PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI FEBRUARI SEBESAR 96,38 ATAU NAIK 0,76 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 100,41 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Februari sebesar 96,38 atau naik 0,76 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,61 persen, lebih kecil dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang turun sebesar 1,36 persen. Pada Februari, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,33 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) ; 93,48 untuk subsektor Hortikultura (NTPH) ; 94,36 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 100,31 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 100,54 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 103,01 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 97,83. Bulan Februari tingkat inflasi perdesaan sebesar minus 1,68 persen atau deflasi sebesar 1,68 persen. Inflasi terjadi pada tiga kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Makanan Jadi, kelompok Kesehatan serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga. Pada kelompok Bahan Makanan, Kelompok Perumahan dan kelompok Transportasi dan Komunikasi terjadi deflasi. Sedangkan pada Kelompok Sandang tidak terjadi perubahan indeks. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Februari sebesar 100,41 atau turun 0,34 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani ( Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret 1

2 (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemamp uan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, Februari (2012=100) Gabungan Subsektor dan Subkelompok Bulan Januari Februari (1) (2) (3) (4) a. Nilai Tukar Petani (NTP) 95,65 96,38 0,76 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 113,21 112,52-0,61 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 118,36 116,75-1,36 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120,39 118,36-1,68 - Indeks BPPBM 112,36 112,05-0,27 Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 95,52 96,25 0,76 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 113,07 112,37-0,61 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 118,37 116,75-1,37 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120,42 118,37-1,70 - Indeks BPPBM 112,27 112,00-0,24 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 97,93 100,33 2,45 b. Indeks Diterima Petani (It) 117,21 117,98 0,66 - Padi 118,51 119,64 0,95 - Palawija 112,60 112,13-0,42 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 119,68 117,59-1,75 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121,24 118,79-2,02 - Indeks BPPBM 112,40 112,01-0,35 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 93,21 93,48 0,29 b. Indeks Diterima Petani (It) 110,93 109,59-1,21 - Sayur-sayuran 102,59 100,73-1,81 - Buah-buahan 127,35 127,01-0,26 - Tanaman Obat 107,73 106,76-0,90 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 119,01 117,24-1,49 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120,95 118,90-1,70 - Indeks BPPBM 109,66 109,24-0,38 2 Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret

3 Subsektor dan Subkelompok 3. Tanaman Perkebunan Rakyat Bulan Januari Februari (1) (2) (3) (4) a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 94,15 94,36 0,23 b. Indeks Diterima Petani (It) 112,01 110,73-1,13 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 112,01 110,73-1,13 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 118,97 117,35-1,36 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,84 117,99-1,55 - Indeks BPPBM 114,29 113,92-0,32 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 99,47 100,31 0,84 b. Indeks Diterima Petani (It) 113,65 113,72 0,06 - Ternak Besar 116,88 117,75 0,74 - Ternak Kecil 118,31 118,01-0,25 - Unggas 105,87 104,49-1,31 - Hasil Ternak 113,05 113,86 0,71 c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 114,25 113,36-0,78 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120,78 118,57-1,83 - Indeks BPPBM 108,15 108,49 0,32 5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 100,01 100,54 0,53 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 117,88 117,25-0,53 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 117,87 116,62-1,06 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,22 118,05-0,98 - Indeks BPPBM 115,28 113,94-1, Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102,51 103,01 0,49 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 123,33 122,07-1,02 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 120,31 118,50-1,50 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,27 118,08-1,00 - Indeks BPPBM 122,03 119,20-2, Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 97,23 97,83 0,62 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 112,08 112,13 0,04 c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 115,27 114,62-0,57 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,17 118,02-0,96 - Indeks BPPBM 108,12 108,36 0,23 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Februari, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 95,65 menjadi 96,38. Kenaikan NTP pada Februari disebabkan penurunan indeks harga hasil Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret 3

4 produksi pertanian relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani, terutama pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Pada bulan Februari, NTP naik pada seluruh subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 2,45 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,29 persen, subsektor Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,23 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,84 persen serta subsektor Perikanan naik sebesar 0,53 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari, It turun sebesar 0,61 persen dibandingkan It Januari, yaitu dari 113,21 menjadi 112,52. Kenaikan It hanya terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,66 persen dan subsektor Peternakan naik sebesar 0,06 persen. Penurunan It pada tiga subsektor yang lain yaitu subsektor Hortikultura turun sebesar 1,21 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,13 persen, serta subsektor Perikanan turun sebesar 0,53 persen. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari, Ib turun sebesar 1,36 persen bila dibanding Ib Januari, yaitu dari 118,97 menjadi 117,35. Penurunan tersebut terjadi pada seluruh subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,75 persen, subsektor Hortikultura sebesar 1,49 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,36 persen, subsektor Peternakan sebesar 0,78 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 1,06 persen. 4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor a) Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Februari NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 100,33 atau naik 2,45 persen. Kenaikan NTP disebabkan indeks yang diterima petani naik, sedangkan indeks yang dibayar petani turun. Kenaikan pada It dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok padi sebesar 0,95 persen, dan indeks pada kelompok palawija turun sebesar 0,42 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 2,02 persen, dan indeks BPPBM turun sebesar 0,35. b) Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Februari, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 9 3,48 atau naik 0,29 persen. Penurunan indeks yang diterima petani lebih kecil dibandingkan penurunan pada indeks yang dibayar petani. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan pada indeks yang diterima petani sayursayuran, petani buah-buahan dan petani tanaman obat, yang masing-masing turun sebesar 1,81 persen, 0,26 persen dan 0,90 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh penurunan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,70 dan indeks BPPBM turun sebesar 0,38. 4 Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret

5 c) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Februari, NTP untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 94,36 atau naik 0,23 persen. Penurunan It sebesar 1,13 persen, lebih kecil dari penurunan Ib yaitu sebesar 1,36. Penurunan pada Ib dikarenakan turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,55 dan turunnya indeks BPPBM sebesar 0,32 persen. d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Februari, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 100,31 atau naik 0,84 persen. Kenaikan NTP disebabkan It mengalami kenaikan 0,06 persen, sedangkan Ib turun sebesar 0,78 persen. Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi kenaikan indeks pada kelompok ternak besar yaitu sebesar 0,74 persen dan indeks pada kelompok hasil ternak sebesar 0,71 persen. Sedangkan pada kelompok ternak kecil dan unggas terlihat terjadi penurunan indeks sebesar 0,25 persen dan 1,31 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan indeks konsumsi rumah tangga turun sebesar 1,83 persen sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,32 persen. e) Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Februari, NTP subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 100,54 atau naik 0,53 persen. Indeks yang diterima dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini mengalami penurunan yaitu sebesar 0,53 persen dan 1,06 persen. 1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan ( NTN) naik sebesar 0,49 persen yaitu dari 102,51 menjadi 103,01 pada Februari. Indeks yang diterima nelayan turun sebesar 1,02 persen dan indeks yang dibayar nelayan turun sebesar 1,50 persen. 2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) naik sebesar 0,62 persen yaitu dari 97,23 menjadi 97,83 pada Februari. Indeks yang diterima pembudidaya ikan naik sebesar 0,04 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan turun sebesar 0,57 persen. 5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Februari, IHK Perdesaan di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 118,36 atau terjadi deflasi sebesar 1,68 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,11 persen. Deflasi terjadi pada tiga kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,59 persen, kelompok perumahan sebesar 0,12 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 4,44 persen. Sedangkan pada kelompok sandang tidak terjadi perubahan indeks. Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret 5

6 Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan nya Provinsi Jambi, Februari (2012=100) No Kelompok Konsumsi Rumah Tangga Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan Januari Februari (1) (2) (3) (4) (5) 1 Bahan Makanan 125,60 122,35-2,59 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116,09 116,45 0,31 3 Perumahan 110,66 110,53-0,12 4 Sandang 114,65 114,65 0,00 5 Kesehatan 114,86 115,10 0,21 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 105,42 105,53 0,11 7 Transportasi dan Komunikasi 127,66 121,99-4,44 Konsumsi Rumah Tangga 120,39 118,36-1,68 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada Februari, NTUP Jambi sebesar 100,41 yang berarti turun sebesar 0,34 persen. Hal ini karena It turun sebesar 0,61 persen sedangkan Indeks BPPBM mengalami penurunan lebih kecil yaitu 0,27 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan nya Provinsi Jambi, Februari (2012=100) Subsektor Januari Februari (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 104,28 105,33 1,01 2. Hortikultura 101,16 100,32-0,83 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 98,00 97,21-0,81 4. Peternakan 105,09 104,81-0,26 5. Perikanan 102,25 102,90 0,64 a. Tangkap 101,07 102,41 1,33 b. Budidaya 103,67 103,48-0,18 NTUP Provinsi Jambi 100,76 100,41-0,34 Sumber: Survei Harga Perdesaan Provinsi Jambi, diolah. Penurunan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh penurunan NTUP yang cukup besar pada subsektor Hortikultura yaitu sebesar 0,83 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,81 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,26 persen. Sedangkan NTUP naik pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,01 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,64 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret

7 7. Perbandingan Antar Provinsi se-sumatera NTP dan NTUP di 10 provinsi se-sumatera pada Februari dapat dilhat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya. Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta nya Menurut Provinsi se-sumatera, Februari (2012=100) Provinsi Januari NTP Februari Januari NTUP Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) NAD 95,96 97,12 1,20 101,81 101,61-0,20 Sumatera Utara 98,20 98,28 0,08 103,54 102,66-0,85 Sumatera Barat 98,54 98,66 0,12 105,80 104,42-1,30 Riau 96,34 96,63 0,30 102,86 102,08-0,77 Jambi 95,65 96,38 0,76 100,76 100,41-0,34 Sumatera Selatan 97,58 97,64 0,06 102,60 102,36-0,23 Bengkulu 94,51 95,67 1,23 101,74 101,94 0,20 Lampung 103,20 103,20 0,00 108,50 108,30-0,18 Bangka Belitung 103,19 102,96-0,23 108,85 107,89-0,88 Kepulauan Riau 99,37 100,54 1,17 104,26 105,49 1,19 Sumber: Survei Harga Perdesaan Nasional, diolah. Pada Februari, Nilai Tukar Petani di sembilan provinsi se-sumatera naik dan hanya NTP Provinsi Bangka Belitung yang mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan kesembilan diantara sepuluh provinsi se-sumatera. Untuk NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 103,20 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 95,67. Dilihat dari perubahan NTP pada Februari terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,23 persen sedangkan penurunan terbesar di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,23 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Februari berada pada urutan kesepuluh diantara provinsi se-sumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 108,30 dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 1,19 persen. Berita Resmi Statistik No. 18/03/15/Th. IX, 2 Maret 7