PENINGKATAN KWALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH

Transkripsi

1 PENINGKATAN KWALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd Seminar Nasional, 16 September 2017 di STOK BINA GUNA MEDAN

2 NEGARA PALING PRODUKTIF MENERBITKAN KARYA ILMIAH NEGARA JUMLAH PUBLIKASI RANGKING AMERIKA SERIKAT I CHINA INGGRIS

3 JUMLAH PUBLIKASI ILMIAH NEGARA SCOPUS DARI 239 NEGARA JUMLAH PUBLIKASI RANGKING SINGAPURA MALAYSIA THAILAND INDONESIA VIETNAM ( )

4 FAKTOR PENYEBAB PERTAMA PENGHARGAAN ATAS PUBLIKASI KARYA ILMIAH BELUM SEPENUHNYA MENJADI ASET PERGURUAN TINGGI.

5 KEDUA KETERBATASAN SUMBER DAYA DAN DANA MAHALNYA BIAYA BERLANGGANAN JURNAL INTERNASIONAL

6 KETIGA LINGKUNGAN KERJA TIDAK MENDUKUNG Ruang kerja Seharusnya memiliki komputer, koneksi internet, rak-rak untuk menampung bukubuku sehingga dosen menjadi nyaman untuk tinggal dan bekerja di kampus.

7 KEEMPAT GAJI YANG BELUM MEMADAI Dampaknya adalah mereka belum bisa sepenuhnya mencurahkan pikiran dan tenaga untuk mengurusi publikasi ilmiah sehingga produktivitas karya ilmiahnya rendah.

8 KELIMA KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB, INGGRIS, PERANCIS, RUSIA, SPANYOL DAN TIONGHOA

9 CARA MENINGKATKAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Kewajiban menulis karya tulis ilmiah sebelum melakukan penelitian akhir Workshop Penulisan Karya Ilmiah Berlangganan Jurnal Ilmiah

10 LANJUTAN CARA Menerbitkan jurnal ilmiah (cetak & on line) Stimulan bagi penulis yang karyanya dimuat di jurnal nasional maupun internasional Syarat kenaikan pangkat/jabatan

11 APA ITU KARYA ILMIAH Karya ilmiah adalah karya seorang ilmuan yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain.

12 Langkah-Langkah Singkat Cara Penulisan Karya Ilmiah Pemilihan Topik/Masalah untuk Karya Ilmiah: merumuskan tujuan, menentukan topik Mengidentifikasi Pembaca Karaya Ilmiah Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

13 LANJUTAN CARA Melakukan Pengumpulan informasi untuk penulisan Karya Ilmiah, bisa lewat perpustakaan (buku), wawancara, atau media online seperti internet. Melakukan proses penulisan karya ilmiah berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan.

14 Dalam Proses Penulisan yang Harus Diperhatikan Tahap Pra Penulisan 1. Pemilihan dan pembatasan topik 2. Merumuskan tujuan 3. Mempertimbangkan bentuk karangan 4. Mempertimbangkan pembaca 5. Mengumpulkan data pendukung 6. Merumuskan judul 7. Merumuskan tesis 8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

15 PEMILIHAN TOPIK EMPAT SYARAT KETERKUASAIAN KETERSEDIAAN BAHAN KEMENARIKAN KEMANFAATAN

16 TAHAP PENULIASAN DRAF Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar. Pengembangan ide masih bersifat tentatif. Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

17 TAHAP REVISI Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.

18 LANJTAN REVISI Kegiatan: Membaca ulang seluruh draf Sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman Merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

19 TAHAP PENYUNTINGAN Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

20 TAHAP PUBLIKASI Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

21 Thank you

22 The Relationship between Socio Cultural Background and Sport Achievement A Sunarno*, R Syaifullah, D Sihombing State Medan University, North Sumatera, Indonesia *agungsunarno66@gmail.com Abstract. The aim of this research was to find out the relations between social cultural background of people of North Sumatera province in Indonesia (helper, show off, dominate, selfego, hard worker, independent) in relation to sport achievement. This research used descriptive method by reviewing existing literature. Sample of this research was 1072 athletes from 34 different group of sport that have been participating in National Sport Competition (PON) in years 2004, 2008, 2012, The result shows that nine different kinds of self-defence group have been chosen by 291 athletes such as: fencing, wrestling, Judo, Karate, Pencak Silat, Taekwondo, Tarung Derajat, Boxing and Whusu. In contrast, 781 athletes preferred to another kinds of sport than self-defence, 148 for measurable sport, 143 for accuracy sport, and 490 for games sport group. Eventually, self-defence athletes always contribute highest medals in each national sport competition event. In conclusion, the research shows that social-cultural background of people of North Sumatera has significant relationship to the sport achievement. The implication of research s results can be utilized as a basic talent scouting and talent development for determining young talented athletes in North Sumatera.