegiatan, lingkungan, wilayah, komunitas, kesaksian atau bahkan artikel bebas ke alamat redaksi kami di redaksimediapass@yahoo.com. MP Maret

6 MINGGU SENIN SELASA RABU 3 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk Pengajaran BIA (Katakese) LD Pk Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD 205 Pk Koor ME (ME) LD 306 Pk Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk Pengajaran KKS (KKS) LD Pk Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK Kunjungan ke RS Pondok In Latihan Bersama (PDKK M Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk Rapat Pengurus PPA ( Liturgi) LD 104/308 Pk Pembekalan PPA ( Liturgi) Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK Rapat Pleno Liturgi LD 205. Pk Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk Pengajaran KKS (KKS) LD Pk Koor ME (ME) LD 306 Pk Pengajaran BIA (Katakese) LD Pk. Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD 205 Pk. Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Kunjungan ke RS Pondok In Latihan Bersama (PDKK M Rapat Intern SKK (SKK) LD Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk Pembekalan Prodiakon ( Liturgi) LD..Pk Pembekalan PPA ( Liturgi) LD..Pk. Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk Pengajaran KKS (KKS) LD Pk Koor ME (ME) LD 306 Pk Pengajaran BIA (Katakese) LD Pk. Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD 205 Pk. Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Kunjungan ke RS Pondok In Latihan Bersama (PDKK M Rapat Intern SKK (SKK) LD Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk Pembinaan Iman Remaja ( BIR,PPA, Rekat) (Kerja sama Liturgi, Pemuda, KKS, PPA dan Katekese) LD Lt 4 Aula Rapat dan Evaluasi BIA (Katekese). LD 209. Pk Operasi Katarak ( PSE) LD 305 sd 308/ 311, 312, Pk Pelatihan Ketua Lingkungan dan Pengurus ( Liturgi) Pk Pembekalan PPA ( Liturgi) Rapat Seluruh anggota PPA ( Liturgi) Aula Pk Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk Rapat Pengurus PLL ( Liturgi) LD 205 Pk sd KALENDE Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk Pengajaran BIA (Katakese) LD Pk Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD 205 Pk Koor ME (ME) LD 306 Pk Pengajaran KKS (KKS) LD Pk Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK Kunjungan ke RS Pondok In Latihan Bersama (PDKK M Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk Rekoleksi Orang Tua Baptis Bayi (Katakese) LD Pk Lomba BKSN (Katekese) LD 207 sd 213, Pk Kursus Membangun Rumah Tangga (SKK) LD LT.4 Pk sd Pembekalan PPA ( Liturgi) Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK RAPAT Koordinasi Sie HAAK (HAAK) LD 205 Pk Rapat Pengurus PLL ( Liturgi) LD 205 Pk sd MP September 2017

7 KAMIS 1 JUMAT Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk SABTU Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk Pembekalan Lektor ( Liturgi) LD..Pk dah (LM) PK alam) Lt. 3 Pk Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk ADORASI (KTM) LT. LT. 4 Pk Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk Rekoleksi para pengurus Seksi di paroki/rapat Paroki Inti (DPH) LD Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Katekese Digital (Katekese) LD 206 Pk Operasi Katarak ( PSE) LD 305 sd 308/ 311, 312, Pk dah (LM) PK Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk alam) Lt. 3 Pk Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Rapat Pengurus Pemazmur (Liturgi) LD 205 Pk Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk Rapat Lustrum 40 th PAroki (HAAK) LD 207 Pk sd Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk Workshop Discovery (SKK) LD LT.4 Pk Katekese Digital (Katekese) LD 206 Pk Pelatihan Ketua Lingkungan dan Pengurus ( Liturgi) Pk dah (LM) PK Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk alam) Lt. 3 Pk Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk Kursus Membangun Rumah Tangga (SKK) LD LT.4 Pk. Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk Kursus Membangun Rumah Tangga (SKK) LD LT.4 Pk sd RIUM SEPTEMBER 2017 dah (LM) PK Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk alam) Lt. 3 Pk Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk Rapat Liturgi Lustrum (Liturgi) LD 206 Pk Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk Misa Ramah Tamah Hut Perkawinan (SKK) LD atau Pk. 17, MP September

8 SEPUTAR PAROKI Agus P. Raharjo Perayaan Ekaristi pada Minggu, 30 Juli 2017, pukul 18:45 adalah perayaan dengan suasana khusus yang jarang terjadi di gereja St. Stefanus. Mengapa? Karena jumlah imam yang bertugas jauh lebih banyak dari pada prodiakon. Ada delapan imam, sementara itu hanya ada dua prodiakon yang melayani umat. Kekhususan itu tentu bukan tanpa alasan. Semuanya berjalan special, Karena perayaan ini ditujukan untuk melepas Pastor Antonius Sumardi, SCJ yang akan menjalani tugas perutusan yang baru, di tempat yang lain. Mewakili Bapak Uskup, Pastor Vincentius Adi Prasojo, selaku Sekretaris KAJ, bertindak sebagai selebran utama. Di penghujung perayaan Ekaristi, Pastor Vincentius memberikan sedikit sambutan dengan mengatakan sejujurnya bahwa susah membayangkan Keuskupan Agung Jakarta tanpa kehadiran pastor-pastor SCJ. Kehadiran dalam arti kuantitas dan kualitas, telah memberi warna 8 MP September 2017

9 Pastor Antonius Sumardi, SCJ mendapatkan lukisan dari perwakilan Dewan Paroki Harian Eddy Handoko. Lukisan dikerjakan oleh Donald Saluling (Komunitas Sketser Stefanus yang penting bagi dinamika kehidupan iman KAJ. Beliau menilai bahwa pengelolaan paroki St. Stefanus Cilandak berjalan sangat baik. Semoga semua yang baik itu, bisa dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan oleh para Pastor yang bertugas atau hadir kemudian, khususnya di saat transisi saat ini. Ini merupakan transisi atau estafet pelayanan yang wajar, setelah Pastor Sumardi bertugas selama 6 tahun, tiba saatnya digantikan oleh SCJ yang lain, Pastor Thomas Suratno. Terima kasih atas pengabdian dan komitmen Pastor Sumardi dalam menggembalakan umat paroki St. Stefanus selama enam tahun terakhir ini, dan dengan bantuan rahmat Allah, semoga Pastor Suratno bisa melanjutkan tugas penggembalaan ini dengan lancar. Tiba saatnya bagi Pastor Sumardi untuk memberikan kata-kata perpisahan. Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua umat, atas kebersamaan selama ini. Ia berusaha dating untuk melayani, namun ia tersentuh, karena umat selalu lebih dahulu memberikan cinta dan perhatiannya, terutama dalam bentuk pemberian santapan jasmani. Semua jenis makanan yang enak-enak selalu disediakan oleh umat secara berlimpah ruah. Akibatnya, pada suatu saat ia mengalami segala hal lebih: kadar gula darah, kolesterol dan asam uratnya meninggi. Namun berkat cinta dan perhatian umat pula, ia merasa dibantu untuk mengembalikan kesehatannya dan siap untuk melaksanakan tugas yang baru. Di akhir sambutan, ia berpesan agar umat menyambut Pastor Suratno sebagai penggantinya, dengan kehangatan cinta dan iman, agar paroki St. Stefanus terus berjalan dinamis berdasarkan visi-misi, bersama gerak dan dinamika kehidupan KAJ. Pastor Suratno mengawali tugasnya di paroki St. Stefanus dengan kata sambutan yang mengundang senyum. Ia berkata, jangan berpikir karena rambutnya putih, ia sudah lebih tua dari Pastor yang digantikannya. (Ia lebih muda dua tahun). Jangan pula mengira karena nama, umat mengira nama Ratno itu lebih Jawa ketimbang Mardi. Karena itu pulalah baginya susah kalau ditanya asal dari mana. Ayah Jawa dan Ibu Sunda. Lahir di Jawa Barat, kecil di Jawa Tengah kemudian merantau ke Sumatera (Lubuk Linggau). MP September

10 1. Pastor Thomas Suratno, SCJ menandatangani berkas serah terima jabatan dari Pastor Antonius Sumardi, SCJ. 2. Koor AMORE dan gabungan mengiringi Misa Ekaristi. 3. Suasana umat mengikuti Misa 4. Ramah tamah setelah Misa Proses Pendidikan menjadi pastor, telah merekatkan hubungan mereka berdua. Di akhir kata, ia berharap, umat paroki Cilandak menerima kehadirannya, dan dia dapat melakukan yang terbaik. Pastor Martin mengucapkan perpisahan dengan memberi kesaksian. Yang membuat dia kagum kepada Pastor Sumardi karena setiap hari, sekalipun sebagai Kepala Paroki, Pastor Sumardi tetap menganggap Pastor lain adalah teman sejawat. Tidak membuat perbedaan diantara mereka. Juga hal lainnya, tanpa diketahui umat, pada saat semua sedang tidur lelap Pastor Sumardi tidak pernah menolak, dan selalu menunaikan tugas memberikan perminyakan suci bagi pasien yang sakit kritis di rumahrumah sakit di wilayah paroki. Bapak Albert, selaku wakil Ketua DPH dan mewakili umat, mengucapkan terima kasih atas bimbingan Pastor Sumardi selama kepemimpinannya. Disertai ucapan selamat datang dan selamat bertugas kepada Pastor Suratno selaku penggantinya. Kepada Pastor Sumardi diberikan tanda kenangan yang diminta dibuka. Rupanya gambar sketsa Pastor yang tersenyum renyah. Umat masih berkumpul di halaman belakang gereja. Makan malam bersama, ada gorengan dan nasi Hainan. Sementara yang lain antri dan makan, Pastor Sumardi melayani umat yang mengambil waktu untuk selfie bersama sebagai kenangan.mp 10 MP September 2017

11 Bacaan Injil, Matius 13:44-52 mempunyai arti penting. Bab 13 penanda bahwa bab ini ada di tengah dari seluruh kitab Matius yang seluruhnya terdiri dari 28 bab. Berisi 7 pasal, berarti karena angka 7 dikenal sebagai angka sempurna. 6 pasal berisi perumpamaan sementara 1 tentang penolakan di Nazaret. Sekalipun Yesus menceritakan hal Kerajaan Surga dengan perumpamaan, namun bagi masyarakat kecil malah lebih mudah dimengerti. Karena yang diceritakan menyangkut hidup sehari-hari. Hal otentik yang selalu dijumpai mereka. Dengan kesimpulan akhir ada pada ay 49: Demikianlah juga pada akhir zaman: Malikatmalaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Tidak ketinggalan disisipkan kisah lucu. Ada masa seorang puteri menghadap minta nasehat karena pasangannya bukan Katolik, namun berdua sepakat akan melangsungkan perkawinan gereja. Pastor pun menasehati agar kepada si pria diberikan Kitab Suci, buku-buku dan pernak-pernik yang menyangkut kebiasaan orang Katolik dalam ibadah dan doa. Dan hal lainnya agar tertarik dan simpati. Sukursukur bisa diajak jadi Katolik. Setelah sekian lama si puteri kembali, kali ini sendiri saja. Ketika ditanya mengapa sendiri dia jawab: semua yang dipelajari membuat sang calon pasangan terkesan. Namun sekarang dia malah minta perkawinan dibatalkan karena lebih tertarik menjadi imam. Pria itu tinggi besar dan berkumis. Namanya Pastor Joko Susilo. Sambil berkata pandangan ditujukan ke Pastor Lilo, yang cuma bisa tersenyum dan geleng kepala. Tanpa bisa membalas. Begitulah kalau sesama imam bercanda.mp MP September

12 SEPUTAR PAROKI Begitu juga dengan masyarakat di gereja Cilandak. Dimulai dengan misa pukul pagi, umat Stefanus memadati gereja dengan nuansa merah putih, misa dipersembahkan secara konselebran dengan konselebran utama Pastor Joko Susilo SCJ dan didampingi dua pastor lainnya yaitu Pastor Thomas Suratno SCJ dan Pastor Martin van Ooij SCJ. Dalam kotbahnya Pastor Joko Susilo menitikberatkan pada kebhinekaan yang terjalin dalam bangsa ini, persaudaraan dan sikap saling menghormati antara satu sama lain. Pastor Lilo, sapaan untuk Pastor Joko Susilo SCJ ini, juga berpesan kepada seluruh umat mengenai kepemimpinan dimana setiap kepemimpinan adalah rahmat dari Tuhan yang harus bisa dijaga dan dijalani dengan sebaik mungkin untuk kemajuan bersama antara rakyat dengan pemimpinnya. Misa yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu dilanjutkan dengan upacara pengibaran sang saka merah putih 12 MP September 2017

13 di halaman gereja. Pukul pelaksanaan upacara pun digelar. Selain umat paroki Cilandak, juga turut hadir murid-murid dari SMP dan SMA Charitas Jakarta, serta murid-murid SMP dan SMA Don Bosco Pondok Indah yang turut menjadi peserta upacara di halaman gereja. Upacara pengibaran bendera yang dikomandani oleh Pastor Thomas Suratno SCJ selaku inspektur upacara berlangsung dengan hikmat, pasukan pengibaran bendera pun yaitu OMK St. Stefanus melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada kesempatan itu Pastor Ratno menyampaikan tugas kita sebagai warga negara harus mempertahankan NKRI dan ikut melaksanakan butir-butir Pancasila. Pastor Ratno juga mengajak para yang hadir untuk merefleksikan diri menjalani hidup iman sebagai manusia yang adil dan beradab sesuai dengan tema tahunan gereja yaitu Makin Adil dan Makin Beradab. Menurutnya masih banyak masyarakat yang hidup tanpa keadilan. Juga, gereja Katolik mengajak kita untuk memperhatikan orang-orang yang tertindas, terpinggirkan dan tersingkir. Pastor Ratno menegaskan untuk selalu hidup lebih dewasa menyikapi umur 72 tahun di negara ini. Hidup bermasyarakat sangatlah penting, terbuka, dan berdialog satu sama lain agar tercipta negara yang utuh. Upacara berlangsung tertib hingga selesainya upacara. Lagulagu kebangsaan pun dibawakan dengan baik oleh koor gabungan dari paduan suara Paroki Cilandak. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan sarapan bersama para pastor dan Masyarakat Stefanus. Ada hal istimewa setelah upacara selesai dimanaada kejutan yang diberikan oleh umat kepada inspektur upacara, Pastor Baru kita, Pastor Ratno yang berulang tahun ke 59. Sementara kue ulang tahun khusus untuk Pastor disiapkan di halaman gereja, seluruh umat diajak merapat untuk ikut memberikan ucapan kepada Pastor Ratno. Setelah selesai dengan upacara dan kejutan untuk Pastor Ratno yang berulang tahun, umat pun diajak untuk sarapan bersama dengan berbagai makanan yang sudah disediakan oleh panitia.yos MP September

14 SEPUTAR PAROKI Menumbuhkan Iman pada Seminar Hidup Baru dalam Roh Kudus Legio Maria, Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), dan Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) Gereja St. Stefanus, Cilandak menggelar acara tahunan, yaitu Seminar Hidup Baru Dalam Roh Kudus (SHDRK) pada Sabtu dan Minggu, Juli Acara itu digelar di Gedung Leo Dehon, Lantai IV, Gereja St. Stefanus, Cilandak. Sebelum acara dimulai jam sembilan pagi, para peserta lebih dulu mengisi daftar hadir yang dibuka sejak pukul WIB. Nah dibandingkan tahun lalu, ternyata peserta SHDRK kali ini jumlahnya lebih banyak, yaitu sekitar 300 orang. Peserta yang hadir, sudah lebih dulu diatur oleh panitia untuk penempatan tempat duduk, sesuai kelompok. Pada 33 kelompok itu sudah ada pendamping yang siap memimpin, menyemangati, dan membantu para peserta menanggapi pengajaran yang diberikan pengajar. Saat pembukaan acara, peserta menyanyikan sejumlah lagu pujian yang membakar semangat. Setelah itu, Pastor Martin van Ooij, SCJ membuka acara. Dia menjelaskan mengenai Roh Kudus yang berkarya dan hidup dalam hati setiap manusia. Roh Kudus, kata Pastor Martin dapat menumbuhkan keimanan seseorang. Selain itu, pekerjaan Roh Kudus, dapat dilihat dalam sumber kebenaran, yaitu Alkitab. 14 MP September 2017

15 Usai penjelasan singkat dari Pastor Martin, acara dilanjutkan dengan pengajaran yang dibagi dalam tujuh sesi. Setiap sesi selesai, peserta melakukan sharing kelompok bersama pendamping. Pertama adalah sesi mengenai Cinta Kasih Allah yang disampaikan pengajar Leonardi. Sesi kedua tentang Penyelamatan, peserta diminta menceritakan pengalaman mereka merasa diselamatkan Yesus. Setelah dua sesi selesai, dilanjutkan makan siang. Namun usai santap siang, bukan berarti acara selesai lho ya! Perut terisi, para peserta justru makin semangat mengikuti sesi berikutnya. Nah di sesi ketiga, mereka diberi pengenalan mengenai Hidup Baru. Pada sesi MP September

16 ini, peserta yang baru pertama kali ikut SHDRK terlihat antusiasnya. Mereka diberi pemahaman mengenai arti pencurahan Roh Kudus dan karunia berdoa dalam bahasa Roh. Dalam sesi ini, pendamping kembali menjelaskan tersebut. Kemudian lanjut ke sesi empat, yaitu Menerima Karunia Allah. Pengajar dalam sesi ini menjelaskan mengenai hal-hal yang menghambat hubungan manusia dengan Tuhan. Selesai sesi keempat, peserta diajak mulai membuka hati. Sebelum pencurahan Roh Kudus, mereka diminta mengaku dosa di ruang yang disediakan panitia. Pengakuan dosa dilakukan bergiliran berdasarkan kelompok. Usai pengakuan dosa, mereka kembali ke rumah masing-masing. Keesokan harinya, sesi dilanjutkan pada waktu dan tempat yang sama. Mereka diminta menggunakan busana atasan putih dan celana hitam. Nah di sesi kelima mereka diberi pengajaran oleh Vincentius Chandra dan Ledis mengenai Berdoa Pencurahan Roh Kudus. Dalam sesi ini, peserta diminta kesediaannya untuk berkomitmen pada Yesus Kristus. Tujuannya tak lain, agar Roh Kudus dapat berkarya penuh dalam diri masing-masing peserta. Kemudian sesi enam yang disampaikan oleh Pastor Djoko Susilo, SJC dengan tema Pertumbuhan Iman Katolik. Pastor Lilo dalam sesi itu menjelaskan mengenai bagaimana cara umat memanfaatkan sarana pokok, agar Roh Kudus semakin bertumbuh. Lalu Pastor Lilo melanjutkan sesi ketujuh. Tema yang dibahas mengenai Bagaimana Caranya Diubah menjadi Serupa dengan Kristus. Sesi ini menjadi inti SHDRK, yaitu pencurahan Roh Kudus. Usai pencurahan Roh Kudus, tak sedikit dari peserta menyatakan lebih damai, tak lagi merasa sendirian atas permasalahan yang menimpa. Beberapa diantaranya juga menerima karunia berbahasa Roh. Usai acara pencurahan Roh Kudus, diketahui ada sekitar 30 orang peserta yang tertarik mengikuti sesi hidup baru selanjutnya. Ya, mereka mau lebih mengenal Tuhan dalam Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) Angkatan XVII yang saat ini pengajarannya sedang berlangsung. ELS 16 MP September 2017

17 MP September

18 SEPUTAR PAROKI Doa, merupakan ungkapan rasa syukur seseorang terhadap rahmat dan hidayat yang diberikan oleh Allah kepadanya, atau dengan kata lain juga perjumpaan pribadi dengan Allah. Rasa syukur itu bisa didapat dari aktivitas sehari hari entah baik atau buruknya kejadian tersebut, dan tentu semua memiliki arti yang mendalam untuk direfleksikan. Latihan doa batin merupakan cara untuk mengenal lebih mendalam mengenai cara untuk lebih mengungkapkan rasa syukur itu tanpa harus berpatok pada pola doa yang sudah di patenkan. Dalam hal ini tidak berarti bahwa doa yang sudah dipatenkan atau dibukukan tidak penting melainkan lebih menitikberatkan kepada ekspresi dalam mengungkapkan rasa kepada Tuhan. Acara yang diikuti oleh lebih dari 40 orang anggota paroki St. Stefanus Cilandak ini merupakan program yang diselenggarakan langsung oleh pencetus Latihan Doa Batin ini yakni Rm. Yustinus Rumanto. SJ yang sekarang bertugas di paroki St. Yohanes Penginjil Blok B, Jakarta Selatan. Beliau berkata bahwa tujuan acara ini diselenggarakan semata mata untuk memperkenalkan kepada umat bahwa dalam gereja katolik ada banyak sekali kekayaan yang luar biasa tentang hidup rohani khususnya yang diperkenalkan adalah cara berdoa, yakni doa yang dinilai sebagai perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang diartikan sebagaimana hidupku dan bagaimana Tuhan menyentuh dan menyapa hidupku secara nyata dalam apa yang sungguh terjadi dalam hidup pribadiku. Kegiatan ini sudah dijalankan beberapa bulan terkahir 18 MP September 2017

19 khususnya di Paroki St. Yohanes Penginjil, dan baru dijalankan untuk pertama kalinya di Paroki Stefanus, Cilandak. program ini merupakan program berkelanjutan yakni dilaksanakan selama 12 hari dalam artian satu kali pertemuan dalam satu minggu. Meditasi merupakan salah satu contoh cara doa yang tidak menggunakan kata-kata melainkan kita merenungkan segala peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Sedangkan doa menggunakan kata-kata bisa kita lihat dari doa yang dilafalkan sehari hari seperti Bapa Kami, Salam Maria dan sebagainya. Latihan Doa Iman ini memberi cara cara dalam berdoa seperti Kontemplasi, Konsiderasi, Eksamen dan beberapa jenis doa lainnya yang tentu saja membantu memberikan jalan terhadap cara seseorang dalam berdoa. Kegiatan yang diselenggarakan ini menyangkut semua usia baik remaja maupun dewasa atau tidak ada batasan umur, karena dalam berdoa tidak dibatasi pada usia, melainkan kesediaan secara pribadi. Bagi mereka yang masih remaja, latihan doa ini diberikan dalam rupa retret. Pada dasarnya setiap orang yang beriman atau memiliki kepercayaan wajib untuk bedoa karena merupakan gambaran nyata seseorang dalam memeluk agama. Bentuk doa itu bervariasi dan cara untuk berdoa pun bervariasi, namun inti dari doa itu sama, aku dengan caraku dan kamu dengan caramu.ko MP September

20 20 MP September 2017 SEPUTAR PAROKI

21 Nama Santo Stefanus sebagai santo pelindung gereja Paroki Cilandak, merupakan pemilihan Uskup Leo Sukoto, SJ dari 10 nama yang diusulkan. Ini mengandung pesan agar umat Paroki Cilandak ini meneladani St. Stefanus, Martir Perdana yang mempertahankan imannya, bahkan hingga mengorbankan nyawanya. Maka, Lustrum kali ini, kembali dengan meneladani St. Stefanus yang memiliki iman dan belas kasih yang luar biasa kiranya, mampu mewujudkan pribadi umat yang Makin Adil dan Beradab di tengah masyarakat. MP September

22 Rumah J. Suradal, Jl. Muhasyim IV/38, memiliki nilai sejarah bagi pastoran paroki sebelum memiliki rumah pastoran. Pada waktu itu umat berjumlah orang dan digembalakan oleh Pastor Mark Fortner SCJ. PROTASIUS SUTRISNO 13 Juli Agustus 2017 P. Sutrisno, yang juga mantan guru Pangudi Luhur merupakan mantan Prodiakon St. Stefanus; dengan Masa Bakti Misa Requiem dipimpin oleh Pastor Joko Susilo, SCJ 22 MP September

23 KURSUS MEMBUAT KUE LUMPUR WKRI ST. STEFANUS Kursus membuat kue lumpur WKRI St. Stefanus dilakukan pada hari Jumat, 4 Agustus Dihadiri sekitar 23 orang anggota WKRI St. Stefanus, acara dimulai pada pukul WIB di kantin Gereja St. Stefanus. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ketrampilan, kekompakkan dan keakraban sesama anggota WKRI. KJ MP September

24 SEPUTAR PAROKI Akhir minggu di bulan Juli yang lalu ini menjadi momen indah bagi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Paroki St. Stefanus, Cilandak, karena organisasi itu berulangtahun ke- 93. Bertepatan dengan perayaan ulang tahun, WKRI melantik Ketua dan Wakil Ranting WKRI yang baru, dalam misa ekaristi pukul 07.45, Minggu 30 Juli Pada perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Antonius Sumardi, SCJ, ada tujuh Ketua dan Wakil Ketua WKRI yang dilantik, diantaranya sebagai berikut : 1. Ranting Maria Margaretha - Agnes Supinah 1. Ranting Maria Salvi - Maria Theresia Srepati, 1. Ranthing Katharina - Yohana Simon Sili, 1. Ranting Sta. Sisilia - Julita Yuniar S. Panjaitan, 1. Ranting Sta. Agatha - Cecilia Ruth Amalia, 1. Ranting Maria Vianney - Theresia Sudarsih, 1. Ranting Sta. Eisabeth - Fransisca Purnawaty, Usai perayaan misa pelantikan, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di Gedung Leo Dehon. Dalam acara itu, tema yang diangkat selaras dengan pokok pikiran Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yaitu Merajut keberagaman dalam menjaga dan menghidupi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Acara ramah tamah itu dibuka dengan sambutan dari Ketua WKRI Cabang St. Stefanus, Aloysia Maria Yuniati atau biasa disapa Wies Ari. Dalam sambutannya dia mengucapkan terimakasih 24 MP September 2017

25 Dari kiri ke kanan; Endang Sutarjo, Ning Purwanto, Wies Ari, Lily Kandou. kepada seluruh pengurus dan anggota WKRI atas kerjasama yang baik. Selain itu, Wies juga memotivasi anggota dan pengurus ranting WKRI yang baru, agar tetap semangat dalam pelayanan. Terkadang kita melakukan suatu kegiatan hanya melihat dari penampilannya saja, namun kesadaran diri dalam melakukannya belum maksimal. Semoga tidak hanya WKRI, tapi kepada kita semuanya, sikap kesadaran dalam dalam melihat suatu hal sebagai kegiatan umtuk melayani sesama, ujar Wies. Layaknya perayaan ulang tahun, panitia ternyata sudah menyiapkan kue sebagai tanda tambahnya usia WKRI Ranting St. Stefanus, Cilandak. Dengan bertambahnya usia, Wies mengharapkan agar penerus WKRI bukan hanya kaum lansia saja. Tapi orang muda juga ikut terlibat dalam pelayanan di WKRI.PANK MP September

26 Dalam acara Bakti Sosial TNI Manunggal di RPTRA Gandaria Selatan, pada tanggal 24 Agustus 2017, WKRI St. Stefanus mewakili paroki memberikan sembako 100 pak. Kegiatan ini adalah apresiasi WKRI terhadap kegiatan BERBAGI yang dicanangkan LUSTRUM 40 tahun St. Stefanus 26 MP September 2017

27 Peony Kids Centre is a one-stop Diagnostic Learning Support & Specialised Intervention Centre for children with special developmental needs in terms of their learning abilities, behaviour, social communication and emotional skills. Our intervention programme is structured and specially designed to cater to every aspect of a child s needs. Speech therapy Play therapy Counselling Occupational therapy Other services Gedung Budhi Lestari Jl. Sultan Iskandar Muda No 1 RT 009/ RW 01 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Kecamatan Jakarta Selatan Mon-Fri : I Sat : (ext 108) I (ext 108) (ext 108) I peonykidscentre@gmail.com play therapy room sensory integration room sensory integration room MP September

28 SEPUTAR PAROKI PESTA NAMA SANTO BONAVENTURA Agus Prihantono Wilayah IX BENEDICTUS Jumat, 28 Juli 2017 Pukul WIB diadakan acara Pesta Nama Santo Bonaventura. Acara ini berlangsung di kediaman Husada Budidarma. Selain Misa Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Lucius Joko, Pr, acara juga dilengkapi dengan makan malam dan ramah tamah. Acara ini diikuti oleh 74 orang, Lingkungan St. Bonaventura sendiri juga mengundang warga yang tergabung dalam Wilayah IX lainnya yaitu Lingkungan Keluarga Kudus dan St. Bonifasius. Dalam homilinya Pastor Lucius menerangkan, Mengapa hukum Tuhan ada dan harus ada? Karena kecendurungan manusia untuk selalu melanggar ketentuan-ketentuan yang seharusnya dikerjakan. Dengan berbagai dalih sekalipun melakukan hal hal yang tidak patut. Semua ngotot melakukan pembenaran diri sendiri. Jadi Hukum Tuhan diperlukan. Ia (Pastor Lucius) meminta kita untuk mengenal hukum-nya. Hukum disini adalah Firman dan Sabda Tuhan didalam Injil. Sadar atau tidak, kita tidak membuka Injil karena merasa akan membebankan hidup, padahal dengan mengenal Injil justru menjadi hidup yang merdeka. Merdeka yaitu hidup penuh kasih, damai sejahtera. Bagaimana cara mengenal-nya? Pastor Lucius kemudian mengambil contoh, misalnya Husada yang malam ini kebetulan merayakan hari jadinya juga. Husada telah mengenal istrinya dengan erat. Demikian pula kita akan mengenal Hukum Tuhan karena relasi kita yang intim. Semakin intim, semakin sering dibaca dan 28 MP September 2017

29 didengar pastinya akan merubah prilaku keseharian kita. Mari tingkatkan selalu pengetahuan Hukum Tuhan yang adalah Kasih. Dengan rajin membaca dan mendengar Injil. Sebagai satu kebenaran iman lakukan itu dalam hidup sehari-hari.mp Memberitakan Pekerjaan TanganNya Mencari Tenaga Baru di Bidang Kreatif: FOTOGRAFER DESAINER GRAFIS PENULIS/JURNALIS WEB DEVELOPER *KOMSOS akan memberikan pelatihan dasar, dan juga lanjutan. Mari bersama-sama meningkatkan kualitas pewartaan sembari menambah pengetahuan dengan bergabung bersama KOMSOS ST. STEFANUS - CILANDAK KONTAK & INFO: DONALD ( ) & PUTRO ( ) MP September

30 PELAYANAN PENGURAPAN ORANG SAKIT (MINYAK SUCI) Bila ada kebutuhan untuk pengurapan orang sakit di Rumah Sakit yang masuk area Paroki Cilandak, dan terjadi pada jam buka Sekretariat, maka silahkan langsung menelepon ke Sekretariat Paroki. Bila dalam keadaan darurat (terjadi diluar jam buka Sekretariat) dan RS ada di daerah Paroki kita, maka bisa menghubungi (Whatsapp Sdr. Ledo) Bila Rumah Sakit berada di luar wilayah Paroki, maka agar tidak menghambat pelayanan, sudah ada kesepakatan semua Paroki se KAJ (Keuskupan Agung Jakarta) untuk meminta bantuan dari Paroki setempat dimana RS berada dengan langsung menghubungi paroki setempat. Telepon Paroki se-kaj dapat diperoleh di Untuk pelayanan lainnya, harap biasa menghubungi pada hari kerja kesekretariatan : Senin dan Selasa s/d Minggu pukul (kecuali hari libur) Ibu Johana Laura Warsokusumo Pontianak, 22 Februari 1928 Jakarta, 18 Agustus 2017 Almarhum adalah anggota dari LANSIA, yang juga merupakan aktivis Gereja St. Stefanus. Beliau merupakan perintis dari paduan suara anak-anak dari tahun Pada saat pembangunan Gereja St. Stefanus tergabung dalam Tim Pencarian dana. 30 MP September 2017

31 Partisipasi Warga Lingkungan Santa Theresia dalam peringatan Hari Kemerdekaan. Warga melakukan kegiatan bersama di Komplek PDK Cilandak Barat pada hari Sabtu, 19 Agustus. Umat Theresia pun berpartisipasi aktif dalam upacara 17 Agustus di Gereja St. Stefanus. LINGKUNGAN SANTA THERESIA Dewi WilayahII YUSTINUS MP September MP April

32 Wilayah XII FRANSISKUS ASISI PESTA NAMA SANTO BERNARDUS DENGAN BERBAGI KASIH Dalam rangka merayakan Pesta Nama Lingkungan dan Hari Ulang Tahun Lingkungan yang ke-36, sudah sejak lama pengurus lingkungan merencanakannya. Mulai dari wisata rohani, misa lingkungan, berbagi rasa dengan umat digereja sesudah misa, dan lainnya; akhirnya diputuskan berbagi kasih dengan panti asuhan. Melalui pengalaman Threes Soewadji maka muncul nama panti asuhan : Marciano Soeyatno PSAA Bhakti Kasih, Kp. Sindangresmi no 6 Rt 01/ Rw 018 Bondongan,Bogor. Diawali pembicaraannya dengan Ketua Panti Asuhan tersebut, pengurus mendapatkan informasi untuk barang- barang yang dibutuhkan serta uang untuk bayar, SSP dan transport ke sekolah. Panti itu memiliki 48 anak, mulai dari tingkat SD, SMP dan SLA. Selanjutnya, Pengurus mengutarakan ke warga lingkungan atas niat baik tersebut dan mereka semua 32 MP September 2017

33 mendukungnya. Setelah diedarkan surat kepada warga, mereka mulai berpartisipasi untuk melakukan pembelian barang. Guna melancarkan kegiatan tersbut dibentulah panitia dengan Ketua Threes Soewadji, Sekretaris umum Daisy, Bendahara Roosye, dan Transportasi M Soeyanto. Barang yang telah dikumpulkan berupa : Sabun cream, Mie instan, Selimut, Kaos kaki sekolah, Spagheti, Goodybags, Sosis, Deterjen, Teh, Odol, Telor ayam, Sarden, Handuk, Buku, Susu bubuk, Lunch box, Uang tunai dan pakaian bekas layak pakai. Pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017, panitia berkunjung ke Panti Asuhan yang diketuai oleh Antonius Agus S SH. Ia didampingi oleh RD Markus Lukas kepala paroki St. Fransiscus Asisi, Bogor dan anak-anak yang ada di panti asuhan. Melalui sharing, kita mengetahui dan mengerti bahwa begitu banyak halangan,rintangan, cobaan. Mereka bercerita dari yang tidak memiliki rumah panti sampai tersedia rumahnya, dari perabotan tempat tinggal yang tiada menjadi ada, kesulitan dalam pencarian dana, kesehatan / sakit, untuk pengobatan dan perawatan, uang sekolah, masalah perseteruan sesama anak di panti dan lain sebagainya. Namun, walau penuh dengan penderitaan-penedritaan tersebut semua secara bertahap dapat diatasi dapat terselesaikan hanya oleh karena berkat kasih Allah, Tuhan Yesus beserta bunda Maria.MP MP September

34 34 MP September 2017 PESONA SABDA

35 BERJALAN BERSAMA BUNDA MARIA YANG BERDUKA CITA Oleh Martin van Ooij SCJ Pesona Sabda Edisi Bulan September ini mengundang kita untuk merenungkan Bunda Maria yang berduka cita. Permenungan ini terinspirasi pada PIETA (saat Maria dengan kesedihan yang mendalam memangku jenasah Yesus), dan peristiwa sedih MARIA pada doa Rosario. Aspek dukacita ini ditonjolkan, bukan hendak melahirkan pesimisme di dalam iman kita, tetapi justru sebaliknya, dibalik duka cita Maria ada selalu harapan dan perjuangan yang tidak pernah berhenti. Dengan obyektif itu, mari kita belajar dari Injil Yohanes 19 ayat 26, yang menegaskan bahwa Bunda Maria menanggung penderitaan yang dahsyat bersama Yesus, PutraNya yang tunggal. Ia setia berdiri di kaki salib dimana Yesus meregang nyawa. MP September

36 Untuk sampai pada permenungan biblis tersebut, saya mengajak pembaca untuk sekedar melihat penderitaan Bunda Maria dari perspektif pengalaman saya, tatkala masih berkarya di daerah transmigrasi. Saya sering menyaksikan pada tahun 70 80an, banyak rombongan transmigran dari Jawa yang menempati daerah-daerah transmigrasi di Lampung dan sekitarnya. Di antara banyak transmigran yang baru datang tersebut, hampir selalu ada pasangan muda yang istrinya sedang hamil. Menempuh perjalanan yang jauh, tentu bukan pengalaman yang mudah bagi wanita hamil; ia akan selalu kelihatan lelah atau capai yang luar biasa. Yang menyentuh, saya melihat bagaimana suami bagi wanita hamil itu begitu prihatin dan menaruh perhatian untuk mendukung dan melindungi. Menyaksikan hal itu, pikiranku terbang ke pasangan dari Nasaret, Yosef dan Maria pada masa dulu dalam perjalanan pendaftaran ke kota asalnya. Keluarga muda transmigran itu dan pasangan Nasaret, Yosef dan Maria ada banyak kesamaan! Penderitaan pasangan atau keluarga muda di daerah transmigrasi memang amat berat dan penuh resiko, karena tidak ada fasilitas apa-apa di bidang kesehatan, dan makanan pun sangat terbatas. Perjuangan untuk mulai membangun ekonomi rumah tangga penuh tantangan. Kebersamaan keluarga muda di daerah baru mendapat ujian nyata. Kalau kita merenungkan pengalaman St. Yosef dan St. Maria, perlulah kita memikirkan secara manusiawi saja. Mari kita bayangkan keluarga muda transmigran tersebut. Keluarga muda dan istri yang sedang hamil, menempuh perjalanan panjang dengan jalan yang buruk, di wilayah baru mereka tidak ada famili sehingga tidak mendapat penginapan, dan mereka mengawali kehidupan rumah tangga dengan segala sesuatu yang sangat sederhana. Dengan pergulatan dan kesulitan yang kurang lebih sama, Santa Maria melahirkan Yesus dalam situasi penuh resiko, tanpa tempat menginap yang layak. Ia dibantu oleh Yosef, juga harus berlari mengungsi untuk menyelamatkan si bayi kecil. Dukadukanya terus hadir silih berganti. Namun dengan setia pada tugas panggilan yang unik, St. Yosef dan St. Maria mengutamakan keselamatan anak mereka. Kalau kita membaca Kitab Suci, bisa saja kita tidak ada perasaan apa-apa karena kita sudah hafal dan tahu hasilnya. Ini lain dengan keluarga muda di daerah transmigrasi; mereka tidak tahu apakah mampu untuk menyelamatkan anaknya! Kedukaan dan keprihatinan mereka luar biasa! Mereka belajar menghadapi semuanya, selain dengan tindakan konkrit untuk bertahan hidup, juga melalui doa. Doa menjadi pertahanan terakhir bagi perjuangan 36 MP September 2017

37 mereka yang serba tidak menentu. Kedukaan khusus di hati ibu muda, tidak kalah dengan pengalaman Bunda Maria yang muda waktu itu. Dengan menelurusi perjuangan ibuibu muda di daerah transmigrasi awal, kita lebih dapat memahami kedukaan Bunda Maria! Pengalaman Bunda Maria berikutnya dalam mendidik dan kagum pada anaknya tapi tidak mengertinya. Kata-kata Yesus terasa menusuk hatinya, ketika dicari-cari dengan susah payah, namun ketika ditemui, Ia justru mengatakan bahwa Ia memang harus tinggal di rumah Bapa. Terkesan, Ia kurang menghargai perjuangan orang tuanya yang cemas mencaricarinya. Bunda Maria menyimpan Bunda Maria berduka cita, jadilah sumber inspirasi kekuatan cinta kasih untuk para ibu jaman sekarang ini. mendampingi Yesus, bisa semakin menandaskan unsur kedukaan. Pada masa perkembangan Yesus, Bunda Maria dan Yosef dikejutkan oleh peristiwa ini. Coba bayangkan Yesus pada waktu berumur sangat muda, tetapi sudah berani berbicara di Sinagoga di depan tokoh-tokoh agama Yahudi; ia pemberani dan amat berwibawa. Bunda Maria ketidakmengertian dan kedukaan dalam hati, karena baginya, tidaklah penting memikirkan kedukaan dirinya. Baginya, bertemu kembali dengan anaknya adalah segalagalanya. Yesus adalah yang utama. Penderitaan batin Bunda Maria semakin menjadi-jadi ketika harus menyaksikan bahwa Yesus mulai ditolak dan dijelek-jelekkan oleh MP September

38 para penguasa, diancam untuk dibunuh setelah adanya kesaksiankesaksian palsu. Dalam keadaan seperti itu, Bunda Maria tetap hadir menemani Yesus secara rohani. Bunda Maria tetap mendampingi anaknya dalam perjalanan dolorosa, perjalanan menuju puncak Kalvari. Mirip dengan Bunda Maria yang selalu mendampingi Yesus pada saat Yesus didera sakit, saya pun tersentuh, melihat banyak ibu yang baik hatinya pada anak-anaknya, dengan setia ada di samping anakanaknya, khusus kalau sakit atau terancam. Itulah yang dilakukan oleh ibu-ibu di daerah transmigran dulu dan saya yakin, mereka dimampukan seperti itu Karena dikuatkan oleh teladan Bunda Maria. Seperti Bunda Maria, para ibu merasa bahwa anak-anak adalah titipan dari Tuhan. Bunda Maria hadir dimana anaknya berbicara dan membuat mukjizat; Bunda Maria hadir sewaktu anaknya dipuji-puji dan dielukan; Bunda Maria hadir sewaktu Yesus diadili dan akhirnya diputuskan secara tidak adil bahwa dihukum mat di kayu salib. Bunda Maria hadir dalam perjalanan salib ke Golgota. Bunda Maria hadir dan memeluknya setelah dilepas dari salib. Bunda Maria hadir bersama para Rasul di tempat tersembunyi dimana Yesus datang dan menyanggupi akan diutus penguat, penghibur, pemberi hidup baru: Roh Kudus. Bila kita boleh rumuskan, Bunda Maria setia menemani Yesus, di sepanjang perjalanan hidup Yesus, termasuk pada momen yang amat menyedihkan. Itulah mengapa kita memanggil atau memberi gelar Bunda Maria sebagai Bunda yang berduka-cita. Gelar itu tidak hendak menyisihkan unsur kebahagiaan Bunda Maria di sepanjang hidupnya, namun hendak menunjukkan teladan bahwa di dalam dukacita, Maria masih menunjukkan harapan dan jalan keluar, ia tidak pernah menjadi pribadi yang berputus asa. Oleh Karena itulah, Bunda Maria (dan Santo Yosef) memberikan inspirasi segar dan kekuatan baru. Dan kita diundang melalui doa Rosario, untuk terus menerus menimba inspirasi dari Bunda Maria, khususnya dalam hal sikap jujur dalam pelayanan, sikap pasrahnya atas kehendak Allah dan sikap adil dalam mendidik dan memberlakukan banyak orang. Sikap berduka cita mempunyai kaitan yang sangat erat dengan sikap solidaritas; berbahagia dengan yang berbahagia, menangis dengan yang menangis. Maka, Bunda Maria yang berduka cita menjadi model dan contoh yang tepat bagi kita dalam mewujudkan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat yang berbeda kultur dan asal usul suku dan agama, terlebih-lebih hati kita terbuka untuk orang miskin dan yang sederhana. Untuk itu, mari kita berjalan bersama dengan Bunda Maria yang berduka-cita, yang membuka hati untuk merasakan seluruh suka dan dukanya dunia, terutama bagi kaum ibu di seluruh penjuru dunia ini.mp 38 MP September 2017

39 SKALA IMAN Konser di Basilica Cattedrale di Sant Agapito Martire, Palestrina. Berkesempatan bernyanyi di sejumlah gereja Eropa yang indah dan megah, tentu menjadi impian dari para pelaku paduan suara gereja Katolik. Italia misalnya, negara yang kaya akan karya seni dan menjadi pusat gereja Katolik. Kesempatan itu dirasakan oleh Johanes K. Sihombing atau biasa disapa John. John merupakan warga Lingkungan St. Markus, Wilayah III St. Ambrosius yang jatuh cinta pada musik awal gereja Katolik. Berawal dari kecintaannya pada musik itu, John memutuskan terjun menjadi anggota di beberapa paduan suara. Mulai dari kelompok paduan suara di lingkungannya, Serafim di Gereja St. Stefanus, hingga Cappella Victoria Jakarta (CVJ). CVJ merupakan paduan suara lintas paroki yang berbasis di Paroki Menteng: St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus. Bila ditotal anggota CVJ berasal dari 27 paroki di Keuskupan Agung Jakarta dan dua paroki dari Keuskupan Bogor. CVJ menjadi paduan suara yang konsisten menyanyikan Polifoni Suci dari akhir abad XVI, terutama Polifoni Roma dan tafsirannya pada zaman modern. MP September

40 CVJ MEMBAWA IMPIAN Pada pertengahan 2016, CVJ mendapatkan undangan dari Fondazione Cardinal Domenico Bartolucci (FCDB). Kardinal Domenico Bartolucci adalah mantan direktur Paduan Suara Kapel Sistina dan Akademi Musik Santa Caecilia, Italia. Nah dalam undangan itu, CVJ diminta bernyanyi di misa dan konser, dalam rangka peringatan 100 tahun kelahiran Kardinal Domenico Bartolucci ( ) yang jatuh pada Kemudian diketahui, ternyata CVJ adalah salah satu dari 26 kelompok paduan suara dan orkestra di seluruh dunia, bahkan satu-satunya wakil dari Benua Asia yang mendapat kesempatan mengeluarkan suara emasnya di beberapa kota di Italia. Meskipun sempat diselimuti keraguan dan pesimis, namun CVJ berhasil menepisnya. Perasaan itu kalah dengan semangat para pengurus dan anggota CVJ yang berupaya mewujudkan karya pelayanan di Italia. Selama setahun, seluruh daya upaya pencarian dana dikerahkan agar dapat memenuhi biaya perjalanan rombongan penyanyi yang berjumlah sekitar 35 orang--33 penyanyi, satu orang organis, dan satu orang dirigen itu. Mereka bukan hanya mencari dontur dan sponsor saja, tapi juga menjualan CD live konser CVJ, patung-patung rohani, dan beragam makanan. Namun usaha saja tidak cukup, CVJ juga rutin berdoa bersama, memohon kelancaran usaha pencarian dana dan kelancaran perjalanan CVJ di Italia. Hingga akhirnya, CVJ dapat memenuhi undangan FCDB dan melakukan perjalanan mereka di Italia pada tanggal 20 Juni- 2 Juli Adapun rangkaian perjalanan CVJ mencakup: Tampil di Kedutaan Besar Indonesia untuk Vatikan, Roma Mengiringi Misa di Chiesa di San Salvatore in Lauro, Roma Konser di Chiesa di Sant Ignazio di Loyola in Campo Marzio, Roma Konser di Basilica Cattedrale di Sant Agapito Martire, Palestrina Konser di Basilica Papale di San Francesco d Assisi, Assisi Selama di Italia, CVJ membawakan sejumlah nyanyian polifoni dari zaman Renaisans dan lagu-lagu yang ditulis oleh 40 MP September 2017

41 Kardinal Domenico Bartolucci. Beberapa diantaranya adalah O Sacrum Convivium, Ave Maria, Haec Dies dan Magnificat. CVJ turut pula membawa empat lagu gubahan komposer Tanah Air, seperti Ave Maria (Gubahan R.A.J. Soedjasmin), Indonesia Pusaka (Gubahan Ismail arzuki), Tanah Airku (Gubahan Ibu Soed) dan Satu Nusa Satu Bangsa (Gubahan L. Manik). Selain membawakan lagu nasional, CVJ juga memperkenalkan budaya Indonesia pada penonton di Italia dengan seragam konser yang bernuansa tradisional Indonesia, seperti kebaya Cirebon, tunik, dan kain songket Palembang untuk wanita. Sementara pria memakai jas Sriwijaya dengan aksesoris syal batik atau kain songket dan ikat kepala Palembang. USAHA YANG TERBAYAR Bernyanyi dihadapan warga Italia yang terbiasa menikmati konser dari beragam karya, menjadi tantangan mental tersendiri bagi John dan rekan-rekannya di CVJ. Ditambah lagi diantara penonton, juga hadir praktisi musik dari penyanyi, maestro, dan yayasan ternama di Italia. Untuk menghadapi tantangan ini, persiapan-persiapan menjelang konser seperti latihan dan pemanasan wajib dilakukan agar dapat memberikan penampilan maksimal saat konser. Menjadi pengalaman yang sangat memuaskan bagi John pada saat melihat para penonton memberikan apresiasi setiap kali lagu selesai dibawakan. Rasanya persiapan selama setahun terbayarkan, ketika dengan melihat senyum dan kegembiraan di wajah penonton. Menjadi pengalaman yang mengharukan juga ketika menyanyikan lagu-lagu nasional di hadapan warga Italia. Sensasi menjadi duta negara Indonesia sungguh terasa sangat nyata. Ditambah kenyataan bahwa ternyata para penonton di Italia memberikan apresiasi tinggi pada lagu-lagu karya komposer Tanah Air. Hal itu tentunya sangat membanggakan bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Secara keseluruhan, rangkaian perjalanan di Italia berjalan dengan lancar dan John sangat bersyukur karena Tuhan berkenan mewujudkan mimpinya selama ini, melalui koor CVJ. Dengan pengalaman berharga ini, John semakin yakin bahwa tidak ada mimpi yang mustahil selama kita yakin dan percaya, serta bertekun dalam upaya dan doa kepadanya. ELS MP September

42 BERBEDA BEDA NAMUN DISATUKAN OLEH ALLAH ASIAN YOUTH DAY VII BAGIAN PERTAMA Pada tahun 2017 ini telah diadakan salah satu acara Orang Muda terbesar yaitu Asian Youth Day ke-7 yang diadakan pada 30 Juli sampai 6 Agustus 2017 di Indonesia. Tema pada Asian Youth Day ini adalah Joyful Asian Youth! Living The Gospel In Multicultural Asia. Acara ini diawali dengan Days in Diocese (DID) kemudian dilanjutkan Days In AYD's Venue di Jogja Expo Centre, Jogjakarta. Peserta dari Keuskupan Agung Jakarta berjumlah 102 orang dimana 66 orang delegasi dari setiap paroki, empat pastor, dua suster, dua frater, dan sisanya dari Komkep KAJ dan volunteer DID KAJ. DAYS IN DIOCESE Days In Diocese adalah kegiatan dimana peserta tinggal (live in) di rumah warga di Paroki yang sudah ditunjuk. DID pada Asian Youth Day ke-7 ini diadakan di sebelas keuskupan yaitu Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Makasar, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Bandung, Keuskupan Bogor, Keuskupan Malang, Keuskupan Denpasar, dan Keuskupan Surabaya. BERKUMPUL DARI BERBAGAI ASAL Delegasi dari Jakarta berkesempatan untuk live in di Keuskupan Agung Jakarta bersama delegasi dari Palangkaraya, Tanjung Selor, Timika, Jayapura, Filipina dan East Asia. Adapun paroki tempat live in Keuskupan Agung Jakarta dihunjuk di Gereja Keluarga Kudus Pasar Minggu, Gereja St. Laurentius Alam Sutra, Gereja St. Paskalis Cempaka Putih, Gereja Sta. Maria De Fatima Toasebio, Gereja St. Yohanes Bosco Danau Sunter, Gereja St. Aloysius Gonzaga Cijantung, Gereja St. Matias Rasul Kosambi dan Gereja St. Albertus Agung Harapan Indah. Untuk live in di Keuskupan Agung Jakarta dimulai pada tanggal 29 Juli Peserta berkumpul di Gereja St. Matias Rasul Kosambi untuk registrasi, pemberian kit (tas, tumbler, guide book, pulpen, notes, flight tag dan name tag), berdinamika, 42 MP September 2017

43 makan siang, kemudian dijemput oleh paroki tempat live in. Saya mendapatkan kesempatan untuk live in di Gereja Sta. Maria De Fatima Toasebio. Setiap paroki tempat live in memiliki kegiatan yang berbeda. Di paroki tersebut, dalam tiga hari (29 Juli s/d 31 Juli) kami diajak untuk mengunjungi paroki yang berada di dekenat barat satu dan berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pada hari pertama kami diajak mengunjungi dua paroki yaitu Gereja Kristus Salvator Slipi dan Gereja St. Petrus & Paulus Mangga Besar. Dan jadwal di hari kedua, kami mengunjungi Gereja Damai Kampung Duri, Gereja Maria Bunda Perantara Cideng dan Gereja Bunda Hati Kudus Kemakmuran. Kemudian kami mengikuti Misa Pembukaan DID Asian Youth Day yang dilanjutkan dengan acara dan ramah tamah. Pada hari ketiga kami diajak untuk berkeliling Taman Mini dan Gereja Sta. Katarina. Acara di hari ketiga akhirnya ditutup dengan penutupan DID Asian Youth Day karena di hari keempat peserta akan diantar ke Gereja Katedral untuk melanjutkan rangkaian Asian Youth Day. PENERIMAAN YANG LUAR BIASA Selama DID ini saya tinggal di rumah Ibu Theresia Kho. Saya tinggal bersama delegasi dari Palangkaraya yaitu Kak Renny. Ibu Theresia Kho memiliki dua orang anak yaitu Felix (kelas XI Fransisca Purnomo Sari SMA) dan Gaby (kelas X SMA). Sayang sekali kami tidak dapat bertemu dengan suami Ibu Theresia Kho karena beliau sedang keluar negeri. Ibu Theresia Kho menerima kami dengan sangat baik. Pada awalnya saya berpikir bahwa akan sangat canggung untuk tinggal di rumah orang yang baru dikenal, namun keluarga Ibu Theresia Kho menganggap kami sebagai bagian dari keluarga sehingga hilanglah anggapan tersebut. Bersambung ke Edisi Oktober 2017, PR MP September

44 MENURUT MEREKA Nama Beatrix Corry Aprilia Paroki St. Matias, Cinere Awalnya merasa kecewa, marah, dan tidak terima pada orang tersebut karena saya merasa sudah percaya padanya. Saya akan memastikan ia tahu bahwa saya kecewa pada perbuatannya, dengan bicara langsung pada orang tersebut. Sesudah itu berusaha mendoakan dan melupakannya. Nama Victoria Marantie Paroki St. Stefanus Cilandak Aktifitas Kelompok Tritunggal Mahakudus (KTM) Sedih dan kecewa, karena tidak menyangka akan dikhianati. Namun dengan kejadian tersebut saya bersyukur karena Tuhan telah mengingatkan kepada saya, agar berhati-hati dalam berteman. Saya berdoa, mohon kepada Tuhan supaya diberikan kesabaran, kekuatan dan ketabahan, dalam menghadapi dan menyikapi hal tersebut. Nama Inderayati Purwo Paroki St. Stefanus Cilandak Sulit kalau diceritakan, pastinya akan panjang. Paling utama adalah sakit hati. Lama kelamaan akan membuat stres, apalagi itu adalah hal yang negatif. Tetapi, jika mau dilihat lebih dalam lagi, ada maksud Tuhan di balik kejadian pahit itu. Kalau kita percaya, ada hal yang indah dari itu semua karena Tuhan bekerja, untuk mendatangkannya kepada kita, orang yang percaya. 44 MP September 2017

45 Nama Irene setianing pudjorini (Menuq) Paroki St. Stefanus, Cilandak Kalau yang melakukan bukan orang dekat secara manusiawi saya akan sebal. Mungkin ini harus saya lalui jadi saya tak akan berpikir terlalu lama. Dua setengah menit saja juga sudah hilang. Nama Maximilianus Maria Kolbe Jovan Ane Paroki Ratu Damai Teluk Betung, Bandar Lampung Kalau dikhianati diikhlaskan saja. Hal yang penting sehat imannya dan kuat. Nama Fransisca Karina.C Paroki Yohanes Penginjil, Blok B Ketika dikhianati, saya merasa kesal dan sedih pada awalnya dan juga merasa seperti manusia bodoh. Beberapa ada yang saya maafkan dan saya doakan, tapi ada beberapa yang saya musnahkan dari memori otak namun tetap saya doakan juga. Nama Susatyo Lingk/Wil St. Dionysius/12 Paroki St. Stefanus Cilandak Aktifitas Kelompok Tritunggal Mahakudus (KTM) Dikhiniati oleh seorang sahabat pasti kita akan mengalami sakit hati, marah dan kecewa. Hubungan yang sudah terbina dengan baik pasti berantakan karena seseorang yang kita percaya mengkhianati kita. Setelah itu timbul perasaan, kita sulit untuk mempercayai lagi orang tersebut. Tetapi sebelum kita mengambil keputusan untuk menyudahi hubungan, sebaiknya kita introspeksi diri, kenapa orang tersebut mengkhianati kita. Bisa jadi sumbernya dari diri kita sendiri, yang tanpa kita sadari perbuatan kita secara tidak sengaja membuat orang tersebut kecewa sehingga tidak lagi mau memegang janjinya. Nah, jika itu yang kita rasakan sebaiknya kita temui sahabat itu. Kita ajak bicara baik-baik, cari akar permasalahannya. Setelah semuanya teratasi dengan jelas sebaiknya kita minta maaf kepadanya.tetapi jika sumber masalahnya jelas ada di pihak sahabat kita dan tidak mengakui kesalahannya, ya sudah. Kita bawa doa saja supaya sahabat kita bias kembali ke jalan yang benar. MP September

46 PSIKOLOGI MENTAL Materialistik BATU SANDUNGAN KELUARGA MANUSIA TELAH LAMA MENGENAL DAN BERGANTUNG DENGAN KEGIATAN EKONOMI. KEGIATAN INI MENYOKONG KEBERLANGSUNGAN HIDUP MANUSIA DARI MASA KEMASA SEHINGGA KEHIDUPAN MANUSIA MENJADI BERKEMBANG DARI SEGALA ASPEK. Dapat dikatakan pula bahwa ekonomi merupakan hal yang mendasar dari kemajuan sekaligus kechaosan hidup manusia di berbagai lingkup kehidupan. Dari lingkup perorangan, pasangan, keluarga, pertemanan, dan lebih dari pada itu lingkungan rumah, regional, negara juga tentunya dunia dapat mengalami besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi. Gerak hidup manusia yang begitu cepat, terutama manusia urban di berbagai aspek mengandalkan perputaran ekonomi yang baik pula untuk tetap stabil berpacu pada roda kehidupan masing-masing. Tidak hanya itu, dalam waktu yang bersamaan tiap orang pun bersaing dengan roda kehidupan milik lainnya. Namun cepatnya gerak hidup manusia ini terkadang dirasa mendesak kenyamanan hidup manusia itu sendiri sehingga muncul keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dan instan dan 46 MP September 2017

47 tidak jarang materi menjadi hal (lebih parahnya lagi menjadi tujuan) utama bagi manusia urban di masa kini. Jika keinginan tersebut selalu dituruti dan orientasi hidup mengarah pada kepenuhan materi semata biasanya manusia mengalami kegoyahan. Kegoyahan hidup yang tentunya dialami tiap pribadi kemudian meluas pada lingkup hidup yang terdekat yaitu keluarga atau pasangan kita. Besarnya keinginan seseorang untuk memiliki materi secara berlebihan bukan hanya berdampak pada dirinya sendiri, yang menjadikannya pribadi yang serakah, namun juga berdampak pada orang-orang terdekatnya yaitu pasangan dan keluarga. Adapun pengaruh tesebut antara lain: MUDAH DIGOYAH Kehidupan yang selalu mengarah pada kepenuhan materi membuyarkan tujuan hidup esensial yang sebenarnya. Manakah tujuan hidup yang esensial? Setiap insan lahir dengan kebaikan namun kebutaan akan kepenuhan materi itu menutupi kebaikan tersebut. Maka jika ada pasangan yang mudah digoyah, mereka akan mudah pula dijauhkan dari kebaikan tersebut. Mereka sulit untuk saling melihat kebaikan maupun melakukan kebaikan tersebut satu sama lain. Bila ada hal yang menarik perhatiannya, ia akan lebih mudah berpaling. SALING CURIGA Memilih pasangan yang baik tentunya sudah mempunyai visi hidup yang sama. Cara pandang kehidupan yang sama melahirkan pula tujuan hidup yang ingin diusahakan secara bersama pula. Namun ketika urusan materi menjadi nomor satu oleh salah satu pasangan, visi hidup pun tersamarkan dan lama kelamaan menjadi tertutup. Jika sudah tertutup, sulit untuk melihat kembali apa yang menjadi tujuan hidup bersama. Akibatnya pasangan yang matrealistik akan merasa dibutakan oleh arah hidupnya sehingga memandang sesuatu penuh curiga. Sulit untuk maju ke depan bersama jika orang yang dipercaya saja diragukan. PANDANGAN SEMPIT Orang yang hidupnya berpusat pada hal yang materialistik memandang sekitarnya hanya sebatas yang kelihatan saja. Misalnya, pakaian yang dikenakan, kendaraan yang dimililki, restoran yang dikunjungi, dll. Perhatiannya akan terarah pada hal-hal yang semata mengangkat status sosialnya sehingga sulit melihat lebih dalam pun lebih luas mengenai pasangannya. Jika suatu pasangan mempunyai pandangan yang sempit, mereka akan sulit melakukan banyak hal baik untuk kemajuan bersama karena hanya terpenjara dalam pandangan yang itu-itu saja. Tidak hanya itu, mereka akan sulit memecahkan masalah bersamasama karena terkurung dengan kepentingan yang seolah dibenarkan oleh keinginannya. Bukankah suatu pasangan berikrar menjalani hidup dengan seorang pribadi karena sikap hidupnya dan bukan karena hanya jam tangan yang ia kenakan? ABAI PROSES Cara pandang materialistik terkadang melihat hasil (sesuatu yang dapat dilihat secara real) merupakan tujuan utama suatu tindakan yang dilakukan. Pasangan yang melihat kelimpahan harta milik sebagai suatu yang utama akan selalu memandang sebelah mata pasangannya yang tidak memiliki pencapaian sesuai standarnya. Padahal tiap orang mempunyai kemampuannya dan caranya masing-masing untuk sampai pada pencapaiannya (yang juga masing-masing). Proseslah yang membentuk manusia menjadi lebih kuat sebab disitulah, dalam hal ini pasangan saling mengusahakan dan saling menguatkan satu dengan yang lain. Sedari dulu dari kegiatan sesederhana sistem barter, kita telah mengetahui bahwa manusia tidak terlepas dari keinginan dalam pemenuhan kebutuhan. Hal ini lumrah sebab manusia butuh untuk mempertahankan hidup. Menjadi tidak lagi lumrah ketika hal ini berubah menjadi dalih atas keinginan manusia yang bukan lagi sekadar memenuhi kebutuhan hidup namun hasrat memperkaya diri secara berlebihan. Sebagai orang Katolik, kita telah mengenal hasrat memperkaya diri secara berlebihan tersebut sebagai salah satu dosa pokok yaitu keserakahan. Untuk itu pentingnya menjaga kehidupan rohani dan menyeimbangkannya dengan kebutuhan duniawi. Bukankah Allah berfirman manusia hidup bukan hanya roti saja? CHR MP September

48 POTRET GEREJA Frans Jonosewojo MARIA DALAM HIDUP & PELAYANAN GEREJA Frans Jonosewojo memulai pelayanannya dengan menjadi Sekretaris Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) pada tahun 2001, dan ia merasa penting untuk menerima panggilannya melayani di gereja. Melalui berdoa,membaca firman, pelayanan dan berkomunitas mampu menjalankan roda-roda yang menghidupkan, kehidupan setiap umat. Menjelang pensiun dari pekerjaannya sebagai eksekutif di sebuah perusahaan tambang, pada tahun 2008 ia mulai aktif menjadi prodiakon hingga saat ini. Sejak menjadi Anggota Dewan paroki pada tahun 2013, Frans diminta untuk mendampingi SKK dan Wilayah 2. Begitu banyak pelayanan yang diikuti Frans di Gereja membuat Alumni KEP Angkatan kedua ini memiliki pandangan tersendiri mengenai pelayanan. Baginya, pelayanan bukan hanya suatu kontribusi kepada Gereja, tetapi membawa kita untuk hidup dalam komunitas Gereja. Frans menekankan pelayanan yang dilakukan selama ini untuk Gereja ialah sebagai ungkapan terima kasih atas segala aspek kehidupan yang telah Tuhan berikan. Selain sebagai pendamping SKK, Frans juga menjadi mendampingi Seksi Keamanan Paroki dan juga sebagai kepala personalia di Gereja yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak kalah banyak dengan pendamping SKK. Semua itu dilakukan Frans sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Tuhan. Dukungan dari Istri dan kedua anaknya sangatlah penting sehingga ia dapat melakukan segala pekerjaan dan pelayanan di Gereja secara seimbang. Sebagai bagian dari pelayan gereja dalam Dewan Paroki Harian, Frans harus mampu mengenal mengenal dan menjaga hubungan baik antar sesama Dewan Pengurus Harian maupun Dewan Pengurus Pleno. Sehingga nantinya dapat bersinergi satu sama lain dalam menjalankan program-program Gereja maupun Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Dalam hal ini, Frans sangat mengapresiasi KAJ yang telah membuat Arah Dasar agar 48 MP September 2017

49 semua program dapat memiliki maksud dan tujuan yang sama. Setiap program yang dijalankan, baik yang dilakukan oleh lingkungan, wilayah maupun seksi-seksi kategorial harus juga mengikuti dengan tema tahunan Gereja, di tahun 2017 ini KAJ memilih tema Makin adil dan Makin Beradab. Tema ini menitik beratkan pada Sila kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan Beradab. Ayah dari Monica dan Christianto ini, melihat bahwa makin Adil dan makin Beradab itu adalah hak yang diberikan sesuai dengan porsinya kepada semua orang tanpa membedakan, dan cara mendapatkan hak itu harus dengan etika atau nilai Moral dan Kebiasaan. Menambahkan spiritualitas Kristiani yang dimaksud ialah saling mencintai, saling berbelarasa, dan saling mengampuni. Tentunya Frans sebagai pendamping seksi kerasulan keluarga memilki harapan besar bagi keluarga keluarga Katolik, apalagi ditengah jaman ini, dimana godaan di luar begitu banyak. Lulusan Universitas Indonesia ini menilai bahwa pendampingan keluarga Katolik itu sangat penting. SKK sendiri memiliki tugas menjaga dan mengembangkan hidup dengan nilai Kristiani dalam keluarga berdasarkan iman Katolik. Berbicara sedikit mengenai program, SKK-pun sudah menyiapkan salah satu FRANS CHRIS SIAN MONIC MP September

50 program yang tentunya sudah diselaraskan oleh KAJ yaitu Discovery, ia meyakini bahwa kita harus memiliki program yang menarik untuk anak muda yang sudah ingin serius dengan pasangannya untuk menumbuhkan iman Katolik di tengah hubungan mereka. Menjaga keutuhan keluarga Katolik di era milenium ini sangat sulit dan SKK-pun tidak boleh menutup mata untuk hal ini. Era digital dan keterbatasan waktu dengan keluarga merupakan salah satu permasalahan yang harus diperhatikan. Selain pasangan yang akan memasuki bahtera rumah tangga, SKK juga harus berfokus pada pola pengasuhan anak dan pembimbingan iman katolik anak. Supaya keutuhan keluarga dapat terjaga, dan umat disadarkan betapa pentingnya persiapan keluarga dengan baik. Pria Kelahiran Jakarta, 22 April 1954 ini juga berperan sebagai pendamping seksi keamanan paroki. Ia berpesan kepada umat St. Stefanus, agar menghargai para penjaga kemanan yang melakukan tugasnya, saling menghargai satu sama lain agar tercipta keamanan dan damai dalam lingkungan Gereja untuk kenyamanan bersama. Berbicara mengenai keluarga, tidak terlepas pandangan umat Katolik pada keharmonisan keluarga kudus Maria, Yusuf dan Yesus. Meski cobaan datang bertubitubi kepada Maria. Keteguhan dan kesetiaannya yang tahan uji inilah yang menjadi acuan bagi kita untuk menjaga keutuhan keluarga. Keteladanan Bunda Maria inilah yang digunakan oleh Frans dalam mengarungi kehidupan rumah tangga dengan sang istri, Ibu Sianti Kusuma. Iman dan keikhlasan diri kepada Allah yang dilakukan Bunda Maria, mulai dari mengandung Yesus hingga wafat Yesus di kayu salib. Frans juga memandang Bunda Maria sebagai perantara doa kepada Tuhan. Itulah peran dan pelajaran yang dipetik oleh Frans dan keluarganya dari kehidupan Bunda Maria. Permasalahan dalam pekerjaan dan kesehatan yang pernah dialami oleh Frans membuatnya semakin percaya bahwa kuasa Bunda Maria lebih besar kepada dirinya, segala permasalahan dibawa dalam doa dan juga permohonan pendampingan agar dapat menjalani hidup lebih memiliki makna. YOS 50 MP September 2017

51 PENDIDIKAN MENDIDIK MELALUI PENDEKATAN MENDIDIK SISWA Ketika memasuki masa lulusan seperti biasanya calon peserta didik akan memilih sekolah yang akan diingini. Dalam memilih sekolah tersebut untuk anaknya, bukan sekadar mempercayakan perkembangan fisik dan kecerdasan anak kepada guru, tetapi juga perkembangan karakternya. Biasanya orang tua percaya dengan memilih sekolah pilihannya maka anaknya juga akan memperoleh pendidikan yang baik. Belajar dari suatu kasus yang melibatkan guru, orang tua dan siswa, dapat diselesaikan dalam bentuk mediasi. Langkah yang perlu diketahui dalam pendidikan sekolah adalah pertama, orang tua adalah mitra guru dalam mendidik siswa/ anak dan guru adalah orang tua kedua. Orang tua harus membaca dan memahami tata tertib sekolah. Namun pada kenyataannya, terkadang orang tua sering tidak peduli dengan segala peraturan di sekolah. Keduanya perlu sepakat tentang pentingnya disiplin siswa berikut segala konsekuensinya. Pelanggaran disiplin oleh siswa bukan semata tanggung jawab guru, tetapi juga orang tua. Keduanya harus berdiskusi mencari jalan keluar, bukan saling menyalahkan, apalagi melakukan kekerasan. MP September

52 Kedua, orang tua mesti hati-hati menyikapi pengaduan anak tentang sikap guru. Sebelum bertindak, orang tua seharusnya melakukan mediasi dengan guru dengan melibatkan kepala sekolah dan Komite Sekolah. Tindakan orang tua harus mencerminkan seorang pendidik, bukan orang tua yang membela anak (meski salah). Orang tua harus berpikir jernih, merdeka dari nafsu amarah yang merugikan dirinya, anaknya, dan orang lain. Orang tua dan siswa tidak boleh merendahkan guru hanya karena sudah membayar mahal, misalnya. Ketiga, guru menghindari hukuman fisik yang terbukti menjadi sumber konflik guru dengan orang tua. Dua orang anak saja berbeda tingkat kedewasaan dan karakternya, apalagi 30 anak. Butuh kesabaran dan ketekunan mendidik dan mendisiplinkan puluhan siswa. Jika ada satu, dua, atau lebih siswa yang tidak patuh, tugas guru menemukan cara untuk mendidik anak-anak tersebut seraya bersabar dan berdoa. Guru yang merdeka akan memilih cara mendidik siswanya yang beragam karakter, tetapi tidak boleh sampai melukai fisik dan psikis siswa. Faktanya, guru bisa saja salah dalam mendidik siswa, bukan saja karena ia manusia, tetapi juga masih banyak guru yang tidak kompeten. Guru harus terus belajar demi peningkatan kompetensi mendidik siswa. Demikian juga siswa bisa melakukan pelanggaran. Oleh karena itu, siswa butuh bimbingan tanpa lelah dari guru dan orang tua. Ki Hajar Dewantara METODE AMONG Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among Metode atau sistem among. Among mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana Among disebut Pamong, yang mempunyai kepandaian dan pengalaman lebih dari yang diamong. Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani agar 52 MP September 2017

53 menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya. Ki Hadjar Dewantara sering menganjurkan para pamong untuk mengajak siswa sambil bermain dalam memberikan pelajarannya. Misalnya pelajaran ilmu bumi pulau Indonesia pada tanah/pasir dan menandai kota-kota dengan batu, gunungnya dengan gundukan kecil, hutan dengan lumut hijau. Pelajaran menghafal abjad dengan bernyanyi/tembang, pelajaran biologi dan botani (tumbuhan) dengan bermain jalan-jalan ke sawah/kebun dsb. Sistem among melakukan pendekatan secara kekeluargaan artinya menyatukan kehangatan keluarga dengan sekolah. Kemerdekaan diri mengandung arti kemerdekaan yang bertanggung jawab atas pengendalian diri dan tidak melanggar kemerdekaan orang/golongan lain. Pendidikan jiwa merdeka dalam sistem among ternyata tidak hanya diperlukan oleh anak-anak di sekolah/bangku kuliah, namun perlu pula adanya pendidikan jiwa merdeka kepada masyarakat luas. Pembinaan jiwa yang merdeka di seluruh kalangan masyarakat ini akan memperkokoh wawasan kebangsaan dan memperkokoh jati diri bangsa sehingga dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di dunia. Hal ini bisa dimulai dari lingkup yang paling kecil di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan RT, dalam komunitas dan merambah ke seluruh lingkup nasional bangsa. Sistem Pendidikan Among ajaran Ki Hadjar Dewantara dapat membimbing menuju tercapainya insan yang merdeka lahir-batin sesuai cita-cita proklamasi 1945.TYO MP September

54 POTRET GEREJA INGIN MELAYANI LEBIH & LEBIH LAGI Maria Magdalena Liliana Mulja J ika pernah mendengar nama Kirishima Japanese Restaurant di lingkungan gereja, tentu juga akan kenal dengan sosok yang akan kita jadikan potret gereja kali ini. Ibu yang terkenal karena sering diminta tolong mengurusi soal konsumsi ini adalah sosok yang akan bercerita bagaimana dirinya terjun melayani di gereja. 54 MP September 2017 Maria Magdalena Liliana Mulja atau yang dikenal dengan panggilan Nonon memang banyak memberikan waktunya untuk gereja. Baginya melayani di gereja bisa memberi ketenangan tersendiri. Saat ini ia aktif di beberapa kepengurusan, diantaranya menjadi anggota Dewan Pengurus Harian, mendampingi seksi PSE, Kesehatan, pendamping wilayah XII dan Aksi

55 Saat saya diberi semua tanggung jawab ini, mula mula saya takut dan terpaksa, karena memang kurang pengalaman. Puasa Pembangunan. Perannya sebagai seorang pelayan Tuhan sekaligus ibu dan pebisnis memang lumayan membutuhkan konsentrasi. Salah satu tips darinya, bagaimana cara agar semua dapat berjalan dengan lancar adalah dengan membagi prioritas dan menerima semua tanggung jawab itu dengan sukacita. Menurut Nonon, untuk masa sekarang semua sudah dapat diatur dengan telepon genggam. Fasilitas whatsapp group sangat membantunya menyusun setiap rencana. Tinggal diskusi saja lalu kita akan tahu kapan urusan keluarga, gereja dan pekerjaan dikerjakan. Semua akan berjalan dengan baik. Apalagi ia juga merupakan pemilik klinik kesehatan PT. Japan Medical Health yang ada di semua Rumah Sakit Siloam, bisa dibayangkan betapa sibuknya dia. "Mesti tidak mudah untuk akhirnya enjoy, namun teman-teman terkasih menguatkan saya. Sekarang justru ada kepuasan batin bagi saya setiap berbuat sesuatu bagi gereja, sesama dan juga untuk Tuhan pastinya" Nonon, lahir di Jakarta pada 25 Mei tepatnya lebih dari setengah abad yang lalu. Di usianya yang genap 19 tahun, dia pun dibaptis secara katolik. Ya, dia memang terlahir bukan dari keluarga katolik. Saat duduk di bangku sekolah dia memutuskan untuk memilih Yesus sebagai gembala hidupnya. Setelah cukup matang, Nonon memutuskan untuk menikah dengan almarhum Fransiskus Xaverius Bijanto Santoso. Dari pernikahan tersebut, dia dikaruniai tiga orang anak yang diberi nama Theresia Yana, Angela Rena dan Stefanus Aldo. Kesibukannya menjadi seorang ibu dan istri memang membuat Nonon saat itu hanya aktif di PERDUKI (Perhimpunan Persekutuan Doa Usahawan Katolik Indonesia) saja. Sewaktu itu dia tidak aktif untuk pelayanan di gereja dan lingkungan. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, kita tidak pernah tahu apa yang menjadi rahasia MP September

56 Allah, Allah memanggil pasangan hidup Nonon pada tahun 1997 karena menderita sakit. Kurang lebih setelah 2 tahun ia merawat sang suami. Siapa sangka ternyata inilah awal dimana Nonon memutuskan hal yang tidak pernah sebelumnya terpikirkan olehnya. Waktu itu ada sebuah pernyataan yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk aktif pelayanan di gereja. Pada saat suami saya dipanggil oleh Allah, seseorang mengatakan kepada saya, bahwa tidak ada pastor yang akan datang untuk memimpin misa requiem suami karena saya tidak aktif di kegiatan gereja. Meskipun agak terpukul, tapi dari perkataan tersebut saya memutuskan untuk berubah ujar perempuan dengan motto hidup ingin melayani lebih dan lebih lagi ini. Jika tahun tahun sebelumnya Aksi Puasa Pembangunan (APP) hanya ada saat paskah namun tahun ini memang sedikit berbeda. APP bekerja sama dengan seksi PSE (Pelayanan Sosial Ekonomi) menjalankan program program kerjanya. Jadi bisa dikatakan program dari PSE semakin maksimal dengan adanya APP. Mengingat pekerjaan seksi PSE yang lumayan banyak, maka Keuskupan Agung Jakarta berinisiatif membentuk APP agar pekerjaan PSE semakin terbantu. Untungnya posisi sekarang ini membantu saya. Contohnya saat saya diberi kesempatan untuk Martha (Ketua Lingkungan Sta. Maria Magdalena) & Nonon, berdiskusi saat Rapat Kerja Dewan Paroki Pleno. membantu di bidang kesehatan kebetulan saya punya klinik kesehatan, jadi saya pikir cocok sekali. Atau saat di gereja akan ada event, kebetulan saya punya bisnis makanan jadi saya bisa membantu. Menurut Nonon, kita harus membedakan mana yang bisnis, mana yang pelayanan. Jangan dicampur baurkan, karena ujungnya jika tidak dibedakan maka menjadi tidak ikhlas. Kalau kita ikhlas melayani, entah itu dari segi materi, waktu dan tenaga, pasti Tuhan akan memberikan berkatnya yang sesuai dengan kebutuhan kita. Itu pengalaman hidup yang saya jalani. Jadi semakin banyak kita melayani, semakin banyak juga berkat yang kita terima, tuturnya mengakhiri sesi wawancara kami.pr 56 MP September 2017

57 KESEHATAN Kata Siapa Vaksinasi Hanya Untuk Balita? Vaksin, dikenal oleh banyak orang sebagai antibody yang bertujuan untuk melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, atau dalam bahasa ilmiahnya adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Pada dasarnya masyarakat umum hanya mengenal bahwa vaksin hanya ditujukan untuk balita, namun kenyataannya bukan hanya pada balita saja. Seiring perkembangannya (vaksin) terdiri dari lima bagian dan wajib untuk diketahui. Di Indonesia, ada lima jenis vaksin yang wajib diterima, yaitu hepatitis B, BCG, Polio, MMR, dan DTP. Jika Anda belum menerimanya sewaktu kecil, Anda wajib mendapatkan suntikan vaksin jenis-jenis tersebut. MP September

58 LIMA JENIS VAKSIN TERSEBUT DAPAT DIPAHAMI SECARA UMUM SEBAGAI BERIKUT : POLIO. Polio merupakan penyakit yang menular. Virus penyakit ini bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Vaksin ini umumnya diberikan pada waktu dilahirkan hingga enam bulan dengan total empat dosis dan dilanjutkan dengan dua vaksin booster. Namun bagi Anda yang baru mendapatkan vaksin polio sekali atau dua kali semasa kanak-kanak, Anda wajib menyelesaikan rangkaian vaksin saat dewasa. Bagi Anda yang belum pernah menjalaninya sama sekali, dianjurkan untuk menjalani penyuntikan vaksin polio sebanyak tiga dosis. Jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah satu hingga dua bulan. Sementara dosis ketiga bisa diberikan 6-12 bulan setelah dosis kedua. Jika Anda telah menjalani empat dosis vaksin polio semasa kanak-kanak, maka Anda disarankan untuk menjalani suntik vaksin polio booster atau penguat sebanyak satu dosis. Suntik penguat ini berlaku seumur hidup. MMR. Vaksin MMR mencegah Anda terkena campak, gondong, dan campak Jerman. Ketiga penyakit tersebut sangat mudah menular sehingga vaksin MMR wajib Anda dapatkan, terutama jika belum mendapatkannya saat kanak-kanak. Disarankan untuk mendapatkan dua dosis. Dosis kedua dapat diberikan setelah sebulan menjalani penyuntikan dosis pertama. Hindari vaksin MMR jika Anda sedang hamil atau alergi pada vaksin MMR sebelumnya, gelatin, atau obat-obatan tertentu seperti neomycin. BCG (BACILLE CALMETTE-GUERIN). Vaksin ini berguna untuk mencegah Anda terkena penyakit tuberkulosis atau TBC. Pemberian vaksin ini hanya perlu dilakukan sekali. Tanpa terkecuali, semua orang akan mendapatkan manfaat perlindungan melalui vaksinasi ini. Mengingat pada tahun 2012, Indonesia termasuk dalam negara lima besar di Asia Tenggara dengan jumlah penderita TBC terbanyak. Orang dewasa boleh mendapatkan vaksin BCG dengan ketentuan tidak pernah mendapat vaksin BCG saat kanak-kanak, tidak memiliki riwayat penyakit TBC, tidak menderita penyakit mematikan seperti leukimia atau tumor, dan tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresif. 58 MP September 2017

59 TDAP. Vaksin ini bisa mencegah Anda terserang penyakit difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Tdap mengandung mikroorganisme yang sudah mati. DTP adalah versi vaksin yang juga mencegah tiga kondisi tersebut tapi untuk anak-anak. Vaksin ini direkomendasikan bagi Anda yang belum pernah mendapat vaksinasi jenis ini saat kanak-kanak khususnya bagi Anda yang bekerja di rumah sakit, wanita hamil yang memasuki usia kandungan 27 hingga 36 minggu, dan yang mengasuh bayi di bawah usia setahun. Vaksin Tdap hanya diberikan sekali seumur hidup, namun disarankan untuk menyuntikkan vaksin penguat tiap 10 tahun sekali untuk mencegah Anda terkena difteri dan tetanus. HEPATITIS B. Penyebaran penyakit yang menyerang organ hati ini sangat tinggi di Indonesia. Pada akhir tahun 2013, ada sekitar 25 juta penduduk Indonesia yang menderita penyakit ini. Itulah alasan vaksin hepatitis B wajib bagi penduduk Indonesia. Vaksin ini terutama dianjurkan bagi Anda yang bekerja di rumah sakit, sering bergonta-ganti pasangan seksual, menderita penyakit menular seksual, pengguna narkoba, dan bagi pria yang berhubungan seksual dengan pria. Jumlah vaksin yang Anda butuhkan adalah tiga dosis. Jarak antara pemberian dosis pertama dan kedua adalah sebulan. Dosis ketiga diberikan setidaknya dua bulan setelah mendapatkan suntik vaksin dosis kedua. KO VAKSINASI KHUSUS LANJUT USIA Ada satu jenis vaksinasi yang direkomendasikan untuk orang tua yang sudah berusia 60 tahun atau lebih. Vaksin ini bernama vaksin shingles dan berguna untuk mencegah cacar api. Shingles atau cacar api adalah penyakit ruam kulit yang menyakitkan. Namun dengan vaksin shingles, risiko Anda terkena penyakit ini bisa berkurang hingga 50 persen. Vaksin ini hanya dirancang untuk melindungi Anda dari herpes zoster, bukan melindungi Anda dari bentuk herpes lainnya, seperti herpes genital. Anda disarankan untuk mendapatkan satu dosis vaksin shingles pada usia 60 tahun ke atas. Tidak ada kata terlambat untuk vaksinasi. Kunjungi segera rumah sakit terdekat, terutama jika Anda merasa belum pernah mendapatkan vaksinasi yang lengkap saat kanak-kanak. Ceritakan pula riwayat kesehatan dan jenis pekerjaan Anda agar dokter bisa memberikan suntik vaksin yang tepat. Sumber : MP September

60 TUNAS STEFANUS Nama putri cantik ini, Marie Jane Aji Tiarasuksma atau biasa dipanggil Jane. Dia adalah putri ke-2 dari pasangan Johannes Berchman Aryo Nugroho dan Juliana de Falcomiery Julie Nugroho. Jane lahir di Bandung 25 Juni 2008 dan punya hobi berolahraga dan membaca. Bukan hanya buku yang dibaca Jane, dia juga sering membaca Alkitab, serta menggambar. Kini Jane duduk di kelas IV SD di Cita Buana dan tinggal di Wilayah VIII, daerah Pondok Labu, dekat sekolahnya. Selain hobi, Jane juga memiliki bakat diantaranya seperti menulis dan bercerita dalam Bahasa Inggris. Sejak berusia empat tahun, Jane sudah gemar mendengar dan membaca cerita Alkitab anak-anak. Cerita yang paling disukainya tentang David dan Goliat. Berkaca dari David dan Goliat, Jane ternyata tumbuh menjadi anak Tuhan yang baik. Jane makin sering berdoa, terutama rosario, karena dia mendapat hadiah tersebut dari keluarga dan kerabatnya. Selain itu, berkat usahanya untuk terus belajar, Jane mengantongi prestasi, yaitu Juara II lomba lari dan peringkat 10 besar Lomba Science Se-jakarta. Dari hobi yang dimiliki itu sudah membuahkan prestasi yang membanggakan. Meskipun memiliki prestasi, Jane juga tidak lupa akan 60 MP September 2017

61 ucapan syukur kepada Tuhan atas kerja tangan Tuhan dalam meraih prestasinya. Ternyata bukan hanya rosario saja, Jane juga berdevosi pada Bunda Maria dan mengikuti ziarah ke-9 gereja, dalam waktu 1 hari bersama kakaknya, Peter. Jane juga ditemani papa, mama, dan omanya. Jane sangat percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan doanya jika dia bersungguh dalam Tuhan dan bersabar menunggu waktu yang terbaik bagi Tuhan. Pengalaman rohani itu membuat Jane semakin yakin bahwa Tuhan itu nyata dan menjawab kesungguhan kita. Karena seperti David yang bisa mengalahkan Goliat, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Jane mau terus menunjukkan kemampuannya mengalahkan rasa kekawatiran dan membanggakan papa mama. Tentunya harapan bagi orang tua Jane adalah menjadi anak yang Tuhan yang membanggakan, mencintai sesama, dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. ELS MP September

62 Pada perayaan Pesta Perak (25 tahun) Paroki St. Yohanes Penginjil tanggal 27 Desember 1977, Bp. Frans Seda selaku wakil umat Paroki St. Stefanus diserahi sebuah Batu Prasasti oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Sukoto, SJ. Batu prasasti itu bertuliskan : Gereja yang terbaik adalah gereja yang merupakan persembahan seluruh umat kepada Tuhan dan inilah persembahan umat Mu. Inilah untaian kata - kata yang dirangkai oleh Nico Susilo sesuai permintaan Panitia Pembangunan Gereja kepada beliau. Penyerahan batu prasasti itu melambangkan tugas kepada umat Cilandak untuk membangun gerejanya sendiri. Sekarang batu prasasti itu terpasang di Panti Imam tepatnya di lantai depan altar. Sebagai tindak lanjut penyerahan batu prasasti itu, pada 29 Januari 1978, Dewan Paroki St. Stefanus membentuk Panitia Pembangunan Gereja dengan susunan Panitia Inti sebagai berikut : Penasehat : Nico Susilo Ketua Umum : Frans Seda Sekretaris : Anthon H. Riyanto Bendahara : Th.F.S. Adjiputro (selanjutnya digantikan oleh Bp. A. Sutanto) Ketua Sub Panitia Dana : H. Prabowo Wakil : Charles Lukito, Ketua Sub Panitia Teknik : Ong Kie Gwan (selanjutnya digantikan oleh Hargianto S ) Wakil : J. Sardjono DONASI PENGGANTIAN BIAYA CETAK MAJALAH MEDIAPASS AGUSTUS 2017 Terima kasih atas donasi yang 1 Lingk. St. Antonius (Januari sd Agustus 2017) 800,000 telah diberikan. Kami menunggu 2 Lingk. St. Dionisius (Januari sd Juni 2017) 1,800,000 kontribusi anda di edisi-edisi 3 Lingk. Sta. Theresia (Agustus 2017) 60,000 berikutnya. Setiap donasi, mohon 4 Lingk. St. Bernardus (Juli sd Desember 2017) 1,400,000 disertakan nama lingkungan Total 4,060,000 pada copy bukti transfer dan disampaikan kepada Ibu Liliek (Kasir Paroki St. Stefanus). 62 MP September 2017

63 MP September

64 64 MP September 2017