DAMPAK PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN DI KOTA PADANG. Oleh: Dra. Yurni Suasti, M.Si Dr. Dedi Hermon, SP. Ahyuni, ST, M.Si -.-?,...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAMPAK PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN DI KOTA PADANG. Oleh: Dra. Yurni Suasti, M.Si Dr. Dedi Hermon, SP. Ahyuni, ST, M.Si -.-?,..."

Transkripsi

1 DAMPAK PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN DI KOTA PADANG Oleh: Dra. Yurni Suasti, M.Si Dr. Dedi Hermon, SP I Ahyuni, ST, M.Si -.-?,..., F._---- :, - - F b \.,;;.;~:j$'si;rk i,. i t - ;\..a a*bq------i :.::?;<?:?*... h~ -.,hh. \ :t.::;:,i 5isL-.-- H! ' \ f&rei :--- : v, ~ E ~ ~ S I. ICL \ r tt-i _ i I,77p:; :- )r/ b4!x!l : ;,,,:" r, li, \MIJFI, \ _ (:.:Ma.?! C L-.,..-',. -, PADA KEGIATAN KERJASAMA PUSAT PENELITIAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH) UNIVERSITAS NEGERI PADANG DENGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI SUMATERA BARAT

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur dipanjatkan kepada Allah S.W.T tulisan yang berjudul" Dampak Pertambahan Penduduk terhadap Konversi Lahan di kota Padang" dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Kajian ini terkait dengan tema utama dampak kependudukan dilakukan atas kerjasama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (l3kkbn) Provinsi Sumatera Barat dengan Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup PKLH) Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu pelaksanaan kajian ini, terutama BKKBN Provinsi Sumatera Batat, Pusat Penelitian Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Padang, dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Padang, Desember 20 12

3 DAFTAR IS1 DAFTAR IS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batasan Masalah Tujuan Penelitian , BAB I1 METODOLOGI 2.1. Landasan Konseptual Kerangka Pemikiran Pertanyaan Penelltlan ,, BAB rn ANALISIS DAMPAK PERTAMBAHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN DI KOTA PADANG 3.1. Desain Analisis Bahan dan Alat Penelitian Data Penelitian Metode dan Teknik Analisis A. Meneliti Trend Pertambahan Jumlah Penduduk pada setiap Kecamatan di Kota Padang tahun 1990, 2000, dan B. Meneliti Trend Konversi Lahan menjadi Lahan Terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang tahun 1990,2000, dan C. Meneliti Pengaruh Trend Pertambahan Jumlah Penduduk terhadap Konversi Lahan menjadi Lahan Terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang tahun 1990, 2000, dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Trend Pertambahan Jumlah Penduduk pada setiap Kecamatan di Kota Padang rentang tahun 1990, 2000, dan Trend Konversi Lahan Menjadi Lahan Terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang rentang tahun 1990, 2000, dan Pengaruh Trend Pertambahan Jumlah Penduduk terhadap Konversi Lahan menjadi Lahan Terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang tahun 1990, 2000, dan BAB V KESJMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Rekomendasi , , DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk merupakan komponen utama suatu wilayah yang membutuhkan kelaugsungan kehidupan sosial yang memerlukan tempat hunian atau perumahan dan membentuk suatu kesatuan terbangun (Sobirin, 2001). Pertambahan jumlah penduduk yang cepat akan menyebabkan terjadinya perluasan wilayah terbangun dan aktivitas lainnya yang tidak terkontrol dengan baik, sehingga suatu kawasan akan berpotensi mengalami degradasi lingkungan. Trend pertambahan penduduk yang selalu meningkat mengakibatkan proses pembangunan yang berlangsung juga sangat pesat, sehingga menyebabkan perubahan pola penggunaan lahan, dimana ruang terbangun semakin mendominasi dan mendesak ruangruang alami untuk berubah fbngsi. Fenomena tersebut umumnya terjadi pada wilayah perkotaan, dimana perubahan penggunaan lahan berlangsung dengan sangat dinamis (Pribadi et al., 2006). Selain itu, Harun (1992) dan Kustiawan (1997) menjelaskan bahwa perubahan pola penggunaan lahan mengakibatkan terjadinya fluktuasi daya dukung sumberdaya lahan, sehingga menimbulkan terjadinya degradasi lahan, lahan kritis, erosi, dan longsor (ZandsIide). Dampak lain akibat trend pertambahan penduduk adalah semakin berkurangnya luas lahan hutan yang dialihfbngsikan untuk lahan terbangun oleh penduduk dan untuk aktivitas pertanian, serta alih fbngsi lahan pertanian yang juga untuk lahan terbangun. Hal ini tentu mempunyai dampak yang negatif terhadap keberlanjutan sumberdaya lahan, umumnya pada wilayah perkotaan (Sandy, 1978).

5 Kota Padang merupakan ibu kota propinsi Sumatera Barat dengan tipe relief datarberbukit. Pertumbuhan penduduk yang selalu dinamis dengan kecenderungan selalu meningkat setiap tahunnya mengakibatkan pertumbuhan terbangun terus terjadi, umumnya berkembang ke daerah pinggiran bagian timur, utara, dan selatan Kota Padang yang sebagian wilayah tersebut masih didorninasi sebagai kawasan hutan dan areal pertanian masyarakat. Kota Padang awalnya merupakan suatu terbangun kecil, secara spasial mempunyai lokasi yang strategis bagi kegiatan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Kota Padang mengalami perkembangan sebagai akibat pertambahan penduduk, perubahan sosio-ekonomi dan budayanya, serta interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah sekitarnya. Hermon (2009) menjelaskan bahwa pertambahan penduduk di Kota padang secara umum selalu menunjukan trend positif, dengan kata lain selalu meningkat pada setiap periode tahun, yang mengakibatkan luas lahan yang digunakan untuk terbangun di Kota Padang selalu meningkat. Luas lahan yang digunakan untuk terbangun sampai tahun 1980 adalah 3.044,20 ha, kemudian pada tahun 1995 luas lahan yang digunakan untuk terbangun adalah 8.288,28 ha. Kemudian pada tahun 2005 berkembang menjadi ,21 ha dari luas lahan Kota Padang seluas ,OO ha (BPS Kota Padang tahun 1981, 1995, dan 2006). Dengan terjadinya pertumbuhan terbangun akibat trend pertumbahan jumlah penduduk yang cenderung meningkat mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan, masalah yang timbul di Kota Padang adalah banyaknya kawasan yang tidak sesuai untuk terbangun dimanfaatkan oleh penduduk untuk mendirikan perurnahan, dan untuk aktivitas lainnya yang mengakibatkan berkurangnya kawasan konservasi.

6 1.2. Batasan Masalah Masalah penelitian dibatasi pada: Trend pertambahan penduduk rentang tahun 1990,2000 dan Trend Konversi lahan non terbangun menjadi terbangun periode periode Hubungan antara konversi lahan dengan pertambahan penduduk periode Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pertambahan penduduk terhadap konversi lahan menjadi lahan terbangun di Kota Padang, meliputi. Trend pertambahan penduduk setiap kecamatan di kota Padang periode = Trend Konversi lahan non terbangun menjadi terbangun setiap kecamatan di kota Padang o konversi lahan hutan menjadi lahan terbangun o konversi lahan semak menjadi lahan terbangun o konversi lahan kebun menjadi lahan terbangun o konversi lahan sawah menjadi lahan terbangun Hubungan antara konversi lahan dengan pertambahan penduduk periode

7 BAB I1 METODOLOGI 2.1.Landasan Konseptual Salah satu permasalahan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk yang besar, baik karena pertumbuhan penduduk secara alamiah maupun pertambahan penduduk karena arus urbanimsi dari daerah perdesaan. Pertambahan penduduk yang tinggi akan berakibat pada kepadatan penduduk perkotaan. Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Semakin bertambah banyaknya penduduk, khususnya perkotaan tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman (kepadatan meningkat) dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa. Semakin sedikitnya lahan yang kosong akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari "lahan" lain untuk tinggal. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif maupun hutan lindung untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Apabila ha1 ini dibiarkan, dalam arti pertambahan penduduk yang besar, khususnya pertumbuhan penduduk alamiah yang bisa dicegah, maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

8 Pertambahan Penduduk Kota Padang tahun Trend Konversi Tanah Akibat Pertambahan Penduduk Kota Padane; tahun I 4 4 Analisis Tutupan Tanah Kota Padang tahun Analisis Tutupan Tanah Kota Padang tahun P Perubahan Tutupan Lahan periode tahun Perubahan Tutupan Lalmn periode tahun Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Pertanyaan Penelitian Bagaimanakah trend pertambahan jumlah penduduk pada setiap kecamatan di Kota Padang periode tahun 1990, 2000 dan 2010 Bagaimanakah trend konversi lahan menjadi lahan terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang periode tahun berdasarkan kategori penggunaan lahan. o konversi lahan hutan menjadi lahan terbangun o konversi lahan semak menjadi lahan terbangun o konversi lahan kebun menjadi lahan terbangun o konversi lahan sawah menjadi lahan terbangun Bagaimanakah hubungan antara konversi lahan dengan pertambahan penduduk periode

9 2.4 Wilayah Penelitian Wilayah penelitian adalah Kota Padang yang terdiri dari 11 kecamatan yaitu 1. Kecamatan Teluk Kabung 2. Kecamatan Lubuk Kilangan 3. Kecamatan Lubuk Begalung 4. Kecamatan Padang Selatan 5. Kecamatan Padang Timur 6. Kecamatan Padang Barat 7. Kecamatan Padang Utara 8. Kecamatan Nanggalo 9. Kecamatan Kuranji 10. Kecamatan Pauh 11. Kecamatan Koto Tangah

10

11 BAB m ANALISIS DAMPAK PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN DI KOTA PADANG 3.1.Desain Analisis Kajian ini merupakan Analisis Data Sekunder (ADS) atau yang disebut juga Szcondary Data Analysis atau existing statistic. Martono (2011) menyatakan, ADS adalah metode analisis yang dilakukan dengan memanfaatkan data yang sudah matang yang dapat diperoleh pada instansi atau lembaga tertentu. Data yang dianalisis dalam kajian ini adalah data Jumlah Penduduk, dan data pengunaan lahan (dalam bentuk citra) dan time series pada masing-masing kecamatan di kota Padang periode tahun Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa peta dan citra serta peralatan untuk survei penelitian sosial masyarakat. Bahan dan alat penelitian dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1. Bahan dan Alat Penelitian No Bahan dan Alat Kegunaan Sumber A Peta dan Citra Peta Administrasi Lokasi Mengetahui Batas Administratif Bappeda Kota Padang Penelitian Lokasi Penelitian Citra Landsat 7+ETM Untuk melihat tutupan lahan di PPLH IPB Bogor, tahun 2000 lokasi mnelitian tahun 2000 Biotroa LAF'AN Citra Landsat 7+ETM Untuk melihat tutupan lahan & PPLH IPB Bogor, tahun 2010 lokasi penelitian tahun 2010 Biotrop, LAF'AN Dab ke~endudukan per Un* meljllat pertambahan kecamatan di Kota penduduk per kecarnatan di Kota 'entang tahun Padang rentang tahun , , dm BPS Padang 2010 B Peralatan Analisis Untuk Menyusun Angket I Kertas clan Alat Tulis Penelitian dan Mencatat Data Lapangan Perangkat Keras dan 2 Lunak Komputer serta Untuk Analisis Data Penelitian Software GIs Arc View

12 sementara, yaitu: (1) hutan, (2) kebun campuran, (3) sawah, dan (4) terbangun. d. Melakukan survei lapang untuk mengkoreksi ketepatan dan keakuratan hasil analisis citra dengan GPS, sehingga dihasilkan pola tutupan lahan yang tepat dan akurat untuk dijadikan sebagai peta tutupan lahan lokasi penelitian. Untuk mengeluarkan data atribzrt-nya di analisis melalui tools Vector (raster to vector) dan di analisis lanjut dengan GIs Arc View 3.3. e. Melakukan analisis perubahan luas lahan (ha) pada masing-masing tutupan lahan, pada setiap kecamatan dengan ERD AS 8.6., dengan tools Interpreter (GIs Analysis-Matrix) f. Perumusan peta administrasi penelitian di analisis kembali dengan GIs Arc View 3.3 untuk mengeluarkan data atribut-nya. g. Overlay peta tutupan lahan tahun 2000 dengan tahun 2010 untuk melihat konversi lahan dan luasannya dengan ERDAS Meneliti Hubungan Konversi Lahan dengan karakteristik perubahan penduduk di setiap Kecamatan di Kota Padang periode tahun Analisis hubungan konversi lahan dengan karakteristik perubahan penduduk dilakukan dengan Tabulasi data hasil konversi lahan sebagai dependent variabel, kemudian dikaitkan dengan variabel independent yaitu pertambahan penduduk, dianalisis dengan model regresi menggunakan sofhare SPSS 16. model regresi sederhana sebagai berikut:. y = a, + alxl Dimana: y : dependent variable (konversi lahan) x : independent variable (pertambahan penduduk) a,: intercept a]: koefisien regresi

13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Trend Pertambahan Jumlah Penduduk pada setiap Kecamatan di Kota Padang Rentang Tahun ,2000, dan 2010 Trend pertambahan penduduk pada setiap kecamatan di Kota Padang rentang tahun 1990, 2000, dan 2010 menunjukan trend yang berbeda pada setiap kecamatan. Pada Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Padang Timur, Padang Utara, Kuranji, Pauh dan Koto Tangah, jumlah penduduk selalu mengalami peningkatan dari tahun 1990 ke tahun 2000, dan dari tahun 2000 ke tahun Tabel 3. Trend Pertambahan Jumlah Penduduk Kota Padang tahun 1990,2000, dan 2010 Jumlah Penduduk Kecamatan Bungus T.K L.Begalung Pdng Selatan Pdnn - Timur Pdng Barat Pdng Utara NW3galo Kuranji I Pauh I I I I Koto Tangah Total Sumber: BPS Kota Padang tahun 1990,2000,2010 (2012) Pada periode Kecamatan Nanggalo dan kecamatan Koto Tangah mengalami pertambahan penduduk yang paling tinggi dibanding dengan kecamatankecamatan yang lain. Kecamatan Padang Barat dan Padang Utara pada periode tersebut mengalami pertambahan penduduk paling sedikit karena pada periode tersebut kawasan di

14 kedua kecamatan tersebut merupakan pusat kota dengan doninasi kegiatan perdagangan dan jasa. L ---- Gambar 2. Trend Pertambahan Penduduk Kota Padang tahun 1990,2000, dan 2010 Pada periode trend pertambahan penduduk kota Padang mengalzmi perubahan dibanding dengan periode tahun Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Kilangan, dan Lubuk Begalung merupakan daerah dengan keterbatasan fisik tinggi (topografi agak curam sampai curam) juga mengalami pertambahan penduduk, yang tidak mencolok dibanding dengan kecamatan lainnya. Sedangkan Kecamatan Padang Timur, Padang Barat, dan Padang Utara dan Nanggalo tergolong rendah bahkan untuk Kecamatan Padang Barat dan Padang Selatan pertambahan penduduk minus pada selang waktu tahun 2000 ke Hal tersebut terjadi karena daerah ini merupakan wilayah inti kota yang berhngsi sebagai pusat perdagangan, industri, dan pendidikan, bukan didominasi untuk perurnahan, Kecamatan Nanggalo pada Periode mengalami pertambahan paling tinggi pada periode hampir mengalami kejenuhan karena wilayah kecamatan tersebut hampir semuanya wilayah terbangun. Sedangkan Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, Padang Selatan mengalami pertambahan yang negatif atau

15 sedikit disebabkan adanya issu tsunami yang akan melanda kota Padang sehingga masyarakat berbondong-bondong pindah ke kecamatan yang aman dari tsunami seperti Kecamatan Koto Tangah Bagian Timur, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Lubuk Begalung. Kecamatan tersebut mengalami pertambahan penduduk yang tinggi, sehingga konversi lahan di ketiga kecamatan tersebut sangat tinggi. Tabel 4 Peningkatan Jumlah Penduduk Kota Padang tahun 1990 ke tahun 2000, Tahun 2000 ke tahun 2010 Total Dari gejala pertambahan penduduk di atas maka terdapat 3 pola jumlah penduduk yang terjadi yaitu jumlah penduduk dengan (1) tipe linear pusitif terdapat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Kilangan, Padang Timur, dan Pauh. Trend pertambahan penduduk dengan (2) tipe eksponensial positif terdapat pada Kecamatan Lubuk Begalung, Kuranji dan Koto Tangah dan dengan (3) tipe statisllinier negatif terdapat di Kecamatan Padang Selatan, Padang Barat, Padang Utara, dan Nanggalo. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.

16 Gambar 3. Trend Pertambahan Penduduk Per Kecamatan dl Kota Padang Tahun 1990,2000 dan BungusT.K 4L.Kilangan ---- L. Begalung U Pdng Selatan +PdngTimur -4% Pdng Etarat.-,-,a Pdng Utara.+*- %-- Nanggalg Kuranji ,:+>.-* Pa u h Tahun... "' Koto Tangah 4.2. Trend Konversi Lahan Menjadi Lahan Terbangun pada setiap Kecamatan di Kota Padang rentang tahun Konversi lahan menjadi lahan terbangun di Kota Padang disebabkan oleh pesatnya pembangunan, sehingga ruang terbangun semakin mendominasi dan mendesak ruangruang alami untuk berubah fkngsi. Tingginya desakan terhadap ruang-ruang alami akan menyebabkan menurunnya kemampuan alami lahan untuk menyerap dan menampung air, terutama pada musim penghujan. Pribadi et al. (2006) menunjukkan bahwa perubahan alami di suatu wilayah lebih dominan di dorong oleh terjadinya perluasar, aktivitas ekonomi, pertanian, dan perkebunan-perkebunan besar yang selanjutnya akan menyebabkan terjadinya perluasan terbangun ke wilayah pinggir (urbar~ fringe). Pembukaan lahan hutan untuk aktivitas pertanian dan terbangun akan berdampak pada makin berkurangnya fungsi ekosistem, sehingga arahan kebijakan adalah perlu menata kembali aktivitas terbangun dan pertanian dalam konteks ruang agar tidak mengeser

17 kepentingan ekologis. Secara spasial, perubahan penggunaan lahan Kota Padang selama periode tahun dapat dilihat pada Gambar 4. Konversi Lahan di Kota Padamg. * Gambar 4. Trend Konversi Lahan menjadi Lahan Terbangun di Kota Padang tahun 2000, dan 2010 Berdasarkan hasil analisis citra untuk dua titik tahun diperoleh data perubahan tutupan lahan selama 10 tahun, yaitu antara tahun Data perubahan tutupan lahan ini dioverlaykan dengan data administrasi kecamatan, sehingga diperoleh perubahan tutupan lahan untuk setiap kecamatan di Kota Padang (Tabel 4). Data ini kemudian diplotkan menjadi variabel dependent dari model persamaan yang disusun untuk memperoleh pengaruh pertambahan jumlah penduduk terhadap perubahan tutupan lahan untuk terbangun. Tabel 5 memperlihatkan bahwa luas lahan yang terkonversi dari lahan non terbangun manjadi lahan terbangun pada masing-masing kecamatan di kota Padang selama sepuluh tahun terakhir ( ) cukup bervariasi. Daerah-daerah dengan konversi lahan terluas terdapat di kecamatan Koto Tangah, yaitu seluas 4152,4 hektar, kemudian

18 Kuranji seluas 3010,2, dan Pauh seluas 2834,6 hektar. Daerah ini disamping masih luas, dengan morfologi yang sebagian relatif datar, juga cukup strategis terutama untuk daerah permukiman, karena terletak jauh dari pantai dibanding daerah lainya. Tsunami di Aceh pada tahun 2004, dan kemudian gempa 30 September 2009 di kota Padang memberikan traumatik tersendiri bagi penduduk di kota Padang, sehingga ada kecendrungan sebagian penduduk berpindah mencari lokasi permukiman yang dirasa cukup aman menjauhi pantai. Daerah yang menjadi orientasi permukiman tersebut sebagian besar berupa sawah irigasi, dan perkebunan, sehingga menimbulkan permasalahan ketahanan pangan. Tabel 5. Luas Perubahan Tutupan Lahan Menjadi Lahan Terbangun Di Kota Padang Periode Sumber: Hasil Analisis Matrix Citra Landsat ETM 7+ tahun 20C0 dan 2010 dengan ERDAS 9.1 (20 12) Daerah-daerah lainnya di kota Fadang menunjukkan luas lahan yang terkonversi dengan jumlah yang relatif sama, berkisar antara 208,2 hektar sampai 729 hektar, kecuali kecamatan Padang Barat, luas lahan yang terkonversi hanya 13,2 hektar. Besarnya perbedaan luas lahan yang terkonversi pada kecamatan Padang Barat dibanding kecamatan lainnya di kota Padang, selain karena daerah ini juga relatif sempit, hanya 71 1 hektar saja, juga karena daerah ini merupakan inti kota yang sudah sejak lama berhngsi sebagai pusat

19 kegiatan ekonomi dan perdagangan, sehingga di daerah ini sudah tidak terdapat lagi lahan yang dapat dikonversikan. Dengan kata lain, hampir semua lahan yang ada sudah merupakan area terbangun. Selanjutnya bila dilihat dari penggunaan lahan yang terkonversi di kota Padang, yang terluas adalah dari kebun menjadi terbangun seluas 3398,8 hektar, kemudian lahan sawah menjadi terbangun seluas 2674,4 hektar. Tanpa terkecuali hutan juga digunakan penduduk untuk diolah menjadi lahan permukiman, sehingga dalam masa sepuluh tahun ( ) di kota Padang terjadi penyusutana hutan menjadi lahan terbangun seluas 229,7 hektar. Konversi lahan tak terbangun yang bersifat alami terutama hutan menjadi lahan terbangun tefitunya dalam jangka panjang jika dibiarkan akan berakibat kepada kerusakan lingkungan dan bencana seperti tanah longsor, dan banjir. Apalagi di kota Padang, lahan hutan pada umumnya terletak pada daerah dengan topografi yang kasar (agak curam dan curam). Dengan topografi yang demikian maka di kota Padang terdapat kawasan yang berpotensi dan beresiko bencana banjir dan longsor (dapat dibuktikan dengan terjadinya banjir dan longsor pada tahun 2012 mulai dari hulu Batanglsungai Kuranji sampai hilir sungai, yang meliputi kecamatan Pauh, Kuranji, Nanggalo, Padang Utara). Konversi konversi lahan, sebagaimana sudah disampaikan pada bagian pendahuluan terkait erat dengan pertambahn penduduk dimanapun daerahnya. Untuk melihat keterkaitan penduduk, dalam arti pertambahan penduduk dan konversi lahan di kota kcia~lg, dibahas sendiri pada point 4.3 berikut ini Pengaruh Trend Pertambahan Jumlah Penduduk terhadap Konversi Lahan menjadi Lahan Terbangun di Kota Padang tahun Hubungan anatar pertambahan penduduk dan konversi lahan yang terjadi di Kota Padang dapat dianalisis lebih lanjut dengan menganalisis pengaruh pertambahan penduduk

20 terhadap konversi lahan yang terjadi padaiode yang sama. Dengan menggunakan data yang telah diolah dari hasil interpretasi Citra tahun 2000 dan 2010 diperoleh luas lahan yang terkonversi per kecamatan, dan dari data jumlah penduduk yang diperoleh di BPS kota Padang diperoleh bentuk hubungan (regresi) anatar kedua variabel tersebut. Dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = ,025 X, dimana : Y = lahan terkonversi X = pertambahan penduduk Persamaan tersebut memiliki korelasi sebesar 0,853 yang artinya hubungan antar dua variabel yaitu konversi lahan dan peta.mbahan penduduk sangat erat. Persamaan memiliki nilai koefisien determinasi 0,728, yang artinya gejala konversi lahan dapat diterangkan oleh Iakibat pertambahan menduduk sebesar 73 %, sedangkan 17 % gejala konversi lahan diterangkan oleh faktor lain diluar jumlah penduduk. Persamaan tersebut signifikan karena nila F sebesar 24,ll dengan taraf signifikansi 99,99 % ( a = 0,001). Jika dilihat secara parsial maka signifikansi nilai konstanta adalah 0,14 di atas 10 %, sedangkan nilai signifikansi variabel pertamnbahan penduduk sebesar 0,001 berada dibawah 10 %. Jika diambil patokan nilai signifikansi 0,l maka persamaan menjadi: Y = 0,025 X Secara keseluruhan kedua persamaan tersebut dapat diartikan bahwa peningkatanf pertambahan penduduk satu jiwa akan menyebabkan terjadinya konversi lahan menjadi terbangun sebesar 0,025 Ha atau 250 m2. Jika dari pola yang terjadi dimana pusat kota sudah mengalami kejenuhan jumlah penduduk (kecamatan Padang Barat, Padang Timur, Padang Selatan dan Padang Utara

21 maka bentuk hubungan antara konversi lahan dan pertambahan penduduk di Kota padang menajdi : Y = ,025 X, dimana : Y = lahan terkonversi X = pertambahan penduduk Persamaan tersebut memiliki korelasi sebesar 0,804yang artinya hubungan antar dua variabel yaitu konversi lahan dan petambahan penduduk sangat erat. Persamaan memiliki nilai koefisien deetrminasi 0,646 yang artinya gejala konversi lahan dapat diterangkan oleh Iakibat pertambahan menduduk sebesar 65 %,s edangkan 35 % gejala konversi lahan diterangkan oleh faktor lain diluar jumlah penduduk, misalnya faktor keamanan dari bencana (?). Persamaan tersebut signifikan karena nila F sebesar 9,126 dengan taraf signifikansi 97,l % ( a = 0,029). Jika dilihat secara parsial maka signifikansi nilai konstanta adalah 0, 422 di atas 10 %, sedangkan nilai signifikansi variabel pertambahan penduduk sebesar 0,029 berada dibawah 10 %. Jika diambil patokan nilai signifikansi 0,l maka persamaan menjadi: Y = 0,025 X Secara keseluruhan kedua persamaan tersebut dapat diartikan bahwa peningkatanl pertambahan penduduk 1 (satu) jiwa akan menyebabkan terjadinya konversi lahan menjadi terbangun sebesar 0,025 Ha atau 250 m2.

22 BAB V KESliVlPULAN DAN mkomendasi 5.1.Kesimpulan Berdasarkan kajian ini, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: Trend pertambahan penduduk kecamatan di kota Padang dapat dikelompokkan atas: (1) tipe linear positif terdapat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Kilangan, Padang Timur, dan Pauh, (2) tipe eksponensial positif terdapat pada Kecamatan Lubuk Begalung, Kuranji dan Koto Tangah, (3) tipe statisllinier negatif terdapat di Kecamatan Padang Selatan, Padang Barat, Padang Utara, dan Nanggalo Konversi lahan yang terjadi di Kota Padang bervariasi, dengan dominan terdapat di kecamatan Koto Tangah, yaitu seluas 4152,4 hektar, kemudian Kuranji seluas 3010,2 hektar, dan Pauh seluas 2834,6 hektar karena daerah tersebut masih luas untuk dijadikan daerah terbangun, dengan morfologi yang sebagian relatif datar. Hal tersebut dikarenakan karena kecendrungan sebagian penduduk berpindah menjauhi pantai, mencari lokasi permukiman yang dirasa cukup aman dari bahaya tsunami. Daerah yang menjadi orientasi permukiman tersebut sebagian besar berupa sawah irigasi, dan perkebunan, sehingga akan menimbulkan permasalahan ketahanan pangan di Kota Padang Hubungan antar pertambahan penduduk dan konversi lahan pada periode tahun adalah : Y = 0,025 X yang dapat diartikan bahwa peningkatanl pertambahan penduduk 1 (satu) jiwa akan menyebabkan terjadinya konversi lahan menjadi terbangun sebesar 0,025 Ha atau 250 m Rekomendasi Penelitian ini merupakan penelitian awal dengan menggunakan data sekunder, sehingga untuk lebih memberi penjelasan lebih lanjut perlu dilakukan penelitian tentang 21

23 pemetaan kondisi sosial masyarakat pada lahan yang terkena konversi. Pengalaman pada daerah-daerah lain menunjukkan konversi lahan berdampak negatif pada penduduk yang memiliki lahan terkonversi. Mengingat daerah-daerah yang terkonversi diakibatkan oleh pertambahan penduduk maka sebaiknya program-program BKKBN terutama KJE diarahkan pada daerah-daerah yang paling cepat pertumbuhan penduduknya yaitu derah yang mengalami konversi tinggi baik untuk masyarakat pendatang maupun untuk penduduk yang melakukan konversi lahan melalui pengintegrasian program KIE dengan pengembangan ekonomi kerakyatan atau PNPM BKKBN (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).

24 DAFTAR PUSTAKA [BPS] Badan Pusat Statistik Padang dalam Angka. BPS Kota Padang. Sumatera Barat [BPS] Badan Pusat Statistik Padang dalam Angka. BPS Kota Padang. Sumatera Barat [BPS] Badan Pusat Statistik Padang dalam Angka. BPS Kota Padang. Sumatera Barat Harun, U.R Dinamika Penggunaan Sumberdaya Lahan di Jawa Barat Jurnal PWK. 3: Hermon, D Dinamika Permukaan dan Arahan Kebijakan Pengembangan Terbangun pada Kawasan Rawan Longsor di Kota Padang Sumatera Barat. Disertasi. PSL. IPB. Bogor Kustiawan, I Permasalahan Konversi Lahan Pertanian dan Implikasinya terhadap Penataan Ruang Wilayah. Studi Kasus: Wilayah Pantura Jawa Barat. Jurnal PW. 8: Martono, Nanang Metode Penelitian Kuantitatic Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Rajawali Press. Jakarta Pribadi, D.O., D. Shiddiq, dan M. Ermyanila Mode! Perubahan Tutupan Lahan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Lingkungan. Pusat Pen~kajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan. 7: Sandy, I.M Kota di Indonesia. Publikasi No.123. Direktorat Tata Guna Lahan. Ditjen Agraria. Depdagri. Jakarta Sobirin Distribusi Pemukiman dan Prasarana Kota. Studi Kasus Dinamika Pembangurlan Kota di Indonesia. Dalam Koestoer, R.H., R.P. Tambunan., H.T. Budianto., dan Sobirin Dimensi Keniangan Kota. Universitas Indonesia. Jakarta Zain, A.F.M Distribution, Structure dan Function of Urban Green Space in Southeast Asian Mega-Cities with Special Reference to Jakarta Metropolitan Region (JABOTABEK). Doctoral Degree Program. Department of Agricultural and Environmental Biology Graduate School of Agricultural and Life Sciences. The University of Tokyo. Japan

25 Lampiran Data mentah perubahan kec Bungus T.K L.Kilangan L.Begalung Pdng Selatan Pdng Timur Pdng Barat Pdng Utara Nanggalo Kuranji Pauh Koto Tangah Total konversi lahan Bungus T 260,3 L.Kilang 229,2 L.Begalu 204,6 Nanggalo 191,6 Kuranji 1505,l Pauh 1417,3 Koto Tanga h 2076,2 Pertambahan penduduk Hasil olahan SPPS Tahun (semua kec) Variables ~nteredl~ernoved~ Variables Variables Model Entered Removed Method a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: konverlhn2 Model Summary I I I I Adjusted R I Std. Error of the I R I R Square I Square I Estimate

26 a. Predictors: (Constant), pertmpddk2 AN OVA^ Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Ia Residual Total a. Predictors: (Constant), pertmpddk2 b. Dependent Variable: konverlhn2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) ,142 pertmpddk2, a. Dependent Variable: konverlhn2 Jika dipisah kec (tidak masuk padang timur, utara, selatan, barat) REGRESSION Variables ~nteredl~emoved~ Variables Variables Model Entered Removed Method a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: konverlhnla Model Summarv I 1 Adjusted R L l T L : u a r e square 1 Std. Error of the Estimate a. Predictors: (Constant), pertmpddkla

27 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression = Residual Total a. Predidors: (Constant), pertmpddkla b. Dependent Variable: konverlhnl a Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) pertmpddkl a -.039, ,594 a. Dependent Variable: konverlhnla Dipisah(tidak masuk kec pdg barat, utara, sel, timur) tahun Regression Notes Variables Variables Model Entered Removed Method a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: konverlhn2a Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a.646, a. Predictors: (Constant), pertmpddk2a

28 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ga Residual Total a. Predictors: (Constant), pertmpddk2a b. Dependent Variable: konverlhn2a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) ,422 pertmpddk2a, a. Dependent Variable: konverlhn2a

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Sederhana Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1996-2010) Tahun Jumlah Penduduk 1996 11.306.300 1997 11.463.400 1998 11.754.100 1999 11.955.400 2000 11.513.973 2001 11.722.548 2002 11.847.075 2003 11.890.399

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Sabaruddin

Sabaruddin SKENARIO ADAPTASI KAWASAN BANJIR BERDASARKAN TINGKAT BAHAYA DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Oleh Sabaruddin-3610100044 Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT Proses Preview 1 2 Penguatan kenapa

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Kepadatan Jalan Setelah melakukan serangkaian proses pada BAB III, maka diperoleh data kepadatan penduduk dan data derajat

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG 52 BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG A. Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua di Desa Sigayam Kecamatan Wonotunggal Batang

Lebih terperinci

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0 OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF Frequency Table Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin 25 71,4 71,4 71,4 10 28,6 28,6 100,0 20-30 Tahun 31-40 tahun > 40 tahun Umur 10 28,6 28,6 28,6 15 42,9 42,9 71,4 10 28,6 28,6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : 021-834 14694 / email : klik.statistik@gmail.com APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS HENDRY admin teorionline.net Phone : 02-834 4694 / email : klik.statistik@gmail.com Tentang Regresi Sederhana Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa 62 Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Konsumsi,0066,00784 32 P daging sapi 66549,9063

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Bulan Harga (Rp/Kg) Januari 2014 1295 Februari 1305 Maret 1352 April 965 Mei 1000 Juni 1038 Juli 1038 Agustus 1113 September

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Regresi Linear Sederhana (Tunggal) Analislah variabel X dan Y dengan menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana, dengan langkah-langkah: No. X X2 Y No. X X2 Y 2 0 6 2 2 5 2 0 2 5 22 3 4 6 3 0 9 6 23 0

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan instrument penelitian dalam rangka penggalian informasi mengenai pengaruh kompensasi dengan konsep 3P terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA. hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan 81 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Kajian - kajian yang telah disediakan adalah untuk mengetahui hasil dari data yang di ambil dari objek penelitian. Kemudian dilakukan sebuah pengujian dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU 75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi 92 Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi Tahun Bulan Jumlah (Kg) Harga lokal Harga Ekspor Nilai Tukar PDB Singapura Jumlah Produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa dan Pembahasan 1. Statistik Deskriftif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2008-2012 Nama : Eko Hadi Hartoko NPM : 12212426 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih

Lebih terperinci

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA Analisis regresi linier merupakan salah satu jenis metode regresi yang paling banyak digunakan. Regresi linier sederhana terdiri atas satu variabel terikat (dependent)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR Nama : Ajeng Astika Febrianti NPM : 1A212008 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : - Dr. Lies H., SE., MM - Martani, SE.,

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK Nama NPM Kelas : Stevanus Immanuel : 1A214460 : 3EA10 Latar Belakang Suatu kondisi

Lebih terperinci

UJI AUTOKORELASI ARTIKEL TEORIONLINE TUTORIAL SPSS

UJI AUTOKORELASI ARTIKEL TEORIONLINE TUTORIAL SPSS UJI AUTOKORELASI ARTIKEL TEORIONLINE TUTORIAL SPSS BY HENDRY email : openstatistik@yahoo.co,id http://teorionline.wordpress.com/ =================================================================== Tentang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), 2007-2012**. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation PBS/Private Plantation Jumlah Pertumbuhan (%) 2007 38.937 81.250

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Provinsi Sumatera Barat (Gambar 5), dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. Kota merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode LAMPIRAN 1 Perhitungan perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 1998 1 TLKM 1168670 23693546 4.93 2 ISAT 1142403 4879041 23.41 Tahun 1999 1 TLKM 2172321 26329654 8.25 2 ISAT 1594759 5755420 27.71 Tahun 2000

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dan sekitarnya, Jawa Barat (Gambar 1). DAS Cipunagara berada dibawah pengelolaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Pegawai Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI Oleh : EKO PUJIYANTO B 00 040 39 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 dari konsumen Sophie Martin yang datang berkunjung. Salah satu teknik pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS) Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada tanaman umumnya hanya mengkorelasikan sifat-sifat tanaman secara umum. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Sabua Vol.6, No.2: 215-222, Agustus 2014 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Arifin Kamil 1, Hanny Poli, 2 & Hendriek H. Karongkong

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum subyek penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 09 Salatiga kepada 3 orang guru Bimbingan dan Konseling dengan responden penelitian sebanyak

Lebih terperinci

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas Tujuan Penulisan 1. Untuk menganalisis variabel bebas (motivasi, persepsi, dan sikap konsumen) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). 2. Untuk menganalisis

Lebih terperinci

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) A. Ketersediaan Beras Tahun Ketersediaan Beras (Kg) Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) Jumlah penduduk (Juta jiwa) Konsumsi beras (Kg/kap/tahun) Y X1 X2 X3 X4 2001 1.832.426.000 801.948 2.523 11.647.958

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI Oleh Eddy Susanto 1200992034 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2013 I. Abstrak PT. SUMBER FAJAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir ANGKET PENELITIAN Nama Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir : : : : Berdasarkan yang Bapak/Ibu ketahui mohon disampaikan mengenai beberapa hal terutama berkaitan dengan faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME Nama : Yosephin Anggi Putri Andiyani NPM : 17212867 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Wardoyo,SE., MM PENDAHULUAN Rumusan

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang) Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

1. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer).

1. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer). NAMA : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : 205-32-005. Lakukan uji kualitas garis lurus dan hipotesa slope dan intersep (gunakan rumus-rumus yang sudah di berikan dan kerjakan di laboratorium komputer). KASUS IMT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V MIS GUMAWANG-WIRADESA-PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V MIS GUMAWANG-WIRADESA-PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V MIS GUMAWANG-WIRADESA-PEKALONGAN Setelah data-data terkumpul, langkah selanjutnya adalah

Lebih terperinci

Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM

Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM Nama : Faisal Chanif Aziz NPM : 12212675 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lisna Kustamtinah, SE., MM PENGARUH ANTARA KEPERCAYAAN KONSUMEN, KEMUDAHAN BERTRANSAKSI, DAN KUALITAS INFORMASI

Lebih terperinci

Variabel Pelayanan Purna Jual

Variabel Pelayanan Purna Jual 1 Variabel Pelayanan Purna Jual Case Processing Summary N % 25 100.0 Cases Excluded a 0.0 Total 25 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT No. Responden:... I. Petunjuk Pengisian Responden yang terhormat,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk Muhammad Dzulqarnain 14210663 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu perusahaan tidak akan terlepas dari permodalan yaitu pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting di dalam pembangunan nasional karena sektor ini memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang sangat besar (Soekartawi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000) LAMPIRAN Lampiran i Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun 2005-2008 (dalam Rp 000) 2005 2006 2007 2008 Tabungan 3,505,782,603 3,580,721,966 4,266,928,564 5,191,304,160 Deposito 303,031,000 408,810,750

Lebih terperinci

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas. LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Instrumen dan Responden Data dikumpulkan melalui kuesioner seperti terlampir dalam lampiran A. Kuesioner tersebut terbagi dalam dua bagian. Di bagian pertama,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK 46 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK Al-Huda Produktivitas adalah menyangkut hasil akhir yakni menyangut seberapa besar hasil akhir yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data sebaran responden 4.1. Tabel 4.2. Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data sebaran responden 4.1. Tabel 4.2. Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMK Saraswati Salatiga kepada 40 orang siswa yang pernah minum-minuman keras dengan rincian sebaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN No Uraian 2005 2006 2007 2008 1 Kab. Asahan 292231000000 493236000000 546637000000

Lebih terperinci

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM PENGARUH HARGA, IKLAN INTERNET, PELAYANAN, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA TRANSPORTASI OJEK ONLINE PADA PT. GOJEK INDONESIA Nama : Bayu Aprian NPM : 11212383 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengikuti majelis dzikir Asmaul Husna masjid jami desa Tawangsari.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengikuti majelis dzikir Asmaul Husna masjid jami desa Tawangsari. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Penelitian ini mengambil anggota jama ah yang secara rutin mengikuti majelis dzikir Asmaul Husna masjid jami desa Tawangsari.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2.

DAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2. Lampiran. Kuisioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. I. Identitas Responden. Tempat Tinggal Bapak/Ibu

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

REGRESI DAN KORELASI BERGANDA REGRESI DAN KORELASI BERGANDA 1. Regresi Berganda Regresi berganda mempunyai lebih dari satu variabel bebas, maka digunakan regresi linier ganda dengan bentuk persamaan ( digunakan dua variabel bebas sebagai

Lebih terperinci

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci